SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
RULE OF LAW
DISUSUN OLEH :
1. Aisyah Turidho
2. Amy Arimbi
3. Djoko Abimanyu
4. Reno Sutriono
Mata Kuliah : PKn
FKIP MATEMATIKA 2015
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang --------------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------- 1
C. Tujuan ------------------------------------------------------------------------- 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Makna Ruleof Law ----------------------------------------------------------- 2
B. Hak Asasi Manusia ----------------------------------------------------------- 4
C. Hak Asasi Manusia di Indonesia ------------------------------------------- 5
D. Contoh Berita yang Berkaitan dengan Rule of Law --------------------- 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------ 12
B. Saran -------------------------------------------------------------------------- 12
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rule of law? Tentunya kita sering mendengar istilah tersebut terutama di dunia
politik. Akan tetapi, banyak dari kita yang tidak mengetahui makna rule of law yang
sebenarnya dan banyak dari kita yang hanya mengartikan rule of law perkata. Rule
adalah peraturan dan law adalah hukum jadi, rule of law adalah peraturan hukum.
Maka dari itu, kami akan membahas Rule of Law dalam makalah kami kali ini
dengan tujuan kita lebih mengetahui dan memahami makna dari rule of law dan tidak
hanya sekedar mengartikannya perkata saja.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Makna Rule of law?
2. Bagaimana kaitan rule of law dengan HAM?
3. Bagaimana keadaan Hak Asasi Manusia di Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui makna rule of law.
2. Mengetahui kaitan rule of law dengan HAM.
3. Mengetahui keadaan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Rule of Law
Rule of law merupakan suatu legalisme hukum yang mengandung gagasan bahwa
keadilan dapat dilayani melalui pembuatan system peraturan dan prosedur yang
objektif, tidak memihak, tidak personal dan otonom.
Rule of law adalah konsep tentang common law yaitu seluruh aspek negara
menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas prinsip keadilan dan
egalitarian. Rule of law adalah rule by the law bukan rule by the man.
Keadilan harus berlaku untuk setiap orang, oleh karena itu lahirlah doktrin “Rule Of
Law”. Menurut (Fried Man,1959) Rule of law merupakan doktrin dengan semangat
dan idealisme keadilan yang tinggi. Rule of law dibedakan antara :
1. Pengertian formal (in the formal sence) yaitu organized public power atau
kekuasaan umum yang terorganisasikan, misalnya negara
2. Pengertian hakiki (ideological sense) erat hubungannya dengan menegakkan
rule of law karena menyangkut ukuran-ukuran tentang hukum yang baik &
buruk.
Namun diakui bahwa sulit untuk memberikan pengertian Rule of law,tapi pada intinya
tetap sama, bahwa Rule of law harus menjamin apa yang oleh masyarakat/bangsa
yang bersangkutan dipandang sebagai keadilan,khususnya keadilan sosial (Sunarjati
Hartono,1982). Dalam penelitian historis komparatifnya di Inggris, Belanda dan AS
tentang Rule of Law, Sunarjati Hartono:
1. Setiap bangsa memiliki faham rule of law yang berbeda-beda.
2. Penegakan rule of law tidak dg sendirinya mengakibatkan tegaknya negara
hukum.
3. Penegakan rule of law harus diartikan secara hakiki (materiil) yaitu
pelaksanaan dari just law agar terciptanya negara hukum yg membawa
keadilan bagi seluruh rakyatnya.
4. Pelaksanaan rule of law & terjaminnya negara hukum (inggris), tidak saja
5
warga negaranya yg tunduk pada hukum, melainkan pemerintahannya
juga sebagai ‘untergeordnet’ pada hukumnya.
5. Faham rule of law di Inggris diletakkan pada hubungan antara hukum & keadilan
di Amerika pada HAM & di Belanda lahir darifaham kedaulatan negara.
Rule Of Law sebagai suatu institusi sosia yang memiliki struktur sosial sendiri dan
memperakar budaya sendiri (Satjipto Raharjo ; 2003). Rule Of Law tumbuh dan
berkembang ratusan tahun seiring dengan pertumbuhan masyarakat Eropa, sehingga
memperakar sosial dan budaya eropa, bukan institusi netral.
Rule Of Law adalah suatu legalisme, suatu aliran hukum yang didalamnya terkandung
wawasan sosial. Rule Of Law adalah suatu legalisme literal (bahwa keadilan dapat
dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang sengaja bersifat obyektif,
tidak memihak, dan otonom).
Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law tertera dalam UUD 1945
dan pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Inti dari Rule Of Law adalah jaminan adanya
keadilan bagi masyarakatnya, khususnya keadilan sosial.Prinsip-prinsip Rule of Law
Secara Formal (UUD 1945)
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3)
2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1)
3. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2)
Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil/ Hakiki :
 Berkaitan erat dengan the enforcement of the Rule of Law
 Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada kepribadian
nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)
 Rule of law mempunyai akar sosial dan akar budaya Eropa (Satdjipto Rahardjo,
2003)
6
 Rule of law juga merupakan suatu legalisme, aliran pemikiran hukum,
mengandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia,
masyarakat dan negara.
 Rule of law merupakan suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003).
Ciri Utama Rule of Law
 Lahir dari kandungan “negara konstitusi” yang kemudian memunculkan “doktrin
egalitarian”
 Menjadi doktrin dengan semangat dan idealisme yang tinggi seperti “supremasi
