SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
TUGAS MATA KULIA KEWARGANEGARAAN
Dosen pengampu:
Dr. Agustinus W. Dewantara, S.S., M.Hum.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
DISUSUN OLEH:
MATEUS
152855
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
WIDYA YUWANA
MADIUN
2018/2019
ABSTRAK
Pancasila adalah pedoman bangsa Republik Indonesia. Suatu pegangan bangsa Indonesia
yang menganut sebagai kekuatan untuk menciptakan kehidupan masyarakat Indonesia adil dan
makmur. Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara yang telah diterima oleh seluruh warga
negara Indonesia seperti yang tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu
merupakan kepribadian negara dan cara pandang hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran,
kemampuannya, ehingga tidak ada kekuatan apapun yang mampu memisahkan Pancasila dan
Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan
UUD 1945 dan sebagai mana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 9 yang
menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan
oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia Memorandum
DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan ketetapan No.XX/MPRS/1966.
Pancasila dalam Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia merupakan cara pandang
untuk menilai peristiwa yang melatarbelakangi terbentuknya NKRI dan dasar negaranya yaitu
Pancasila. Pembentukan Pancasila tersebut tidsk terleps dari sejarah kerajaan-kerajaan yang ada
di nusantara dari zaman hindu, budha, dan islam. Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa
Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu,dengan
berbagai cara dan bertahap. dengan itu sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempunyai
hubungannya dengan sejarah lahirnya Pancasila.
Kata kunci : Kemerdekaan, Pancasila, Negara
BAB I
PENDAHULUAN
.1. LATAR BELAKANG
Dasar negara adalah landasan kehidupan bernegara. Dasar negara bagi suatu negara
merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Negara tanpa dasar negara
berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara,
maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga
memudahkan munculnya kekacauan.
Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang besar dan heterogen. Disebut bangsa
yang besar karena jumlah penduduknya menempati urutan keempat terbanyak setelah RRC,
Amerika Serikat dan India. Indonesia juga bangsa yang heterogen karena terdiri atas banyak
suku bangsa dengan berbagai macam agama, budaya, bahasa dan adat istiadat. Kita patut
bersyukur bahwa bangsa yang besar dan heterogen ini dapat bersatu dalam naungan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Banyak bangsa-bangsa yang besar dalam sejarahnya hancur
karena tidak mampu mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan. Mengapa bangsa
Indonesia mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan? salah satu jawabannya adalah
karena kita telah sepakat Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional Indonesia. Nilai-
nilai luhur Pancasila merupakan kesepakatan bersama dan menjadi titik temu antarkelompok dan
golongan masyarakat Indonesia. Sebagai ideologi negara, nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya diterima dan dijadikan acuan bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, kita perlu memelihara dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara.
Dewantara, (2017;90-91), dalam tulisannya menyampaikan bahwa Negara kesatuan
Republik Indonesia menpunyai pendiri yang sangat cerdas dan negara tersebut saling
melontarkan gagasannya demi mencari dasar-dasar yang kuat supaya bagi pendirinya akan
mempersiapkan kemerdekaan. Dengan demikian, ada salah satu tokoh yang gagasannya dipakei
oleh sebagai pondasi negara yaitu Soekarno. Soekarno perna mengusulkan bahwa pancasila
sebagai dasar nagara akan merangkum pancasila dalam satu nilai, yakni, gotong royong atau
yang disenut dengan ekasila. Soekarno menyatakan bahwa nilai-nilai dalam pancasila berasal
dari bumi Indonesia sendiri. fakta masyarakat Indonesia di berbagai tempat menjujung tinggi
nilai kebersamaanlah yang membuat soekarno merabgkum pancasila menjadi gotong royong.
Darmodhiharjo (1991:11) dalam tulisannya mengungkapkan bahwa pancasila adalah Dasar
Negara, pandangan hidup, ideologi, Pancasila sebagai kepribadian bangsa, dan Pancasila
