Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
Pencemaran udara dan pengolahan limbah gas merupakan masalah lingkungan yang penting. Dokumen ini membahas sumber-sumber pencemar udara, jenis pencemaran, serta metode pengendalian pencemaran secara teknis dan non-teknis melalui pengaturan hukum dan penggunaan teknologi seperti electrostatic precipitator, wet scrubber, dan lainnya.
Pembakaran sampah dengan insinerator adalah salah satu cara pengolahan sampah padat yang dapat mengurangi volume sampah hingga 75-80% dan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik."
Pengelolaan limbah merupakan hal penting untuk mengurangi dampak negatif dari limbah terhadap lingkungan dan kesehatan. Terdapat berbagai cara pengelolaan limbah seperti pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang, pengolahan, dan pembuangan yang sesuai. Prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) perlu diterapkan dalam pengelolaan limbah.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah industri seperti limbah B3, limbah cair, padat, dan gas serta cara pengolahan limbah industri seperti pemisahan, penyusutan ukuran, pengomposan, dan alat pemisah debu seperti pemisah Brown dan pengendap elektrostatik agar tidak mencemari lingkungan.
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
Pencemaran udara dan pengolahan limbah gas merupakan masalah lingkungan yang penting. Dokumen ini membahas sumber-sumber pencemar udara, jenis pencemaran, serta metode pengendalian pencemaran secara teknis dan non-teknis melalui pengaturan hukum dan penggunaan teknologi seperti electrostatic precipitator, wet scrubber, dan lainnya.
Pembakaran sampah dengan insinerator adalah salah satu cara pengolahan sampah padat yang dapat mengurangi volume sampah hingga 75-80% dan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik."
Pengelolaan limbah merupakan hal penting untuk mengurangi dampak negatif dari limbah terhadap lingkungan dan kesehatan. Terdapat berbagai cara pengelolaan limbah seperti pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang, pengolahan, dan pembuangan yang sesuai. Prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) perlu diterapkan dalam pengelolaan limbah.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah industri seperti limbah B3, limbah cair, padat, dan gas serta cara pengolahan limbah industri seperti pemisahan, penyusutan ukuran, pengomposan, dan alat pemisah debu seperti pemisah Brown dan pengendap elektrostatik agar tidak mencemari lingkungan.
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantationsKetut Swandana
Dokumen tersebut membahas tentang 3 jenis limbah yang dihasilkan oleh PT Gunung Madu Plantations yaitu limbah cair, padat, dan gas serta pengelolaannya. Limbah cair diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah sebelum dibuang, limbah padat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk atau bahan bakar, sedangkan limbah gas dikendalikan emisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah dan cara pengolahannya. Terdapat tiga jenis limbah utama yaitu limbah padat, cair, dan gas. Limbah padat dapat diolah dengan penimbunan, sanitary landfill, atau daur ulang. Limbah cair melalui proses pengolahan primer, sekunder, tersier, dan desinfeksi. Sedangkan limbah gas dikendalikan emisinya. Limbah B3 (berbahaya) diolah secar
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITDoniHermawan11
Makalah ini membahas tentang pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri kelapa sawit. Definisi limbah dan pencemaran lingkungan dijelaskan, serta karakteristik dan jenis limbah dari industri kelapa sawit. Konsep pencemaran lingkungan oleh limbah industri kelapa sawit pun dibatasi.
Dokumen tersebut membahas tentang insinerasi sampah, termasuk pengertian, jenis, proses, dampak, dan contoh penerapannya. Insinerasi adalah pembakaran sampah menggunakan insinerator untuk mengurangi volume sampah serta menghasilkan energi. Ada beberapa tipe insinerator seperti piringan bergerak dan tetap, serta prosesnya meliputi sortasi, pencacahan, pembakaran pada suhu tinggi, penyaringan gas buang, dan
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan limbah cair yang meliputi 3 tahapan yaitu pengolahan primer, sekunder, dan tersier. Pada tahap primer dilakukan proses fisika seperti penyaringan, pengendapan, dan pengapungan untuk memisahkan zat padat. Tahap sekunder menggunakan bakteri untuk mendegradasi zat organik melalui metode trickling filter, activated sludge, atau treatment ponds. Tahap tersier digunakan untuk men
Makalah ini membahas pengelolaan limbah farmasi dengan tujuan menjelaskan definisi dan jenis limbah farmasi, bahayanya bagi lingkungan, serta cara pengolahan limbah farmasi yang tepat agar tidak mencemari lingkungan.