hukum” dan “kesamaan semua orang di hadapan hukum”
Pelaksanaan Rule of Law di Indonesia seharusnya mempertimbangkan hal-hal
 Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada sejarah dan corak
masyarakat hukum dan pada kepribadian masing-masing bangsa.
 Rule of Law adalah suatu institusi sosial, memiliki struktur sosiologis dan akar budaya
sendiri.
B. Hak AsasiManusia
Dari penjelasan makna Rule of Law di atas, dapat kita ketahui bahwa HAM memiliki
kaitan yang erat dengan Rule of Law karena Rule of Law merupakan aturan hukum
yang menuntut keadilan sedangkan HAM merupakan cakupan dari hukum tersebut.
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia, sesuai dengan
kodratnya. Menurut ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1988 bahwa hak asasi
manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal,
dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita
sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai
manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia semata- mata karena ia manusia, bukan
karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu
7
tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak
asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi
manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal,
artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh
siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat
kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau
berhubungan dengan sesama manusia.
Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga
kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana
atau tegaknya hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia,
kita wajib untuk memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga
dimiliki oleh orang lain.
Kesadaran akan hak asasi manusia , harga diri , harkat dan martabat kemanusiaannya,
diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak – hak
kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati
yang melekat pada diri manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia
ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan hak asasi manusia.
C. Hak Asasi Manusia di Indonesia
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang
artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni
Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi
manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam
ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia
bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak
yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain.
8
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak
memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau
kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah
dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan
martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni:
Undang-Undang Dasar 1945
Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda-
bedakan menjadi sebagai berikut :
Hak-hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.
Hak-hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki
sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya.
Hak-hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk
mendirikan partai politik.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality).
Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya hak
untuk memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
(procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan,
penggeledahan, dan peradilan.
Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam Piagam Hak
Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor XVII/MPR/1998.
9
D. Contoh Berita yang Berkaitan dengan Rule of Law
KPK Gandeng MA & KY Agar Hakim Tipikor Perberat Hukuman Koruptor
Reporter : Yunita Amalia | Selasa, 9 Februari 2016 11:07
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan upaya dan
koordinasi dengan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial terkait vonis ringan
yang dijatuhkan kepada koruptor. Indonesian Corruption Watch sebelumnya merilis
masih banyak koruptor menerima vonis ringan oleh hakim Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor).
Wakil ketua KPK, Saut Situmorang mengakui fakta tersebut. Namun dia
menegaskan sudah melakukan koordinasi dengan MA dan KY terkait hal tersebut.
Selain hal itu, menurutnya KPK juga telah membahas soal pembebasan tersangka
korupsi di berbagai daerah.
"Kita sudah ada koordinasi dan kerjasama dalam beberapa hal yang taktis dan
strategis. Kami juga tidak saja membahas soal penerapan pasal yang sering
diperdebatkan, tetapi masalah pembebasan beberapa tersangka Tipikor di beberapa
daerah juga," kata Saut kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/2).
10
Menurut Saut, pembahasan soal pasal yang digunakan hakim Pengadilan Tipikor
memang perlu dilakukan evaluasi. Sebab para tersangka yang terlibat korupsi tak
jarang dibebaskan dari tuntutan.
Senada dengan Saut, Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, juga mengatakan KPK
sudah melakukan koordinasi dengan MA dan KY terkait vonis ringan terhadap para
koruptor. Meski hasilnya belum terlihat, dia yakin realisasi hukuman berat bisa
dilakukan.
"Salah satu tujuan pemidanaan adalah membuat jera pelaku korupsi dan pada saat
yang sama mengedukasi publik agar tidak melakukan korupsi," ujar Laode.
Sebelumnya, dalam pengamatan ICW sepanjang tahun 2015, vonis untuk terdakwa
korupsi hanya berkisar dua tahunan atau 26 bulan.
"Pengadilan yang banyak membebaskan pelaku korupsi yakni Pengadilan Tipikor
Banda Aceh sebanyak 10 orang koruptor bebas, Pengadilan Tipikor Ambon sebanyak
