William Godwin adalah filsuf anarkis Inggris abad ke-18 yang meyakini bahwa kemajuan pengetahuan manusia akan membuat pemerintahan tidak lagi dibutuhkan. Ia menolak tekanan populasi sebagai ancaman, melainkan merupakan akibat dari institusi-institusi yang buruk seperti monopoli pertanian.
Thomas robert malthus, andi makkuraga hidayat 281684
1. Presentator
Andi Makkuraga Hidayat
Sumber Utama: The Growth of Economics Thought Revised and Expanded Edition
Henry William Spiegel –Catholic University of America
Sumber yang lain Total Slide : 96 Slide
Wordnet
Oxford English
Dictionary
Google Define
Central
History.com
1
2. Daftar isi
• Latar Belakang Malthus Slide 4 - Slide 9
• Pemikiran Malthus Slide 10 - Slide 18
• Godwin dan Condorcet Slide 17- Slide 22
• William Godwin Slide 23- Slide 34
• Marquis de Condorcet Slide 35- Slide 47
• Pleas For Equality Slide 48- Slide 58
• The First Essay Slide 50- Slide 68
• The Revision of The Essay Slide 69- Slide 76
• Francis Place Slide 77- Slide 87
• Malthus and Darwin Slide 88- Slide 90
• Reaction to Malthus Ideas Slide 91- Slide 96 2
5. • Ayah Thomas (Daniel) adalah seorang lelaki desa kaya yang
mempunyai 8 keturunan.
• Daniel membawa keluarganya dalam sebuah keluarga yang
nyaman dan dipadu dengan kecerdasan intelektual, yang
akhirnya membuat Daniel dekat dengan Hume dan Rousseau.
• Nenek moyang keluarga Malthus mewariskan cukup banyak
(substantial) estate yang dikelola oleh Ayah dan Kakeknya
Daniel.
• Ayah dan Kakek Daniel hanya mempunyai 1 anak, tetapi Daniel
berbeda dengan mempunyai 8 anak. 5
6. • Thomas Malthus adalah seorang mahasiswa Cambridge
jurusan Matematika yang lulus dengan predikat terhormat
(honors)
• Dia melakukan tugas suci di Gereja (Anglican Church)
• Ambisi dia adalah menjadi pensiunan yang hidup di desa.
• Walaupun Thomas mempunya kekurangan didalam
berbicara, dia dapat bergaul mahasiswa Cambridge
6
7. • 8 tahun kemudian pada tahun 1976, dia meninggalkan
Cambridge, lalu dia bekerja menjadi asisten pendeta di gereja
tempat ayahnya tinggal.
7
8. • Pada saat tahun-tahun tersebut, negara sedang mengalami
masalah perpecahan karena perbedaan pendapat yang
dimana bahkan didalam sebuah keluargapun dapat
mempunyai pendapat yang berbeda. Begitupun dengan
keluarga malthus.
• Ayah Malthus adalah orang yang berpihak kepada orang-orang
yang memprediksi Inggris dan Prancis, tetapi Malthus
menemukan kekurangan dalam prediksi tersebut.
8
9. • Pada tahun 1978, dengan dukungan dari ayahnya, Malthus
menuangkan pikirannya ke tulisan yang berjudul Essay on the
Principle of Population, as It Affects the Future Improvement
od Society, With Remarks on the Speculations od Mr.
Godwin, M. Condorcet, and other Writers.
9
11. • Pemikiran Malthus
• Masalah Populasi (Population Problem)
• Agregat Demand yang tidak tercukupi (inadequacy of agregat
demand)
• Masalah dalam pemikiran ini ditulis dalam ‘An Essay on the
Principle of Population’ (1798) dimana defisiensi general
demand membentuk pemikiran Malthus tentang ‘Principles of
Political Economy’ yang muncul 20th Kemudian.
• Ide pemikiran Malthus disetujui/mempengaruhi oleh Ricardo
dan Mill. 11
12. • Hanya sejak 1930, ketika Agregat Demand dikenal secara luas
sebagai bagian dari inti masalah dalam Ekonomi, pemikiran
dan Prinsip-prinsip Malthus menjadi sangat
berguna, berpengaruh, dan berarti dalam
perekonomian, serta Malthus dinobatkan menjadi forerunner
atau pencetus pemikiran Ekonomi modern.
12
13. Smith dan Malthus
• Self-reliance yang merupakan hasil pemikiran ekonomi memberikan
pesan optimisme moderat
• Jika orang-orang diperbolehkan untuk mengatur kebutuhan
mengikuti keinginan, dengan asumsi tidak dibatasi oleh pemerintah
(Leissez Faire), maka akan membuat kontribusi yang signifikan untuk
mengatasi masalah kelangkaan dalam ekonomi.
• Malthus memberikan arahan lain selain Optimisme Moderat Smith
• Malthus tidak pernah mempertanyakan dasar ekonomi laissez faire–
nya Smith, tapi dia mencoba untk menunjukkan bahwa sebuah
negara yang menganut laissez faire akan tetap mengalami
permasalahan kesejahteraan ekonomi, salah satu masalahnya timbul
dari tekanan populasi. 13
14. 1776-1795
• Pemikiran Maltus bukan dibentuk untuk melawanan
pemikiran Smith, tapi sebagai salah satu bentuk variasi
semangat pemikiran karakter yang optimis pada masa
Enlightenment.
• Kant (filusuf Jerman) memandang bahwa Enlightenment sebagai
jenis pemberian kebebasan kepada orang-orang dibawah umur.
• Pemikir lain tentang era Enlightenment memuji prospek
keterbukaan pencerahan untuk umat manusia ketika mencapai
kedewasaan dan mempunyai alasan atas suatu tindakan.
14
15. • Revolusi Prancis menghargai alasan, dan dengan memposisikan
alasan, yang dipercaya akan menaikan umat manusia ke tempat
yang lebih tinggi dalam kesejahteraan materi dan spritual.
• Perancis dan Inggris mempunyai orang-orang yang dapat
memprediksikan perkembangan negara tersebut, dimana Revolusi
Prancis (French Revolution), yang terjadi bersamaan dengan tahun
dimana Malthus tumbuh dewasa, menyebabkan munculnya
permasalahan yang memberikan peringatan kepada permerintah
dan sekutu, karena revolusi ini dapat menyebabkan tumbuhnya
harapan pada orang-orang yang menganut kebebasan (libertians).
15
16. • Ketika Burke mengumumkan perlawanan terhadap Revolusi
Prancis, Thomas Paine, melalui pamflet yang berjudul Common
Sense pada tanggal 10 Januari 1776 yang membantu Deklarasi
Kemerdekaan Amerika (Decleration of Independece), mengejutkan
orang-orang Inggris pada era 1790 dengan penyerangan, didalam
Right of Man (revolusi politik Thomas Paine yang diperbolehkan
ketika pemerintah tidak memberikan jaminan keselamatan kepada
masyarakat, memberikan hak-hak natural, dan national
interest), monarki dan bangsawan dan mengusulkan pembentukan
ulang ekonomi radical sebagai progress pajak pendapatan yang
meningkat tajam untuk mendanai pengeluaran keluarga dan
pensiun. 16
17. • Pada saat yang bersamaan terjadi demonstrasi. Kelompok
pekerja dan buruh unjuk rasa untuk mensosialisasikan
kebebasan memilih dan pembentukan ulang hal-hal lainnya.
• Pemerintah mencoba untuk menghukum orang-orang yang
membuat masalah, namun karena sebagian juri-juri orang
Inggris menolak untuk memenjarakan mereka, lambat laun
pada tahun 1795, diberlakukan Two Acts (yang juga dikenal
sebagai Seditious Meetings Act) yang membatasi kebebasan
berbicara dan menyelenggarakan public meeting.
