SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Paper ini tepat waktu yang ditetapkan
sekaligus merupakan persyaratan dalam mengikuti ujian akhir semester pada Jurusan Teknik
perkapalan.
Penulis sepenuhnya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan logis agar
Paper ini lebih sempurna. Terima Kasih
Ambon, 26 Maret 2015
1 | K U R V A H I D R O S T A T I S
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. 2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah…………………………………………… 3
B. Tujuan Penelitian………………………………………….… 3
C. Manfaat Penelitian…………………………………………… 3
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Konsep Teori…………………………………………………. 4
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil dan Pembahasan……………………………………… 8
BAB I V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………. 24
B. Saran………………………………………………………… 24
2 | K U R V A H I D R O S T A T I S
BAB I
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan analisa yang dilakukan dalam pengerjaan tugas ini, maka
permasalahan yang akan dicari adalah :
1. Apa yang menyebabkan terjadinya kesalahan perhitungan stabilitas awal pada kapal
tersebut?
2. Bagaimana cara menghitung semua nilai yang berkaitan dengan garis air?
TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan ini. Tujuan tersebut
adalah :
1. Untuk mencari penyebab-penyebab terjadinya kesalahan-kesalahan pada gading terhadap
batas air pada kapal tersebut.
2. Mengetahui berapa besar gading sisa pada kapal tersebut.
MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi dosen
Dapat memberikan penjelasan sebagai masukan / saran yang dapat dijadikan sebuah
acuan dalam setiap pertemuan.
2. Bagi penulis
Meningkatkan kemampuan penulis dalam menganalisa permasalahan yang terjadi
di sekitar serta meningkatkan kemampuan dalam perhitungan konstruksi dan
rencana garis dan hidrostatik sebuah kapal .
3 | K U R V A H I D R O S T A T I S
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 UKURAN UTAMA KAPAL
1.Panjang Kapal
Loa : Length over all.
Adalah panjang kapal keseluruhan yang diukur dari ujung buritan sampai
ujung haluan
LBP : Length between perpensdiculars
Panjang antara kedua garis tegak buritan dan garis tegak haluan yang diukur
pada garis air laut.
AP : Garis tegak buritan (After perpendicular).
Letaknya pada tinggi kemudi bagian belakang atau pada sumbu poros kemudi.
FP : Garis tegak haluan (fore perpendicular).
Adalah merupkan perpotongan antara tinggi haluan dengan garis air muat.
Lwl : Panjang garis air (Length of water line).
Adalah jarak mendatar antara ujung garis muat (garis air), yang diukur dari
titik potong dengan tinggi buritan sampai titik potongnya dengan tinggi haluan
dan diukur pada bagian luar tinggi buritan dan tinggi haluan.
2. Lebar Kapal
B :Breadth (lebar yang direncanakan).
Adalah jarak mendatar dari gading tengah yang diukur pada bagian luar gading
(tidak termasuk tebal pelat lambung).
4 | K U R V A H I D R O S T A T I S
Bwl : Breadth of water all (lebar pada garis air muat).
Adalah lebar yang terbesar yang diukur pada garis air muat.
Boa : Breatdh over all ( lebar maksimum).
Adalah lebar terbesar dari kapal yang diukur dari kulit lambung kapal disamping
kiri sampai kulit lambung kapal samping kanan.
3.Tinggi Geladak
H (D) : Depth (tinggi terendah dari geladak).
Adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak yang terendah,
umumnya diukur di tengah-tengah panjang kapal.
4.Sarat kapal
T: Draf (sarat yang direncanakan).
Adalah jarak tegak dari garis dasar sampai pada garis air muat.
KOEFISIEN BENTUK DAN PERBANDINGAN UKURAN UTAMA
a. Koefisien Bentuk Kapal
1. Koefisien garis air (water plane area coefficient) dengan notasi Cwl atau α.
Gambar 2.2 Koefisien Garis Air
Cwl adalah perbandingan antara luas bidang garis air muat (Awl) dengan luas
sebuah empat persegi panjang dengan lebar B.
CwlAwl
Lwl
dimana :
Awl = Luas bidang garis air.
Lwl = Panjang garis air.
B = Lebar Kapal (lebar garis air).
4
5 | K U R V A H I D R O S T A T I S
b. Koefisien Gading besar dengan Notasi Cm (Midship Coeficient).
Gambar 2.3 Koefisien Midship
Cm adalah perbandingan antara luas penampang gading besar yang terendam
air dengan luas suatu penampang yang lebarnya = B dan tingginya = T.
CmAm
B.T

