Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia pada berbagai angkatan, mulai dari Pujangga Lama, Angkatan 20-an, 30-an, 45, 50-an hingga 66-an. Setiap angkatan memiliki ciri khas berdasarkan kondisi sosial politik masa itu."
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 8 yang menganalisis unsur-unsur pembangunan puisi, termasuk tujuan pembelajaran mengenali unsur pembuatan puisi dan cara menulis puisi. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian puisi, unsur struktur fisik dan batin puisi, serta contoh puisi pendek.
Teks tersebut menjelaskan tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, struktur, dan langkah-langkah menyusun teks deskripsi. Teks deskripsi dijelaskan sebagai teks yang menggambarkan suatu objek secara rinci untuk memberikan pemahaman kepada pembaca. Terdapat tiga jenis teks deskripsi yakni tempat, waktu, dan orang. Struktur teks deskripsi terdiri dari identifikasi, klasifikasi, dan desk
Balai Pustaka didirikan pada masa kolonial Belanda untuk mencegah pengaruh buruk sastra Melayu Rendah dan mengisi waktu luang rakyat dengan bacaan-bacaan bermutu. Angkatan Balai Pustaka memperkenalkan prosa sebagai genre utama dan mengangkat isu-isu sosial seperti adat istiadat dan kawin paksa. Karya-karya sastrawan seperti Marah Roesli dan Merari Siregar menjadi cikal bak
Pujangga Baru merupakan gerakan sastra Indonesia yang berkembang pada tahun 1933-1942. Gerakan ini memperkenalkan gaya baru dalam penulisan sastra dengan bahasa Indonesia modern sebagai alat ekspresi, dan mengangkat tema-tema kehidupan kontemporer seperti emansipasi wanita dan kehidupan intelektual. Pelopornya antara lain Sutan Takdir Alisjahbana, Tengku Amir Hamzah, dan Armijn Pane. Salah satu karya ter
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, struktur, ciri-ciri, jenis, kaidah bahasa, dan langkah-langkah membuat teks pantun. Pantun dijelaskan sebagai puisi lama berbentuk empat baris dengan pola rima a-b-a-b, terdiri dari sampiran dan isi. Jenis pantun diantaranya adat, dagang, kepahlawanan, dan cinta. Kaidah bahasanya meliputi diksi, kiasan, dan i
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia pada berbagai angkatan, mulai dari Pujangga Lama, Angkatan 20-an, 30-an, 45, 50-an hingga 66-an. Setiap angkatan memiliki ciri khas berdasarkan kondisi sosial politik masa itu."
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 8 yang menganalisis unsur-unsur pembangunan puisi, termasuk tujuan pembelajaran mengenali unsur pembuatan puisi dan cara menulis puisi. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian puisi, unsur struktur fisik dan batin puisi, serta contoh puisi pendek.
Teks tersebut menjelaskan tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, struktur, dan langkah-langkah menyusun teks deskripsi. Teks deskripsi dijelaskan sebagai teks yang menggambarkan suatu objek secara rinci untuk memberikan pemahaman kepada pembaca. Terdapat tiga jenis teks deskripsi yakni tempat, waktu, dan orang. Struktur teks deskripsi terdiri dari identifikasi, klasifikasi, dan desk
Balai Pustaka didirikan pada masa kolonial Belanda untuk mencegah pengaruh buruk sastra Melayu Rendah dan mengisi waktu luang rakyat dengan bacaan-bacaan bermutu. Angkatan Balai Pustaka memperkenalkan prosa sebagai genre utama dan mengangkat isu-isu sosial seperti adat istiadat dan kawin paksa. Karya-karya sastrawan seperti Marah Roesli dan Merari Siregar menjadi cikal bak
Pujangga Baru merupakan gerakan sastra Indonesia yang berkembang pada tahun 1933-1942. Gerakan ini memperkenalkan gaya baru dalam penulisan sastra dengan bahasa Indonesia modern sebagai alat ekspresi, dan mengangkat tema-tema kehidupan kontemporer seperti emansipasi wanita dan kehidupan intelektual. Pelopornya antara lain Sutan Takdir Alisjahbana, Tengku Amir Hamzah, dan Armijn Pane. Salah satu karya ter
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, struktur, ciri-ciri, jenis, kaidah bahasa, dan langkah-langkah membuat teks pantun. Pantun dijelaskan sebagai puisi lama berbentuk empat baris dengan pola rima a-b-a-b, terdiri dari sampiran dan isi. Jenis pantun diantaranya adat, dagang, kepahlawanan, dan cinta. Kaidah bahasanya meliputi diksi, kiasan, dan i
Iklan, slogan, dan poster memiliki fungsi sebagai sarana informasi, persuasi, dan edukasi. Iklan berisi informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan untuk menarik minat konsumen. Slogan berisi kalimat pendek yang mudah diingat untuk mempromosikan suatu tujuan. Poster digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat secara luas.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia 2 (Kesastraan) yang diampu oleh Dosen Indayani, S.S., M.Pd. Tugas kelompok 5 adalah mengenai hakikat pembentukan dan pergolakan sejarah sastra Indonesia dengan periodisasi sejarah sastra Indonesia.
