Negosiasi merupakan suatu proses negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan yang dihendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi.
Negosiasi merupakan suatu proses negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan yang dihendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi.
Setiap orang pasti pernah melakukan negosiasi. Baik negosiasi secara formal maupun negosiasi non formal. Negosiasi dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan.
Seperti untuk mencapai kesepakatan. Negosiasi juga tidak hanya dilakukan oleh dua pihak saja. Di dalam negosiasi, bisa dilakukan oleh banyak pihak.
Berikut penjelasan mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan tahapan negosiasi.
Tugas Rangkuman
Judul Buku : The Power of Negotiating
Pengarang : Asti Musman
Program Studi: Ekonomi Manajemen
Universitas Krisnadwipayana
Dosen Pengampu : Dr. Eddy Sanusi S, SE. MM
Setiap orang pasti pernah melakukan negosiasi. Baik negosiasi secara formal maupun negosiasi non formal. Negosiasi dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan.
Seperti untuk mencapai kesepakatan. Negosiasi juga tidak hanya dilakukan oleh dua pihak saja. Di dalam negosiasi, bisa dilakukan oleh banyak pihak.
Berikut penjelasan mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan tahapan negosiasi.
Tugas Rangkuman
Judul Buku : The Power of Negotiating
Pengarang : Asti Musman
Program Studi: Ekonomi Manajemen
Universitas Krisnadwipayana
Dosen Pengampu : Dr. Eddy Sanusi S, SE. MM
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
4. MEMAHAMI
NEGOSIASI
Negosiasi banyak terjadi pada banyak
situasi dari skala kecil hingga besar.
Sekilas, negosiasi bisnis mirip dengan
diskusi di antara dua individu.
Secara umum, negosiasi memiliki dua fungsi
utama, yaitu mengeksplorasi dan
mendamaikan.
Negosiasi eksplorasi bertujuan untuk
mencapai kesepakatan dalam bidang
kepentingan tertentu.
Sementara itu, negosiasi damai bertujuan
untuk menyelesaikan perbedaan.
4
5. Ada tiga tipe negosiasi.
Tipe pertama adalah negosiasi win-win atau biasa disebut negosiasi
berdasarkan kesepakatan. Tujuan utamanya adalah bekerja sama
sedemikian rupa sehingga memberikan kontribusi untuk saling
menguntungkan dengan membahas kepentingan masing-masing pihak
hingga kesepakatan tercapai. Kedua belah pihak berharap untuk diulang
bisnis.
Tipe kedua adalah tipe negosiasi yang bertujuan mendapatkan
kesepakatan terbaik untuk satu sisi. Dalam tipe ini, penjual biasanya
menjual produknya, tetapi ia cenderung kurang peduli tentang bisnis yang
berulang-ulang.
Tipe ketiga adalah negosiasi menang-kalah. Di sini, tujuannya adalah
menyelesaikan konflik dan masing-masing pihak menganggap pihak lain
sebagai lawan. Karena itu, negosiasi berusaha untuk memenangkan
sebuah argumen.
5
6. Ada tiga jenis negosiator, yaitu negosiator keras, negosiator berprinsip, dan
negosiator lunak.
Seorang negosiator yang keras atau biasa disebut pejuang bernegosiasi untuk memenangkan
tuntutan dan sebagian besar terlibat dalam negosiasi menang-kalah.
Negosiator berprinsip mencari manfaat bersama dalam membuat penawaran dan biasanya
melibatkan negosiasi yang saling menguntungkan.
Negosiator lunak atau biasa disebut sebagai negosiator kreatif mencari persetujuan dan menerima
apa yang ditawarkan.
6
7. MEMPERSIAPKAN
NEGOSIASI
Dalam mempersiapkan negosiasi, seseorang
harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1.Seseorang Harus Paham Apa Itu Negosiasi dan Tipe-Tipe Negosiator Gagasan utama
negosiasi meliputi tujuan dan jenis negosiasi. Pengetahuan ini penting untuk memilih jenis
negosiasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan seseorang. Juga, seseorang harus
mengerti tipe negosiator untuk memilih perwakilan yang cocok ketika ingin
mendelegasikan pekerjanya melakukan negosiasi.
2.Seseorang Harus Menyatakan Tujuan-tujuannya Seseorang mungkin memiliki banyak
tujuan untuk ditawarkan selama proses negosiasi. Namun, ada kemungkinan bahwa tidak
semuanya akan disetujui oleh pihak lain. Karena itu, penting untuk menetapkan dan
memprioritaskan tujuan dari yang paling utama ke yang paling kurang utama. Hal ini bisa
dijadikan pedoman untuk memutuskan persetujuan maksimum dan minimum realistis yang
berterima saat berkompromi.
