SlideShare a Scribd company logo
TEKS KELAS
SEMBILAN
1. ADELIA VINANDITA
2. AULYA SHAFA
3. RISA RAHMATIA Firsta
4. SHAFIRA FATIMAH
5. M.JALAAL IKRAAM
6. M. Naufal R
7. RIZKY EKO HIDAYATULLAH
Kelas 9
Teks
Rekaman
Percobaan
Teks
Tanggapan
Kritis
Teks
Eksemplum
Teks
Tantangan
Teks Eksemplum
Definisi Teks
Ciri-ciri Teks
Struktur Teks
Unsur Kebahasaan
Teks Tanggapan Kritis
Definisi Teks
Ciri-ciri Teks
Struktur Teks
Unsur Kebahasaan
Teks Tantangan
Definisi Teks
Ciri-ciri Teks
Struktur Teks
Unsur Kebahasaan
Teks Rekaman Percobaan
Definisi Teks
Ciri-ciri Teks
Struktur Teks
Unsur Kebahasaan
Teks Eksemplum
Teks Eksemplum merupakan teks cerita yang
mengisahkan tokoh atau pelaku dari ceritanya.
Kisahnya biasa diawali dengan pengenalan
tokoh, kemudian dilanjutkan dengan peristiwa
yang dialami tokoh, lalu ditutup dengan
interpretasi yang muncul dari dalam diri
tokoh.Sebagai karya sastra, teks eksemplum
termasuk teks yang berisi sebuah pengalaman
hidup manusia.
Ciri-ciri Teks Eksemplum
1. Berisi peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.
2. Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas.
3. Menggunakan bahasa naratif.
4. Mempunyai struktur lengkap yaitu orientasi,
insiden, dan interpretasi.
Struktur Teks Eksemplum
Orientasi
Insiden
Interpretasi
Orientasi
Orientasi merupakan
bagian awal teks eksemplum.
Biasanya bagian ini berisi
tentang pengenalan tokoh.
Contoh: "Dia merupakan
salah satu teman saya saat
kecil, dia sangat suka
menabung."
Interpretasi
Jika Insiden merupakan masalah/persoalan
yang dihadapi oleh pemain, sedangkan
Interpretasi merupakan pesan moral, evaluasi,
san akibat masalah yang dilakukan oleh si
pemain.
Contoh: "Sebagai ciptaan Tuhan Yang
Mahakuasa, manusia tidak boleh sombong dan
angkuh terhadap nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan Yang Maha Esa."
Unsur Kebahasaan
Kata Keterangan Tempat, Waktu, Tujuan, dan Cara.
Kata Hubung Antarkalimat dan Intrakalimat
Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat
Kata Keterangan Tempat, Waktu, Tujuan, dan
Cara.
1. Kata keterangan adalah kata yang memberikan keterangan pada kata sifat,
kata kerja, kata benda atau pada kalimat.
2. Fungsi :
• untuk menerangkan kata kerja
• untuk memodifikasi atau menerangkan kata sifat
3. Jenis :
a. Kata Keterangan Waktu
makna : menambahkan keterangan waktu kapan terjadinya suatu peristiwa atau
kegiatan.
kata keterangan yang termasuk di dalamnya :pada, kemarin, besok, lusa
contoh penggunaan :
• Rusdi mengajakku bermain pada hari minggu.
• Pak Nur akan mengadakan perlombaan sepak bola dua minggu lagi.
• Pada zaman dahulu orang–orang mengirim surat menggunakan burung
merpati.
b). Kata Keterangan Cara
makna : menambah keterangan cara pada kegiatan atau peristiwa
yang terjadi.
kata keterangan yang termasuk di dalamnya : dengan, secara
contoh penggunaan :
• Tanaman itu tumbuh secara alami tanpa bantuan manusia.
• Ryan memasak dengan cara tradisional
c). Kata Keterangan Tempat
makna : menambahakan keterangan tempat terjadinya suatu
peristiwa atau kegiatan
kata keterangan yang termasuk di dalamnya : di, ke, dari
contoh penggunaan :
• Hendra bertemu dengan Hendri di pasar malam.
• Paman bilang kepadaku bahwa dia akan pergi ke medan.
• Ibu baru saja pulang dari pasar.
Kata Hubung Intrakalimat dan Antarkalimat
Kata penghubung disebut juga konjungtor
atau konjungsi. Kata penghubung antarkalimat
menghubungkan satu kalimat dengan kalimat
lainnya. Oleh sebab itu, kata hubung
antarkalimat selalu berada di awal kalimat dan
huruf pertamanya selalu kapital.
Berdasarkan maknanya, jenis-jenis kata hubung
antarkalimat adalah sebagai berikut.
1. Kata hubung yang menyatakan pertentangan, contohnya biarpun demikian/ biarpun
begitu.
2. Kata hubung yang menyatakan kelanjutan peristiwa atau keadaan pada kalimat
sebelumnya, contohnya, selanjutnya, kemudian.
3. Kata hubung yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang
telah dinyatakan sebelumnya, contoh: tambahan pula.
4. Kata hubung yang mengacu pada kebalikan dari kalimat sebelumnya,
contohnya sebaliknya.
5. Kata hubung yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, contohnya sesungguhnya.
6. Kata hubung yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya,
contohnya sebelum itu.
7. Kata hubung yang menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan, contohnya, kecualli itu
pada.
8. Kata hubung yang menyatakan konsekuensi, contohnya,* dengan demikian.
9. Kata hubung yang menyatakan akibat, contohnya, *oleh karena itu.
10. Kata hubung yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan
sebelumnya, contohnya,* sebelumnya.
11. Kata hubung yang menyatakan urutan waktu (temporal) yaitu *kesatu, kedua, dan
seterusnya.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
1) a. Kami tidak setuju.
b. Kami tidak akan menghalanginya.
Kami tidak setuju. Walaupun begitu, kami tidak
akan menghalanginya.
2) a. Mpo Minah mengidap tekanan darah tinggi.
b. Dia juga menderita gagal ginjal.
Mpo Minah mengidap tekanan darah tinggi. Selain
itu, dia juga menderita gagal ginjal.
3) a. Api penyebab kebakaran itu sudah padam.
b. kita harus tetap waspada.
Api penyebab kebakaran itu sudah padam. Akan
tetapi, kita harus tetap waspada.
Poin Penting
Kata hubung antarkalimat digunakan untuk
menghubungkan dua kalimat utuh.
Dalam proses penghubungannya, tidak terjadi
pelesapan subjek.
Kata hubung antarkalimat memiliki makna
masing-masing.
Kata hubung antarkalimat tidak bisa
digantikan dengan kata hubung intrakalimat.
Konjungsi Intrakalimat yaitu kata yang
menghubungkan satuan- satuan kata dengan kata,
klausa dengan klausa dan frasa dengan frasa.
Konjungsi intrakalimat di bagi menjadi dua yaitu
konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.
Konjungsi Koordinatif :
Konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa
atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis
yang sama, diantaranya yaitu : dan, tetapi, atau,
melainkan, sedangkan, lalu, kemudian, padahal.
Contoh kalimat Konjungsi Koordinatif
Dan : Pasar itu habis terbakar dan rumah di dekatnya tidak
ketinggalan ikut terbakar.
Tetapi : Dia senang ke kebun binatang, tetapi dia tidak berani
menyentuh binatang
Atau : Dia bingung pergi ke kebun binatang atau museum
Melainkan : Aku tidak suka basket, melainkan lebih suka sepak
bola
Sedangkan : Ayah sedang sibuk bekerja, sedangkan aku malah
asyik menonton tv
Lalu : Mereka datang bersama lalu pergi sendiri - sendiri
Kemudian : aku mencuci tangan terlebih dahulu, kemudian baru
makan
Padahal : Sayangnya kami kalah dari tim lain, padahal sedikit lagi
kami memenangkan pertandingan.
Konjungsi Subordinatif
Konjungsi Subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa
atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama,
diantaranya yaitu : ketika, jika, seandainya, agar, walaupun, seolah-olah, sebab,
sampai-sampai, bahwa.
Contoh kalimat Konjungsi Subordinatif
Ketika : Ayahnya meninggal, ketika ia masih kecil
Jika : Aku akan di beri hadiah jika aku berprestasi
Seandainya : Dia tidak akan di hukum seandainya dia tidak melanggar tata
tertib
Agar : Kita harus giat belajar agar bisa meraih prestasi
Walaupun : Dia tetap semangat walaupun dia cacat
Seolah - olah : Dia sangat suka pamer harta seolah - olah orang kaya
Sebab : Dia tidak naik kelas, sebab ia malas belajar
Sampai - sampai : Dia sangat jago bela diri, sampai - sampai di juluki si pitung
Bahwa : Ia menyatakan bahwa ia mengundurkan diri sebagai ketua kelas
Kalimat Majemuk Setara dan
Bertingkat
Kalimat yang mengisi sebuat teks terdiri atas
kalimat tunggal atau simpleks dan kalimat
majemuk atau kompleks, termasuk kalimat yang
digunakan dalam teks eksemplum.
1. Kita telah bekerja terus menerus dan tidak
henti-henti menuai padi.
2. Humanya tidak begitu luas, hanya seluas
tangguk penangkap ikan, tetapi hasilnya
melimpah ruah.
3. Kalau itu keinginan Dinda, Kanda tidak akan
berhuma lagi karena lumbung padi sudah
penuh.
4. Jalan menuju huma yang mereka tuju sangat
licin sehingga Putri Tangguk beserta suami dan
anak-anaknya sering tergelincir.
Kalimat 1) sebenarnya terdiri atas dua kalimat,
yaitu Kita telah bekerja terus-menerus. dan Kita tidak