17
19. • Seperti kebanyakan sejarah, suatu perkembangan sejarah
biasanya terbentuk karena bertentangan dengan pemikiran
orang tuanya
• Contohnya Malthus, Godwin, dan Condorcet
• Seperti halnya Malthus, Godwin dan Condorcet berbeda pola
pikir dengan orang tuanya, sehingga mereka mengembangkan
pemikirannya karena konflik dengan orang tuanya
19
20. • Godwin, Seorang kakek dan anak dari dissident minister dan lapsed
cleric
• Dissident Minister: pendeta yang bukan pendeta lagi
• Lapsed Cleric: orang yang mengundurkan diri dari tugas suci
• Godwin muak oleh ajaran puritanism yang sempit dari ayahnya
• Puritanism: the beliefs and practices characteristic of Puritans (most
of whom were Calvinists who wished to purify the Church of England
of its Catholic aspects) source:wordnetweb.princeton.edu
• Godwin juga tidak akan pernah lupa akan murka yang dia terima
ketika dia masih kecil karena melecehkan hari Sabbath karena
bermain dengan kucing. 20
21. • Condorcet dibesarkan oleh Jesuits setelah dibesarkan oleh ibu yang
sangat shaleh sehingga membuat Condorcate berdedikasi kepada
Virgin (maksudnya adalah Virgin Mary)
• Jesuits: The Society of Jesus (Societas Iesu, S.J. and S.I. or SJ, SI) is the
largest male Catholic religious order
• Ibunya tersebut memakaikan Condorcet pakaian perempuan hingga
umur 9 tahun.
• Menjadi penggemar berat dari Voltaire pada umur 20 tahun
• Voltaire: French writer who was the embodiment of 18th century
Enlightenment (1694-1778) source:wordnetweb.princeton.edu
• Pada umur 20 Tahun Condorcet mempunyai paham yang lebih baik
tentang Anticlericalism 21
22. • Godwin dan Condorcet adalah dua orang yang memberikan
inspirasi pada kemajuan yang dijadikan topik dalam Essay
Malthus edisi pertama.
• Pada tahun 1790 mereka sangat tenar dan didalam tulisannya
mereka memberikan kesan Intelektual.
• ‘The Perfectibility of man’ adalah kata-kata yang identik
dengan Godwin dan Condorcet
• Mereka melihat Institusi yang buruk menghambat dan
membelenggu pemikiran mereka
22
23. • Sejalan dengan motto revolusi Perancis
“liberty, equality, fraternity”
(kebebasan, persamaan, persaudaraan) menunjukkan bahwa
mereka adalah seorang memiliki kebebasan individu
(liberitarian) dan menganggap semua orang adalah setara
(egaliterian).
23
25. • Willliam Godwin adalah suami the first suffragettes (Mary
Wollstonecraft)
• Seorang ayah dari penulis Frakenstein
• Mertua dari Shelly, seseorang yang mengagumi ide-ide
pemikiran Godwin dan mengubahnya menjadi puisi-puisi yang
diperuntukan untuk masyarakat lama setelahnya.
• Godwin mempunyai banyak orang-orang yang percaya
padanya dan menyebarkan pemikirannya, diantaranya adalah
Coleridge, Southey, dan Wordsworth 25
26. • Prinsip-prinsip kerja Godwin, yang ditulis dalam Political
Justice, pada tahun 1793 dan dua edisi lainnya diterbitkan
selama tahun 1790.
• Tulisan Godwin mengandung pemikiran ekstrim yang
memprovokasi, tapi karena Godwin tidak antusias terhadap
representative democracy, maka pemikirannya ini terus
mengalami penurunan seiring berjalannya waktu
• Representative Democracy: Representative democracy is a form
of government founded on the principle of elected individuals
representing the people, as opposed to either autocracy or direct
democracy. Source Wordnet 26
27. • Karya Godwin dihargai sebesar 3 guineas (a former British gold
coin worth 21 shillings) agar dapat membatasi penjualannya
dan mengurangi dampak buruk akibat pemberontakan kepada
Paine
• English-born American political theorist and pamphleteer who
wrote in defense of the ideals of the American Revolution. His
most famous work, Common Sense, was published in 1776, and
influenced people throughout the colonies to support the patriot
cause. (source:www.historycentral.com)
27
28. • Godwin adalah filosof yang anarkis, dia menemukan kesalahan
didalam segala bentuk organisasi pemerintah.
• Smith berpikir “jika kesadaran berperilaku itu tinggi diantara
orang-orang, maka pemerintahan tidak dibutuhkan”.
• Godwin percaya bahwa kesadaran berperilaku akan menjadi
sangat tinggi, terlepas dari dibutuhkannya pemerintah, dan
akan bisa membuat komunitas kecil untuk memenuhi
kebutuhannya tanpa tekanan dari pemerintah.
28
29. • Kesadaran manusia akan tinggi dengan menerima alasan yang
kuat.
• Alasan yang kuat sangat bergantung kepada pengetahuan dan
“seberapa jauh kemajuan kita dalam mengembangkan
pengetahuan manusia yang tidak terbatas” inovasi teknologi dan
sosial “yang penyempurnaannya yang akan selalu ada”.
29
30. • Alasan akan menyebabkan orang-orang untuk berbagi properti
(tempat atau kepemilikan) dan tenaga kerja dengan sama
rata, dan akan membuat orang bekerja hanya untuk
mencukupi kebutuhan sehari-harinya saja.
30
31. • Godwin konsisten bahwa kemajuan adalah bertahap dan tidak
memakai kekerasan, didalam opininya tentang
revolusi, sejalan dengan perkembangan sosialis Inggris
berikutnya, dan Godwin menyadari akan potensi akibat buruk
yang mungkin terjadi pada sebagian besar aturan demokrasi
yang diperuntukkan untuk minoritas, yang dimana pemikiran
ini berhubungan dengan pemikiran Mill.
31
32. • Menurut pendapat Godwin, secara logika, tekanan populasi
tidak membawa ancaman kepada seluruh umat manusia.
• Dia berbicara tentang “prinsip populasi” yang kemudian
perkataan ini ada didalam judul Essay Malthus, dan dijelaskan
melalui kata-kata berikut “ada prinsip yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat, yang mana populasi tersebut akan
selalu ada dan ditekan sampai pada level kebutuhan paling
minimal”.
• Namun ketika ada tekanan populasi tetap terjadi, merupakan
hasil dari institusi yang buruk, bukan karena alam yang tidak 32
memproduksi kebutuhan dengan cukup .
33. • Dibawah institusi-institusi tersebut produksi agriculture di
Eropa dibatasi oleh Monopoli Teretorial. Jika monopoly
teritorial tidak diberlakukan maka akan terjadi pertumbuhan
penduduk sampai 5 kali lebih banyak.
• Lebih lanjutnya ada ¾ bagian bumi yang bisa ditempati tidak
dimamfaatkan.
• Dengan jumlah produksi agriculture yang meningkat “untuk
waktu yang lama pertambahan populasi sudah terjadi bumi
masih cukup untuk menampung makhluk hidup didalamnya”. 33
34. • Godwin mengutip opini dari Benjamin Franklin “suatu hari
ilmu akan mempunyai kekuatan yang tidak terbatas akan
suatu hal” dan sebagai prediksi, dia mengantisipasi
pertumbuhan akal, membuat orang-orang menguasi
lingkungannya, akan juga membuat menguasai
badannya, memperbaiki kesehatan, memperpanjang hidupnya
dan mengajarinya untuk menguasai keinginannya.
• Maka dari itu ketika bumi tidak lagi mampu untuk
menampung perkembangan populasi, maka bumi akan
34
berhenti untuk dilanjutkan ke generasi berikutnya (kiamat)
35. • Kesimpulan dari Godwin adalah tidak perlu adanya
kekhawatiran berlebih akan tekanan populasi namun inti dari
kesimpulan ini tidak seperti kesimpulan Condorcetyang
muncul pada saat yang sama.
