Dokumen ini membahas tentang dasar teori perhitungan kekuatan memanjang kapal, yang mencakup penjelasan tentang beban-beban yang bekerja pada kapal, sifat respon konstruksi kapal terhadap beban, dan pembebanan pada tahap pembuatan dan uji kapal. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar perhitungan momen lengkung, gaya lintang, dan puntiran pada kapal."
Tugas ini membahas perencanaan propeler dan sistem poros untuk kapal tanker minyak bernama MT. Rhein. Langkah-langkahnya meliputi perhitungan tahanan kapal, daya mesin, pemilihan propeler dan sistem poros. Tahanan kapal dihitung menggunakan metode Harvald untuk menentukan daya mesin yang dibutuhkan. Propeler dan sistem poros dirancang untuk menyesuaikan daya mesin tersebut agar kapal dapat menc
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan gambar rencana garis kapal, meliputi penentuan koefisien kapal, perencanaan kurva luas penampang, penggambaran garis air, shape control, body plan, dan proyeksi ke rencana lainnya. Langkah-langkahnya diawali dengan menentukan data kapal, menghitung koefisien, melukis kurva dan garis, serta melakukan koreksi sampai memenuhi toleransi.
Geladak adalah permukaan datar di atas ruangan kapal yang berfungsi untuk menjaga kekedapan, menempatkan kargo dan awak kapal, serta menambah kekuatan kapal. Konstruksi geladak terdiri dari balok, penumpu, dan pelat geladak yang disatukan. Ada beberapa jenis geladak seperti utama, antara, dan kekuatan, yang dibedakan berdasarkan letaknya.
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Yogga Haw
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas merancang kapal container 7000 DWT yang membahas latar belakang, tujuan, batasan, prinsip perancangan, dan karakteristik kapal yang akan dirancang. Kapal container ini akan mengangkut muatan dalam bentuk peti kemas sepanjang rute pelayaran Tg. Priok - Tenau.
Dokumen ini membahas tentang dasar teori perhitungan kekuatan memanjang kapal, yang mencakup penjelasan tentang beban-beban yang bekerja pada kapal, sifat respon konstruksi kapal terhadap beban, dan pembebanan pada tahap pembuatan dan uji kapal. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar perhitungan momen lengkung, gaya lintang, dan puntiran pada kapal."
Tugas ini membahas perencanaan propeler dan sistem poros untuk kapal tanker minyak bernama MT. Rhein. Langkah-langkahnya meliputi perhitungan tahanan kapal, daya mesin, pemilihan propeler dan sistem poros. Tahanan kapal dihitung menggunakan metode Harvald untuk menentukan daya mesin yang dibutuhkan. Propeler dan sistem poros dirancang untuk menyesuaikan daya mesin tersebut agar kapal dapat menc
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan gambar rencana garis kapal, meliputi penentuan koefisien kapal, perencanaan kurva luas penampang, penggambaran garis air, shape control, body plan, dan proyeksi ke rencana lainnya. Langkah-langkahnya diawali dengan menentukan data kapal, menghitung koefisien, melukis kurva dan garis, serta melakukan koreksi sampai memenuhi toleransi.
Geladak adalah permukaan datar di atas ruangan kapal yang berfungsi untuk menjaga kekedapan, menempatkan kargo dan awak kapal, serta menambah kekuatan kapal. Konstruksi geladak terdiri dari balok, penumpu, dan pelat geladak yang disatukan. Ada beberapa jenis geladak seperti utama, antara, dan kekuatan, yang dibedakan berdasarkan letaknya.
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Yogga Haw
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas merancang kapal container 7000 DWT yang membahas latar belakang, tujuan, batasan, prinsip perancangan, dan karakteristik kapal yang akan dirancang. Kapal container ini akan mengangkut muatan dalam bentuk peti kemas sepanjang rute pelayaran Tg. Priok - Tenau.