Bentuk penampang melintang yang sama pada bagian tengah dari panjang
kapal dinamakan dengan Paralel Midle Body.
c. Koefisien Blok (Blok Coeficient).
Gambar 2.4 Koefisien Primatik
Koefisien Blok dengan notasi Cb.
6 | K U R V A H I D R O S T A T I S
Koefisien blok adalah merupakan perbandingan antara isi karene dengan isi
suatu balok dengan panjang = Lwl, lebar = B, dan tinggi = T.
CbLwl .
B .T
dimana :
V = Isi karene.
Lwl = Panjang garis air.
B = Lebar karene atau lebar kapal.
T = Sarat kapal.
Dari harga Cb dapat dilihat apakah badan kapal mempunyai bentuk yang gemuk atau
ramping.
4. Koefisien Prismatik (Prismatic Coefficient).
Gambar 2.5 Koefisien Blok
7 | K U R V A H I D R O S T A T I S
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
*Cara Menghitung ∆L*
Ukur jarak antara gading ke gading di sebelahnya. Jarak antara gading semestinya sama atau
konstan dan tidak berubah. Dapat dilihat dari gambar berikut.
*Cara Menghitung Ordinat ½ lebar*
1. Hitung jarak antara garis air dengan gading
*Cara Menghitung Ordinat ½ lebar sisa*
1. Buat 2 bagian sama yang terpisah oleh sebuah garis dari bidang sisa tersebut. Kemudian
namakan bidang sisa tersebut. Bagian yang sebelah gading biasa, pakai ‘ (aksen). Kalau
bagian sisa yang lain dinamakan “ (double aksen).
8 | K U R V A H I D R O S T A T I S
2. Dapat dilihat dari gambar di atas berikut ini. Gading sisa berada di gading 3. Maka gading
sisanya adalah 3’ dan 3”.
3. ” (double aksen) nilai ordinatnya selalu nol. Maka 3” nilainya adalah nol.
4. ‘ (aksen) nilai ordinatnya dihitung di garis tengah bidang sisa. Jadi contoh gambarnya
seperti ini.
*Cara Menghitung Faktor Simpson*
1. Faktor Simpson dihitung dari gading pertama yang berpotongan dengan garis air.
2. Urutannya telah ditetapkan mulai dari 1 ke 4 ke 2 ke 4 ke 2 dan seterusnya sampai akhir
dari faktor simpson pada gading terakhir berakhir dengan 1.
*Cara Menghituung Faktor Simpson pada bidang sisa*
Faktor Simpson pada bidang sisa memakai rumus. Yaitu:
- Gading = 1 + 1/2 *∆Lsisa/∆L
- Gading’ = 4*1/2 *∆Lsisa/∆L
- Gading” = 1/2 *∆Lsisa/∆L
Contoh : Pada Gading 3 = 1+1/2 * ∆Lsisa/∆L
Pada Gading 3’ = 4*1/2* ∆Lsisa/∆L
Pada Gading 3” = 1/2 * ∆Lsisa/∆L
*Cara Menghitung Faktor Momen*
1. Langkah pertama, beri angka 0 pada gading tengah / gading midship.
2. Kedua, beri angka bilangan bulat per tiap gading seterusnya pada gading lain. Kalau
gading yang mengarah ke arah haluan maka buat bilangan bulatnya positif, yaitu 1, 2, 3,
9 | K U R V A H I D R O S T A T I S
4 dst. Kalau gading mengarah ke buritan maka buat bilangan bulatnya negatif, yaitu -1, -
2 , -3 dst.
*Cara Menghitung Faktor Momen Sisa*
Faktor Momen memakai rumus:
- Gading’ = FM + 1/2 * ∆Lsisa/∆L * 2
- Gading” = FM + 1/2 * ∆Lsisa/∆L
*Cara Menghitung ∆T*
∆T artinya jarak rata - rata garis air pada gambar body plan. Rumusnya :
∆T = jarak keseluruhan dari Garis Dasar ke Garis Air terbesar / banyaknya Garis Air
Contoh: :
Dik : Jarak Garis Dasar Ke Garis Air Terbesar = 2,5 M
Jumlah Garis Air = 5
Dit : ∆T ?
Jawab : ∆T = Jarak Garis Dasar Ke Garis Air Terbesar / Jumlah Garis Air
∆T = 2,5/5
∆T = 0,5 M
*Cara Menghitung Lwl*
Hitung jarak dari ujung perpotongan garis air terhadap AP dan FP.
10 | K U R V A H I D R O S T A T I S
67.73
91.33
108.31
113.98
116.26
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
1 2 3 4 5
LUAS BIDANG GARIS AIR
1. KURVA HIDROSTATIS “S”
“S” artinya luas bidang garis air. Cara mendapat luas bidang garis air dengan rumus S
= 2/3 x ∆L x ∑(f.y)
∆L : Panjang antar gading
∑(f.y) : Jumlah hasil dari perkalian antara ordinat ½ lebar kapal dengan faktor
simpson.
GARIS AIR S
0,5 67,73
1 91,33
1,5 108,31
2 113,98
2,5 116,26
2. KURVA HIDROSTATIS “Xf”
GARIS AIR Xf
0,5 -0,23
1 -1,33
1,5 -2,16
2 -1,73
2,5 -1,54
11 | K U R V A H I D R O S T A T I S
3. KURVA HIDROSTATIS “Ix”
GARIS AIR Ix
0,5 91,27
1 145,10
1,5 191,09
2 207,35
2,5 213,68
4. KURVA HIDROSTATIS “Iy”
GARIS AIR Iy
0,5 1525,92
1 3257,29
1,5 5358,48
-0.23
-1.33
-2.16
-1.73
-1.54
-2.50
-2.00
-1.50
-1.00
-0.50
0.00
1 2 3 4 5
Xf
91.27
145.10
191.09
207.35 213.68
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
1 2 3 4 5
Ix
12 | K U R V A H I D R O S T A T I S
2 5830,52
2,5 6035,36
5. KURVA HIDROSTATIS “Iyf”
GARIS AIR Iyf
0,5 1522,36
1 3095,11
1,5 4855,39
2 5487,80
2,5 5758,30
1525.92
3257.29
5358.48
5830.52 6035.36
0.00
1000.00
2000.00
3000.00
4000.00
5000.00
6000.00
7000.00
1 2 3 4 5
Iy
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1 2 3 4 5
Iyf
13 | K U R V A H I D R O S T A T I S
6. KURVA HIDROSTATIS “V”
Cara mencari volume dengan rumus “V = 1/3*∆T*∑FS
∆T = tinggi sarat
∑FS = di dapat dari faktor simpson dikalikan dengan luas bidang garis air (S).
GARIS AIR V
0,5 5,644
1 60,375
1,5 95,873
2 166,804
2,5 209,290
7. KURVA HIDROSTATIS “∆”
Cara mencari diplasemen dengan rumus “∆ = 1,025*V”
V = volume
∆ air asin = 1,025
GARIS AIR ∆
0,5 5,785
1 61,885
1,5 98,270
2 170,974
2,5 214,522
5.644
60.375
95.873
166.804
209.290
0.000
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
1 2 3 4 5