9 orang koruptor yang bebas, Pengadilan Tipikor Kupang membebaskan 5 orang
koruptor dan di Pengadilan Tipikor Padang, Banjarmasin dan Mahkamah Agung ada
6 orang koruptor yang dibebaskan. Jumlah korputor yang dibebaskan sepanjang 2015
jumlahnya ada 68 orang," tandasnya
11
Denda dan Disparitas Hukuman Bagi Terdakwa Korupsi Perlu Dibenahi
Dede Rosyadi | Minggu, 7 Februari 2016 14:22
Merdeka.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut sepanjang 2015,
pelaku korupsi paling banyak dilakukan oleh pejabat atau pegawai di lingkungan
Pemerintah Daerah (Kotamadya, Kabupaten, Provinsi).
"Tersangka korupsi dari pegawai pemerintahan (pejabat) sebanyak 225 orang
terdakwa. Peringkat kedua adalah korupsi dilakukan oleh pegawai swasta sebanyak
140 orang terdakwa. Anggota DPR/DPRD sebanyak 16 orang terdakwa," papar Divisi
Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW), Lalola Easter
di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (7/2).
Lalola menambahkan, selain itu juga sebanyak 66 terdakwa korupsi masuk ke dalam
kategori lain-lain dan 42 terdakwa tidak teridentifikasi profesinya dikarenakan
putusan yang tidak lengkap atau tidak terbaca.
Pada pertengahan 2015, kerugian negara terbesar oleh dua perkara. Pertama, perkara
131 PK/PID.SUS dengan terdakwa Theddy Tengko, merupakan Bupati Kepulauan
Aru, merugikan negara Rp 425 miliar. Kedua perkara 33/PID. SUS-
TPK/2015/PN.PBR dengan terdakwa Deki Bermana, merugikan negara Rp 149
12
miliar. Kedua, perkara 131 PK/PID.SUS dengan terdakwa Theddy Tengko,
merupakan Bupati Kepulauan Aru, merugikan negara Rp 425 miliar.
"Efek jera bagi para pelaku tindak pidana korupsi pemberian pidana tambahan berupa
denda minimal Rp 200 juta dan maksimal Rp 1 miliar seperti tertulis dalam Pasal 2
dan Pasal 3 UU Tipikor perihal denda. Kalau denda Rp 50 juta itu sangat ringan
sekali," tandasnya.
Menurutnya, sedikitnya pada 2015 ada 309 terdakwa korupsi hanya dijatuhi denda Rp
50 juta. Hal ini yang perlu adanya pembenahan mekanisme denda bagi para pelaku
korupsi sehingga memiliki efek jera bagi pencuri uang rakyat tersebut.
"Hakim cenderung memberikan denda dalam kisaran yang paling rendah terhadap
pelaku tindak pidana lantaran didakwa dengan Pasal 3 UU Tipikor, tren vonis korupsi
2015 masih didominasi banyaknya tuntutan ringan, sebab itu perlu adanya ketegasan
hukuman bagi para koruptor," tukas Lalola.
Lalola memaparkan, sepanjang 2015 persoalan disparitas pemidanaan masih terus
terjadi. Hal ini merupakan persoalan yang selalu berulang tiap tahunnya, dan tidak
pernah dipecahkan oleh Mahkamah Agung. Persoalan disparitas pemidanaan pada
akhirnya akan menciptakan ketidakadilan bagi korban korupsi.
"Terjadinya disparitas pemidanaan dikarenakan hingga kini tidak ada pedoman dalam
menjatuhkan hukuman bagi terdakwa kasus korupsi, sehingga tidak ada batasan yang
jelas dalam menjatuhkan hukuman dalam perkara korupsi," tandasnya.
13
Anak SD Dinikahi Duda Berusia 51 Tahun
Selasa, 12 Januari 2016 - 03:24 wib
BENGKULU - Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), wilayah Bengkulu, mengecam
pernikahan pria yang diketahui berstatus duda berinisial Am (51), dengan anak di
bawah umur yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bengkulu
Tengah, Provinsi Bengkulu, yang berlangsung Sabtu 9 Januari 2015.
Disampaikan Sekretaris KPI Wilayah Bengkulu, Irna Riza Yuliastuty, kasus yang
dialami anak perempuan belum genap berusia 12 tahun tersebut diduga dipaksa untuk
menikah dengan laki-laki yang pantas menjadi kakeknya.
Menurutnya, kasus yang menimpa warga Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten
Bengkulu Tengah bisa dikatakan sebagai pelanggaran HAM dan hak asasi anak berat.
Ia menyebut, di lingkungan masyarakat luas kasus tersebut bukan hal yang tidak
pernah terjadi. Sebab, kata dia, kasus itu bisa terjadi disebabkan masalah
perekonomian, pendidikan, pemahaman budaya, dan nilai-nilai agama.
''Kasus ini bisa disebut pelanggaran HAM dan hak asasi anak berat. Sebab dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, perkawinan hanya diizinkan, jika pria
berumur 19 tahun dan perempuan berusia 16 tahun,'' kata Irna, Senin (11/1/2016).
''Bahkan dijelaskan dalam Vide Pasal 7 Ayat (2) pernikahan itupun bisa terjadi jika
kedua mempelai di bawah 21 tahun harus mendapatkan izin dan memenuhi syarat-
syarat yang berlaku,'' tambah Irna.
Irna kembali menjelaskan, pada tahun 1990 Indonesia telah meratifikasi konvensi
internasional mengenai hak anak. Di mana setiap negara peserta konvensi diwajibkan
melindungi dan menghadirkan legislasi yang ramah anak, melindungi anak, dan
dalam kerangka kepentingan terbaik bagi anak (the best interest of the child).
''Ratifikasi itu tertuang dalam Kepres nomor 36 tahun 1990,'' jelas Irna.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rule of law merupakan suatu legalisme hukun yang menuntut keadilan. Rule
of law tidak dapat dipisahkan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) karena
HAM juga menuntut keadilan. Jadi, HAM merupakan cakupan dari rule of
law.
B. Saran
Penegakan hukum haruslah adil agar tidak terjadi lagi kasus-kasus
pelanggaran hukum.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://linkblog-ku.blogspot.co.id/2012/06/penjelasan-detail-tentang-rule-of-
law.html
http://thesourthborneo22.blogspot.co.id/2013/01/rule-of-law-dan-negara-
hukum.html
http://www.merdeka.com/peristiwa/kpk-gandeng-ma-ky-agar-hakim-tipikor-
perberat-hukuman-koruptor.html
http://www.merdeka.com/peristiwa/denda-dan-disparitas-hukuman-bagi-
terdakwa-korupsi-perlu-dibenahi.html
http://news.okezone.com/read/2016/01/12/340/1285776/anak-sd-dinikahi-
duda-berusia-51-tahun

