SlideShare a Scribd company logo
 Basic calculation and modelling (kecepatan, kapasitas muatan,koefisien bentuk
kapal, dimensi ukuran, dll)
 Hull design (Structure design, Structure and fatigue strength analysis)
 Outfitting Design (cabin interior, pipe laying and Electrical Wiring)
Cutting Progress
 Desain
 Setting dan Cutting CNC
 In Order assembly progress
Laser Cutting Plasma Cutting
Komponen Plasma Cutting CO2 Laser
Distance between nozzle and
material and maximum
permissable tolerance
0.010" to 0.02" Approx. 0.2" ± 0.004", distance
sensor, regulation and Z-axis
necessary
Materials able to be cut by the
process
All metals (excluding highly
reflective metals), all plastics,
glass, and wood can be cut
All metals can be cut
Material combinations Materials with different
melting points can barely be
cut
Possible materials with
different melting points
Minimum size of the cutting
slit (kerf width)
0.006", depending on cutting
speed
0.002"
Proses pembuatan
kapal berdasarkan
sistem terbagi
menjadi tiga macam:
1. Sistem seksi
2. Sistem block seksi
3. Sistem block
• Berdasarkan
tempatnya,
pembuatan kapal
dibagi menjadi dua
macam:
1. Fabrication
2. Erection
Dalam Proses Block Assembly, selalu mengikuti pentahapan sabagai berikut:
Tahap Pembuatan Awal.
Tahap Perakitan Awal.
Tahap Perakitan.
Tahap Pembangunan.
Tahapan Painting
 Abrasive Blasting
*untuk kapal yang akan di repainting, maka harus melakukan abrasive blasting
sebelum painting
 Solvent Cleaning
 Painting
 Area Deck
 Area Topside
 Area Bootup
 Area bottom
 Shop primer/primer coat
 Anti corrosive coat/intermediate coat
 Anti fouling coat/finish coat
 Keel laying
• keel laying adalah proses pembangunan kapal baru,proses ini bersifat simbolik
dari awal pembangunan kapal (keel laying ceremony).
• Keel laying dilakukan bersamaan dengan proses erection,yaitu peletakkan lunas
block dasar ganda (doublebottom).
• Penghitungan umur kapal dihitung sejak tanggal keel laying.
Ship’s Outfitting
 Ship’s Outfitting adalah proses pemasangan bagian kapal selain
dari kapal itu sendiri. Contohnya : pemasangan pipa, pemasangan
sistem propulsi dan mesin utama, pemasangan sistem listrik, dan
akomodasi.
Ship’s Outfitting
 Ship’s Outfitting adalah proses pemasangan bagian kapal selain
dari kapal itu sendiri. Contohnya : pemasangan pipa, pemasangan
sistem propulsi dan mesin utama, pemasangan sistem listrik, dan
akomodasi.
1.Memberi kapal kemampuan untuk bergerak dan
bekerja
2.Menyediakan akomodasi untuk crew dan
penumpang
3.Menyediakan ruang penempatan untuk muatan
4. Menjaga fungsi-fungsi tersebut dalam jangka
waktu yang lama
DESAIN OUTFITTING
1. Divisi outfitting dengan sistem yang sesuai dengan
kapasitas dan dimensi
2.Sistem outfitting terkait dengan ketetapan terendah atau
minimum dari peraturan kapal.
3.Kemampuan kapal bergerak dan beroperasi harus
dipertimbangkan dengan pengurangan berat.
4.pengurangan dan penyederhanaan biaya yang berpengaruh
terhadap
-tenaga listrik,
-output of engine harus ekonomis dan selayak mungkin.
5. Trial and error dilakukan sebelum instalasi pada kapal
Hal yang harus dilakukan dalam merancang outfitting
adalah :
1. Membaca rules dan regulasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah maupun biro klasifikasi
2. Membaca buku referensi handbooks
3. Membangun koleksi data, tidak semua formula untuk
desain kapal adalah teoritis, tetapi menggunakan formula
empiris.
4. Penetapan kondisi, trial and error, keputusan akhir prosedur desain
