Dokumen ini merupakan bab penutup dari tugas merancang kapal penuh kontainer 504 TEUs. Ringkasan utama adalah kesimpulan bahwa kapal rancangan ini sesuai dengan peraturan yang berlaku, dapat menampung 24 awak kapal, dan semua perhitungan tanki memenuhi kapasitas yang dihitung.
Dokumen tersebut membahas rencana umum untuk kapal full container dengan kapasitas 504 TEUs. Mencakup penentuan letak ruang-ruang seperti ruang muat, mesin, dan akomodasi awak kapal, serta peralatan keselamatan. Juga membahas perhitungan bobot kapal, spesifikasi mesin, dan perencanaan jumlah dan letak sekat kedap air.
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Yogga Haw
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas merancang kapal container 7000 DWT yang membahas latar belakang, tujuan, batasan, prinsip perancangan, dan karakteristik kapal yang akan dirancang. Kapal container ini akan mengangkut muatan dalam bentuk peti kemas sepanjang rute pelayaran Tg. Priok - Tenau.
Owner requirement merupakan persyaratan pemilik kapal yang digunakan sebagai acuan dalam merancang kapal. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah perhitungan ukuran utama kapal berdasarkan data 30 kapal pembanding dengan menggunakan metode regresi linier untuk memperoleh panjang, lebar, dan kedalaman awal sesuai dengan DWT yang diinginkan. Selanjutnya dihitung koefisien utama kapal seperti block coefficient,
Dokumen ini merupakan bab penutup dari tugas merancang kapal penuh kontainer 504 TEUs. Ringkasan utama adalah kesimpulan bahwa kapal rancangan ini sesuai dengan peraturan yang berlaku, dapat menampung 24 awak kapal, dan semua perhitungan tanki memenuhi kapasitas yang dihitung.
Dokumen tersebut membahas rencana umum untuk kapal full container dengan kapasitas 504 TEUs. Mencakup penentuan letak ruang-ruang seperti ruang muat, mesin, dan akomodasi awak kapal, serta peralatan keselamatan. Juga membahas perhitungan bobot kapal, spesifikasi mesin, dan perencanaan jumlah dan letak sekat kedap air.
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Yogga Haw
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas merancang kapal container 7000 DWT yang membahas latar belakang, tujuan, batasan, prinsip perancangan, dan karakteristik kapal yang akan dirancang. Kapal container ini akan mengangkut muatan dalam bentuk peti kemas sepanjang rute pelayaran Tg. Priok - Tenau.
Owner requirement merupakan persyaratan pemilik kapal yang digunakan sebagai acuan dalam merancang kapal. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah perhitungan ukuran utama kapal berdasarkan data 30 kapal pembanding dengan menggunakan metode regresi linier untuk memperoleh panjang, lebar, dan kedalaman awal sesuai dengan DWT yang diinginkan. Selanjutnya dihitung koefisien utama kapal seperti block coefficient,
Drs. Eko S.
PUKP
Ketua : Drs. Asep S.
Wakil : Drs. Sutrisno
Sekretaris : Drs. Yusuf
Anggota :
- Capt. Bambang S.
- Capt. Yusuf S.
- Drs. Sutrisno
- Drs. Yusuf
- Drs. Eko S.
- Drs. Asep S.
Tugas :
- Penyusunan draft peraturan
- Penyusunan draft pedoman
- Penyusunan draft panduan
- Penyusunan
Workshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP JakartaAkmad Yani Ridzani
Dokumen tersebut membahas rencana penyempurnaan bahan ajar program diklat pelaut tingkat I dan II bidang keahlian nautika dan teknika yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran. Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut merencanakan penyusunan modul bahan ajar baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan diklat pelaut dengan memperhatikan peraturan terbaru dan model kur
Mata pelajaran Bangunan dan Stabilitas Kapal Perikanan membahas tentang bagian-bagian kapal perikanan, ukuran kapal, stabilitas, dan trim kapal yang penting untuk menjaga keseimbangan dan keselamatan kapal di laut. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan siswa tentang prinsip-prinsip stabilitas kapal dan mengembangkan sikap ilmiah dalam menganalisis masalah terkait stabilitas kapal. Materi pelajaran
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan bahan ajar diklat keahlian pelaut, mencakup struktur dan jenjang diklat pelaut, standar kompetensi untuk setiap jenjang pelaut sesuai konvensi STCW dan peraturan pemerintah Indonesia, serta kurikulum pelatihan untuk masing-masing jenjang keahlian pelaut.
Penerapan Perdirjen Hubla tentang Training Record Book dan Sistem Prosedur Uj...Akmad Yani Ridzani
Dokumen tersebut membahas pedoman pelaksanaan pengesahan dan pengujian buku catatan pelatihan (training record book) kadet di atas kapal. Pedoman ini mengatur tentang persyaratan kadet, tugas lembaga diklat, nahkoda, dan penguji serta mekanisme pendaftaran, pelaksanaan, dan pengesahan hasil ujian training record book.