Dokumen ini menjelaskan perhitungan tebal minimum plat kulit (shell plating) untuk berbagai bagian kapal seperti plat alas, bilga, lunas datar, dan sisi sesuai dengan SNI 06-1747-2002. Perhitungan mempertimbangkan faktor beban, jarak antar rangka (frame space), panjang kapal, dan faktor material dan korosi. Tebal minimum ditentukan berdasarkan rumus yang melibatkan beban alas dan faktor-faktor tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan perhitungan beban pada kapal yang terdiri dari beban geladak, sisi, alas, dan alas dalam. Beban geladak dihitung dengan mempertimbangkan koefisien blok, jarak pusat beban dari garis dasar, sarat, dan tinggi kapal. Beban sisi dihitung dengan mempertimbangkan jarak pusat beban dari garis dasar, koefisien, dan apakah berada di atas atau di bawah garis
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerHaqiqi Muchammad
Laporan ini membahas perancangan rencana garis untuk sebuah kapal. Dijelaskan definisi-definisi penting seperti panjang kapal, lebar, dan tinggi. Juga dijelaskan potongan-potongan badan kapal yang diperlukan dalam perancangan rencana garis. Langkah-langkah perhitungan dan penggambaran rencana garis akan dilakukan, termasuk perhitungan kurva luas potongan dan garis air.
This document discusses key ship measurements and dimensions. It defines terms like LOA, LWL, LBP, draft, beam, depth, displacement, and various coefficient metrics used to characterize a ship's shape such as block coefficient. The document is a lecture on basic ship dimensions and was presented by Adi Wirawan Husodo in 2012. Key dimensions discussed include length, width, depth, draft locations, and coefficients used to quantify properties like waterplane area and midship section.
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMYogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan stabilitas kapal untuk kapal kontainer 504 TEU. Terdapat penjelasan mengenai pengertian stabilitas kapal, tujuan perhitungan, batasan masalah, data awal kapal, dan langkah-langkah pembuatan kurva silang untuk menentukan stabilitas kapal dalam empat kondisi berbeda.
Determination of principal particulars of shipMdAbdurRahim34
This document provides requirements and calculations for a general cargo ship with the following specifications:
- Deadweight of 20,000 tonnes
- Length of 142m and breadth of 22.23m
- Speed of 13.8 knots
It includes calculations of cargo capacity, displacement, draft, and other principal particulars to design a ship that meets the given deadweight and can navigate in the Port of Chittagong. Dimensions for structures like the poop deck, bulbous bow, and cargo holds are also determined based on established standards and guidelines.
Dokumen tersebut membahas rencana umum untuk kapal full container dengan kapasitas 504 TEUs. Mencakup penentuan letak ruang-ruang seperti ruang muat, mesin, dan akomodasi awak kapal, serta peralatan keselamatan. Juga membahas perhitungan bobot kapal, spesifikasi mesin, dan perencanaan jumlah dan letak sekat kedap air.
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)Yogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan beban konstruksi kapal untuk full container ship dengan kapasitas 504 TEUs. Terdapat perhitungan beban geladak cuaca, beban sisi kapal di bawah dan di atas garis air dengan mempertimbangkan lokasi daerah buritan, tengah, dan haluan kapal berdasarkan rumus-rumus yang ditetapkan.
Tugas merancang kapal ii surat permohonan sidang tugas merancangYogga Haw
Surat keterangan ini menyatakan bahwa mahasiswa bernama Yoga Dwi Saputra dengan NIM 2013310019 telah menyelesaikan tugas merancang kapal II dengan judul "Perencanaan Kapal Full Container 504 TEUs" dan bermaksud untuk mengikuti ujian sidang dengan dosen pembimbing Dr. Arif Fadillah, ST., M.Eng.
Dokumen ini menjelaskan perhitungan tebal minimum plat kulit (shell plating) untuk berbagai bagian kapal seperti plat alas, bilga, lunas datar, dan sisi sesuai dengan SNI 06-1747-2002. Perhitungan mempertimbangkan faktor beban, jarak antar rangka (frame space), panjang kapal, dan faktor material dan korosi. Tebal minimum ditentukan berdasarkan rumus yang melibatkan beban alas dan faktor-faktor tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan perhitungan beban pada kapal yang terdiri dari beban geladak, sisi, alas, dan alas dalam. Beban geladak dihitung dengan mempertimbangkan koefisien blok, jarak pusat beban dari garis dasar, sarat, dan tinggi kapal. Beban sisi dihitung dengan mempertimbangkan jarak pusat beban dari garis dasar, koefisien, dan apakah berada di atas atau di bawah garis
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerHaqiqi Muchammad
Laporan ini membahas perancangan rencana garis untuk sebuah kapal. Dijelaskan definisi-definisi penting seperti panjang kapal, lebar, dan tinggi. Juga dijelaskan potongan-potongan badan kapal yang diperlukan dalam perancangan rencana garis. Langkah-langkah perhitungan dan penggambaran rencana garis akan dilakukan, termasuk perhitungan kurva luas potongan dan garis air.
