Dokumen tersebut membahas tentang APBN dan APBD. APBN adalah anggaran pendapatan dan belanja negara yang mengatur sumber pendapatan dan pengeluaran negara sedangkan APBD adalah anggaran serupa di tingkat daerah. Keduanya disusun berdasarkan proses yang sama yaitu diajukan oleh pemerintah ke lembaga perwakilan rakyat untuk disetujui menjadi anggaran tahunan.
Dalam menunjang kebutuhan dan untuk mengetahui serta memahami karakteristik anak, maka seorang pendidik seni perlu mempelajari karakteristik gambar anak berdasarkan periodisasi perkembangan yang dikemukakan oleh para ahli di bidang pendidikan seni rupa anak. Pembagian masa atau periodisasi dimaksudkan untuk lebih mengenal karya seni rupa anak dalam hal melakukan kegiatan dan penilaian .
Dalam menunjang kebutuhan dan untuk mengetahui serta memahami karakteristik anak, maka seorang pendidik seni perlu mempelajari karakteristik gambar anak berdasarkan periodisasi perkembangan yang dikemukakan oleh para ahli di bidang pendidikan seni rupa anak. Pembagian masa atau periodisasi dimaksudkan untuk lebih mengenal karya seni rupa anak dalam hal melakukan kegiatan dan penilaian .
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarRoHim MohaMad
untuk mempermudah dan membatasi masalah dalam melakukan kegiatan wawancara dan observasi, maka perlu dibuat suatu instrumen, sehingga masalah tidak terlalu meluas dan data yang ingin diperoleh juga dapat secepatnya didapatkan
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Shafira Dyah
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara.
Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD.
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarRoHim MohaMad
untuk mempermudah dan membatasi masalah dalam melakukan kegiatan wawancara dan observasi, maka perlu dibuat suatu instrumen, sehingga masalah tidak terlalu meluas dan data yang ingin diperoleh juga dapat secepatnya didapatkan
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Shafira Dyah
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara.
Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD.
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...Rahayu Puspita Sari
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptxvinatahara1
19. Monetary policy can maintain economic stability by: . . .
a. open bank offices open 12 hours a day
b. speed up the time for sending money
c. open Automated Teller Machines (ATMs) in every mall
d. regulate the circulation of money so that economic activities can run smoothly
e. provide the amount of foreign currency when the price of foreign currency decreases against the rupiah
20. Monetary policy can increase employment opportunities by . . . .
a. regulate the money supply in such a way that companies can invest and create job opportunities
b. announce where jobs are available
c. provide employment education and training at the expense of Bank Indonesia
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pembangunan Ekonomi SMA Negeri 12 Kota Tangerang 2017
1. Tugas Ekonomi
“APBN dan APBD”
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran ekonomi
ANGGOTA KELOMPOK:
Alfiya Zahra Yustisia
Aliya Rahmawati
Mery Amanda
Reni Trisnawati
Rahayu Puspita Sari
Shafira Dyah Pratiwi
Kelas:
XI MIPA 5
SMAN 12 KOTA TANGERANG
NOVEMBER 2017
2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………..… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………....…...ii
BAB I PEMBAHASAN …………………………………….........…. 1
A. Pendahuluan...................………………………..………… 1
B. APBN.............................……...……………….………….. 1
C. Penyusunan Dan Pelaksanaan APBN...........……………. .2
D. Sumber Pendapatan Negara ……………….…...…………...2
E. Jenis Pembelajaan Negara.........……………….……...……..3
F. APBD...........................................……………….………....4
G. Penyusunan Dan Pelaksanaan APBD.................................4
H. Sumber Pendapatan Daerah................................................5
I. Jenis Pembelanjaan Daerah..................................................5
BAB II PENUTUP ……………………………………....……….......6
A. Simpulan …………………………………….....…………..6
B. Saran ………………………………………....………….....6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………....………......7
3. BAB I PEMBAHASAN
APBN dan APBD
A. PENDAHULUAN
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran
negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara.
Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk
anggaran berupa APBN dan APBD.
B. APBN
APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang
memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis
pengeluaran negara dalam waktu satu tahun.
APBN dapat dikatakan pula sebagai program kerja pemerintah.
Periode APBN di Indonesia sejak tahun 1969 dimulai pada 1 April dan
berakhir pada 31 Maret tahun berikutnya.
Periode APBN berubah sejak masa reformasi tahun 2000, yaitu dimulai pada 1
Januari dan berakhir pada 31 Desember.
Fungsi APBN:
1) Fungsi alokasi APBN mengatur alokasi dana dari pendapatan negara
untuk pembiayaan dan pengadaan kebutuhan barang dan jasa publik.
2) Fungsi distribusi APBN menyalurkan dana dari pendapatan negara
ke berbagai sektor melalui transfer payment berupa subsidi, beasiswa
dan dana pensiun.
3) Fungsi stabilitas APBN mengendalikan stabilitas perekonomian
negara dalam bidang fiskal.
4) Fungsi pertumbuhan APBN meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara.
5) Fungsi pengendali APBN mengendalikan tingkat harga, inflasi dan
krisis ekonomi.
Tujuan APBN termuat dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 1 yang berbunyi:
“Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-
undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
Asas kebijakan APBN:
1) Anggaran berimbang Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara
sama dengan jumlah pengeluaran negara.
2) Anggaran surplus Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara lebih
besar daripada jumlah pengeluaran negara. Contoh: APBN pada masa
inflasi.
3) Anggaran defisit Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara lebih
kecil daripada jumlah pengeluaran negara. Contoh: APBN pada masa
pembangunan.
Dampak adanya APBN antara lain:
1) Tercipta dan terlaksananya pembangunan.
2) Mempengaruhi dunia usaha dan tingkat harga pasar.
3) Mempengaruhi rencana-rencana sektor swasta.
4) Meyakinkan masyarakat mengenai masa depan perekonomian negara.
5) Efisiensi dalam mengambil berbagai keputusan di masa mendatang.
4. 6) Mempengaruhi para investor dalam menanamkan modal dalam
negeri.
7) Mempengaruhi ekspor-impor dan neraca perdagangan negara.
8) Munculnya politik fiskal oleh pemerintah untuk mengubah-ubah
pendapatan dan pengeluaran negara.
C. PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBN
Penyusunan APBN berasaskan kemandirian, penghematan dan penajaman
prioritas pembangunan.
Penyusunan APBN termuat dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi:
“Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara
(RAPBN) diajukan oleh presiden untuk dibahas bersama DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD.”
Langkah penyusunan APBN:
1) RAPBN disusun oleh departemen dan lembaga pemerintah dalam Daftar
Usulan Kegiatan (DUK) dan Daftar Usulan Proyek (DUP).
2) RAPBN kemudian diajukan presiden ke DPR.
3) DPR membahas untuk menerima atau menolak ajuan RAPBN.
a. Jika RAPBN diterima, maka RAPBN akan ditetapkan sebagai
undangundang atau APBN.
b. Jika RAPBN ditolak, maka pemerintah akan menggunakan APBN tahun
sebelumnya.
UUD 1945 pasal 23 ayat 3 berbunyi:
“Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan oleh
presiden, maka pemerintah menjalankan APBN tahun yang lalu.”
Pelaksanaan APBN berupa penggunaan anggaran dilakukan menggunakan
Daftar Isian Kegiatan (DIK) dan Daftar Isian Proyek (DIP) yang dibayarkan
oleh KPKN dalam bentuk Surat Perintah Membayar Uang (SPMU).
Pengawasan pelaksanaan APBN:
1) Pengawasan internal, dilakukan oleh pihak-pihak berwenang dalam
suatu lembaga atau departemen, misalnya sekretaris jenderal atau biro
keuangan.
