1. Teori psikologi person-centered yang dikembangkan oleh Carl Rogers berfokus pada konsep diri seseorang dan lingkungan yang mendukung untuk aktualisasi diri.
2. Strategi konseling person-centered meliputi penerimaan konseli apa adanya, empati, dan lingkungan yang mendukung untuk mencapai kepribadian yang utuh dan mandiri.
3. Tekniknya adalah konselor yang menerima, memahami, dan tidak menghakimi konseli unt
3. Lahir: Chicago, 1902
Dibesarkan di lingkungan yang
ketat dalam keagamaan dan
menekankan kerja keras.
Kuliah berpindah-pindah:
pertanian, seminari (1924),
psikologi (Ph.D-1931).
Lebih dari 10 tahun kerja sebagai
psikolog klinis di New York.
Menerbitkan buku "The Clinical
Treatment of the Problem Child"
(1939) & "Client Centered Therapy"
(1951).
BIO SINGKAT
4. Filosofi
Manusia punya potensi dan
punya kecenderungan
aktualisasi.
Aktualisasi terjadi dalam
lingkungan yang
mendukungnya.
Seiring perkembangan, individu
dapat mengevaluasi
pengalamannya secara
mandiri: apakah dapat
mendukung aktualisasi diri atau
tidak.
1.
2.
3.
ASUMSI DASAR:
1.
6. Konsep Diri
Pandangan ttg diri &
apa yg diharapkan
Hal yang sangat dibutuhkan
pribadi: Penerimaan Positif dari
Lingkungan dan Penghargaan
Diri.
Pribadi yang sehat psikisnya:
Banyak Kesamaan antara Diri
Aktual dengan Diri Ideal
Titik Fokus Kajian: Hanya Kondisi
Diri Saat Ini
Diri
Aktual
Diri
Ideal
Titik Kongruen dengan
banyak kesamaan
Paling diinginkan,
gak riil, & di luar
jangkauan
kondisi fisis yang
dialami secara riil
& ada bersamaku
1.
7. Perhatian dalam
Lingkungan
Conditional Positive
Regards:
Penghargaan atau
perhatian yang diberikan
KALO sesuai Harapan
Lingkungan. Contoh:
seorang anak
mendapatkan kasih dari
ortunya kalo berperilaku
sesuai harapan ortu.
Unconditional
Positive Regards:
Penghargaan atau
perhatian tanpa
pertimbangan atau
persyaratan dari subjek
lain atau lingkungan. Hal ini
paling diharapkan banyak
orang.
1.
8. Adalah penghargaan atau
penerimaan yang diperoleh
lewat ekspresi sikap yang
diinginkan orang dan
menahan diri supaya gak
dapat penolakan
(kondisional).
Kondisi yang
Layak
"Condition of Worth"
1.
9. PATOLOGI:
INKONGRUENSI
Inkongruensi terjadi karena kita gak
terima kondisi diri aktual yang tampak
tidak selaras dengan konsep diriku
(semakin banyak perbedaan yang
menjauhkan diri aktual dan diri ideal).
EFEK: konflik batiniah & ketidakbahagiaan
Diri
Aktual
Diri
Ideal
Diri
Ideal
Diri
Aktual
2.
10. DEFENSIVENESS
Perlindungan atas konsep diri
dari kecemasan dan ancaman
atas pengalaman yang
dipandang gak konsisten
dengan konsep diri yang sudah
dibangun.
Tiga Jenis Defensiveness atas
konsep diri: distorsi,
pengabaian, dan disorganisasi
2.
11. Bentuk-
bentuk
Ekspresi dari
Inkongruensi
DISTORSI (DISTORTION)
Gagalnya menginterpretasi sebuah
pengalaman yang bisa disesuaikan
dengan beberapa aspek dari konsep diriku.
PENGABAIAN (DENIAL)
Tolak mengakui kenyataan dari
pengalamanku
DISORGANISASI
Perilaku yang tidak terorganisasi bisa
muncul kalo inkongruensi antara diri ideal
dengan diri aktual terlalu besar atau
terjadi tiba-tiba sehingga tidak dapat
diabaikan atau didistorsi. Rogers tidak suka
menggunakan istilah neurotik atau psikotik.
Diri
Ideal
Diri
Aktual
2.
12. TUJUAN: Fully-
functioning Person
Kepribadian yang
integral:
Struktur kepribadian konseli
menjadi tak terpecah oleh
inkogruensi dalam
gambaran diri ideal dan
diri aktualnya.
Kepribadian yang
mandiri:
konseli mampu
menentukan pilihan sendiri
atas dasar tanggung
jawab dan kemampuan
otonomnya.
3.
14. KEMAUAN SENDIRI
Klien harus datang kepada konselor atas
kemauannya sendiri.
Konselor harus mampu menciptakan situasi
yang bebas dan permisif.
Klien dapat memilih untuk melanjutkan atau
menghentikan konseling.
4.
16. ENCOURAGING (1)
Konselor memberanikan klien/konseli agar
mampu mengungkapkan perasaannya
Konselor harus bersikap ramah, bersahabat,
dan menerima klien sebagaimana apa
adanya
4.
17. Konselor mendorong konseli agar dapat
memahami dan menerima keadaan dirinya.
ENCOURAGING (2)
Dengan demikian, klien dapat menentukan
pilihan sikap dan tindakan yang akan diambil
Konselor harus menerima perasaan klien
serta memahaminya
4.
19. TEKNIK
KONSELING
Berfokus pada cara-cara penerimaan
pernyataan, komunikasi, menghargai, dan
memahami konseli.
dalam konseling Person-Centered, ada
beberapa sifat konselor yang diutamakan:
5.
22. Plus
Menawarkan persepektif yang aktual dan
optimistik
Banyak aspek yang relevan dengan perspektif
multikultural
Menyediakan landasan untuk banyak konselor
seperti penekanan tentang relasi konseli dan
konselor
Konseli merasa bisa mengekspresikan diri lebih
penuh ketika didengar dan tak diadili
Konseli merasa diberdayakan
Penilaian
Minus
Pendekatan yang hanya membuat konseli
menjadi terallu suportif tanpa menantang
mereka
Cenderung membuat konseli kesulitan
menemukan jalan keluar
Terlalu simplistik dan optimistik yang gak
realistik
Mendengarkan dan empati tidaklah cukup
Gak cocok untuk mereka yang gak termotivasi
untuk berubah
Gagal mempersiapkan konseli untuk terjun ke
dunia nyata yang tidak selalu menyediakan
Unconditional Positive Regard