Pola Diklat Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) memberikan struktur program diklat yang terdiri dari program umum, program pokok, dan program penunjang dengan total jam pelajaran 120 jam. Program pokok mencakup materi-materi teknis tentang pengoperasian kapal dan peralatan penangkapan ikan serta hukum dan peraturan terkait.
Sop langkah kerja pers fasharkan; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Dokumen tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk personil Subdit Fasharkan Kepolisian Daerah Jambi. SOP ini menjelaskan tugas pokok dan penjabaran tugas masing-masing jabatan di Subdit Fasharkan seperti Kasubdit, Kasi Harkan, Pamin Harkan, Kasi Fasilitas dan Pamin Fasilitas dalam rangka menjamin kelayakan dan keselamatan kapal Polri.
Sop langkah kerja pers fasharkan; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Niatan sebagai langkah nyata untuk Menyiapkan segala administrasi guna pelaksanaan lelang pengadaan terkait pelaksanaan Pemeliharaan, perawatan dan perbaikan mesin serta instalasi listrik kapal dan bangunan kapal, merupakan pedoman bagi rekan-rekan polair, dan sebagai bagian dari amal ibadah saya selama dimanfaatkan data tersebut, amin
Presentasi ini membahas tentang eTRB (electronic Training Record Book), yaitu digitalisasi dari TRB konvensional untuk memungkinkan monitoring aktivitas kadet secara rutin selama praktek di atas kapal. eTRB diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kadet dengan terhubungnya pihak kampus, kapal, dan PUKP/DPKP. Rencananya eTRB akan diuji coba terlebih dahulu di beberapa kampus sebelum dil
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayarDidik Purwiyanto Vay
Teks ini membahas pengaruh peralatan keselamatan berlayar terhadap keselamatan berlayar. Ia menjelaskan tanggung jawab nakhoda untuk memastikan kapal layak berlayar, serta menganalisis faktor-faktor penyebab kecelakaan kapal seperti Levina 1 dan Senopati Nusantara seperti ketiadaan jaminan keselamatan yang memadai. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus untuk menganalisis secara mendalam k
Vol2 no1 implementasi kebijakan perkapalan di pelabuhan tg perak surabaya, al...Didik Purwiyanto Vay
Dokumen tersebut membahas kasus terbaliknya kapal tanker Kharisma Selatan di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada tahun 2007. Kapal terbalik karena muatan yang tidak seimbang antara sisi kiri dan kanan selama proses bongkar muat di dermaga, yang menyebabkan stabilitas kapal menurun dan akhirnya terbalik. Kasus ini menunjukkan pentingnya penerapan standar keselamatan pelayaran sesuai peraturan yang berlaku.
Perusahaan pelayaran menyewa 3 kapal untuk melayani Indonesia bagian timur, yakni kapal penumpang 3000 orang dan 100 kendaraan, kapal tanker minyak 10.000 DWT, dan kapal kontainer 1000 TEU. Dokumen ini menjelaskan persyaratan sertifikat dan jumlah awak kapal yang dibutuhkan untuk masing-masing kapal.
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Didik Purwiyanto Vay
Dokumen tersebut membahas pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci terhadap penanganan keadaan darurat meninggalkan kapal. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan antara perawatan sekoci, latihan menurunkan sekoci, dan penanganan keadaan darurat meninggalkan kapal. Perawatan rutin dan periodik pada sekoci penting untuk memastikan sekoci siap digunakan dalam
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)Yogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan beban konstruksi kapal untuk full container ship dengan kapasitas 504 TEUs. Terdapat perhitungan beban geladak cuaca, beban sisi kapal di bawah dan di atas garis air dengan mempertimbangkan lokasi daerah buritan, tengah, dan haluan kapal berdasarkan rumus-rumus yang ditetapkan.
Drs. Eko S.
PUKP
Ketua : Drs. Asep S.
Wakil : Drs. Sutrisno
Sekretaris : Drs. Yusuf
Anggota :
- Capt. Bambang S.
- Capt. Yusuf S.
- Drs. Sutrisno
- Drs. Yusuf
- Drs. Eko S.
- Drs. Asep S.