This document discusses key ship measurements and dimensions. It defines terms like LOA, LWL, LBP, draft, beam, depth, displacement, and various coefficient metrics used to characterize a ship's shape such as block coefficient. The document is a lecture on basic ship dimensions and was presented by Adi Wirawan Husodo in 2012. Key dimensions discussed include length, width, depth, draft locations, and coefficients used to quantify properties like waterplane area and midship section.
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMYogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan stabilitas kapal untuk kapal kontainer 504 TEU. Terdapat penjelasan mengenai pengertian stabilitas kapal, tujuan perhitungan, batasan masalah, data awal kapal, dan langkah-langkah pembuatan kurva silang untuk menentukan stabilitas kapal dalam empat kondisi berbeda.
Determination of principal particulars of shipMdAbdurRahim34
This document provides requirements and calculations for a general cargo ship with the following specifications:
- Deadweight of 20,000 tonnes
- Length of 142m and breadth of 22.23m
- Speed of 13.8 knots
It includes calculations of cargo capacity, displacement, draft, and other principal particulars to design a ship that meets the given deadweight and can navigate in the Port of Chittagong. Dimensions for structures like the poop deck, bulbous bow, and cargo holds are also determined based on established standards and guidelines.
Dokumen tersebut membahas rencana umum untuk kapal full container dengan kapasitas 504 TEUs. Mencakup penentuan letak ruang-ruang seperti ruang muat, mesin, dan akomodasi awak kapal, serta peralatan keselamatan. Juga membahas perhitungan bobot kapal, spesifikasi mesin, dan perencanaan jumlah dan letak sekat kedap air.
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)Yogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan beban konstruksi kapal untuk full container ship dengan kapasitas 504 TEUs. Terdapat perhitungan beban geladak cuaca, beban sisi kapal di bawah dan di atas garis air dengan mempertimbangkan lokasi daerah buritan, tengah, dan haluan kapal berdasarkan rumus-rumus yang ditetapkan.
Tugas merancang kapal ii surat permohonan sidang tugas merancangYogga Haw
Surat keterangan ini menyatakan bahwa mahasiswa bernama Yoga Dwi Saputra dengan NIM 2013310019 telah menyelesaikan tugas merancang kapal II dengan judul "Perencanaan Kapal Full Container 504 TEUs" dan bermaksud untuk mengikuti ujian sidang dengan dosen pembimbing Dr. Arif Fadillah, ST., M.Eng.
The document discusses the calculation and planning of tank capacities for a full container ship carrying 504 TEUs. It provides details on calculating the volumes of various tanks, including fuel oil tanks, fresh water tanks, lubrication oil tanks, and ballast water tanks, based on the estimated weights of fuel, water, and ballast already calculated in the initial planning. Formulas used to calculate tank volumes from the tank dimensions and weights are shown. The results of the calculations determine the necessary volume of each type of tank to meet the estimated needs.
Laporan tugas merancang kapal kontainer 504 TEUs yang disusun oleh Yoga Dwi Saputra untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Tugas Merancang Kapal II di Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Universitas Darma Persada Jakarta pada tahun 2016.
Dokumen ini merupakan bab penutup dari tugas merancang kapal penuh kontainer 504 TEUs. Ringkasan utama adalah kesimpulan bahwa kapal rancangan ini sesuai dengan peraturan yang berlaku, dapat menampung 24 awak kapal, dan semua perhitungan tanki memenuhi kapasitas yang dihitung.
Petunjuk Teknis ini memberikan panduan menyusun Rencana Induk Pelabuhan sesuai standar dan peraturan yang berlaku. Dokumen ini menjelaskan tahapan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, sistematika penulisan dokumen studi, dan prosedur penetapannya. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas perencanaan pelabuhan agar sesuai kebutuhan wilayah dan terintegrasi dengan transportasi lainnya.