henti-henti menuai padi. Keduanya dihubungkan oleh
kata hubung dan yang menunjukkan kesetaraan.
Kalimat 2) juga terdiri atas dua kalimat yang setara,
yaitu Humanya tidak begitu luas, hanya seluas
tangguk. dan Hasilnya melimpah ruah. Keduanya
dihubungan oleh kata hubung tetapi yang
memperlihatkan hubungan kesetaraan berlawanan.
Karena kalimat yang dihubungkan dalam kalimat 1)
dan 2) setara, kedua kalimat itu disebut kalimat
majemuk setara.
Sementara itu, kalimat 3) terdiri atas dua kalimat yang
tidak setara, yaitu Itu keinginan Dinda dan Kanda tidak
akan berhuma lagi karena lumbung padi sudah penuh.
Kedua kalimat tersebut dihubungkan oleh kata hubung
kalau yang memperlihatkan syarat terlaksananya
peristiwa yang disebut dalam kalimat utama. Hubungan
kalimat seperti ini disebut hubungan syarat. Kalimat 4)
juga terdiri atas dua kalimat yang tidak setara, yaitu Jalan
menuju huma yang mereka tuju sangat licin dan Putri
Tangguk beserta suami dan anak-anaknya sering
tergelincir. Kedua kalimat itu dihubungkan oleh kata
hubung sehingga yang menyatakan hasil atau akibat dari
peristiwa yang dilaksanakan dalam kalimat utama.
Hubungan kalimat seperti ini disebut hubungan hasil.
Karena kalimat yang dihubungkan dalam kalimat 3) dan 4)
tidak setara, kedua kalimat itu disebut kalimat majemuk
bertingkat.
Definisi Teks Tanggapan Kritis
Teks Tanggapan Kritis adalah teks yang berisi kritik
tajam terhadap suatu hal yang mengenai kesalahan.
Biasanya terjadi jika ada debat , orang B memberi
kritik kepada orang A karena apa yang
disampaikannya kurang pas. Bisa disebut juga
dengan menganalisa suatu pendapat. Kita harus
menerima semua tanggapan yang diberikan oleh
orang atau teman kita saat kita memberikan
pendapat. Karena setiap tanggapan yang mereka
berikan pasti ada alasan dan bisa membuat kita
menjadi lebih baik.
Ciri – Ciri Teks Tanggapan Kritis
• Berisi tanggapan mengenai suatu fenomena
yang terjadi di lingkungansekitar kita beserta
fakta dan alasan yang menguatkan
• Memiliki 3 struktur
• Mengandung kaidah kebahasaan atau ciri
kebahasaan
STRUKTUR TEKS
Evaluasi
Deskripsi Teks
Penegasan Ulang
Evaluasi
Evaluasi adalah bagian awal yang berisi
pernyataan umum yang disampaikan oleh
penulis
Deskripsi Teks
Adalah bagian isi yang didalamnya memuat
informasi tentang data-data dan pendapat-
pendapat yang mendukung maupun yang
melemahkan suatu teori atau pendapat
Penegasan Ulang
Adalah bagian terakhir yang isinya tentang
penegasan ulang terhadap apa yang telah
dilakukan atau yang telah diputuskan.
Unsur Kebahasaan
Ungkapan tanggapan yang menguatkan atau menyetujui
pikiran penulis atau pelempar gagasan
Ungkapan tanggapan yang menolak atau tidak menyetujui
pikiran penulis
Ungkapan tanggapan yang mengungkapkan sudut pandang
orang lain
Ungkapan tanggapan yang menggambarkan simpulan dari
data orang lain
Ungkapan tanggapan yang menggunakan gaya bahasa/majas
penghalusan
Ungkapan tanggapan yang menggunakan kata bilangan atau
urutan informasi
Ungkapan tanggapan yang menguatkan atau
menyetujui pikiran penulis atau pelempar gagasan
Ungkapan Tanggapan yang menguatkan atau
menyetujui pikiran penulis atau pengemuka
gagasan. Misalnya :
1. Ide yang disampaikan tersebut sangat tepat.
2. Pendapat yang dikemukakan penulis
sangatlah tepat.
3. Saya sependapat dengan hal itu.
4. Saya setuju dengan pendapat tersebut.
Ungkapan tanggapan yang menolak
atau tidak menyetujui pikiran penulis
1. Pandangan tersebut tentunya dapat
dibantahkan.
2. Pendapat yang penulis ungkapkan hanya
asumsi belaka.
3. Saya tidak setuju dengan hal itu.
4. Pendapat yang disampaikan penulis tidak
sepenuhnya benar.
Ungkapan tanggapan yang
mengungkapkan sudut pandang orang lain
1. Dia mengatakan bahwa…
2. Dia berpendapat bahwa..
3. Penulis menyampaikan bahwa…
4. Menurut (…) mengatakan bahwa
Ungkapan tanggapan yang menggambarkan
simpulan dari data orang lain
1. Data yang disajikan menunjukkan bahwa
2. Simpulan dari data tersebut menunjukkan
bahwa
3. Dari data-data tersebut menunjukkan bahwa
Ungkapan tanggapan yang menggunakan gaya
bahasa/majas penghalusan
1. Saya sebenarnya setuju dengan pendapat itu,
tetapi
2. Data yang dikumpulkan sudah lengkap, tetapi
3. Secara umum saya sependapat dengan hal
tersebut, tetapi
4. Pendapat yang disampaikan sudah sangat
bagus, tetapi
Ungkapan tanggapan yang menggunakan kata bilangan
atau urutan informasi
1. Alasan yang pertama adalah…
2. Alasan ketiga yang dapat disampaikan
adalah…
3. Dasar berikutnya yang dapat menjadi
landasan pendapat saya adalah..
4. Alasan terakhir adalah .....
Definisi Teks Tantang
Teks tantangan adalah teks yang berisi informasi yang memuat bantahan terhadap
suatu hal yang kontroversial yang sedang berkembang di masyarakat yang dilengkapi
dengan argumen dan data-data yang dapat memperkuat bantahan tersebut. Teks
tantangan ini biasanya ada dan menjadi penyangga dalam debat. Teks Tantangan
bukan mengedepankan sebuah pertentangan semata yang tidak mendasar, namun
harus mampu menyajikan sebuah pertentangan yang didasari oleh data dan fakta di
lapangan, bukan sekadar prasangka. Biasanya yang banyak bantahan, kontroversi,
pertentangan dalam hal bernegara dan politik. Tengoklah diberbagai media masa,
banyak yang membicarakan perihal dunia politik yang abu-abu, seakan tak jelas mana
yang salah (hitam) dan mana yang benar (putih).
Selain perihal politik, yang banyak mendapatkan bantahan, kontroversi dan
pertentangan di antaranya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu daerah
atau negara. Contoh mudahnya, pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) atau pencabutan subsidi pemerintah, maka akan timbul bantahan, kontroversi
dan pertentangan di kalangan praktisi, pengamat, bahkan rakyat kecil pun akan ikut
“berkicau” di media sosial, seperti facebook, tweeter, dan media sosial lainnya yang
ada di zaman teknologi informasi seperti sekarang. Secara tidak langsung, dengan
adanya media sosial, menjadikan masyarakat belajar menulis Teks Tantangan yang
berisi bantahan, perbedaan, kontroversi dan pertentangan antara beberapa pihak yang
beda pemikiran, penilaian dan pandangan.
Ciri-ciri Teks Tantangan
• Mempunyai struktur : Isu, Argumen
(menentang), dan simpulan/saran
• Memuat informasi yang memuat bantahan
terhadap hal-hal kontoversial yang
berkembang di masyarakat disertai argumen
dan data-data yang memperkuat bantahan
• Unsur kebahasaan : kalimat sanggahan,
kalimat penolakan dan kalimat pernyataan.
Struktur Teks Tantangan
Pengantar, isu masalah
Argumen menentang
Simpulan
Isu atau masalah berisi pernyataan tentang topik yang akan
dibantah. Biasanya, isu atau masalah ini berisi tentang hal-hal
kontroversial yang berkembang di masyarakat atau media
massa.
Argumen berisi rangkaian bukti atau alasan untuk
mendukung bantahan. Untuk memperkuat argumen, perlu
disajikan data-data yang mendukung argumen tersebut.
Simpulan berisi pernyataan yang menegaskan bantahan.
Unsur Kebahasaan
Kalimat Sanggahan
Kalimat Penolakan
Kalimat Pernyataan
Kalimat Sanggahan
Kalimat sanggahan merupakan kalimat yang
mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap isu/masalah,
pembicaraan, atau kebijakan. Hampir seperti kalimat
penolakan, kalimat sanggahan biasanya disampaikan dengan
kata-kata yang lebih halus daripada kalimat penolakan. Ciri
khas kalimat sanggahan antara lain adanya kata : perlu
ditinjau kembali, belum sesuai, sebaiknya, kurang
sependapat, kurang tepat, sebaiknya.
CONTOH :
• Mohon maaf, saya kurang sependapat dengan pendapat
yang diutarakan Anton.
• Daripada untuk BLT, sebaiknya dana dialokasikan untuk hal
yang lebih bermanfaat.
Kalimat Penolakan
• Kalimat penolakan adalah kalimat yang berisi tidak
setuju, kurang setuju atau sependapat, dan atau
membantah dalam suatu hal. Mirip dengan kalimat
sanggahan, namun kalimat sanggahan penggunaan
katanya lebih halus daripada kalimat penolakan. Ciri
khas kalimat penolakan antara lain adanya kata : tidak
setuju, kurang setuju, menentang, bantahan,
dibantah, disanggah, tantangan, tidak sependapat,
menolak.
• Saya kurang setuju apabila diadakan hukuman 13
tahun penjara bagi pengumpat.
• Saya tidak sependapat dengan pernyataan anda.
