Pembakaran sampah dengan insinerator adalah salah satu cara pengolahan sampah padat yang dapat mengurangi volume sampah hingga 75-80% dan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik."
Dokumen tersebut membahas pengelolaan sampah, termasuk pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan berbagai jenis sampah seperti organik, anorganik, B3, gelas, kaleng, dan kaca. Sampah-sampah tersebut dapat didaur ulang menjadi bahan baku baru untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan manfaat ekonomisnya.
Dokumen tersebut membahas penanganan sampah rumah tangga meliputi 5 tahapan yaitu pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Ditekankan pentingnya pemilahan sampah sesuai jenisnya di tempat-tempat seperti TPS dan TPS 3R sebelum ditangani lebih lanjut.
Peraturan ini mencabut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Peraturan ini mengatur tentang baku mutu air limbah untuk berbagai industri dan kegiatan serta memberikan acuan baku mutu air limbah yang lebih ketat bagi pemerintah daerah.
Mata kuliah ini berisi tentang pembangunan industri dan lingkungannya, manajemen ekonomi dan ekonomi lingkungan, teknologi pengolahan limbah, analisis dampak lingkungan, standarisasi lingkungan, produksi bersih dan pembangunan berkelanjutan
Dokumen tersebut membahas pengelolaan sampah, termasuk pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan berbagai jenis sampah seperti organik, anorganik, B3, gelas, kaleng, dan kaca. Sampah-sampah tersebut dapat didaur ulang menjadi bahan baku baru untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan manfaat ekonomisnya.
Dokumen tersebut membahas penanganan sampah rumah tangga meliputi 5 tahapan yaitu pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Ditekankan pentingnya pemilahan sampah sesuai jenisnya di tempat-tempat seperti TPS dan TPS 3R sebelum ditangani lebih lanjut.
Peraturan ini mencabut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Peraturan ini mengatur tentang baku mutu air limbah untuk berbagai industri dan kegiatan serta memberikan acuan baku mutu air limbah yang lebih ketat bagi pemerintah daerah.
Mata kuliah ini berisi tentang pembangunan industri dan lingkungannya, manajemen ekonomi dan ekonomi lingkungan, teknologi pengolahan limbah, analisis dampak lingkungan, standarisasi lingkungan, produksi bersih dan pembangunan berkelanjutan
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPAOswar Mungkasa
1. Makalah ini membahas pengelolaan TPA secara umum, dengan kegiatan utama pengurugan sampah ke tanah. Proses pengelolaan TPA meliputi 5 tahap, yaitu pemilihan lahan, perancangan, pembangunan, pengelolaan, dan pemantauan.
2. Sampah yang boleh masuk TPA adalah sampah rumah tangga, pasar, komersial, perkantoran, dan institusi pendidikan. Sampah industri hanya boleh diterima jika
proses pengelolaan air limbah secara kimiamun farid
Dokumen tersebut membahas proses pengelolaan air limbah secara kimia yang terdiri atas netralisasi, presipitasi/pengendapan, dan koagulasi serta flokulasi untuk menghilangkan zat-zat pencemar. Keuntungan proses ini adalah penghilangan total zat pencemar anorganik dengan peralatan yang lebih sederhana, namun juga menambah beban garam logam pada air keluar.
Dokumen ini membahas pengelolaan sampah rumah tangga. Sampah didefinisikan sebagai buangan padat atau semi padat yang tidak dipakai dan tidak diinginkan, dan dibedakan menjadi sampah organik yang mudah membusuk dan sampah anorganik yang tidak mudah membusuk. Dampak sampah terhadap lingkungan juga dibahas, beserta pengelolaan sampah organik dengan membuat kompos dan biopori, serta pengelolaan sampah anorganik dengan prinsip 3
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen ini membahas pengelolaan limbah padat di pabrik rokok PT Djarum. Limbah tersebut berasal dari proses produksi rokok dan kegiatan kantor, meliputi bahan baku, filter bekas, sampah rumah tangga. Limbah tersebut diolah menggunakan berbagai metode seperti daur ulang, kompos, dibakar, atau dibuang ke TPA. Metode kompos yang digunakan adalah windrow composting dan vermi composting untuk menghas
Dokumen tersebut membahas tentang Material Safety Data Sheet (MSDS) yang merupakan dokumen penting yang berisi informasi mengenai bahaya kimia, penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan kimia. MSDS digunakan untuk menjamin keselamatan kerja di laboratorium kimia dan bermanfaat untuk berbagai bidang seperti kimia, farmasi, pertanian, kedokteran, pangan, teknik, dan lingkungan.