35
37. • Setelah pencapaian Condorcet yang sangat baik dalam Matematika
dan Filosofi, sebagai orang yang membela untuk pembentukan ulang
dan selama revolusi prancis menjadi presiden Legislatif Assembly
• During the French Revolution, the Legislative Assembly
was the legislature of France from 1 October 1791 to
September 1792. It provided the focus of political
debate and revolutionary law-making between the
periods of the National Constituent Assembly and of
the National Convention. 37
38. • Tidak seperti Godwin, Condorcet bukan orang yang
anarkis, tetapi dia adalah orang yang percaya pada
kemampuan dari Representative Government yang
memberikan banyak perhatian terdahap keraguannya atas
hukum konstitusi.
• Condorcet adalah seorang teman dekat dari Turgot dan
berasosiasi dengan Paine
• Turgot is a French economist who in 1774 was put in control of
finances by Louis XVI;
38
39. • Pemikiran Condorcet dapat merefleksikan seluruh aspek pada
zaman Enlightenment
• Awal munculnya Era Liberalisasi membuat tercapainya banyak
ide-ide yang Condorcet pernah dukung: kebebasan
publik, penghapusan perbudakan, emansipasi
wanita, pemisahan antara gereja dan negara, dan pendidikan
umum pada semua jenjang.
39
40. • Istrinya adalah seorang translatornya Adam Smith dan
Paine, dia juga adalah adik dari marshal Grouchy, seseorang
yang kalah dalam insiden Waterloo dan membawa akhir
dalam masa Napoleon.
• Condorcate dianggap sebagai extrimist pada awal masa
revolusi prancis, tetapi ketika seseorang yang moderat
dianggap berbahaya, maka dia dituduh sebagai seseorang
yang moderate, dan menjadi korban dari teror.
40
41. • Ketika dia dianggap melanggar hukum, Condorcet sembunyi
dibawah bayang-bayang hukuman mati
• Pada beberapa bulan akhir masa hidupnya, dia menulis
sejarah universal, yang merepresentasikan perkembangan
manusia menuju masa yang perfection.
41
42. • Dalam masa kekalahan dan eksekusi Robespierre dan masa
akhir terror, tulisannya yang berjudul ‘Sketch for Historical
Picturenof the Progress of the Human Mind’ dipublikasikan
dengan dana pemerintah pada tahun 1795 setelah Condorcet
meninggal, dan ditranslasikan dalam bahasa Inggris pada
tahun yang sama.
42
43. • Pada bagian terakhir dari buku ini berisi pandangan Condorcet
tentang masa depan umat manusia, yang ditandai dengan
tidak ada batasan agama dalam proses kemajuan ilmu
pengetahuan.
• Ketidaksetaraan antar negara akan hilang dengan
menyebarnya masa Enlightenment, yang akan memberikan
peradaban dari eropa kepada dunia yang sedang berkembang.
43
44. • Pendidikan umum akan melepaskan ketidaksetaraan antar
negara, mengikuti tujuan dari reformasi ekonomi seperti
kredit cooperative dan asuransi hari tua.
• Perkembangan pendidikan akan menstimulasi perkembangan
ilmu pengetahuan (scientific) dan teknologi. “tidak hanya
ground support untuk lebih banyak orang, tetapi setiap orang
akan lebih sedikit pekerjaan, akan memproduksi lebih
banyak, dan memenuhi keinginan lebih baik”.
44
45. • Umur manusia akan bertambah, sebagaimana kapasitas moral
dan intelektualnya.
• Tekanan populasi tidak akan mengakhiri pemikiran Earthy
Paradisenya Condorcet.
• Ketika populasi bertambah, pertambahan ilmu pengetahuan
akan membuka metode baru mempertahankan jumlah
manusia yang lebih banyak.
• Walaupun jika jumlah populasi harus menyentuh batas
minimal, itu akan terjadi pada saat waktu yang masih sangat
lama sekali. 45
46. • Sebelumnya berkembangnya ilmu akan menghalangi manusia
untuk menempari dunia dengan jumlah populasi besar yang
tidak lagi disanggupi oleh bumi itu sendiri. Namun, Condorcet
bukanlah seorang agamis seperti Godwin, dia tidak mengambil
kesimpulan dari agama untuk menguasai keinginannya.
• Dia mengatakan tugas manusia untuk memberikan
kebahagiaan daripada keberadaan untuk mereka yang belum
lahir, tapi mengenai cara mengimplementasikan tugas ini dia
tidak berbicara apa-apa.
46
47. Pendapat tentang pemikiran
Condorcet di berbagai Negara
• Selama abad ke-19, elemen pemikiran Condorcet dihidupkan
kembali oleh Saint Simon dan Comte, yang melihat Condorcet
sebagai pencetus ide mereka atas organisasi masyarakat yang
rasional
• Comte: French philosopher remembered as the founder of positivism
(Source: Wordnet)
• Di inggris pada tahun 1970an pemikiran Condorcet dianggap sangat
kontrofersial sehingga Burke mengklasifikasikan Condorcet sebagai
“The Swinish Multitude” (istilah yang digunakan Burke untuk
Revolusi Prancis) yang mempelajari kebobrokan dengan tidak
mengkaitkan diri mereka dari Clergy (salah satu Aliran agama kristen
yang tidak punya pendeta) dan Nobility (Aristokrat) 47
48. • Di Skotlandia dimana hubungan Continental Enlightment
sangat kuat, reaksi orang-orang konservatif bahkan lebih
parah.
• Dugald Steward, profesor dari filosofi moral di Edinburgh dan
mungkin orang pertama yang mengajar kuliah terpisah dalam
ekonomi politik di inggris, merasa perlu meminta maaf karena
menyebutkan nama Condorcet dengan hormat.
48
50. • Banyak yang sangat terkesan, dan ada juga yang tidak senang dengan
dalih Godwin and Condorcet tentang greater economics equality.
• Dalih tentang greater economics equality juga muncul dari beberapa
sumber lain:
1. William Ogilvie (1736-1819), seorang pelopor reformasi tanah, yang
merupakan mantan murid dari Adam Smith dan kemudian menjadi professor
of humanity di Aberdeen, yang menganjurkan adanya single tax of land.
2. Thomas Spence (1750-1814), ia tidak menyetujui adanya hak kepemilikan
tanah.
3. Abbe de Mably (1709-85), ia mengkritik bahwa Physiokrat sebagai salah satu
ketamakan, keserakahan dan kebodohan
4. Babeuf (1760-97), terinspirasi oleh Mably, menyatakan bahwa Revolusi
Perancis adalah revolusi yang terbesar, dan mengakhiri semua revolusi, dan
membuka sejarah sosialisme modern. Konspirasi ini dicegah untuk diketahui
publik oleh pemerintah Prancis, dan Babeuf dihukum mati ketika malthus 50
menulis Essaynya.
52. • Essay pertama Malthus adalah balasan dari kedua orang-orang yang
memprediksi kemajuan ini (Godwin dan Condorcet). Dimana mereka
mengajarkan optimisme, tapi Malthus konsisten dengan
pesimismenya. Kepercayaan mereka dalam kesempurnaan
menyebabkan Malthus terlihat skeptis:
Seorang penulis bisa mengatakan kepadaku bahwa dia berfikir seseorang
akan pada akhirnya akan menjadi ostrich (burung unta atau mengacu pada
seseorang yang tidak berani menghadapi kenyataan), namun sebelum dia
berharap untuk membawa orang yang pantas untuk opininya, dia
seharusnya memperlihatkan bahwa leher manusia sudah mulai
memanjang; bibirnya telah menjadi keras dan menonjo; kakinya dan
telapaknya berubah setiap hari, dan rambutnya mulai berubah menjadi
bulu. 52
53. • Kemudian dia membentuk 2 pemikiran
1. Makanan penting untuk keberadaan manusia
2. Gairah/nafsu antar jenis kelamin itu merupakan kebutuhan dan akan tetap berlanjut
sampai sekarang.