Kalimat Pernyataan
• Kalimat pernyataan atau kalimat deklaratif
adalah kalimat yang ditandai dengan intonasi
turun dan pada umumnya mengandung
makna yang menyatakan atau
memberitahukan sesuatu. Dalam ragam
bahasa tulis, biasanya diberi tanda titik pada
bagian akhir.
• Presiden dalam waktu dekat akan
mengeluarkan kebijakan rumah susun.
Definisi Rekaman Percobaan
Teks Rekaman Percobaan adalah teks yang
menceritakan tentang percobaan yang dilakukan
oleh penulis, biasanya teks seperti ini di pakai
untuk melakukan percobaan, karya ilmiah, atau
laporan praktikum.
Ciri-ciri teks rekaman percobaan
• Strukturnya terdiri atas : Tujuan, Langkah-
langkah, Hasil dan Simpulan (versi buku
siswa). Pendahuluan, Pembahasan (isi), dan
Penutup (Versi silabus)
• Memuat informasi tentang cara membuat
sesuatu secara rinci
• Memiliki unsur kebahasaan : kalimat
kompleks, kata hubung, kata rujukan dan
istilah teknis
Teks Rekaman Percobaan Berdasarkan
silabus
Pendahuluan
Isi atau Pembahasan
Penutup
Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama dari karya tulis yang
mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan
apa yang diteliti. Pendahuluan dalam karya ilmiah berdeda
dengan pendahuluan buku ilmu pengetahuan. Pendahuluan
dalam karya ilmiah menyatakan barang apa yang menjadi
pokok pembicaraan, tujuan, wawasan dan rencana
pengembangannya. Sedangkan dalam ilmu pengetahuan
umum biasanya terbatas pada pernyataan subyek,evolusi ilmu
dan status ilmu dewasa ini. Pendahuluan diharapkan tidak
panjang agar disebut baik.Tergantung pada jumlah gagasan
kunci dalam paragraph pembukanya , maka pendahuluan
mungkin cukup terdiri dari beberapa paragraf.
Pada Bagian Pendahuluan Terdapat:
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Tujuan
Latar Belakang
• Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan
pemahaman kepadapembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin
kita sampaikan. Latar belakang yang baik harus disusun dengan sejelas
mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang
mendukung. Beberapa hal yang terdapat dalam latar belakang adalah:
• Kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan
terjadi. Kondisi ideal ini biasa dituangkan dalam bentuk visi dan misi yang
ingin diraih.
• Kondisi aktual merupakan kondisi yang terjadi saat ini. Biasa menceritakan
perbedaan situasi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang dicita-
citakan terjadi.
• Solusi merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaian
terhadapmasalah yang dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok
bahasan.
• Selain itu, latar belakang dapat pula mengandung perbandingan dan
penyempurnaan atas tulisan mengenai topik yang sama sebelumnya.
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah adalah usaha untuk menyatakan
secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu
dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya.
Rumusan masalah merupakan suatu penjabaran dari
identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Dengan
kata lain, rumusan masalah ini merupakan pertanyaan
yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah
yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan
pembatasan masalah. Suatu perumusan masalah yang
baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan atau
dari masalah. Masalah yang telah dirumuskan dengan
baik, tidak hanya membantu memusatkan pikiran,
sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.
Rumusan Tujuan
Rumusan tujuan yaitu untuk mencari
hubungan atau membedakan dua variabel atau
lebih secara konsepsional. Oleh karena itu,
rumusan masalah sebaiknya dikaitkan dengan
tujuan tersebut. Peneliti sebaiknya
menggunakan kata-kata hubungan atau
perbedaan, contohnya yaitu korelasi. Karena
korelasi merupakan terminologi statistika.
Pembahasan
Bagian pembahasan dalam sebuah karya tulis ilmiah berisi hasil analisis peneliti dari data-data
yang telah diperoleh. Peneliti mengemukakan dan menganalisis makna dari penemuan dalam
penelitian dan menghubungkan dengan pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis. Setiap
pernyataan yang dibuat oleh peneliti harus jelas dan didukung oleh teori-teori yang ada dan
relefan. Semakin dalam dan kuat pembahasan dari hasil penelitian maka semakin dapat
dipercaya hasil-hasil penelitian itu. Kedalaman dalam menganalisis atau membahas data-data
hasil penelitian juga menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap materi yang diteliti.
Tentu ini merupakan penyumbang skor penilaian yang baik dalam sebuah lomba karya tulis
ilmiah.
Dalam bab pembahasan ini banyak keterkaitan dengan teori-teori yang telah peneliti tulis dalam
bab Tinjauan Pustaka. Menghubungkan dan menyatukan hasil penelitian atau temuan-temuan
penelitian dengan teori-teori terkait yang telah ditulis dalam Tinjauan Pustaka dengan
menjelaskan hasil temuan penelitian ke dalam konteks teori yang lebih luas.
Pembahasan data secara eksplisit yang telah dianalisis tersebut mengarah kepada jawaban
permasalahan atau pencapaian tujuan penelitian. Tentu saja dalam memberikan penafsiran-
penafsiran untuk mengarah kepada tujuan penelitian harus menggunakan logika dan teori-teori
yang telah ada.
Di dalam pembahasan sebaiknya peneliti berani mengungkapkan kelebihan-kelebihan dari hasil
penemuannya. Mengungkapkan kelebihan tentu dibandingkan dengan penemuan yang telah
ada. Kelebihan bisa ditinjau dari segi kualitas, keluasan dalam pemanfaatan, efektifitas dan
efisiensi, ekonomis dan sebagainya. Selain itu peneliti juga harus berani mengungkapkan
kekurangan dalam penelitiannya. Karena dari sekian keunggulannya tentu ada kelemahan-
kelemahan spesifik yang muncul akibat dari inovasi yang dilakukan.
Tujuan dari pembahasan adalah :
• Untuk memperoleh jawaban dari masalah penelitian,
atau memberikan informasi bagaimana tujuan dari
penelitian yang dilakukan tercapai.
• Memberikan penafsiran-penafsiran dari temuan yang
diperoleh dalam proses penelitian.
• Menghubungkan dan menyatukan antara temuan
penelitian dengan teori-teori yang telah ada.
• Memodifikasi teori yang sudah ada atau menyusun
teori baru
• Menjelaskan kesimpulan-kesimpulan lain dan
keterbatasan dari temuan-temuan penelitian
Pada Bagian Penutup Terdapat :
Simpulan Saran
Simpulan
Berisi jawaban dan permasalahan dalam
bentuk resume atau ikhtisar dari permasalahan.
Kesimpulan-kesimpulan dalam penelitan ini
dibuat berdasarkan rumusan rumusan masalah
dan hipotesis yang telah dibuat pada Bab 1.
Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang
tercapai pada akhir pembicaraan. Dengan kata
lain, kesimpulan adalah hasil dari suatu
pembicaraan.
Saran
Saran yang dimaksud di sini, merupakan usul
atau pendapat dari penulis yang mengacu pada
materi pembahasan. Hendaknya dikemukakan
secara jelas dan kemungkinan dapat
dilaksanakan.
Teks Rekaman percobaan berdasarkan
buku siswa
Tujuan serta alat dan bahan
Langkah-langkah
Hasil
Simpulan
Tujuan serta alat dan bahan
Tujuan berisi keinginan atau maksud yang
ingin dicapai dari percobaan yang dilakukan.
Alat dan bahan berisi bahan atau benda yang
diperlukan dalam melakukan percobaan
tersebut.
Langkah-langkah
Struktur langkah-langkah berisi tahap tahap
melaksanakan percobaan atau proses
melakukan percobaan.
Hasil
Berisi uraian hasil yang diperoleh dari
percobaan yang telah dilakukan
Simpulan
Berisi pendapat penulis terhadap percobaan
yang telah dilakukan.
Unsur Kebahasaan
Kalimat Kompleks/Kalimat Majemuk
Kata Hubung
Kata rujukan
Istilah teknis
Kata Hubung
Kata penghubung adalah kata yang menjadi
penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa,
antarkalimat, dan antarparagraf.
Contoh kata hubung : dan, tetapi, apabila,
saat, jika, sehingga, meskipun, dll
Kata rujukan
Kata rujukan adalah kata yang merujuk pada
kata, frasa, klausa, atau kalimat sebelumnya.
Kata rujukan biasanya menggunakan kata ganti
(ia, mereka, dia), penunjuk (ini,itu), keterangan
(di sini, di sana).
istilah teknis
Penggunaan istilah teknis menjadi bagian dari
unsur bahasa dalam teks rekaman percobaan,
yakni pilihan kata atau diksi yang digunakan
sesuai konteks. Pilihan kata harus dilakukan
dengan tepat.