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahAinul Mardhiah
Dokumen ini memberikan informasi tentang pengelolaan sampah di rumah, termasuk jenis-jenis sampah, jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari, akibat dari tidak mengelola sampah dengan baik, dan cara-cara pengendalian sampah seperti pemilahan sampah, membuat kompos, biopori, serta prinsip-prinsip 7R (reduce, reuse, recycle, replace, replant, refill, repair).
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahJoy Irman
Persyaratan teknis pemilahan dan pewadahan sampah rumah tangga mencakup pemilahan minimal 5 jenis sampah, penggunaan sarana pewadahan berdasarkan jenis sampah, dan perencanaan volume serta penempatan sarana pewadahan sesuai jumlah sampah dan akses pengangkutan.
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan sampah mandiri yang dilakukan di Kampung Sukunan. Sistem ini melibatkan pemisahan sampah di rumah tangga berdasarkan jenisnya, pengumpulan sampah tersebut, penjualannya kepada pengepul sampah, serta pemanfaatan hasil penjualan untuk biaya operasional dan dana desa."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan TPA sanitary landfill (TPA-SL) yang baik, meliputi aspek geologi, hidrologi, tata guna lahan, sistem drainase, manajemen gas dan cairan, persyaratan lingkungan dan peralatan. Perencanaan TPA harus mempertimbangkan berbagai faktor penting untuk menjamin keamanan dan keberlanjutan pengelolaan sampah.
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengumpulan data yang merupakan langkah penting dalam penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahan. Jenis-jenis data yang dibutuhkan antara lain data kondisi kota, kondisi pengelolaan sampah yang ada, dan permasalahan terkait pengelolaan sampah. Metode pengumpulan data dapat dilakukan secara primer maupun sekunder."
Dokumen tersebut membahas tentang parameter fisik kualitas udara seperti suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, dan partikulat debu. Parameter-parameter tersebut perlu dipantau dan dipenuhi standarnya agar tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Alat pengukuran yang tepat digunakan untuk memantau setiap parameter.
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...Abu Yazid
Makalah ini membahas pengolahan limbah pada industri tekstil, termasuk proses produksi tekstil, jenis limbah yang dihasilkan seperti limbah cair dan padat, serta pengolahan limbah cair menggunakan teknologi Advanced Oxidation Processes untuk menghasilkan air baku."
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Joy Irman
Dokumen tersebut membahas persyaratan teknis pengoperasian, penutupan, dan rehabilitasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Mencakup tahapan operasi TPA, kriteria dan prosedur penutupan permanen dan rehabilitasi TPA, serta pertimbangan teknis yang diperlukan.
Dokumen tersebut membahas tentang sampah dan pengelolaannya. Ada tiga jenis sampah utama yaitu sampah perkotaan, industri, dan bahan berbahaya. Dokumen juga menjelaskan teknik pengolahan sampah seperti reduksi volume, insinerasi, daur ulang, serta pembuangan akhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah dan dampaknya bagi lingkungan. Secara garis besar dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) sampah merupakan hasil dari aktivitas manusia yang dapat berdampak negatif bagi lingkungan, (2) perlu adanya penanganan sampah secara benar agar dapat mencegah pencemaran lingkungan, dan (3) partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kebersihan ling
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPAOswar Mungkasa
1. Makalah ini membahas pengelolaan TPA secara umum, dengan kegiatan utama pengurugan sampah ke tanah. Proses pengelolaan TPA meliputi 5 tahap, yaitu pemilihan lahan, perancangan, pembangunan, pengelolaan, dan pemantauan.