sebagai filsafat. Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa Pancasila adalah landasan
ideologis sekaligus dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila adalah filsafat negara yang lahir
sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh bangsa Indonesia. Pancasila dikatakan
sebagai filsafat karena merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam.
Pancasila adalah pandangan hidup bagi bangsa Indonesia yang asas-asasnya wajib
diamalkan agar tercipta kehidupan yang aman dan tentram serta selaras dengan perintah Tuhan
Yang Maha Esa. Selain itu, kita juga harus mengetahui dan memahami sejarah Pancasila agar
kita selalu menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
.2. Rumusan Masalah
1.1. Sejarah pancasila ?
1.2. Pancasila sebagai dasar negara ?
1.3. Pancasila dimasa saat ini?
.3. Tujuan Masalah
1.1. Mendikripsikan sejarah pancasila.
1.2. Mendiskripsikan pancasila sebagai dasar negara
1.3. Mendikripsikan pancasila simasa saat ini
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Sejarah pancasila
Pancasila adalah kesepakatan luhur antara semua golongan yang hidup di tanah air.
Kesesepakatan luhur tidak akan banyak berfungsi jika tidak didudukkan dalam status yang jelas,
oleh karena itu kesepakatan luhur bangsa harus dirumuskan sebagai ideologi bangsa dan filsafat.
Ideologi bangsa, artinya setiap warga negara Republik Indonesia terikat oleh ketentuan-
ketentuan yang sangat mendasar dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradad, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pandangan
hidup dan sikap warga negara secara keseluruhan harus bertumpu pada Pancasila sebagai
keutuhan bukan sekedar masing-masing sila (Oesman, 1990: 163).
Dewantara (2017: 145), dalam tulisannya menyatakan bahwa bangsa dan negara Indonesia
merupakan suatu bangsa yang besar. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai ragaman sosial,
kelompok eknis, budaya,agama dan apirasi politik, sehingga bangsa ini secara sederhana dapat
disebut dengan masyarakat multikultular. Multikultural menekankan keanekaragaman
kebudayaan dalam kederajatan.
Pancasila dalam Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia merupakan cara pandang
untuk menilai peristiwa yang melatarbelakangi terbentuknya NKRI dan dasar negaranya yaitu
Pancasila. Pembentukan Pancasila tersebut tidsk terleps dari sejarah kerajaan-kerajaan yang ada
di nusantara dari zaman hindu, budha, dan islam. Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa
Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu,dengan
berbagai cara dan bertahap. dengan itu sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempunyai
hubungannya dengan sejarah lahirnya Pancasila.
Penjajahan barat yang memusnahkan kemakmuran bangsa Indonesia itu tidak dibiarkan
begitu saja oleh segenap bangsa Indonesia. Sejak semula imprealisme itu menjejakkan kakinya
di Indonesia. Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di
kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso
pada tanggal 7 September 1944 dengan membentuk BPUPKI yang dibentuk oleh pemerintah
jepang. Namun akhirnya bangsa Indoesia memanfaatkan kekalahan Jepang atas
Sekutu yang akhirnya Indonesia mendapatkan kemerdekaannya.
Kemudian lahirlah organisasi-organisasi pergerakan lainnya , misalnya Sarikat Dagang
Islam (1909) , yang kemudian berganti menjadi Sarikat Islam(1911) yang dipimpin oleh H.O.S
Cokrominoto. Lalu muncul Indische Partij(1913), partai nasional Indonesia (1927),dan mulailah
perjuangan nasional Indonesia yang menitik beratkan pada kesatuan nasional dengan tujuan jelas
yaitu kemerdekaan Indonesia.
Jepang masuk Indonesia membawa propaganda,“Jepang pemimpin asia, Jepang saudara tua
Indonesia”,saat Jepang semakin terdesak dalam perang melawan sekutu
barat, jepang kemudian bersikap murah hati pada Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan
bagi Indonesia. Jepang memberikan janji keduanya berupa kemerdekaan tanpa syarat, Indonesia
diperbolehkan memperjuangkan kemerdekaanya lalu dibentuklah badan penyelidik usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
1.2. Pancasila sebagai dasar negara
Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan
kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada
suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara,
merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam
kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh
kehidupan negara Republik Indonesia. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari
alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR
9 Juni 196 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan
dan dipadatkan oleh PPKI atas nama bangsa rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik
Indonesia. Momerandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan ketetapan
No.XX/MPRS/1966.
Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan
kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di
Indonesia. Sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama yaitu, yakni sebagai dasar negara
( philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasia yang terkandung dalam alinea
keempat pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat
Indonesia yang merdeka.
Dewantara (2017:13) dalam tulisannya menyatakan bahwa filsafat Pancasila adalah nilai-
nilai yang bermanfaat suatu pengetahuan. Filsafat pancasila memiliki suatu kesatuan dasar yakni,
kesatuan yang utuh. Bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai yang mengakui, dan
menerima, Pancasila sebagai sesuatu yang bernilai.
Darmodiharjo (1985: 22), dalam tulisannya menyatakan bahwa pancasila adalah pandangan
yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. Nilai pancasila dianggap nilai dasar dan
puncak (sari-sari) budaya bangsa; karenanya nilai ini diyakini sebagai jiwa dan kepribadian
bangsa. Kepribadian bangsa ini menjiwai dan memberikan watak keperibadian dan indetitas
sehingga pengakuan atas kedudukan sebagai filsafat.
1.3. Pancasila di masa saat ini
Sebagai contoh warga Indonesia yang aktif di organisasi “persaudaraan” ini menyebut tidak
adanya keadilan sosial. Para pemimpin negara yang semestinya memakmurkan rakyat, tapi
ternyata tidak. Kekayaan rakyat dicuri dan semua amburadul. Indonesia sekarang banyak
menghadapi masalah besar. Seperti saat ini masalah tentang kekusaan diperebutkan, berita
bohong tentang politik di mana mana. Korupsi semakin merajalela. Hukum dimanipulasi, bukan
digunakan untuk melindungi kepentingan rakyat, tapi untuk melindungi penjahat-penjahat atau
koruptor-koruptor di kalangan para pengusaha negara, dan juga terorisme.
Kerukunan beragama sebenarnya dituntut oleh Pancasila, juga jauh dari kenyataan di
Indonesia saat ini. Dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa masnyarakat bebas
beragama. Dengan demikian negara indonesia bisa saling menghargai sesama umat, dan juga
bisa terlaksana ibadahnya dengan baik. Dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, masyarakat dan
negara indonesia semakin paham untuk tidak melanggar aturan yang ada atau yang ditegakan
oleh pemerintah. Pemerintah adalah orang yang mengatur segalah lalu lintas yang yang membuat
aturan-aturan yang ada. Maka dari itu masayarakat dan negara Indonesia semakin jaya, dan
menghormati aturan yang ada, yakni aturan yang dibuat oleh pemerintah. Dengan sila ketuhanan
ini nagara indonesia tidak ikut campur dalam atruran agama, Karena setiap agama mempunya
aturan-aturan yang ditegakkan oleh umat. Oleh sebab itu warga negara atau masyarakat
indonesia semakin jaya dan saling menghargai dan menghormati agama, dan sekaligus
masyarakat bisa melaksanakan ibadahnya atau kepercayaannya masing-masing.
Pemerintah merupakan suatu bentuk yang ideal dalam memerintah negara. Menurut
demokrasi memiliki nilai yang baik bukan dalam konteks tetapi melainkan kebaikan yang dibuat
oleh pemerintah. Dan tidak semua yang dikehendaki oleh kaum golongan tetapi semuanya rata
tidak ada yang milih. Dalam kelompok masyarakat yang menyebut diri mayoritas, aparat yang
bertanggungjawab terhadap keamanan atau kestabilan pemerintah yang tidak bisah buat banyak.
Tindakan yang menyalagunakan paham demokrasi yaitu pemerintah yang menyoritas paling
pada umumnya yang menjadi kerap berasal dari paham bahwa demkorasi menjunjung tinting
kebebasan hak manusia.
Pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 tentu ada dalam suatu posisi filosofis tertentu.
Artinya, pidato ini ada dalam konteks pidato-pidato para tokoh yang lain (yang tentunya
mempunyai posisi filosofis dan ideologis yang berbeda). Pada sidang yang pertama (31 Mei
1945), Soepomo menguraikan tiga teori tentang berdirinya suatu negara. Aneka teori tersebut