Volume
14 | K U R V A H I D R O S T A T I S
8. KURVA HIDROSTATIS Aɸ
Luas bidang gading tengah dapat dengan rumus “Aɸ = 2*1/2A”
1/2A = 1/3*∆T*∑F*Y
∑F*Y = di dapat dari faktor simpson dikalikan dengan setengah luas bidang garis
air (1/2*S).
GARIS AIR Aɸ
0,5 0,379
1 3,840
1,5 5,190
2 8,749
2,5 10,134
5.785
61.885
98.270
170.974
214.522
0.000
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
1 2 3 4 5
Diplasemen
0.379
3.840
5.190
8.749
10.134
0.000
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
1 2 3 4 5
LUAS BIDANG GADING TENGAH
15 | K U R V A H I D R O S T A T I S
9. KURVA HIDROSTATIS Xc
Xc dapat didapat dengan rumus “Xc = ∆T/2*S/V
S = luas bidang garis air
V = volume
GARIS AIR Xc
0,5 -0,690
1 -0,632
1,5 -1,317
2 -1,394
2,5 -1,555
10. KURVA HIDROSTATIS Zc
Zc dapat didapat dengan rumus “Zc = ∆T2/2*GA*S/V
S = luas bidang garis air
V = volume
GA = Garis Air
∆T = Tinggi Sarat
GARIS AIR Zc
0,5 0,750
1 0,329
1,5 0,538
2 0,620
2,5 0,790
-0.690
-0.632
-1.317
-1.394
-1.555
-1.800
-1.600
-1.400
-1.200
-1.000
-0.800
-0.600
-0.400
-0.200
0.000
1 2 3 4 5
Xc
16 | K U R V A H I D R O S T A T I S
11. KURVA HIDROSTATIS “r”
“r” ini adalah Radius Metasenter Melintang. “r’ bisa didapat dengan rumus “r = Ix/V
Ix =
V = Volume
GARIS AIR r
0,5 16,17
1 2,40
1,5 1,99
2 1,24
2,5 1,02
12. KURVA HIDROSTATIS “R”
“R” adalah Radius Metasenter Memanjang. Nilai “R” bisa di dapat dengan rumus
“R = Iyf*V
0.750
0.329
0.538
0.602
0.790
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0.900
1 2 3 4 5
Zc
16.17
2.40 1.99
1.24 1.02
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
1 2 3 4 5
r
17 | K U R V A H I D R O S T A T I S
16.92
2.73 2.53 1.85 1.81
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
1 2 3 4 5
Zm
Iyf =
V = Volume
GARIS AIR R
0,5 269,53
1 51,26
1,5 49,91
2 32,42
2,5 27,12
13. KURVA HIDROSTATIS “Zm”
“Zm” adalah tinggi metasenter kapal melintang. Nilai “Zm” dapat ditentukan dengan
rumus “Zm = r + Zc
r = Radius Metasenter Melintang
Zc = Titik Pusat Daya Apung Kapal
GARIS AIR Zm
0,5 16,92
1 2,73
1,5 2,53
2 1,85
2,5 1,81
269.53
51.26 49.91
32.42 27.12
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
300.00
1 2 3 4 5
R
18 | K U R V A H I D R O S T A T I S
14. KURVA HIDROSTATIS “zM”
“zM” adalah tinggi metasenter memanjang. Nilai “zM” didapat dengan rumus
“zM = R + Zc
R = Radius Metasenter Memanjang
Zc = Titik Pusat Daya Apung Kapal
GARIS AIR zM
0,5 270,28
1 51,59
1,5 50,44
2 33,02
2,5 27,91
15. KURVA HIDROSTATIS “q”
“r” adalah perhitungan ton per centimeter benamaan. Cara mendapat rumus “q” yaitu
dengan rumus “q = S*1,025/B”
S = luas bidang garis air
B = lebar kapal
GARIS AIR q
0,5 0,69
1 0,94
1,5 1,11
2 1,17
2,5 1,19
270.28
51.59 50.44
33.02
27.91
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
300.00
1 2 3 4 5
zM
19 | K U R V A H I D R O S T A T I S
16. KURVA HIDROSTATIS “Cw”
“Cw” adalah koefisien bentuk kapal. Nilainya didapat dengan rumus “Cw =
S/(Lwl*B).
S = luas bidang garis air
lwl = panjang garis air
B = lebar kapal
GARIS AIR Cw
0,5 0,69
1 0,78
1,5 0,83
2 0,86
2,5 0,85
0.694
0.936
1.110
1.168
1.192
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
1.400
1 2 3 4 5
q
0.693
0.779
0.832
0.856
0.851
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0.900
1 2 3 4 5
Cw
20 | K U R V A H I D R O S T A T I S
17. KURVA HIDROSTATIS “Cm”
“Cm” adalah koefisien bentuk kapal. Nilainya didapat dengan rumus “Cm =
Sɸ/(B*T)”
Sɸ = luas penampang tengah kapal
B = lebar kapal
T = tinggi sarat tiap garis air
GARIS AIR Cm
0,5 0,167
1 0,792
1,5 0,704
2 0,885
2,5 0,815
18. KURVA HIDROSTATIS “Cb”
“Cb” adalah koefisien bentuk kapal. Nilainya didapat dengan rumus
“Cw = V/Lwl*B*T”
V = volume
lwl = panjang garis air
B = lebar kapal
T = tinggi sarat tiap garis air
GARIS AIR Cb
0,5 0,116
1 0,515
1,5 0,419
2 0,626
2,5 0,613
0.167
0.792
0.704
0.885
0.815
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0.900
1.000
1 2 3 4 5
Cm
21 | K U R V A H I D R O S T A T I S
19. KURVA HIDROSTATIS “Cp”
“Cp” adalah koefisien bentuk kapal. Nilainya didapat dengan rumus
“Cp = Cb/Cm
GARIS AIR Cp
0,5 0,692
1 0,650
1,5 0,698
2 0,708
2,5 0,752
0.116
0.515
0.491
0.626
0.613
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
1 2 3 4 5
Cb
0.692
0.650
0.698
0.708
0.752
0.580
0.600
0.620
0.640
0.660
0.680
0.700
0.720
0.740
0.760
1 2 3 4 5
Cp
22 | K U R V A H I D R O S T A T I S
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam merancang sebuah kapal terlebih dahulu harus menentukan garis-garis koordinat
dan ordinat sehingga dalam perancangan tidak terdapat kesalahan- kesalahan pada
pembuatan awal kapal.
Sebelum menghitung sebuah jarak antara garis air dengan gading harus di perhatikan
berapa banyak gading yang digunakan sehingga tidak terjadi kesalahan.
B. SARAN
Terima kasih kepada dosen pengajar materi ’Teori Bangunan Kapal 1’ yang memberikan
kami waktu untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dan semoga ilmu yang
disampaikan kepada kami bisa menjadi suatu bekal untuk ke depan.
23 | K U R V A H I D R O S T A T I S