pada tahap awal adalah mengumpulkan kondisi / syarat dan kemudian
mengulang perhitungan dan pembuatan sejumlah gambar kasar.
5. Nilai numerik
Pada perancangan, nilai numerik hasil perhitungan adalah diperlukan.
ZONE OUTFITTING
METHOD
Zone Outfitting/Advance Outfitting/Full Outfitting pada dasarnya membagi
pekerjaan outfitting menjadi tiga tahapan, yaitu :
- On-unit
- On-block
- On-board
On-unit outfitting adalah perakitan produk – produk antara yang terdiri dari
komponen yang dibeli ataupun yang dibuat oleh galangan sendiri, menjadi satu
unit / kesatuan
Unit – unit ini kemudian dikelompokkan lagi menjadi tiga,yaitu : 1. Unit
fungsional
Contoh : fuel oil purifier unit, water distiling unit, dll.
2. Unit geografi
Contoh : pipe passage on deck unit, pipe passage on accommodation, dll.
3. Unit kombinasi
Contoh : engine flat unit, pump room flat unit, dll.
On-block Outfitting adalah instalasi komponen – komponen outfitting atau unit –
unit outfitting pada suatu rangakaian konstruksi (assembly structural) sebelum
dirakit menjadi blok (semi blok) atau pada blok/blok besar (grand block).
Tahapan ini meliputi perakitan unit – unit pada konstruksi kapal dan perakitan
blok – blok lengkap menjadi kapal, pengecatan akhir, pengujian dan percoobaan
peralatan. Tahapan ini dilaksanakan setelah kapal selesai erection dan telah
meluncur atau kapal sudah berada diatas air.
Launching
 Launching adalah proses peluncuran kapal setelah dibangun.
 Metode yang paling banyak digunakan
- slipway launching
- floating out launching
- lift-on launching
Sea Trial
 Sea trial adalah proses pengujian performa kapal yang dilakukan
oleh owner kapal, galangan dan badan class.
 Pengujiannya meliputi :
 Kecepatan
 Manuver
 Penurunan dan penarikan jangkar
 Pemadam kebakaran , dan
 Seluruh fungsi peralatan dan perlengkapan
Low capacity
crane,several
berth,little
mechanization,
outfitting after
launch,
operating
system manual,
basic equipment
Fewer berth,
building dock,
larger crane,
mechanization,c
omputing
operation
system, industry
norms
Single dock,
large capacity
crane, high
mechanization
in steelwork,
computers in all
area
Single dock,
good protection,
short cycle
times,high
productivity,
fully developed
CAD and
operating
system.
Automation and
robotics,
integrated
operating
system(CAD)effi
sient, computer-
aided material
control
5th
Generation
4th
Generation
3rd
Generation
2nd
Generation
1st
Generation
First Generation: The construction philosophy during this generation was one of piece-part building on open inclined
building berths. Shipyards had multiple berths employing a large workforce, Steel hulk were launched and towed to a
quay for outfitting. Outfitting and steel facilities and trades were widelyseparated.
SECOND GENERATION: THE METHOD OF CONSTRUCTION CHANGED TO A UNIT OR BLOCK BUILDING PHILOSOPHY. THE NUMBER OF
BUILDING BERTHS REDUCED TO TWO OR THREE AND MUCH OF THE ASSEMBLY WORK WAS CARRIED OUT IN LARGE BUILDINGS. A
LIMITED AMOUNT OF OUTFITTING WAS INSTALLED PRIOR TO LAUNCH. STEELAND OUTFIT FACILITIES REMAINED SEPARATED WITH
OUTFITTING SHOPS GENERALLY LOCATED ADJACENT TO AN OUTFITTING QUAY.
THIRD GENERATION: THE SEPARATION OF STEELAND OUTFIT FACILITIES CONTINUED. THE ASSEMBLY OF STEEL BLOCKS BECAME
MECHANIZED AND PROCESS LINES WERE INTRODUCED FOR RAPID STEELASSEMBLY OF THE MIDSHIP PORTION OF A VESSEL. BLOCKS
BECAME LARGER, CONSTRUCTION TIMES REDUCED AND THE NUMBER OF BUILDING LOCATIONS REDUCED. THE LEVEL OF OUTFITTING