Buku ini membahas tentang kemampuan membaca dan memahami berbagai jenis teks serta mengungkapkan isinya dalam bentuk rangkuman. Terdapat delapan bab yang membahas tentang menganalisis unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi, membuat rangkuman, menulis berbagai jenis teks seperti deskripsi, cerita, prosedur, laporan hasil observasi, puisi, fabel, dan surat. Setiap bab dilengkapi contoh soal dan lati
Makalah ini membahas periodisasi sastra Indonesia menurut beberapa tokoh, meliputi sastra periode 1970-an, 1980-an, dan 2000-an. Sastra periode 1970-an ditandai kemutakhiran dan kreativitas bahasa, sedangkan periode 1980-an ditandai tema romantisme dan munculnya sastra populer. Pada periode 2000-an, sastra ditandai kebebasan berekspresi setelah reformasi dengan pengaruh teknologi.
Dokumen tersebut membahas tentang puisi sebagai karya sastra yang singkat, padat dan menggunakan bahasa yang indah. Dibahas pula unsur-unsur puisi seperti tema, rasa, nada dan amanat. Jenis-jenis puisi dibedakan berdasarkan bentuknya seperti pantun, syair, soneta, dan puisi bebas, serta berdasarkan zamannya seperti puisi lama seperti pantun dan syair.
Dokumen tersebut membahas tentang cerita fiksi, unsur-unsur dan struktur cerita fiksi, serta teknik membaca cerita fiksi secara selektif dengan hanya fokus pada bagian penting saja. Juga dijelaskan tujuan membaca buku fiksi yang antara lain untuk meningkatkan fokus, menghilangkan stress, memperluas imajinasi, dan hiburan.
Resensi buku merupakan penilaian terhadap suatu karya yang mencakup kelebihan, kekurangan, dan informasi penting dari buku. Tujuan meresensi buku antara lain untuk memberikan penilaian buku kepada pembaca, menilai kesesuaian antara isi dan penulis buku, serta memberikan umpan balik terhadap keunggulan dan kelemahan buku.
Puisi ini menceritakan tentang keindahan pantai dan perasaan tenang serta damai yang dihasilkan dari memandangi pantai, laut, dan mendengarkan desiran ombak. Pantai digambarkan sebagai tempat yang penuh inspirasi untuk bermimpi dan berbagi.
Iklan, slogan, dan poster memiliki fungsi sebagai sarana informasi, persuasi, dan edukasi. Iklan berisi informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan untuk menarik minat konsumen. Slogan berisi kalimat pendek yang mudah diingat untuk mempromosikan suatu tujuan. Poster digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat secara luas.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia 2 (Kesastraan) yang diampu oleh Dosen Indayani, S.S., M.Pd. Tugas kelompok 5 adalah mengenai hakikat pembentukan dan pergolakan sejarah sastra Indonesia dengan periodisasi sejarah sastra Indonesia.