2. Sampah yang boleh masuk TPA adalah sampah rumah tangga, pasar, komersial, perkantoran, dan institusi pendidikan. Sampah industri hanya boleh diterima jika
proses pengelolaan air limbah secara kimiamun farid
Dokumen tersebut membahas proses pengelolaan air limbah secara kimia yang terdiri atas netralisasi, presipitasi/pengendapan, dan koagulasi serta flokulasi untuk menghilangkan zat-zat pencemar. Keuntungan proses ini adalah penghilangan total zat pencemar anorganik dengan peralatan yang lebih sederhana, namun juga menambah beban garam logam pada air keluar.
Dokumen ini membahas pengelolaan sampah rumah tangga. Sampah didefinisikan sebagai buangan padat atau semi padat yang tidak dipakai dan tidak diinginkan, dan dibedakan menjadi sampah organik yang mudah membusuk dan sampah anorganik yang tidak mudah membusuk. Dampak sampah terhadap lingkungan juga dibahas, beserta pengelolaan sampah organik dengan membuat kompos dan biopori, serta pengelolaan sampah anorganik dengan prinsip 3
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen ini membahas pengelolaan limbah padat di pabrik rokok PT Djarum. Limbah tersebut berasal dari proses produksi rokok dan kegiatan kantor, meliputi bahan baku, filter bekas, sampah rumah tangga. Limbah tersebut diolah menggunakan berbagai metode seperti daur ulang, kompos, dibakar, atau dibuang ke TPA. Metode kompos yang digunakan adalah windrow composting dan vermi composting untuk menghas
Dokumen tersebut membahas tentang Material Safety Data Sheet (MSDS) yang merupakan dokumen penting yang berisi informasi mengenai bahaya kimia, penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan kimia. MSDS digunakan untuk menjamin keselamatan kerja di laboratorium kimia dan bermanfaat untuk berbagai bidang seperti kimia, farmasi, pertanian, kedokteran, pangan, teknik, dan lingkungan.
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahAinul Mardhiah
Dokumen ini memberikan informasi tentang pengelolaan sampah di rumah, termasuk jenis-jenis sampah, jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari, akibat dari tidak mengelola sampah dengan baik, dan cara-cara pengendalian sampah seperti pemilahan sampah, membuat kompos, biopori, serta prinsip-prinsip 7R (reduce, reuse, recycle, replace, replant, refill, repair).
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahJoy Irman
Persyaratan teknis pemilahan dan pewadahan sampah rumah tangga mencakup pemilahan minimal 5 jenis sampah, penggunaan sarana pewadahan berdasarkan jenis sampah, dan perencanaan volume serta penempatan sarana pewadahan sesuai jumlah sampah dan akses pengangkutan.
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan sampah mandiri yang dilakukan di Kampung Sukunan. Sistem ini melibatkan pemisahan sampah di rumah tangga berdasarkan jenisnya, pengumpulan sampah tersebut, penjualannya kepada pengepul sampah, serta pemanfaatan hasil penjualan untuk biaya operasional dan dana desa."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan TPA sanitary landfill (TPA-SL) yang baik, meliputi aspek geologi, hidrologi, tata guna lahan, sistem drainase, manajemen gas dan cairan, persyaratan lingkungan dan peralatan. Perencanaan TPA harus mempertimbangkan berbagai faktor penting untuk menjamin keamanan dan keberlanjutan pengelolaan sampah.
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengumpulan data yang merupakan langkah penting dalam penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahan. Jenis-jenis data yang dibutuhkan antara lain data kondisi kota, kondisi pengelolaan sampah yang ada, dan permasalahan terkait pengelolaan sampah. Metode pengumpulan data dapat dilakukan secara primer maupun sekunder."
Dokumen tersebut membahas tentang parameter fisik kualitas udara seperti suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, dan partikulat debu. Parameter-parameter tersebut perlu dipantau dan dipenuhi standarnya agar tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Alat pengukuran yang tepat digunakan untuk memantau setiap parameter.
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...Abu Yazid
Makalah ini membahas pengolahan limbah pada industri tekstil, termasuk proses produksi tekstil, jenis limbah yang dihasilkan seperti limbah cair dan padat, serta pengolahan limbah cair menggunakan teknologi Advanced Oxidation Processes untuk menghasilkan air baku."
