SlideShare a Scribd company logo
TUGAS
  BAHASA
INDONESIA

   Nama Kelompok:
   1.   Berlinda Putri Asri Cahyani
   2.   Naila Najiha
   3.   Qonitah Khusnul Azizah
   4.   Rizki Fajrina
“AKU” karya: Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku       Luka dan bisa kubawa
'Ku mau tak seorang kan    berlari
merayu                     Berlari
Tidak juga kau             Hingga hilang pedih peri

Tak perlu sedu sedan itu   Dan aku akan lebih tidak
                           perduli
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya           Aku mau hidup seribu
terbuang                   tahun lagi

Biar peluru menembus
kulitku
Aku tetap meradang
menerjang
Tema Puisi
    Tema dalam puisi „AKU‟ ini adalah
perjuangan seperti pada baris keempat dan
kelima :
‘Biar peluru menembus kulitku’
‘Aku tetap meradang menerjang’
Diksi
  Untuk ketepatan pemilihan kata sering kali
  penyair menggantikan kata yang dipergunakan
  berkali-kali yang dirasa belum tepat, diubah
  kata-katanya.
  Seperti pada baris kedua: bait pertama
  “Ku mau tak seorang ‟kan merayu”
  Merupakan pengganti dari kata “ku tahu”.
  “kalau sampai waktuku”
  dapat berarti “kalau aku mati”
  “tak perlu sedu sedan“
  dapat bererti “berarti tak ada gunannya
  kesedihan itu”. “Tidak juga kau” dapat berarti
  “tidak juga engkau anaku, istriku, atau
  kekasihku”.
Feeling atau Rasa
Feeling atau Rasa merupakan salah satu unsur
isi yang dapat mengungkapkan sikap penyair
pada pokok persoalan puisi. Pada puisi di atas
merupakan eskpresi jiwa penyair yang
menginginkan kebebasan dari semua ikatan.
Di sana penyair tidak mau meniru atau
menyatakan kenyataan alam, tetapi
mengungkapkan sikap jiwanya yang ingin
berkreasi. Sikap jiwa “jika sampai waktunya” ,
ia tidak mau terikat oleh siapa saja, apapun
yang terjadi, ia ingin bebas sebebas-bebasnya
sebagai “aku”.
Bahkan jika ia terluka, akan di bawa
lari sehingga perih lukanya itu hilang.
Ia memandang bahwa dengan luka itu,
ia akan lebih jalang, lebih dinamis,
lebih vital, lebih bergairah hidup. Sebab
itu ia malahan ingin hidup seribu tahun
lagi. Uraian di atas merupakan yang
dikemukakan dalam puisi ini semuanya
adalah sikap chairil yang lahir dari
ekspresi jiwa penyair.
Majas
  Dalam sajak ini intensitas pernyataan dinyatakan
  dengan sarana retorika yang berupa hiperbola,
  dikombinasi dengan ulangan, serta diperkuat oleh
  ulangan bunyi vokal a dan u ulangan bunyi lain
  serta persajakan akhir seperti telah dibicarakan
  di atas.
Hiperbola tersebut :
  Aku ini binatang jalang
  Dari kumpulannya terbuang
  Biar perlu menembus kulitku
  Aku tetap meradang menerjang
  ………
Aku ingin hidup seribu tahun lagi
Gaya tersebut disertai ulangan i-i yang lebih
  menambah intensitas :
  Luka dan bisa kubawa berlari
  Berlari
  Hingga hilang pedih peri
  Dan aku akan lebih tidak perduli
  Aku ingin hidup seribu tahun lagi
  Dengan demikian jelas hiperbola tersebut
  penonjolan pribadi tanpa makin nyata disana ia
  mencoba untuk nyata berada di dalan dunianya.
Pengimajinasian
 Melalui diksi, kata nyata, dan majas yang
 digunakannya, penyair berupaya menumbuhkan
 pembayangan para penikmat sajak-sajaknya.
 Semakin kuat dan lengkap pembayangan yang
 dapat dibangun oleh penikmat sajak-sajaknya,
 maka semakin berhasil citraan yang dilakukan
 penyair. Di dalam sajak ini terdapat beberapa
 pengimajian, diantaranya :
 „Ku mau tak seorang ‟kan merayu (Imaji
 Pendengaran)
 „Tak perlu sedu sedan itu‟ (Imaji Pendengaran)
 „Biar peluru menembus kulitku‟ (Imaji Rasa)
 „Hingga hilang pedih perih‟ (Imaji Rasa).
Versifikasi
 Ritme dalam puisi yang berjudul ‘Aku’ ini
 terdengar menguat karena ada pengulangan bunyi
 (Rima) pada huruf vocal ‘U’ dan ‘I’
 Vokal ‘U’pada larik pertama dan ke dua,
 pengulangan berseling vokal a-u-a-u
 Larik pertama ‘Kalau sampai waktuku.’
 Larik kedua ‘Ku mau tak seorang-’kan merayu.
 Larik kedua ‘Tidak juga kau’.
 Pengulangan vokal ‘I’:
 Luka dan bisa kubawa berlari
 Berlari
 Hingga hilang pedih perih
 Dan aku akan lebih tidak peduli
 Aku mau hidup seribu tahun lagi
Tipografi