3.Seseorang Harus Mengumpulkan Informasi yang Cukup mengenai Pihak Lain Sangat
penting untuk mengetahui dengan siapa seseorang akan melakukan negosiasi dan
dengan mengumpulkan informasi yang cukup. Ini mencakup kredibilitasnya, bidang
peminatan, preferensi, agenda, kualitas standar, dan sebagainya. Hal-hal ini akan
memastikan keamanan seseorang dan memudahkan proses negosiasi.
7
8. 4.Seseorang yang Bernegosiasi Harus Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan Menganalisis kekuatan
dan kelemahan penting untuk mengawasi dan menjaga posisi tawaran seseorang. Oleh karena itu,
seseorang harus mengetahui kemungkinan kekuatan dan kelemahan sebuah perusahaan dengan
sangat baik, dengan memiliki tujuan dan penilaian teratur, serta membandingkan posisi perusahaan
dengan pihak lain dalam mengikuti negosiasi.
5.Seseorang yang Bernegosiasi Harus Menulis Daftar Celah yang Mungkin Ada Kemungkinan celah
atau konsesi yang ada dalam negosiasi termasuk strategi negosiasi. Juga, seseorang harus membuat
daftar kondisi penting jika tidak mungkin untuk menyerah dalam negosiasi. Konsesi dapat diubah
seiring waktu dan tergantung pada kondisi dan prioritas sebuah perusahaan.
6.Seseorang yang Bernegosiasi Harus Mempersiapkan Dukungan Visual Seseorang dapat
menggunakan data statistik dan fakta terkait atau bahkan penelitian untuk meyakinkan pihak lain. Hal
ini bisa menjadi bukti untuk membuat poin yang lebih jelas. Karena itu, penting untuk menyiapkan data
dan menyediakan dukungan visual untuk memudahkannya dalam membaca. Dukungan visual dapat
berupa gambar dan tabel.
7.Seseorang yang Bernegosiasi Harus Menggunakan Ungkapan-ungkapan Bahasa yang Tepat Dalam
proses negosiasi, seseorang seharusnya tidak hanya harus mengetahui apa dan kapan harus
berbicara, tetapi juga bagaimana mengomunikasikan usulan dalam sebuah forum karena itu penting
untuk menggunakan ekspresi bahasa yang sesuai sejak awal hingga akhir proses. Bahasa yang
digunakan harus tepat, akurat, tidak ambigu, singkat, dan meyakinkan. Karena itu, sebelum memulai
negosiasi, kita harus belajar setidaknya cara membuka, menawar, membuat konsesi, menerima,
mengonfirmasi, dan meringkas negosiasi.
8
9. MELAKUKAN
NEGOSIASI
Ada empat langkah dalam melakukan negosiasi.
yaitu membuka pernyataan; tawar-menawar dan
membuat konsesi; menerima dan mengonfirmasi;
serta meringkas dan melihat ke depan.
Dalam negosiasi seseorang harus menggunakan
ungkapan-ungkapan yang tepat dalam setiap
langkah. Ungkapan-ungkapan tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
9
10. 1. Membuat Pernyataan Pembuka
Pernyataan pembukaan termasuk menyatakan
tujuan umum, menyatakan prioritas, dan
menyatakan tujuan-tujuan independen.
10
11. 11
2. Tawar-menawar dan Membuat
Konsesi
Hal ini adalah inti dari negosiasi. Di sini, para
negosiator harus mengidentifikasi isu yang paling
penting dan kurang penting. Prinsipnya adalah
negosiator harus memberikan apa yang tidak begitu
penting bagi pihaknya, tetapi berharga bagi pihak
lain.
12. 12
3. Menerima dan Mengonfirmasi
Setelah proses tawar-menawar berhasil,
satu pihak dapat menerima usulan pihak
lain.
14. MENGATASI
NEGOSIASI SULIT
Negosiasi bisa menjadi sulit, terutama ketika negosiator
dari dua sisi tidak mencapai sebuah kesepakatan.
Ketika konflik muncul, seseorang harus menunjukkan
pemahamannya terhadap posisi yang lain.
Dalam hal ini negosiator tidak seharusnya menyalahkan, mengkritik, menyerang,
mengancam, atau bahkan berkata kasar. Sebaliknya, sangat disarankan agar
seseorang dapat mengajukan pertanyaan, mendengarkan, merangkum,
membangun landasan bersama, dan menjelaskan perasaannya selama negosiasi.
Juga, ia harus memaparkan keuntungan yang diperoleh jika kesepakatan tercapai.