More Related Content

What's hot

Objek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata NegaraObjek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata NegaraIsaka Yoga
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)Adinda siti Hapsoh
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahanDian Oktavia
 
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIAPERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIASiti Sahati
 
Perlindungan hukum
Perlindungan hukumPerlindungan hukum
Perlindungan hukumiwan Alit
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMManunggal Amethyst
 
Perbandingan administrasi negara amerika serikat Vs indonesia
Perbandingan administrasi negara amerika serikat Vs indonesiaPerbandingan administrasi negara amerika serikat Vs indonesia
Perbandingan administrasi negara amerika serikat Vs indonesiaSiti Sahati
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Contoh contoh kasus pelanggaran hak merek (tugas 4)
Contoh contoh kasus pelanggaran hak merek (tugas 4)Contoh contoh kasus pelanggaran hak merek (tugas 4)
Contoh contoh kasus pelanggaran hak merek (tugas 4)Septian Muna Barakati
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaadindarizqy
 
Sistem pemerintahan desa revisi
Sistem pemerintahan desa revisiSistem pemerintahan desa revisi
Sistem pemerintahan desa revisiari saridjo
 

What's hot (20)

Objek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata NegaraObjek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata Negara
 
Teori Konstitusi
Teori KonstitusiTeori Konstitusi
Teori Konstitusi
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Ideologi dan Macam-macamnya
Ideologi dan Macam-macamnyaIdeologi dan Macam-macamnya
Ideologi dan Macam-macamnya
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Makalah peradilan pajak
Makalah peradilan pajakMakalah peradilan pajak
Makalah peradilan pajak
 
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIAPERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
 
Perlindungan hukum
Perlindungan hukumPerlindungan hukum
Perlindungan hukum
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
 
Perbandingan administrasi negara amerika serikat Vs indonesia
Perbandingan administrasi negara amerika serikat Vs indonesiaPerbandingan administrasi negara amerika serikat Vs indonesia
Perbandingan administrasi negara amerika serikat Vs indonesia
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
 
Good Governance
Good GovernanceGood Governance
Good Governance
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Contoh contoh kasus pelanggaran hak merek (tugas 4)
Contoh contoh kasus pelanggaran hak merek (tugas 4)Contoh contoh kasus pelanggaran hak merek (tugas 4)
Contoh contoh kasus pelanggaran hak merek (tugas 4)
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
 
Sistem pemerintahan desa revisi
Sistem pemerintahan desa revisiSistem pemerintahan desa revisi
Sistem pemerintahan desa revisi
 
Makalah rule of law
Makalah rule of lawMakalah rule of law
Makalah rule of law
 

Similar to Rule of Law dan HAM

HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxptmanggalajati
 
RULE OF LAW HAM.pptx
RULE OF LAW HAM.pptxRULE OF LAW HAM.pptx
RULE OF LAW HAM.pptxAnakBaru5
 
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIAMAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIAELFRIDANAZARA55
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganwnanang28
 
