SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Rugi Tegangan
Sistem Distribusi
DISUSUN OLEH:
• RAIHAN
DZAKWAN
MUHAMMAD
• KENNICHI
HARKRISTANTO
• SEVIRA
RAMBANISA
HAMZAH
• DIMAS ABIYASA
MATA KULIAH:
TRANSMISI DAYA LISTRIK
DOSEN:
Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD.
IPU
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2017
80
Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem jaringan distribusi tenaga
listrik selalu terjadi, dan penyebab ketidakseimbangan tersebut adalah pada
pengaturan bebanbeban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah.
Akibat ketidakseimbangan beban tersebut muncul arus pada netral trafo.
Arus yang mengalir pada netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses
(rugi-rugi), yaitu losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo
penyaluran energi listrik pada sistem distribusi dimana susut tegangan akan
mempengaruhi penyaluran energi listrik kepada konsumen dimana jika terjadi
susut tegangan pada sistem distribusi maka energi listrik yang akan disalurkan
kepada konsumen akan menjadi tidak standar lagi
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk
Power Source) sampai ke konsumen.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah
1) Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan
2) Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi
Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Untuk kemudahan dan penyederhanaan, jaringan distribusi dibagi menjadi
beberapa bagian:
• Bagian pembangkitan (Generation).
• Bagian penyaluran (Transmission)
• Bagian Distribusi Primer
• Di dalam bangunan pada beban/konsumen
Pengelompokan Tegangan Sistem Tenaga Listrik
Gardu Induk
Gardu induk berfungsi untuk menerima daya listrik dari jaringan transmisi/sub
transmisi dan menurunkan tegangan menjadi tegangan distribusi primer (JTM).
Jadi pada bagian ini terjadi penurunan tegangan tinggi atau pun tegangan extra
tinggi ke tegangan menengah 20 kV
Jaringan Sistem Distribusi Primer
Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu
induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat menggunakan saluran
udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang
diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan.
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran
pada SUTM
Penyaluran daya listrik dari pembangkit sampai ke konsumen melalui suatu sistem
penyaluran yang panjang, terdapat parameter–parameter yang mempengaruhi besaran
tenaga listrik yang diterima.
Adapun yang mempengaruhi sistem penyaluran daya listrik pada saluran udara
tegangan menengah adalah sebagai berikut:
• Pengaruh Eksternal
Pengaruh ekstenal adalah pengaruh lingkungan yang sering mengakibatkan terjadinya
gangguan – gangguan pada sistem sehingga menyebabkan pemadaman listrik, tingkat
tegangan yang menurun, serta ayunan tegangan yang diakibatkan oleh faktor alam
seperti angin, gempa bumi, badai dan gunung meletus. Sedangkan pengaruh hewan
dan manusia terjadi perusakan alam seperti penebangan pohon didekat jaringan
listrik.
• Pengaruh Internal
Pengaruh internal adalah pengaruh yang dialami oleh saluran listrik tegangan
menengah akibat dari kondisi penyaluran tenaga listrik. pengaruh internal dapat
menyebabkan terjadi perubahan listrik yang dikirim dari pusat pembangkitan ke
konsumen tenaga listrik. Sehingga untuk memperbaiki perlu dikompensasi
dengan peralatan – peralatan bantu distribusi. Pengaruh pengaruh internal yang
dimaksud adalah resistansi, induktansi, dan kapasitansi
• Resistansi
Resistansi penghantar berpengaruh dominan terhadap saluran udara tegangan
menengah 20 [kV], yaitu diakibatkan oleh resistansi yang dimiliki oleh material
penghantar. Pada penghantar tertentu resistansi yang baik, sehingga jika digunakan
sebagai bahan penghantar akan sangat baik, karena rugi – rugi akibat penghantar yang
kecil namun untuk dipergunakan sebagai penghantar jaring listrik membutuhkan
material yang banyak sehingga tidak ekonomis, sebagai alternatif dipakai penghantar
alumunium dan tembaga yang perbandingan secara langsung dengan panjang saluran,
makin panjang saluran, maka makin besar pengaruh yang tidak dikompensasi dengan
peralatan lain kecuali dengan pengganti jenis dan penampang penghantar.
• Induktansi
Pengaruh induktansi pada panjang jarring tenaga listrik adalah akibat dari
penghantar yang diberi aliran listrik sehingga terjadi saling mempengaruhi antara
penghantar itu sendiri. Apabila penghantar dialiri arus listrik, maka besar
tegangan yang ditimbulkan adalah akibat dari perubahan fluks magnetik yang
terjadi. Induktansi yang ditimbulkan oleh penghantar tersebut merupakan jumlah
fluks yang timbul (fluks gandeng) per satuan dalam penghantar.
• Kapasitansi
Pengaruh kapasitansi pada saluran tenaga listrik dapat didefinisikan sebagai
muatan – muatan antara dua penghantar per satuan beda potensial. Pengaruh
kapasitansi antara dua penghantar dengan netral (bumi) untuk jarak saluran yang
panjang sangat mempengaruhi besaran perubahan tenaga listrik sehingga dapat
dikompensasi dengan melakukan metode transposisi.
Perhitungan Jatuh Tegangan
Perhitungan jatuh tegangan pada jaring distribusi adalah selisih antara tegangan
pangkal pengirim (sending end) dengan tegangan pada ujung penerima (receiving
end). Jatuh tegangan terjadi karena ada pengaruh dari tahanan dan reaktansi
saluran, perbedaan sudut fasa antara arus dan tegangan serta besar arus beban,
jatuh tegangan pada saluran bolak–balik tergantung pada impedansi, beban, dan
jarak.
Diagram Phasor
Sekian dan Terimakasih

