SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENYEMBUHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KONI KOTA JAMBI TAHUN 2009
OLEH :
HARTATI
NIM : 04 10 096 130 162
A. Infeksi saluran napas atas
merupakan kasus yang
paling banyak terjadi serta
perlunya penanganan
dengan baik karena
komplikasinya yang
membahayakan seperti
otitis, sinusitis, dan
faringitis.
A. Infeksi saluran napas atas
merupakan kasus yang
paling banyak terjadi serta
perlunya penanganan
dengan baik karena
komplikasinya yang
membahayakan seperti
otitis, sinusitis, dan
faringitis.
C. Di Provinsi Jambi pada tahun
2007 dan tahun 2008 dari 10
penyakit terbesar yang berada
di urutan teratas adalah
Penyakit Infeksi Akut Saluran
Pernafasan Atas.
C. Di Provinsi Jambi pada tahun
2007 dan tahun 2008 dari 10
penyakit terbesar yang berada
di urutan teratas adalah
Penyakit Infeksi Akut Saluran
Pernafasan Atas.
B. Berdasarkan hasil Survey
Kesehatan Nasional tahun
2001 diketahui bahwa infeksi
pernapasan atas menjadi
penyebab kematian balita
tertinggi (22,8%) dan
penyebab kematian bayi
kedua setelah gangguan
perinatal.
B. Berdasarkan hasil Survey
Kesehatan Nasional tahun
2001 diketahui bahwa infeksi
pernapasan atas menjadi
penyebab kematian balita
tertinggi (22,8%) dan
penyebab kematian bayi
kedua setelah gangguan
perinatal.
D. Di Kota Jambi pada tahun
2008, jumlah kasus
penyakit ISPA sebanyak
120.149 orang.
D. Di Kota Jambi pada tahun
2008, jumlah kasus
penyakit ISPA sebanyak
120.149 orang.
E. Dilihat dari 20 Puskesmas
yang ada di Kota Jambi
diketahui distribusi penderita
ISPA pada balita tahun 2008
lebih banyak di Puskesmas
Koni yaitu sebanyak 8.981
kasus.
E. Dilihat dari 20 Puskesmas
yang ada di Kota Jambi
diketahui distribusi penderita
ISPA pada balita tahun 2008
lebih banyak di Puskesmas
Koni yaitu sebanyak 8.981
kasus.
Diketahuinya gambaran faktor-
faktor yang berhubungan dengan
penyembuhan ISPA pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Koni
Kota Jambi tahun 2009.
Diketahuinya gambaran faktor-
faktor yang berhubungan dengan
penyembuhan ISPA pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Koni
Kota Jambi tahun 2009.
Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan
dengan penyembuhan ISPA pada balita di wilayah
kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2009.
Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan
dengan penyembuhan ISPA pada balita di wilayah
kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2009.
Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi
Bagi Puskesmas Koni Kota Jambi
Bagi Perawat
Bagi Peneliti Lain
Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi
Bagi Puskesmas Koni Kota Jambi
Bagi Perawat
Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan mengatasi demam, penanganan balita batuk dan
pilek, pemberian ASI dan makanan dan pemberian minuman
dengan penyembuhan ISPA pada balita. Penelitian ini dilakukan
di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi dengan
melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Responden
dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang
menderita ISPA. Penelitian dianalisis secara univariat dan
bivariat menggunakan uji statistik chi-square dan pengumpulan
data dilaksanakan pada bulan Mei-Juli tahun 2009.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan mengatasi demam, penanganan balita batuk dan
pilek, pemberian ASI dan makanan dan pemberian minuman
dengan penyembuhan ISPA pada balita. Penelitian ini dilakukan
di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi dengan
melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Responden
dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang
menderita ISPA. Penelitian dianalisis secara univariat dan
bivariat menggunakan uji statistik chi-square dan pengumpulan
data dilaksanakan pada bulan Mei-Juli tahun 2009.
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)
 Pengertian
 Klasifikasi Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA)
 Etiologi Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA)
 Gambaran Klinik
 Faktor Resiko
 Pengobatan ISPA
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Penyembuhan ISPA
 Mengatasi Demam