More Related Content

What's hot

Jenis jenis teks bahasa inggris
Jenis jenis teks bahasa inggrisJenis jenis teks bahasa inggris
Jenis jenis teks bahasa inggris
Operator Warnet Vast Raha
 
Ayat majmuk campuran i
Ayat majmuk campuran iAyat majmuk campuran i
Ayat majmuk campuran i
firo HAR
 
Tautan dan runtutan power copy3
Tautan dan runtutan  power   copy3Tautan dan runtutan  power   copy3
Tautan dan runtutan power copy3
Izham Jaafar
 
ayat majmuk
ayat majmukayat majmuk
ayat majmuk
Fatin Athirah
 
GWP1092 : Penanda Wacana
GWP1092 : Penanda WacanaGWP1092 : Penanda Wacana
GWP1092 : Penanda Wacana
Atifah Ruzana Abd Wahab
 
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiPertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiAinul Fikri
 
Norma (ips 4)
Norma (ips 4)Norma (ips 4)
Norma (ips 4)
Paarief Udin
 
WACANA PENULISAN; KEUTUHAN WACANA
WACANA PENULISAN; KEUTUHAN WACANAWACANA PENULISAN; KEUTUHAN WACANA
WACANA PENULISAN; KEUTUHAN WACANA
AFIFAH ABIDIN
 
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan a
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507  soalan aKrb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507  soalan a
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan aSK Seri Tawai
 
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan b
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan bKrb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan b
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan b
SK Seri Tawai
 
Assinhnment bmm 3114
Assinhnment bmm 3114Assinhnment bmm 3114
Assinhnment bmm 3114Shila Daly
 
Ayat Majmuk
Ayat MajmukAyat Majmuk
Ayat MajmukMat Yuih
 
Bab 3 Sintaksis (2)
Bab 3 Sintaksis (2)Bab 3 Sintaksis (2)
Bab 3 Sintaksis (2)
wanarizwan
 
Membandingkan Teks Negosiasi dengan Teks Drama
Membandingkan Teks Negosiasi dengan Teks DramaMembandingkan Teks Negosiasi dengan Teks Drama
Membandingkan Teks Negosiasi dengan Teks Drama
Titania Intan Permatasari
 
Jenis jenis teks dalam bahasa inggris
Jenis jenis teks dalam bahasa inggrisJenis jenis teks dalam bahasa inggris
Jenis jenis teks dalam bahasa inggris
Universities Pendidikan Ganesha
 
