SlideShare a Scribd company logo
Budidaya Jagung 
A. PENDAHULUAN 
Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat 
produksi belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi tanaman 
jagung secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan ( Aspek K-3). 
B. SYARAT PERTUMBUHAN 
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan 
pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau 
menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, 
pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu 
optimum antara 230 C – 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, 
namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah 
antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah 
dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. 
Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl 
C. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA 
1. Syarat benih 
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya 
tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam, 
sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam). 
2. Pengolahan Lahan 
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak 
dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan 
bajak. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 
3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, 
kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.Di daerah 
dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur 
merata/pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan 
disebari GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah 
penyakit layu pada tanaman jagung. 
3. Pemupukan 
Waktu Dosis Pupuk Makro 
(per ha) 
Dosis POC 
NASA 
Urea 
(kg) 
TSP 
(kg) 
KCl 
(kg) 
Perendaman 
benih 
- - - 2 – 4 cc/ lt air 
Pupuk dasar 120 80 25 20 – 40 
tutup/tangki 
( siram merata ) 
2 minggu - - - 4 – 8 tutup/tangki 
( semprot/siram)
Susulan I (3 
minggu) 
115 - 55 - 
4 minggu - - - 4 – 8 tutup/tangki 
( semprot/siram ) 
Susulan II 
(6minggu) 
115 - - 4 – 8 tutup/tangki 
( semprot/siram ) 
Catatan : akan lebih baik pupuk dasar menggunakan SUPERNASA dosis ± 1 botol/1000 
m2 dengan cara : 
 alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 lt air (jadi larutan induk). 
Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram 
bedengan. 
 alternatif 2 : 1 gembor (10-15 lt) beri 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk 
menyiram + 10 m bedengan. 
D. Teknik Penanaman 
1. Penentuan Pola Tanaman 
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan : 
1. Tumpang sari ( intercropping ) : melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur 
sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; 
tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo. 
2. Tumpang gilir ( Multiple Cropping ): dilakukan secara beruntun sepanjang tahun 
dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan 
maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah, dll. 
3. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ): pola tanam dengan menyisipkan satu atau 
beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan 
atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung 
menjelang panen disisipkan kacang panjang. 
4. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) : penanaman terdiri beberapa tanaman dan 
tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. 
Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman 
campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu. 
2. Lubang Tanam dan Cara Tanam 
Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak 
tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam 
semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 
40×100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 
25×75 cm (1 tanaman/lubang). 
E. Pengelolaan Tanaman 
3. Penjarangan dan Penyulaman 
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam 
tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, 
karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman 
bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah 
tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan 
sewaktu penanaman.
4. Penyiangan 
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih 
muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai 
mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat 
mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. 
5. Pembumbunan 
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi 
batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas 
permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, 
bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman 
diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan 
terbentuk guludan yang memanjang. 
6. Pengairan dan Penyiraman 
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, 
tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air 
yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara 
bumbunan tanaman jagung. 
F. Hama dan Penyakit 
1. Hama 
 Lalat bibit (Atherigona exigua Stein). Gejala: daun berubah warna menjadi 
kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman 
menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit 
dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, 
warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 
mm. Pengendalian: (1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman. (2) 
tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan. (3) Sanitasi kebun. (4) 
semprot dengan PESTONA 
 Ulat Pemotong. Gejala: tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, 
ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih 
muda roboh. Penyebab: beberapa jenis ulat pemotong: Agrotis ipsilon; Spodoptera 
litura, penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan penggerek buah jagung 
(Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) Tanam serentak atau pergiliran tanaman; 