2) Pengawasan eksternal, adalah pengawasan tertinggi yang dilakukan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pengawasan yang dilakukan meliputi:
- Pengawasan APBN
- Pengawasan APBD
- Pengawasan anggaran milik BUMN
- Pengawasan seluruh kekayaan negara
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dilakukan oleh pemerintah kepada
BPK yang disebut Perhitungan Anggaran Negara (PAN).
PAN adalah pengecekan terhadap penggunaan dan realisasi anggaran yang
telah dilakukan dan disusun dalam bentuk buku Hasil Pemeriksaan Tahunan.
D. SUMBER PENDAPATAN NEGARA
Sumber pendapatan negara terdiri dari:
1. Penerimaan perpajakan
a. Pajak dalam negeri
Pajak penghasilan migas dan nonmigas
Pajak pertambahan nilai (PPn)
5. Pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM)
Pajak bumi dan bangunan (PBB)
Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
Cukai
Pajak lainnya
b. Pajak perdagangan internasional
Bea masuk
Pajak ekspor
2. Penerimaan negara bukan pajak
a. Penerimaan SDA berupa minyak bumi, gas, pertambangan, kehutanan
dan perikanan.
b. Laba BUMN.
c. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) lainnya.
3. Hibah
Adalah bentuk pendapatan negara berupa hadiah atau bantuan yang diterima
negara yang tidak perlu dikembalikan.
4. Penerimaan luar negeri
Terdiri dari pinjaman program dan pinjaman proyek.
E. JENIS PEMBELANJAAN NEGARA
Belanja negara adalah semua pengeluaran negara untuk membiayai belanja
pemerintah pusat dan daerah.
Belanja pemerintah pusat terdiri dari:
1. Pengeluaran rutin
a. Belanja pegawai (gaji)
b. Belanja barang
c. Belanja modal
d. Pembayaran bunga utang dalam dan luar negeri
e. Subsidi
f. Pengeluaran rutin lainnya
2. Pengeluaran pembangunan
a. Pembiayaan pembangunan
b. Pembiayaan proyek
3. Dana perimbangan (untuk daerah
a. Dana bagi hasil
b. Dana alokasi umum (DAU)
c. Dana alokasi khusus (DAK)
4. Dana otonomi khusus dan penyesuaian
Pembiayaan lain yang dimasukkan ke dalam APBN antara lain:
1. Perbankan dalam negeri
2. Privatisasi
3. Penjualan aset program restruktur perbankan
4. Surat Utang Negara
5. Pembiayaan luar negeri, misalnya nilai tukar rupiah, produk domestik bruto
(PDB), dan harga minyak dunia.
Berdasarkan sifat, belanja negara terdiri dari:
6. 1. Belanja ekskausif, yaitu belanja untuk membeli barang atau jasa yang
langsung dikonsumsi atau dapat menghasilkan barang lain. Contoh: kegiatan
belanja pengadaan bahan bakar dan vaksin untuk imunisasi.
2. Belanja transfer, yaitu belanja untuk kegiatan-kegiatan sosial yang tidak
produktif. Contoh: sumbangan untuk korban bencana alam, subsidi, beasiswa, dan
lain-la
F. APBD
APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat
perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah
dalam waktu satu tahun.
APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil,
yaitu pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Fungsi APBD:
1. Fungsi alokasi APBD mengatur alokasi dana dari pendapatan daerah untuk
belanja daerah.
2. Fungsi distribusi APBD menyalurkan dana dari pendapatan daerah ke berbagai
sektor sesuai keadaan daerah.
3. Fungsi otorisasi APBD berfungsi sebagai dasar bagi pemerintah daerah dalam
menjalankan pendapatan dan belanja selama setahun.
4. Fungsi pengawasan APBD merupakan pedoman bagi DPRD, BPK, dan instansi
pelaksanaan pengawasan lainnya dalam menjalankan fungsi pengawasannya.