Pengembangan Wacana
Pengembangan WacanaPengembangan Wacana
Pengembangan Wacana
Nini Ibrahim01
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
Nini Ibrahim01
 
Penanda wacana
Penanda wacanaPenanda wacana
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWAPENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
Nurulbanjar1996
 

What's hot (20)

Jenis jenis teks bahasa inggris
Jenis jenis teks bahasa inggrisJenis jenis teks bahasa inggris
Jenis jenis teks bahasa inggris
 
Ayat majmuk campuran i
Ayat majmuk campuran iAyat majmuk campuran i
Ayat majmuk campuran i
 
Tautan dan runtutan power copy3
Tautan dan runtutan  power   copy3Tautan dan runtutan  power   copy3
Tautan dan runtutan power copy3
 
ayat majmuk
ayat majmukayat majmuk
ayat majmuk
 
GWP1092 : Penanda Wacana
GWP1092 : Penanda WacanaGWP1092 : Penanda Wacana
GWP1092 : Penanda Wacana
 
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiPertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
 
Norma (ips 4)
Norma (ips 4)Norma (ips 4)
Norma (ips 4)
 
WACANA PENULISAN; KEUTUHAN WACANA
WACANA PENULISAN; KEUTUHAN WACANAWACANA PENULISAN; KEUTUHAN WACANA
WACANA PENULISAN; KEUTUHAN WACANA
 
Nota wacana
Nota wacanaNota wacana
Nota wacana
 
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan a
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507  soalan aKrb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507  soalan a
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan a
 
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan b
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan bKrb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan b
Krb 3033 khairiah binti abdul kadir d20121061507 soalan b
 
Assinhnment bmm 3114
Assinhnment bmm 3114Assinhnment bmm 3114
Assinhnment bmm 3114
 
Ayat Majmuk
Ayat MajmukAyat Majmuk
Ayat Majmuk
 
Bab 3 Sintaksis (2)
Bab 3 Sintaksis (2)Bab 3 Sintaksis (2)
Bab 3 Sintaksis (2)
 
Membandingkan Teks Negosiasi dengan Teks Drama
Membandingkan Teks Negosiasi dengan Teks DramaMembandingkan Teks Negosiasi dengan Teks Drama
Membandingkan Teks Negosiasi dengan Teks Drama
 
Jenis jenis teks dalam bahasa inggris
Jenis jenis teks dalam bahasa inggrisJenis jenis teks dalam bahasa inggris
Jenis jenis teks dalam bahasa inggris
 
Pengembangan Wacana
Pengembangan WacanaPengembangan Wacana
Pengembangan Wacana
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 
Penanda wacana
Penanda wacanaPenanda wacana
Penanda wacana
 
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWAPENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
 

Viewers also liked

MACAM-MACAM TEKS (MATERI PENDALAMAN UN SMP)
MACAM-MACAM TEKS (MATERI PENDALAMAN UN SMP)MACAM-MACAM TEKS (MATERI PENDALAMAN UN SMP)
MACAM-MACAM TEKS (MATERI PENDALAMAN UN SMP)
Phaphy Wahyudhi
 
Teks tanggapan kritis
Teks tanggapan kritisTeks tanggapan kritis
Teks tanggapan kritis
Nani Clara Sinaga
 
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
jihadul munir
 
Contoh Macam-macam Teks Kelas IX
Contoh Macam-macam Teks Kelas IX Contoh Macam-macam Teks Kelas IX
Contoh Macam-macam Teks Kelas IX
Felix net
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Fikram_72
 
Teks tanggapan kritis
Teks tanggapan kritisTeks tanggapan kritis
Teks tanggapan kritis
Nani Clara Sinaga
 
Presentasi Teks Eksemplum
Presentasi Teks Eksemplum Presentasi Teks Eksemplum
Presentasi Teks Eksemplum
rizalpadhilah1
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRohman Setya
 
Buku Bahasa Indonesia kelas 9
Buku Bahasa Indonesia kelas 9Buku Bahasa Indonesia kelas 9
Buku Bahasa Indonesia kelas 9
Dnr Creatives
 
Teks bahasa indonesia
Teks bahasa indonesiaTeks bahasa indonesia
Teks bahasa indonesia
Nursaid Purbalingga
 
Pedoman penulisan skripsi_feunnes_2011
Pedoman penulisan skripsi_feunnes_2011Pedoman penulisan skripsi_feunnes_2011
Pedoman penulisan skripsi_feunnes_2011
chintyakd
 
Perbedaan teks fabel dengan teks eksemplum
Perbedaan teks fabel dengan teks eksemplumPerbedaan teks fabel dengan teks eksemplum
Perbedaan teks fabel dengan teks eksemplum
Meissy Arrahma
 
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarBahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarRahmat Rahmat
 
Jenis jaringan komputer berdasarkan topologi jaringan dan berdasarkan
Jenis jaringan komputer berdasarkan topologi jaringan dan berdasarkanJenis jaringan komputer berdasarkan topologi jaringan dan berdasarkan
Jenis jaringan komputer berdasarkan topologi jaringan dan berdasarkan
smp2 brebes
 
Soal Bahasa Indonesia Kelas IX
Soal Bahasa Indonesia Kelas IXSoal Bahasa Indonesia Kelas IX
Soal Bahasa Indonesia Kelas IX
Yusuf Harfi
 
Ulangan mid semester 2 kelas ix
Ulangan mid semester 2 kelas ixUlangan mid semester 2 kelas ix
Ulangan mid semester 2 kelas ix
fatia_azzahra
 
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Randy Ikas
 
Menulis Surat Pribadi
Menulis Surat PribadiMenulis Surat Pribadi
Menulis Surat Pribadi
Yohana Rahayu
 
Soal bahasa indonesia kelas x kurikulum 2013
Soal bahasa indonesia kelas x kurikulum 2013Soal bahasa indonesia kelas x kurikulum 2013
Soal bahasa indonesia kelas x kurikulum 2013
Khoirun Nif'an
 
MATERI PELAJARAN MENULIS SURAT
MATERI PELAJARAN MENULIS SURATMATERI PELAJARAN MENULIS SURAT
MATERI PELAJARAN MENULIS SURAT
Amin Eko Wulandari
 

Viewers also liked (20)

MACAM-MACAM TEKS (MATERI PENDALAMAN UN SMP)
MACAM-MACAM TEKS (MATERI PENDALAMAN UN SMP)MACAM-MACAM TEKS (MATERI PENDALAMAN UN SMP)
MACAM-MACAM TEKS (MATERI PENDALAMAN UN SMP)
 
Teks tanggapan kritis
Teks tanggapan kritisTeks tanggapan kritis
Teks tanggapan kritis
 
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
 
Contoh Macam-macam Teks Kelas IX
Contoh Macam-macam Teks Kelas IX Contoh Macam-macam Teks Kelas IX
Contoh Macam-macam Teks Kelas IX
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Teks tanggapan kritis
Teks tanggapan kritisTeks tanggapan kritis
Teks tanggapan kritis
 
Presentasi Teks Eksemplum
Presentasi Teks Eksemplum Presentasi Teks Eksemplum
Presentasi Teks Eksemplum
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Buku Bahasa Indonesia kelas 9
Buku Bahasa Indonesia kelas 9Buku Bahasa Indonesia kelas 9
Buku Bahasa Indonesia kelas 9
 
Teks bahasa indonesia
Teks bahasa indonesiaTeks bahasa indonesia
Teks bahasa indonesia
 
Pedoman penulisan skripsi_feunnes_2011
Pedoman penulisan skripsi_feunnes_2011Pedoman penulisan skripsi_feunnes_2011
Pedoman penulisan skripsi_feunnes_2011
 