PRIOR TO LAUNCH INCREASED AND THERE WAS SOME PRE-OUTFITTING OF BLOCKS.
Fourth Generation: Essentially steel and outfit facilities remained separated. Automated assembly of steel increased and multiple process lines
combined under a single roof creating e factory style environment. Blocks became much larger and the level of pre-launch outfitting was maximized.
The modularization of outfitting was used in all outfit intensive areas of the ship. Construction cycle times reduced and a single high throughput
construction point was normal.
 Fifth Generation: Although still in its infancy, the fifth generation is a
product oriented philosophy. Previous generations focused on increasing
efficiency and reducing cycle times ant shipyards tended to focus on a
very narrow product range and develop customized facilities for that
range. The fifth generation exploits the premise that a wide variety of end
products can be constructed from different aggregations of standard
interim products. A total ship approach is adopted and steel and outfit are
fully integrated. Product ranges are greatly increased and the learning
curve on a new vessel type is dramatically reduced.
Play
video
1. Rumah Desain
2. Gudang Baja
3. Tempat pengerjaan baja
4. Bengkel
5. Bengkel pipa dan electrical
6. Bengkel khusus
7. Bengkel cat
8. Gudang
9. Area unit dan block assembly
10. Area penyipanan unit &block
11. Area pembuatan
12. Lifting and handling installations
13. Penyimpanan potongan baja
14. Dermaga
15. Produksi dan servis
16. Pusat percobaan
17. Kantor menejer dan adminstrasi
18. Tempat parkir dan transportasi
19. Pusat pelayanan
20. Health and medical center
21. Tpengolahan kayu
22. Bengkel mesin
23. Pengecoran
24. Power station
Cara untuk menyelesaikan permasalahan
yang menghambat efektifitas kerja dengan
metode perhitungan dan simulasi :
Example:
• Workload Balancing
• Block Lead Time : Space Requirement,
Critical Path
Bagian Hull dan Outfitting harus memiliki hasil produkyang
sama.
Metode untuk menyeimbangkan adalah:
• Transfer tenaga kerja antar departemen
• Meningkatkan kapasitas galangan kapal
• Penggunaan subkontraktor
Semua departemen harus seimbang dalam suatu pembuatan
sebuah kapal
Merupakan Pembagian waktu pekerjaan tiap
departemen dari Proses hingga menjadi produk
bedasarkan grup yang bekerja, waktu bekerja dan
waktu buffer
Space requirement for block production:
Pembagian tempat atau blok yang efisien bedasarkan rata rata
durasi dan biasanya pembagian grup yang bekerja di tiap Hall.
Time
Lead-time minimum
Time
Lead-time in practise
Normal lead-time
Lead-time minimum for block
production and outfitting stages
Ship schedule
Capacity
Optimal
workload
T
Ship schedule
Capacity
Time
Ship schedule
T
Optimal
workload
Capacity
Optimal
workload
T
• The critical path adalah jalur kritis, yang menentukan ship's lead-time
– Tahap Proses Pembuatan
– Faktor yang mempengaruhi tiap stage
• Critical path elements
– A : Desain dasarnya
– B : Blok desain, manufaktur dan perakitan
– C : Assembly semua blocks
– D1: Desain dasar ruang perlengkapan dan detail desain untuk produks
– D2: Pemasangan peralatan di atas kapal
– E1: Pengiriman bahan atau peralatan, yang memiliki waktu pengiriman yang lama;
diperintahkan
setelah kesepakatan
– E2: Pengiriman bahan atau peralatan, yang memiliki waktu pengiriman yang lama
– F : Pengujian Kapal
Ship building process & shipyard productivity