Teks tersebut membahas berbagai metode penanganan limbah padat dan gas serta limbah B3. Metode-metode tersebut meliputi sanitary landfill, insinerasi, pembuatan kompos, daur ulang, mengontrol emisi gas buang, menghilangkan partikulat, dan pengolahan limbah B3 secara kimia, fisik, dan biologi.
Manfaat dan dampak dalam penggunaan incineratorNurul Yeollipop
Insinerator adalah tungku pembakaran yang mengubah sampah padat menjadi gas dan abu melalui proses pembakaran pada suhu tinggi, yang dapat mengurangi volume dan menghilangkan patogen dalam sampah serta memanfaatkan panasnya untuk pembangkit listrik. Namun, insinerasi juga dapat menghasilkan polutan berbahaya seperti dioxin, logam berat, dan partikel yang membahayakan kesehatan.
Dokumen ini membahas instalasi penanganan limbah cair dan padat dari industri tapioka. Terdapat beberapa proses pengolahan limbah yaitu proses mekanik (penyaringan, pengambilan endapan), biologi (pemisahan bakteri), fisika (penyortiran zat padat), dan kimia (penghilangan asam sianida). Limbah akan dialirkan melalui proses sedimentasi, fermentasi, dan pengkomposan sebelum dibuang ke perairan. Proses ini
Makalah ini membahas penerapan green information technology oleh Toshiba. Toshiba berupaya menjadi perusahaan ramah lingkungan dengan mengurangi dampak lingkungan bisnisnya melalui tiga strategi yaitu penghijauan proses produksi, pengembangan produk ramah lingkungan, dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kinerja lingkungan produknya.
Dokumen tersebut merangkum materi kuliah tentang pengelolaan sampah. Materi kuliah ini membahas tentang terminologi, sumber, karakteristik, dan permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia."
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...Asramid Yasin
Asramid Yasin
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
DOI: https://doi.org/10.21009/jgg.071.02
Abstract
The research is aimed at gaining a description of waste rubber factory management, Perkebunan Nusantara VIII Company Kebun Cikumpay in Purwakarta Province of West Java to Reduction of Rate BOD (Biological Oxygen Demand). The research used a theoretical descriptive method. Data have been collected by observation, interview and documents. The results showed that the reduction of rate BOD caused by the factory carried out the wastewater management by applying clean production concept for example: (1) minimizing waste with lessening wastewater volume, using of the ditch through a closed pipe, rubber trap, chemicals raw materials namely New Nicola (liquid smoke) and Food Grade with lower of hazard, more efficient and more cheap. (2) reusing of waste for sale as by products and (3) wastewater treatment with using of IPAL the consisted of 2 anaerobic and 3 facultative ponds.
Keywords: wastewater management of rubber and reduction of rate BOD
Makalah ini membahas tentang produksi bersih dan minimalisasi limbah pada proses industri. Produksi bersih adalah strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif untuk mengurangi limbah di sumbernya dan meningkatkan ekoefisiensi. Teknik produksi bersih meliputi pengurangan pada sumber, daur ulang, dan perubahan teknologi. Analisis neraca massa berguna untuk mengidentifikasi proses yang tidak efisien agar dapat ditingkatkan. E
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan limbah industri, meliputi definisi limbah industri, jenis-jenisnya berdasarkan sumber, senyawa, dan wujud limbah, serta karakteristik dan dampaknya terhadap lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah merancang pengelolaan limbah industri mulai dari membentuk tim pengelola, menilai limbah, hingga menerapkan dan meninjau rencana pengelolanya.
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantationsKetut Swandana
Dokumen tersebut membahas tentang 3 jenis limbah yang dihasilkan oleh PT Gunung Madu Plantations yaitu limbah cair, padat, dan gas serta pengelolaannya. Limbah cair diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah sebelum dibuang, limbah padat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk atau bahan bakar, sedangkan limbah gas dikendalikan emisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah dan cara pengolahannya. Terdapat tiga jenis limbah utama yaitu limbah padat, cair, dan gas. Limbah padat dapat diolah dengan penimbunan, sanitary landfill, atau daur ulang. Limbah cair melalui proses pengolahan primer, sekunder, tersier, dan desinfeksi. Sedangkan limbah gas dikendalikan emisinya. Limbah B3 (berbahaya) diolah secar
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITDoniHermawan11
Makalah ini membahas tentang pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri kelapa sawit. Definisi limbah dan pencemaran lingkungan dijelaskan, serta karakteristik dan jenis limbah dari industri kelapa sawit. Konsep pencemaran lingkungan oleh limbah industri kelapa sawit pun dibatasi.
