LIMBAH ANORGANIK
KELOMPOK 6
XI TPHP
Injang Sukma Adityawati
Ningsih Fauziah
Ruri Eki Hari Saputri
Sabtian Ahmad Maulid
Wiwik Wahyuning
PENGERTIAN
 Limbah adalah sisa/buangan dari suatu
proses produksi yang tidak terpakai dan akan
berdampak negatif jika tidak dikelola dengan
baik.
 Limbah anorganik adalah limbah yang
tidak dapat diuraikan oleh proses biologi.
Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh
organisme detrivor atau dapat diuraikan
tetapi dalam jangka waktu yang lama. Selain
itu, limbah anorganik tidak dapat membusuk
karena tidak mengandung karbon
JENIS-JENIS LIMBAH
ANORGANIK
LIMBAH ANORGANIK DAPAT
DIBAGI MENJADI :
 Recyclable : limbah yang dapat diolah dan digunakan
kembali karena memiliki nilai secara ekonomi
 Non-recyclable : limbah yang tidak memiliki nilai
ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali
LIMBAH ANORGANIK
BERDASARAN WUJUDNYA
 Limbah padat : seperti plastik, kaca, styrofoam,
logam
 Limbah cair : seperti garam anorganik ( magnesium
sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan
pertambangan dan industri) , asam anorganik (asam
sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam
dan bahan bakar fosil)
LIMBAH ANORGANIK
BERDASARKAN SUMBERNYA
 Limbah domestik : limbah yang berasal dari rumah
tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik,
kaleng dan aluminium.
 Limbah industri : berasal dari hasil industri, seperti
magnesium sulfat, magnesium klorida, asam sulfat
yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan
bahan bakar fosil.
 Limbah pertambangan : merupakan limbah yang
berasal dari pertambangan. Seperti : logam, Garam
anorganik, magnesium sulfat, magnesium klorida,
PENANGANAN LIMBAH
ANORGANIK
METODE PENANGANAN LIMBAH
ANORGANIK PADAT
1. 4 R ( replace, reduce, recycle dan reuse )
 Replace, contohnya : memanfaatkan daun
daripada plastik sebagai pembungkus
 Reduce, contohnya : membawa tas belanja
sendiri dari pada banyak kantong plastik,
 Recycle, contohnya : plastik bekas didaur ulang
menjadi ember, gantungan baju
 Reuse, contohnya : memanfaatkan botol bekas
sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi
keset
Lanjutan..
2. Insenerator
Merupakan alat yang digunakan untuk membakar
sampah secara terkendali pada suhu tinggi. Insenerator
efisien karena sanggup mengurangi volume sampah
hingga 80 %. Residunya berupa abu sekitar 5 – 10 % dari
total volume sampah yang dibakar dan dapat digunakan
sebagai penimbun tanah. Kekurangan alat ini adalah
mahal dan tidak bisa memusnahkan sampah logam.
Lanjutan..
3. Sanitary Landfill, adalah metode penanganan
limbah padat dengan cara membuangnya pada area
tertentu dan membiarkan sampah anorganik menjadi
sampah organik.
4. Pengepresan sampah ( reduction mode), yaitu
proses pengolahan sampah dengan cara mengepres
sampah tesebut menjadi padat dan ringkas sehingga
tidak memakan banyak tempat.
Lanjutan..
5. Penghancuran sampah (pulverisation), proses
pengolahan sampah anorganik padat dengan cara
menghancurkannya di dalam mobil sampah yang
dilengkapi dengan alat pelumat sampah sehingga
sampah hancur menjadi potongan-potongan kecil yang
dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang
cekung atau letaknya rendah.
DAMPAK YANG DIHASILKAN
Dampak positif pengolahan
limbah anorganik
 Mengurangi tempat perkembangbiakan penyakit /
vektor penyakit
 Mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit
menular
 Menghemat biaya pemeliharaan kesehatan karena
masyarakat yang sehat
Dampak negatif bila limbah
anorganik tidak dikelola dengan
baik
 Menjadi tempat berkembangbiaknya kuman
penyakit / vektor penyakit
 Menyebabkan gangguan kesehatan seperti sesak
nafas, insomnia maupun stress
 Lingkungan menjadi kotor, bau, saluran air
tersumbat, banjir
Lanjutan..