More Related Content

What's hot

Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapal
tanalialayubi
 
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Tugas merancang kapal ii   rencana umumTugas merancang kapal ii   rencana umum
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Yogga Haw
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Yogga Haw
 
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapalKuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapal
imamulfaizin
 
Prosedur darurat
Prosedur daruratProsedur darurat
Prosedur darurat
Mayeng Coey
 
0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)
Niko Sh
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
tanalialayubi
 
Sistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi Elektrik
Syahrul Saleh
 
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerRencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Haqiqi Muchammad
 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Yogga Haw
 
Gaguk suhardjito desain rencana garis
Gaguk suhardjito   desain rencana garisGaguk suhardjito   desain rencana garis
Gaguk suhardjito desain rencana garis
Gaguk Suhardjito
 
Determination of principal particulars of ship
Determination of principal particulars  of shipDetermination of principal particulars  of ship
Determination of principal particulars of ship
MdAbdurRahim34
 
Perhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapalPerhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapal
Stella Andik Marini
 
Presentasi Tugas Besar Bangunan Lepas Pantai
Presentasi Tugas Besar Bangunan Lepas PantaiPresentasi Tugas Besar Bangunan Lepas Pantai
Presentasi Tugas Besar Bangunan Lepas PantaiFaisal Purnawarman
 
Dasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapalDasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapal
tanalialayubi
 
PORT STATE CONTROL TRAINING
PORT STATE CONTROL TRAININGPORT STATE CONTROL TRAINING
PORT STATE CONTROL TRAINING
Capt. Persobi Waldemar
 
Kd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapalKd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapalrobert hokoyoku
 
Preliminary ship-design
Preliminary ship-designPreliminary ship-design
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
tanalialayubi
 

What's hot (20)

Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapal
 
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Tugas merancang kapal ii   rencana umumTugas merancang kapal ii   rencana umum
Tugas merancang kapal ii rencana umum
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
 
4 ship dimensions
4 ship dimensions4 ship dimensions
4 ship dimensions
 
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapalKuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapal
 
Prosedur darurat
Prosedur daruratProsedur darurat
Prosedur darurat
 
0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
 
Sistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi Elektrik
 
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerRencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
 
Gaguk suhardjito desain rencana garis
Gaguk suhardjito   desain rencana garisGaguk suhardjito   desain rencana garis
Gaguk suhardjito desain rencana garis
 
Determination of principal particulars of ship
Determination of principal particulars  of shipDetermination of principal particulars  of ship
Determination of principal particulars of ship
 
Perhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapalPerhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapal
 
Presentasi Tugas Besar Bangunan Lepas Pantai
Presentasi Tugas Besar Bangunan Lepas PantaiPresentasi Tugas Besar Bangunan Lepas Pantai
Presentasi Tugas Besar Bangunan Lepas Pantai
 
Dasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapalDasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapal
 
PORT STATE CONTROL TRAINING
PORT STATE CONTROL TRAININGPORT STATE CONTROL TRAINING
PORT STATE CONTROL TRAINING
 
Kd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapalKd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapal
 
Preliminary ship-design
Preliminary ship-designPreliminary ship-design
Preliminary ship-design
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 

Similar to Ship building process & shipyard productivity

ASESMEN JEMBATAN.pptx
ASESMEN JEMBATAN.pptxASESMEN JEMBATAN.pptx
ASESMEN JEMBATAN.pptx
ssuser44f264
 
skkpelaksanapekerjanpemeliharanjembatan2.pptx
skkpelaksanapekerjanpemeliharanjembatan2.pptxskkpelaksanapekerjanpemeliharanjembatan2.pptx
skkpelaksanapekerjanpemeliharanjembatan2.pptx
tofikjamaltegal
 
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOATANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
DirgaHardirama
 
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptxtugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
MohAfif4
 
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxBoiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
AndriZi1
 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
Devian Tri Andriana
 
presentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptxpresentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptx
PRASADJA1
 
presentasijembatan-230214160619-ff1e2686.pdf
presentasijembatan-230214160619-ff1e2686.pdfpresentasijembatan-230214160619-ff1e2686.pdf
presentasijembatan-230214160619-ff1e2686.pdf
MuchamadAbdulKholiq
 
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
Muslimin Salim
 
Weighing procedure
Weighing procedureWeighing procedure
Weighing procedure
enjineering
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
Taufikkurrahman Upik Teler
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Joy Irman
 
Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paper
lina meliana
 
tugas powerpoint ahli muda jembatan jenjang 7
tugas powerpoint ahli muda jembatan jenjang 7tugas powerpoint ahli muda jembatan jenjang 7
tugas powerpoint ahli muda jembatan jenjang 7
ArbyKobenk
 
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptxppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
RizalAffany
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Joy Irman
 

Similar to Ship building process & shipyard productivity (20)

ASESMEN JEMBATAN.pptx
ASESMEN JEMBATAN.pptxASESMEN JEMBATAN.pptx
ASESMEN JEMBATAN.pptx
 
skkpelaksanapekerjanpemeliharanjembatan2.pptx
skkpelaksanapekerjanpemeliharanjembatan2.pptxskkpelaksanapekerjanpemeliharanjembatan2.pptx
skkpelaksanapekerjanpemeliharanjembatan2.pptx
 
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOATANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
ANALISIS PROSES PEMBUATAN WHEEL HOUSE TOP PADA ALUMINIUM CREW SUPPLY BOAT
 
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptxtugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
 