Tugas :
- Penyusunan draft peraturan
- Penyusunan draft pedoman
- Penyusunan draft panduan
- Penyusunan
Workshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP JakartaAkmad Yani Ridzani
Dokumen tersebut membahas rencana penyempurnaan bahan ajar program diklat pelaut tingkat I dan II bidang keahlian nautika dan teknika yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran. Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut merencanakan penyusunan modul bahan ajar baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan diklat pelaut dengan memperhatikan peraturan terbaru dan model kur
Mata pelajaran Bangunan dan Stabilitas Kapal Perikanan membahas tentang bagian-bagian kapal perikanan, ukuran kapal, stabilitas, dan trim kapal yang penting untuk menjaga keseimbangan dan keselamatan kapal di laut. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan siswa tentang prinsip-prinsip stabilitas kapal dan mengembangkan sikap ilmiah dalam menganalisis masalah terkait stabilitas kapal. Materi pelajaran
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan bahan ajar diklat keahlian pelaut, mencakup struktur dan jenjang diklat pelaut, standar kompetensi untuk setiap jenjang pelaut sesuai konvensi STCW dan peraturan pemerintah Indonesia, serta kurikulum pelatihan untuk masing-masing jenjang keahlian pelaut.
Penerapan Perdirjen Hubla tentang Training Record Book dan Sistem Prosedur Uj...Akmad Yani Ridzani
Dokumen tersebut membahas pedoman pelaksanaan pengesahan dan pengujian buku catatan pelatihan (training record book) kadet di atas kapal. Pedoman ini mengatur tentang persyaratan kadet, tugas lembaga diklat, nahkoda, dan penguji serta mekanisme pendaftaran, pelaksanaan, dan pengesahan hasil ujian training record book.
Pola Diklat Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) memberikan struktur program diklat yang terdiri dari program umum, program pokok, dan program penunjang dengan total jam pelajaran 120 jam. Program pokok mencakup materi-materi teknis tentang pengoperasian kapal dan peralatan penangkapan ikan serta hukum dan peraturan terkait.
Sop langkah kerja pers fasharkan; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Dokumen tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk personil Subdit Fasharkan Kepolisian Daerah Jambi. SOP ini menjelaskan tugas pokok dan penjabaran tugas masing-masing jabatan di Subdit Fasharkan seperti Kasubdit, Kasi Harkan, Pamin Harkan, Kasi Fasilitas dan Pamin Fasilitas dalam rangka menjamin kelayakan dan keselamatan kapal Polri.
Sop langkah kerja pers fasharkan; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Niatan sebagai langkah nyata untuk Menyiapkan segala administrasi guna pelaksanaan lelang pengadaan terkait pelaksanaan Pemeliharaan, perawatan dan perbaikan mesin serta instalasi listrik kapal dan bangunan kapal, merupakan pedoman bagi rekan-rekan polair, dan sebagai bagian dari amal ibadah saya selama dimanfaatkan data tersebut, amin
Presentasi ini membahas tentang eTRB (electronic Training Record Book), yaitu digitalisasi dari TRB konvensional untuk memungkinkan monitoring aktivitas kadet secara rutin selama praktek di atas kapal. eTRB diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kadet dengan terhubungnya pihak kampus, kapal, dan PUKP/DPKP. Rencananya eTRB akan diuji coba terlebih dahulu di beberapa kampus sebelum dil
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayarDidik Purwiyanto Vay
Teks ini membahas pengaruh peralatan keselamatan berlayar terhadap keselamatan berlayar. Ia menjelaskan tanggung jawab nakhoda untuk memastikan kapal layak berlayar, serta menganalisis faktor-faktor penyebab kecelakaan kapal seperti Levina 1 dan Senopati Nusantara seperti ketiadaan jaminan keselamatan yang memadai. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus untuk menganalisis secara mendalam k
Vol2 no1 implementasi kebijakan perkapalan di pelabuhan tg perak surabaya, al...Didik Purwiyanto Vay
Dokumen tersebut membahas kasus terbaliknya kapal tanker Kharisma Selatan di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada tahun 2007. Kapal terbalik karena muatan yang tidak seimbang antara sisi kiri dan kanan selama proses bongkar muat di dermaga, yang menyebabkan stabilitas kapal menurun dan akhirnya terbalik. Kasus ini menunjukkan pentingnya penerapan standar keselamatan pelayaran sesuai peraturan yang berlaku.
Perusahaan pelayaran menyewa 3 kapal untuk melayani Indonesia bagian timur, yakni kapal penumpang 3000 orang dan 100 kendaraan, kapal tanker minyak 10.000 DWT, dan kapal kontainer 1000 TEU. Dokumen ini menjelaskan persyaratan sertifikat dan jumlah awak kapal yang dibutuhkan untuk masing-masing kapal.
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Didik Purwiyanto Vay
Dokumen tersebut membahas pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci terhadap penanganan keadaan darurat meninggalkan kapal. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan antara perawatan sekoci, latihan menurunkan sekoci, dan penanganan keadaan darurat meninggalkan kapal. Perawatan rutin dan periodik pada sekoci penting untuk memastikan sekoci siap digunakan dalam
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)Yogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan beban konstruksi kapal untuk full container ship dengan kapasitas 504 TEUs. Terdapat perhitungan beban geladak cuaca, beban sisi kapal di bawah dan di atas garis air dengan mempertimbangkan lokasi daerah buritan, tengah, dan haluan kapal berdasarkan rumus-rumus yang ditetapkan.
