Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan akuntansi untuk menangani perubahan harga, termasuk akuntansi biaya historis, akuntansi daya beli terkini, akuntansi biaya terkini, dan akuntansi harga keluar. Dokumen juga membahas kerangka konseptual pelaporan keuangan dan unsur-unsur laporan keuangan seperti aset, kewajiban, dan ekuitas.
Pengukuran adalah: “The assignment of numerals to represent properties of material systems other than numbers”, yang berarti penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat-sifat sistem material dan bilangan-bilangan didasarkan pada hukum yang mengatur tentang sifat-sifat.
Pengukuran adalah: “The assignment of numerals to represent properties of material systems other than numbers”, yang berarti penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat-sifat sistem material dan bilangan-bilangan didasarkan pada hukum yang mengatur tentang sifat-sifat.
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)ahmadihbal
Sumber = Lobel, w.,a,. (2013). Accounting for non-accountants, 3e- the fast and easy way to learn the basics. Sourcebooks, inc.
Template PPT = https://slidesgo.com/
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
Teori normatif
1. 1
A. AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA
Keterbatasan Biaya Historis Pada Saat Kenaikan Harga
Akuntansi biaya historis mengasumsikan bahwa uang memegang daya beli konstan.
(Elliot, 1986) menyatakan asumsi dalam model biaya historis adalah bahwa unit
moneter adalah tetap dan selalu konstan. Namun ada tiga komponen ekonomi modern
yang membuat asumsi ini kurang valid pada saat model ini dikembangkan yaitu :
1. Perubahan tingkat harga tertentu, disebabkan oleh hal-hal seperti kemajuan
teknologi dan pergeseran pilihan konsumen
2. Perubahan tingkat harga umum (inflasi)
3. Fluktuasi nilai tukar mata uang.
Dalam standar akuntansi banyak aset yang diperoleh dan diukur berdasarkan pada
biaya historis. Banyak kritik terhadap akuntansi biaya historis selama periode inflasi
yang tinggi, tetapi ada juga banyak orang yang mendukung akuntansi biaya historis.
Profesi akuntansi dan entitas pelaporan cenderung mempertahankan dukungan
sebagian untuk pendekatan biaya historis. Kenyataan bahwa akuntansi biaya historis
terus diterapkan oleh badan usaha telah digunakan oleh sejumlah akademisi untuk
mendukung penggunaan secara berkelanjutan.
Akuntansi Daya Beli Terkini (Current Purchasing Power Accounting)
akuntansi daya beli terkini atau Current Purchasing Power Accounting (CPPA) disebut
juga akuntansi daya beli umum, atau juga akuntansi tingkat harga umum. CPPA dapat
ditelusuri ke karya-karya awal seperti Sweeny (1964), dan juga didukung oleh badan
akuntansi profesional di seluruh dunia. CPPA dikembangkan atas dasar pandangan
bahwa pada saat kenaikan harga, jika suatu entitas yang mendistribusikan keuntungan
yang belum disesuaikan berdasarkan biaya historis hasilnya bisa menjadi pengurangan
nilai riil dari suatu entitas, yang secara riil entitas bisa berisiko mendistribusikan bagian
dari modalnya.
Perhitungan Indeks
Dalam penerapan akuntansi tingkat harga umum, indeks harga harus diterapkan.
Indeks harga rata-rata tertimbang dari harga barang dan jasa saat ini relatif terhadap
rata-rata tertimbang dari harga dalam periode sebelumnya, sering disebut sebagai
'periode dasar'. Harga indeks berhubungan dengan perubahan harga aset tertentu
dalam industri tertentu, atau didasarkan pada aneka barang dan jasa yang dikonsumsi.
2. 2
Penyesuaian Daya Beli Terkini
Ketika menerapkan CPPA, semua penyesuaian dilakukan pada akhir periode, dengan
penyesuaian yang diterapkan untuk rekening yang disusun berdasarkan harga
perolehan. Ketika mempertimbangkan perubahan nilai aset sebagai akibat dari
perubahan dalam daya beli uang itu perlu untuk mempertimbangkan aset moneter dan
aset non moneter secara terpisah.
Aset moneter adalah aset yang tetap tetap dalam hal nilai moneter mereka,
misalnya kas dan klaim jumlah tertentu uang tunai. aset tersebut tidak akan
mengubah nilai moneter mereka sebagai akibat dari inflasi. Aset moneter adalah
aset yang tetap tetap dalam hal nilai moneternya, misalnya kas dan klaim jumlah
tertentu atas uang tunai. Aset tersebut tidak akan mengubah nilai moneternya
sebagai akibat dari inflasi. Misalnya jika kita memegang uang tunai $10 dan terjadi
inflasi melanda dengan cepat, kita masih akan memegang uang tunai $10, namun
daya beli uang akan menurun dari waktu ke waktu.