Buku ini membahas tentang kemampuan membaca dan memahami berbagai jenis teks serta mengungkapkan isinya dalam bentuk rangkuman. Terdapat delapan bab yang membahas tentang menganalisis unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi, membuat rangkuman, menulis berbagai jenis teks seperti deskripsi, cerita, prosedur, laporan hasil observasi, puisi, fabel, dan surat. Setiap bab dilengkapi contoh soal dan lati
Makalah ini membahas periodisasi sastra Indonesia menurut beberapa tokoh, meliputi sastra periode 1970-an, 1980-an, dan 2000-an. Sastra periode 1970-an ditandai kemutakhiran dan kreativitas bahasa, sedangkan periode 1980-an ditandai tema romantisme dan munculnya sastra populer. Pada periode 2000-an, sastra ditandai kebebasan berekspresi setelah reformasi dengan pengaruh teknologi.
Dokumen tersebut membahas tentang puisi sebagai karya sastra yang singkat, padat dan menggunakan bahasa yang indah. Dibahas pula unsur-unsur puisi seperti tema, rasa, nada dan amanat. Jenis-jenis puisi dibedakan berdasarkan bentuknya seperti pantun, syair, soneta, dan puisi bebas, serta berdasarkan zamannya seperti puisi lama seperti pantun dan syair.
Dokumen tersebut membahas tentang cerita fiksi, unsur-unsur dan struktur cerita fiksi, serta teknik membaca cerita fiksi secara selektif dengan hanya fokus pada bagian penting saja. Juga dijelaskan tujuan membaca buku fiksi yang antara lain untuk meningkatkan fokus, menghilangkan stress, memperluas imajinasi, dan hiburan.
Resensi buku merupakan penilaian terhadap suatu karya yang mencakup kelebihan, kekurangan, dan informasi penting dari buku. Tujuan meresensi buku antara lain untuk memberikan penilaian buku kepada pembaca, menilai kesesuaian antara isi dan penulis buku, serta memberikan umpan balik terhadap keunggulan dan kelemahan buku.
Puisi ini menceritakan tentang keindahan pantai dan perasaan tenang serta damai yang dihasilkan dari memandangi pantai, laut, dan mendengarkan desiran ombak. Pantai digambarkan sebagai tempat yang penuh inspirasi untuk bermimpi dan berbagi.
Dokumen ini membahas tentang pelajaran diri sendiri yang mencakup mendengarkan pembacaan naskah drama, membaca puisi dengan intonasi yang tepat, dan menulis karangan dengan ejaan yang benar seperti penggunaan tanda tanya, tanda seru, dan tanda petik. Peserta didik diajak untuk memerankan tokoh, memperhatikan pembacaan contoh puisi guru, serta mengerjakan latihan menulis kalimat perintah dan pengalaman masuk se
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...DEPDIKNASBUD
JUARA 2 SKRIPSI TERBAIK JURUSAN BAHASA INDONESIA STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG DAN 20 BESAR SKRIPSI TERBAIK KEMENDIKNASBUD 2011 UNTUK TOPIK BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKwahabsultan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan agama dalam pengembangan moral anak, metode penanaman nilai moral untuk anak usia dini seperti bercerita dan bermain, serta perlunya kurikulum pendidikan yang berkarakter dengan menanamkan nilai-nilai religius, jujur, dan tanggung jawab melalui setiap mata pelajaran seperti pendidikan agama.
Luka batin dapat terjadi akibat pengalaman traumatis yang terekam di alam bawah sadar sejak masa janin hingga dewasa. Beberapa faktor penyebab luka batin antara lain penolakan ibu hamil, kelahiran sulit, kurang perhatian orang tua, pertengkaran orang tua, pelecehan, dan perceraian. Penyembuhan luka batin dapat dilakukan melalui pengampunan, iman, dan doa bersama Yes
Dokumen tersebut menggambarkan insiden yang menyebabkan Totto-chan diusir dari sekolahnya yang sebelumnya. Ia terus membuka dan menutup mejanya, lalu memanggil pemusik jalanan untuk bermain di depan kelas. Suatu hari, ia malah berbicara dengan burung walet di luar jendela selama pelajaran, sehingga mengganggu proses belajar mengajar. Guru pun meminta Totto-chan pindah sekolah karena kelakuannya yang meng
Puisi "Karawang Bekasi" menceritakan tentang perjuangan para pejuang yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka yang telah gugur memohon agar perjuangan mereka tidak dilupakan dan semangat perjuangan terus dilanjutkan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang puisi, mulai dari pengertian puisi menurut para ahli sastra Indonesia dan luar negeri, jenis-jenis puisi tradisional dan modern, unsur-unsur pembuatan puisi, serta contoh-contoh puisi pendek.