 Mengatasi Batuk Pilek
 Pemberian ASI dan Makanan
 Pemberian Minum
Kerangka Teori
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)
 Pengertian
 Klasifikasi Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA)
 Etiologi Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA)
 Gambaran Klinik
 Faktor Resiko
 Pengobatan ISPA
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Penyembuhan ISPA
 Mengatasi Demam
 Mengatasi Batuk Pilek
 Pemberian ASI dan Makanan
 Pemberian Minum
Kerangka Teori
Penelitian kuantitatif dengan
menggunakan rancangan studi cross
sectional
Terdapat hubungan antara mengatasi
demam, penanganan batuk dan pilek,
pemberian ASI dan Makanan, pemberian
minuman dengan penyembuhan ISPA pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota
Jambi tahun 2009.
 Mengatasi Demam
 Penanganan Batukdan Pilek
 Pemberian ASI dan Makanan
 Pemberian Minuman
Populasi penelitian adalah seluruh
ibu yang memiliki balita yang
pernah menderita ISPA yang
berada di wilayah kerja
Puskesmas Koni Kota Jambi
sebanyak 80 orang (balita yang
menderita ISPA bulan Juni tahun
2009).
ibu yang memiliki balita yang
sedang menderita ISPA bulan
Juni dan berada di wilayah kerja
Puskesmas Koni Kota Jambi,
sebanyak 80 orang, pengambilan
sampel dengan cara purposive
sampling
Data Primer :
Melalui wawancara
langsung menggunakan
kuesioner
Data sekunder :
Puskesmas Koni
Pengolahan data
Analisa data :
Analisis Univariat
Analisis Bivariat
Data Primer :
Melalui wawancara
langsung menggunakan
kuesioner
Data sekunder :
Puskesmas Koni
Pengolahan data
Analisa data :
Analisis Univariat
Analisis Bivariat
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 04 Mei sampai 23 Juli tahun
2009.
NoNo VariabelVariabel KategoriKategori HasilHasil
11 Penyembuhan ISPA Tidak Sembuh
Sembuh
47 (58,8%)47 (58,8%)
33 (41,3%)33 (41,3%)
22 Mengatasi DemamMengatasi Demam Kurang BaikKurang Baik
BaikBaik
43 (53,8%)43 (53,8%)
37 (46,3%)37 (46,3%)
33 Penanganan BatukPenanganan Batuk
dan Pilekdan Pilek
Kurang BaikKurang Baik
BaikBaik
44 (55,0%)44 (55,0%)
36 (45,0%)36 (45,0%)
44 Pemberian ASI danPemberian ASI dan
MakananMakanan
Kurang BaikKurang Baik
BaikBaik
41 (51,3%)41 (51,3%)
39 (48,7%)39 (48,7%)
55 Pemberian MinumanPemberian Minuman Kurang BaikKurang Baik
BaikBaik
45 (56,3%)45 (56,3%)
35 (43,7%)35 (43,7%)
Ada hubungan yang bermakna antara mengatasi demam,
penanganan batuk dan pilek, pemberian ASI dan Makanan,
pemberian minuman dengan penyembuhan ISPA pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2009.
Gambaran Penyembuhan ISPA pada Balita oleh Orang
Tua
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar (58,8%) balita
tidak sembuh menderita ISPA. Hal ini menunjukkan bahwa
penyembuhan ISPA yang dilakukan oleh orang tua masih kurang baik.
Hasil kuesioner diketahui bahwa masih ada orang tua yang belum
melakukan pemberian kompres pada balita dengan mengelap seluruh
badan balita (dahi, lipatan paha, ketiak), memberikan makanan tinggi
kalori dan protein, memberikan minum yang lebih banyak dari biaa dan
membersihkan hidung anak dengan menggunakan sapu tangan bersih.
Untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan orang tua mengenai
penyembuhan ISPA pada balita dengan cara pemberian informasi
kepada orang tua oleh tenaga kesehatan, tokoh masyarakat dan kader
posyandu melalui kerjasama dengan kelompok-kelompok yang ada di
masyarakat.
Hubungan Mengatasi Demam dengan penyembuhan ISPA
Pada Balita
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar (53,8%)
responden kurang baik dalam mengatasi demam pada balita dan
diketahui ada hubungan yang bermakna antara mengatasi demam
dengan penyembuhan ISPA pada balita.
Hasil penelitian diketahui bahwa ibu belum semuanya memberikan obat
penurun panas pada anaknya sesuai yang dianjurkan.
Hasil penelitian diketahui bahwa responden masih kurang baik dalam
mengatasi demam pada balita. Hal ini dilihat dari hasil kuesioner masih
ada orang tua yang tidak melakukan kompres ke seluruh badan balita
dan memberikan kompres air dingin.
Perawat berperan sebagai penyuluh yang dapat memberikan informasi
pada orang tua mengenai penyakit ISPA, bahaya ISPA dan bagaimana
cara menangani ISPA pada balita. Pemberian informasi yang dapat
dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan secara kontiniu dan
melakukan survei ke rumah-rumah pada responden sehingga dapat
diketahui permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Hubungan Penanganan Batuk dan Pilek dengan
Penyembuhan ISPA Pada Balita
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar (55,0%)
responden kurang baik dalam melakukan penanganan batuk dan pilek
pada balita yang menderita ISPA dan diketahui ada hubungan yang
bermakna antara penanganan batuk dan pilek dengan penyembuhan
ISPA pada balita.
Hasil penelitian diketahui bahwa orang tua masih kurang baik dalam
melakukan penanganan batuk dan pilek pada balita. Hal ini diketahui
dari hasil observasi diketahui bahwa orang tua membersihkan hidung
anak belum menggunakan sapu tangan bersih, orang tua membersihkan
hidung anak menggunakan baju atau kain yang dipakai anak.
Melihat uraian di atas maka perlu pemberian contoh oleh petugas
kesehatan tentang bagaimana cara penyembuhan ISPA yang baik,
karena tidak cukup dalam pemikiran saja perlu diikuti dengan tindakan.
Hubungan Pemberian ASI dan Makanan dengan
Penyembuhan ISPA Pada Balita
Hasil penelitian diketahui sebagian besar (51,3%) responden kurang
baik dalam melakukan pemberian ASI dan makanan pada balita, dan
hasil analisis hubungan pemberian ASI dan makanan dengan
penyembuhan ISPA pada balita diketahui ada hubungan yang bermakna
antara pemberian ASI dan makanan dengan penyembuhan ISPA pada
balita.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa masih ditemukan ibu yang tidak
memberikan ASI pada balitanya baik ASI maupun susu formula pada
balita yang sedang sakit. Orang tua mengatakan bahwa anak menolak
diberikan ASI begitu juga makanan yang mengandung tinggi kalori dan
protein.
Perawat sebagai petugas kesehatan mempunyai peran salah satunya
sebagai pemberi kenyamanan, merawat klien sebagai seorang manusia
merupakan peran tradisional dan historis dalam keperawatan serta
sebagai penyuluh, menjelaskan kepada klien konsep dan data-data
tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur.
Hubungan Pemberian Minuman dengan
Penyembuhan ISPA Pada Balita
Hasil penelitian diketahui sebagian besar (56,3%) responden
kurang baik dalam melakukan pemberian minumam pada
balita, dan hasil analisis hubungan pemberian minuman
dengan penyembuhan ISPA pada balita diketahui ada
hubungan yang bermakna antara pemberian minumam
dengan penyembuhan ISPA pada balita.
Dari hasil penelitian diketahui bila balita menderita ISPA, ibu
tidak memberikan cairan/minuman seperti air putih dan susu
buatan. Ibu akan memberikan cairan/minuman sesuai
dengan kemauan anak.
perlu adanya peningkatan pengetahuan orang tua dalam
melakukan pemberian minuman pada balita yang menderita
ISPA. Pengetahuan dapat diperoleh baik secara informal
maupun formal melalui pendidikan dan melalui media
massa.
 Dari hasil penelitian diketahui sebagian besar (58,8%)
balita tidak sembuh menderita ISPA, dilihat dari tindakan
mengatasi demam yang dilakukan orang tua sebagian
besar (53,8%) kurang baik dan sebagian besar (55,0%)
orang tua kurang baik dalam melakukan penanganan
batuk dan pilek, sebagian besar (51,3%) orang tua kurang
baik dalam melakukan pemberian ASI dan makanan serta
sebagian besar (56,3%) orang tua kurang baik dalam
melakukan pemberian minuman.
 Terdapat hubungan yang bermakna antara mengatasi
demam, penanganan batuk dan pilek, pemberian ASI dan
makanan, pemberian minuman dengan penyembuhan
ISPA pada balita oleh orang tua
Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi
Perlu pengembangan kerjasama dengan sektor terkait seperti
Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh masyarakat yang ada di
daerah tersebut
Bagi Puskesmas Koni Kota Jambi
• Agar Meningkatkan frekuensi penyuluhan secara kontiniu baik
melalui laporan rutin maupun survei langsung ke masyarakat
• Dalam memberikan penyuluhan petugas kesehatan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
masyarakat
• Perawat agar meningkatkan perannya dalam memberikan
penyuluhan pada orang tua balita yang menderita ISPA dan
meningkatkan asuhan keperawatan pada balita yang
menderita ISPA
Transparan hartati