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Joy Irman
Dokumen tersebut membahas persyaratan teknis pengoperasian, penutupan, dan rehabilitasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Mencakup tahapan operasi TPA, kriteria dan prosedur penutupan permanen dan rehabilitasi TPA, serta pertimbangan teknis yang diperlukan.
Dokumen tersebut membahas tentang sampah dan pengelolaannya. Ada tiga jenis sampah utama yaitu sampah perkotaan, industri, dan bahan berbahaya. Dokumen juga menjelaskan teknik pengolahan sampah seperti reduksi volume, insinerasi, daur ulang, serta pembuangan akhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah dan dampaknya bagi lingkungan. Secara garis besar dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) sampah merupakan hasil dari aktivitas manusia yang dapat berdampak negatif bagi lingkungan, (2) perlu adanya penanganan sampah secara benar agar dapat mencegah pencemaran lingkungan, dan (3) partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kebersihan ling
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah dan dampaknya bagi lingkungan. Secara garis besar dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) sampah merupakan hasil dari kegiatan manusia yang dapat berdampak negatif bagi lingkungan, (2) perlu adanya penanganan sampah yang tepat agar dapat mencegah pencemaran lingkungan, dan (3) partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kebersihan ling
Teks tersebut membahas berbagai metode penanganan limbah padat dan gas serta limbah B3. Metode-metode tersebut meliputi sanitary landfill, insinerasi, pembuatan kompos, daur ulang, mengontrol emisi gas buang, menghilangkan partikulat, dan pengolahan limbah B3 secara kimia, fisik, dan biologi.
Kemaman msw waste to energy gasification power plantDato Mat Isa
Dokumen ini membahas mengenai cadangan loji gasifikasi sisa pepejal di Kemaman, Terengganu. Ia memperkenalkan teknologi gasifikasi sebagai alternatif yang lebih baik dari inserinasi dalam menangani sisa pepejal. Teknologi gasifikasi WCS dijelaskan mampu menghilangkan dioksin berbahaya dan memenuhi standar lingkungan, serta telah terbukti beroperasi di berbagai lokasi. Proyek ini diusulkan dapat
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Rizki Gumilar
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas analisis penempatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Pasirbajing, Garut; (2) Beberapa persyaratan lokasi TPA diantaranya tidak boleh di daerah rawan bencana alam, rawan hidrogeologis, dan rawan topografi; (3) Hasil analisis menunjukkan lokasi TPA Pasirbajing sudah memenuhi syarat-syarat tersebut.
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak BumiFairuz Hilwa
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai alternatif energi. Limbah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar minyak dengan memotong rantai polietilen menjadi etilen-etilen menggunakan teknologi pirolisis atau gasifikasi. Pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak dapat mengatasi kelangkaan energi dan mencegah pencemaran lingkungan.
Pengolahan sampah plastik kantong menjadi minyak mentah dengan alat sederhana. Prosesnya meliputi pemanasan sampah plastik hingga meleleh, mencair, dan menguap menjadi uap yang dikondensasi menjadi minyak mentah melalui kondensor sederhana. Teknologi ini dapat meningkatkan nilai limbah plastik dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Dokumen ini membahas pengelolaan sampah, mulai dari definisi terminologi yang terkait, sumber dan karakteristik sampah, pengurangan dan daur ulang sampah, penanganan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir, serta permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia."
Dokumen tersebut merangkum materi kuliah tentang pengelolaan sampah. Materi kuliah ini membahas tentang terminologi, sumber, karakteristik, dan permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan plastik menjadi bahan bakar (solar) di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Banjarsari, Kabupaten Bojonegoro. Proses pengolahan menggunakan pirolisis dengan memanaskan plastik hingga pecah menjadi senyawa dengan berat molekul lebih rendah yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kualitas solar olahan belum memenuhi standar, sehing
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pelajaran, evaluasi, dan tugas yang terkait dengan topik pemanasan global, efek rumah kaca, dan perubahan iklim beserta dampaknya bagi lingkungan dan kehidupan.