adalah: teori individualistis (dengan Thomas Hobbes, John Locke, Rousseau, Herbert Spencer,
dan Laski sebagai pijakan filosofisnya), teori golongan/kelas (dengan Marx, Engels, dan Lenin
sebagai filosof rujukannya), dan teori integralistik (dengan Spinoza, Adam Muller., dan Hegel
sebagai pijakan filosofisnya). Menurut Soepomo, Indonesia haruslah merupakan negara
integralistik. Mengapa? Karena dalam negara integralistik inilah ada persatuan antara pemimpin
dan rakyatnya.
Negara seperti ini cocok dengan aliran pikiran ketimuran dan masyarakat Indonesia yang ada
dalam adat. Dengan kata lain, Soepomo hendak mengatakan bahwa negara integralistik khas
Indonesia mempunyai pijakan filosofis yang jelas. Ideologi yang hendak ditolak bagi bangunan
Indonesia merdeka, menurut Soepomo, dengan demikian adalah federalisme (yang encuatkan
keterpecahan) dan individualisme-liberalisme (yang menekankan kebebasan mutlak bagi
individu), dan juga monarki. Pada pidato berikutnya. M. Yamin juga mengatakan bahwa
Indonesia baru nanti menolak paham federalisme, feodalisme, monarki, liberalisme, autokrasi,
birokrasi, dan demokrasi khas barat. Dari sini saja tampak bahwa ada “perang ideologi” dalam
konteks kemerdekaan Indonesia.
Dunia saat itu memang dilanda perang ideologi antara Barat yang menjunjung tinggi
liberalisme dan Timur yang mempromosikan sosialisme. Para founding fathers tentu amat
mengerti hal itu dan mencari pijakan filosofis dan sekaligus ideologis yang memadai bagi
berdirinya Indonesia merdeka. Dari sini bisa dimengerti mengapa Soepomo mengajukan Hegel,
Spinoza, dan Adam Muller bagi integralisme Indonesia (meskipun patut diperdebatkan 53
apakah ketiga filosof tersebut berbicara mengenai negara integralistik). Pada bingkai itulah
Soekarno menyampaikan pidatonya mengenai Pancasila.
BAB III
PENUTUP
1.1.1.Kesimpulan
Pancasila sebagai pandangan hidup suatu bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila telah melekat dan mendarah daging pada masyarakat Indonesia. maka manyarakat
Indonesia menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup ataupun menjadikan pancasila sebagai
perjuangan utama oleh masyarakat bangsa Indonesia. oleh karena itu, setiap warga negara
Indonesia mulai menerapkan nilai-nilai pada Pancasila tersebut baik di daerah maupun di pusat.
Berdasarkan penjelasan di atas kita dapat menyadari betapa pentingnya Pancasila sebagai
pedoman bangsa Indonesia. Maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila
pancasila tersebut.
Dasar negara adalah suatu yang ada dalam masyarakat yang membentu suatu negara maka
disebut dengan dasar negara. Dasar nagar ini bisa terbentuk adanya suatu undang-undang dasar
1945 yang ada di suatu pembukaan. Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi
pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia
dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam
fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara
Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah
dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan
penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia. Pengertian Pancasila
sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana
tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 196 yang menandaskan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama bangsa
rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Momerandum DPR-GR itu disahkan
pula oleh MPRS dengan ketetapan No.XX/MPRS/1966.
Daftar pustaka
Notonagoro, 1971, Pancasila Secara ilmiah Populer, Pantjuran Tujuh, Jakarta.
Dahm, B., 1987. Sukarno dan Perjuangan Kemerdekaan, alih bahasa oleh Hasan Basari. Jakarta.
Soekarno, 2008. Pancasila Dasar Negara. Adytia media Yogjakarta
Karno, 2017. Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Presindo media
Dewantara, A. (2017, July 17). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia dalam
Kacamata Soekarno). https://doi.org/10.31227/osf.io/e7cqk
Dewantara, A. (2017, August 8). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.
https://doi.org/10.31227/osf.io/t54au
Dewantara, A. (2018, September 18). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia
dalam Kacamata Soekarno). https://doi.org/10.31227/osf.io/e7cqk
Dewantara, A. (2018, September 18). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.
https://doi.org/10.31227/osf.io/t54au