Aset non moneter diartikan sebagai aset yang setara moneternya akan berubah
dari waktu ke waktu sebagai akibat dari inflasi mencakup hal-hal seperti peralatan
dan inventaris. Misalnya persediaan bernilai $100 pada awal tahun, namun
persediaan yang sama bisa bernilai $110 pada akhir tahun karena inflasi.
Dibandingkan dengan aset moneter, daya beli aset non moneter diasumsikan tetap
konstan pada saat terjadi inflasi.
Akuntansi Biaya Terkini (Current Cost Accounting)
Akuntansi Biaya Terkini atau Current Cost Accounting (CCA) adalah salah satu alternatif
untuk akuntansi biaya historis yang cenderung paling dapat diterima. pendukung
terkenal pendukung dari pendekatan ini adalah Paton (1992) dan Edwards dan Bell
(1961). Penulis tersebut memutuskan untuk menolak akuntansi biaya historis dan CPPA
dalam mendukung metode yang dianggap penilaian yang sebenarnya. Dalam
akuntansi biaya historis, CCA membedakan antara keuntungan dari perdagangan dan
keuntungan-keuntungan yang dihasilkan dari menyimpan aset.
Keuntungan dapat dianggap terealisasi atau belum terealisasi. Jika perspektif
pemeliharaan modal keuangan diadopsi sehubungan dengan pengakuan pendapatan,
keuntungan atau kerugian kemudian dapat diperlakukan sebagai pendapatan dan juga
dapat diperlakukan sebagai penyesuaian modal jika pendekatan pemeliharaan fisik
modal diadopsi.
3. 3
Akuntansi Exit Price
Akuntansi exit price telah diusulkan oleh peneliti seperti MacNeal, Sterling, dan
Chambers. Akuntansi exit price adalah bentuk akuntansi biaya saat ini yang didasarkan
pada nilai aset pada harga jual bersih (harga keluar) pada tanggal pelaporan dan atas
dasar penjualan yang teratur. Chambers menciptakan istilah 'setara kas saat ini' untuk
merujuk pada uang tunai bahwa entitas akan mengharapkan penerimaan melalui
penjualan aset yang teratur, dan ia memiliki pandangan bahwa informasi tentang
setara kas saat ini adalah penting untuk pengambilan keputusan yang efektif.
Pendekatan chambers difokuskan pada peluang baru, kemampuan atau kapasitas dari
entitas untuk beradaptasi dengan keadaan yang berubah dan item yang paling penting
dari informasi untuk mengevaluasi keputusan masa yang akan datang yang menurut
Chambers adalah setara kas saat ini. Chambers membuat asumsi tentang tujuan
akuntansi, untuk memandu tindakan di masa yang akan datang. Kapasitas untuk
beradaptasi adalah kunci dan kemampuan untuk beradaptasi dengan keadaan yang
berubah tergantung pada setara kas saat ini aset yang dimiliki. Semakin tinggi nilai
pasar aset entitas saat ini, semakin besar kemampuan organisasi untuk beradaptasi
dengan keadaan yang berubah.
Permintaan Harga - Informasi Akuntansi Disesuaikan
Satu metode penelitian yang sering digunakan untuk menilai kegunaan pengungkapan
tertentu adalah untuk melihat reaksi pasar saham selama waktu rilis informasi, alasan
adalah bahwa jika harga saham bereaksi terhadap pengungkapan maka pengungkapan
tersebut harus mengandung informasi. Yaitu dampak informasi mengenai keputusan
yang dibuat oleh orang-orang yang berpartisipasi di pasar modal. sejumlah studi telah
melihat reaksi pasar saham untuk biaya saat ini dan informasi CPPA. Hasilnya tidak
meyakinkan, studi menemukan bukti yang terbatas dari setiap perubahan harga
sepanjang waktu pengungkapan informasi biaya saat ini.
sedangkan sebagian besar studi mengenai harga saham menunjukkan sedikit atau tidak
ada reaksi terhadap informasi akuntansi yang disesuaikan, adalah mungkin bahwa
kegagalan untuk menemukan reaksi harga saham yang signifikan mungkin karena
keterbatasan dalam metode penelitian yang digunakan. Namun dengan penelitian
yang lebih dalam akan menunjukkan reaksi yang sedikit atau tidak oleh pasar saham,
akan masuk akal untuk percaya bahwa pasar tidak menghargai informasi tersebut
ketika diungkapkan dalam laporan tahunan. Tentu saja ada sejumlah isu mengapa
pasar modal mungkin tidak bereaksi terhadap informasi tersebut. Mungkin individu
atau organisasi dapat memperoleh informasi ini dari sumber selain laporan tahunan
4. 4
perusahaan, dan karenanya sebagai pasar sudah mengetahui informasi tersebut, tidak
ada reaksi yang diharapkan ketika laporan tahunan yang dirilis.