2. Standar Kompetensi :
Memahami Polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan
Kompetensi Dasar :
2.4 Mendeskripsikan cara-cara menangani limbah
Indikator :
1.Menyebutkan proses pengolahan limbah padat metode Insinerasi
2.Menjelaskan proses pengolahan limbah padat dengan metode Insinerasi
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru Siswa mampu
menyebutkan penanganan limbah padat metode insinerasi dengan baik dan
benar serta siswa memiliki rasa peduli terhadap lingkungan dan diharapkan
dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru Siswa mampu menjelaskan
pengolahan limbah padat dengan metode insinerasi dengan baik dan benar
serta siswa memiliki rasa peduli terhadap lingkungan dan diharapkan dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Petunjuk penggunaan Modul
Untuk mempelajari Modul ini, hal-hal yang perlu anda lakukan adalah sebagai berikut :
1.Baca dan pahami dengan benar tujuan yang terdapat dalam Modul ini, perhatikan
materi pokok dan uraian materinya.
2.Bila dalam mempelajari Modul ini mengalami kesulitan diskusikan dengan teman-teman
yang lain, bila belum terpecahkan kamu bisa menanyakan pada gurumu di kelas.
3.Kerjakan soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui kesulitan dalam
mengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi yang terkait.
4.Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Bila semua
kegiatan dalam Modul dapat diselesaikan dengan baik. Kamu berhak mengikuti tugas
akhir Modul yang diselenggarakan gurumu.
5.Uraian kegiatan ini harus Kamu taati, agar Kamu lebih cepat berhasil mempelajari
modul ini.
6. Kirim Jawaban evaluasi ke sarayusika4@gmail.com
4. Penanganan Limbah Padat
2. Insinerasi/Pembakaran
Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah Padat menggunakan suatu alat
yang disebut insinerator.
Pembakaran sampah dengan menggunakan incenerator adalah salah satu cara
pengolahan sampah padat. Didalam incenerator, sampah dibakar secara
terkendali dan berubah menjadi gas (asap) dan abu. Dalam proses pembuangan
sampah, cara ini bukan merupakan proses akhir. Abu dan gas yang dihasilkan
masih memerlukan penanganan lebih lanjut untuk dibersihkan dari zat-zat
pencemar yang terbawa, sehingga cara ini masih merupakan intermediate
treatment (Sidik et al.,1985).
Salah satu kelebihan incenerator menurut Salvato (1982) adalah dapat
mencegah pencemaran udara dengan syarat incenerator harus beroperasi
secara berkesinambungan selama enam atau tujuh hari dalam seminggu
dengan kondisi temperatur yang dikontrol dengan baik dan adanya alat
pengendali polusi udara hingga mencapai tingkat efisiensi, serta mencegah
terjadinya pencemaran udara dan bau.
Kelebihan incenerator sebagai alat pengolah sampah juga dikemukakan oleh
Sidik et al. (1985), yaitu meskipun incenerator masih belum sempurna sebagai
sarana pembuangan sampah, akan tetapi terdapat beberapa keuntungan
sebagai berikut :
1. Terjadi pengurangan volume sampah yang cukup besar, sekitar 75% hingga
80% dari sampah awal yang datang tanpa proses pemisahan.
2.Sisa pembakaran yang berupa abu cukup kering dan bebas dari pembusukan
3.Pada instalasi yang cukup besar kapasitasnya (lebih besar dari 300 ton/hari)
dapat dilengkapi
5. Menurut Sidik et al. (1985), sistem incenerator pada dasarnya terdiri
atas dua macam, yaitu :
Sistem pembakaran berkesinambungan. Sistem ini menggunakan
gerakan mekanisasi dan otomatisasi dalam kesinambungan
pengumpanan sampah ke dalam ruang bakar (tungku) dan
pembuangan sisa pembakaran. Sistem ini umumnya dilengkapi
fasilitas pengendali pembersih sisa pembakaran untuk membersihkan
abu dan gas. Sistem ini dapat digunakan untuk instalasi dengan
kapasitas besar (lebih besar dari 100 ton/hari) dan beroperasi selama
24 jam atau 16 jam per hari.