The document discusses the calculation and planning of tank capacities for a full container ship carrying 504 TEUs. It provides details on calculating the volumes of various tanks, including fuel oil tanks, fresh water tanks, lubrication oil tanks, and ballast water tanks, based on the estimated weights of fuel, water, and ballast already calculated in the initial planning. Formulas used to calculate tank volumes from the tank dimensions and weights are shown. The results of the calculations determine the necessary volume of each type of tank to meet the estimated needs.
Laporan tugas merancang kapal kontainer 504 TEUs yang disusun oleh Yoga Dwi Saputra untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Tugas Merancang Kapal II di Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Universitas Darma Persada Jakarta pada tahun 2016.
Tugas merancang kapal ii surat permohonan sidang tugas merancangYogga Haw
Surat keterangan ini menyatakan bahwa mahasiswa bernama Yoga Dwi Saputra dengan NIM 2013310019 telah menyelesaikan tugas merancang kapal II dengan judul "Perencanaan Kapal Full Container 504 TEUs" dan bermaksud untuk mengikuti ujian sidang dengan dosen pembimbing Dr. Arif Fadillah, ST., M.Eng.
Petunjuk Teknis ini memberikan panduan menyusun Rencana Induk Pelabuhan sesuai standar dan peraturan yang berlaku. Dokumen ini menjelaskan tahapan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, sistematika penulisan dokumen studi, dan prosedur penetapannya. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas perencanaan pelabuhan agar sesuai kebutuhan wilayah dan terintegrasi dengan transportasi lainnya.
BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian yang akan digunakan dalam tugas akhir tentang tinjauan keselamatan pelayaran di Alur Pelayaran Barat Surabaya. Terdapat penjelasan mengenai metode penelitian kuantitatif dan kualitatif serta alur penelitian yang akan dilakukan beserta desain kuesionernya.
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Tugas akhir ini membahas tinjauan keselamatan pelayaran di Alur Pelayaran Barat Surabaya. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, dan metodologi penelitian tentang kecelakaan kapal yang terjadi di alur pelayaran tersebut serta upaya untuk meningkatkan keselamatan pelayaran."
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Tugas akhir yang diajukan oleh Yoga Dwi Saputra dengan NIM 2013310019 untuk memperoleh gelar Sarjana Strata-1 (S.1) Teknik Perkapalan dari Universitas Darma Persada pada tahun 2018 mengenai tinjauan keselamatan pelayaran di Alur Pelayaran Barat Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Tugas akhir ini membahas tinjauan keselamatan pelayaran di Alur Pelayaran Barat Surabaya dengan menggunakan beberapa sumber rujukan seperti undang-undang, peraturan pemerintah, laporan-laporan, dan sumber daya online yang relevan dengan topik penelitian.
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas akhir yang membahas proyeksi kunjungan kapal dan penentuan dimensi Alur Pelayaran Barat Surabaya untuk jangka pendek, menengah, dan panjang berdasarkan data kunjungan kapal selama lima tahun terakhir. Proyeksi menunjukkan penurunan jumlah kapal namun peningkatan DWT dan GRT kapal untuk 20 tahun ke depan, dengan ukuran kapal terbesar diperkirakan
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
Teks tersebut memberikan informasi mengenai Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) di Surabaya. APBS merupakan jalur masuk dan keluar kapal untuk 17 pelabuhan di kawasan Surabaya. Teks tersebut menjelaskan kondisi APBS sebelum dan sesudah direvitalisasi pada 2013-2015, yang memperlebar dan memperdalam alurnya. Teks juga menyajikan data kunjungan kapal dan kapasitas kapal yang melewati APBS dari tahun 2012
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help boost feelings of calmness, happiness and focus.
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPALYogga Haw
The document discusses the strength calculations of a ship. It explains that floating structures experience bending moments due to differences in the ship's weight distribution and buoyancy experienced in different parts. The critical condition occurs when the ship encounters a "trochoid" wave with a length equal to the ship's length, causing hogging and sagging conditions. It then provides tables calculating the trochoid wave profile for the sagging condition, as the ship's engine room is at the stern. Further calculations determine the wave height by matching it to the ship's displacement.
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMYogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan stabilitas kapal untuk kapal kontainer 504 TEU. Terdapat penjelasan mengenai pengertian stabilitas kapal, tujuan perhitungan, batasan masalah, data awal kapal, dan langkah-langkah pembuatan kurva silang untuk menentukan stabilitas kapal dalam empat kondisi berbeda.