Dokumen tersebut membahas tentang insinerasi sampah, termasuk pengertian, jenis, proses, dampak, dan contoh penerapannya. Insinerasi adalah pembakaran sampah menggunakan insinerator untuk mengurangi volume sampah serta menghasilkan energi. Ada beberapa tipe insinerator seperti piringan bergerak dan tetap, serta prosesnya meliputi sortasi, pencacahan, pembakaran pada suhu tinggi, penyaringan gas buang, dan
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan limbah cair yang meliputi 3 tahapan yaitu pengolahan primer, sekunder, dan tersier. Pada tahap primer dilakukan proses fisika seperti penyaringan, pengendapan, dan pengapungan untuk memisahkan zat padat. Tahap sekunder menggunakan bakteri untuk mendegradasi zat organik melalui metode trickling filter, activated sludge, atau treatment ponds. Tahap tersier digunakan untuk men
Makalah ini membahas pengelolaan limbah farmasi dengan tujuan menjelaskan definisi dan jenis limbah farmasi, bahayanya bagi lingkungan, serta cara pengolahan limbah farmasi yang tepat agar tidak mencemari lingkungan.
Teks tersebut membahas berbagai metode penanganan limbah padat dan gas serta limbah B3. Metode-metode tersebut meliputi sanitary landfill, insinerasi, pembuatan kompos, daur ulang, mengontrol emisi gas buang, menghilangkan partikulat, dan pengolahan limbah B3 secara kimia, fisik, dan biologi.
Manfaat dan dampak dalam penggunaan incineratorNurul Yeollipop
Insinerator adalah tungku pembakaran yang mengubah sampah padat menjadi gas dan abu melalui proses pembakaran pada suhu tinggi, yang dapat mengurangi volume dan menghilangkan patogen dalam sampah serta memanfaatkan panasnya untuk pembangkit listrik. Namun, insinerasi juga dapat menghasilkan polutan berbahaya seperti dioxin, logam berat, dan partikel yang membahayakan kesehatan.
Dokumen ini membahas instalasi penanganan limbah cair dan padat dari industri tapioka. Terdapat beberapa proses pengolahan limbah yaitu proses mekanik (penyaringan, pengambilan endapan), biologi (pemisahan bakteri), fisika (penyortiran zat padat), dan kimia (penghilangan asam sianida). Limbah akan dialirkan melalui proses sedimentasi, fermentasi, dan pengkomposan sebelum dibuang ke perairan. Proses ini
Makalah ini membahas penerapan green information technology oleh Toshiba. Toshiba berupaya menjadi perusahaan ramah lingkungan dengan mengurangi dampak lingkungan bisnisnya melalui tiga strategi yaitu penghijauan proses produksi, pengembangan produk ramah lingkungan, dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kinerja lingkungan produknya.
Dokumen tersebut merangkum materi kuliah tentang pengelolaan sampah. Materi kuliah ini membahas tentang terminologi, sumber, karakteristik, dan permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia."
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...Asramid Yasin
Asramid Yasin
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
DOI: https://doi.org/10.21009/jgg.071.02
Abstract
The research is aimed at gaining a description of waste rubber factory management, Perkebunan Nusantara VIII Company Kebun Cikumpay in Purwakarta Province of West Java to Reduction of Rate BOD (Biological Oxygen Demand). The research used a theoretical descriptive method. Data have been collected by observation, interview and documents. The results showed that the reduction of rate BOD caused by the factory carried out the wastewater management by applying clean production concept for example: (1) minimizing waste with lessening wastewater volume, using of the ditch through a closed pipe, rubber trap, chemicals raw materials namely New Nicola (liquid smoke) and Food Grade with lower of hazard, more efficient and more cheap. (2) reusing of waste for sale as by products and (3) wastewater treatment with using of IPAL the consisted of 2 anaerobic and 3 facultative ponds.