More Related Content

What's hot

Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem Kelistrikan
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem KelistrikanSistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem Kelistrikan
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem KelistrikanPutri Berlian Abadi
 
Level keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrikLevel keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listriksuparman unkhair
 
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAH
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAHMAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAH
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAHHastih Leo
 
4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor BankSimon Patabang
 
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)sofyan_inawan
 
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaDiana Fauziyah
 
Skema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikSkema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikuti kurnia
 
Fizik Ting.5 Bab 3.5
Fizik Ting.5 Bab 3.5Fizik Ting.5 Bab 3.5
Fizik Ting.5 Bab 3.5tehmaimah
 
Bab 14 sistem distribusi tenaga listrik
Bab 14   sistem distribusi tenaga listrikBab 14   sistem distribusi tenaga listrik
Bab 14 sistem distribusi tenaga listrikEko Supriyadi
 
Tugas 1_transmisi daya listrik_fakhrian riferly_062001500011
Tugas 1_transmisi daya listrik_fakhrian riferly_062001500011Tugas 1_transmisi daya listrik_fakhrian riferly_062001500011
Tugas 1_transmisi daya listrik_fakhrian riferly_062001500011fakhrian riferly
 
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedanceMateri tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedanceEmyu Rahmawan
 
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]Salman Alparisi
 

What's hot (20)

Teknik distribusi tenaga listrik
Teknik distribusi tenaga listrikTeknik distribusi tenaga listrik
Teknik distribusi tenaga listrik
 
8.2
8.28.2
8.2
 
JARINGAN DISTRIBUSI
JARINGAN  DISTRIBUSIJARINGAN  DISTRIBUSI
JARINGAN DISTRIBUSI
 
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem Kelistrikan
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem KelistrikanSistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem Kelistrikan
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem Kelistrikan
 
JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN SISTEM DISTRIBUSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Level keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrikLevel keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrik
 
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
 
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAH
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAHMAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAH
MAKALAH TRANSMISI ARUS BOLAK BALIK KAWAT TANAH
 
4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank
 
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
 
Teknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggiTeknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggi
 
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasa
 
Skema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikSkema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrik
 