This document discusses the existing facilities and proposed additional facilities at Kupang Port in NTT, Indonesia. The existing facilities include docks, specialized docks, stacking yards, unloading equipment, office areas, water tanks, employee housing, warehouses, green spaces, turning basins, anchorage areas, and quarantine zones. The proposed additional facilities are stacking yards, unloading equipment, extended dock length, and an emergency basin. The document also includes diagrams of the existing port layout and a short-term map with proposed dimensions for the additional facilities.
This document contains maps and descriptions of the medium and long-term plans for a container port in Kupang City, Indonesia. The medium-term plan map shows the layout of the port, including container cranes, rubber-tired gantries, reach stackers, ship berths, parking areas, warehouses, tanks, green spaces, and other facilities. The long-term plan adds additional stacking areas, extended piers, waste storage, office and storage buildings, ship repair yards, testing basins, and navigation markers.
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - KATA PENGANTARYogga Haw
Dokumen tersebut merupakan bagian dari kata pengantar dari rencana pelabuhan container di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dokumen tersebut menjelaskan ucapan terima kasih penulis kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan rencana pelabuhan serta menyadari kekurangan yang masih ada pada rencana tersebut.
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - DAFTAR PUSTAKAYogga Haw
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang digunakan oleh Yoga Dwi Saputra dalam penyusunan perencanaan pelabuhan container di Kota Kupang. Daftar pustaka tersebut terdiri dari berbagai sumber rujukan seperti jurnal, bahan bimbingan, bab buku, petunjuk teknis, artikel, laporan tahunan, metode, rencana pembangunan daerah, dan beberapa sumber dari internet.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
Tugas merancang kapal ii daftar isi
1. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena
berkat limpahan nikmat-Nya lah kita masih bisa menjalankan aktivitas kita dengan
baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga akhir
jaman. Dimana salah satu syarat untuk mencapai gelar strata I (S-1) adalah dengan
menyelesaikan 2 ( dua ) sks Tugas Merancang Kapal II, di Jurusan Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknologi Kelautan, Universitas Darma Persada.
Selama proses penyelesaian tugas merancang berlangsung sampai terselesaikan,
banyak orang – orang yang mendukung penulis baik itu secara moral maupun materil.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua saya, yang senantiasa memberikan doa, motivasi dan bantuan
baik moril maupun materil.
2. Bapak Yoseph Arya Dewanto,ST.,MT selaku Dekan Fakultas Teknologi
Kelautan Universitas Darma Persada.
3. Ibu Theresiana D. Novita,ST selaku Ketua Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas
Teknologi Kelautan Universitas Darma Persada.
4. Bapak Dr. Arif Fadillah, ST., M.Eng. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Tugas Merancang Kapal II.
5. Bapak Ir. Teguh Sastrodiwongso, M.SE selaku dosen mata kuliah Konstruksi
Kapal II.
6. Ibu Shanty Manullang, S.Pi, M.Si. Selaku Pembimbing Akademik.
7. Seluruh Dosen serta karyawan Fakultas Teknologi Kelautan.
8. Angkatan 2012 khususnya Jubrianto Taruk Bua, Arie Ramdhani, Arief
Yanuardo Isnaini, Rizky Johan Sukmana, Muhammad Mufqi Fauzi, Achmad
Thoriq Quilim dan Oktovianus.
9. Angkatan 2013 khususnya Rizky Irvana, Deni Trigustianto, Rama Dwi Poetra
dan M. Alfath Enneste.
10. Rekan - rekan Mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan Universitas Darma
Persada.
Saya menyadari bahwa Tugas Merancang Kapal II ini masih jauh dari sempurna
dan banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak, agar dapat penulis jadikan perbaikan untuk ke depannya. saya
2. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 ii
berharap semoga Tugas Merancang Kapal II ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi kemajuan penulis dalam bidang perkapalan dan bagi Jurusan
Teknik Perkapalan pada umumnya.
Akhir kata, Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam penyelesaian Tugas Merancang Kapal II ini, rekan – rekan
seperjuangan, dosen - dosen beserta staf di Fakultas Teknologi Kelautan Universitas
Darma Persada.