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptx
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptxNEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptx
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptxSuciPuspitasari9
 
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptxIII Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptxdonihasmanto
 
1. Harmonisasi HAM.pptx
1. Harmonisasi HAM.pptx1. Harmonisasi HAM.pptx
1. Harmonisasi HAM.pptxSitiMulyani36
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamrayhanf
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfreinhardsinaga1jr
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamTriany Syafrilia
 
Makalah Hukum dan Penegakan Hukum
Makalah Hukum dan Penegakan HukumMakalah Hukum dan Penegakan Hukum
Makalah Hukum dan Penegakan HukumShriie Arianti
 
Kd 3 sistem hukum dan peradilan
Kd 3 sistem hukum dan peradilanKd 3 sistem hukum dan peradilan
Kd 3 sistem hukum dan peradilanradar radius
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIAmeikaa
 

Similar to Rule of Law dan HAM (20)

Isi makalah santi
Isi makalah santiIsi makalah santi
Isi makalah santi
 
Nur Sania Dasopang
Nur Sania DasopangNur Sania Dasopang
Nur Sania Dasopang
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
 
PKn.pptx
PKn.pptxPKn.pptx
PKn.pptx
 
RULE OF LAW HAM.pptx
RULE OF LAW HAM.pptxRULE OF LAW HAM.pptx
RULE OF LAW HAM.pptx
 
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIAMAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolongan
 
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptx
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptxNEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptx
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptx
 
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptxIII Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
 
1. Harmonisasi HAM.pptx
1. Harmonisasi HAM.pptx1. Harmonisasi HAM.pptx
1. Harmonisasi HAM.pptx
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Ham
HamHam
Ham
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Makalah Hukum dan Penegakan Hukum
Makalah Hukum dan Penegakan HukumMakalah Hukum dan Penegakan Hukum
Makalah Hukum dan Penegakan Hukum
 
Tema : POLTRANAS
Tema : POLTRANASTema : POLTRANAS
Tema : POLTRANAS
 
Kd 3 sistem hukum dan peradilan
Kd 3 sistem hukum dan peradilanKd 3 sistem hukum dan peradilan
Kd 3 sistem hukum dan peradilan
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
 
Pkn
Pkn Pkn
Pkn
 

More from Amyarimbi

Lembar Kerja Peserta Didik Soal
Lembar Kerja Peserta Didik SoalLembar Kerja Peserta Didik Soal
Lembar Kerja Peserta Didik SoalAmyarimbi
 
Lembar Kerja Peserta Didik Prosedural
Lembar Kerja Peserta Didik ProseduralLembar Kerja Peserta Didik Prosedural
Lembar Kerja Peserta Didik ProseduralAmyarimbi
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pola Bilangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pola BilanganRencana Pelaksanaan Pembelajaran Pola Bilangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pola BilanganAmyarimbi
 
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan DeretBahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan DeretAmyarimbi
 
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretinstrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretAmyarimbi
 
Aritmatika sosial
Aritmatika sosialAritmatika sosial
Aritmatika sosialAmyarimbi
 
ppt rule of law
ppt rule of lawppt rule of law
ppt rule of lawAmyarimbi
 
Hubungan phi dengan planet bumi saturnus dan venus
Hubungan phi dengan planet bumi saturnus dan venusHubungan phi dengan planet bumi saturnus dan venus
Hubungan phi dengan planet bumi saturnus dan venusAmyarimbi
 

More from Amyarimbi (8)

Lembar Kerja Peserta Didik Soal
Lembar Kerja Peserta Didik SoalLembar Kerja Peserta Didik Soal
Lembar Kerja Peserta Didik Soal
 
Lembar Kerja Peserta Didik Prosedural
Lembar Kerja Peserta Didik ProseduralLembar Kerja Peserta Didik Prosedural
Lembar Kerja Peserta Didik Prosedural
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pola Bilangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pola BilanganRencana Pelaksanaan Pembelajaran Pola Bilangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pola Bilangan
 
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan DeretBahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
 
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretinstrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
 
Aritmatika sosial
Aritmatika sosialAritmatika sosial
Aritmatika sosial
 
ppt rule of law
ppt rule of lawppt rule of law
ppt rule of law
 
Hubungan phi dengan planet bumi saturnus dan venus
Hubungan phi dengan planet bumi saturnus dan venusHubungan phi dengan planet bumi saturnus dan venus
Hubungan phi dengan planet bumi saturnus dan venus
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Rule of Law dan HAM