• Atas dasar pemikiran tersebut ia menyimpulkan bahwa,
• “kekuatan pertumbuhan populasi meningkat lebih cepat dibanding kekuatan
bumi menghasilkan bahan pangan/kebutuhan bagi manusia.”
• Hal ini terjadi karena, pertumbuhan populasi manusia, jika tidak dijaga akan
meningkat dalam rasio geometris (deret ukur), sedangkan bahan makanan
hanya meningkat dalam rasio aritmatika (deret hitung).
• Karena keberadaan manusia bergantung kepada makanan, membuat kekuatan
tersebut sama, dan hal ini dilakukan dengan cara mengecek pertumbuhan
populasi itu kapanpun ketika populasi menekan supply makanan.
53
54. • Kedua pengecekan itu adalah Vice (kesedihan moral) dan Misery
(kesengsaraan)
• Ketidakseimbangan alam antara kekuatan populasi dan produksi
bumi, dan hukum alam yang membuat kedua efek itu sama, membentuk
kesulitan yang besar yang nampak tidak mampu didalam masyarakat
yang sempurna. Aku tidak melihat jalan keluar dimana manusia bisa
lepas dari kekuatan alam yang dimana semua makhluk hidup masuk
didalamnya, tidak dengan persamaan yang baik, tidak dengan peraturan
agraria, didalam bisa menghilangkan tekanan ini bahkan hanya untuk
satu abad. Dan itu telihat seperti hal yang tidak bisa dipersalahkan
melawan kemungkinan keberadaan masyarakat yang harus hidup
dibawah kemudahan, kebahagiaan, dan keadaan yang lebih baik; dan
tidak merasakan kecemasan untuk menyediakan kebutuhan minimum 54
untuk dirinya sendiri dan keluarganya
55. • Hal yang sebelumnya adalah kesimpulan dari prinsip populasi
Malthus yang mana dia temakan dan dipastikan oleh
pengalaman, “The True Source and the Foundation of all
knowledge”.
• Sekarang sebagaimana yang diakui oleh Malthus pelajaran-
pelajaran dari pengalaman tidaklah cukup sebanyak the
maximum growth yang mana populasi bisa jadi sesuatu yang
mengkhawatirkan. Tidak ada yang tahu seberapa cepat
populasi akan bertambah, jika tidak ada yang menahannya.
55
56. • Tidak pernah ada dalam sejarah adanya cara-cara
• ,”begitu murni dan sederhana, dan alat pemenuh kebutuhan begitu
melimpah, tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan di usia
muda, diantara orang-orang kelas bawah, dari ketakutan tidak bisa
menyediakan yang terbaik untuk keluarga, atau diantara orang-orang
kelas atas yang takut akan menurunnya kondisi kehidupan mereka.
Akibatnya tidak ada negara yang kita ketahui dapat mengendalikan
pertumbuhan populasinya dengan bebas.”
56
57. • Secara pembuktian empiris tidak memberika dukungan pada potensi
maksimal pertumbuhan populasi, dengan pendekatan yang cukup.
Seperti perkiraan Malthus yang ia temukan dalam demografi
Amerika Serikat. Disana tersedia alat pemenuh kebutuhan yang
lebih banyak, tata kramanya yang lebih baik, dan larangan untuk
menikah dini lebih sedikit/rendah dibanding di Eropa.
• Di Amerika Serikat, jumlah penduduk meningkat dua kali dalam dua
puluh lima tahun. Peningkatan semacam itu merupakan “ short of
the utmost power of population”, tetapi itu sebagai perkiraan yang
mencerminkan pengalaman aktual, Malthus menerimanya sebagai
dasar pandangan-nya
• “bahwa jika pertumbuhan populasi tidak dikendalikan, akan bertambah
dua kali lipat dalam jangka waktu 25 tahun, atau meningkat sesuai rasio 57
geometris”.
58. • Dalam hal produksi pertanian, Malthus tidak memiliki data empiris yang dapat
menunjukkan jumlah produksi maksimum yang dapat dicapai. Karena Pada
masa Malthus statistik tentang pertanian hampir tidak ada, bukti empirisnya
menunjukkan bahwa deret hitung persediaan makanan masih lebih lemah
dibanding dengan deret ukur untuk populasi.
• Yang paling ia pahami adalah pertumbuhannya sama dengan tambahan output
pertanian dalam setiap periode, atau peningkatan sesuai rasio aritmatika.
Dengan mengambil periode setiap 25 tahun, dia menggambarkan dua deret
perhitungan sebagai25
Year 1 berikut : 75 100 125 150 175 200 225
50
Population 1 2 4 8 16 32 64 128 256 512
Subsistence 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
• Artinya, jika pertumbuhan populasi tidak dikendalikan, akan meningkat sebesar 58
512 kali selama 225 tahun, sedangkan persediaan makanan hanya 10 kali saja.
59. • Statistik pertanian pada saat Malthus hampir tidak ada, maka
pembuktian empirisnya untuk aritmatik rasio produksi
makanan dibandingkan dengan Rasio Geometri dari
populasi, untuk membuat argumennya lebih meyakinkan
dalam situasi ini, dia menekankan jika estimasinya yang
moderat-potensi pertumbuhan populasi, jika tidak dikontrol
akan melebihi dua kali lipat setiap 25 tahun, dan diasumsikan
pertambahan supply makanan pada periode yang sama
melebihi apa yang diharapkan didalam realitasnya. Hanya
sedikit yang bisa Malthus harapkan-secara substansi tapi tidak
secara detail teknis modern-menuju Deminishing Return. 59
60. Jenis-jenis pengendalian
• Pengendalian dengan mencegah adanya kenestapaan (vice) dan
kesengsaraan (misery) mungkin akan mempengaruhi angka
kelahiran, saat mereka mengetahui sebagai pilihan mencegah
(“preventive” dan "positive“) atau mengobati.
1. Pengendalian positif dilakukan terutama di kelas-kelas
bawah, diantaranya tingkat kematian bayi yang tinggi, biasanya karena
menderita kekurangan nutrisi atau gizi, tinggal di lingkungan yang padat
dan sesak, yang mengakibatkan kondisi kesehatan yang buruk.
2. Pengendalian prefentive untuk kalangan atas namun juga berlaku untuk
semua kalangan masyarakat, yaitu orang akan menunda pernikahan
karena takut jatuh miskin dan kehilangan kelas sosialnya.
• Mesikipun ada beberapa pandangan yang mengatakan hal tersebut
kurang mengendalikan populasi, Malthus menganggap hal tersebut
seperti menunda produktivitas kenestapaan (vice) dan kesengsaraan 60
(misery).
61. • Jika jumlah populasi menunjukkan peningkatan yang jauh lebih cepat daripada jumlah
persediaan makanan, “the constant operation of the strong law of necessity” harus
mengendalikan laju pertumbuhan populasi agar tidak jauh lebih cepat dari peningkatan
bahan makanan. Selain itu, populasi juga dikendalikan dengan cara yang lebih luas.
• “ Pertumbuhan populasi selalu meningkat dimana terdapat alat-alat pemenuh
kebutuhan”, sebagai buktinya, Malthus mengacu lagi pada pelajaran sejarah. Pengendalian
umum populasi dengan bahan makanan, dalam artian bahwa populasi akan meningkat
ketika persediaan bahan makanan juga mengalami peningkatan.
• Prinsip argumen Malthus bahwa bahan makanan bertindak sebagai alat pengendalian
pertumbuhan populasi yang utama. Jika pertumbuhan populasi meningkat sebelum terjadi
peningkatan persediaan makanan, harga pangan akan naik dan upah riil akan jatuh.
Marabahaya selanjutnya, pertumbuhan populasi berhenti untuk sementara. Sementara
itu, penurunan upah mendorong peningkatan persediaan lapangan pekerjaan, persediaan
makanan naik, dan akhirnya muncul rangsangan baru untuk pertumbuhan populasi.