Keywords: wastewater management of rubber and reduction of rate BOD
Makalah ini membahas tentang produksi bersih dan minimalisasi limbah pada proses industri. Produksi bersih adalah strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif untuk mengurangi limbah di sumbernya dan meningkatkan ekoefisiensi. Teknik produksi bersih meliputi pengurangan pada sumber, daur ulang, dan perubahan teknologi. Analisis neraca massa berguna untuk mengidentifikasi proses yang tidak efisien agar dapat ditingkatkan. E
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan limbah industri, meliputi definisi limbah industri, jenis-jenisnya berdasarkan sumber, senyawa, dan wujud limbah, serta karakteristik dan dampaknya terhadap lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah merancang pengelolaan limbah industri mulai dari membentuk tim pengelola, menilai limbah, hingga menerapkan dan meninjau rencana pengelolanya.
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasYeni Hardika
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas secara umum dan khususnya di PT Badak NGL.
2. Metode pengolahan limbah cair secara umum meliputi pengolahan fisika, kimia, dan biologi. PT Badak NGL menerapkan proses pemisahan cairan dari zat pencemar, pemberian oksigen, dan penetralan pH untuk mengolah limbahnya.
3
Teks tersebut membahas tentang pengolahan limbah industri yang meliputi identifikasi sumber pencemaran, penentuan program pengendalian, pengolahan limbah sesuai jenisnya, dan penggunaan berbagai metode pengolahan seperti aerobik, anaerobik, dan bioremediasi untuk menangani berbagai jenis limbah industri.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik dalam aktivitas pembangunan dan industri untuk mencegah polusi dan kerusakan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan prosedur pengawasan yang perlu dilakukan pemerintah untuk memastikan industri mentaati peraturan lingkungan, seperti inspeksi rutin, pengawasan kualitas limbah cair dan emisi, serta himbauan untuk mengur
Dokumen ini membahas pengelolaan sampah, mulai dari definisi terminologi yang terkait, sumber dan karakteristik sampah, pengurangan dan daur ulang sampah, penanganan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir, serta permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia."
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Baraadimasvoc12
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Proposal kerja praktek ini membahas tentang sistem pengolahan limbah cair di PT. Mega Prima Persada Kabupaten Kutai Kartanegara, meliputi latar belakang, tujuan, tinjauan pustaka mengenai pengertian limbah cair, sumber dan karakteristiknya, serta metodologi yang akan dilakukan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang beberapa istilah dalam ilmu lingkungan seperti lingkungan, aerasi, AMDAL, IPAL, green manufacturing, renewable energy, ISO 14001, ISO 9001, OHSAS 18001, LCA.
- Supervisor Produksi
- Supervisor Laboratorium
- Supervisor Umum
Pelaksana:
- Teknisi Produksi
- Teknisi Laboratorium
- Teknisi Umum
- Tukang Kebersihan
Pemantauan Lingkungan:
- Tim Teknis Lingkungan
- Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kerjasama dengan:
- Dinas Lingkungan Hidup
- Dinas Kesehatan
- Lembaga Sertifikasi
- Masyarakat Sekitar
Evaluasi Berkala:
- Audit Internal
Dokumen tersebut membahas konsep minimasi limbah dan pendekatan proaktif dan reaktif dalam pengendalian limbah. Ia juga membahas konsep proses bersih, pendekatan 3R (reduce, reuse, recycle), dan peraturan pengelolaan sampah berdasarkan UU 18/2008 termasuk upaya pengurangan sampah.
Similar to Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved) (20)
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. n
Pertanyaan Bab I
1. Mengapa Strategi pendekatan kapasitas daya dukung (Carrying Capacity Appoach) sulit
diterapkan dalam management lingkungan ?
2. Sebutkan beberapa permasalahan yang disebabkan oleh buangan industry dan jelaskan ?
3. Salah satu konsep management pengelolaan industry adalah dengan menerapkan system
Cleaner roduction . Mengapa demikian dan jelaskan pengertian dari produksi bersih ?
4. Apa yang menjadi dasar pemikiran bahwa salah satu stategi management lingkungan
adalah mengolah limbah yang sudah terbentuk . Jelaskan ?
Jawaban :
1. pendekatan kapasitas daya dukung (Carrying Capacity Appoach) merupakan pendekatan
yang sulit diterapkan dikarenakan adanya kendala-kendala yang timbul dan sering kali
dilakukan upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang tercemar dan rusak
,sehingga memerlukan biaya yang cukup mahal .