(2) cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat di dalam tanah); (3) 
Semprot PESTONA, VITURA atau VIREXI. 
2. Penyakit 
 Penyakit bulai (Downy mildew). Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis 
dan P. javanica serta P. philippinensis, merajalela pada suhu udara 270 C ke atas 
serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, 
kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat 
lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan 
pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah 
bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun 
tua. Pengendalian: (1) penanaman menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola
tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan; (3) cabut tanaman 
terserang dan musnahkan; (4) Preventif diawal tanam dengan GLIO. 
 Penyakit bercak daun (Leaf bligh). Penyebab: cendawan Helminthosporium 
turcicum. Gejala: pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna 
kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung 
daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah 
warna menjadi coklat kekuning-kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. 
Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran 
tanaman. (2) mengatur kondisi lahan tidak lembab; (3) Prenventif diawal dengan 
GLIO. 
 Penyakit karat (Rust). Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora 
Underw. Gejala: pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik-titik noda berwarna 
merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk berwarna kuning kecoklatan, 
serbuk cendawan ini berkembang dan memanjang. Pengendalian: (1) mengatur 
kelembaban; (2) menanam varietas tahan terhadap penyakit; (3) sanitasi kebun; (4) 
semprot dengan GLIO. 
 Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut). Penyebab: cendawan Ustilago 
maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. 
Gejala: masuknya cendawan ini ke dalam biji pada tongkol sehingga terjadi 
pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan 
pembungkus rusak dan spora tersebar. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) 
memotong bagian tanaman dan dibakar; (3) benih yang akan ditanam dicampur 
GLIO dan POC NASA. 
 Penyakit busuk tongkol dan busuk biji. Penyebab: cendawan Fusarium atau 
Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), 
Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahui setelah membuka pembungkus 
tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian 
berubah menjadi warna coklat sawo matang. Pengendalian: (1) menanam jagung 
varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) GLIO 
di awal tanam. 
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum 
mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan 
pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat 
Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. 
G. Panen dan Pasca Panen 
1. Ciri dan Umur Panen 
Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) 
dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, 
dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll 
dipanen jika sudah matang fisiologis. 
2. Cara Panen 
Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung. 
3. Pengupasan 
Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air 
dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.
4. Pengeringan 
Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 % atau 
dengan mesin pengering. 
5. Pemipilan 
Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung. 
6. Penyortiran dan Penggolongan 
Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa 
tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan 
jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan. 
Cara Pemesanan Produk : 
1. SMS/Telp 081226523400 untuk konfirmasi Pemesanan. 
2. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
3. Transfer biaya pembelian + bea kirim (bila diperlukan) sesuai dengan pemesanan 
melalui BCA 4450965338 a/n Abror Yudi Prabowo atau MANDIRI 1370006554766 a/n 
Abror Yudi Prabowo . 
4. Konfirmasi Nama dan Alamat pengiriman Via Hp 081226523400 
Pemesanan Hubungi Segera – INTI GROW Distributor Resmi PT Natural Nusantara 
Komplek Ruko Griya Hinggil Blok RB 
Jl.Bibis KM.8 Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 
Telp. 0274-4537748, 4546304 
Layanan konsultasi dan order : 
0812 2652 3400, 0812 2763 4646 
0818 0427 5856, 0856 4302 2464 
www.produknaturalnusantara.com 
Mau Langganan Artikel Agrobisnis Lewat Email ? 
Masukkan Email Anda: 
Didukung Oleh FeedBurner 
Artikel Agrobisnis 
 Panduan Ternak Kambing Etawa
 Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah 
 Panduan Budidaya Itik Petelur 
 Teknik Budidaya Ikan Patin di Kolam Air Tawar 
 Budidaya Udang Vanamei di Kolam Tambak 
Categories 
 Budidaya Ayam Broiler 
 Budidaya Ayam Kampung 
 Budidaya Bebek 
 Budidaya Lele 
 Hama dan Penyakit Tanaman 
 Natural Nusantara 
 Panduan Budidaya 
 Panduan Budidaya Cengkeh 
 Panduan Budidaya Jamur 
 Panduan Budidaya Perikanan 
 Panduan Budidaya Pertanian 
 Panduan BUdidaya Peternakan 
 Pupuk Organik 
 Uncategorized 
 Vitamin Ternak 
Kami adalah distributor resmi PT Natural Nusantara (NASA) perusahaan yang 
memproduksi sarana produksi agro berbasis organik. Bila Anda membutuhkan produk-produk 
agro (pupuk organik, pestisida alami, vitamin ternak, pupuk perikanan, benih 
unggul) dari PT NASA untuk keperluan pemakaian sendiri atau dipasarkan kembali 
silahkan melakukan pemesanan secara langsung, baik secara online maupun offline. Kami 
melayani penjualan secara retail maupun partai dan siap dikirim ke seluruh wilayah 
Indonesia.
Hubungi kami : 
INTI GROW Jl. Wahid Hasyim 63 B Yogyakarta. 
Telp : (0274) 389 986, 4546304. 
Mobile : 
0812 2652 3400 
0858 7626 7040 
Email : 
agrobisindo@gmail.com 
Website : 
www.produknaturalnusantara.com
© 2014 Pupuk Organik Nasa | Cara Budidaya | Natural Nusantara | Bisnis Pupuk Organik 
Indonesia | D5 CORPORATE LITE