More Related Content

Similar to TUGAS MATA KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN MORAL PANCASILA(4).pdf

Makalah pancasila secara terminologi
Makalah pancasila secara terminologiMakalah pancasila secara terminologi
Makalah pancasila secara terminologiSeptian Muna Barakati
 
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsaMakalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsaSeptian Muna Barakati
 
PPKn kelas 8 BAB I.pptx
PPKn kelas 8 BAB I.pptxPPKn kelas 8 BAB I.pptx
PPKn kelas 8 BAB I.pptxGioWibu
 
PANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docx
PANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docxPANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docx
PANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docxwardatussaniah2
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxPancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxAyudiPermana
 
Pemikiran Para Presiden RI tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI tentang PancasilaPemikiran Para Presiden RI tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI tentang PancasilaCandraAinurRofiq
 
pkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasipkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasidadang bh
 
MAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxMAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxVellaSufa
 
Bab i kedudukan dan fungsi pancasila
Bab i kedudukan dan fungsi pancasilaBab i kedudukan dan fungsi pancasila
Bab i kedudukan dan fungsi pancasilaTutikDaryatni
 
Ilham prayoga (17060484133) pend. pancasila semester 2 IKOR 2017 D
Ilham prayoga (17060484133) pend. pancasila semester 2 IKOR 2017 DIlham prayoga (17060484133) pend. pancasila semester 2 IKOR 2017 D
Ilham prayoga (17060484133) pend. pancasila semester 2 IKOR 2017 DILHAM PRAYOGA
 
Materi sosialisasi pkn
Materi sosialisasi pknMateri sosialisasi pkn
Materi sosialisasi pknTitikbudiarti
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraRestu Waras Toto
 
Kedudukan fungsi_pancasila
Kedudukan  fungsi_pancasilaKedudukan  fungsi_pancasila
Kedudukan fungsi_pancasilaHerwan Santoso
 

Similar to TUGAS MATA KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN MORAL PANCASILA(4).pdf (20)

Makalah pancasila secara terminologi
Makalah pancasila secara terminologiMakalah pancasila secara terminologi
Makalah pancasila secara terminologi
 
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsaMakalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
PPKn kelas 8 BAB I.pptx
PPKn kelas 8 BAB I.pptxPPKn kelas 8 BAB I.pptx
PPKn kelas 8 BAB I.pptx
 
PANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docx
PANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docxPANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docx
PANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docx
 
pancasila
pancasila pancasila
pancasila
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxPancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
 
Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2
 
Pemikiran Para Presiden RI tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI tentang PancasilaPemikiran Para Presiden RI tentang Pancasila
Pemikiran Para Presiden RI tentang Pancasila
 
pkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasipkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasi
 
MAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxMAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docx
 
Bab i kedudukan dan fungsi pancasila
Bab i kedudukan dan fungsi pancasilaBab i kedudukan dan fungsi pancasila
Bab i kedudukan dan fungsi pancasila
 
Makalah pancasila secara terminologi
Makalah pancasila secara terminologiMakalah pancasila secara terminologi
Makalah pancasila secara terminologi
 
Klp1 kwn
Klp1 kwnKlp1 kwn
Klp1 kwn
 
Ilham prayoga (17060484133) pend. pancasila semester 2 IKOR 2017 D
Ilham prayoga (17060484133) pend. pancasila semester 2 IKOR 2017 DIlham prayoga (17060484133) pend. pancasila semester 2 IKOR 2017 D
Ilham prayoga (17060484133) pend. pancasila semester 2 IKOR 2017 D
 
PANCASILA
PANCASILAPANCASILA
PANCASILA
 
Materi sosialisasi pkn
Materi sosialisasi pknMateri sosialisasi pkn
Materi sosialisasi pkn
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Kedudukan fungsi_pancasila
Kedudukan  fungsi_pancasilaKedudukan  fungsi_pancasila
Kedudukan fungsi_pancasila
 
Tugas imam izwa khudorii
Tugas imam izwa khudoriiTugas imam izwa khudorii
Tugas imam izwa khudorii
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

TUGAS MATA KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN MORAL PANCASILA(4).pdf