2. limbah industry merupakan hasil buangan dari proses kegiatan industrialisasi yang
apabila buangan tersebut tidak diolah akan menyebabkan permasalahan pada lingkungan
dan kesehatan . sehingga mengakibatkanpencemaranair,udaradan tanah,hasil buangan
indutri berupalimbahcair,padatdangas diantaranyayaitu:
limbah cair merupakan sisa- sisa produksi dari industri yang bentuknya cair. Biasanya
limbah cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti selokan, kali bahkan lautan
tanpa dinetralisir terlebih dahulu pada akhirnya akan mencemari saluran- saluran
tersebut sehingga akan menyebabkan ekosistem air menjadi rusak, bahkan banyak
makhluk hidup yang akan mati dibuatnya.
Limbah padat merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak terpakai lagi yang
berbentuk padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan,
ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri, serta dari tempat-
tempat umum. Limbah padat seperti ini apabila dibuang di dalam air pastinya akan
mencemari air tersebut dan dapat menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya
akan mati.Sementara apabila dibuang di wilayah daratan tanpa adanya proses
pengolahan, maka akan mencemari tanah
Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil
aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas dan pada umumnya memberikan
dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi. Limbah gas ini
tentu saja berbentuk gas. Oleh karena bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini
biasanya mencemari udara. Beberapa contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran
gas, pembakaran pabrik, asap pabrik sisa produksi dan lain sebagainya.
Nama : Ainul Huda
Nim : 153800072
Pengelolaan Limbah Industri
2. 3. Karena penerapan produksi bersih paling berhasil dalam penyelesaian permasalahan
pengelolaan industry ,hal ini disebabkan karena program produksi bersih berfokus pada
usaha usaha pencegahan terbentuknya limbah. Yang merupakan salah satu indicator
inefisiensi ,demgan demikian usaha pencegahan dilakukan sejak awal proses produksi
dengan mengurangi terbentuknya limbah serta pemanfaatan limbah yang terbentuk
melalui daur ulang sehingga menghasilkan penghematan karena menurunkan biaya
produksi .Prodeksi bersih (Cleaner Production ) adalah sebuah strategi pengelolaan
lingkungan yang bersifat preventif /pencegahan yang perlu diterapkan secra terus
menerus pada suatu produksi dengan tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan
lingkungan (UNEP 2003).
4. Pada awalnya strategi pengolahan lingkungan mengacu pada pendekatan kapasitas daya
dukung lingkungan. Namun kenyataannya, konsep tersebut tergolong sukar untuk
diterapkan. Hal ini, dikarnekan adanya kendala yang ditumbulkan. Misalnya perbaikan
kondisi lingkungan yang tercemar dan rusak, sehingga memerlukan biaya yang tinggi.
Seiring waktu, konsep strategi diubah menjadi upaya pemecahan masalah dengan
pengolahan limbah yang terbentuk (end of pipe treatment) dengan harapan kualitas
lingkungan bisa lebih baik (Indrasti et al, 2009)
Strategi konvensional dalam pengelolaan limbah didasarkan pada pendekatan
pengelolaan limbah yang terbentuk (end-of-pipe treatment), yang terkonsentrasi pada
upaya pengolahan dan pembuangan limbah dan untuk mencegah pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Strategi ini dinilai kurang efektif karena kegiatan yang dilakukan
sifatnya reaktif, yaitu bereaksi setelah terbentuknya limbah (at the end of pipe); bukan
berupa pencegahan atau preventif, tetapi kuratif atau perbaikan setelah terjadi kerusakan
atau pencemaran. Akibatnya diperlukan biaya tinggi untuk perbaikan kerusakan
lingkungan, dan kerusakan lingkungan terus meningkat.
End-of-pipe treatment hanya mengubah bentuk limbah dan memindahkannya ke media
lain. Strategi ini tidak dapat mengatasi masalah pencemaran yang sifatnya non-point
source pollution. Karena sifatnya bereaksi setelah terjadi limbah, maka investasi dan
biaya untuk pengolahan limbah relative mahal, dan hal ini yangsering dijadikan alasan
oleh para pengusaha untuk tidak membangun instalasi pengolahan limbah
Pertanyaan Bab II
1. Jelaskan suatu proses produksi dalam suatu industry hingga menghasilkkan limbah .
gambarkan juga dalam bentuk diagram ?
2. Jelaskan pedoman atau acuan yang dibutuhkan dalam penilaian dan penataan pengelolaan
limbah industry ?
3. Sebutkan beberapa peraturan pemerintah pusat maupun daerah yang menyatakan tentang
pengelolaan limbah industry ?