Dokumen tersebut membahas perhitungan dan analisis data yang digunakan untuk merencanakan pelabuhan container di Kupang. Meliputi proyeksi jumlah container, kunjungan kapal, kebutuhan fasilitas pelabuhan darat dan laut seperti dermaga, lapangan penumpukan, alat bongkar muat, serta perairan untuk sandar, labuh, dan alur pelayaran kapal.
Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan berbagai kegiatan seperti menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang, pengisian bahan bakar dan air tawar, melakukan reparasi, mengadakan pembekalan dan sebagainya.Untuk bisa melaksanakan berbagai kegiatan tersebut pelabuhan harus dilengkapi dengan fasilitas seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, peralatan bongkar muat barang, gudang-gudang, halaman untuk menimbun barang, perkantoran baik untuk pengelolaan pelabuhan maupun untuk maskapai pelayaran, ruang tunggu bagi penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar dan penyediaan air bersih. Dan lain sebagainya.
Owner requirement merupakan persyaratan pemilik kapal yang digunakan sebagai acuan dalam merancang kapal. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah perhitungan ukuran utama kapal berdasarkan data 30 kapal pembanding dengan menggunakan metode regresi linier untuk memperoleh panjang, lebar, dan kedalaman awal sesuai dengan DWT yang diinginkan. Selanjutnya dihitung koefisien utama kapal seperti block coefficient,
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tata letak umum dan blok akomodasi kapal.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan tata letak antara lain muatan, kenyamanan penumpang, dan efisiensi tugas kapal.
3. Perencanaan harus mempertimbangkan garis kapal, berat mati, kapasitas, dan kecepatan yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara menghitung beberapa kurva hidrostatis yang berkaitan dengan stabilitas kapal seperti luas bidang garis air, volume, dan deplasemen."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara menghitung beberapa kurva hidrostatis yang berkaitan dengan stabilitas kapal seperti luas bidang garis air, volume, dan deplasemen."
1. Dokumen tersebut membahas tentang desain kolom distilasi untuk memisahkan nitrobenzene dari campuran cairan. Termasuk menentukan jenis, bahan, jumlah tray, lokasi umpan, dan dimensi kolom distilasi.
BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian yang akan digunakan dalam tugas akhir tentang tinjauan keselamatan pelayaran di Alur Pelayaran Barat Surabaya. Terdapat penjelasan mengenai metode penelitian kuantitatif dan kualitatif serta alur penelitian yang akan dilakukan beserta desain kuesionernya.
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Tugas akhir ini membahas tinjauan keselamatan pelayaran di Alur Pelayaran Barat Surabaya. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, dan metodologi penelitian tentang kecelakaan kapal yang terjadi di alur pelayaran tersebut serta upaya untuk meningkatkan keselamatan pelayaran."
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Tugas akhir yang diajukan oleh Yoga Dwi Saputra dengan NIM 2013310019 untuk memperoleh gelar Sarjana Strata-1 (S.1) Teknik Perkapalan dari Universitas Darma Persada pada tahun 2018 mengenai tinjauan keselamatan pelayaran di Alur Pelayaran Barat Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Tugas akhir ini membahas tinjauan keselamatan pelayaran di Alur Pelayaran Barat Surabaya dengan menggunakan beberapa sumber rujukan seperti undang-undang, peraturan pemerintah, laporan-laporan, dan sumber daya online yang relevan dengan topik penelitian.
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas akhir yang membahas proyeksi kunjungan kapal dan penentuan dimensi Alur Pelayaran Barat Surabaya untuk jangka pendek, menengah, dan panjang berdasarkan data kunjungan kapal selama lima tahun terakhir. Proyeksi menunjukkan penurunan jumlah kapal namun peningkatan DWT dan GRT kapal untuk 20 tahun ke depan, dengan ukuran kapal terbesar diperkirakan
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Teks tersebut memberikan informasi mengenai Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) di Surabaya. APBS merupakan jalur masuk dan keluar kapal untuk 17 pelabuhan di kawasan Surabaya. Teks tersebut menjelaskan kondisi APBS sebelum dan sesudah direvitalisasi pada 2013-2015, yang memperlebar dan memperdalam alurnya. Teks juga menyajikan data kunjungan kapal dan kapasitas kapal yang melewati APBS dari tahun 2012
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help boost feelings of calmness, happiness and focus.