Perbedaan teks fabel dengan teks eksemplum
Perbedaan teks fabel dengan teks eksemplumPerbedaan teks fabel dengan teks eksemplum
Perbedaan teks fabel dengan teks eksemplum
 
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarBahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
 
Jenis jaringan komputer berdasarkan topologi jaringan dan berdasarkan
Jenis jaringan komputer berdasarkan topologi jaringan dan berdasarkanJenis jaringan komputer berdasarkan topologi jaringan dan berdasarkan
Jenis jaringan komputer berdasarkan topologi jaringan dan berdasarkan
 
Soal Bahasa Indonesia Kelas IX
Soal Bahasa Indonesia Kelas IXSoal Bahasa Indonesia Kelas IX
Soal Bahasa Indonesia Kelas IX
 
Ulangan mid semester 2 kelas ix
Ulangan mid semester 2 kelas ixUlangan mid semester 2 kelas ix
Ulangan mid semester 2 kelas ix
 
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
Menulis Surat Pribadi
Menulis Surat PribadiMenulis Surat Pribadi
Menulis Surat Pribadi
 
Soal bahasa indonesia kelas x kurikulum 2013
Soal bahasa indonesia kelas x kurikulum 2013Soal bahasa indonesia kelas x kurikulum 2013
Soal bahasa indonesia kelas x kurikulum 2013
 
MATERI PELAJARAN MENULIS SURAT
MATERI PELAJARAN MENULIS SURATMATERI PELAJARAN MENULIS SURAT
MATERI PELAJARAN MENULIS SURAT
 

Similar to Teks yang Dipelajari pada Kelas 9

Kalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsungKalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsung
Aaron Duvali
 
Materi bahasa indonesia
Materi  bahasa indonesiaMateri  bahasa indonesia
Materi bahasa indonesia
Arie Bonuo™
 
Unsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
Unsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptxUnsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
Unsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
dododdwi1
 
Wacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa IndonesiaWacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa Indonesia
Siti Hardiyanti
 
Pengertian kalimat
Pengertian kalimatPengertian kalimat
Pengertian kalimatImron Hamami
 
pengertian Paragraf dan Paragraf Efektif.pptx
pengertian Paragraf dan Paragraf Efektif.pptxpengertian Paragraf dan Paragraf Efektif.pptx
pengertian Paragraf dan Paragraf Efektif.pptx
y649w9d4kz
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Riski Eka
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Calsen
 
Majmuk pancangan
Majmuk pancanganMajmuk pancangan
Majmuk pancangan
Pensil Dan Pemadam
 
Kalimat efektif 1
Kalimat efektif 1Kalimat efektif 1
Kalimat efektif 1
priyatama12
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
Reza Pangestu
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
Rifka Marwani
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
Operator Warnet Vast Raha
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
Operator Warnet Vast Raha
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
KalimatKalimat

Similar to Teks yang Dipelajari pada Kelas 9 (20)

Kalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsungKalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsung
 
Materi bahasa indonesia
Materi  bahasa indonesiaMateri  bahasa indonesia
Materi bahasa indonesia
 
Unsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
Unsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptxUnsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
Unsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
 
Wacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa IndonesiaWacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa Indonesia
 
Pengertian kalimat
Pengertian kalimatPengertian kalimat
Pengertian kalimat
 
Konjungsi 071012
Konjungsi 071012Konjungsi 071012
Konjungsi 071012
 
pengertian Paragraf dan Paragraf Efektif.pptx
pengertian Paragraf dan Paragraf Efektif.pptxpengertian Paragraf dan Paragraf Efektif.pptx
pengertian Paragraf dan Paragraf Efektif.pptx
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
 
Majmuk pancangan
Majmuk pancanganMajmuk pancangan
Majmuk pancangan
 
Kalimat efektif 1
Kalimat efektif 1Kalimat efektif 1
Kalimat efektif 1
 
makalah kalimat majemuk
makalah kalimat majemukmakalah kalimat majemuk
makalah kalimat majemuk
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
WACANA.pptx
WACANA.pptxWACANA.pptx
WACANA.pptx
 

More from Risa Firsta

Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Risa Firsta
 
Kelompok 3 sistem periodik unsur
Kelompok 3 sistem periodik unsurKelompok 3 sistem periodik unsur
Kelompok 3 sistem periodik unsur
Risa Firsta
 
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Risa Firsta
 
Sistem Periodik unsur
Sistem Periodik unsurSistem Periodik unsur
Sistem Periodik unsur
Risa Firsta
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
Risa Firsta
 
Steak daging sapi
Steak daging sapiSteak daging sapi
Steak daging sapi
Risa Firsta
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
Risa Firsta
 
Pembuktian rumus Volume Bola
Pembuktian rumus Volume BolaPembuktian rumus Volume Bola
Pembuktian rumus Volume Bola
Risa Firsta
 
membuat sop buah
membuat sop buahmembuat sop buah
membuat sop buah
Risa Firsta
 
Proses pembuatan keramik
Proses pembuatan keramik Proses pembuatan keramik
Proses pembuatan keramik
Risa Firsta
 
membuat bingkai foto dari bahan limbah organik kulit jagung
membuat bingkai foto dari bahan limbah organik kulit jagungmembuat bingkai foto dari bahan limbah organik kulit jagung
membuat bingkai foto dari bahan limbah organik kulit jagung
Risa Firsta
 
Identify the quality of products clay
Identify the quality of products clayIdentify the quality of products clay
Identify the quality of products clay
Risa Firsta
 
Vibration
Vibration Vibration
Vibration
Risa Firsta
 
Berkurban 9.1
Berkurban 9.1 Berkurban 9.1
Berkurban 9.1
Risa Firsta
 
The Task of English about PET
The Task of English about PETThe Task of English about PET
The Task of English about PET
Risa Firsta
 
Blood Circulatory System in Human Body
Blood Circulatory System in Human BodyBlood Circulatory System in Human Body
Blood Circulatory System in Human Body
Risa Firsta
 
How to show our appreciation to my friend
How to show our appreciation to my friendHow to show our appreciation to my friend
How to show our appreciation to my friend
Risa Firsta
 
The task of english about My Pet
The task of english about My PetThe task of english about My Pet
The task of english about My Pet
Risa Firsta
 
The task of english about My Pet
The task of english about My PetThe task of english about My Pet
The task of english about My Pet
Risa Firsta
 
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikMengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Risa Firsta
 

More from Risa Firsta (20)

Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
 
Kelompok 3 sistem periodik unsur
Kelompok 3 sistem periodik unsurKelompok 3 sistem periodik unsur
Kelompok 3 sistem periodik unsur
 
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
 
Sistem Periodik unsur
Sistem Periodik unsurSistem Periodik unsur
Sistem Periodik unsur
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Steak daging sapi
Steak daging sapiSteak daging sapi
Steak daging sapi
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Pembuktian rumus Volume Bola
Pembuktian rumus Volume BolaPembuktian rumus Volume Bola
Pembuktian rumus Volume Bola
 
membuat sop buah
membuat sop buahmembuat sop buah
membuat sop buah
 
Proses pembuatan keramik
Proses pembuatan keramik Proses pembuatan keramik
Proses pembuatan keramik
 
membuat bingkai foto dari bahan limbah organik kulit jagung
membuat bingkai foto dari bahan limbah organik kulit jagungmembuat bingkai foto dari bahan limbah organik kulit jagung
membuat bingkai foto dari bahan limbah organik kulit jagung
 
Identify the quality of products clay
Identify the quality of products clayIdentify the quality of products clay
Identify the quality of products clay
 