4. Jelaskan hierarki dan proses pencegahan polusi industry ?
3. 5. Sebutkan kegiatan minimalisasi limbah industry ?
Jawaban :
1. Proses produksi industry tepung jagung
Pembersihan yaitu memisahkan biji jagung denagn rambut jagung agar tidak ikut
tercampur .
Pemipihan yaitu proses mengeluarkan biji jagung dari tongkol jagung
Sortasi, yaitu pemilihan biji jagung yang baik dan tidak cacat. Proses ini menggunakan
cara manual-pemilihan oleh orang.
Pencucian, jagung hasil sortasi kemudian dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan
zat asing.
Perendaman, bertujuan untuk melunakkan biji jagung agar memudahkan dalam proses
penghancuran. Perendaman dilakukan dalam tanpa pemanasan
Pengeringan, yaitu proses pengurangan kadar air.pada jagung,Pengeringan
menggunakan oven dryer. Pengeringan dilakukan selama 2 jam.
Penggilingan dan pengayakkan, yaitu proses penghacuran terhadap gumpalan pati hasil
pengeringan, karena pati yang dihasilkan dalam keadaan menyatu dan perlu dihancurkan
hingga menjadi tepung pati jagung. Pengayakkan dilakukan untuk mendapatkan ukuran
tepung yang sama, yaitu 80 mesh.
2. Pedoman/acuan yang dibutuhkan untuk penilaian [evaluation] dan penaatan [compliance]
meliputi :
pedoman kualitas udara ,berupa Ambient Air Quality Standards [Baku Mutu Udara
Sekeliling ] dan Emissions Quality Standard [Baku Emisi Udara] yang ditujukan untuk
4. sumber baru [sumber tak-bergerak misal ketel pembangkit steam] dan sumber bergerak
[misal kendaraan bermotor],
pedoman kualitas air ,berupa Stream Quality Standards [ Baku Mutu Badan Air] dan
Effluent Quality Standard [Baku Mutu Limbah Cair] baik oleh kegiatan baik industri
maupun kegiatan di perkotaan.
3. Beberapa peraturan pemerintah pusat atau daerah yang menyatakan tentang pengelolaan
limbah industri :
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air [yang
diterbitkan atas dasar UU No. 4 Tahun 1982]
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun [B3]
dan berbagai S.K. Menteri Negara Lingkungan Hidup misal :
Baku Mutu Emisi Sumber Tak-bergerak
Baku Mutu Limbah Cair.
4. Pollution Prevention Hierarchy
Pencegahan Pencemaran dilakukan dengan Upaya untuk mengurangi
pemakaian/penggunaan bahan baku seefisien mungkin di dalam suatu proses produksi
kemudian dilakukan Upaya pemanfaatan limbah dengan cara proses daur ulang melalui
pengolahan fisik atau kimia, baik untuk menghasilkan produk yang sama maupun produk
yang berlainan serta dilakukan penggunaan kembali tanpa mengalami proses
pengolahan atau perubahan bentuk.yang mana digunakan untuk Minimisasi Limbah
dengan produksi bersih dilakukan pengendalian pencemaran untuk Pengolahan dan
Pembuangan (Treatment and Disposal)
5. Kegiatan minimisasi limbah meliputi :Pencegahan pencemaran yang dikenal dengan
nama in-process recycling and reuse atau on-site closed-loop. Upaya yang dilakukan
pada tahap ini adalah reduce, reuse dan recycling.
Penangulangan Pencemaran yang dikenal dengan nama out-of-process recyling and reuse
atau out-of-loop.
5. Pertanyaan Bab III
1. Sebutkan 3 jenis penggolongan limbah yang dihasilkan dalam industry PLTU ?
2. Buatlah skema atau kerangka proses produksi beserta bagian yang menghasilkan limbah
pada masing-masing industry sesuai dengan tugas saudara . Jelaskan pula bentuk
pengolahan limbahnya ?
3. Jika saudara dihadapkan pada suatu masalah ada industry textile untuk mengolah
limbahnya , maka teknologi pengolahan apakah yang tepat untuk saudara terapkan .
Gambarkan pula secara lengkap alur pengolahannya .