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPALYogga Haw
The document discusses the strength calculations of a ship. It explains that floating structures experience bending moments due to differences in the ship's weight distribution and buoyancy experienced in different parts. The critical condition occurs when the ship encounters a "trochoid" wave with a length equal to the ship's length, causing hogging and sagging conditions. It then provides tables calculating the trochoid wave profile for the sagging condition, as the ship's engine room is at the stern. Further calculations determine the wave height by matching it to the ship's displacement.
This document discusses the existing facilities and proposed additional facilities at Kupang Port in NTT, Indonesia. The existing facilities include docks, specialized docks, stacking yards, unloading equipment, office areas, water tanks, employee housing, warehouses, green spaces, turning basins, anchorage areas, and quarantine zones. The proposed additional facilities are stacking yards, unloading equipment, extended dock length, and an emergency basin. The document also includes diagrams of the existing port layout and a short-term map with proposed dimensions for the additional facilities.
This document contains maps and descriptions of the medium and long-term plans for a container port in Kupang City, Indonesia. The medium-term plan map shows the layout of the port, including container cranes, rubber-tired gantries, reach stackers, ship berths, parking areas, warehouses, tanks, green spaces, and other facilities. The long-term plan adds additional stacking areas, extended piers, waste storage, office and storage buildings, ship repair yards, testing basins, and navigation markers.
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - KATA PENGANTARYogga Haw
Dokumen tersebut merupakan bagian dari kata pengantar dari rencana pelabuhan container di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dokumen tersebut menjelaskan ucapan terima kasih penulis kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan rencana pelabuhan serta menyadari kekurangan yang masih ada pada rencana tersebut.
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - DAFTAR PUSTAKAYogga Haw
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang digunakan oleh Yoga Dwi Saputra dalam penyusunan perencanaan pelabuhan container di Kota Kupang. Daftar pustaka tersebut terdiri dari berbagai sumber rujukan seperti jurnal, bahan bimbingan, bab buku, petunjuk teknis, artikel, laporan tahunan, metode, rencana pembangunan daerah, dan beberapa sumber dari internet.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
Tugas merancang kapal ii grt nrt
1. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 101
5.3 TONNAGE
5.3.1 Pengertian Tonnage
Kapal dalam fungsinya sebagai alat angkut yang dipergunakan
dalam kegiatan ekonomi, maka kapal tersebut tentulah dikenakan pajak-
pajak serta memerlukan biaya sehubungan dengan kegiatannya itu. Dapat
dimaklumi, bahwa makin besar sebuah kapal, maka akan makin besar pula
pajak serta ongkos-ongkos yang harus dikeluarkannya. Sebagaimana
diketahui, pertambahan besar kapal itu sangat bervariasi baik terhadap
panjang, lebar maupun tingginya.
Besarnya panjang kapal atau bahkan panjang dan lebar sekalipun,
belum dapat dipakai sebagai pedoman untuk menunjukkan besarnya kapal.
Sebab ukuran besarnya kapal adalah persoalan kapasitas muat (carrying
capacity). Oleh karena itu dalam menentukan pajak, berlaku pedoman
bahwa besarnya pajak yang dikenakan pada sebuah kapal haruslah
sebanding dengan kemampuan kapal tersebut untuk memberikan
penghasilan (potensial earning capacity). Atas dasar pemikiran ini, karena
tonnage kapal dianggap dapat menggambarkan potensial earning capacity
sebuah kapal, maka besar pajak-pajak yang dikenakan pada suatu kapal
dapat didasarkan atas besarnya tonnage nya.
Dapat disimpulkan guna tonnage adalah :
a. Untuk menunjukkan ukuran besarnya kapal, yaitu kapasitas
muatnya.
b. Bagi pemerintah adalah untuk dasar pegangan dalam memungut
pajak diantaranya adalah pajak pelabuhan sebagai imbalan atas
pelayanan yang telah diterima oleh kapal itu.
c. Bagi pemilik kapal adalah untuk memperkirakan pendapatan
maupun pengeluaran (pajak-pajak dan ongkos-ongkos) yang harus
dikeluarkan pada kala waktu tertentu.
d. Tonnage dipergunakan pula sebagai batasan-batasan terhadap
berlakunya syarat-syarat keselamatan kapal ataupun beberapa syarat
lainnya.
2. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 102
e. Di galangan kapal, tonnage banyak digunakan sebagai pedoman
dalam menetapkan tarip docking dan reparasi kapal.