  • 1. 1 RULE OF LAW DISUSUN OLEH : 1. Aisyah Turidho 2. Amy Arimbi 3. Djoko Abimanyu 4. Reno Sutriono Mata Kuliah : PKn FKIP MATEMATIKA 2015 UNIVERSITAS SRIWIJAYA
  • 2. 2 DAFTAR ISI COVER DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang --------------------------------------------------------------- 1 B. Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------- 1 C. Tujuan ------------------------------------------------------------------------- 1 BAB II PEMBAHASAN A. Makna Ruleof Law ----------------------------------------------------------- 2 B. Hak Asasi Manusia ----------------------------------------------------------- 4 C. Hak Asasi Manusia di Indonesia ------------------------------------------- 5 D. Contoh Berita yang Berkaitan dengan Rule of Law --------------------- 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------ 12 B. Saran -------------------------------------------------------------------------- 12 DAFTAR PUSTAKA
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rule of law? Tentunya kita sering mendengar istilah tersebut terutama di dunia politik. Akan tetapi, banyak dari kita yang tidak mengetahui makna rule of law yang sebenarnya dan banyak dari kita yang hanya mengartikan rule of law perkata. Rule adalah peraturan dan law adalah hukum jadi, rule of law adalah peraturan hukum. Maka dari itu, kami akan membahas Rule of Law dalam makalah kami kali ini dengan tujuan kita lebih mengetahui dan memahami makna dari rule of law dan tidak hanya sekedar mengartikannya perkata saja. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Makna Rule of law? 2. Bagaimana kaitan rule of law dengan HAM? 3. Bagaimana keadaan Hak Asasi Manusia di Indonesia? C. Tujuan 1. Mengetahui makna rule of law. 2. Mengetahui kaitan rule of law dengan HAM. 3. Mengetahui keadaan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Makna Rule of Law Rule of law merupakan suatu legalisme hukum yang mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan system peraturan dan prosedur yang objektif, tidak memihak, tidak personal dan otonom. Rule of law adalah konsep tentang common law yaitu seluruh aspek negara menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas prinsip keadilan dan egalitarian. Rule of law adalah rule by the law bukan rule by the man. Keadilan harus berlaku untuk setiap orang, oleh karena itu lahirlah doktrin “Rule Of Law”. Menurut (Fried Man,1959) Rule of law merupakan doktrin dengan semangat dan idealisme keadilan yang tinggi. Rule of law dibedakan antara : 1. Pengertian formal (in the formal sence) yaitu organized public power atau kekuasaan umum yang terorganisasikan, misalnya negara 2. Pengertian hakiki (ideological sense) erat hubungannya dengan menegakkan rule of law karena menyangkut ukuran-ukuran tentang hukum yang baik & buruk. Namun diakui bahwa sulit untuk memberikan pengertian Rule of law,tapi pada intinya tetap sama, bahwa Rule of law harus menjamin apa yang oleh masyarakat/bangsa yang bersangkutan dipandang sebagai keadilan,khususnya keadilan sosial (Sunarjati Hartono,1982). Dalam penelitian historis komparatifnya di Inggris, Belanda dan AS tentang Rule of Law, Sunarjati Hartono: 1. Setiap bangsa memiliki faham rule of law yang berbeda-beda. 2. Penegakan rule of law tidak dg sendirinya mengakibatkan tegaknya negara hukum. 3. Penegakan rule of law harus diartikan secara hakiki (materiil) yaitu pelaksanaan dari just law agar terciptanya negara hukum yg membawa keadilan bagi seluruh rakyatnya. 4. Pelaksanaan rule of law & terjaminnya negara hukum (inggris), tidak saja
  • 5. 5 warga negaranya yg tunduk pada hukum, melainkan pemerintahannya juga sebagai ‘untergeordnet’ pada hukumnya. 5. Faham rule of law di Inggris diletakkan pada hubungan antara hukum & keadilan di Amerika pada HAM & di Belanda lahir darifaham kedaulatan negara. Rule Of Law sebagai suatu institusi sosia yang memiliki struktur sosial sendiri dan memperakar budaya sendiri (Satjipto Raharjo ; 2003). Rule Of Law tumbuh dan berkembang ratusan tahun seiring dengan pertumbuhan masyarakat Eropa, sehingga memperakar sosial dan budaya eropa, bukan institusi netral. Rule Of Law adalah suatu legalisme, suatu aliran hukum yang didalamnya terkandung wawasan sosial. Rule Of Law adalah suatu legalisme literal (bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang sengaja bersifat obyektif, tidak memihak, dan otonom). Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law tertera dalam UUD 1945 dan pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Inti dari Rule Of Law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakatnya, khususnya keadilan sosial.Prinsip-prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD 1945) 1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3) 2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1) 3. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1) 4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2) Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil/ Hakiki :  Berkaitan erat dengan the enforcement of the Rule of Law  Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada kepribadian nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)  Rule of law mempunyai akar sosial dan akar budaya Eropa (Satdjipto Rahardjo, 2003)