More Related Content

What's hot

0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)Niko Sh
 
Kd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapalKd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapalrobert hokoyoku
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1niwan21
 
81. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 281. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 2SugengRaharjo13
 
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Tugas merancang kapal ii   rencana umumTugas merancang kapal ii   rencana umum
Tugas merancang kapal ii rencana umumYogga Haw
 
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapalKd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapalrobert hokoyoku
 
Pencegahan polusi kapal
Pencegahan polusi kapalPencegahan polusi kapal
Pencegahan polusi kapalComputers
 
Gyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGunawan Manalu
 
Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalahSurya Wardana
 
Perhitungan Beban Kapal
Perhitungan Beban KapalPerhitungan Beban Kapal
Perhitungan Beban Kapaltanalialayubi
 
Merancang rg ... stabilitas kapal
Merancang  rg ... stabilitas kapalMerancang  rg ... stabilitas kapal
Merancang rg ... stabilitas kapalzulkifli ijul
 
Peraturan Kementerian Perhubungan PK 07 BPSDM 2016
Peraturan Kementerian Perhubungan PK 07 BPSDM 2016Peraturan Kementerian Perhubungan PK 07 BPSDM 2016
Peraturan Kementerian Perhubungan PK 07 BPSDM 2016Chairil Anam
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)tanalialayubi
 
Teknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapalTeknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapaltanalialayubi
 
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matchingJojo Han
 
[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines plan[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines planimamfaizin212
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARModul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARMOSES HADUN
 

What's hot (20)

0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)
 
Kd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapalKd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapal
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1
 
81. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 281. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 2
 
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Tugas merancang kapal ii   rencana umumTugas merancang kapal ii   rencana umum
Tugas merancang kapal ii rencana umum
 
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapalKd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapal
 
Pencegahan polusi kapal
Pencegahan polusi kapalPencegahan polusi kapal
Pencegahan polusi kapal
 
Gyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasing
 
Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalah
 
Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)
 
Perhitungan Beban Kapal
Perhitungan Beban KapalPerhitungan Beban Kapal
Perhitungan Beban Kapal
 
Merancang rg ... stabilitas kapal
Merancang  rg ... stabilitas kapalMerancang  rg ... stabilitas kapal
Merancang rg ... stabilitas kapal
 
Peraturan Kementerian Perhubungan PK 07 BPSDM 2016
Peraturan Kementerian Perhubungan PK 07 BPSDM 2016Peraturan Kementerian Perhubungan PK 07 BPSDM 2016
Peraturan Kementerian Perhubungan PK 07 BPSDM 2016
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)
 
Teknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapalTeknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapal
 
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
 
Perhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapalPerhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapal
 
[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines plan[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines plan
 
TBK - Stabilitas Kapal
TBK - Stabilitas KapalTBK - Stabilitas Kapal
TBK - Stabilitas Kapal
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARModul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
 

Similar to Menghitung kurva hidrostatis

Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...politeknik negeri madura
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.pptMuh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.pptIKky21
 