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxBoiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
 
presentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptxpresentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptx
 
presentasijembatan-230214160619-ff1e2686.pdf
presentasijembatan-230214160619-ff1e2686.pdfpresentasijembatan-230214160619-ff1e2686.pdf
presentasijembatan-230214160619-ff1e2686.pdf
 
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
 
4312100026 - Paper
4312100026 - Paper4312100026 - Paper
4312100026 - Paper
 
Weighing procedure
Weighing procedureWeighing procedure
Weighing procedure
 
Tugas 1 building procedure tekprod (19 12-14)
Tugas 1 building procedure tekprod (19 12-14)Tugas 1 building procedure tekprod (19 12-14)
Tugas 1 building procedure tekprod (19 12-14)
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
 
Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paper
 
tugas powerpoint ahli muda jembatan jenjang 7
tugas powerpoint ahli muda jembatan jenjang 7tugas powerpoint ahli muda jembatan jenjang 7
tugas powerpoint ahli muda jembatan jenjang 7
 
Tugas mantekprod 1
Tugas mantekprod 1Tugas mantekprod 1
Tugas mantekprod 1
 
Handout Perpipaan
Handout PerpipaanHandout Perpipaan
Handout Perpipaan
 
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptxppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
 

Recently uploaded

ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
PES2018Mobile
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 

Recently uploaded (11)

ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 

Ship building process & shipyard productivity

  • 1.
  • 2.
  • 3.  Basic calculation and modelling (kecepatan, kapasitas muatan,koefisien bentuk kapal, dimensi ukuran, dll)  Hull design (Structure design, Structure and fatigue strength analysis)  Outfitting Design (cabin interior, pipe laying and Electrical Wiring)
  • 4. Cutting Progress  Desain  Setting dan Cutting CNC  In Order assembly progress
  • 6. Komponen Plasma Cutting CO2 Laser Distance between nozzle and material and maximum permissable tolerance 0.010" to 0.02" Approx. 0.2" ± 0.004", distance sensor, regulation and Z-axis necessary Materials able to be cut by the process All metals (excluding highly reflective metals), all plastics, glass, and wood can be cut All metals can be cut Material combinations Materials with different melting points can barely be cut Possible materials with different melting points Minimum size of the cutting slit (kerf width) 0.006", depending on cutting speed 0.002"
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Proses pembuatan kapal berdasarkan sistem terbagi menjadi tiga macam: 1. Sistem seksi 2. Sistem block seksi 3. Sistem block • Berdasarkan tempatnya, pembuatan kapal dibagi menjadi dua macam: 1. Fabrication 2. Erection
  • 11. Dalam Proses Block Assembly, selalu mengikuti pentahapan sabagai berikut: Tahap Pembuatan Awal. Tahap Perakitan Awal. Tahap Perakitan. Tahap Pembangunan.
  • 12.
  • 13. Tahapan Painting  Abrasive Blasting *untuk kapal yang akan di repainting, maka harus melakukan abrasive blasting sebelum painting  Solvent Cleaning  Painting
  • 14.  Area Deck  Area Topside  Area Bootup  Area bottom
  • 15.  Shop primer/primer coat  Anti corrosive coat/intermediate coat  Anti fouling coat/finish coat
  • 16.
  • 17.  Keel laying • keel laying adalah proses pembangunan kapal baru,proses ini bersifat simbolik dari awal pembangunan kapal (keel laying ceremony). • Keel laying dilakukan bersamaan dengan proses erection,yaitu peletakkan lunas block dasar ganda (doublebottom). • Penghitungan umur kapal dihitung sejak tanggal keel laying.
  • 18. Ship’s Outfitting  Ship’s Outfitting adalah proses pemasangan bagian kapal selain dari kapal itu sendiri. Contohnya : pemasangan pipa, pemasangan sistem propulsi dan mesin utama, pemasangan sistem listrik, dan akomodasi.
  • 19. Ship’s Outfitting  Ship’s Outfitting adalah proses pemasangan bagian kapal selain dari kapal itu sendiri. Contohnya : pemasangan pipa, pemasangan sistem propulsi dan mesin utama, pemasangan sistem listrik, dan akomodasi.
  • 20. 1.Memberi kapal kemampuan untuk bergerak dan bekerja 2.Menyediakan akomodasi untuk crew dan penumpang 3.Menyediakan ruang penempatan untuk muatan 4. Menjaga fungsi-fungsi tersebut dalam jangka waktu yang lama
  • 21. DESAIN OUTFITTING 1. Divisi outfitting dengan sistem yang sesuai dengan kapasitas dan dimensi 2.Sistem outfitting terkait dengan ketetapan terendah atau minimum dari peraturan kapal. 3.Kemampuan kapal bergerak dan beroperasi harus dipertimbangkan dengan pengurangan berat. 4.pengurangan dan penyederhanaan biaya yang berpengaruh terhadap -tenaga listrik, -output of engine harus ekonomis dan selayak mungkin. 5. Trial and error dilakukan sebelum instalasi pada kapal
  • 22. Hal yang harus dilakukan dalam merancang outfitting adalah : 1. Membaca rules dan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun biro klasifikasi 2. Membaca buku referensi handbooks 3. Membangun koleksi data, tidak semua formula untuk desain kapal adalah teoritis, tetapi menggunakan formula empiris.
  • 23. 4. Penetapan kondisi, trial and error, keputusan akhir prosedur desain pada tahap awal adalah mengumpulkan kondisi / syarat dan kemudian mengulang perhitungan dan pembuatan sejumlah gambar kasar. 5. Nilai numerik Pada perancangan, nilai numerik hasil perhitungan adalah diperlukan.
  • 24. ZONE OUTFITTING METHOD Zone Outfitting/Advance Outfitting/Full Outfitting pada dasarnya membagi pekerjaan outfitting menjadi tiga tahapan, yaitu : - On-unit - On-block - On-board
  • 25. On-unit outfitting adalah perakitan produk – produk antara yang terdiri dari komponen yang dibeli ataupun yang dibuat oleh galangan sendiri, menjadi satu unit / kesatuan Unit – unit ini kemudian dikelompokkan lagi menjadi tiga,yaitu : 1. Unit fungsional Contoh : fuel oil purifier unit, water distiling unit, dll. 2. Unit geografi Contoh : pipe passage on deck unit, pipe passage on accommodation, dll. 3. Unit kombinasi Contoh : engine flat unit, pump room flat unit, dll.
  • 26. On-block Outfitting adalah instalasi komponen – komponen outfitting atau unit – unit outfitting pada suatu rangakaian konstruksi (assembly structural) sebelum dirakit menjadi blok (semi blok) atau pada blok/blok besar (grand block).
  • 27. Tahapan ini meliputi perakitan unit – unit pada konstruksi kapal dan perakitan blok – blok lengkap menjadi kapal, pengecatan akhir, pengujian dan percoobaan peralatan. Tahapan ini dilaksanakan setelah kapal selesai erection dan telah meluncur atau kapal sudah berada diatas air.
  • 28. Launching  Launching adalah proses peluncuran kapal setelah dibangun.  Metode yang paling banyak digunakan - slipway launching - floating out launching - lift-on launching