Vibration
Vibration Vibration
Vibration
 
Berkurban 9.1
Berkurban 9.1 Berkurban 9.1
Berkurban 9.1
 
The Task of English about PET
The Task of English about PETThe Task of English about PET
The Task of English about PET
 
Blood Circulatory System in Human Body
Blood Circulatory System in Human BodyBlood Circulatory System in Human Body
Blood Circulatory System in Human Body
 
How to show our appreciation to my friend
How to show our appreciation to my friendHow to show our appreciation to my friend
How to show our appreciation to my friend
 
The task of english about My Pet
The task of english about My PetThe task of english about My Pet
The task of english about My Pet
 
The task of english about My Pet
The task of english about My PetThe task of english about My Pet
The task of english about My Pet
 
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikMengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
 

Teks yang Dipelajari pada Kelas 9

  • 2. 1. ADELIA VINANDITA 2. AULYA SHAFA 3. RISA RAHMATIA Firsta 4. SHAFIRA FATIMAH 5. M.JALAAL IKRAAM 6. M. Naufal R 7. RIZKY EKO HIDAYATULLAH
  • 4. Teks Eksemplum Definisi Teks Ciri-ciri Teks Struktur Teks Unsur Kebahasaan
  • 5. Teks Tanggapan Kritis Definisi Teks Ciri-ciri Teks Struktur Teks Unsur Kebahasaan
  • 6. Teks Tantangan Definisi Teks Ciri-ciri Teks Struktur Teks Unsur Kebahasaan
  • 7. Teks Rekaman Percobaan Definisi Teks Ciri-ciri Teks Struktur Teks Unsur Kebahasaan
  • 8. Teks Eksemplum Teks Eksemplum merupakan teks cerita yang mengisahkan tokoh atau pelaku dari ceritanya. Kisahnya biasa diawali dengan pengenalan tokoh, kemudian dilanjutkan dengan peristiwa yang dialami tokoh, lalu ditutup dengan interpretasi yang muncul dari dalam diri tokoh.Sebagai karya sastra, teks eksemplum termasuk teks yang berisi sebuah pengalaman hidup manusia.
  • 9. Ciri-ciri Teks Eksemplum 1. Berisi peristiwa yang tidak diinginkan terjadi. 2. Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas. 3. Menggunakan bahasa naratif. 4. Mempunyai struktur lengkap yaitu orientasi, insiden, dan interpretasi.
  • 11. Orientasi Orientasi merupakan bagian awal teks eksemplum. Biasanya bagian ini berisi tentang pengenalan tokoh. Contoh: "Dia merupakan salah satu teman saya saat kecil, dia sangat suka menabung."
  • 12.
  • 13. Interpretasi Jika Insiden merupakan masalah/persoalan yang dihadapi oleh pemain, sedangkan Interpretasi merupakan pesan moral, evaluasi, san akibat masalah yang dilakukan oleh si pemain. Contoh: "Sebagai ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, manusia tidak boleh sombong dan angkuh terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa."
  • 14. Unsur Kebahasaan Kata Keterangan Tempat, Waktu, Tujuan, dan Cara. Kata Hubung Antarkalimat dan Intrakalimat Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat
  • 15. Kata Keterangan Tempat, Waktu, Tujuan, dan Cara. 1. Kata keterangan adalah kata yang memberikan keterangan pada kata sifat, kata kerja, kata benda atau pada kalimat. 2. Fungsi : • untuk menerangkan kata kerja • untuk memodifikasi atau menerangkan kata sifat 3. Jenis : a. Kata Keterangan Waktu makna : menambahkan keterangan waktu kapan terjadinya suatu peristiwa atau kegiatan. kata keterangan yang termasuk di dalamnya :pada, kemarin, besok, lusa contoh penggunaan : • Rusdi mengajakku bermain pada hari minggu. • Pak Nur akan mengadakan perlombaan sepak bola dua minggu lagi. • Pada zaman dahulu orang–orang mengirim surat menggunakan burung merpati.
  • 16. b). Kata Keterangan Cara makna : menambah keterangan cara pada kegiatan atau peristiwa yang terjadi. kata keterangan yang termasuk di dalamnya : dengan, secara contoh penggunaan : • Tanaman itu tumbuh secara alami tanpa bantuan manusia. • Ryan memasak dengan cara tradisional c). Kata Keterangan Tempat makna : menambahakan keterangan tempat terjadinya suatu peristiwa atau kegiatan kata keterangan yang termasuk di dalamnya : di, ke, dari contoh penggunaan : • Hendra bertemu dengan Hendri di pasar malam. • Paman bilang kepadaku bahwa dia akan pergi ke medan. • Ibu baru saja pulang dari pasar.
  • 17. Kata Hubung Intrakalimat dan Antarkalimat Kata penghubung disebut juga konjungtor atau konjungsi. Kata penghubung antarkalimat menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Oleh sebab itu, kata hubung antarkalimat selalu berada di awal kalimat dan huruf pertamanya selalu kapital.
  • 18. Berdasarkan maknanya, jenis-jenis kata hubung antarkalimat adalah sebagai berikut. 1. Kata hubung yang menyatakan pertentangan, contohnya biarpun demikian/ biarpun begitu. 2. Kata hubung yang menyatakan kelanjutan peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, contohnya, selanjutnya, kemudian. 3. Kata hubung yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, contoh: tambahan pula. 4. Kata hubung yang mengacu pada kebalikan dari kalimat sebelumnya, contohnya sebaliknya. 5. Kata hubung yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, contohnya sesungguhnya. 6. Kata hubung yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, contohnya sebelum itu. 7. Kata hubung yang menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan, contohnya, kecualli itu pada. 8. Kata hubung yang menyatakan konsekuensi, contohnya,* dengan demikian. 9. Kata hubung yang menyatakan akibat, contohnya, *oleh karena itu. 10. Kata hubung yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, contohnya,* sebelumnya. 11. Kata hubung yang menyatakan urutan waktu (temporal) yaitu *kesatu, kedua, dan seterusnya.
  • 19. Perhatikan contoh-contoh berikut ini. 1) a. Kami tidak setuju. b. Kami tidak akan menghalanginya. Kami tidak setuju. Walaupun begitu, kami tidak akan menghalanginya. 2) a. Mpo Minah mengidap tekanan darah tinggi. b. Dia juga menderita gagal ginjal. Mpo Minah mengidap tekanan darah tinggi. Selain itu, dia juga menderita gagal ginjal. 3) a. Api penyebab kebakaran itu sudah padam. b. kita harus tetap waspada. Api penyebab kebakaran itu sudah padam. Akan tetapi, kita harus tetap waspada.
  • 20. Poin Penting Kata hubung antarkalimat digunakan untuk menghubungkan dua kalimat utuh. Dalam proses penghubungannya, tidak terjadi pelesapan subjek. Kata hubung antarkalimat memiliki makna masing-masing. Kata hubung antarkalimat tidak bisa digantikan dengan kata hubung intrakalimat.
  • 21. Konjungsi Intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan satuan- satuan kata dengan kata, klausa dengan klausa dan frasa dengan frasa. Konjungsi intrakalimat di bagi menjadi dua yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Konjungsi Koordinatif : Konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang sama, diantaranya yaitu : dan, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, lalu, kemudian, padahal.