More Related Content

What's hot

Makalah ubi jalar
Makalah ubi jalarMakalah ubi jalar
Makalah ubi jalar
ryuzakiwhym3
 
Teknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaiTeknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaisujononasa
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
jhulbuton
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
Andary Aindåapryl
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangsujononasa
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
Septian Muna Barakati
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
Muhammad Danial Machbubi
 
Budidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheBudidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jahe
CaraKerja
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayasujononasa
 

What's hot (17)

Makalah ubi jalar
Makalah ubi jalarMakalah ubi jalar
Makalah ubi jalar
 
Teknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaiTeknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelai
 
Stroberi
StroberiStroberi
Stroberi
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
Salak
SalakSalak
Salak
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisang
 
Penelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutanPenelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutan
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 
Budidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheBudidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jahe
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepaya
 
Penelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutanPenelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutan
 
Nangka
NangkaNangka
Nangka
 

Viewers also liked

2 rekomendasi teknologi jagung
2 rekomendasi teknologi jagung2 rekomendasi teknologi jagung
Jagung
JagungJagung
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagung
agussy supri
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
inezya thalita
 
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Ziemen G. Sasmita
 
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Fathmasari
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Teknologi Hasil Pertanian
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
pingg0501
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
Haris Thabrani
 

Viewers also liked (10)

2 rekomendasi teknologi jagung
2 rekomendasi teknologi jagung2 rekomendasi teknologi jagung
2 rekomendasi teknologi jagung
 
Jagung
JagungJagung
Jagung
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagung
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 

Similar to Budidaya jagung

Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Teknis budidaya mentimun
Teknis budidaya mentimunTeknis budidaya mentimun
Teknis budidaya mentimunsujononasa
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
HeruSigitSetiawan
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahsujononasa
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
raka dhany
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panilisujononasa
 
Budidayacabaimerah
BudidayacabaimerahBudidayacabaimerah
Budidayacabaimerahnevraline
 
Teknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebuTeknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebusujononasa
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiFirdika Arini
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Tita16039
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melonsujononasa
 
Tebuu
TebuuTebuu
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruksujononasa
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karetsujononasa
 

Similar to Budidaya jagung (20)

Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Teknis budidaya mentimun
Teknis budidaya mentimunTeknis budidaya mentimun
Teknis budidaya mentimun
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panili
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
 
Budidayacabaimerah
BudidayacabaimerahBudidayacabaimerah
Budidayacabaimerah
 
Teknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebuTeknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebu
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
 
Zaras
ZarasZaras
Zaras
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melon
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
Tebuu
TebuuTebuu
Tebuu
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruk
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karet
 

Recently uploaded

PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
humancapitalfcs
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 

Recently uploaded (14)

PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 

Budidaya jagung

  • 1. Budidaya Jagung A. PENDAHULUAN Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan ( Aspek K-3). B. SYARAT PERTUMBUHAN Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230 C – 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl C. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA 1. Syarat benih Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam). 2. Pengolahan Lahan Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu pada tanaman jagung. 3. Pemupukan Waktu Dosis Pupuk Makro (per ha) Dosis POC NASA Urea (kg) TSP (kg) KCl (kg) Perendaman benih - - - 2 – 4 cc/ lt air Pupuk dasar 120 80 25 20 – 40 tutup/tangki ( siram merata ) 2 minggu - - - 4 – 8 tutup/tangki ( semprot/siram)
  • 2. Susulan I (3 minggu) 115 - 55 - 4 minggu - - - 4 – 8 tutup/tangki ( semprot/siram ) Susulan II (6minggu) 115 - - 4 – 8 tutup/tangki ( semprot/siram ) Catatan : akan lebih baik pupuk dasar menggunakan SUPERNASA dosis ± 1 botol/1000 m2 dengan cara :  alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 lt air (jadi larutan induk). Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.  alternatif 2 : 1 gembor (10-15 lt) beri 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 m bedengan. D. Teknik Penanaman 1. Penentuan Pola Tanaman Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan : 1. Tumpang sari ( intercropping ) : melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo. 2. Tumpang gilir ( Multiple Cropping ): dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah, dll. 3. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ): pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang. 4. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) : penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu. 2. Lubang Tanam dan Cara Tanam Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40×100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25×75 cm (1 tanaman/lubang). E. Pengelolaan Tanaman 3. Penjarangan dan Penyulaman Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
  • 3. 4. Penyiangan Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. 5. Pembumbunan Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang. 6. Pengairan dan Penyiraman Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung. F. Hama dan Penyakit 1. Hama  Lalat bibit (Atherigona exigua Stein). Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm. Pengendalian: (1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman. (2) tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan. (3) Sanitasi kebun. (4) semprot dengan PESTONA  Ulat Pemotong. Gejala: tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh. Penyebab: beberapa jenis ulat pemotong: Agrotis ipsilon; Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan penggerek buah jagung (Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) Tanam serentak atau pergiliran tanaman; (2) cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat di dalam tanah); (3) Semprot PESTONA, VITURA atau VIREXI. 2. Penyakit  Penyakit bulai (Downy mildew). Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P. philippinensis, merajalela pada suhu udara 270 C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1) penanaman menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola
  • 4. tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan; (3) cabut tanaman terserang dan musnahkan; (4) Preventif diawal tanam dengan GLIO.  Penyakit bercak daun (Leaf bligh). Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman. (2) mengatur kondisi lahan tidak lembab; (3) Prenventif diawal dengan GLIO.  Penyakit karat (Rust). Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora Underw. Gejala: pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik-titik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini berkembang dan memanjang. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) menanam varietas tahan terhadap penyakit; (3) sanitasi kebun; (4) semprot dengan GLIO.  Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut). Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. Gejala: masuknya cendawan ini ke dalam biji pada tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) memotong bagian tanaman dan dibakar; (3) benih yang akan ditanam dicampur GLIO dan POC NASA.  Penyakit busuk tongkol dan busuk biji. Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang. Pengendalian: (1) menanam jagung varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) GLIO di awal tanam. Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. G. Panen dan Pasca Panen 1. Ciri dan Umur Panen Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen jika sudah matang fisiologis. 2. Cara Panen Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung. 3. Pengupasan Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.
  • 5. 4. Pengeringan Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 % atau dengan mesin pengering. 5. Pemipilan Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung. 6. Penyortiran dan Penggolongan Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan. Cara Pemesanan Produk : 1. SMS/Telp 081226523400 untuk konfirmasi Pemesanan. 2. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 3. Transfer biaya pembelian + bea kirim (bila diperlukan) sesuai dengan pemesanan melalui BCA 4450965338 a/n Abror Yudi Prabowo atau MANDIRI 1370006554766 a/n Abror Yudi Prabowo . 4. Konfirmasi Nama dan Alamat pengiriman Via Hp 081226523400 Pemesanan Hubungi Segera – INTI GROW Distributor Resmi PT Natural Nusantara Komplek Ruko Griya Hinggil Blok RB Jl.Bibis KM.8 Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Telp. 0274-4537748, 4546304 Layanan konsultasi dan order : 0812 2652 3400, 0812 2763 4646 0818 0427 5856, 0856 4302 2464 www.produknaturalnusantara.com Mau Langganan Artikel Agrobisnis Lewat Email ? Masukkan Email Anda: Didukung Oleh FeedBurner Artikel Agrobisnis  Panduan Ternak Kambing Etawa
  • 6.  Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah  Panduan Budidaya Itik Petelur  Teknik Budidaya Ikan Patin di Kolam Air Tawar  Budidaya Udang Vanamei di Kolam Tambak Categories  Budidaya Ayam Broiler  Budidaya Ayam Kampung  Budidaya Bebek  Budidaya Lele  Hama dan Penyakit Tanaman  Natural Nusantara  Panduan Budidaya  Panduan Budidaya Cengkeh  Panduan Budidaya Jamur  Panduan Budidaya Perikanan  Panduan Budidaya Pertanian  Panduan BUdidaya Peternakan  Pupuk Organik  Uncategorized  Vitamin Ternak Kami adalah distributor resmi PT Natural Nusantara (NASA) perusahaan yang memproduksi sarana produksi agro berbasis organik. Bila Anda membutuhkan produk-produk agro (pupuk organik, pestisida alami, vitamin ternak, pupuk perikanan, benih unggul) dari PT NASA untuk keperluan pemakaian sendiri atau dipasarkan kembali silahkan melakukan pemesanan secara langsung, baik secara online maupun offline. Kami melayani penjualan secara retail maupun partai dan siap dikirim ke seluruh wilayah Indonesia.
  • 7. Hubungi kami : INTI GROW Jl. Wahid Hasyim 63 B Yogyakarta. Telp : (0274) 389 986, 4546304. Mobile : 0812 2652 3400 0858 7626 7040 Email : agrobisindo@gmail.com Website : www.produknaturalnusantara.com
  • 8. © 2014 Pupuk Organik Nasa | Cara Budidaya | Natural Nusantara | Bisnis Pupuk Organik Indonesia | D5 CORPORATE LITE