Desain rinci pltm
Desain rinci pltmDesain rinci pltm
Desain rinci pltmDimas Aji
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranputri_irnanda
 
190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.pptBagusSantoso43
 
Bangun ruang & unsur unsurnya
Bangun ruang & unsur unsurnyaBangun ruang & unsur unsurnya
Bangun ruang & unsur unsurnyaLilik Sari
 
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdfPraktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdfwildan hoerul
 
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313Niko Sh
 
laporan Tugas Rencana Garis
laporan Tugas Rencana Garislaporan Tugas Rencana Garis
laporan Tugas Rencana GarisNisa Rofiah
 
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiHendrizal
 
dokumen.tips_ppt-geometri-bangun-ruang[1](1).docx
dokumen.tips_ppt-geometri-bangun-ruang[1](1).docxdokumen.tips_ppt-geometri-bangun-ruang[1](1).docx
dokumen.tips_ppt-geometri-bangun-ruang[1](1).docxWelmalindaSari
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VYogga Haw
 
jurnal bendungan ok
jurnal bendungan okjurnal bendungan ok
jurnal bendungan okalam luas
 
Ppt geometri bangun ruang
Ppt geometri bangun ruangPpt geometri bangun ruang
Ppt geometri bangun ruangYoseph Prakoso
 

Similar to Menghitung kurva hidrostatis (20)

Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.pptMuh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
 
Desain rinci pltm
Desain rinci pltmDesain rinci pltm
Desain rinci pltm
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt
 
Ta
TaTa
Ta
 
Bangun ruang & unsur unsurnya
Bangun ruang & unsur unsurnyaBangun ruang & unsur unsurnya
Bangun ruang & unsur unsurnya
 
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdfPraktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
Praktikum-VII-Pengukuran-Debit-Air.pdf
 
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
 
laporan Tugas Rencana Garis
laporan Tugas Rencana Garislaporan Tugas Rencana Garis
laporan Tugas Rencana Garis
 
Mekanika_Fluida_1.ppt
Mekanika_Fluida_1.pptMekanika_Fluida_1.ppt
Mekanika_Fluida_1.ppt
 
Tugas Sugai
Tugas SugaiTugas Sugai
Tugas Sugai
 
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugai
 
dokumen.tips_ppt-geometri-bangun-ruang[1](1).docx
dokumen.tips_ppt-geometri-bangun-ruang[1](1).docxdokumen.tips_ppt-geometri-bangun-ruang[1](1).docx
dokumen.tips_ppt-geometri-bangun-ruang[1](1).docx
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
 
Distribusi kecepatan
Distribusi kecepatanDistribusi kecepatan
Distribusi kecepatan
 
jurnal bendungan ok
jurnal bendungan okjurnal bendungan ok
jurnal bendungan ok
 
2124 3757-1-sm
2124 3757-1-sm2124 3757-1-sm
2124 3757-1-sm
 
Ppt geometri bangun ruang
Ppt geometri bangun ruangPpt geometri bangun ruang
Ppt geometri bangun ruang
 