61
62. • Dari prinsip populasi Malthus dapat disimpulkan bahwa bantuan
masyarakat untuk mencegah kemiskinan dikalahkan dengan
keinginan sendiri (own purpose). Meskipun bertujuan baik dan
mungkin sedikit mengurangi beban kemiskinan, Bantuan kemiskinan
justru akan mendorong kemalasan dan pemborosan. “ bergantung
pada kemiskinan akan menjadi sesuatu yang memalukan”
Masyarakat memberikan apa yang dibutuhkan orang miskin dari
orang-orang yang lebih mampu. Jangan sampai hal tersebut
menimbulkan insentif untuk kemalasan dan pemborosan.
Sehubungan dengan pembahasan tentang bantuan kepada
masyarakat miskin, Malthus menunjukkan kesukaannya terhadap
pengendalian preventif daripada represif. 62
63. • Setiap masalah didalam sebuah pernikahan harus dianggap sebagai
sebuah ketidakbahagiaan. Tapi sebagaimana hukum alam
pengendalikan populasi harus ada, lebih baik harus dikendalikan
dengan pandangan bahwa kesulitan untuk mempuyai sebuah
keluarga dan ketakutan akan kebergantungan kemiskinan, hanya
untuk ditekan oleh keinginan dan sakit.
• Walaupun pencegahan populasi itu mempunyai faktor-faktor
penebus dibandingkan dengan yang bersifat menekan, dunia
dari Essay pertama Malthus tidak sukses.
• “Untuk mencegah pengulangan dari kesengsaraan diluar kekuatan
manusia” 63
64. • Godwin dan Condorcet menghubungkan adanya setan dunia dengan
institusi masyarakat, dan mereka mengusulkan perubahan.
• Bagi Malthus setan dunia itu disebabkan karena kondisi
manusianya, yang telah diberikan dan tidak dapat diubah. Oleh karena
itu, Malthus tidak setuju dengan solusi reorganisasi masyarakat yang
diusulkan oleh mereka berdua, dan sebagian besar Essay Malthus
dikhususkan untuk menunjukkan kekurangan dari solusi yang Godwin
dan Condorcet temukan tersebut.
• Persamaan hak yang lebih besar tidak akan mengurangi tekanan populasi
tetapi akan memperburuk pengaruhnya. Jika semua orang bisa mengklaim
memiliki bagian output dalam masyarakat, akan mendorong seseorang untuk
cepat menikah dan menghasilkan keturunan, sedangkan mereka sendiri tidak
memiliki tanggung jawab pribadi. Sehingga populasi akan meningkat secara
cepat dan perlahan-lahan akan melebihi batas. 64
65. • Dengan memberikan pertimbangan kepada kondisi manusia
daripada institusi sosial adalah kesepakatan yang baik untuk
dunia yang tidak bahagia, Malthus cenderung menyinggung
orang-orang yang ingin berkeinginan untuk berbuat baik.
Untuk mencegah pengulangan kritik-kritik, dua bab terakhir
dari buku Malthus di essay pertamanya bertujuan untuk
menyelaraskan prinsip populasi Maltus dengan
mengasumsikan pandangan bahwa dunia tertata seperti
sebagaimana harusnya (kondisi ideal)
65
66. Argumen-argumen Malthus
1. Keinginan, Maltus berargumen, menstimulasi usaha, dan
usaha akan cenderung akan mengembangkan ilmu/akal.
Karena itulah, kejahatan yang ditimbulkan oleh tekanan
populasi akan diseimbangkan oleh “keseimbangan hebat dari
kebaikan”.
2. Manusia, “benar-benar malas, lesu, dan tidak mau
bekerja, “dan tanpa menekan populasi dia tidak akan pernah
keluar dari keadaan yang kejam. The principle of population
mencegah “ kejahatan manusia…. Mencegah dari nafsu
66
duniawi yang tinggi.“
67. • Dengan pemikiran-pemikiran tersebut Essay pertamanya telah
selesai. Essay tersebut mengandung makna sebenarnya dalam
kata: sebuah percobaan yang berani akan sebuah pemikiran.
Essay tersebut ditulis dengan sangat mempengaruhi dari
seorang laki-laki yang mempunyai pesan untuk dunia.
Sebagaimana Essay Maltus membahas tentang permasalahan
yang diminati banyak prang – akal, kesempuranaan
manusia, kemajuan sosial, intinya, pemikiran dasar dari masa
Enlightment yang mana sekarang dipertanyakan bagi mereka
yang terlibat Revolusi Perancis – permasalahan ini dengan
cepat menarik perhatian. 67
68. • The first essay merupakan essay yang ditulis berdasarkan
keadaan yang sebenarnya yang terjadi di dunia : sebuah
pengujian sederhana atau pengujian dari fakta-fakta.
• Banyak pembaca tertarik kepada Malthus karena ia memilih
William Godwin sebagai dasar pemikirannya, seorang laki-laki
yang mencapai puncak ketenaran pada tahun 1790an. Dengan
memanfaatkan pemikiran Godwin sebagai
pegangannya, Malthus tidak kehilangan penggemar yang luas.
• Buku the Principle of Population sukses abadi, Malthus juga
menulis dan menerbitkan lima edisi berikutnya selama 68
hidupnya.
69. • Setelah membuktikan bahwa dirinya seorang penulis di bidang ekonomi, Malthus
melepaskan pekerjaannya sebagai pendeta – dari tahun 1803 sampai meninggal dunia, dan
pada tahun 1804 ia menerima gelar Professor of history and political economi di East India
College, yang terletak di Haileybury, Hertfort, Inggris. Sebuah lembaga yang dirancang untuk
mendidik karyawan dari perusahaan East India.
• Ketenarannya meluas, dia terpilih menjadi anggota the Royal society, dan ia dianugerahi
penghargaan dengan mempelajari masyarakat dari Prusia dan Perancis. Ramah dan suka
bergaul adalah alasan dia dipilih sebagai anggota Political Economy Club dan the Royal
Statistical Society, pada tahun 1834 sampai ia meninggal. Pada tahun 1811 ia
memperkenalkan dirinya kepada Ricardo, dan selama 12 tahun kemudian, sampai Ricardo
meninggal pada tahun 1823, dua laki-laki hebat tersebut menjalin persahabatan yang kuat
dan membangun komunikasi yang baik, dimana mereka berusaha keluar dari doktrin yang
berbeda. Perbedaan pendapat antara mereka berdua, tidak mengurangi rasa kebersamaan
dan rasa hormat, bahkan ketika Ricardo meninggal, Ricardo meninggalkan sedikit warisan
untuk Malthus sebagai tanda persahabatan.
69
71. • Edisi berturut-turut Essay Malthus ditandai dengan penambahan materi baru
yang mengurangi originalitasnya yang berasal dari pandangan Godwin dan
Condorcet.
• Pemikiran dari Paine dan kemudian dari Owen membawa Malthus menjadi
seperti objek baru dari kritikan dan bantahan. Jika Owen adalah sosialis Inggris
yang pertama, Malthus dapat dikatakan sebagai kritikus akademis pertama
terhadap sosialis Inggris.
• Sedangkan untuk perubahan lain, Essay edisi kedua diterbitkan pada tahun
1803, yang mendapatkan banyak respon untuk karya baru dalam Essay
tersebut, yang bentuk, metode dan isi pokoknya mempengaruhi pola edisi
berikutnya.
• Essay pertama Malthus, sebanyak lima pulih ribu kata, Malthus menuliskan
pengalaman berdasarkan sejarah perjalannya dan hasil dia membaca, sehingga
membuat edisi ini menjadi 4 kali lebih banyak dari edisi sebelumnya.