Dokumen tersebut membahas tentang hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menulis puisi, seperti diksi, gaya bahasa, rima, citraan, dan jenis-jenis majas yang dapat digunakan.
Puisi menggunakan bahasa yang indah untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Terdapat beberapa unsur pembentuk puisi, seperti majas yang menciptakan kesan tertentu, irama yang memberi jiwa emosional, penggunaan kata konotatif, kata berlambang, dan penggambaran imajinatif. Puisi diajarkan untuk membantu siswa memahami ekspresi kreatif melalui bahasa.
Teks tersebut merupakan tugas individu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berisi profil siswi, kompetensi dasar, indikator, materi, dan contoh-contoh puisi kontemporer. Teks tersebut memberikan informasi mengenai pengertian, jenis-jenis, tema, dan ciri-ciri puisi kontemporer.
Makalah ini membahas tentang puisi, mulai dari pengertian puisi, unsur-unsur puisi fisik dan batin, jenis-jenis puisi lama seperti mantra, pantun, karmina, seloka, gurindam, syair, dan talibun, serta puisi baru. Puisi dijelaskan sebagai karya sastra yang menggunakan bahasa yang padat dan kaya makna. Unsur-unsur puisi meliputi tipografi, diksi, imaji, kata konkret
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai nada yang terkandung dalam sajak, seperti nada protes, kecewa, semangat, harapan, simpati, sinis, dan romantis. Nada-nada tersebut mencerminkan emosi dan sikap penyair ketika menulis sajaknya. Untuk mengenali nada dalam sajak, pembaca perlu memperhatikan pemilihan kata dan ekspresi emosi yang tersirat.
Proses kreatif dan aransemen musik di balik musikalisasi puisiRiyan Hidayatullah
Materi ini disampaikan Rara sekar (Banda Neira) pada diskusi nasional musiklasi puisi agustus 2020. Materi ini juga membahas soal aransemen musik pada alih wahana sebuah puisi
Analisis Unsur Intrinsik Puisi “Pahlawan Tak Dikenal”
Pahlawan Tak Dikenal
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda
1955
Karya : Toto Sudarto Bachtiar
Struktur fisik (metode puisi )
a. Diksi
Diksi yang digunakan adalah kata-kata yang bermakna denotasi dan konotasi.
b. Larik
“Pahlawan Tak Dikenal” tediri atas dua puluh larik. Larik-larik tersebut saling berhubungan membentuk lima bait.
c. Bait
Puisi “Pahlawan Tak Dikenal” terdiri atas lima bait. Bait pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima terdiri atas empat larik.
d. Pertautan bait
Bait-bait yang terdapat dalam puisi saling berhubungan dalam kepahlawanan seseorang yang masih muda.
e. Pengimajian
Bait pertama, kedua, keempat, dan kelima menggunakan imaji penglihatan karena “apa” yang diungkapan pada bait tersebut seakan-akan dapat dilihat. Bait ketiga menggunakan imaji pendengaran karena “apa” yang diungkap seakan-akan dapat didengar.
f. Rima
sBait pertama, ketiga, dan keempat memiliki bunyi akhir baris yang tidak sama. Bait kedua memiliki persamaan bunyi ng di akhir baris. Bait kelima, baris pertama dan kedua memiliki persamaan bunyi ng, sedangkan baris ketiga dan keempat memiliki persamaan bunyi a.
Struktur batin ( isi puisi )
a. Tema
Puisi “Pahlawan Tak Dikenal” menggambarkan kepahlawanan seorang pejuang yang gugur saat usianya masih muda demi membela tanah air. Jadi, tema puisi tersebut perjuangan dan kepahlawanan.
b. Perasaan
Perasaan penyair dalam puisi yaitu terharu, penyair terharu melihat seorang pahlawan yang rela mati demi negara.
C. Nada
Puisi “Pahlawan Tak Dikenal” memiliki nada kepahlawanan dan perjuangan
d. Amanat
Amanat puisi “Pahlawan Tak Dikenal” menyuruh kita atau pembaca untuk menghargai jasa pahlawan.