Sistem pembakaran terputus. Sistem ini umumnya sederhana dan
mudah dioperasikan. Digunakan untuk kapasitas kecil (kurang dari
100 ton/hari). Biasanya beroperasi kurang dari 8 jam per hari. Cara
kerjanya terputus-putus dalam arti bila sampah yang sudah dibakar
menjadi abu, maka untuk pembakaran berikutnya abu tersebut harus
dikeluarkan lebih dahulu. Setelah bersih, baru dapat dilakukan
pembakaran sampah selanjutnya. Proses yang terdapat pada
incenerator pada dasarnya terdiri atas enam tahap, yaitu : 1) proses
pembakaran; 2) proses pengolahan abu; 3) proses pendinginan gas;
4) proses pengolahan gas; 5) proses pengolahan air kotor; dan 6)
proses pemanfaatan panas (Sidik, et al., 1985). Proses tersebut
menunjukkan bahwa pengolahan sampah dengan incenerator
dilakukan dengan memperhatikan aspek keamanan terhadap
lingkungan.
6. Meski demikian tidak semua sampah atau jenis limbah
padat dapat dibakar dalam insinerator. Jenis limbah
padat yang cocok untuk insinerasi adalah kertas,
plastik, dan karet. Sedangkan jenis limbah padat yang
tidak bisa dibakar dengan insinerator adalah kaca,
sampah makanan, dan baterai.
Kelemahan Insinerasi :
Membutuhkan biaya oprasi yang tinggi, selain itu
menghasilkan asap buangan yang dapat mencemari
udara serta abu yang dihasilkan memungkinkan
mengandung senyawa kimia yang berbahaya.
Kelebihan Insinerasi:
Dapat menghilangkan volume sampah hingga 90 %,
selain itu proses insinerasi menghasilkan panas yang
bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau
pemanas ruangan.
7. Sampah memang menjadi masalah di kota –
besar di seluruh dunia. Khususnya di indonesia
seperti menumpuknya sampah dijalan – jalan
protokol kota bandung. Belum lagi konflik antara
pemerintah dengan warga masyarakat yang
lokasinya menjadi tempat pembuangan akhir
(TPA).
Di negara negara maju seperti Denmark, Swis,
Amerika dan Prancis. Mereka telah
memaksimalkan proses pengolahan sampah.
Tidak hanya mengatasi bau busuk saja tapi
sudah merobah sampah – sampah ini menjadi
energi listrik. Khusus di Denmark 54 % sampah di
9. Rangkuman
Pembakaran sampah dengan menggunakan
incenerator adalah salah satu cara pengolahan
sampah padat yang dapat digunakan.Didalam
incenerator, sampah dibakar secara terkendali dan
berubah menjadi gas (asap) dan abu.
Kelebihan incenerator sebagai alat pengolah sampah
juga dikemukakan oleh Sidik et al. (1985), yaitu
meskipun incenerator masih belum sempurna
sebagai sarana pembuangan sampah, akan tetapi
terdapat beberapa keuntungan sebagai berikut :
1. Terjadi pengurangan volume sampah yang cukup
besar, sekitar 75% hingga 80% dari sampah awal
yang datang tanpa proses pemisahan.
2. Sisa pembakaran yang berupa abu cukup kering
dan bebas dari pembusukan
3. Pada instalasi yang cukup besar kapasitasnya
(lebih besar dari 300 ton/hari) dapat dilengkapi
dengan peralatan pembangkit listrik
10. Evaluasi
1.Contoh limbah padat yang cocok untuk proses insinerasi adalah.....
a.Kaca, baterai, karet
b.Kaca, sampah makanan, baterai
c.Kaca, karet,plastik
d.Kertas, plastik, karet
e.Kertas,sampah makanan,plastik
2.Berikut ini adalah kelemahan pada sistem insinerasi, kecuali.......
a.Insinerasi memerlukan biaya operasi yang sangat mahal
b.insinerasi menghasilkan asap buangan yang dapat menjadi
pencemar udara
c.Abu hasil Insinerasi kemungkinan mengandung senyawa berbahaya.
d.Insinerasi bisa menyebabkan pencemaran udara
e.Insinerasi bisa menghilangkan semua limbah padat
11. 3.Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang
sangat banyak (bisa mencapai 90 %). Selain itu proses inserinasi
menghasilkan…………………..yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik atau pemanas ruangan.
Jawaban yang paling tepat untuk mengisi titik titik diatas adalah…..
a.Suhu
b.Panas
c.Cahaya
d.Uap
e.Asap