Menghitung kurva hidrostatis

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Paper ini tepat waktu yang ditetapkan sekaligus merupakan persyaratan dalam mengikuti ujian akhir semester pada Jurusan Teknik perkapalan. Penulis sepenuhnya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan logis agar Paper ini lebih sempurna. Terima Kasih Ambon, 26 Maret 2015
  • 2. 1 | K U R V A H I D R O S T A T I S DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………….. 1 DAFTAR ISI ……………………………………………………………. 2 BAB I. PENDAHULUAN A. Rumusan Masalah…………………………………………… 3 B. Tujuan Penelitian………………………………………….… 3 C. Manfaat Penelitian…………………………………………… 3 BAB II. LANDASAN TEORI A. Konsep Teori…………………………………………………. 4 BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Pembahasan……………………………………… 8 BAB I V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan…………………………………………………. 24 B. Saran………………………………………………………… 24
  • 3. 2 | K U R V A H I D R O S T A T I S BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH Sehubungan dengan analisa yang dilakukan dalam pengerjaan tugas ini, maka permasalahan yang akan dicari adalah : 1. Apa yang menyebabkan terjadinya kesalahan perhitungan stabilitas awal pada kapal tersebut? 2. Bagaimana cara menghitung semua nilai yang berkaitan dengan garis air? TUJUAN Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan ini. Tujuan tersebut adalah : 1. Untuk mencari penyebab-penyebab terjadinya kesalahan-kesalahan pada gading terhadap batas air pada kapal tersebut. 2. Mengetahui berapa besar gading sisa pada kapal tersebut. MANFAAT Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi dosen Dapat memberikan penjelasan sebagai masukan / saran yang dapat dijadikan sebuah acuan dalam setiap pertemuan. 2. Bagi penulis Meningkatkan kemampuan penulis dalam menganalisa permasalahan yang terjadi di sekitar serta meningkatkan kemampuan dalam perhitungan konstruksi dan rencana garis dan hidrostatik sebuah kapal .
  • 4. 3 | K U R V A H I D R O S T A T I S BAB II LANDASAN TEORI 2.1 UKURAN UTAMA KAPAL 1.Panjang Kapal Loa : Length over all. Adalah panjang kapal keseluruhan yang diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan LBP : Length between perpensdiculars Panjang antara kedua garis tegak buritan dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air laut. AP : Garis tegak buritan (After perpendicular). Letaknya pada tinggi kemudi bagian belakang atau pada sumbu poros kemudi. FP : Garis tegak haluan (fore perpendicular). Adalah merupkan perpotongan antara tinggi haluan dengan garis air muat. Lwl : Panjang garis air (Length of water line). Adalah jarak mendatar antara ujung garis muat (garis air), yang diukur dari titik potong dengan tinggi buritan sampai titik potongnya dengan tinggi haluan dan diukur pada bagian luar tinggi buritan dan tinggi haluan. 2. Lebar Kapal B :Breadth (lebar yang direncanakan). Adalah jarak mendatar dari gading tengah yang diukur pada bagian luar gading (tidak termasuk tebal pelat lambung).
  • 5. 4 | K U R V A H I D R O S T A T I S Bwl : Breadth of water all (lebar pada garis air muat). Adalah lebar yang terbesar yang diukur pada garis air muat. Boa : Breatdh over all ( lebar maksimum). Adalah lebar terbesar dari kapal yang diukur dari kulit lambung kapal disamping kiri sampai kulit lambung kapal samping kanan. 3.Tinggi Geladak H (D) : Depth (tinggi terendah dari geladak). Adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak yang terendah, umumnya diukur di tengah-tengah panjang kapal. 4.Sarat kapal T: Draf (sarat yang direncanakan). Adalah jarak tegak dari garis dasar sampai pada garis air muat. KOEFISIEN BENTUK DAN PERBANDINGAN UKURAN UTAMA a. Koefisien Bentuk Kapal 1. Koefisien garis air (water plane area coefficient) dengan notasi Cwl atau α. Gambar 2.2 Koefisien Garis Air Cwl adalah perbandingan antara luas bidang garis air muat (Awl) dengan luas sebuah empat persegi panjang dengan lebar B. CwlAwl Lwl dimana : Awl = Luas bidang garis air. Lwl = Panjang garis air. B = Lebar Kapal (lebar garis air). 4
  • 6. 5 | K U R V A H I D R O S T A T I S b. Koefisien Gading besar dengan Notasi Cm (Midship Coeficient). Gambar 2.3 Koefisien Midship Cm adalah perbandingan antara luas penampang gading besar yang terendam air dengan luas suatu penampang yang lebarnya = B dan tingginya = T. CmAm B.T  Bentuk penampang melintang yang sama pada bagian tengah dari panjang kapal dinamakan dengan Paralel Midle Body. c. Koefisien Blok (Blok Coeficient). Gambar 2.4 Koefisien Primatik Koefisien Blok dengan notasi Cb.
  • 7. 6 | K U R V A H I D R O S T A T I S Koefisien blok adalah merupakan perbandingan antara isi karene dengan isi suatu balok dengan panjang = Lwl, lebar = B, dan tinggi = T. CbLwl . B .T dimana : V = Isi karene. Lwl = Panjang garis air. B = Lebar karene atau lebar kapal. T = Sarat kapal. Dari harga Cb dapat dilihat apakah badan kapal mempunyai bentuk yang gemuk atau ramping. 4. Koefisien Prismatik (Prismatic Coefficient). Gambar 2.5 Koefisien Blok