Analisis Unsur Intrinsik Puisi “Pahlawan Tak Dikenal”
Pahlawan Tak Dikenal
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah t
puisi Analisis Unsur Intrinsik Puisi “Pahlawan Tak Dikenal”
Pahlawan Tak Dikenal
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda
1955
Karya : Toto Sudarto Bachtiar
Struktur fisik (metode puisi )
a. Diksi
Diksi yang digunakan adalah kata-kata yang bermakna denotasi dan konotasi.
b. Larik
“Pahlawan Tak Dikenal” tediri atas dua puluh larik. Larik-larik tersebut saling berhubungan membentuk lima bait.
c. Bait
Puisi “Pahlawan Tak Dikenal” terdiri atas lima bait. Bait pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima terdiri atas empat larik.
d. Pertautan bait
Bait-bait yang terdapat dalam puisi saling berhubungan dalam kepahlawanan seseorang yang masih muda.
e. Pengimajian
Bait pertama, kedua, keempat, dan kelima menggunakan imaji penglihatan karena “apa” yang diungkapan pada bait tersebut seakan-akan dapat dilihat. Bait ketiga menggunakan imaji pendengaran karena “apa” yang diungkap seakan-akan dapat didengar.
f. Rima
sBait pertama, ketiga, dan keempat memiliki bunyi akhir baris yang tidak sama. Bait kedua memiliki persamaan bunyi ng di akhir baris. Bait kelima, baris pertama dan kedua memiliki persamaan bunyi ng, sedangkan baris ketiga dan keempat memiliki persamaan bunyi a.
Struktur batin ( isi puisi )
a. Tema
Puisi “Pahlawan Tak Dikenal” menggambarkan kepahlawanan seorang pejuang yang gugur saat usianya masih muda demi membela tanah air. Jadi, tema puisi tersebut perjuangan dan kepahlawanan.
b. Perasaan
Perasaan penyair dalam puisi yaitu terharu, penyair terharu melihat seorang pahlawan yang rela mati demi negara.
C. Nada
Puisi “Pahlawan Tak Dikenal” memiliki nada kepahlawanan dan perjuangan
d. Amanat
Amanat puisi “Pahlawan Tak Dikenal” menyuruh kita atau pembaca untuk menghargai jasa pahlawan.
Analisis Unsur Intrinsik Puisi “Pahlawan Tak Dikenal”
Pahlawan Tak Dikenal
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi sete
Surat dinas adalah komunikasi tertulis tentang kepentingan tugas dan kegiatan dinas antar instansi atau antara instansi dan perorangan. Dokumen ini menjelaskan bagian-bagian, format, dan cara penulisan surat dinas secara lengkap dan sistematis.
Dokumen tersebut membahas dua jenis membaca, yaitu membaca intensif yang dilakukan secara teliti untuk memahami seluruh isi bahan bacaan, dan membaca ekstensif yang bertujuan memahami inti isi banyak bahan bacaan dalam waktu singkat dengan cepat. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, teknik, dan kriteria kecepatan membaca ekstensif untuk berbagai jenjang pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia lama (sastra Melayu klasik) yang tumbuh berkembang seiring perkembangan budaya Indonesia. Ada beberapa pendapat mengenai periode berakhirnya sastra ini, antara lain masa kebangkitan nasional, masa Balai Pustaka, dan masa munculnya bahasa Indonesia. Dokumen ini juga membahas jenis-jenis prosa sastra lama seperti dongeng, hikayat, tambo, dan wira cerita
Paragraf argumentasi menjelaskan tentang jenis karangan yang membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan menyertakan data dan fakta pendukung. Tujuannya agar pembaca yakin akan kebenaran ide atau pendapat penulis. Unsur-unsur argumentasi meliputi pendapat, alasan pendukung berupa data dan fakta, serta kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sastra Melayu lama yang meliputi ciri-cirinya, jenis prosa lama seperti dongeng, hikayat, tambo, dan wira cerita. Jenis puisi lama juga dibedakan berdasarkan pengaruh asingnya.