Sebagian dari reaksi analisis harga saham, cara lain untuk menyelidiki kegunaan
informasi tertentu untuk melakukan survei. survei manajer telah menunjukkan
dukungan perusahaan terbatas untuk CCA, dengan manajer mengutip isu-isu seperti
biaya, manfaat terbatas dari pengungkapan, dan kurangnya kesepakatan mengenai
pendekatan yang tepat untuk menjelaskan dukungan terbatas untuk CCA
Dukungan Profesional Untuk Berbagai Pendekatan Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Dari waktu ke waktu, berbagai tingkat dukungan telah diberikan kepada pendekatan
yang berbeda dengan akuntansi pada saat kenaikan harga. Adalah menarik untuk
mempertimbangkan mengapa metode akuntansi tertentu tidak mendapatkan dan
mempertahankan dukungan profesional. Mungkin itu karena profesi, seperti sejumlah
peneliti, mempertanyakan relevansi informasi khususnya dalam masa inflasi yang lebih
rendah. Jika mereka tidak mempertanyakan relevansi informasi kepada berbagai pihak,
akan sulit bagi mereka untuk mendukung regulasi dari perspektif 'kepentingan umum',
mengingat biaya yang akan terlibat dalam menerapkan sistem akuntansi yang baru.
Bahkan tanpa adanya kekhawatiran tentang relevansi informasi, pembuat standar
mungkin khawatir bahwa perubahan drastis dalam konvensi akuntansi bisa
menyebabkan gangguan yang luas dan kebingungan di pasar modal dan karena itu
mungkin tidak dalam kepentingan publik. Meskipun ada banyak kontroversi akuntansi
dan perselisihan, kontroversi tersebut biasanya berdampak pada hanya sebagian kecil
dari akun-akun. mengadopsi model baru akuntansi akan jauh lebih luas efeknya, yang
lagi-lagi tidak mungkin untuk kepentingan umum.
B. PROYEK KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka Konseptual
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB, 1978) yang mengembangkan salah satu
kerangka kerja konseptual pertama dalam akuntansi, mendefinisikan kerangka kerja
konseptual sebagai sistem yang koheren dari tujuan yang saling terkait dan
fundamental yang diharapkan untuk mengarah kepada standar yang konsisten. Jauh
setelah itu pada tahun 2008 gabungan FASB dan IASB merilis paper yang berjudul
Exposure Draft of an Improved Concepual Framework for Financial Reporting,
mendefiniskan Kerangka konseptual adalah konsep sistem yang koheren yang mengalir
dari tujuan. tujuan pelaporan keuangan adalah dasar dari kerangka. konsep lainnya
5. 5
memberikan bimbingan pada identifikasi batas-batas pelaporan keuangan, memilih
transaksi, peristiwa lain dan keadaan yang diwakili bagaimana mereka harus diakui dan
diukur dan bagaimana mereka harus diringkas dan dikomunikasikan dalam laporan
keuangan.
Membangun Kerangka Konseptual
Definisi Entitas Pelapor
Karakteristik dari suatu entitas memberikan indikasi kebutuhan yang jelas untuk itu
untuk menghasilkan laporan keuangan bertujuan umum. Beberapa peneliti kritis
dalam praktiknya kerangka kerja konseptual diarahkan pada tujuan umum laporan
keuangan, seperti satu set konsep akuntansi tidak mungkin untuk dapat mengatasi
keragaman kebutuhan informasi dari berbagai pemangku kepentingan yang
berbeda.
Pengguna Laporan Keuangan
Tiga kelompok pengguna utama untuk laporan keuangan yaitu :
1. Penyedia sumber daya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalaha karyawan,
pemberi pinjaman, kreditur, pemasok, investor dan kontributor.
2. penerima barang dan jasa. Kelompok ini terdiri dari pelanggan dan penerima
manfaat.
3. Pihak yang melakukan review atau fungsi pengawasan. Kelompok ini adalah
parlemen, pemerintah, lembaga regulator, analis, serikat buruh, kelompok
pengusaha, media dan kelompok kepentingan khusus.