Topik2 Penghantaran
Topik2 PenghantaranTopik2 Penghantaran
Topik2 Penghantaran
 
Syamsir Abduh-Sambaran petir-2002
Syamsir Abduh-Sambaran petir-2002Syamsir Abduh-Sambaran petir-2002
Syamsir Abduh-Sambaran petir-2002
 
Fizik Ting.5 Bab 3.5
Fizik Ting.5 Bab 3.5Fizik Ting.5 Bab 3.5
Fizik Ting.5 Bab 3.5
 
Bab 14 sistem distribusi tenaga listrik
Bab 14   sistem distribusi tenaga listrikBab 14   sistem distribusi tenaga listrik
Bab 14 sistem distribusi tenaga listrik
 
Tugas 1_transmisi daya listrik_fakhrian riferly_062001500011
Tugas 1_transmisi daya listrik_fakhrian riferly_062001500011Tugas 1_transmisi daya listrik_fakhrian riferly_062001500011
Tugas 1_transmisi daya listrik_fakhrian riferly_062001500011
 
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedanceMateri tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedance
 
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
 

Similar to Tugas kelompok 2

TRANSMISI AC.pptx
TRANSMISI AC.pptxTRANSMISI AC.pptx
TRANSMISI AC.pptxAndiRaihan4
 
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxjaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxAbelDoloksaribu
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdfIWISUKARTO531201031
 
materi 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptx
materi 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptxmateri 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptx
materi 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptxCHAIRULNAZALULANSHAR
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk odhimay
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhSimon Patabang
 
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdf
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdfSISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdf
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdfKhoirinNida6
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxIlhamDanal
 
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptx
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptxSistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptx
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptxIvanderTristan1
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggiedofredika
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the artsuparman unkhair
 

Similar to Tugas kelompok 2 (20)

TRANSMISI AC.pptx
TRANSMISI AC.pptxTRANSMISI AC.pptx
TRANSMISI AC.pptx
 
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxjaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
materi 1 konsep distribusi.pptx
materi 1 konsep distribusi.pptxmateri 1 konsep distribusi.pptx
materi 1 konsep distribusi.pptx
 
materi 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptx
materi 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptxmateri 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptx
materi 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptx
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISIJARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISI
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KVTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf
 
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdf
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdfSISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdf
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdf
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
 
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptx
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptxSistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptx
Sistem transmisi dan prinsip kelistrikan-1.pptx
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the art
 