Jawaban :
1. limbah industry PLTU terbagi menjadi 3 golongan yaitu :
limbah padat pada industry PLTU berupa abu . abu batu bara merupakan limbah dari
proses pembangkit listrik dapat berupa abu terbang ,abu dasar dan lumpur flue gas
desulfurization .
limbah Cair pada industry PLTU : air limbah yang bersumber dari proses pencucian
(dengan atau tanpa bahan kimia ) dari semua peralatan logam ,blowndown cooling tower,
blowndown boiler dan kegiatan air buangan dari fasilitas flue gas desulphurization .
Limbah Gas pada industry PLTU , Menghasilkan gas polutan berupa abu dasar (bottom
ash) dan abu terbang (fly ash ) yang diemisikan melalui cerobong ke udara bebas . dan
apabila pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan gas CO yang menyebabkan
pemanasan global.
6. 2. Pengolahan limbah industri pabrik gula
Adapun tahapan-tahapan pengolahan air limbah dalam Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) ini adalah :
Kolam Pemisah Minyak dan Padatan
Fungsi utama kolam ini yaitu untuk mengendapkan padatan yang terbawa
oleh air limbah. Proses pengendapannya memanfaatkan prinsip perbedaan
massa jenis antara air dan minyak. Secara logika minyak yang memiliki masa
jenis lebih rendah akan berada di bagian atas atau permukaan sedangkan air
berada di bagian bawah. Aplikasi yang dilakukan kolam pemisah minyak ini
dengan memberikan pemisah berupa lempengan yang diletakkan di ujung
kolam pemisah minyak. Namun lempengan tersebut tidak diletakkan sampai
dasar sehingga akan berfungsi merangkap minyak yang ada di bagian atas dan
air akan keluar dari kolam pemisah minyak menuju kolam ekualisasi.
7. Kolam Ekualisasi
Kolam ekualisasi ini disebut juga kolam penyangga. Air limbah yang
mangalir ke IPAL memiliki karakteristik yang berbeda disetiap alirannya. Hal
ini disebabkan laju alir yang dihasilkan dari proses produksi berbeda-beda.
Karakteristik air limbah yang masuk memiliki kondisi yang berbeda-beda
berupa suhu, debit, pH, kadar pencemar (polutan). Air limbah yang masuk ke
kolam ekualisasi diharapkan karakteristik nya menjadi sama atau kondisi
menjadi homogen sehingga masing-masing karakteristik konstan. Di kolam ini
terdapat aerator yang berfungsi untuk menghomogenkan air limbah yang
masuk pada kolam ini. Prinsip aerator sebagai pengaduk dengan memberikan
sirkulasi udara sehingga proses aerasi terjadi. Proses aerasi yaitu proses terikat
nya udara ke dalam molekul air yang terjadi secara alami. Kolam ini juga
menstabilkan debit limbah yang akan dialirkan ke proses selanjutnya.
Kolam Anaerob
Pada kolam ini air limbah diproses dengan cara mendegradasi bahan- bahan
organik dengan keadaan tanpa oksigen. Meskipun kolam anaerob ini dengan
keadaan kolam terbuka namun didesain memiliki kedalaman hingga 6 meter.
Dalam hal ini diharapkan pada kedalaman tersebut tetap terjadi proses
penguraian secara anaerob. Air limbah yang masuk ke kolam ini juga
dirancang khusus agar limbah yang masuk langsung ke bagian bawah kolam.
Pada kolam ini ditambahkan bakteri khusus yang berfungsi mendagradasi
bahan organik yang terkandung dalam air limbah. Bakteri yang ditambahkan
yaitu bakteri dengan merek dagang AGB (Activated Growth Bacteria).
Penambahan bakteri ini sangat diharapkan bakteri alami yang terdapat dalam
air limbah maupun bakteri tambahan dapat mendegradasi bahan organik secara
maksimal dengan tujuan menurunkan nilai COD hingga maksimal.
Pengaplikasian bakteri ini dilakukan 2 kali dalam seminggu. Dalam kondisi
normal, bakteri yang digunakan sebanyak 5-7 liter per aplikasi namun jika
dalam kondisi tidak normal atau nilai COD meningkat dari kondisi normal
bakteri yang digunakan hingga mencapai 25 liter per aplikasi.
8. Kolam fakultatif
Kolam fakultatif yang diterapkan di industri gula terdapat 5 kolam yang
dilengkapi aerator sebanyak 4 buah. Lima kolam ini memiliki volume yang
berbeda-beda sehingga memiliki waktu tinggal yang berbeda. Pada kolam ini
proses yang terjadi yaitu melanjutkan proses degradasi pada proses
sebelumnya. Air limbah yang akan menuju kolam fakultatif diberi tambahan
bakteri yang sebelumnya dibiakkan di tangki khusus. Bakteri ini mempunyai
fungsi mendegradasi bahan organik dalam keadaan aerob. Jenis bakteri yang
ditambahkan ialah bakteri yang dikenal dengan SGB (Super Growth Bacteria).