  • 6. 6  Rule of law juga merupakan suatu legalisme, aliran pemikiran hukum, mengandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia, masyarakat dan negara.  Rule of law merupakan suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003). Ciri Utama Rule of Law  Lahir dari kandungan “negara konstitusi” yang kemudian memunculkan “doktrin egalitarian”  Menjadi doktrin dengan semangat dan idealisme yang tinggi seperti “supremasi hukum” dan “kesamaan semua orang di hadapan hukum” Pelaksanaan Rule of Law di Indonesia seharusnya mempertimbangkan hal-hal  Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada sejarah dan corak masyarakat hukum dan pada kepribadian masing-masing bangsa.  Rule of Law adalah suatu institusi sosial, memiliki struktur sosiologis dan akar budaya sendiri. B. Hak AsasiManusia Dari penjelasan makna Rule of Law di atas, dapat kita ketahui bahwa HAM memiliki kaitan yang erat dengan Rule of Law karena Rule of Law merupakan aturan hukum yang menuntut keadilan sedangkan HAM merupakan cakupan dari hukum tersebut. Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia, sesuai dengan kodratnya. Menurut ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1988 bahwa hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal, dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia semata- mata karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu
  • 7. 7 tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia. Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain. Kesadaran akan hak asasi manusia , harga diri , harkat dan martabat kemanusiaannya, diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak – hak kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan hak asasi manusia. C. Hak Asasi Manusia di Indonesia Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain.
  • 8. 8 Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan. Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni: Undang-Undang Dasar 1945 Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda- bedakan menjadi sebagai berikut : Hak-hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak. Hak-hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya. Hak-hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk mendirikan partai politik. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (rights of legal equality). Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan. Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam Piagam Hak Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998.
  • 9. 9 D. Contoh Berita yang Berkaitan dengan Rule of Law KPK Gandeng MA & KY Agar Hakim Tipikor Perberat Hukuman Koruptor Reporter : Yunita Amalia | Selasa, 9 Februari 2016 11:07 Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan upaya dan koordinasi dengan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial terkait vonis ringan yang dijatuhkan kepada koruptor. Indonesian Corruption Watch sebelumnya merilis masih banyak koruptor menerima vonis ringan oleh hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Wakil ketua KPK, Saut Situmorang mengakui fakta tersebut. Namun dia menegaskan sudah melakukan koordinasi dengan MA dan KY terkait hal tersebut. Selain hal itu, menurutnya KPK juga telah membahas soal pembebasan tersangka korupsi di berbagai daerah. "Kita sudah ada koordinasi dan kerjasama dalam beberapa hal yang taktis dan strategis. Kami juga tidak saja membahas soal penerapan pasal yang sering diperdebatkan, tetapi masalah pembebasan beberapa tersangka Tipikor di beberapa daerah juga," kata Saut kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/2).
  • 10. 10 Menurut Saut, pembahasan soal pasal yang digunakan hakim Pengadilan Tipikor memang perlu dilakukan evaluasi. Sebab para tersangka yang terlibat korupsi tak jarang dibebaskan dari tuntutan. Senada dengan Saut, Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, juga mengatakan KPK sudah melakukan koordinasi dengan MA dan KY terkait vonis ringan terhadap para koruptor. Meski hasilnya belum terlihat, dia yakin realisasi hukuman berat bisa dilakukan. "Salah satu tujuan pemidanaan adalah membuat jera pelaku korupsi dan pada saat yang sama mengedukasi publik agar tidak melakukan korupsi," ujar Laode. Sebelumnya, dalam pengamatan ICW sepanjang tahun 2015, vonis untuk terdakwa korupsi hanya berkisar dua tahunan atau 26 bulan. "Pengadilan yang banyak membebaskan pelaku korupsi yakni Pengadilan Tipikor Banda Aceh sebanyak 10 orang koruptor bebas, Pengadilan Tipikor Ambon sebanyak 9 orang koruptor yang bebas, Pengadilan Tipikor Kupang membebaskan 5 orang koruptor dan di Pengadilan Tipikor Padang, Banjarmasin dan Mahkamah Agung ada 6 orang koruptor yang dibebaskan. Jumlah korputor yang dibebaskan sepanjang 2015 jumlahnya ada 68 orang," tandasnya