Tipografi atau disebut juga ukiran
bentuk. Dalam Puisi didefinisikan
atau diartikan sebagai tatanan larik,
bait, kalimat, frase, kata dan bunyi
untuk menghasilkan suatu bentuk
fisik yang mampu mendukung isi, rasa
dan suasana. Namun dalam sajak
„Aku‟ karya Chairil Anwar tidak
menggunakan tipografi
Makna puisi dan pesan
puisi
    Amanat dalam Puisi „Aku‟ karya Chairil Anwar
    yang dapat saya simpulkan dan dapat kita
    rumuskan adalah sebagai berikut :
   Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang,
    pantang mundur meskipun   rintangan
    menghadang.
   Manusia harus berani mengakui keburukan
    dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya
    saja.
   Manusia harus mempunyai semangat untuk maju
    dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya
    itu dapat hidup selama-lamanya.
Unsur ekstrinsik puisi
                  “Aku‟‟
Pada lirik pertama, chairil berbicara masalah waktu
  Kalau sampai waktuku

  Waktu yang dimaksud dalam kutipan diatas adalah
  sampaian dari waktu atau sebuah tujuan yang dibatasi
  oleh waktu. Seperti yang telah tertulis di atas, bahwa
  Chairil adalah penyair yang sedang dalam pencarian
  bahasa ucap yang mampu memenuhi luapan ekspresinya
  sesuai dengan yang diinginkannya, tanpa harus
  memperdulikan bahasa ucap dari penyair lain saat itu.
  Chairil juga memberikan awalan kata „kalau‟ yang
  berarti sebuah pengandaian. Jadi, Charil berandai-andai
  tentang suatu masa saat ia sampai pada apa yang ia cari
  selama ini, yaitu penemuan bahasa ucap yang berbeda
  dengan ditandai keluarnya puisi tersebut.
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
 Pada kutipan inilah watak Charil sangat tampak
 mewarnai sajaknya. Ia tahu bahwa dengan menuliskan
 puisi Aku ini akan memunculkan banyak protes dari
 berbagai kalangan, terutama dari kalangan penyair.
 Memang dasar sifat Chairil, ia tak menanggapi
 pembuicaraan orang tentang karyanya ini, karena memang
 inilah yang dicarinya selama ini. Bahkan
 ketidakpeduliannya itu lebih dipertegas pada lirik
 selanjutnya
Tidak juga kau
 Kau yang dimaksud dalam kutipan diatas adalah pembaca
 atau penyimak dari puisi ini. Ini menunjukkan betapa
 tidak pedulinya Chairil dengan semua orang yang pernah
 mendengar atau pun membaca puisi tersebut, entah itu
 baik, atau pun buruk.
 Berbicara tentang baik dan buruk, bait selanjutnya akan
 berbicara tentang nilai baik atau buruk dan masih tentang
 ketidakpedulian Chairil atas keduanya.
Tidak perlu sedu sedan itu
   Aku ini binatang jalang
   Dari kumpulannya terbuang
Zaini, salah seorang Sahabat Chairil pernah bercerita,
bahwa ia pernah mencuri baju Chairil dan
menjualnnya. Ketika Chairil mengetahui perbuatan
sahabatnya itu, Chairil hanya berkata, “Mengapa aku
begitu bodoh sampai bisa tertipu oleh kau”. Ini
menunjukkan suatu sikap hidup Chairil yang tidak
mempersoalkan baik-buruknya suatu perbuatan, baik
itu dari segi ketetetapan masyarakat, maupun agama.
Menurut Chairil, yang perlu diperhatikan justru lemah
atau kuatnya orang.
ia menggunakan kata „binatang jalang‟, karena ia
ingin menggambar seolah seperti binatang yang hidup
dengan bebas, sekenaknya sendiri, tanpa sedikitpun
ada yang mengatur. Lebih tepatnya adalah binatang
liar. Karena itulah ia „dari kumpulannya terbuang‟.
Dalam suatu kelompok pasti ada sebuah ikatan, ia