More Related Content

What's hot

Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
Joni Iswanto
 
PENATALAKSANAAN BBL RESIKO TINGGI DENGAN IBU PENGIDAP HIV/AIDS
PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDSPENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS
PENATALAKSANAAN BBL RESIKO TINGGI DENGAN IBU PENGIDAP HIV/AIDS
Aris Vabiyani
 
Konsep imunisasi (anak)
Konsep imunisasi (anak)Konsep imunisasi (anak)
Konsep imunisasi (anak)
whenny
 
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas askeb komonitas kejiwan sri rejeki
Tugas askeb komonitas kejiwan sri rejekiTugas askeb komonitas kejiwan sri rejeki
Tugas askeb komonitas kejiwan sri rejeki
Untung Purwanto
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
Zakiah dr
 

What's hot (20)

Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut
Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjutKb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut
Kb 2 pemberian pelayanan tindak lanjut
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
 
Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1
 
PENATALAKSANAAN BBL RESIKO TINGGI DENGAN IBU PENGIDAP HIV/AIDS
PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDSPENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS
PENATALAKSANAAN BBL RESIKO TINGGI DENGAN IBU PENGIDAP HIV/AIDS
 
Tata laksana ispa
Tata laksana ispaTata laksana ispa
Tata laksana ispa
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Lembar kuesioner
Lembar kuesionerLembar kuesioner
Lembar kuesioner
 
Ebp3 kh
Ebp3 khEbp3 kh
Ebp3 kh
 
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusatKb 2 asuhan  dengan bblr dan perdarahan tali pusat
Kb 2 asuhan dengan bblr dan perdarahan tali pusat
 
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
 
Konsep imunisasi (anak)
Konsep imunisasi (anak)Konsep imunisasi (anak)
Konsep imunisasi (anak)
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
 
Tugas askeb komonitas kejiwan sri rejeki
Tugas askeb komonitas kejiwan sri rejekiTugas askeb komonitas kejiwan sri rejeki
Tugas askeb komonitas kejiwan sri rejeki
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
Sap imunisasi
Sap imunisasiSap imunisasi
Sap imunisasi
 
Kebijakan prog imunisasi 2015 acc
Kebijakan prog imunisasi 2015 accKebijakan prog imunisasi 2015 acc
Kebijakan prog imunisasi 2015 acc
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 