71
72. • Sejauh ini perubahan penting yang diperkenalkan dalam Essay edisi
kedua tahun 1803 adalah penambahan alat pengendalian yang
awalnya hanya ‘kenestapaan (vice) dan kesengsaraan (misery)’
ditambah dengan pengendalian ketiga, yang disebut Malthus
dengan “moral restraint/pengekangan moral” . yang mengacu pada
pengendalian preventif yang terdiri atas penundaan
perkawinan, yaitu dengan melakukan pengendalian diri selama
waktu penundaan tersebut, dan akhirnya menghasilkan
pengendalian terhadap angka kelahiran. Semenjak perubahan
tersebut, pesan yang terkandung dalam Essay Malthus edisi kedua
dan edisi-edisi selanjutnya tidak lagi bersifat menindas dan kejam
seperti dalam Essay edisi pertama. 72
73. • Walaupun essay ini memiliki maksud yang berbeda dari edisi
sebelumnya, ada perubahan yang memberikan kelonggaran pada
pemikiran Godwin, yang telah mencari Malthus setelah edisi
pertama diterbitkan dan mencoba meyakinkan Malthus tentang
pentingnya Prudence (kehati-hatian) sebagai pengendalian
pertumbuhan populasi, yang pendekatannya sejalan dengan
kepercayaan Godwin yaitu mengutamakan akal dibandingkan hasrat.
• Malthus telah bertunangan untuk waktu yang lama dan tidak
menikah hingga telah menyelesaikan sekolahnya pada umur 38
Tahun. Tahun dimana dia bertunangan mengajarkan dia sebuah
pelajaran, dan sekarang dia berkata: Sebuah status tidak boleh
dirusak oleh Kenestapaan (Vice) dan kesengsaraan (Misery) 73
74. Meskipun Malthus memiliki keraguan tentang sejauh
mana pengendalian moral tersebut dapat beroperasi atau
memasukkannya ke dalam operasi , ia membuatnya
sebagai dasar proposal kebijakannya. Tujuannya adalah
mengurangi kemiskinan.
Suatu Obejktif yang berkeinginan untuk membuat kondisi
masyarakat kelas bawah membaik, harus mengangkat masalah
tentang proporsi relative antara harga permintaan tenaga kerja
dan ketentuan harga tersebut. Dengan begitu akan membuat
tenaga kerja mampu mengendalikan pembagian upahnya dan
dapat membuat hidup mereka makin nyaman. 74
75. Sampai sekarang bantuan untuk masyarakat miskin justru mendorong mereka untuk
melakukan pernikahan, dan menyebabkan pasar tenaga kerja menjadi overstock padahal
seharusnya dikurangi. . Kemungkinan untuk memperluas produksi makanan terbatas karena
mereka sendiri mengabaikan hal tersebut. Mencegah peningkatan populasi dari tingkat
subsistensi adalah satu-satunya metode yang efektif untuk memperbaiki kondisi masyarakat
miskin tersebut. Untuk mencapainya, setiap orang harus memiliki semangat dan tekad
pengekangan moral. Malthus kemudian mempertimbangkan empat syarat : perlindungan
hak milik, persamaan martabat dan kesetaraan hukum untuk masyarakat kelas bawah, the
spread of representative government, dan peningkatan pendidikan. Seperti Adam Smith, ia
melihat bahwa manusia akan terdorong oleh keinginan mendapatkan kondisi yang lebih
baik. Pengetahuan yang lebih baik, martabat yang lebih tinggi, merasakan
pertanggungjawaban pribadi, dan takut pada degradasi (penurunan) akan mendorong
manusia agar hidup dengan berhati-hati dengan mengikuti syarat Malthus.
• Penemuan, oleh karena itu, karena adanya hukum alam kita tidak mampu memproporsikan makanan ke semua
populasi, dan langkah selanjutnya seharusnya populasilah yang menyesuaikan kesediaan makanan
75
76. Bagi Adam Smith kemandirian ( self-reliance) adalah kunci pemecahan masalah
ekonomi. Tetapi bagi Malthus kunci pemecahan masalah ekonomi adalah
pengorbanan kepentingan pribadi ( self-denial).
Melihat dari sebagian hidup Malthus, dia yang menganjurkan pemerintahan
representative dan pendidikan yang populer, bukanlah sebuah sebuah politikus
yang reactionary tetapi dia seorang politikus yang progressive. Seperti Jefferson
dia tekah memprediksikan kehidupan pedasaan dan hidup penuh was-was bagi
masyarakat perkotaan. Walaupun dia telah sering melihat adanya
ketidaksengajaan antara pemikiran mereka tentang kepemilikan
tanah, keuntungan ekonomi yang dia maksud berbeda dengan apa yang pemilik
tanah inginkan. Didalam prinsip-prinsip ekonomi politik dia mengacu pada
dirinya sendiri yang sebagai “seseorang yang tidak pernah menerima, dan tidak
pernah mengharapkan (hasil sewa tanah)”
76
77. Bagian yang paling menonjol dari doktrin Populasi Malthus adalah dua rasio yang ia
gunakan.
Bagian ini merupakan ide yang paling orisinil serta merupakan ide yang paling lemah, karena
kesan mendalamnya pada ilmu pengetahuan eksakta yang dia perlihatkan pada ide ini, dan
inilah yang mungkin membuat buku ini sangat sukses terjual
Dengan berkonsentrasi pada tekanan populasi sebagai penyebab kemiskinan, dengan
memegang tanggungjawab masyarakat miskin atas tekanan populasi dan kejahatan yang
ditimbulkannya. Ia mengubah tanggung jawab atas masalah-masalah social dan politik yang
awalnya dibebankan pada masyarakat kelas atas dan pemerintah menjadi tanggung jawab
masyarakat miskin itu sendiri. Ini merupakan pengalihan tanggungjawab sehubungan
dengan pemikiran Smith, yang menyalahkan praktek buruk pemerintah untuk kejahatan
ekonomi yang begitu banyak.
Baik Smith maupun Malthus menyadari revolusi teknologi yang dimulai pada masa Smith
menjadi begitu penting selama abad ke-sembilan belas. Malthus gagal mengantisipasi
ekspansi besar-besaran pada produksi pertanian, sedemikian hingga ia juga gagal dalam
mengendalikan angka kelahiran. 77
79. Populasi harus selalu dijaga agar tetap berada di tingkat substensi yang rendah, dan
itu yang selalu diamati oleh banyak penulis. Banyaknya ilmu dan sistematika yang
dapat membuat pemikiran ini berdiri, mendramatisasikan issue yang vital, dan alur
waktu masalah yang telah membuat hasil karya Malthus dikenal oleh banyak orang
Beberapa penulis tentang populasi :
Perselisihan antar manusia untuk menghasilkan dan mendapatkan alat pemenuh
kebutuhan telah diakui sejak 1588 oleh seorang Italia, Giovanni Botero dalam
bukunya Greatness of Cities, dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris pada tahun
1606.
Kejahatan ini akan menghasilkan kebaikan,khususnya akan mengendalikan
pertumbuhan populasi, merupakan sebuah gagasan yang dibahas oleh Dr.
Mandeville, penggemar paradox, yang telah memasukkan dokter dan apoteker
untuk mengendalikan peningkatan populasi.
Cantillon mengajukan pendapat, kalau pengendalian dengan ketiadaan alat
pemenuh kebutuhan, orang akan berkembang biak seperti tius di gudang. 79
80. Steuart mengatakan bahwa pertumbuhan populasi dalam terminology
pengendalian masa subur dengan mewakili bobot kebutuhan alat
pemenuh kebutuhan.
Perhitungan waktu yang diperlukan untuk menggandakan populasi telah
dicoba oleh beberapa penulis, termasuk Petty dan Benjamin Franklin.
Check of prudence Malthus disarankan oleh Godwin serta seorang Italia
yang bernama Ortes Giammaria (1713-90), dalam Reflections on
Population.
Disamping penulis Perancis, selama abad ke-18 ada penulis lain tentang
populasi , yaitu menteri Presbyterian yang bernama Robert Wallace
(1697-1771), seseorang yang terkenal dengan pertanyaan kontroversinya
yaitu “apakah populasi mengalami pertumbuhan atau penurunan sejak 80
zaman klasik”
82. Generasi yang berbeda telah menempatkan interpretasi yang berbeda pula pada
ajaran Malthus tentang populasi, dan tidak semua penafsir memiliki pemahaman
yang benar tentang karyanya.
