Dokumen tersebut menjelaskan metode SBAR untuk komunikasi kesehatan yang efektif. SBAR terdiri atas empat bagian: Situation, Background, Assessment, dan Recommendation. Metode ini memungkinkan staf kesehatan untuk berkomunikasi secara cepat dan terfokus mengenai kondisi pasien, riwayat medis, penilaian saat ini, dan rekomendasi tindak lanjut. Penggunaan SBAR diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Metode SBAR
• SBAR merupakan singkatan dari situation,
background, assesment, recommendation, yaitu
suatu teknik atau cara yang dapat digunakan
untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif, cepat
dan tepat.
• Komunikasi ini semakin populer di bidang
pelayanan kesehatan, khususnya di antara para
profesional. Misalnya, antar profesi kedokteran,
keperawatan, konsul lisan atau melaporkan
kondisi kritis pada pasien.
• Penggunaan format SBAR akan membantu
perawat fokus terhadap aspek penting yang akan
diinformasikan kepada teman sejawat selama
proses timbang terima sehingga timbang terima
menjadi lebih efektif dan efisien.
4. .
• Situation adalah kondisi terkini yang terjadi pada
pasien.
• Situation berisi mengenai data pasien yang
meliputi nama pasien, tanggal lahir, tanggal
masuk, hari perawatan, dokter yang bertanggung
jawab, perawat yang bertanggung jawab, nama
ruangan, nomor tempat tidur, alasan masuk
rumah sakit, diagnosa medis, masalah
keperawatan dan keluhan utama pasien.
Situation
5. .
• Background menjelaskan kondisi pasien
secara lengkap.
• Perawat akan menyebutkan riwayat
penyakit dan pengobatan sebelumnya,
riwayat alergi, hasil laboratorium, hasil
rontgent, pengobatan dan intervensi
keperawatan yang telah dilakukan dan
respon pasien terhadap tindakan
perawatan dan pengobatan.
Background
6. .
• Assessment merupakan pengkajian kondisi
pasien terkini.
• Informasi tersebut meliputi tanda-tanda vital
(suhu, tekanan darah, frekuensi nafas),
tingkat kesadaran, nyeri yang dirasakan,
status nutrisi (berat badan, tinggi badan,
index massa tubuh), kemampuan buang air
besar dan air kecil, keberadaan luka di tubuh
(khususnya luka dekubitus) dan informasi
klinis lain yang mendukung.
Assesment
7. .
• Recommendation menginformasikan tindakan
keperawatan yang seharusnya berdasarakan
data situation,
background, dan assessment meliputi rencana
tindakan yang akan dilakukan, rencana tindak
lanjut, solusi yang bisa perawat tawarkan kepada
dokter, apa yang perawat butuhkan dari dokter
untuk memperbaiki kondisi pasien, dan waktu
yang diharapkan perawat saat tindakan itu
terjadi.
Recommendation
8. Manfaat Istrumen
Metode SBAR
Instrumen dengan Metode SBAR ini dapat :
• Meningkatkan kemampuan perawat dalam
mengidientifikasi keluhan dan kodisi pasien
dengan cepat dan sistematis, sehingga segera
diberikan solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut dalam bentuk pemberian perawatan dan
pengobatan yang tepat berdasar keluhan pasien.
• Selain itu, mempermudah penyampaian informasi
antar perawat dan tim kesehatan lain yang juga
merawat pasien, seperti dokter, farmasi, dan ahli
gizi.
Penggunaan instrumen yang tepat meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan dan berdampak pada
kepuasan pasien selama dirawat di rumah sakit.