Negosiator juga dapat menolak tawaran yang diberikan. Sebelum menolak, lebih
baik meminta penundaan, membahas pilihan-pilihan yang ada, mengingat
batasan-batasan, dan memutuskan apakah kepentingan tersebut dapat dipenuhi.
Negosiator juga dapat menolak usulan yang diberikan atau menyarankan solusi
lain. Akhirnya, seseorang dapat memutuskan negosiasi jika diperlukan.
14
15. 15
Negosiator juga dapat menolak usulan
yang diberikan atau menyarankan
solusi lain. Akhirnya, seseorang dapat
memutuskan negosiasi jika
diperlukan.
17. 17
A. MEMBUAT PENARIKAN KESIMPULAN
Inferensi mengacu pada situasi ketika seseorang menebak atau membentuk opini atas
informasi yang dia miliki. Dalam domain bisnis, inferensi dapat bertukar arti dengan
kesimpulan. Menarik kesimpulan dapat diartikan perujukan pada informasi yang tersirat.
Biasanya dilakukan oleh pembicara atau presenter dalam acara bisnis seperti
pertemuan bisnis dan presentasi bisnis. Ada kalanya orang bekerja di perusahaan untuk
membuat presentasi tentang subjek tertentu yang terkait dengan bidang keahlian
mereka. Sebuah presentasi umumnya mengandung tiga bagian, yaitu pembukaan,
pembicaraan utama, dan penutup atau bagian terakhir. Mengakhiri presentasi sama
pentingnya dengan mengawali presentasi. Dalam bahasa Inggris, ada beberapa
ungkapan-ungkapan yang biasanya digunakan untuk menandai awal dan akhir
presentasi. Dalam menyimpulkan pembicaraan anda, ada juga beberapa ungkapan
untuk menyimpulkan pembicaraan.
18. 18
Berikut adalah tiga alasan utama mengapa memberikan tanda
pada akhir pembicaraan penting.
1. Membangunkan Pendengar (membuat pendengar tertarik kembali)
Jika pendengar Anda kehilangan fokus dalam presentasi yang kita berikan, maka kita
harus mengembalikan fokus pendengar dengan memberi sinyal/mengingatkan
pendengar pada isi presentasi yang kita sudah sampaikan. Oleh karena itu, memberi
sinyal atau Anda akhir presentasi Anda akan
membangunkan dan mengembalikan fokus pendengar pada presentasi Anda.
2. Mengatur Kembali Fokus Anda (membuat pendengar menyadari bahwa
Membuat kesimpulan itu untuk mengembalikan fokus pendengar dan anda,
kesimpulan juga membuat pendengar menyadari bahwa presentasi akan habis serta
membuat pendengar memahami poin-poin dari presentasi
kesimpulan sebagai bagian dari struktur presentasi
19. 19
3. Mengklarifikasi Struktur Pembicaraan Anda
Presentasi memiliki struktur yang jelas seperti pembukaan, menyajikan
topik utama, dan penutup untuk memandu pembicara dan para pendengar.
frasa transisi seperti ungkapan-ungkapan untuk mengakhiri pembicaraan
menciptakan kejelasan struktur presentasi.
20. 20
B. BAHASA UNTUK MENARIK KESIMPULAN
Kesimpulan dalam rapat atau dalam presentasi adalah bagian penting untuk
mengingatkan pendengar tentang poin-poin penting dari sebuah pertemuan. Dalam
percakapan lisan, sering kali ringkasan dan kesimpulan digunakan secara bergantian.
Padahal, keduanya mempunyai perbedaan yang sedikit. Biasanya, rangkuman
merujuk pada sebuah ringkasan deskripsi yang menjelaskan poin utama sebuah
pembicaraan. Sementara itu, ringkasan hanya menyatakan kembali poin utama,
sedangkan kesimpulan biasanya mencakup beberapa saran atau rekomendasi yang
diberikan oleh pembicara setelah merangkum poin-poin pembicaraan.
21. 21
Berikut struktur untuk mengakhiri pembicaraan beserta ungkapan
yang sering digunakan pada masing-masing bagian.
1. Mengakhiri Presentasi
That ends my talk.
That remarks the end of my talk.
That brings me to the end of my talk.
2. Menyatakan Kesimpulan
I’d like to end my talk by emphasizing the main points of my presentation.
I’d like to end with ...(a summary of the main points/some recommendations).
To quickly recap, I’d like you to remember these key points....
This concludes the focus of our discussion today. To end, I’d like to highlightthese points.
22. 22
3. Menyatakan Rekomendasi
I have two recommendations regarding this matter.