Recently uploaded

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Tugas kelompok 2

  • 1. Rugi Tegangan Sistem Distribusi DISUSUN OLEH: • RAIHAN DZAKWAN MUHAMMAD • KENNICHI HARKRISTANTO • SEVIRA RAMBANISA HAMZAH • DIMAS ABIYASA MATA KULIAH: TRANSMISI DAYA LISTRIK DOSEN: Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD. IPU TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS TRISAKTI 2017 80
  • 2. Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem jaringan distribusi tenaga listrik selalu terjadi, dan penyebab ketidakseimbangan tersebut adalah pada pengaturan bebanbeban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut muncul arus pada netral trafo.
  • 3. Arus yang mengalir pada netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses (rugi-rugi), yaitu losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo penyaluran energi listrik pada sistem distribusi dimana susut tegangan akan mempengaruhi penyaluran energi listrik kepada konsumen dimana jika terjadi susut tegangan pada sistem distribusi maka energi listrik yang akan disalurkan kepada konsumen akan menjadi tidak standar lagi
  • 4. Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah 1) Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi
  • 5. Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Untuk kemudahan dan penyederhanaan, jaringan distribusi dibagi menjadi beberapa bagian: • Bagian pembangkitan (Generation). • Bagian penyaluran (Transmission) • Bagian Distribusi Primer • Di dalam bangunan pada beban/konsumen
  • 7. Gardu Induk Gardu induk berfungsi untuk menerima daya listrik dari jaringan transmisi/sub transmisi dan menurunkan tegangan menjadi tegangan distribusi primer (JTM). Jadi pada bagian ini terjadi penurunan tegangan tinggi atau pun tegangan extra tinggi ke tegangan menengah 20 kV
  • 8. Jaringan Sistem Distribusi Primer Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat menggunakan saluran udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan.
  • 9. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran pada SUTM Penyaluran daya listrik dari pembangkit sampai ke konsumen melalui suatu sistem penyaluran yang panjang, terdapat parameter–parameter yang mempengaruhi besaran tenaga listrik yang diterima. Adapun yang mempengaruhi sistem penyaluran daya listrik pada saluran udara tegangan menengah adalah sebagai berikut: • Pengaruh Eksternal Pengaruh ekstenal adalah pengaruh lingkungan yang sering mengakibatkan terjadinya gangguan – gangguan pada sistem sehingga menyebabkan pemadaman listrik, tingkat tegangan yang menurun, serta ayunan tegangan yang diakibatkan oleh faktor alam seperti angin, gempa bumi, badai dan gunung meletus. Sedangkan pengaruh hewan dan manusia terjadi perusakan alam seperti penebangan pohon didekat jaringan listrik.
  • 10. • Pengaruh Internal Pengaruh internal adalah pengaruh yang dialami oleh saluran listrik tegangan menengah akibat dari kondisi penyaluran tenaga listrik. pengaruh internal dapat menyebabkan terjadi perubahan listrik yang dikirim dari pusat pembangkitan ke konsumen tenaga listrik. Sehingga untuk memperbaiki perlu dikompensasi dengan peralatan – peralatan bantu distribusi. Pengaruh pengaruh internal yang dimaksud adalah resistansi, induktansi, dan kapasitansi
  • 11. • Resistansi Resistansi penghantar berpengaruh dominan terhadap saluran udara tegangan menengah 20 [kV], yaitu diakibatkan oleh resistansi yang dimiliki oleh material penghantar. Pada penghantar tertentu resistansi yang baik, sehingga jika digunakan sebagai bahan penghantar akan sangat baik, karena rugi – rugi akibat penghantar yang kecil namun untuk dipergunakan sebagai penghantar jaring listrik membutuhkan material yang banyak sehingga tidak ekonomis, sebagai alternatif dipakai penghantar alumunium dan tembaga yang perbandingan secara langsung dengan panjang saluran, makin panjang saluran, maka makin besar pengaruh yang tidak dikompensasi dengan peralatan lain kecuali dengan pengganti jenis dan penampang penghantar.
  • 12. • Induktansi Pengaruh induktansi pada panjang jarring tenaga listrik adalah akibat dari penghantar yang diberi aliran listrik sehingga terjadi saling mempengaruhi antara penghantar itu sendiri. Apabila penghantar dialiri arus listrik, maka besar tegangan yang ditimbulkan adalah akibat dari perubahan fluks magnetik yang terjadi. Induktansi yang ditimbulkan oleh penghantar tersebut merupakan jumlah fluks yang timbul (fluks gandeng) per satuan dalam penghantar.
  • 13. • Kapasitansi Pengaruh kapasitansi pada saluran tenaga listrik dapat didefinisikan sebagai muatan – muatan antara dua penghantar per satuan beda potensial. Pengaruh kapasitansi antara dua penghantar dengan netral (bumi) untuk jarak saluran yang panjang sangat mempengaruhi besaran perubahan tenaga listrik sehingga dapat dikompensasi dengan melakukan metode transposisi.
  • 14. Perhitungan Jatuh Tegangan Perhitungan jatuh tegangan pada jaring distribusi adalah selisih antara tegangan pangkal pengirim (sending end) dengan tegangan pada ujung penerima (receiving end). Jatuh tegangan terjadi karena ada pengaruh dari tahanan dan reaktansi saluran, perbedaan sudut fasa antara arus dan tegangan serta besar arus beban, jatuh tegangan pada saluran bolak–balik tergantung pada impedansi, beban, dan jarak.