5. Fungsi perencanaan APBN merupakan pedoman bagi pemerintah daerah dalam
menyusun perencanaan pemerintahan daerah.
Tujuan APBD yang utama adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran
negara di daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk meningkatkan
kemakmuran masyarakat.
G. PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBD
Dasar hukum mengenai penyelenggaraan keuangan daerah dan APBD:
1. UU No. 32 Tahun 2003 tentang pemerintah daerah.
2. UU No. 33 Tahun 2003 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat
dan daerah.
3. PP No. 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
daerah.
4. Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tentang pedoman pengurusan dan penyusunan
keuangan daerah dan APBD.
Langkah penyusunan APBD:
1. RAPBD disusun oleh pemerintah daerah.
2. RAPBD kemudian diajukan pemerintah daerah ke DPRD.
3. DPRD dan pemerintah daerah membahas RAPBD, dengan:
a. Dari pihak pemerintah daerah dilakukan oleh Tim Anggaran Eksekutif
beranggotakan sekretaris daerah dan Bappeda.
b. Dari pihak DPRD dilakukan oleh Panitia Anggaran beranggotakan anggota
tiap fraksi.
4. DPRD membahas untuk menerima atau menolak ajuan RAPBD.
7. a. Jika RAPBD diterima, maka RAPBD akan ditetapkan sebagai peraturan
daerah atau APBD.
b. Jika RAPBD ditolak, maka pemerintah daerah akan menggunakan APBD
tahun sebelumnya.
Pelaksanaan APBN berupa penggunaan anggaran dilakukan menggunakan Daftar
Isian Kegiatan Daerah (Dikda) dan Daftar Isian Proyek Daerah (Dipda) yang
dibayarkan dalam bentuk Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Keputusan
Otorisasi (SKO).
Pengawasan pelaksanaan APBD:
1. Pengawasan internal, dilakukan oleh instansi-instansi dalam pemerintahan daerah.
2. Pengawasan eksternal, adalah pengawasan tertinggi yang dilakukan oleh DPRD
dan BPK.
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dilakukan oleh pemerintah daerah kepada
DPRD setiap selesai tahun anggaran dan setiap tiga bulan sekali (triwulan).
H. SUMBER PENDAPATAN DAERAH
Sumber pendapatan daerah terdiri dari:
1. Pendapatan asli daerah
a. Pajak daerah
b. Retribusi daerah
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah
d. Laba perusahaan milik daerah
2. Dana perimbangan (dari APBN)
a. Dana bagi hasil Dana yang merupakan bagi hasil pengelolaan SDA negara.
b. Dana alokasi umum (DAU) Dana yang berfungsi sebagai pemerata
kemampuan keuangan daerah.
c. Dana alokasi khusus (DAK) Dana yang berfungsi untuk mendanai kegiatan
khusus daerah yang disesuaikan dengan prioritas nasional.
3. Pinjaman daerah Adalah segala bentuk pinjaman yang dilakukan oleh daerah
kepada pemerintah pusat atau lembaga lainnya.
I. JENIS PEMBELANJAAN DAERAH
Belanja daerah beragam tergantung kebutuhannya masing-masing karena adanya
otonomi daerah dan sistem desentralisasi.
Belanja pemerintah daerah terdiri dari:
1. Pengeluaran rutin
a. Belanja pegawai (gaji)
b. Belanja barang
c. Belanja pemeliharaan
d. Belanja perjalanan dinas
e. Belanja DPRD dan kepala daerah
f. Subsidi
2. Pengeluaran pembangunan
a. Pembiayaan operasional dan pemeliharaan pembangunan
b. Pembiayaan proyek pembangunan
8. BAB II PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang
pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan
oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran
Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber
pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-
sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun.
APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
2.2 SARAN
Disini kami mengarapkan kepada teman – teman pembaca atau pihak lain agar memberikan
suatu masukan atau hal - hal yang berkaitan dalam penulisan makalah ini , karena disini
kami membutuhkan kritik dan saran.