Jakarta, Agustus 2016
Yoga Dwi Saputra
3. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR SIMBOL x
BAB V. RENCANA UMUM 1
5.1 PENDAHULUAN 1
5.2 PERENCANAAN FASILITAS 11
5.3 PERHITUNGAN LAMBUNG TIMBUL 48
5.4 PEMERIKSAAN FLOODABLE LENGTH 55
5.5 PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN TANGKI 60
5.6 TONNAGE 99
BAB VI. PERHITUNGAN KONSTRUKSI 108
6.1 PENGERTIAN KONTRUKSI 108
6.2 PERKIRAAN BEBAN 108
6.3 PERHITUNGAN TEBAL PLAT 121
6.4 PERHITUNGAN KONSTRUKSI DASAR GANDA 131
6.5 PERHITUNGAN GADING UTAMA 135
6.6 UKURAN GADING UTAMA PADA BANGUNAN ATAS 138
6.7 GADING BESAR 140
6.8 PERHITUNGAN BALOK GELADAK 144
6.9 BALOK GELADAK UNTUK BANGUNAN ATAS 146
6.10 BALOK GELADAK BESAR 148
6.11 SENTA SISI 152
6.12 PERHITUNGAN PENUMPU GELADAK 154
6.13 BULKHEAD 160
BAB VII. PENUTUP
7.1 KESIMPULAN 168
7.2 SARAN 169
DAFTAR PUSTAKA 170
4. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 iv
DAFTAR GAMBAR
COVER
Gambar 5.1 Jangkar 9
Gambar 5.2 Rantai jangkar 9
Gambar 5.3 Tali Tambat 9
Gambar 5.4 Hawse pipe 10
Gambar 5.5 Ruang Navigasi 12
Gambar 5.6 Chart Room 12
Gambar 5.7 Ruang Radio 13
Gambar 5.8 Ruang ABK 16
Gambar 5.9 Ruang laundry 16
Gambar 5.10 Ruang Makan 16
Gambar 5.11 Ruang Dapur 17
Gambar 5.12 Dry provision and cold storage room 18
Gambar 5.13 Sanitary accomodation 18
Gambar 5.14 Baterry Room 19
Gambar 5.15 Ruang Klinik 19
Gambar 5.16 Ruang Fitness 20
Gambar 5.17 Ruang Karaoke/Music Room 20
Gambar 5.18 Ruang permainan Billiard 21
Gambar 5.19 Office Room 21
Gambar 5.20 Gudang 22
Gambar 5.21 Lift 22
Gambar 5.22 Accomodation Ledder 23
Gambar 5.23 Tangga Deck 24
Gambar 5.24 Weather Tight Door 25
Gambar 5.25 Kompas 27
Gambar 5.26 Gryocompas 27
Gambar 5.27 Lampu Tiang 29
Gambar 5.28 Lampu Lambung 30
Gambar 5.29 Lampu Buritan 30
Gambar 5.30 Lampu Jangkar 31
Gambar 5.31 Echo Sounder 33
5. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 v
Gambar 5.32. EPIRB 33
Gambar 5.33 Radar Transponder 34
Gambar 5.34 GPS 34
Gambar 5.35 GMDSS 35
Gambar 5.36 AIS 36
Gambar 5.37 Lifeboat 38
Gambar 5.38 Inflatable Liferaft 38
Gambar 5.39 Jaket Penolong 39
Gambar 5.40 Pelampung Penolong 39
Gambar 5.41 Fire Hose Box 41
Gambar 5.42 Fire Hose 41
Gambar 5.43 Springkel System 42
Gambar 5.44 Fireman Outfit 43
Gambar 5.45 Fire Extinguishers 43
Gambar 5.46 Hydrant 44
Gambar 5.47 Foam Extinguisher 44
Gambar 5.48 Lorong 46
Gambar 5.49 Bollard 46
Gambar 5.50 Fair Laid 46
Gambar 5.51 Crane 47
Gambar 5.52 Lambung Timbul Kapal Rancangan 55
Gambar 5.53 Floodable Length Kapal Rancangan 59
Gambar 6.1 Beban Geladak Cuaca 110
Gambar 6.2 Beban Sisi di Bawah Garis Air 112
Gambar 6.3 Beban Sisi di Atas Garis Air 113
Gambar 6.4 Beban Sisi di Bangun Atas 115
Gambar 6.5 Beban Alas 117
Gambar 6.6 Beban Geladak pada Bangunan Atas 118
Gambar 6.7 Beban Alas Dalam 121
Gambar 6.8 Pelat Lunas 121
Gambar 6.9 Pelat Alas 123
Gambar 6.11 Ketebalan Plat Sisi di Bawah Garis Air 124
Gambar 6.12 Pelat Sheer Strake 125
6. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 vi
Gambar 6.13 Pelat Alas Dalam 126
Gambar 6.14 Pelat Geladak 127
Gambar 6.15 Pelat Geladak Bangunan Atas 128
Gambar 6.16 Stiffeners pada wrang kedap air 133
Gambar 6.17 Pembujur alas dalam pada sistem gading memanjang 134
Gambar 6.18 Pembujur alas pada sistim gading memanjang 134
Gambar 6.19 Gading utama pada daerah Buritan Kapal dengan sistem gading
melintang 136
Gambar 6.20 Gading utama pada daerah Haluan Kapal dengan sistem gading
melintang 137
Gambar 6.21 Gading utama pada daerah Tengah Kapal dengan sistem gading
melintang 137
Gambar 6.22 Ukuran Gading Utama Pada Bangunan Atas Main Deck 138
Gambar 6.23 Ukuran Gading Utama Pada Bangunan Atas Poop Deck 139
Gambar 6.24 Ukuran Gading Utama Pada Bangunan Atas Wheel House Deck 139
Gambar 6.25 Ukuran Gading Utama Pada Bangunan Atas Fore Castle Deck 140