Petunjuk ini memberikan pengertian tentang petunjuk dan cara membuat petunjuk yang baik. Petunjuk berguna untuk memudahkan orang melakukan sesuatu dengan memberikan langkah-langkah sistematis. Petunjuk harus menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Contoh petunjuk yang diberikan adalah cara penyajian mie dengan microwave yang terdiri dari beberapa langkah.
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis membaca, yaitu membaca intensif dan ekstensif. Membaca intensif bertujuan memahami bahan bacaan secara utuh, sedangkan membaca ekstensif bertujuan memahami isi penting bahan bacaan dengan cepat. Dokumen ini juga menjelaskan dua teknik membaca cepat, yaitu scanning dan skimming beserta langkah dan tujuannya.
1. PUISI
1 ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra,
rima, serta penyusunan larik dan bait;
2 gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditata
secara cermat sehingga mempertajam kesadaran
orang akan pengalaman dan membangkitkan
tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan
makna khusus;
3 sajak
2. STRUKTUR PUISI
Struktur batin
Diksi (pilihan kata)
Penginderaan (imaji)
Kata konkret
Majas (bahasa figuratif)
Bunyi yang menghasilkan rima
tiporafi
Struktur fisik (perasaan, tema, nada, dan
amanat)
3. DIKSI
Pilihan kata yang mampu menampilkan
suasana dan makna dalam puisi
Kemampuan membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna sesuai gagasan yang
akan disampaikan
Kemampuan memilih kata yang
merepresentasikan/sesuai dengan nilai rasa
dan suasana yang dipahami masyrakat
4. SEPISAUPI
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupoi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya ke dalam nyanyi
Sutarji(1973)
5. KATA KONKRET
yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera
yang memungkinkan munculnya imaji
Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau
lambang.
Misal kata kongkret “salju: melambangkan
kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll.
, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat
melambangkan tempat kotor, tempat hidup,
bumi, kehidupan, dll.
6. BEBERAPA CONTOH
Pengemis/gembel: gadis kecil berkaleng
kecil daripada gadis peminta-minta
Dunia penuh kemayaan: hidup dari
kehidupan angan-anagn yang gemerlapan
Kedukaan: bulan di atas itu tak ada yang
punya // kotaku hidupnya tak punya tanda
Penuh dosa: aku hilang bentuk/ remuk
Perjalanan ke surga: kuketuk pintu langit
7. BAHASA FIGURATIF
Bahasa yang mempergunakan kata-kata yang
susunan dan artinya sengaja disimpangkan
Bentuk penyimpangan dari bahasa normatif,
baik dari segi makna maupun rangkaian kata-
katanya
Bertujuan untuk mencapai efek estetis,
kesegaran dan kekuatan ekspresi
Memudahkan pembaca dalam menikmati
sesuatu yang disampaikan penyair
Bahasa figuratif disebut juga majas
8. CONTOH
"cemara pun gugur daun" mengungkapkan
makna“ketidakabadian kehidupan“
(metafora)
Ujung pohon meliuk
menari
tiada henti (personifikasi)
9. RIMA
Persamaan bunyi
Rima adalah persamaan bunyi pada puisi,
baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
10. CITRAAN
Bahasa yang mampu membangkitkan gambaran
angan, gambaran pikiran, kesan mental atau
bayangan visual
Untuk memberi gambaran yang jelas, menimbul-
kan suasana khusus, membuat lebih hidup gam-
baran dalam pikiran dan pengindraan, menarik
perhatian
Imaji berguna untuk mengintensifkan, menjer-
nihkan, dan memperkaya pikiran
Ide-ide abstrak dalam puisi dikonkretkan dengan
menggunakan alat-alat keindraan
Ide-ide yang semula abstrak dapat ditangkap
atau seolah-olah dapat dilihat, didengar, dicium,
diraba, dan dipikirkan
11. JENIS CITRAAN
Citraan Penglihatan: dihasilkan dengan
memberi rangsangan indra penglihatan,
berupa sumber dan kualitas cahaya
Daun berguguran
Langit menghitam
Citraan Pendengaran: dihasilkan dengan
menyebutkan atau menguraikan sumber dan
kualitas bunyi
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
12. Citraan Penciuman: dihasilkan dengan
menyebutkan dan menguraikan sumber dan
kualitas bau
Dua puluh tiga matahari
Bangkit dari pundakmu
Tubuhmu menguapkan bau tanah
Citraan perasaan: dihasilkan dengan
menyebut atau mengutarakan isi hati
Alangkah pilu siutan angin menderai
Mesti berjuang menghabiskan lagu sedih
Kala aku terpeluk dalam lengan-lenganmu
Sebab keinginan saat ini mesti tewas dekat
usia
13. Citraan Pencecapan: dihasilkan dengan
menyebutkan dan menguraikan sumber dan
kualitas rasa
Dan kini ia lari kerna bini bau melati
Lezat ludahnya air kelapa
Citraan Perabaan: berupa rangsangan kepada
perasaan atau sentuhan, biasanya berupa
kualitas dan permukaan bahan
Kapuk randu, kapuk randu!