Similar to Transparan hartati

minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
moonchae1989
 
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Operator Warnet Vast Raha
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
Adil Athilshipate
 
Jurnal persepsi tentang imunisasi booster balita usia 24 bulan
Jurnal persepsi tentang imunisasi booster balita usia 24 bulanJurnal persepsi tentang imunisasi booster balita usia 24 bulan
Jurnal persepsi tentang imunisasi booster balita usia 24 bulan
nrukmana rukmana
 
01 wiku as faktor risiko diare_revisi
01 wiku as faktor risiko diare_revisi01 wiku as faktor risiko diare_revisi
01 wiku as faktor risiko diare_revisi
Faradila Risky
 
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptxppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
iqbal29537
 

Similar to Transparan hartati (20)

Proposal hartati psik terakhir
Proposal hartati psik terakhirProposal hartati psik terakhir
Proposal hartati psik terakhir
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Ayuk tugas pa laome AKBID PARAMATA RAHA
Ayuk tugas pa laome AKBID PARAMATA RAHA Ayuk tugas pa laome AKBID PARAMATA RAHA
Ayuk tugas pa laome AKBID PARAMATA RAHA
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diareJurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
 
Jurnal jadi okkk
Jurnal jadi okkkJurnal jadi okkk
Jurnal jadi okkk
 
Proposal & thesis
Proposal & thesisProposal & thesis
Proposal & thesis
 
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balitaJurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
 
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
 
PPT BARU.docx
PPT BARU.docxPPT BARU.docx
PPT BARU.docx
 
PPT BARU.docx
PPT BARU.docxPPT BARU.docx
PPT BARU.docx
 
300-1134-1-PB.pdf
300-1134-1-PB.pdf300-1134-1-PB.pdf
300-1134-1-PB.pdf
 
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
 
Kti akbid raha
Kti akbid rahaKti akbid raha
Kti akbid raha
 
Jurnal persepsi tentang imunisasi booster balita usia 24 bulan
Jurnal persepsi tentang imunisasi booster balita usia 24 bulanJurnal persepsi tentang imunisasi booster balita usia 24 bulan
Jurnal persepsi tentang imunisasi booster balita usia 24 bulan
 
01 wiku as faktor risiko diare_revisi
01 wiku as faktor risiko diare_revisi01 wiku as faktor risiko diare_revisi
01 wiku as faktor risiko diare_revisi
 
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptxppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
 
makalah askeb.docx
makalah askeb.docxmakalah askeb.docx
makalah askeb.docx
 

More from Laurencus Butsi Siagian (10)

Lampiran hartati
Lampiran hartatiLampiran hartati
Lampiran hartati
 
Informed consent hartati
Informed consent hartatiInformed consent hartati
Informed consent hartati
 
Hasil uji validitas dan reliabilitas hartati
Hasil uji validitas dan reliabilitas hartatiHasil uji validitas dan reliabilitas hartati
Hasil uji validitas dan reliabilitas hartati
 
SKRIPSI ISPA
SKRIPSI ISPASKRIPSI ISPA
SKRIPSI ISPA
 
SKRIPSI ISPA
SKRIPSI ISPASKRIPSI ISPA
SKRIPSI ISPA
 
SKRIPSI ISPA
SKRIPSI ISPASKRIPSI ISPA
SKRIPSI ISPA
 
SKRIPSI ISPA
 SKRIPSI ISPA SKRIPSI ISPA
SKRIPSI ISPA
 
KTI BBLR
KTI BBLRKTI BBLR
KTI BBLR
 
Materi peserta pmba new
Materi peserta pmba  newMateri peserta pmba  new
Materi peserta pmba new
 
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
 

Recently uploaded

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 

Recently uploaded (20)

FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 

Transparan hartati

  • 1. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYEMBUHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KONI KOTA JAMBI TAHUN 2009 OLEH : HARTATI NIM : 04 10 096 130 162
  • 2. A. Infeksi saluran napas atas merupakan kasus yang paling banyak terjadi serta perlunya penanganan dengan baik karena komplikasinya yang membahayakan seperti otitis, sinusitis, dan faringitis. A. Infeksi saluran napas atas merupakan kasus yang paling banyak terjadi serta perlunya penanganan dengan baik karena komplikasinya yang membahayakan seperti otitis, sinusitis, dan faringitis. C. Di Provinsi Jambi pada tahun 2007 dan tahun 2008 dari 10 penyakit terbesar yang berada di urutan teratas adalah Penyakit Infeksi Akut Saluran Pernafasan Atas. C. Di Provinsi Jambi pada tahun 2007 dan tahun 2008 dari 10 penyakit terbesar yang berada di urutan teratas adalah Penyakit Infeksi Akut Saluran Pernafasan Atas. B. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Nasional tahun 2001 diketahui bahwa infeksi pernapasan atas menjadi penyebab kematian balita tertinggi (22,8%) dan penyebab kematian bayi kedua setelah gangguan perinatal. B. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Nasional tahun 2001 diketahui bahwa infeksi pernapasan atas menjadi penyebab kematian balita tertinggi (22,8%) dan penyebab kematian bayi kedua setelah gangguan perinatal. D. Di Kota Jambi pada tahun 2008, jumlah kasus penyakit ISPA sebanyak 120.149 orang. D. Di Kota Jambi pada tahun 2008, jumlah kasus penyakit ISPA sebanyak 120.149 orang. E. Dilihat dari 20 Puskesmas yang ada di Kota Jambi diketahui distribusi penderita ISPA pada balita tahun 2008 lebih banyak di Puskesmas Koni yaitu sebanyak 8.981 kasus. E. Dilihat dari 20 Puskesmas yang ada di Kota Jambi diketahui distribusi penderita ISPA pada balita tahun 2008 lebih banyak di Puskesmas Koni yaitu sebanyak 8.981 kasus.
  • 3. Diketahuinya gambaran faktor- faktor yang berhubungan dengan penyembuhan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2009. Diketahuinya gambaran faktor- faktor yang berhubungan dengan penyembuhan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2009. Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan penyembuhan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2009. Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan penyembuhan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2009.
  • 4. Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi Bagi Puskesmas Koni Kota Jambi Bagi Perawat Bagi Peneliti Lain Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi Bagi Puskesmas Koni Kota Jambi Bagi Perawat Bagi Peneliti Lain Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan mengatasi demam, penanganan balita batuk dan pilek, pemberian ASI dan makanan dan pemberian minuman dengan penyembuhan ISPA pada balita. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang menderita ISPA. Penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei-Juli tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan mengatasi demam, penanganan balita batuk dan pilek, pemberian ASI dan makanan dan pemberian minuman dengan penyembuhan ISPA pada balita. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang menderita ISPA. Penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei-Juli tahun 2009.
  • 5. Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)  Pengertian  Klasifikasi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)  Etiologi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)  Gambaran Klinik  Faktor Resiko  Pengobatan ISPA Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penyembuhan ISPA  Mengatasi Demam  Mengatasi Batuk Pilek  Pemberian ASI dan Makanan  Pemberian Minum Kerangka Teori Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)  Pengertian  Klasifikasi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)  Etiologi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)  Gambaran Klinik  Faktor Resiko  Pengobatan ISPA Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penyembuhan ISPA  Mengatasi Demam  Mengatasi Batuk Pilek  Pemberian ASI dan Makanan  Pemberian Minum Kerangka Teori