Kesalahpahaman yang lazim berkaitan dengan pokok masalah antara Malthus dan
Wallace : bertentangan dengan opini yang luas, Malthus tidak
mempertimbangkan bahwa bukan tekanan populasi saja yang menjadi
permasalahan masa depan, tetapi ia percaya bahwa “ sebuah periode ketika
jumlah masyarakat melebihi jumlah alat pemenuh kebutuhan berarti sudah
terjadi sejak lama” dan bahwa penyebab kesengsaraan yang berkala telah ada di
sebagian besar Negara sepanjang sejarah. Meskipun dalam pandangan
ini, menyebabkan salah tafsir yang sudah lazim, Malthus bukanlah seorang yang
anti terhadap populasi besar ataupun pertumbuhan penduduk : malahan ia
mengatakan bahwa populasi yang besar adalah salah satu dari “the two grand
desiderata,” dan yang lainnya adalah pengurangan kemiskinan dan rasa
ketergantungan. 82
83. Itu adalah benar-benar kesalahpahaman argument saya
yang menyimpulkan bahwa saya adalah seorang musuh untuk
populasi, saya hanya seorang musuh dari vice and misery, dan sebagai
konsekuensinya adalah proporsi yang tidak baik antara populasi dan makanan
yang diproduksi musuh tersebut.
• sepanjang hidupnya Malthus harus membela diri dari serangan pandangan-pandangan yang
berbeda dengannya.
• Malthus tetap saja bersikeras dengan perlawanannya terhadap bantuan kemiskinan, yang
berangsur-angsur dihapus. Malthus melakukan semua itu karena dia mempertimbangkan bahwa
kemiskinan adalah sebuah gejala tekanan penduduk. Upah tenaga kerja yang tinggi dihasilkan dari
pengurangan persediaan tenaga kerja.
• Pembaca setia dari buku Malthus menemukan bahwa tidak hanya permintaan free education
untuk semua, tetapi juga persetujuan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin (dalam
musibah, tidak termasuk kebiasaan lalai dan pembororsan), bantuan masyarakat untuk
emigran, bantuan untuk keluarga miskin yang memiliki jumlah anak tidak lebih dari 6 anak (bukan
sebagai penghargaan tetapi sebagai bantuan untuk meringankan kesusahan), dan pelarangan
mempekerjakan anak di bawah umur di perusahaan. 83
84. • Malthus juga sering menggambarkan bahwa ia tidak dapat merasakan perasaan yang paling mendalam dari
seorang manusia yang membutuhkan cinta. Lagi-lagi, sikapnya berlawanan. Dia memulikan cinta dan
menempatkannya diatas kenikmatan intelektual :
Barangkali, jarang ada manusia yang pernah memiliki pengalaman dengan kebahagiaan sejati dari cinta
yang suci, betapapun seorang itu memiliki intelektual yang hebat, ia tidak akan dapat melihat kembali saat-
saat yang indah di sepanjang hidupnya, khayalan cinta akan memperlihatkannya, yang mengingatkannya
kembali dan merenungkannya dengan penuh penyesalan, dan dia berharap hidup akan terulang kembali.
Tanpa cinta dan kasih sayang kebahagiaan hidup akan berkurang separuhnya:
Makan malam, rumah yang hangat, dengan perapian yang menyenangkan akan terasa kurang
kebersamaannya jika kita tidak membicarakan beberapa topic pembicaraan dengan kasih sayiag untuk dibagi
bersama.
Cinta memberikan martabat dan kebahagiaan untuk kehidupan manusia :
Nafsu antara laki-laki dan perempuan memiliki kecenderungan yang paling kuat untuk mengurangi dan
memperbaiki karakter manusia, dan lebih menjaga hidupnya untuk peka terhadap kebajikan dan kasih
sayang.
Mempertimbangkan nafsu antara laki-laki dan perempuan ,semua adalah saling mengandung dan
berhubungan, dan termasuk berjanji menyayangi orang tua dan anak yang dihasilkan, beberapa diantaranya
akan cenderung menyangkal bahwa itu adalah salah satu unsure dari prinsip kebahagiaan manusia.
84
85. • Ajaran Malthus tidak harus di interpretasikan berisi wewenang baik secara
implisit ataupun eksplisit dari birth control.
• Dia menganjurkan pencegahan dari pengendalian moral, seperti memperbaiki
tekanan penduduk, menunjuk secara eksklusif untuk menunda
perkawinan, dengan pengawasan keras agar dipatuhi. Faktanya Malthus
menentang pengendalian angka kelahiran, yang menyinggung
Condorcet, keduanya tidak bermoral dan mendorong kemalasan.
• Pada tahun 1820, ketika Godwin berumur 60 tahun , dia menjawab kepada
Malthus dengan panjang lebar dalam jilid yang tidak saling bersambungan, On
Population. Di dalamnya Godwin menyangkal urgensi dari masalah populasi dan
mengantisipasi jika suatu ketika persediaan makanan akan meningkat dan angka
kelahiran akan melambat. Buku ini adalah kesaksian dari kekuatan intuisi Godwin
karena berisi keterangan untuk perkembangan yang belum terjadi dari masa
Godwin seperti produksi makanan sintetis, pemanfaatan nutrisi laut, dan
pengenalan mesin-mesin untuk pertanian. 85
87. Pada tahun 1822 masalah populasi ditinjau lagi oleh Francis Place, pembuat radikal
dan pengikut dari Bentham, dalam bukunya Ilustrations and Proofs of the Principle of
Population. seorang manusia yang maju dengan usaha sendiri (self-made) dan belajar sendiri
(self-thaught), yang bangkit dari kemiskinan dan memperoleh posisi terhormat dalam gerakan
pembaharuan (reformasi) di masanya. Dia sendiri adalah ayah dari 15 anak, dia mulai
mempelajari ajaran Malthus setelah the first Essay dipublikasikan pada tahun 1798. Melalui
Ricardo dia meminjam copy essay Malthus edisi kelima di tahun 1817, dan dia mempelajarinya
dengan sangat teliti. Sebagai seorang radikal, dia tidak ingin mengajarkan pandangan Malthus
yang menghubungkan kemiskinan dengan tekanan populasi yang timbul dari kondisi manusia
dibanding dengan susunan kelembagaan dan kebijakan publik yang ingin direformasi dalam
radikal program. Sebagai murid dari Malthus, ia memiliki kepuasan diri dengan Godwin yang
melihat masalah populasi. Sebagai manusia yang sederhana yang berbaur dengan masyarakat
kelas bawah pada setiap bagian hidupnya, dia tidak memiliki kepercayaan terhadap keefektifan
dari Malthus’s third check, yaitu moral restraint (pengendalian moral). Place tidak memiliki
kepercayaan pada pencegahan prefentive Malthus (pengendalian moral), dia malah
merekomendasikan cara pengendalian prefentive lainnya, salah satunya akan diklasifikasikan
Malthus sebagai vice (kesenjangan), yaitu, kontrasepsi.
87
88. Buku Place berisi salah satu dari pembelaan pertama dari pengendalian angka
kelahiran secara ekonomi dalam bahasa Inggris, meskipun hanya sehalaman penuh
dalam sebuah buku yang berisi 270 halaman. Place bukan merupakan penulis
pertama yang menunjuk dengan tegas tentang pengendalian angka kelahiran. Ada
beberapa penulis lainnya :
• Pierre Bayle, penulis Dictionnaire pada 1697, yang menggembar-gemborkan
kebangkitan dari rasional modern.
• Bentham, Pada tahun 1797 atau satu tahun sebelum first essay Malthus
dipublikasikan, merekomendasikan pengendalian angka kelahiran sebagai cara
mengurangi pemungutan pajak untuk keuangan bantuan kemiskinan.
