1. Tugas 1: Opini singkat(2 halaman)
Tema: Kesantunan Berbahasa Indonesia
Kesantunan dalam berbahasa maupun bertingkahlaku masyarakat Indonesia
sudah menjadi nilai budaya dan karakteristik masyarakat Indonesia yang sangat
menjunjung tinggi keramahtamahan dan persaudaraan. Dari jaman dahulu hingga jaman
sekarang kesantunan berbahasa menjadi pemersatu bangsa disamping negara Indonesia
memiliki keragaman Bahasa daerah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dipengaruhi oleh faktor sosial dan faktor situasional. Faktor-faktor sosial
yang mempengaruhi pemakaian bahasa adalah status sosial, jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, tingkat ekonomi dan sebagainya. Faktor situasional meliputi siapa yang
berbicara dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, di mana, mengenai hal apa, dalam
situasi yang bagaimana, apa jalur yang digunakan, ragam bahasa mana yang digunakan,
serta tujuan pembicara. Kehidupan berbahasa dalam bermasyarakat merupakan sutu
kunci untuk memperbaiki atau meluruskan tata cara berkomunikasi. Dewasa ini, tidak
sedikit orang menggunakan bahasa secara bebas tanpa didasari oleh pertimbangan-
pertimbangan moral, nilai, maupun agama.
Kesantunan berbahasa Indonesia digunakan sebagai sarana untuk
mempertahankan keseimbangan sosial dan sekaligus menjadi dukungan interpersonal
dalam rangka mencegah konfrontasi. Karena bahasa pada prinsipnya adalah
menunjukkan identitas masyarakat pemakai bahasa. Masyarakat tutur merupakan
masyarakat yang timbul karena rapatnya komunikasi atau integrasisimbolis, dengan tetap
menghormati kemampuan komunikatif penuturnya tanpa mengingat jumlah bahasa atau
variabel bahasa yang digunakan. Menggunakan bahasa berarti mengirimkan lambang-
lambang dari pembicara menuju kepada pendengar.
Kesantunan berbahasa sangat penting dalam merujuk pada penggunaan bahasa
untuk menjaga hubungan interpersonal. Parameter yang menjadi tingkat batas seseorang
dalam bertutur kata adalah pada pemahaman bahasa yang dikuasai oleh penutur. Karena
dalam konteks hubungan sosial, bahasa memiliki fungsi sebagai penyampai rasa santun,
penyampai rasa keakraban dan hormat, dan penyampai rasa solidaritas Penggunaan
bahasa dan sikap berbahasa adalah unsur kesantunan yang berpengaruh dalam peristiwa
komunikasi.
Nama : Febbil Zian Fahmi
NIM : 115180013
Tugas 1 : Bahasa Indonesia
2. Contoh Kesantunan berbahasa Indonesia, dalam penggunaan bahasa sehari-hari
yaitu misalkan dalam memberi komentar, menolak mengajar, mengritik penyajian,
menyuruh, meminta izin, dan bertanya. Sebagai pendengar maka akan dapat
membedakan tuturan berdasarkan kategori sangat santun, santun, tidak santun dan sangat
tidak santun. Kategori Tuturan Sangat santun : Bentuk-bentuk tuturan dalam pilihan
adalah penghargaan terhadap orang lain, menunjukan rasa rendah hati, tidak sombong,
teguran yang jujur, namun halus, pujian jujur, penolakan dengan kata “maaf”, perintah
dengan nada pertanyaan, penolakan dengan nada pertanyaan (antara guru dan murid, dan
memberikan dukungan dengan tulus.
Kategori Tuturan Santun: tuturan yang menunjukan realita yang benar,apa
adanya, mengandung unsur ketegasan atu mendisiplinkan, kritik yang membangun,
bertujuan untuk mendidik, penggunaan diksi yang sangat lugas, kritikan dengan
menggunakan kata “maaf”, pengakuan yang jujur, apa adanya, dan memberikan sindiran
secara halus. Kategori Tuturan Tidak Santun: menegur dengan diksi yang kurang halus,
pembelaan terhadap pebuatan salah, tidak menghargai orang lain, menonjolkan dirinya
sendiri, mempermalukan orang lain di muka umum, merendahhkan orang lain,
superior,kejujuran yang menyakiti orang lain, mengejek, dan berbicara tidak sesuai
situasi.
Kesantunan berbahasa Indonesia dapat dirasakan oleh penutur dan pendengar,
sehingga pemilihan kata yang tepat seharusnya sudah menjadi kebiasaan yang membuat
diri kita dapat dipandang oleh orang lain baik atau tidak melalui bahasa yang terucap oleh
perkataan kita sehari hari. Seseorang dapat menilai orang lainnya dari kesantunan bahasa
yang ia gunakan .