  • 8. 7 | K U R V A H I D R O S T A T I S BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN *Cara Menghitung ∆L* Ukur jarak antara gading ke gading di sebelahnya. Jarak antara gading semestinya sama atau konstan dan tidak berubah. Dapat dilihat dari gambar berikut. *Cara Menghitung Ordinat ½ lebar* 1. Hitung jarak antara garis air dengan gading *Cara Menghitung Ordinat ½ lebar sisa* 1. Buat 2 bagian sama yang terpisah oleh sebuah garis dari bidang sisa tersebut. Kemudian namakan bidang sisa tersebut. Bagian yang sebelah gading biasa, pakai ‘ (aksen). Kalau bagian sisa yang lain dinamakan “ (double aksen).
  • 9. 8 | K U R V A H I D R O S T A T I S 2. Dapat dilihat dari gambar di atas berikut ini. Gading sisa berada di gading 3. Maka gading sisanya adalah 3’ dan 3”. 3. ” (double aksen) nilai ordinatnya selalu nol. Maka 3” nilainya adalah nol. 4. ‘ (aksen) nilai ordinatnya dihitung di garis tengah bidang sisa. Jadi contoh gambarnya seperti ini. *Cara Menghitung Faktor Simpson* 1. Faktor Simpson dihitung dari gading pertama yang berpotongan dengan garis air. 2. Urutannya telah ditetapkan mulai dari 1 ke 4 ke 2 ke 4 ke 2 dan seterusnya sampai akhir dari faktor simpson pada gading terakhir berakhir dengan 1. *Cara Menghituung Faktor Simpson pada bidang sisa* Faktor Simpson pada bidang sisa memakai rumus. Yaitu: - Gading = 1 + 1/2 *∆Lsisa/∆L - Gading’ = 4*1/2 *∆Lsisa/∆L - Gading” = 1/2 *∆Lsisa/∆L Contoh : Pada Gading 3 = 1+1/2 * ∆Lsisa/∆L Pada Gading 3’ = 4*1/2* ∆Lsisa/∆L Pada Gading 3” = 1/2 * ∆Lsisa/∆L *Cara Menghitung Faktor Momen* 1. Langkah pertama, beri angka 0 pada gading tengah / gading midship. 2. Kedua, beri angka bilangan bulat per tiap gading seterusnya pada gading lain. Kalau gading yang mengarah ke arah haluan maka buat bilangan bulatnya positif, yaitu 1, 2, 3,
  • 10. 9 | K U R V A H I D R O S T A T I S 4 dst. Kalau gading mengarah ke buritan maka buat bilangan bulatnya negatif, yaitu -1, - 2 , -3 dst. *Cara Menghitung Faktor Momen Sisa* Faktor Momen memakai rumus: - Gading’ = FM + 1/2 * ∆Lsisa/∆L * 2 - Gading” = FM + 1/2 * ∆Lsisa/∆L *Cara Menghitung ∆T* ∆T artinya jarak rata - rata garis air pada gambar body plan. Rumusnya : ∆T = jarak keseluruhan dari Garis Dasar ke Garis Air terbesar / banyaknya Garis Air Contoh: : Dik : Jarak Garis Dasar Ke Garis Air Terbesar = 2,5 M Jumlah Garis Air = 5 Dit : ∆T ? Jawab : ∆T = Jarak Garis Dasar Ke Garis Air Terbesar / Jumlah Garis Air ∆T = 2,5/5 ∆T = 0,5 M *Cara Menghitung Lwl* Hitung jarak dari ujung perpotongan garis air terhadap AP dan FP.
  • 11. 10 | K U R V A H I D R O S T A T I S 67.73 91.33 108.31 113.98 116.26 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 1 2 3 4 5 LUAS BIDANG GARIS AIR 1. KURVA HIDROSTATIS “S” “S” artinya luas bidang garis air. Cara mendapat luas bidang garis air dengan rumus S = 2/3 x ∆L x ∑(f.y) ∆L : Panjang antar gading ∑(f.y) : Jumlah hasil dari perkalian antara ordinat ½ lebar kapal dengan faktor simpson. GARIS AIR S 0,5 67,73 1 91,33 1,5 108,31 2 113,98 2,5 116,26 2. KURVA HIDROSTATIS “Xf” GARIS AIR Xf 0,5 -0,23 1 -1,33 1,5 -2,16 2 -1,73 2,5 -1,54
  • 12. 11 | K U R V A H I D R O S T A T I S 3. KURVA HIDROSTATIS “Ix” GARIS AIR Ix 0,5 91,27 1 145,10 1,5 191,09 2 207,35 2,5 213,68 4. KURVA HIDROSTATIS “Iy” GARIS AIR Iy 0,5 1525,92 1 3257,29 1,5 5358,48 -0.23 -1.33 -2.16 -1.73 -1.54 -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 1 2 3 4 5 Xf 91.27 145.10 191.09 207.35 213.68 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 1 2 3 4 5 Ix
  • 13. 12 | K U R V A H I D R O S T A T I S 2 5830,52 2,5 6035,36 5. KURVA HIDROSTATIS “Iyf” GARIS AIR Iyf 0,5 1522,36 1 3095,11 1,5 4855,39 2 5487,80 2,5 5758,30 1525.92 3257.29 5358.48 5830.52 6035.36 0.00 1000.00 2000.00 3000.00 4000.00 5000.00 6000.00 7000.00 1 2 3 4 5 Iy 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1 2 3 4 5 Iyf
  • 14. 13 | K U R V A H I D R O S T A T I S 6. KURVA HIDROSTATIS “V” Cara mencari volume dengan rumus “V = 1/3*∆T*∑FS ∆T = tinggi sarat ∑FS = di dapat dari faktor simpson dikalikan dengan luas bidang garis air (S). GARIS AIR V 0,5 5,644 1 60,375 1,5 95,873 2 166,804 2,5 209,290 7. KURVA HIDROSTATIS “∆” Cara mencari diplasemen dengan rumus “∆ = 1,025*V” V = volume ∆ air asin = 1,025 GARIS AIR ∆ 0,5 5,785 1 61,885 1,5 98,270 2 170,974 2,5 214,522 5.644 60.375 95.873 166.804 209.290 0.000 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 1 2 3 4 5 Volume