  • 11. 11 Denda dan Disparitas Hukuman Bagi Terdakwa Korupsi Perlu Dibenahi Dede Rosyadi | Minggu, 7 Februari 2016 14:22 Merdeka.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut sepanjang 2015, pelaku korupsi paling banyak dilakukan oleh pejabat atau pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah (Kotamadya, Kabupaten, Provinsi). "Tersangka korupsi dari pegawai pemerintahan (pejabat) sebanyak 225 orang terdakwa. Peringkat kedua adalah korupsi dilakukan oleh pegawai swasta sebanyak 140 orang terdakwa. Anggota DPR/DPRD sebanyak 16 orang terdakwa," papar Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW), Lalola Easter di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (7/2). Lalola menambahkan, selain itu juga sebanyak 66 terdakwa korupsi masuk ke dalam kategori lain-lain dan 42 terdakwa tidak teridentifikasi profesinya dikarenakan putusan yang tidak lengkap atau tidak terbaca. Pada pertengahan 2015, kerugian negara terbesar oleh dua perkara. Pertama, perkara 131 PK/PID.SUS dengan terdakwa Theddy Tengko, merupakan Bupati Kepulauan Aru, merugikan negara Rp 425 miliar. Kedua perkara 33/PID. SUS- TPK/2015/PN.PBR dengan terdakwa Deki Bermana, merugikan negara Rp 149
  • 12. 12 miliar. Kedua, perkara 131 PK/PID.SUS dengan terdakwa Theddy Tengko, merupakan Bupati Kepulauan Aru, merugikan negara Rp 425 miliar. "Efek jera bagi para pelaku tindak pidana korupsi pemberian pidana tambahan berupa denda minimal Rp 200 juta dan maksimal Rp 1 miliar seperti tertulis dalam Pasal 2 dan Pasal 3 UU Tipikor perihal denda. Kalau denda Rp 50 juta itu sangat ringan sekali," tandasnya. Menurutnya, sedikitnya pada 2015 ada 309 terdakwa korupsi hanya dijatuhi denda Rp 50 juta. Hal ini yang perlu adanya pembenahan mekanisme denda bagi para pelaku korupsi sehingga memiliki efek jera bagi pencuri uang rakyat tersebut. "Hakim cenderung memberikan denda dalam kisaran yang paling rendah terhadap pelaku tindak pidana lantaran didakwa dengan Pasal 3 UU Tipikor, tren vonis korupsi 2015 masih didominasi banyaknya tuntutan ringan, sebab itu perlu adanya ketegasan hukuman bagi para koruptor," tukas Lalola. Lalola memaparkan, sepanjang 2015 persoalan disparitas pemidanaan masih terus terjadi. Hal ini merupakan persoalan yang selalu berulang tiap tahunnya, dan tidak pernah dipecahkan oleh Mahkamah Agung. Persoalan disparitas pemidanaan pada akhirnya akan menciptakan ketidakadilan bagi korban korupsi. "Terjadinya disparitas pemidanaan dikarenakan hingga kini tidak ada pedoman dalam menjatuhkan hukuman bagi terdakwa kasus korupsi, sehingga tidak ada batasan yang jelas dalam menjatuhkan hukuman dalam perkara korupsi," tandasnya.
  • 13. 13 Anak SD Dinikahi Duda Berusia 51 Tahun Selasa, 12 Januari 2016 - 03:24 wib BENGKULU - Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), wilayah Bengkulu, mengecam pernikahan pria yang diketahui berstatus duda berinisial Am (51), dengan anak di bawah umur yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, yang berlangsung Sabtu 9 Januari 2015. Disampaikan Sekretaris KPI Wilayah Bengkulu, Irna Riza Yuliastuty, kasus yang dialami anak perempuan belum genap berusia 12 tahun tersebut diduga dipaksa untuk menikah dengan laki-laki yang pantas menjadi kakeknya. Menurutnya, kasus yang menimpa warga Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah bisa dikatakan sebagai pelanggaran HAM dan hak asasi anak berat. Ia menyebut, di lingkungan masyarakat luas kasus tersebut bukan hal yang tidak pernah terjadi. Sebab, kata dia, kasus itu bisa terjadi disebabkan masalah perekonomian, pendidikan, pemahaman budaya, dan nilai-nilai agama. ''Kasus ini bisa disebut pelanggaran HAM dan hak asasi anak berat. Sebab dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, perkawinan hanya diizinkan, jika pria berumur 19 tahun dan perempuan berusia 16 tahun,'' kata Irna, Senin (11/1/2016). ''Bahkan dijelaskan dalam Vide Pasal 7 Ayat (2) pernikahan itupun bisa terjadi jika kedua mempelai di bawah 21 tahun harus mendapatkan izin dan memenuhi syarat- syarat yang berlaku,'' tambah Irna. Irna kembali menjelaskan, pada tahun 1990 Indonesia telah meratifikasi konvensi internasional mengenai hak anak. Di mana setiap negara peserta konvensi diwajibkan melindungi dan menghadirkan legislasi yang ramah anak, melindungi anak, dan dalam kerangka kepentingan terbaik bagi anak (the best interest of the child). ''Ratifikasi itu tertuang dalam Kepres nomor 36 tahun 1990,'' jelas Irna.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Rule of law merupakan suatu legalisme hukun yang menuntut keadilan. Rule of law tidak dapat dipisahkan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) karena HAM juga menuntut keadilan. Jadi, HAM merupakan cakupan dari rule of law. B. Saran Penegakan hukum haruslah adil agar tidak terjadi lagi kasus-kasus pelanggaran hukum.