Sumber benih dan bibit tanaman endemik langkacutlanny
Upaya penurunan status tingkat kekritisan jenis tanaman endemik dan langka memerlukan upaya peningkatan populasinya baik di alam maupun lahan budidaya. Oleh karena itu diperlukan penguasaan teknik perbanyakan tanaman baik secara generatif maupun vegetatif.
Gaharu merupakan salah satu HHBK dengan permintaan tinggi di dunia. Perburuaan dan pemanenan tidak lestari menyebabkan populasi gaharu di alam semakin menipis sehingga diperlukan upaya budidaya. Namun, teknik budidaya gaharu belum banyak diketahui masyarakat. Paper ini menjelaskan aspek-aspek budidaya gaharu yang mencakup teknik perbanyakan baik secara generatif maupun vegetatif, penanaman dan penanggulangan hamanya.
Apa sih microgreens dan bagaimana cara pembuatannya di rumah? Petunjuk yang disertai langkah-langkah mudah untuk menanam microgreens di rumah dengan peralatan sederhana.
Sumber benih dan bibit tanaman endemik langkacutlanny
Upaya penurunan status tingkat kekritisan jenis tanaman endemik dan langka memerlukan upaya peningkatan populasinya baik di alam maupun lahan budidaya. Oleh karena itu diperlukan penguasaan teknik perbanyakan tanaman baik secara generatif maupun vegetatif.
Gaharu merupakan salah satu HHBK dengan permintaan tinggi di dunia. Perburuaan dan pemanenan tidak lestari menyebabkan populasi gaharu di alam semakin menipis sehingga diperlukan upaya budidaya. Namun, teknik budidaya gaharu belum banyak diketahui masyarakat. Paper ini menjelaskan aspek-aspek budidaya gaharu yang mencakup teknik perbanyakan baik secara generatif maupun vegetatif, penanaman dan penanggulangan hamanya.
Apa sih microgreens dan bagaimana cara pembuatannya di rumah? Petunjuk yang disertai langkah-langkah mudah untuk menanam microgreens di rumah dengan peralatan sederhana.
Presentasi ppt ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Dosen MKP Budidaya Tanaman.
Sekiranya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan selama mencantumkan sumbernya.
Semoga Bermanfaat... :)
Salam dari Dhinar Dewi Istini
Presentasi ppt ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Dosen MKP Budidaya Tanaman.
Sekiranya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan selama mencantumkan sumbernya.
Semoga Bermanfaat... :)
Salam dari Dhinar Dewi Istini
Sistem Produksi Tanaman Hias, akan membantu anda dalam mengetahui lebih luas tentang pemilihan tanaman, media, lahan, dsb. Dalam tanaman hias. Enjoy !!
Materi perkembangbiakan vegetatif tumbuhan merupakan salah satu materi yang ada dalam kurikulum 2013 kelas 9 semester 1. Di dalam presentasi disajikan beberapa contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif sesuai dengan muatan materi yang tertuang dalam silabus. dalam materi juga disajikan tujuan pembelajaran serta tugas bagi siswa untuk pembelajaran berikutnya.
Proses penanaman tanaman hias. 1 Rendam bibit bunga dalam air selama 24 jam
2Siapkan pot untuk media menanam dengan lubang drainase yang cukup.
Masukkan pecahan batu bata atau genting kedalam dasar pot sebagai pengikat air, dan
masukkan media tanam tanah yang subur lengkap dengan pupuk kandang atau pupukkompos, atau dengan campuran media pakis, sekam, sabut kelapa, arang kayu, pasir, danlainnya.
3Tanamkan bibit bunga kedalam tanah. Cara penanaman tiap bunga berbeda, ada yangditanam sedalam 10 cm atau 5 cm, bahkan adapula yang hanya menancapkansebagian badan bibit ke dalam tanah.
4Beri etiket tanaman atau tanda untuk membedakan tanaman satu dengan lainnya jikamemang anda menanam banyak jenis bunga dalam pot berbeda.
5 Taruh pot tersebut di tempat teduh dan sejuk.
6Siram bibit dengan air cukup seminggu sekali.
7Tunggu hingga akhirnya bibit bunga tumbuh setinggi kira-kira 10 cm dengan 2-3daun yang muncul, dan bisa dipindahkan ke lahan terbuka, atau bisamemindahkannya ke dalam pot baru.
2. PENDAHULUAN
Manusia hidup hampir mutlak tergantung pada tanaman untuk
bertahan hidup. Dengan mempertimbangkan sangat
pentingnya tanaman, manusia mengadakan inovasi baru untuk
memperbanyak tanaman dengan menghasilkan jumlah yang
banyak dan waktu yang singkat. Perkembangbiakan
tanaman banyak ditekankan pada usaha mempertinggi
produksivitas hasil pertanian. Perkembangbiakan tanaman
sangat berperan besar dalam mempertinggi produksivitas
pertanian.
Secara Secara
generatif/ Vegetatif/ tidak
reproduktif kawin
3. Secara
generatif/
reproduktif
Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan
menanam biji yang dihasilkan dari penyerbukan antara
bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (kepala
putik),
Keunggulan adalah sistem perakarannya yang kuat dan
rimbun. Oleh karena itu, sering dijadikan sebagai batang
bawah untuk okulasi atau sambungan.