  • 6. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi cross sectional Terdapat hubungan antara mengatasi demam, penanganan batuk dan pilek, pemberian ASI dan Makanan, pemberian minuman dengan penyembuhan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2009.  Mengatasi Demam  Penanganan Batukdan Pilek  Pemberian ASI dan Makanan  Pemberian Minuman
  • 7. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang pernah menderita ISPA yang berada di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi sebanyak 80 orang (balita yang menderita ISPA bulan Juni tahun 2009). ibu yang memiliki balita yang sedang menderita ISPA bulan Juni dan berada di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi, sebanyak 80 orang, pengambilan sampel dengan cara purposive sampling Data Primer : Melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner Data sekunder : Puskesmas Koni Pengolahan data Analisa data : Analisis Univariat Analisis Bivariat Data Primer : Melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner Data sekunder : Puskesmas Koni Pengolahan data Analisa data : Analisis Univariat Analisis Bivariat Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 04 Mei sampai 23 Juli tahun 2009.
  • 8. NoNo VariabelVariabel KategoriKategori HasilHasil 11 Penyembuhan ISPA Tidak Sembuh Sembuh 47 (58,8%)47 (58,8%) 33 (41,3%)33 (41,3%) 22 Mengatasi DemamMengatasi Demam Kurang BaikKurang Baik BaikBaik 43 (53,8%)43 (53,8%) 37 (46,3%)37 (46,3%) 33 Penanganan BatukPenanganan Batuk dan Pilekdan Pilek Kurang BaikKurang Baik BaikBaik 44 (55,0%)44 (55,0%) 36 (45,0%)36 (45,0%) 44 Pemberian ASI danPemberian ASI dan MakananMakanan Kurang BaikKurang Baik BaikBaik 41 (51,3%)41 (51,3%) 39 (48,7%)39 (48,7%) 55 Pemberian MinumanPemberian Minuman Kurang BaikKurang Baik BaikBaik 45 (56,3%)45 (56,3%) 35 (43,7%)35 (43,7%) Ada hubungan yang bermakna antara mengatasi demam, penanganan batuk dan pilek, pemberian ASI dan Makanan, pemberian minuman dengan penyembuhan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2009.
  • 9. Gambaran Penyembuhan ISPA pada Balita oleh Orang Tua Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar (58,8%) balita tidak sembuh menderita ISPA. Hal ini menunjukkan bahwa penyembuhan ISPA yang dilakukan oleh orang tua masih kurang baik. Hasil kuesioner diketahui bahwa masih ada orang tua yang belum melakukan pemberian kompres pada balita dengan mengelap seluruh badan balita (dahi, lipatan paha, ketiak), memberikan makanan tinggi kalori dan protein, memberikan minum yang lebih banyak dari biaa dan membersihkan hidung anak dengan menggunakan sapu tangan bersih. Untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan orang tua mengenai penyembuhan ISPA pada balita dengan cara pemberian informasi kepada orang tua oleh tenaga kesehatan, tokoh masyarakat dan kader posyandu melalui kerjasama dengan kelompok-kelompok yang ada di masyarakat.
  • 10. Hubungan Mengatasi Demam dengan penyembuhan ISPA Pada Balita Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar (53,8%) responden kurang baik dalam mengatasi demam pada balita dan diketahui ada hubungan yang bermakna antara mengatasi demam dengan penyembuhan ISPA pada balita. Hasil penelitian diketahui bahwa ibu belum semuanya memberikan obat penurun panas pada anaknya sesuai yang dianjurkan. Hasil penelitian diketahui bahwa responden masih kurang baik dalam mengatasi demam pada balita. Hal ini dilihat dari hasil kuesioner masih ada orang tua yang tidak melakukan kompres ke seluruh badan balita dan memberikan kompres air dingin. Perawat berperan sebagai penyuluh yang dapat memberikan informasi pada orang tua mengenai penyakit ISPA, bahaya ISPA dan bagaimana cara menangani ISPA pada balita. Pemberian informasi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan secara kontiniu dan melakukan survei ke rumah-rumah pada responden sehingga dapat diketahui permasalahan yang dihadapi masyarakat.