  • 1. TUGAS MATA KULIA KEWARGANEGARAAN Dosen pengampu: Dr. Agustinus W. Dewantara, S.S., M.Hum. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DISUSUN OLEH: MATEUS 152855 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN WIDYA YUWANA MADIUN 2018/2019
  • 2. ABSTRAK Pancasila adalah pedoman bangsa Republik Indonesia. Suatu pegangan bangsa Indonesia yang menganut sebagai kekuatan untuk menciptakan kehidupan masyarakat Indonesia adil dan makmur. Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara yang telah diterima oleh seluruh warga negara Indonesia seperti yang tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu merupakan kepribadian negara dan cara pandang hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuannya, ehingga tidak ada kekuatan apapun yang mampu memisahkan Pancasila dan Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagai mana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 9 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan ketetapan No.XX/MPRS/1966. Pancasila dalam Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia merupakan cara pandang untuk menilai peristiwa yang melatarbelakangi terbentuknya NKRI dan dasar negaranya yaitu Pancasila. Pembentukan Pancasila tersebut tidsk terleps dari sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara dari zaman hindu, budha, dan islam. Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu,dengan berbagai cara dan bertahap. dengan itu sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempunyai hubungannya dengan sejarah lahirnya Pancasila. Kata kunci : Kemerdekaan, Pancasila, Negara
  • 3. BAB I PENDAHULUAN .1. LATAR BELAKANG Dasar negara adalah landasan kehidupan bernegara. Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan. Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang besar dan heterogen. Disebut bangsa yang besar karena jumlah penduduknya menempati urutan keempat terbanyak setelah RRC, Amerika Serikat dan India. Indonesia juga bangsa yang heterogen karena terdiri atas banyak suku bangsa dengan berbagai macam agama, budaya, bahasa dan adat istiadat. Kita patut bersyukur bahwa bangsa yang besar dan heterogen ini dapat bersatu dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyak bangsa-bangsa yang besar dalam sejarahnya hancur karena tidak mampu mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan. Mengapa bangsa Indonesia mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan? salah satu jawabannya adalah karena kita telah sepakat Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional Indonesia. Nilai- nilai luhur Pancasila merupakan kesepakatan bersama dan menjadi titik temu antarkelompok dan golongan masyarakat Indonesia. Sebagai ideologi negara, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya diterima dan dijadikan acuan bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, kita perlu memelihara dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara. Dewantara, (2017;90-91), dalam tulisannya menyampaikan bahwa Negara kesatuan Republik Indonesia menpunyai pendiri yang sangat cerdas dan negara tersebut saling melontarkan gagasannya demi mencari dasar-dasar yang kuat supaya bagi pendirinya akan mempersiapkan kemerdekaan. Dengan demikian, ada salah satu tokoh yang gagasannya dipakei oleh sebagai pondasi negara yaitu Soekarno. Soekarno perna mengusulkan bahwa pancasila sebagai dasar nagara akan merangkum pancasila dalam satu nilai, yakni, gotong royong atau yang disenut dengan ekasila. Soekarno menyatakan bahwa nilai-nilai dalam pancasila berasal
  • 4. dari bumi Indonesia sendiri. fakta masyarakat Indonesia di berbagai tempat menjujung tinggi nilai kebersamaanlah yang membuat soekarno merabgkum pancasila menjadi gotong royong. Darmodhiharjo (1991:11) dalam tulisannya mengungkapkan bahwa pancasila adalah Dasar Negara, pandangan hidup, ideologi, Pancasila sebagai kepribadian bangsa, dan Pancasila sebagai filsafat. Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa Pancasila adalah landasan ideologis sekaligus dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh bangsa Indonesia. Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam. Pancasila adalah pandangan hidup bagi bangsa Indonesia yang asas-asasnya wajib diamalkan agar tercipta kehidupan yang aman dan tentram serta selaras dengan perintah Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, kita juga harus mengetahui dan memahami sejarah Pancasila agar kita selalu menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. .2. Rumusan Masalah 1.1. Sejarah pancasila ? 1.2. Pancasila sebagai dasar negara ? 1.3. Pancasila dimasa saat ini? .3. Tujuan Masalah 1.1. Mendikripsikan sejarah pancasila. 1.2. Mendiskripsikan pancasila sebagai dasar negara 1.3. Mendikripsikan pancasila simasa saat ini