Contohnya, adalah : semangka, melon, mangga, jeruk, nangka
dan lain-lain.
4. Secara
Vegetatif/ tidak
kawin
Pembiakan vegetatif yaitu menggunakan organ vegetatif: Secara
alami dengan penggunaan biji apomiktik dan penggunaan organ-
organ khusus tanaman (hasil modifikasi batang atau
akar, misalnya: bulb, tuber, rhizome, dll).
Hasil dari pembiakan secara vegetatif tidak kalah baiknya
dengan hasil pembiakan generative. Lebih – lebih
perkembangbiakan secara vegetatif memiliki tingkat
efisiensi lebih baik dari pada perkembangbiakan dengan cara
generative.
5. Fungsi Batang Bawah Dan Bagaimana Tampilan Batang
Bawah
Fungsi utama batang bawah adalah
sebagai kaki penyangga atau jangkar
bagi tajuk pohon agar kuat, subur dan
produksinya bagus. Sebagai
jangkar, perakaran batang bawah
harus kuat mencengkeram tanah
sehingga pohon tidak mudah roboh
bila tertiup angin kencang
Jeruk
6. Pada budidaya tanaman pisang, benih dapat diperoleh dari
perbanyakan belahan bonggol (Bit) dari tanaman yang sudah
dipanen, dan dengan mematikan titik tumbuh, yang
dihasilkan dari perbanyakan secara konvensional yang
sehat, mudah, dan murah.
Mulai dari persiapan benih sampai
tanam dilapang diperlukan waktu
2,5 – 3,0 bulan
7. Teknik Perbanyakan
Konvensional
Metode perbanyakan dengan Belahan bonggol (Bit)
Perbanyak dengan pembuangan titik tumbuh.
penyemaian
dilakukan selama
8 – 10 minggu
8. Jeruk
Cara
generatif
Biji diambil dari buah dengan memeras buah yang telah dipotong.
Biji dikeringanginkan di tempat yang tidak disinari selama 2-3 hari hingga
lendirnya hilang. Tanah persemaian diolah sedalam 30-40 cm dan dibuat
petakan berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak
petakan 0,5-1m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m2.
Biji ditanam dalam alur dengan jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung
disiram larutan POC NASA + 1-2 cc/lt air.
Persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x
35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam
polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupuk
kandang, sekam, pasir (1:1:1) atau cukup dengan menggunakan tanah
biasa disiram POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per 10-15 liter
air.
10. Jeruk
Metode dengan cara
penyambungan tunas pucuk dan
penempelan mata tempel. Untuk kedua
cara ini perlu dipersiapkan batang bawah Cara
(understam/rootstock) yang dipilih dari jenis Vegetatif
jeruk dengan perakaran kuat dan luas, daya
adaptasi lingkungan tinggi, tahan
kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit
virus, busuk akar dan nematoda. Varietas
batang bawah yang biasa digunakan adalah
Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra,
Troyer Citrange dan Carizzo citrange.
Setelah penyambungan tunas pucuk atau
penempelan mata tempel, segera disemprot
menggunakan POC NASA (3-4 tutup/tangki
) + HORMONIK (1 tutup/tangki ).
11. Teknik Okulasi Pada Tanaman Jeruk
Cara memperbanyak tanaman dengan okulasi mempunyai kelebihan jika
dibandingkan dengan stek dan cangkok. Kelebihannya adalah hasil okulasi
mempunyai mutu lebih baik dari pada induknya.
Bisa dikatakan demikian karena okulasi dilakukan pada tanaman
yang mempunyai perakartan yang baik dan tahan terhadap serangan hama
dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah yang
lezat, tetapi mempunyai perakaran kurang baik.
12. Batang Bawah Untuk Okulasi
Umur batang bawah untuk dapat diokulasi sangat beragam
tergantung kepada jenis tanamannnya. Ada yang masih
berumur 9 bulan sudah bisa diokulasi, tetapi ada juga lebih
dari 4 tahun baru bisa diokulasi. Tetapi yang umum tanaman
dapat diokulasi lebih kurang berumur 1 tahun atau
cabangnya sudah mencapai sebesar ibu jari
13. Apel
Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara
vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan
umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif, sebab
perbanyakan generatif memakan waktu lama dan sering
menghasilkan bibit yang menyimpang dari induknya.
Teknik perbanyakan generatif dilakukan dengan
biji, sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan
okulasi atau penempelan (budding), sambungan
(grafting) dan stek.
14. Langkah-langkah
memperbanyak tanaman
Apel
1) Persyaratan Bibit
2) Penyiapan Bibit
3) Teknik Pembibitan
a) Anakan / siwilan
a) Penempelan
b) Rundukan (layering)
b) Penyambungan
c) Stek
Untuk mendapatkan suatu jenis tanaman yang memiliki keunggulan
tertentu dengan induknya maka cara perkembangbiakan yang dilakukan
sebaiknya menggunakan cara perkembangbiakan vegetatif, seperti cangkok dan
setek.
Sementara untuk menggabungkan kedua sifat yang berbeda sebaiknya
cara yang dilakukan adalah dengan cara menyambung atau okulasi dan untuk
mengembangbiakan tanaman dalam jumlah yang besar maka disarankan
menggunakan cara perkembangbiakan generatif.