Pengaplikasian bakteri ini juga dilakukan 2 kali dalam seminggu sebanyak 5-7
liter per aplikasi dalam kondisi normal dan mencapai 25 liter per aplikasi dalam
kondisi tidak normal. Pada kolam ini air limbah mengalami proses degradasi
baik secara aerob maupun anaerob. Untuk mendukung proses degradasi secara
aerob pada kolam ini terdapat beberapa aerator yang berfungsi mensuplai
oksigen.
Kolam Aerasi
Kolam aerasi yang dimiliki IPAL industri terdapat 2 kolam yang masing-
masing dilengkapi beberapa unit aerator. Pada kolam ini tidak terdapat
penambahan zat kimia maupun mikroorganisme di kolam ini. Namun sebagai
bioindikator tingkat pencemaran, di kolam ini dibiakkan beberapa jenis ikan.
Pada kolam aerasi 2 terdapat eceng gondok yang secara sengaja
dikembangbiakkan. Eceng gondok ini diharapkan dapat mengendalikan
ledakan pertumbuhan alga (blooming alga). Pertumbuhan alga ini dipengaruhi
oleh nutrien seperti nitrat dan pospat yang terkandung dalam air yang
merupakan makanan bagi alga. Keberadaan eceng gondok dapat menyebabkan
terjadinya kompetisi dengan alga dalam penggunaan nutrien dan membatasi
cahaya matahari yang masuk secara berlebihan. Cahaya matahari sangat
dibutuhkan alga untuk berfotosintesis. Pengembangbiakan eceng gondok ini
perlu dilakukan untuk mengurangi pertumbuhan alga, karena jika terjadi
blooming alga akan mengakibatkan kenaikan pH air limbah. Kenaikan pH
terjadi karena alga menggunakan karbon dioksida untuk melakukan
9. fotosintesis. Penipisan karbon anorganik oleh alga ini menyebabkan kenaikan
pH air. Pada kolam aerasi ini diharapkan COD dalam keadaan serendah-
rendahnya dengan oksigen terlarutnya meningkat.
Kolam Stabilisasi
Pada kolam ini limbah diharapkan telah mencapai kondisi polutan sangat
rendah bahkan tidak berpolutan sama sekali. Di kolam ini tidak dilengkapi
aerator dengan tujuan agar air dalam kondisi tenang dan pengendapan
berlangsung sempurna. Di kolam stabilisasi ini juga dibiakkan beberapa jenis
ikan yang berfungsi sebagai bio-indikator tingkat pencemaran.
Kolam Pemantauan (Monitor)
Pada kolam ini tidak ada perlakuan khusus pada limbah, kolam ini sebagai
media pengawasan kualitas limbah (pH. COD, TSS, NTU, dan lain-lain) yang
telah terolah di IPAL untuk selanjutnya disalurkan sebagian ke lahan
menggunakan pompa irigasi dan
Pertanyaan Bab IV
1. Jika saudra merupakan Penanggung jawab dalam pengelolaan limbah di sebuah industry
dimana beban pencemar yang dihasilkan oleh industry tersebut melebihi ambang batas
yang telah ditetapkan didalam ketepatan baku mutu lingkungan .tentunya yang harus
anda lakukan adalah dengan melakukan pengolahan limbah tersebut . Teknologi apa yang
anda terapkan agar buangan industry tersebut bisa memenuhi baku mutu lingkungan .
2. Apa yang saudara ketahui tentang Stream Standartd dan Effluent Strandart ?
Jawaban :
1.
2. Stream Standard : adalah Standard (Baku Mutu) yang ditetapkan pada badan air sesuai
dengan peruntukannya. Yang mana persyaratan baku mutu air bagi sumber air seperti
sungai,danau dan air tanah disusun dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber air
,kemampuan mengencerkan dan factor ekonomis.
Effluent Standard : adalah Standard (Baku Mutu) yang ditetapkan pada limbah yang
telah diolah dari unit-unit IPAL atau keseluruan unit-unit IPAL. Persyaratan mutu air
limbah yang dialirkan ke sumber air ,sawah,tanah dan lokasi lainnya