  • 15. 14 | K U R V A H I D R O S T A T I S 8. KURVA HIDROSTATIS Aɸ Luas bidang gading tengah dapat dengan rumus “Aɸ = 2*1/2A” 1/2A = 1/3*∆T*∑F*Y ∑F*Y = di dapat dari faktor simpson dikalikan dengan setengah luas bidang garis air (1/2*S). GARIS AIR Aɸ 0,5 0,379 1 3,840 1,5 5,190 2 8,749 2,5 10,134 5.785 61.885 98.270 170.974 214.522 0.000 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 1 2 3 4 5 Diplasemen 0.379 3.840 5.190 8.749 10.134 0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 1 2 3 4 5 LUAS BIDANG GADING TENGAH
  • 16. 15 | K U R V A H I D R O S T A T I S 9. KURVA HIDROSTATIS Xc Xc dapat didapat dengan rumus “Xc = ∆T/2*S/V S = luas bidang garis air V = volume GARIS AIR Xc 0,5 -0,690 1 -0,632 1,5 -1,317 2 -1,394 2,5 -1,555 10. KURVA HIDROSTATIS Zc Zc dapat didapat dengan rumus “Zc = ∆T2/2*GA*S/V S = luas bidang garis air V = volume GA = Garis Air ∆T = Tinggi Sarat GARIS AIR Zc 0,5 0,750 1 0,329 1,5 0,538 2 0,620 2,5 0,790 -0.690 -0.632 -1.317 -1.394 -1.555 -1.800 -1.600 -1.400 -1.200 -1.000 -0.800 -0.600 -0.400 -0.200 0.000 1 2 3 4 5 Xc
  • 17. 16 | K U R V A H I D R O S T A T I S 11. KURVA HIDROSTATIS “r” “r” ini adalah Radius Metasenter Melintang. “r’ bisa didapat dengan rumus “r = Ix/V Ix = V = Volume GARIS AIR r 0,5 16,17 1 2,40 1,5 1,99 2 1,24 2,5 1,02 12. KURVA HIDROSTATIS “R” “R” adalah Radius Metasenter Memanjang. Nilai “R” bisa di dapat dengan rumus “R = Iyf*V 0.750 0.329 0.538 0.602 0.790 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1 2 3 4 5 Zc 16.17 2.40 1.99 1.24 1.02 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 1 2 3 4 5 r
  • 18. 17 | K U R V A H I D R O S T A T I S 16.92 2.73 2.53 1.85 1.81 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 1 2 3 4 5 Zm Iyf = V = Volume GARIS AIR R 0,5 269,53 1 51,26 1,5 49,91 2 32,42 2,5 27,12 13. KURVA HIDROSTATIS “Zm” “Zm” adalah tinggi metasenter kapal melintang. Nilai “Zm” dapat ditentukan dengan rumus “Zm = r + Zc r = Radius Metasenter Melintang Zc = Titik Pusat Daya Apung Kapal GARIS AIR Zm 0,5 16,92 1 2,73 1,5 2,53 2 1,85 2,5 1,81 269.53 51.26 49.91 32.42 27.12 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 1 2 3 4 5 R
  • 19. 18 | K U R V A H I D R O S T A T I S 14. KURVA HIDROSTATIS “zM” “zM” adalah tinggi metasenter memanjang. Nilai “zM” didapat dengan rumus “zM = R + Zc R = Radius Metasenter Memanjang Zc = Titik Pusat Daya Apung Kapal GARIS AIR zM 0,5 270,28 1 51,59 1,5 50,44 2 33,02 2,5 27,91 15. KURVA HIDROSTATIS “q” “r” adalah perhitungan ton per centimeter benamaan. Cara mendapat rumus “q” yaitu dengan rumus “q = S*1,025/B” S = luas bidang garis air B = lebar kapal GARIS AIR q 0,5 0,69 1 0,94 1,5 1,11 2 1,17 2,5 1,19 270.28 51.59 50.44 33.02 27.91 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 1 2 3 4 5 zM
  • 20. 19 | K U R V A H I D R O S T A T I S 16. KURVA HIDROSTATIS “Cw” “Cw” adalah koefisien bentuk kapal. Nilainya didapat dengan rumus “Cw = S/(Lwl*B). S = luas bidang garis air lwl = panjang garis air B = lebar kapal GARIS AIR Cw 0,5 0,69 1 0,78 1,5 0,83 2 0,86 2,5 0,85 0.694 0.936 1.110 1.168 1.192 0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1 2 3 4 5 q 0.693 0.779 0.832 0.856 0.851 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1 2 3 4 5 Cw
  • 21. 20 | K U R V A H I D R O S T A T I S 17. KURVA HIDROSTATIS “Cm” “Cm” adalah koefisien bentuk kapal. Nilainya didapat dengan rumus “Cm = Sɸ/(B*T)” Sɸ = luas penampang tengah kapal B = lebar kapal T = tinggi sarat tiap garis air GARIS AIR Cm 0,5 0,167 1 0,792 1,5 0,704 2 0,885 2,5 0,815 18. KURVA HIDROSTATIS “Cb” “Cb” adalah koefisien bentuk kapal. Nilainya didapat dengan rumus “Cw = V/Lwl*B*T” V = volume lwl = panjang garis air B = lebar kapal T = tinggi sarat tiap garis air GARIS AIR Cb 0,5 0,116 1 0,515 1,5 0,419 2 0,626 2,5 0,613 0.167 0.792 0.704 0.885 0.815 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1.000 1 2 3 4 5 Cm
  • 22. 21 | K U R V A H I D R O S T A T I S 19. KURVA HIDROSTATIS “Cp” “Cp” adalah koefisien bentuk kapal. Nilainya didapat dengan rumus “Cp = Cb/Cm GARIS AIR Cp 0,5 0,692 1 0,650 1,5 0,698 2 0,708 2,5 0,752 0.116 0.515 0.491 0.626 0.613 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 1 2 3 4 5 Cb 0.692 0.650 0.698 0.708 0.752 0.580 0.600 0.620 0.640 0.660 0.680 0.700 0.720 0.740 0.760 1 2 3 4 5 Cp
  • 23. 22 | K U R V A H I D R O S T A T I S BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam merancang sebuah kapal terlebih dahulu harus menentukan garis-garis koordinat dan ordinat sehingga dalam perancangan tidak terdapat kesalahan- kesalahan pada pembuatan awal kapal. Sebelum menghitung sebuah jarak antara garis air dengan gading harus di perhatikan berapa banyak gading yang digunakan sehingga tidak terjadi kesalahan. B. SARAN Terima kasih kepada dosen pengajar materi ’Teori Bangunan Kapal 1’ yang memberikan kami waktu untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dan semoga ilmu yang disampaikan kepada kami bisa menjadi suatu bekal untuk ke depan.
  • 24. 23 | K U R V A H I D R O S T A T I S