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 1.1. Sejarah pancasila Pancasila adalah kesepakatan luhur antara semua golongan yang hidup di tanah air. Kesesepakatan luhur tidak akan banyak berfungsi jika tidak didudukkan dalam status yang jelas, oleh karena itu kesepakatan luhur bangsa harus dirumuskan sebagai ideologi bangsa dan filsafat. Ideologi bangsa, artinya setiap warga negara Republik Indonesia terikat oleh ketentuan- ketentuan yang sangat mendasar dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradad, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pandangan hidup dan sikap warga negara secara keseluruhan harus bertumpu pada Pancasila sebagai keutuhan bukan sekedar masing-masing sila (Oesman, 1990: 163). Dewantara (2017: 145), dalam tulisannya menyatakan bahwa bangsa dan negara Indonesia merupakan suatu bangsa yang besar. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai ragaman sosial, kelompok eknis, budaya,agama dan apirasi politik, sehingga bangsa ini secara sederhana dapat disebut dengan masyarakat multikultular. Multikultural menekankan keanekaragaman kebudayaan dalam kederajatan. Pancasila dalam Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia merupakan cara pandang untuk menilai peristiwa yang melatarbelakangi terbentuknya NKRI dan dasar negaranya yaitu Pancasila. Pembentukan Pancasila tersebut tidsk terleps dari sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara dari zaman hindu, budha, dan islam. Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu,dengan berbagai cara dan bertahap. dengan itu sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempunyai hubungannya dengan sejarah lahirnya Pancasila. Penjajahan barat yang memusnahkan kemakmuran bangsa Indonesia itu tidak dibiarkan begitu saja oleh segenap bangsa Indonesia. Sejak semula imprealisme itu menjejakkan kakinya di Indonesia. Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944 dengan membentuk BPUPKI yang dibentuk oleh pemerintah
  • 6. jepang. Namun akhirnya bangsa Indoesia memanfaatkan kekalahan Jepang atas Sekutu yang akhirnya Indonesia mendapatkan kemerdekaannya. Kemudian lahirlah organisasi-organisasi pergerakan lainnya , misalnya Sarikat Dagang Islam (1909) , yang kemudian berganti menjadi Sarikat Islam(1911) yang dipimpin oleh H.O.S Cokrominoto. Lalu muncul Indische Partij(1913), partai nasional Indonesia (1927),dan mulailah perjuangan nasional Indonesia yang menitik beratkan pada kesatuan nasional dengan tujuan jelas yaitu kemerdekaan Indonesia. Jepang masuk Indonesia membawa propaganda,“Jepang pemimpin asia, Jepang saudara tua Indonesia”,saat Jepang semakin terdesak dalam perang melawan sekutu barat, jepang kemudian bersikap murah hati pada Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia. Jepang memberikan janji keduanya berupa kemerdekaan tanpa syarat, Indonesia diperbolehkan memperjuangkan kemerdekaanya lalu dibentuklah badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 1.2. Pancasila sebagai dasar negara Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 196 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama bangsa rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Momerandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan ketetapan No.XX/MPRS/1966. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia. Sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama yaitu, yakni sebagai dasar negara
  • 7. ( philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasia yang terkandung dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. Dewantara (2017:13) dalam tulisannya menyatakan bahwa filsafat Pancasila adalah nilai- nilai yang bermanfaat suatu pengetahuan. Filsafat pancasila memiliki suatu kesatuan dasar yakni, kesatuan yang utuh. Bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai yang mengakui, dan menerima, Pancasila sebagai sesuatu yang bernilai. Darmodiharjo (1985: 22), dalam tulisannya menyatakan bahwa pancasila adalah pandangan yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. Nilai pancasila dianggap nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa; karenanya nilai ini diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa. Kepribadian bangsa ini menjiwai dan memberikan watak keperibadian dan indetitas sehingga pengakuan atas kedudukan sebagai filsafat. 1.3. Pancasila di masa saat ini Sebagai contoh warga Indonesia yang aktif di organisasi “persaudaraan” ini menyebut tidak adanya keadilan sosial. Para pemimpin negara yang semestinya memakmurkan rakyat, tapi ternyata tidak. Kekayaan rakyat dicuri dan semua amburadul. Indonesia sekarang banyak menghadapi masalah besar. Seperti saat ini masalah tentang kekusaan diperebutkan, berita bohong tentang politik di mana mana. Korupsi semakin merajalela. Hukum dimanipulasi, bukan digunakan untuk melindungi kepentingan rakyat, tapi untuk melindungi penjahat-penjahat atau koruptor-koruptor di kalangan para pengusaha negara, dan juga terorisme. Kerukunan beragama sebenarnya dituntut oleh Pancasila, juga jauh dari kenyataan di Indonesia saat ini. Dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa masnyarakat bebas beragama. Dengan demikian negara indonesia bisa saling menghargai sesama umat, dan juga bisa terlaksana ibadahnya dengan baik. Dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, masyarakat dan negara indonesia semakin paham untuk tidak melanggar aturan yang ada atau yang ditegakan oleh pemerintah. Pemerintah adalah orang yang mengatur segalah lalu lintas yang yang membuat aturan-aturan yang ada. Maka dari itu masayarakat dan negara Indonesia semakin jaya, dan menghormati aturan yang ada, yakni aturan yang dibuat oleh pemerintah. Dengan sila ketuhanan