„dari kumpulannya terbuang‟ karena tidak ingin
mengikut ikatan dan aturan dalam kumpulannya.
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Peluru tak akan pernah lepas dari pelatuknya, yaitu
pistol. Sebuah pistol seringkali digunakan untuk
melukai sesuatu. Pada kutipan diatas, bait tersebut
tergambar bahwa Chairil sedang „diserang‟ dengan
adanya „peluru menembus kulit‟, tetapi ia tidak
mempedulikan peluru yang merobek kulitnya itu, ia
berkata “Biar”. Meskipun dalam keadan diserang dan
terluka, Chairil masih memberontak, ia „tetap
meradang menerjang‟ seperti binatang liar yang
sedang diburu. Selain itu, lirik ini juga menunjukkan
sikap Chairik yang tak mau mengalah.
Semua cacian dan berbagai pembicaraan tentang baik
atau buruk yang tidak ia pedulikan dari sajak tersebut
juga akan hilang, seperti yang ia tuliskan pada lirik
selanjutnya.
Dan aku akan lebih tidak perduli
 Aku mau hidup seribu tahun lagi
 Inilah yang menegaskan watak dari penyair atau pun
 dari puisi ini, suatu ketidakpedulian. Pada kutipan
 diatas, bait ini seolah menjadi penutup dari puisi
 tersebut. Sebagaimana sebuah karya tulis, penutup
 terdiri atas kesimpulan dan harapan. Kesimpulannya
 adalah „Dan aku akan lebih tidak perduli‟, ia tetap tidak
 mau peduli. Chairil berharap bahwa ia masih hidup
 seribu tahun lagi agar ia tetap bisa mencari-cari apa
 yang diinginkannya.
Kesimpulan
   Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur dari luar
    karya sastra yang mempengaruhi isi karya sastra.
    Contoh unsur ekstrinsik adalah psikologi, sosial,
    Agama, sejarah, filsafat, ideologi, politik.
   Unsur ekstrinsik dalam puisi Aku ini adalah Psikologi
    pengarangnya, Chairil Anwar. Sajak Aku adalah sajak
    yang paling memiliki corak khas dari beberapa sajak
    Chairil lainnya. Sajak trsebut bersifat destruktif
    terhadap corak bahasa ucap yang biasa digunakan
    penyair Pujangga Baru seperti Amir Hamzah
    sekalipun. Idiom „binatang jalang‟ yang digunakan
    dalam sajak tersebut pun sungguh
    suatu pendobrakan akan tradisi bahasa ucap
    Pujangga Baru yang masih cenderung mendayu-
    dayu.
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU karya Chairil Anwar

More Related Content

What's hot

05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih
Alby Alyubi
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
hermanwae
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Sa Ya
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Riska Yuliatiningsih
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Reski Aprilia
 

What's hot (20)

05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Makalah struktur batin puisi
Makalah struktur batin puisiMakalah struktur batin puisi
Makalah struktur batin puisi
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
 
Refleksi Diri
Refleksi DiriRefleksi Diri
Refleksi Diri
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
Teks pidato toleransi
Teks pidato toleransiTeks pidato toleransi
Teks pidato toleransi
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
 
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi
 

Similar to Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU karya Chairil Anwar

Pptmemahami prosedur membaca puisi
Pptmemahami prosedur membaca puisiPptmemahami prosedur membaca puisi
Pptmemahami prosedur membaca puisi
Deju Salju
 
Analisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisiAnalisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisi
Samsul Surya
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
Ari Uzumazki
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
Ari Uzumazki
 
periodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesiaperiodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesia
Rifqannisa Divaby
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisi
lebda wisesa
 

Similar to Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU karya Chairil Anwar (20)

Puisi Kontemporer.ppt
Puisi Kontemporer.pptPuisi Kontemporer.ppt
Puisi Kontemporer.ppt
 
Pptmemahami prosedur membaca puisi
Pptmemahami prosedur membaca puisiPptmemahami prosedur membaca puisi
Pptmemahami prosedur membaca puisi
 
Analisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisiAnalisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisi
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
 
Puisi chairil anwar dan amir hamzah
Puisi chairil anwar dan amir hamzahPuisi chairil anwar dan amir hamzah
Puisi chairil anwar dan amir hamzah
 
periodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesiaperiodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesia
 
Ismi ismawati makalah filsafat bahasa
Ismi ismawati makalah filsafat bahasaIsmi ismawati makalah filsafat bahasa
Ismi ismawati makalah filsafat bahasa
 
Bhs indonesi mu
Bhs indonesi muBhs indonesi mu
Bhs indonesi mu
 
Konsepsi Imu Budaya Dasar dalam kesusastraan
Konsepsi Imu Budaya Dasar dalam kesusastraanKonsepsi Imu Budaya Dasar dalam kesusastraan
Konsepsi Imu Budaya Dasar dalam kesusastraan
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
 
for laptop.pptx
for laptop.pptxfor laptop.pptx
for laptop.pptx
 
KOLEKSI SAJA CHAIRIL ANWAR
KOLEKSI SAJA CHAIRIL ANWARKOLEKSI SAJA CHAIRIL ANWAR
KOLEKSI SAJA CHAIRIL ANWAR
 
bahasa.docx
bahasa.docxbahasa.docx
bahasa.docx
 
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
 
Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)
Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)
Periodisasi sastra (Angkatan 80, Angkatan Reformasi dan Angkatan 2000)
 
Satire sosial teks drama gerr
Satire sosial teks drama gerrSatire sosial teks drama gerr
Satire sosial teks drama gerr
 
Aliran aliran-karya-sastra
Aliran aliran-karya-sastraAliran aliran-karya-sastra
Aliran aliran-karya-sastra
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisi
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
Pangarso Yuliatmoko
 

Recently uploaded (20)