  • 11. Hubungan Penanganan Batuk dan Pilek dengan Penyembuhan ISPA Pada Balita Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar (55,0%) responden kurang baik dalam melakukan penanganan batuk dan pilek pada balita yang menderita ISPA dan diketahui ada hubungan yang bermakna antara penanganan batuk dan pilek dengan penyembuhan ISPA pada balita. Hasil penelitian diketahui bahwa orang tua masih kurang baik dalam melakukan penanganan batuk dan pilek pada balita. Hal ini diketahui dari hasil observasi diketahui bahwa orang tua membersihkan hidung anak belum menggunakan sapu tangan bersih, orang tua membersihkan hidung anak menggunakan baju atau kain yang dipakai anak. Melihat uraian di atas maka perlu pemberian contoh oleh petugas kesehatan tentang bagaimana cara penyembuhan ISPA yang baik, karena tidak cukup dalam pemikiran saja perlu diikuti dengan tindakan.
  • 12. Hubungan Pemberian ASI dan Makanan dengan Penyembuhan ISPA Pada Balita Hasil penelitian diketahui sebagian besar (51,3%) responden kurang baik dalam melakukan pemberian ASI dan makanan pada balita, dan hasil analisis hubungan pemberian ASI dan makanan dengan penyembuhan ISPA pada balita diketahui ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI dan makanan dengan penyembuhan ISPA pada balita. Dari hasil penelitian diketahui bahwa masih ditemukan ibu yang tidak memberikan ASI pada balitanya baik ASI maupun susu formula pada balita yang sedang sakit. Orang tua mengatakan bahwa anak menolak diberikan ASI begitu juga makanan yang mengandung tinggi kalori dan protein. Perawat sebagai petugas kesehatan mempunyai peran salah satunya sebagai pemberi kenyamanan, merawat klien sebagai seorang manusia merupakan peran tradisional dan historis dalam keperawatan serta sebagai penyuluh, menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur.
  • 13. Hubungan Pemberian Minuman dengan Penyembuhan ISPA Pada Balita Hasil penelitian diketahui sebagian besar (56,3%) responden kurang baik dalam melakukan pemberian minumam pada balita, dan hasil analisis hubungan pemberian minuman dengan penyembuhan ISPA pada balita diketahui ada hubungan yang bermakna antara pemberian minumam dengan penyembuhan ISPA pada balita. Dari hasil penelitian diketahui bila balita menderita ISPA, ibu tidak memberikan cairan/minuman seperti air putih dan susu buatan. Ibu akan memberikan cairan/minuman sesuai dengan kemauan anak. perlu adanya peningkatan pengetahuan orang tua dalam melakukan pemberian minuman pada balita yang menderita ISPA. Pengetahuan dapat diperoleh baik secara informal maupun formal melalui pendidikan dan melalui media massa.
  • 14.  Dari hasil penelitian diketahui sebagian besar (58,8%) balita tidak sembuh menderita ISPA, dilihat dari tindakan mengatasi demam yang dilakukan orang tua sebagian besar (53,8%) kurang baik dan sebagian besar (55,0%) orang tua kurang baik dalam melakukan penanganan batuk dan pilek, sebagian besar (51,3%) orang tua kurang baik dalam melakukan pemberian ASI dan makanan serta sebagian besar (56,3%) orang tua kurang baik dalam melakukan pemberian minuman.  Terdapat hubungan yang bermakna antara mengatasi demam, penanganan batuk dan pilek, pemberian ASI dan makanan, pemberian minuman dengan penyembuhan ISPA pada balita oleh orang tua
  • 15. Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi Perlu pengembangan kerjasama dengan sektor terkait seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh masyarakat yang ada di daerah tersebut Bagi Puskesmas Koni Kota Jambi • Agar Meningkatkan frekuensi penyuluhan secara kontiniu baik melalui laporan rutin maupun survei langsung ke masyarakat • Dalam memberikan penyuluhan petugas kesehatan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat • Perawat agar meningkatkan perannya dalam memberikan penyuluhan pada orang tua balita yang menderita ISPA dan meningkatkan asuhan keperawatan pada balita yang menderita ISPA