  • 8. ini nagara indonesia tidak ikut campur dalam atruran agama, Karena setiap agama mempunya aturan-aturan yang ditegakkan oleh umat. Oleh sebab itu warga negara atau masyarakat indonesia semakin jaya dan saling menghargai dan menghormati agama, dan sekaligus masyarakat bisa melaksanakan ibadahnya atau kepercayaannya masing-masing. Pemerintah merupakan suatu bentuk yang ideal dalam memerintah negara. Menurut demokrasi memiliki nilai yang baik bukan dalam konteks tetapi melainkan kebaikan yang dibuat oleh pemerintah. Dan tidak semua yang dikehendaki oleh kaum golongan tetapi semuanya rata tidak ada yang milih. Dalam kelompok masyarakat yang menyebut diri mayoritas, aparat yang bertanggungjawab terhadap keamanan atau kestabilan pemerintah yang tidak bisah buat banyak. Tindakan yang menyalagunakan paham demokrasi yaitu pemerintah yang menyoritas paling pada umumnya yang menjadi kerap berasal dari paham bahwa demkorasi menjunjung tinting kebebasan hak manusia. Pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 tentu ada dalam suatu posisi filosofis tertentu. Artinya, pidato ini ada dalam konteks pidato-pidato para tokoh yang lain (yang tentunya mempunyai posisi filosofis dan ideologis yang berbeda). Pada sidang yang pertama (31 Mei 1945), Soepomo menguraikan tiga teori tentang berdirinya suatu negara. Aneka teori tersebut adalah: teori individualistis (dengan Thomas Hobbes, John Locke, Rousseau, Herbert Spencer, dan Laski sebagai pijakan filosofisnya), teori golongan/kelas (dengan Marx, Engels, dan Lenin sebagai filosof rujukannya), dan teori integralistik (dengan Spinoza, Adam Muller., dan Hegel sebagai pijakan filosofisnya). Menurut Soepomo, Indonesia haruslah merupakan negara integralistik. Mengapa? Karena dalam negara integralistik inilah ada persatuan antara pemimpin dan rakyatnya. Negara seperti ini cocok dengan aliran pikiran ketimuran dan masyarakat Indonesia yang ada dalam adat. Dengan kata lain, Soepomo hendak mengatakan bahwa negara integralistik khas Indonesia mempunyai pijakan filosofis yang jelas. Ideologi yang hendak ditolak bagi bangunan Indonesia merdeka, menurut Soepomo, dengan demikian adalah federalisme (yang encuatkan keterpecahan) dan individualisme-liberalisme (yang menekankan kebebasan mutlak bagi individu), dan juga monarki. Pada pidato berikutnya. M. Yamin juga mengatakan bahwa Indonesia baru nanti menolak paham federalisme, feodalisme, monarki, liberalisme, autokrasi,
  • 9. birokrasi, dan demokrasi khas barat. Dari sini saja tampak bahwa ada “perang ideologi” dalam konteks kemerdekaan Indonesia. Dunia saat itu memang dilanda perang ideologi antara Barat yang menjunjung tinggi liberalisme dan Timur yang mempromosikan sosialisme. Para founding fathers tentu amat mengerti hal itu dan mencari pijakan filosofis dan sekaligus ideologis yang memadai bagi berdirinya Indonesia merdeka. Dari sini bisa dimengerti mengapa Soepomo mengajukan Hegel, Spinoza, dan Adam Muller bagi integralisme Indonesia (meskipun patut diperdebatkan 53 apakah ketiga filosof tersebut berbicara mengenai negara integralistik). Pada bingkai itulah Soekarno menyampaikan pidatonya mengenai Pancasila.
  • 10. BAB III PENUTUP 1.1.1.Kesimpulan Pancasila sebagai pandangan hidup suatu bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila telah melekat dan mendarah daging pada masyarakat Indonesia. maka manyarakat Indonesia menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup ataupun menjadikan pancasila sebagai perjuangan utama oleh masyarakat bangsa Indonesia. oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia mulai menerapkan nilai-nilai pada Pancasila tersebut baik di daerah maupun di pusat. Berdasarkan penjelasan di atas kita dapat menyadari betapa pentingnya Pancasila sebagai pedoman bangsa Indonesia. Maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila pancasila tersebut. Dasar negara adalah suatu yang ada dalam masyarakat yang membentu suatu negara maka disebut dengan dasar negara. Dasar nagar ini bisa terbentuk adanya suatu undang-undang dasar 1945 yang ada di suatu pembukaan. Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 196 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama bangsa rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Momerandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan ketetapan No.XX/MPRS/1966.
  • 11. Daftar pustaka Notonagoro, 1971, Pancasila Secara ilmiah Populer, Pantjuran Tujuh, Jakarta. Dahm, B., 1987. Sukarno dan Perjuangan Kemerdekaan, alih bahasa oleh Hasan Basari. Jakarta. Soekarno, 2008. Pancasila Dasar Negara. Adytia media Yogjakarta Karno, 2017. Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Presindo media Dewantara, A. (2017, July 17). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia dalam Kacamata Soekarno). https://doi.org/10.31227/osf.io/e7cqk Dewantara, A. (2017, August 8). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini. https://doi.org/10.31227/osf.io/t54au Dewantara, A. (2018, September 18). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia dalam Kacamata Soekarno). https://doi.org/10.31227/osf.io/e7cqk Dewantara, A. (2018, September 18). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini. https://doi.org/10.31227/osf.io/t54au