Untuk pengukuran tonnage dipakai register tonnage. Tonnage
adalah suatu besaran volume, karena itu satuannya adalah satuan volume
dimana 1 RT (satuan register) menunjukkan suatu ruangan sebesar 100
Cubic feet atau
353,0
1
m3 atau sama dengan 2.833 m3.
Ada 2 macam pengukuran register tonnage yang dikenal, yaitu :
1. GRT (Gross Register Tonnage) atau BRT (Bruto Register Tonnage)
2. NRT (Netto Register Tonnage).
Gross register tonnage (GRT) adalah perhitungan volume semua
ruang yang terletak dibawah geladak kapal ditambah dengan volume
ruangan tertutup yang terletak di atas geladak ditambah dengan isi ruangan
beserta semua ruangan tertutup yang terletak di atas geladak paling atas
(superstructure).
Net register tonnage (NRT) adalah perhitungan ruang dalam kapal
untuk muatan. Dinyatakan dalam ton yang merupakan representasi dari 100
kubik kaki yang setara dengan 2.833 m3
Untuk menghitung besarnya Gross Register Tonnage dan Netto
Register Tonnage kapal dipakai peraturan Internasional Convention On
Tonnage Measurement Of Ship 1969, dimana Gross Tonnage (BRT) dari
sebuah kapal ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
G = K1 x V
Dimana :
V = Volume total semua ruangan tertutup dalam kapal (m3)
K1 = 0,2 + 0,02 Log V
Sedangkan Net Tonnage dari sebuah kapal ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:
NT = K2 x Vc x
2
5
4
xH
xT
Dimana :
Vc = Volume total dari ruang muat dalam m3
3. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 103
K2 = 0,2 + 0,02 Log Vc
H = Tinggi kapal (m)
T = Sarat air (m).
Perhitungan terlebih dahulu dilakukan dengan menghitung jumlah
volume-volume dari semua ruangan tertutup baik dibawah tonnage deck
maupun diatas tonnage deck.
5.3.2 Perhitungan Gross Tonnage
Ruangan-ruangan yang termasuk dalam perhitungan muatan untuk
mendapatkan volume Gross Tonnage adalah :
Ruangan-ruangan di bawah tonnage deck
Ruangan-ruangan yang berada diantara poop deck dan tonnage deck.
Ruangan-ruangan pada upper deck yang mempunyai cara penutupan
yang permanen yang dapat dipergunakan untuk muatan, gudang,
akomodasi penumpang atau awak kapal.
1. Ruangan di bawah Tonnage Deck
Adalah seluruh ruangan yang tertutup kulit di bawah tonnage deck,
dimana yang dimksud dengan tonnage deck adalah ruangan yang diukur
sampai dengan upper deck.
Perhitungan volume di bawah tonnage deck :
a. Volume Main Part
b. Volume Cant Part (Volume di belakang Ap dan depan Fp).
a. Volume Main Part.
Tabel 5.52 Perhitungan Volume Main Part
Ord. Luasan (m2) F.S Hasil
AP 46.472 0.5 23.236
0,5 85.371 2 170.742
1 122.410 1 122.410
1,5 144.278 2 288.556
2 157.361 1.5 236.042
3 168.886 4 675.543
4 170.682 2 341.363
5 170.682 4 682.727
4. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 104
Tabel 5.53 Lanjutan Perhitungan Volume Main Part
6 170.682 2 341.363
7 170.682 4 682.727
8 165.327 1.5 247.990
8,5 154.336 2 308.672
9 132.313 1 132.313
9,5 89.778 2 179.556
FP 50.095 0.5 25.047
Σ = 4458.288
Sumber : Sumber Perhitungan
h =
Ordinat
Lpp
=
10
108
= 10.8 m
Volume =
3
1
x h x Σ
=
3
1
x 10.8 x 4458.288
= 16049.838 m3
b. Volume Cant Part
1. Volume di belakang AP
h = 1 m (Jarak Ordinat)