Gambar 6.26 Modulus Gading Besar untuk daerah Buritan Kapal 141
Gambar 6.27 Modulus Gading Besar untuk daerah Tengah Kapal 141
Gambar 6.28 Modulus Gading Besar untuk daerah Haluan Kapal 142
Gambar 6.29 Modulus Gading Besar untuk Main Deck 142
Gambar 6.30 Modulus Gading Besar untuk Poop Deck 143
Gambar 6.31 Modulus Gading Besar untuk Wheel House Deck 143
Gambar 6.32 Modulus Gading Besar untuk Fore Castle Deck 144
Gambar 6.33 Modulus Balok Geladak untuk daerah Buritan Kapal 145
Gambar 6.34 Modulus Balok Geladak untuk daerah Tengah Kapal 145
Gambar 6.35 Modulus Balok Geladak untuk daerah Haluan Kapal 145
Gambar 6.36 Modulus Balok Geladak untuk Main Deck 146
Gambar 6.37 Modulus Balok Geladak untuk Poop Deck 147
Gambar 6.38 Modulus Balok Geladak untuk Wheel House Deck 147
Gambar 6.39 Modulus Balok Geladak untuk Fore Castle Deck 148
Gambar 6.40 Modulus Balok Geladak Besar untuk daerah Buritan Kapal 149
Gambar 6.41 Modulus Balok Geladak Besar untuk daerah Buritan Kapal 149
Gambar 6.42 Modulus Balok Geladak Besar untuk daerah Haluan Kapal 150
7. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 vii
Gambar 6.43 Modulus Balok Geladak Besar untuk Main Deck 151
Gambar 6.44 Modulus Balok Geladak Besar untuk Poop Deck 151
Gambar 6.45 Modulus Balok Geladak Besar untuk Wheel House Deck 152
Gambar 6.46 Modulus Balok Geladak Besar untuk Fore Castle Deck 152
Gambar 6.47 Modulus Senta sisi untuk daerah Buritan kapal 153
Gambar 6.48 Modulus Senta sisi untuk daerah Tengah kapal 154
Gambar 6.49 Modulus Senta sisi untuk daerah Haluan kapal 154
Gambar 6.50 Modulus Centre Deck Girder untuk daerah Buritan kapal 155
Gambar 6.51 Modulus Centre Deck Girder untuk daerah Buritan kapal 155
Gambar 6.52 Modulus Centre Deck Girder untuk daerah Haluan kapal 156
Gambar 6.53 Modulus Side Deck Girder untuk daerah Buritan kapal 157
Gambar 6.54 Modulus Side Deck Girder untuk daerah Tengah kapal 157
Gambar 6.55 Modulus Side Deck Girder untuk daerah Haluan kapal 158
Gambar 6.56 Modulus Side Deck Girder untuk Main Deck 159
Gambar 6.57 Modulus Side Deck Girder untuk Poop Deck 159
Gambar 6.58 Modulus Side Deck Girder untuk Wheel House Deck 159
Gambar 6.59 Modulus Side Deck Girder untuk Fore Castle Deck 160
Gambar 6.60 Modulus Penampang Penegar Sekat Kedap Air 161
Gambar 6.61 Stiffener pada sekat antara ruang muat dengan kamar mesin 162
9. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 ix
Tabel 5.32 Capacity Scale FWT No 1 80
Tabel V.33 Capacity Scale FWT No 2 81
Tabel V.34 Capacity Scale WBST No 1 82
Tabel V.35 Capacity Scale WBST No 2 84
Tabel V.36 Capacity Scale WBST No 3 86
Tabel V.37 Capacity Scale WBST No 4 88
Tabel V.38 Capacity Scale WBST No 5 90
Tabel V.39 Capacity Scale WBST No 6 91
Tabel V.40 Capacity Scale WBT No 1 93
Tabel V.41 Capacity Scale WBT No 2 94
Tabel V.42 Capacity Scale WBT No 3 94
Tabel V.43 Capacity Scale WBT No 4 94
Tabel V.44 Capacity Scale WBT No 5 95
Tabel V.45 Capacity Scale WBT No 6 95
Tabel V.46 Capacity Scale WBT No 7 96
Tabel V.47 Capacity Scale WBT No 8 96
Tabel V.48 Capacity Scale LOT 96
Tabel V.49 Capacity Scale Dirty Tank 97
Tabel V.50 Capacity Scale Sludge Tank 97
Tabel V.51 Capacity Scale FPT 98
Tabel V.52 Perhitungan Volume Main Part 101
Tabel V.53 Perhitungan Volume di belakang AP 102
Tabel V.54 Perhitungan Volume di depan FP 103
Tabel V.55 Perhitungan Volume Ruangan di atas Tonnage Deck 104
Tabel 5.56 Volume Navigation Deck 104
Tabel V.57 Volume Forecastle Deck 105
Tabel 5.58 Volume Total Ruang Tertutup 106
Tabel 5.59 Volume Total 106
Tabel 6.1 Faktor distribusi 109
10. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 x
DAFTAR SIMBOL
Tabulasi berikut menunjukkan simbol yang digunakan pada tugas merancang
kapal ini. Karena huruf terbatas, beberapa huruf yang sama digunakan untuk
menyatakan lebih dari satu konsep.