 Lingkungan menjadi tidak indah dipandang
 Menurunkan minat orang datang ketempat tersebut
 Menaikkan angka kesakitan bagi masyarakat
 Membutuhkan dana besar untuk membersihkan
lingkungan
 Menurunkan pemasukan pendapatan daerah karena
kurangnya wisatawan yang berkunjung.
Produk
Olahan Limbah
Anorganik
Contoh produk olahan limbah
anorganik
TERIMA KASIH

Limbah Anorganik

  • 1.
  • 2.
    KELOMPOK 6 XI TPHP InjangSukma Adityawati Ningsih Fauziah Ruri Eki Hari Saputri Sabtian Ahmad Maulid Wiwik Wahyuning
  • 3.
    PENGERTIAN  Limbah adalahsisa/buangan dari suatu proses produksi yang tidak terpakai dan akan berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik.  Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh proses biologi. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, limbah anorganik tidak dapat membusuk karena tidak mengandung karbon
  • 4.
  • 5.
    LIMBAH ANORGANIK DAPAT DIBAGIMENJADI :  Recyclable : limbah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi  Non-recyclable : limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali
  • 6.
    LIMBAH ANORGANIK BERDASARAN WUJUDNYA Limbah padat : seperti plastik, kaca, styrofoam, logam  Limbah cair : seperti garam anorganik ( magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri) , asam anorganik (asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil)
  • 7.
    LIMBAH ANORGANIK BERDASARKAN SUMBERNYA Limbah domestik : limbah yang berasal dari rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.  Limbah industri : berasal dari hasil industri, seperti magnesium sulfat, magnesium klorida, asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.  Limbah pertambangan : merupakan limbah yang berasal dari pertambangan. Seperti : logam, Garam anorganik, magnesium sulfat, magnesium klorida,
  • 8.
  • 9.
    METODE PENANGANAN LIMBAH ANORGANIKPADAT 1. 4 R ( replace, reduce, recycle dan reuse )  Replace, contohnya : memanfaatkan daun daripada plastik sebagai pembungkus  Reduce, contohnya : membawa tas belanja sendiri dari pada banyak kantong plastik,  Recycle, contohnya : plastik bekas didaur ulang menjadi ember, gantungan baju  Reuse, contohnya : memanfaatkan botol bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi keset
  • 10.
    Lanjutan.. 2. Insenerator Merupakan alatyang digunakan untuk membakar sampah secara terkendali pada suhu tinggi. Insenerator efisien karena sanggup mengurangi volume sampah hingga 80 %. Residunya berupa abu sekitar 5 – 10 % dari total volume sampah yang dibakar dan dapat digunakan sebagai penimbun tanah. Kekurangan alat ini adalah mahal dan tidak bisa memusnahkan sampah logam.
  • 11.
    Lanjutan.. 3. Sanitary Landfill,adalah metode penanganan limbah padat dengan cara membuangnya pada area tertentu dan membiarkan sampah anorganik menjadi sampah organik. 4. Pengepresan sampah ( reduction mode), yaitu proses pengolahan sampah dengan cara mengepres sampah tesebut menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan banyak tempat.
  • 12.
    Lanjutan.. 5. Penghancuran sampah(pulverisation), proses pengolahan sampah anorganik padat dengan cara menghancurkannya di dalam mobil sampah yang dilengkapi dengan alat pelumat sampah sehingga sampah hancur menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang cekung atau letaknya rendah.
  • 13.
  • 14.
    Dampak positif pengolahan limbahanorganik  Mengurangi tempat perkembangbiakan penyakit / vektor penyakit  Mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit menular  Menghemat biaya pemeliharaan kesehatan karena masyarakat yang sehat
  • 15.
    Dampak negatif bilalimbah anorganik tidak dikelola dengan baik  Menjadi tempat berkembangbiaknya kuman penyakit / vektor penyakit  Menyebabkan gangguan kesehatan seperti sesak nafas, insomnia maupun stress  Lingkungan menjadi kotor, bau, saluran air tersumbat, banjir
  • 16.
    Lanjutan..  Lingkungan menjaditidak indah dipandang  Menurunkan minat orang datang ketempat tersebut  Menaikkan angka kesakitan bagi masyarakat  Membutuhkan dana besar untuk membersihkan lingkungan  Menurunkan pemasukan pendapatan daerah karena kurangnya wisatawan yang berkunjung.
  • 17.
  • 19.
    Contoh produk olahanlimbah anorganik
  • 20.