2. URUT-URUTAN PENANGGULANGAN TRAUMA Persiapan awal Fase sebelum masuk rumah sakit Fase rumah sakit Triase Survei awal A: Airway (Saluran napas) B: Breathing (Pernapasan) C: Circulation (Sirkulasi) D: Disability (Evaluasi neurologis) E: Exposure (Kontrol lingkungan)
3.
4. PRINSIP-PRINSIP PENGOBATAN FRAKTUR Pertolongan pertama jalan napas, menutup luka dan imobilisasi fraktur sebelum diangkut dengan ambulans. Penilaian klinis Adakah luka tembus tulang, trauma pembuluh darah/saraf ataukah ada trauma alat-alat dalam yang lain. Resusitasi Kebanyakan penderita dengan fraktur multipel tiba di rumah sakit dengan syok, sehingga diperlukan resusitasi
12. Seleksi pengobatan sesuai dengan penderita secara individualPerlu penilaian faktor umur, jenis fraktur, komplikasi yang terjadi dan perlu pula dipertimbangkan keadaan sosial ekonomi penderita secara individual.
13. PRINSIP PENGOBATAN FRAKTUR Recognition diagnosis dan penilaian, lokalisasi fraktur, bentuk fraktur, menentukan teknik yang sesuai untuk pengobatan, komplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan Reduction alignment yang sempurna aposisi yang sempurna Retention imobilisasi fraktur Rehabilitation mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin.
14. METODE PENGOBATAN FRAKTUR TERTUTUP Konservatif Proteksi semata-mata untuk mencegah trauma lebih lanjut dengan cara memberikan sling (mitela) Reduksi tertutup dengan fiksasi eksterna atau fiksasi perkutaneus dengan K-wire Reduksi terbuka dan fiksasi interna atau fiksasi eksterna tulang Eksisi fragmen tulang dan penggantian dengan protesis.
18. Metode traksi yang digunakan: Traksi kulit Traksi menurut Bryant (Gallow) pada anak-anak di bawah 2 tahun dengan berat badan kurang 10 kg Traksi tulang dengan kawat Kirschner (K-wire) dan pin Steinmann yang dimasukkan ke dalam tulang Traksi berimbang dan traksi slidingbiasanya dipergunakan bidai Thomas dan Pearson attachment