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
 

Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU karya Chairil Anwar

  • 1. TUGAS BAHASA INDONESIA Nama Kelompok: 1. Berlinda Putri Asri Cahyani 2. Naila Najiha 3. Qonitah Khusnul Azizah 4. Rizki Fajrina
  • 2.
  • 3. “AKU” karya: Chairil Anwar Kalau sampai waktuku Luka dan bisa kubawa 'Ku mau tak seorang kan berlari merayu Berlari Tidak juga kau Hingga hilang pedih peri Tak perlu sedu sedan itu Dan aku akan lebih tidak perduli Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya Aku mau hidup seribu terbuang tahun lagi Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang
  • 4. Tema Puisi Tema dalam puisi „AKU‟ ini adalah perjuangan seperti pada baris keempat dan kelima : ‘Biar peluru menembus kulitku’ ‘Aku tetap meradang menerjang’
  • 5. Diksi Untuk ketepatan pemilihan kata sering kali penyair menggantikan kata yang dipergunakan berkali-kali yang dirasa belum tepat, diubah kata-katanya. Seperti pada baris kedua: bait pertama “Ku mau tak seorang ‟kan merayu” Merupakan pengganti dari kata “ku tahu”. “kalau sampai waktuku” dapat berarti “kalau aku mati” “tak perlu sedu sedan“ dapat bererti “berarti tak ada gunannya kesedihan itu”. “Tidak juga kau” dapat berarti “tidak juga engkau anaku, istriku, atau kekasihku”.
  • 6. Feeling atau Rasa Feeling atau Rasa merupakan salah satu unsur isi yang dapat mengungkapkan sikap penyair pada pokok persoalan puisi. Pada puisi di atas merupakan eskpresi jiwa penyair yang menginginkan kebebasan dari semua ikatan. Di sana penyair tidak mau meniru atau menyatakan kenyataan alam, tetapi mengungkapkan sikap jiwanya yang ingin berkreasi. Sikap jiwa “jika sampai waktunya” , ia tidak mau terikat oleh siapa saja, apapun yang terjadi, ia ingin bebas sebebas-bebasnya sebagai “aku”.
  • 7. Bahkan jika ia terluka, akan di bawa lari sehingga perih lukanya itu hilang. Ia memandang bahwa dengan luka itu, ia akan lebih jalang, lebih dinamis, lebih vital, lebih bergairah hidup. Sebab itu ia malahan ingin hidup seribu tahun lagi. Uraian di atas merupakan yang dikemukakan dalam puisi ini semuanya adalah sikap chairil yang lahir dari ekspresi jiwa penyair.
  • 8. Majas Dalam sajak ini intensitas pernyataan dinyatakan dengan sarana retorika yang berupa hiperbola, dikombinasi dengan ulangan, serta diperkuat oleh ulangan bunyi vokal a dan u ulangan bunyi lain serta persajakan akhir seperti telah dibicarakan di atas. Hiperbola tersebut : Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar perlu menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang ………
  • 9. Aku ingin hidup seribu tahun lagi Gaya tersebut disertai ulangan i-i yang lebih menambah intensitas : Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku ingin hidup seribu tahun lagi Dengan demikian jelas hiperbola tersebut penonjolan pribadi tanpa makin nyata disana ia mencoba untuk nyata berada di dalan dunianya.
  • 10. Pengimajinasian Melalui diksi, kata nyata, dan majas yang digunakannya, penyair berupaya menumbuhkan pembayangan para penikmat sajak-sajaknya. Semakin kuat dan lengkap pembayangan yang dapat dibangun oleh penikmat sajak-sajaknya, maka semakin berhasil citraan yang dilakukan penyair. Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya : „Ku mau tak seorang ‟kan merayu (Imaji Pendengaran) „Tak perlu sedu sedan itu‟ (Imaji Pendengaran) „Biar peluru menembus kulitku‟ (Imaji Rasa) „Hingga hilang pedih perih‟ (Imaji Rasa).
  • 11. Versifikasi Ritme dalam puisi yang berjudul ‘Aku’ ini terdengar menguat karena ada pengulangan bunyi (Rima) pada huruf vocal ‘U’ dan ‘I’ Vokal ‘U’pada larik pertama dan ke dua, pengulangan berseling vokal a-u-a-u Larik pertama ‘Kalau sampai waktuku.’ Larik kedua ‘Ku mau tak seorang-’kan merayu. Larik kedua ‘Tidak juga kau’. Pengulangan vokal ‘I’: Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih perih Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi
  • 12. Tipografi Tipografi atau disebut juga ukiran bentuk. Dalam Puisi didefinisikan atau diartikan sebagai tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. Namun dalam sajak „Aku‟ karya Chairil Anwar tidak menggunakan tipografi
  • 13. Makna puisi dan pesan puisi Amanat dalam Puisi „Aku‟ karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan dan dapat kita rumuskan adalah sebagai berikut :  Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.  Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja.  Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya.