Selembut tudung cendawan
Kuncup-kuncup di hatiku
Pada mengembang bermerkahan
14. Citraan Pikiran: dihasilkan oleh adanya asosiasi dan
analogi pikiran
Bumi ini perempuan jalang
yang menarik laki-laki jantan dan pertapa
ke rawa-rawa mesum ini
dan membunuhnya pagi hari
Citraan Gerak: dihasilkan dengan cara menghidupkan
dan memvisualkan sesuatu hal yang tidak bergerak
menjadi bergerak
Pohon-pohon cemara di kaki gunung
pohon-pohon cemara
menyerbu kampung-kampung
bulan di atasnya
menceburkan dirinya ke kolam
membasuh luka-lukanya
15. TIPOGRAFI
Tipografi berkenaan dengan bentuk lahir, yang
langsung dikenali
Pembeda (sementara) antara puisi dan
prosa/drama
Baris-baris puisi tidak selalu di awali dari tepi kiri
dan berakhir di tepi kanan
Mengenal adanya enjabement (lompatan baris)
Baris kata atau kalimat dalam puisi membentuk
periodisitet yang disebut bait
16. KARYA : IBRAHIM SATTAH
MAUT
dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam
diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam
diamdiam
maut
17. TAPI
aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
aku bawakan resah padamu
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padmu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
wah!
18. ENJAMBEMEN
pemotongan kalimat atau frase diakhir larik,
kemudian meletakkan potongan itu pada
awal larik berikutnya.
Tujuannya memberi tekanan pada bagian
tertentu ataupun sebagai penghubung antara
bagian yang mendahuluinya dengan bagian
berikutnya.
19. DOA
Tuhan.Beri aku kekuatan
Menguasai diri sendiri,kesunyian
dan keserakahan.Beri aku penunjuk selalu
untuk memilih jalanMu,keridoanMu.Amin.
20. CONTOH ENJAMBEMEN
Aku akan tidur
di rumputan,
di tepi kolam.
Sementara undan
dan belibis
berenangan.
Lihatlah, aku berdosa.
21. TEMA
Sesuatu yang menjadi pikiran pengarang,
Sesuatu yang menjadi dasar bagi penulisan
puisi
Dapat berupa “segala permasalahan hidup”
Permasalahan tersebut disusun dan diperkaya
dengan ide, gagasan, cita-cita, dan sikap
(pendirian) penyair
Dalam tema selain sesuatu yang dipikirkan
penyair, juga terbayang pandangan hidup
penyair, bagaimana penyair melihat
permasalahan ang dipikirkannya itu
Penyair tidak pernah menyebut apa tema puisi
yang ditulisnya
22. NADA
Sikap penyair kepada pembaca
Dalam menulis puisi, penyair bisa jadi
bersikap menggurui, menasehati,
mengejek, menyindir kepada pembaca
Adakalanya penyair hanya bersikap lugas,
sekedar menceritakan sesuatu
Adakalnya penyair hanya bersikap “main-
main”
23. AMANAT
Amanat atau tujuan adalah hal-hal yang
mendorong penyair untuk menciptakan puisinya
Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun dan
di balik tema yang diungkapkan
Dalam puisi tema berkaitan dengan arti, sedangkan
amanat berkaitan dengan makna karya sastra
Arti puisi bersifat kias, subjektif, dan umum
Makna berhubungan dengan individu, konsep
seseorang, situasi, tempat penyair
mengimajinasikan puisinya