Tujuan Umum Pelaporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memungkinkan pihak luar untuk menilai
manajemen dalam kepengurusan yang baik terhadap sumber daya yang
dipercayakan kepada manajemen telah digunakan untuk tujuan yang telah
ditetapkan. secara umum diterima bahwa akuntansi biaya historis memungkinkan
manajemen untuk melaporkan kepengurusan sumber daya yang disediakan entitas
pelapor.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Untuk memastikan informasi keuangan yang berguna untuk pengambilan
keputusan ekonomi, kita perlu mempertimbangkan atribut atau kualitas informasi
keuangan. Menurut IASB Kerangka karakteristik kualitatif utama antara lain
kesepahaman, relevansi, keandalan dan komparabilitas.
6. 6
Menyeimbangkan Relevansi Dan Keandalan
Sesuatu yang relevan jika hal itu mempengaruhi keputusan tentang alokasi sumber
daya yang langka, jika ia mampu membuat perbedaan dalam keputusan untuk
informasi harus relevan harus memiliki nilai prediksi, dan nilai umpan balik.
Demikian juga informasi dianggap andal jika transaksi entitas dan peristiwa yang
terjadi harus bebas dari bias dan kesalahan yang tidak semestinya. Keandalan
merupakan fungsi dari representasional, verifiability dan netralitas.
Elemen Laporan Keuangan
a. Aset, didefinisikan sebagai Sumber daya dikendalikan oleh entitas sebagai
akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan yang
diharapkan mengalir ke entitas. Tiga karakteristik utamanya adalah harus
memiliki manfaat ekonomis di masa yang akan datang, entitas pelaporan harus
mengawasi manfaat ekonomi di masa yang akan datang, dan transaksi atau
peristiwa masa lalu lainnya menimbulkan kontrol oleh entitas pelapor.
b. Kewajiban, didefinisikan sebagai Kewajiban kini dari entitas yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaian yang diharapkan dapat menghasilkan arus
kas keluar dari entitas sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi.
Kewajiban saat ini tidak hanya mengacu pada kewajiban berkekuatan hukum
tetapi juga yang dikenakan dalam pengertian tentang kesetaraan dan keadilan,
atau dengan praktik bisnis tertentu atau lainnya.
c. Ekuitas, didefinisikan sebagai hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
seluruh kewajibannya.
d. Pendapatan, adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi
dalam bentuk arus masuk atau tambahan aset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari
peserta ekuitas.
e. Beban, adalah penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau timbulnya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi
kepada peserta ekuitas
Prinsip Pengukuran
Pengukuran merupakan salah satu yang mengandung atribut yang digunakan
dalam praktek yang belum banyak dikembangkan. Atribut tersebut antara lain
terdiri dari biaya historis, biaya saat ini, realisasi nilai kotor atau bersih, nilai pasar
saat ini dan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masayang akan datang.
Kerangka menunjukkan bahwa penggunaan atribut pengukuran yang berbeda
7. 7
diperkirakan akan terus berlanjut. Namun tidak memberikan panduan tentang
bagaimana memilih antara atribut pengukuran atau mempertimbangkan
kemungkinan teoritis lainnya.
Manfaat Memiliki Kerangka Kerja Konseptual
Manfaat yang terkait dengan adanya kerangka kerja konseptual antara lain :
Standar akuntansi harus lebih konsisten dan logis karena kerngka tersebut
dikembangkan dari seperangkat konsep yang teratur.
Pembuat standar harus lebih bertanggung jawab untuk keputusan mereka
karena pemikiran di balik persyaratan tertentu harus lebih jelas, sebagaimana
seharusnya setiap penyimpangan dari konsep yang mungkin termasuk dalam
standar akuntansi tertentu.
Proses komunikasi antara pembuat standar dan konstituennya harus
ditingkatkan karena fondasi konseptual standar akuntansi yang diusulkan akan
lebih jelas ketika pembuat standar mencari komentar publik
Pengembangan standar akuntansi harus lebih ekonomis
Dimana kerangka kerja konseptual mencakup isu tertentu, mungkin ada
mengurangi kebutuhan standar tambahan
Menekankan 'kebergunaan keputusan' peran laporan keuangan daripada
membatasi kepedulian untuk pengelolaan.
Kerangka Konseptual Sebagai Sarana Melegitimasi Standar
Hines dan Solomon berpendapat bahwa kerangka kerja konseptual yang dibuat
terutama untuk memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang benar-benar
mengembangkan atau komisi kerangka kerja. Bahwa kerangka kerja konseptual telah
digunakan sebagai perangkat untuk membantu memastikan keberadaan berkelanjutan
dari profesi akuntansi dengan 'meningkatkan' keberadaan publiknya. Dikatakan bahwa
kerangka kerja konseptual menyediakan cara untuk meningkatkan kemampuan profesi
mengatur dirinya sendiri, sehingga me kemungkinan bahwa campur tangan
pemerintah.