What we need to do now is ....
I think we have to ....
I think we have seen that we should ....
4. Berterima Kasih pada Pendengar
Thank you so much for your attention.
I can see that our time is almost up, so to finish, I’d like to say thank you for your
attention.
I sincerely appreciate your attention today.
I sincerely appreciate that I’ve had this opportunity to present to you.
I’d like to thank you for your time and attention during my talk.
23. 23
Untuk memberikan informasi kontak dan menyarankan bacaan lebih lanjut, berikut
beberapa ungkapan yang bisa digunakan
5. Menyediakan Informasi Kontak dan Bacaan Lanjutan
If you would like more information about this issue, here is the list of useful websites you
can visit.
If anyone is interested in this topic, here is a list of useful resources.
Here is a list for further readings on this topic.
If anyone still has questions on this topic, please feel free to contact me at: ....
(include email or phone number)
24. 24
Berikut ini beberapa ungkapan yang digunakan dalam menarik kesimpulan
untuk komunikasi tertulis dan lisan
6. Memulai Sebuah Kesimpulan dalam Komunikasi Tertulis
In conclusion, ...
Thus, ...
Therefore, ...
To conclude, ...
7. Ungkapan-ungkapan Lain untuk Memulai Sebuah Kesimpulan dalam Komunikasi
Lisan
To sum up, ..
All in all, ..
So, ...
In a nuthshell, ...
The bottom line is, ...
For these reasons, ...
25. 25
C. CARA MENARIK SEBUAH KESIMPULAN
Dalam menyuarakan kesimpulan pembicaraan Anda, berikut adalah beberapa kiat
memberikan kesimpulan yang baik
1. Singkat
Ketika Anda melakukan presentasi, Anda mungkin tidak punya banyak waktu untuk
menyimpulkan presentasi Anda. Misalnya, dalam 15 menit presentasi, kesimpulan Anda
mungkin hanya berlangsung kurang dari dua menit. Dengan demikian, Anda harus
menyatakan kesimpulan secara singkat dan jelas kurang dari 10 kalimat. Jika
kesimpulan terlalu panjang, pendengar akan kehilangan minat atau bahkan melupakan
apa yang Anda katakan. Solusinya adalah mempersiapkan penutupan Anda sebelum
tampil dan berhati-hati agar tidak menyimpang dari pembicaraan yang direncanakan.
26. 26
2. Bahasa yang Tepat
Cara Anda menyajikan kesimpulan memainkan peran penting dalam performa Anda secara
keseluruhan. Dalam menyatakan kesimpulan, lebih baik gunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti yang terdengar meyakinkan sehingga pendengar kemungkinan besar akan
setuju dengan poin Anda.
27. 27
3. Slide Akhir yang Menarik dan Bermanfaat
Ketika menggunakan sebuah slide untuk menampilkan poin-poin kesimpulan, akan
lebih baik jika ditulis dalam frasa singkat sehingga audiens lebih memperhatikan.
29. 29
Dalam proses membaca, ada banyak
strategi yang digunakan agar membaca
dapat dilakukan secara efektif. Artinya,
dengan waktu yang cukup, diperoleh hasil
maksimal. Terkadang, kita “diburu waktu”
untuk memahami sebuah teks, misalnya
menjelang ujian. Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk membaca secara
efektif adalah metode SQ3R yang
penjelasannya dapat dilihat dalam tabel
berikut.
30. 30
Survey : Me-review teks untuk mendapatkan
tema atau topik yang dibahas di dalam teks serta
tujuan teks tersebut. Hal itu dilakukan dengan
melihat judul, subjudul, gambar, tabel, kata atau
bagian yang diberi tanda khusus, seperti cetak
tebal, cetak miring, diberi garis bawah, atau
diberi warna yang berbeda.
Question : Menyusun pertanyaan (dalam hati)
mengenai hal yang berkaitan dengan proses
review. Dengan kata lain, ada semacam rasa
keingintahuan atas setiap bagian teks.
31. 31
Survey : Membaca teks dengan teknis scanning
atau skimming tidak membaca setiap kata yang
ada di dalam teks. Kalau tidak ada pertanyaan
yang disediakan, pertanyaan yang dibuat (pada
tahap question) dapat menjadi acuan dalam
mencari penjelasan atau jawabannya.
Recite : Menuturkan kembali isi teks dengan
bahasa sendiri. Kemudian, sebaiknya ditulis agar
dapat dipakai sebagai bahan belajar.
32. 32
Survey : Mencocokkan kembali jawaban hasil
membaca (jawaban atas pertanyaan) dan hasil
recite sehingga tidak ada informasi yang keliru.