•James Mill, tahun 1808 kolega terdekat dari Bentham, pada tahun 1818 membuat
artikel yang berjudul “Colonies” dalam lampiran Encyclopaedia Britannica, dimana
dia merekomendasikan pengendalian angka kelahiran, meskipun secara ambigu dan
dalam bahasa yang hati-hati, dan ditulis kembali dalam bukunya Elements of Political
Economy tahun 1821. 88
89. Place berkembang melalui pengalamannya sendiri, pengaruh ini
berasal dari Malthus, dan ada hubungannya dengan perkumpulan
Benthamite, yang mana dia menjadi pemimpin satu-
satunya, untuk terlibat dalam kampanyenya yang luas untuk
menyebarkan informasi mengenai pengendalian angka kelahiran
dengan leaflet(selebaran) dan surat. Meskipun pada praktiknya
pengendalian angka kelahiran dapat mengusut kembali masa
lampau tentang organisasi propaganda dalam kepentingannya
dan penyebaran informasi relevannya tidak terjadi sampai abad
19. Pada tahun 1860an penyokong dari pengendalian angka
kelahiran dikenal sebagai Malthusians, dan pada tahun 1880an
dikenal sebagai Neo-Malthusians, perbedaan istilah mungkin 89
karena Malthus menentang kontrasepsi.
91. Pemikiran Malthus mempersiapkan pekerjaan berat untuk penyebaran penemuan social yang
mempengaruhi kebiasaan jutaan orang.
Pemikirannya tidak untuk mengubah dunia tetapi untuk mengubah gambaran manusia akan aspek
penting dari itu karena Malthus memiliki pengaruh yang menentukan dalam pembentukan dari teori
evolusi.
Pengurai dari pengendalian angka kelahiran melihat ajaran Malthus tentang populasi, mengambil
dari third check ( pengendalian yang ketiga).
Setiap orang mengakui Malthus sebagai penyokong dari pengendalian angka kelahiran dari
determinisme biologis dan ahli ilmu pengetahuan alami salah satu dari determinisme biologis
memberikan model untuk teori mereka sendiri. Dengan cara ini, “perjuangan untuk kehidupan
(struggle of existance)” oleh Malthus dan deret ukurnya mencapai bagian terpenting dalam
perkembangan biologis abad ke-19.
Baik Darwin maupun A.R. Wallace, keduanya yang menemukan teori evolusi, memberikan
sepenuhnya dan menghargai catatan hutang mereka, memberikan kepada Malthus ketika
membentuk teori mereka sendiri.
Pada tahun 1836 Darwin kembali ke Inggris setelah perjalanannya dalam Beagle, dia merasa, dengan
kata-katanya sendiri, “tanpa suatu teori yang mengumpulkan fakta dalam skala besar.” Mengamati
bagaimana manusia dengan seleksi buatan dengan sukses membiakkan tumbuhan dan hewan, dia 91
mencari-cari untuk teori evolusi dimana laporan itu dari seleksi oleh alam.
92. • Pemikirannya datang secara kebetulan pada Oktober 1838,”to read
for amusement Malthus on Population”. Lalu dengan seketika dia
menemukan bahwa teori Malthus mengenai struggle for existence
dan deret ukur dapat terlihat dalam evolusi tumbuhan dan hewan.
• Dengan menyamakan manusia dan mengembangkan mereka
meliputi kehidupan tumbuhan dan hewan,, pada cara yang
sama, Wallace-mencari petunjuk teori evolusi, menurut seleksi alam
yang biasa Herbert Spencer sebut “the survival of the fittest.”
Dengan perkembangan berikutnya dari social Darwinisme, yang
menggunakan gagasan itu lagi untuk perjuangan yang kompetitif
dari kehidupan social dan ekonomi manusia, perputarannya akan
membuat kembali sepenuhnya kepada Malthus. 92
94. Marx, meskipun dia ingin mendedikasikan Das Capital untuk Darwin, tetapi ia benar-benar
menolak determinisme biologis Malthus yang diaplikasikan pada manusia. Baginya, seperti
Godwin dan Condorcet, penyakit social adalah akibat dari susunan institusi/kelembagaan
yang buruk yang dia ‘siksa’ dalam kritiknya tentang kapitalisme. Pandangan Marx efeknya
jauh mencapai dalam kebijakan populasi para pengikutnya, dan untuk sikap bermusuhan
dari pemerintah komunis ke pengendalian angka kelahiran. Bukan ahli ekonomi abad 19
yang ingin bertindak pokok dari populasi dapat keluar pengaruh dari Malthus. Dia muncul
dengan terminology ajaran Malthus dan kemudian mungkin menolak, menerima, atau
mengubahnya.
Pada tahun 1820an dan 1830an Nassau Senior dan W.F. Lloyd, segera menempati kursi
political economy di institusi baru Drummond di Oxford, dan Richard Jones, pengganti
Malthus di Haileybury, mencari cara untuk melakukan perubahan yang berarti pada ajaran
Malthus dengan menghilangkan tiga pengendalian dan termasuk semua di dalamnya. Laki-
laki ini merupakan generasi selanjutnya setelah Malthus dan pemikiran mereka telah ada
pada kemajuan ekonomi abad 19,
Senior menambahkan ke pengendalian Malthus sebuah “selera untuk kesenangan tambahan
dan alat yang digunakannya”. 94
95. Jones menambahkan “pengendalian yang netral” kepada Malthus dan membuat
mereka memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang tak terbatas
“kebutuhan sekunder”, yang melebihi kebutuhan sekunder yang mana
menghasilkan penderitaan fisik jika tidak dipenuhi. Jones mencatat pekerja
pertanian yang paling sederhana tidak menghabiskan semua upahnya untuk
makanan dan diantara pendapatan yang paling tinggi, alokasi pengeluaran untuk
makanan merupakan proporsi yang kecil.
Alexander the Great, Dia merupakan kritikus dari konsep Malthus mengenai
kesengsaraan. Ia berkata, sengsara karena disana tidak ada dunia yang dapat ia
takhlukkan- dan melengkapi itu dengan perbedaannya antara kebutuhan primer
dan sekunder, yang belakangan ini tidak memiliki batas dan mencerminkan
terulangnya ekspansi/perluasan pandangan dari konsumsi. Dia merumuskan
hukum populasinya :” sebagai kebutuhan sekunder mengalikan antara kelas yang
berbeda dalam masyarakat, motifnya untuk berhati-hati dalam memandang
multiply pernikahan”. 95
96. Setelah beratus-ratus tahun berlalu, penyebaran produksi agrikultural dan perbaikan pada
sistem transportasi membuat keraguan akan kuranganya bahan pangan.
ketika tahun 1880an mulai terjadi penurunan angka kelahiran di barat dan utara
Eropa, itupun bertepatan dengan penyebaran informasi pengaturan angka kelahiran, dan
saat itu pula Malthus mengalami kemunduran. Namanya kemudian menjadi simbol
peringatan dunia terhadap over population.
Namun, teori Maltus kembali populer pada era 1920 dan lagi, dan tenggelam selama Great
Depression pada era 1940.
Sejak saat itu Maltus tidak lagi terkenal akan teori yang dikembangkan, tapi menjadi
simbol yang memperingatkan dunia akan kelebihan penduduk (overpopulation). Sebab
itulah Keynes, dalam The Economic Consequences of the Peace tahun 1919 mengatakan:
Sebelum abad kedelapan belas, umat manusia dihibur oleh hal yang tidak direkayasa. Untuk
menggambarkan ilusi yang berkembang populer tahun-tahun kemudian, Maltus membeberkan
adanya kejahatan. Untuk setengah abad kedepan, penulis-penulis bidang ekonomi
mempertahankan adanya kejahatan dalam prospek yang jelas. Untuk setengah abad
kedepannya Malthus terikat dan kehilangan arah. Sekarang mungkin kita kehilangan dia lagi.
96