  • 29. Sea Trial  Sea trial adalah proses pengujian performa kapal yang dilakukan oleh owner kapal, galangan dan badan class.  Pengujiannya meliputi :  Kecepatan  Manuver  Penurunan dan penarikan jangkar  Pemadam kebakaran , dan  Seluruh fungsi peralatan dan perlengkapan
  • 30.
  • 31. Low capacity crane,several berth,little mechanization, outfitting after launch, operating system manual, basic equipment Fewer berth, building dock, larger crane, mechanization,c omputing operation system, industry norms Single dock, large capacity crane, high mechanization in steelwork, computers in all area Single dock, good protection, short cycle times,high productivity, fully developed CAD and operating system. Automation and robotics, integrated operating system(CAD)effi sient, computer- aided material control
  • 33. First Generation: The construction philosophy during this generation was one of piece-part building on open inclined building berths. Shipyards had multiple berths employing a large workforce, Steel hulk were launched and towed to a quay for outfitting. Outfitting and steel facilities and trades were widelyseparated.
  • 34. SECOND GENERATION: THE METHOD OF CONSTRUCTION CHANGED TO A UNIT OR BLOCK BUILDING PHILOSOPHY. THE NUMBER OF BUILDING BERTHS REDUCED TO TWO OR THREE AND MUCH OF THE ASSEMBLY WORK WAS CARRIED OUT IN LARGE BUILDINGS. A LIMITED AMOUNT OF OUTFITTING WAS INSTALLED PRIOR TO LAUNCH. STEELAND OUTFIT FACILITIES REMAINED SEPARATED WITH OUTFITTING SHOPS GENERALLY LOCATED ADJACENT TO AN OUTFITTING QUAY.
  • 35. THIRD GENERATION: THE SEPARATION OF STEELAND OUTFIT FACILITIES CONTINUED. THE ASSEMBLY OF STEEL BLOCKS BECAME MECHANIZED AND PROCESS LINES WERE INTRODUCED FOR RAPID STEELASSEMBLY OF THE MIDSHIP PORTION OF A VESSEL. BLOCKS BECAME LARGER, CONSTRUCTION TIMES REDUCED AND THE NUMBER OF BUILDING LOCATIONS REDUCED. THE LEVEL OF OUTFITTING PRIOR TO LAUNCH INCREASED AND THERE WAS SOME PRE-OUTFITTING OF BLOCKS.
  • 36. Fourth Generation: Essentially steel and outfit facilities remained separated. Automated assembly of steel increased and multiple process lines combined under a single roof creating e factory style environment. Blocks became much larger and the level of pre-launch outfitting was maximized. The modularization of outfitting was used in all outfit intensive areas of the ship. Construction cycle times reduced and a single high throughput construction point was normal.
  • 37.  Fifth Generation: Although still in its infancy, the fifth generation is a product oriented philosophy. Previous generations focused on increasing efficiency and reducing cycle times ant shipyards tended to focus on a very narrow product range and develop customized facilities for that range. The fifth generation exploits the premise that a wide variety of end products can be constructed from different aggregations of standard interim products. A total ship approach is adopted and steel and outfit are fully integrated. Product ranges are greatly increased and the learning curve on a new vessel type is dramatically reduced. Play video
  • 38.
  • 39. 1. Rumah Desain 2. Gudang Baja 3. Tempat pengerjaan baja 4. Bengkel 5. Bengkel pipa dan electrical 6. Bengkel khusus 7. Bengkel cat 8. Gudang 9. Area unit dan block assembly 10. Area penyipanan unit &block 11. Area pembuatan 12. Lifting and handling installations 13. Penyimpanan potongan baja 14. Dermaga 15. Produksi dan servis 16. Pusat percobaan 17. Kantor menejer dan adminstrasi 18. Tempat parkir dan transportasi 19. Pusat pelayanan 20. Health and medical center 21. Tpengolahan kayu 22. Bengkel mesin 23. Pengecoran 24. Power station
  • 40.
  • 41.
  • 42. Cara untuk menyelesaikan permasalahan yang menghambat efektifitas kerja dengan metode perhitungan dan simulasi : Example: • Workload Balancing • Block Lead Time : Space Requirement, Critical Path
  • 43. Bagian Hull dan Outfitting harus memiliki hasil produkyang sama. Metode untuk menyeimbangkan adalah: • Transfer tenaga kerja antar departemen • Meningkatkan kapasitas galangan kapal • Penggunaan subkontraktor Semua departemen harus seimbang dalam suatu pembuatan sebuah kapal
  • 44.
  • 45. Merupakan Pembagian waktu pekerjaan tiap departemen dari Proses hingga menjadi produk bedasarkan grup yang bekerja, waktu bekerja dan waktu buffer Space requirement for block production: Pembagian tempat atau blok yang efisien bedasarkan rata rata durasi dan biasanya pembagian grup yang bekerja di tiap Hall.
  • 46.
  • 47. Time Lead-time minimum Time Lead-time in practise Normal lead-time Lead-time minimum for block production and outfitting stages Ship schedule Capacity Optimal workload T Ship schedule Capacity Time Ship schedule T Optimal workload Capacity Optimal workload T
  • 48. • The critical path adalah jalur kritis, yang menentukan ship's lead-time – Tahap Proses Pembuatan – Faktor yang mempengaruhi tiap stage • Critical path elements – A : Desain dasarnya – B : Blok desain, manufaktur dan perakitan – C : Assembly semua blocks – D1: Desain dasar ruang perlengkapan dan detail desain untuk produks – D2: Pemasangan peralatan di atas kapal – E1: Pengiriman bahan atau peralatan, yang memiliki waktu pengiriman yang lama; diperintahkan setelah kesepakatan – E2: Pengiriman bahan atau peralatan, yang memiliki waktu pengiriman yang lama – F : Pengujian Kapal