Volume =
3
1
x h x Σ
=
3
1
x 1 x 19.323
= 6.441 m3
Tabel 5.53 Perhitungan Volume di belakang AP
Ord. Luasan (m2) F.S Hasil
AP 6.44 1 6.441
PP 3.221 4 12.882
AE 0.00 1 0.000
Σ = 19.323
Sumber : Sumber Perhitungan
5. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 105
2. Volume di depan FP
Tabel 5.54 Perhitungan Volume di depan FP
Ord. Luasan (m2) F.S Hasil
FP 6.420 1 6.420
PP 3.109 4 12.436
FE 0.000 1 0.000
Σ = 18.856
Sumber : Perhitungan
h = 1.516 m (Jarak Ordinat)
Volume =
3
1
x h x Σ
=
3
1
x 1x 18.856
= 6.285m3
Volume total Cant Part = 6.441m3+ 6.285m3
= 12.726 m3
Volume total ruangan di bawah Tonnage Deck
Vol.Total = 16049.838 m3 + 12.726 m3
= 16062.564 m3
2. Ruangan di atas Tonnage Deck
Volume ruangan di atas Tonnage Deck terdiri dari :
1. Volume ruangan Poop Deck
2. Volume ruangan A Deck
3. Volume ruangan B Deck
4. Volume ruangan C Deck
5. Volume ruangan Navigation Deck
6. Volume ruangan Forcastle
Adapun volume dari ruangan-ruangan tersebut adalah :
Perhitungan volume diatas tonage deck (Poop Deck,A Deck, B Deck,
C Deck) dapat dihitung dengan mengalikan P x L x T per decknya.
6. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 106
Tabel 5.55 Perhitungan Volume Ruangan di atas Tonnage Deck
No Nama Geladak Volume (m3
)
1 Poop Deck 927.000
2 A Deck 189.900
3 B Deck 189.900
4 C Deck 285.165
Sumber : Perhitungan
6. Volume Ruangan Navigation Deck
Tabel 5.56 Volume Navigation Deck
No Frame Luas (m2
) S.F Hasil
1 146 17.795 1 17.795
2 147 17.459 4 69.835
3 148 17.123 2 34.246
4 149 16.787 4 67.147
5 150 16.451 2 32.902
6 151 16.115 4 64.459
7 152 15.779 2 31.558
8 153 15.443 4 61.771
9 154 15.107 2 30.214
10 155 14.771 4 59.083
11 156 14.435 2 28.870
12 157 14.099 4 56.395
13 158 13.763 2 27.526
14 159 13.427 4 53.707
15 160 13.091 1 13.091
Σ = 648.598
Sumber : Perhitungan
V1 =
3
1
x h x Σ1 => h = 0.6 m
=
3
1
x 0.6 x 648.598
= 129.720m3
V – 3% = 129.720m3 x 3%
= 125.828 m3
8. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 108
V – 3% = 182.067 m3 x 3%
= 176.605 m3
Volume total ruang tertutup pada kapal :
Tabel 5.58 Volume Total Ruang Tertutup
No Nama Geladak Volume (m3)
1 Poop Deck 408.656
2 A Deck 204.623
3 B Deck 204.623
4 C Deck 285.165
5 Navigation Deck 125.828
6 Forecastle Deck 176.605
TOTAL 1324.958
Sumber : Hasil Perhitungan
Total Volume :
Tabel 5.59 Volume Total
No Volume Volume (m3)
1
Ruangan di bawah
Tonnage Deck
16062.564
2
Volume Total Ruang
Tertutup
1324.958
TOTAL 17387.522
Sumber : Hasil Perhitungan
Gross Tonnage kapal rancangan adalah :
GRT = K1 x V
Dimana :
K1 = 0.2 + 0.02 Log V
= 0.2 + 0.02 Log m3
K1 = 0.2 + 0.02 Log 17387.522 m3
= 0.285
V = Volume total semua ruangan tertutup dalam kapal (m3)
= 17387.522 m3
9. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 109
Maka :
GRT = 0.285 x 17387.522
= 4955.444 GT
5.3.3 Perhitungan Netto Tonnage
Nett Tonnage (NRT) seluruh kapal ditentukan dengan rumus sebagai
berikut :
NT = K2 x Vc x
2
3
4
xH
xT
Dimana :
Vc = Volume total dari ruang muat kapal = 17387.522 m3
K2 = 0.2 + 0.002 Log Vc
= 0.2 + 0.002 Log 17387.522 m3
= 0.208
Maka :
NT = 0,208 x 17387.522 m3 x
2
83
625.54
x
x
= 3178.656