Am luas penampang melintang tengah kapal (midship area) (m2).
Awl luas bidang garis air (water line area) (m2).
B lebar kapal (m).
CA koefisien penambahan hambatan untuk korelasi model - kapal.
CAA koefisien hambatan udara.
Cb koefisien blok.
CF koefisien hambatan gesek.
Cm koefisien tengah kapal.
Cp koefisien prismatik memanjang.
CR koefisien hambatan sisa.
CT koefisien hambatan total.
Cw koefisien garis air kapal.
d diameter poros (m)
displasemen kapal (ton).
DDT perubahan displasemen karena kapal mengalami trim buritan sebesar 1 cm
(displacement due to one cm change of trim by stern) (ton).
Do diameter optimum baling-baling (m).
Dprop diameter baling-baling (m).
EHP efektif horse power (HP).
Fa developed blade area (m2).
Fa/F blade area ratio propeller.
fb freeboard (lambung timbul)dalam (m).
Fn angka froude
Vs
g Lpp
Fp projected area of the blades (m2).
Fp' projected blade area (m2).
Fp/Fa developed blade area ratio.
FS frame spacing (jarak gading) (m).
11. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 xi
berat jenis minyak fuel 0,865 t/m3, berat jenis air laut 1,025 t/m3.
g gaya gravitasi 9,81 m/dt2.
GM tinggi metasentra melintang (m).
H tinggi kapal (m).
Ho/D pitch ratio baling-baling.
H efisiensi badan kapal (1 - t) / (1 - w).
po efisiensi baling-baling.
rr efisiensi rotary relatif.
KB jarak/letak titik tekan vertikal dari lunas (m).
KG jarak/letak titik berat vertikal dari lunas (m).
KM jarak/tinggi metasentra melintang dari lunas (m).
L/1/3 rasio panjang – displasemen: L (m) dan 1/3 ( m3)
LCB jarak/letak titik tekan memanjang dari tengah kapal (m).
Loa length over all (panjang keseluruhan) (m).
Lpp length between perpendicular (panjang antara garis tegak) (m).
Lwl panjang garis air (m).
LWT light weight (berat kapal kosong) (ton).
n Putaran baling-baling per detik (rps).
N putaran baling-baling (rpm).
P - Pv beda tekanan statik pada sumbu baling-baling (kg/m2).
P berat rata-rata ABK (kg).
R radius of bilga (jari-jari bilga) (m).
RAA hambatan udara (kg).
Rf hambatan gesek (kg).
Rn angka Reynolds.
Rr hambatan sisa (kg).
RT hambatan total (kg).
S jarak pelayaran (mil), luas permukaan basah badan kapal (m2).
angka kavitasi.
T sarat kapal, gaya dorong (thrust) kg.
TPC ton per 1 cm (ton per centimetre immersion) (ton).
TR Rolling periode (waktu oleng) kapal (second).
Volume kapal (m3).
12. TUGAS MERANCANG KAPAL II
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 2013310019 xii
Va kecepatan maju baling-baling (m/det).
Vs kecepatan kapal (knot, m/dt).
W displasemen kapal (ton)
w faktor arus ikut taylor.
Wel agg weight of electrical aggregate (berat instlasi listrik) (ton).
Wep weight complate of engine plan (berat permesinan) (ton).
Wfo weight of fuel oil (berat bahan bakar) (ton).
Wfw weight of fresh water (berat air tawar) (ton).
Wlo weight of lubricating oil (berat minyak pelumas) (ton).
Wo+a weight of outfitting & accomodation (berat perlengkapan dan akomodasi) (ton).
Wor weight of reserve (berat cadangan) (ton).
Wow others weight (berat lainnya) (ton).
Wp+l weight of person and luggage (berat ABK dan berat bawaan) (ton).
Wpl weight of pay load (berat muatan) (ton).
Wprop weight of propeller (berat baling-baling) (ton).
Wprov weight of provision (berat makanan) (ton).
Wsh weight of shafting (berat poros) (ton).
Wst berat baja kapal (ton).
Z jumlah daun baling-baling; jumlah ABK;