  • 14. Unsur ekstrinsik puisi “Aku‟‟ Pada lirik pertama, chairil berbicara masalah waktu Kalau sampai waktuku Waktu yang dimaksud dalam kutipan diatas adalah sampaian dari waktu atau sebuah tujuan yang dibatasi oleh waktu. Seperti yang telah tertulis di atas, bahwa Chairil adalah penyair yang sedang dalam pencarian bahasa ucap yang mampu memenuhi luapan ekspresinya sesuai dengan yang diinginkannya, tanpa harus memperdulikan bahasa ucap dari penyair lain saat itu. Chairil juga memberikan awalan kata „kalau‟ yang berarti sebuah pengandaian. Jadi, Charil berandai-andai tentang suatu masa saat ia sampai pada apa yang ia cari selama ini, yaitu penemuan bahasa ucap yang berbeda dengan ditandai keluarnya puisi tersebut.
  • 15. 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Pada kutipan inilah watak Charil sangat tampak mewarnai sajaknya. Ia tahu bahwa dengan menuliskan puisi Aku ini akan memunculkan banyak protes dari berbagai kalangan, terutama dari kalangan penyair. Memang dasar sifat Chairil, ia tak menanggapi pembuicaraan orang tentang karyanya ini, karena memang inilah yang dicarinya selama ini. Bahkan ketidakpeduliannya itu lebih dipertegas pada lirik selanjutnya Tidak juga kau Kau yang dimaksud dalam kutipan diatas adalah pembaca atau penyimak dari puisi ini. Ini menunjukkan betapa tidak pedulinya Chairil dengan semua orang yang pernah mendengar atau pun membaca puisi tersebut, entah itu baik, atau pun buruk. Berbicara tentang baik dan buruk, bait selanjutnya akan berbicara tentang nilai baik atau buruk dan masih tentang ketidakpedulian Chairil atas keduanya.
  • 16. Tidak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Zaini, salah seorang Sahabat Chairil pernah bercerita, bahwa ia pernah mencuri baju Chairil dan menjualnnya. Ketika Chairil mengetahui perbuatan sahabatnya itu, Chairil hanya berkata, “Mengapa aku begitu bodoh sampai bisa tertipu oleh kau”. Ini menunjukkan suatu sikap hidup Chairil yang tidak mempersoalkan baik-buruknya suatu perbuatan, baik itu dari segi ketetetapan masyarakat, maupun agama. Menurut Chairil, yang perlu diperhatikan justru lemah atau kuatnya orang.
  • 17. ia menggunakan kata „binatang jalang‟, karena ia ingin menggambar seolah seperti binatang yang hidup dengan bebas, sekenaknya sendiri, tanpa sedikitpun ada yang mengatur. Lebih tepatnya adalah binatang liar. Karena itulah ia „dari kumpulannya terbuang‟. Dalam suatu kelompok pasti ada sebuah ikatan, ia „dari kumpulannya terbuang‟ karena tidak ingin mengikut ikatan dan aturan dalam kumpulannya. Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri
  • 18. Peluru tak akan pernah lepas dari pelatuknya, yaitu pistol. Sebuah pistol seringkali digunakan untuk melukai sesuatu. Pada kutipan diatas, bait tersebut tergambar bahwa Chairil sedang „diserang‟ dengan adanya „peluru menembus kulit‟, tetapi ia tidak mempedulikan peluru yang merobek kulitnya itu, ia berkata “Biar”. Meskipun dalam keadan diserang dan terluka, Chairil masih memberontak, ia „tetap meradang menerjang‟ seperti binatang liar yang sedang diburu. Selain itu, lirik ini juga menunjukkan sikap Chairik yang tak mau mengalah. Semua cacian dan berbagai pembicaraan tentang baik atau buruk yang tidak ia pedulikan dari sajak tersebut juga akan hilang, seperti yang ia tuliskan pada lirik selanjutnya.
  • 19. Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Inilah yang menegaskan watak dari penyair atau pun dari puisi ini, suatu ketidakpedulian. Pada kutipan diatas, bait ini seolah menjadi penutup dari puisi tersebut. Sebagaimana sebuah karya tulis, penutup terdiri atas kesimpulan dan harapan. Kesimpulannya adalah „Dan aku akan lebih tidak perduli‟, ia tetap tidak mau peduli. Chairil berharap bahwa ia masih hidup seribu tahun lagi agar ia tetap bisa mencari-cari apa yang diinginkannya.
  • 20. Kesimpulan  Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur dari luar karya sastra yang mempengaruhi isi karya sastra. Contoh unsur ekstrinsik adalah psikologi, sosial, Agama, sejarah, filsafat, ideologi, politik.  Unsur ekstrinsik dalam puisi Aku ini adalah Psikologi pengarangnya, Chairil Anwar. Sajak Aku adalah sajak yang paling memiliki corak khas dari beberapa sajak Chairil lainnya. Sajak trsebut bersifat destruktif terhadap corak bahasa ucap yang biasa digunakan penyair Pujangga Baru seperti Amir Hamzah sekalipun. Idiom „binatang jalang‟ yang digunakan dalam sajak tersebut pun sungguh suatu pendobrakan akan tradisi bahasa ucap Pujangga Baru yang masih cenderung mendayu- dayu.

Editor's Notes

  1. Tugas bahasa indonesia X-2 : bu Esti tanggal 20/10/2011