  • 22. Contoh kalimat Konjungsi Koordinatif Dan : Pasar itu habis terbakar dan rumah di dekatnya tidak ketinggalan ikut terbakar. Tetapi : Dia senang ke kebun binatang, tetapi dia tidak berani menyentuh binatang Atau : Dia bingung pergi ke kebun binatang atau museum Melainkan : Aku tidak suka basket, melainkan lebih suka sepak bola Sedangkan : Ayah sedang sibuk bekerja, sedangkan aku malah asyik menonton tv Lalu : Mereka datang bersama lalu pergi sendiri - sendiri Kemudian : aku mencuci tangan terlebih dahulu, kemudian baru makan Padahal : Sayangnya kami kalah dari tim lain, padahal sedikit lagi kami memenangkan pertandingan.
  • 23. Konjungsi Subordinatif Konjungsi Subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama, diantaranya yaitu : ketika, jika, seandainya, agar, walaupun, seolah-olah, sebab, sampai-sampai, bahwa. Contoh kalimat Konjungsi Subordinatif Ketika : Ayahnya meninggal, ketika ia masih kecil Jika : Aku akan di beri hadiah jika aku berprestasi Seandainya : Dia tidak akan di hukum seandainya dia tidak melanggar tata tertib Agar : Kita harus giat belajar agar bisa meraih prestasi Walaupun : Dia tetap semangat walaupun dia cacat Seolah - olah : Dia sangat suka pamer harta seolah - olah orang kaya Sebab : Dia tidak naik kelas, sebab ia malas belajar Sampai - sampai : Dia sangat jago bela diri, sampai - sampai di juluki si pitung Bahwa : Ia menyatakan bahwa ia mengundurkan diri sebagai ketua kelas
  • 24. Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat Kalimat yang mengisi sebuat teks terdiri atas kalimat tunggal atau simpleks dan kalimat majemuk atau kompleks, termasuk kalimat yang digunakan dalam teks eksemplum.
  • 25. 1. Kita telah bekerja terus menerus dan tidak henti-henti menuai padi. 2. Humanya tidak begitu luas, hanya seluas tangguk penangkap ikan, tetapi hasilnya melimpah ruah. 3. Kalau itu keinginan Dinda, Kanda tidak akan berhuma lagi karena lumbung padi sudah penuh. 4. Jalan menuju huma yang mereka tuju sangat licin sehingga Putri Tangguk beserta suami dan anak-anaknya sering tergelincir.
  • 26. Kalimat 1) sebenarnya terdiri atas dua kalimat, yaitu Kita telah bekerja terus-menerus. dan Kita tidak henti-henti menuai padi. Keduanya dihubungkan oleh kata hubung dan yang menunjukkan kesetaraan. Kalimat 2) juga terdiri atas dua kalimat yang setara, yaitu Humanya tidak begitu luas, hanya seluas tangguk. dan Hasilnya melimpah ruah. Keduanya dihubungan oleh kata hubung tetapi yang memperlihatkan hubungan kesetaraan berlawanan. Karena kalimat yang dihubungkan dalam kalimat 1) dan 2) setara, kedua kalimat itu disebut kalimat majemuk setara.
  • 27. Sementara itu, kalimat 3) terdiri atas dua kalimat yang tidak setara, yaitu Itu keinginan Dinda dan Kanda tidak akan berhuma lagi karena lumbung padi sudah penuh. Kedua kalimat tersebut dihubungkan oleh kata hubung kalau yang memperlihatkan syarat terlaksananya peristiwa yang disebut dalam kalimat utama. Hubungan kalimat seperti ini disebut hubungan syarat. Kalimat 4) juga terdiri atas dua kalimat yang tidak setara, yaitu Jalan menuju huma yang mereka tuju sangat licin dan Putri Tangguk beserta suami dan anak-anaknya sering tergelincir. Kedua kalimat itu dihubungkan oleh kata hubung sehingga yang menyatakan hasil atau akibat dari peristiwa yang dilaksanakan dalam kalimat utama. Hubungan kalimat seperti ini disebut hubungan hasil. Karena kalimat yang dihubungkan dalam kalimat 3) dan 4) tidak setara, kedua kalimat itu disebut kalimat majemuk bertingkat.
  • 28. Definisi Teks Tanggapan Kritis Teks Tanggapan Kritis adalah teks yang berisi kritik tajam terhadap suatu hal yang mengenai kesalahan. Biasanya terjadi jika ada debat , orang B memberi kritik kepada orang A karena apa yang disampaikannya kurang pas. Bisa disebut juga dengan menganalisa suatu pendapat. Kita harus menerima semua tanggapan yang diberikan oleh orang atau teman kita saat kita memberikan pendapat. Karena setiap tanggapan yang mereka berikan pasti ada alasan dan bisa membuat kita menjadi lebih baik.
  • 29. Ciri – Ciri Teks Tanggapan Kritis • Berisi tanggapan mengenai suatu fenomena yang terjadi di lingkungansekitar kita beserta fakta dan alasan yang menguatkan • Memiliki 3 struktur • Mengandung kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan
  • 31. Evaluasi Evaluasi adalah bagian awal yang berisi pernyataan umum yang disampaikan oleh penulis
  • 32. Deskripsi Teks Adalah bagian isi yang didalamnya memuat informasi tentang data-data dan pendapat- pendapat yang mendukung maupun yang melemahkan suatu teori atau pendapat
  • 33. Penegasan Ulang Adalah bagian terakhir yang isinya tentang penegasan ulang terhadap apa yang telah dilakukan atau yang telah diputuskan.
  • 34. Unsur Kebahasaan Ungkapan tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penulis atau pelempar gagasan Ungkapan tanggapan yang menolak atau tidak menyetujui pikiran penulis Ungkapan tanggapan yang mengungkapkan sudut pandang orang lain Ungkapan tanggapan yang menggambarkan simpulan dari data orang lain Ungkapan tanggapan yang menggunakan gaya bahasa/majas penghalusan Ungkapan tanggapan yang menggunakan kata bilangan atau urutan informasi
  • 35. Ungkapan tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penulis atau pelempar gagasan Ungkapan Tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penulis atau pengemuka gagasan. Misalnya : 1. Ide yang disampaikan tersebut sangat tepat. 2. Pendapat yang dikemukakan penulis sangatlah tepat. 3. Saya sependapat dengan hal itu. 4. Saya setuju dengan pendapat tersebut.
  • 36. Ungkapan tanggapan yang menolak atau tidak menyetujui pikiran penulis 1. Pandangan tersebut tentunya dapat dibantahkan. 2. Pendapat yang penulis ungkapkan hanya asumsi belaka. 3. Saya tidak setuju dengan hal itu. 4. Pendapat yang disampaikan penulis tidak sepenuhnya benar.
  • 37. Ungkapan tanggapan yang mengungkapkan sudut pandang orang lain 1. Dia mengatakan bahwa… 2. Dia berpendapat bahwa.. 3. Penulis menyampaikan bahwa… 4. Menurut (…) mengatakan bahwa
  • 38. Ungkapan tanggapan yang menggambarkan simpulan dari data orang lain 1. Data yang disajikan menunjukkan bahwa 2. Simpulan dari data tersebut menunjukkan bahwa 3. Dari data-data tersebut menunjukkan bahwa
  • 39. Ungkapan tanggapan yang menggunakan gaya bahasa/majas penghalusan 1. Saya sebenarnya setuju dengan pendapat itu, tetapi 2. Data yang dikumpulkan sudah lengkap, tetapi 3. Secara umum saya sependapat dengan hal tersebut, tetapi 4. Pendapat yang disampaikan sudah sangat bagus, tetapi
  • 40. Ungkapan tanggapan yang menggunakan kata bilangan atau urutan informasi 1. Alasan yang pertama adalah… 2. Alasan ketiga yang dapat disampaikan adalah… 3. Dasar berikutnya yang dapat menjadi landasan pendapat saya adalah.. 4. Alasan terakhir adalah .....
  • 41. Definisi Teks Tantang Teks tantangan adalah teks yang berisi informasi yang memuat bantahan terhadap suatu hal yang kontroversial yang sedang berkembang di masyarakat yang dilengkapi dengan argumen dan data-data yang dapat memperkuat bantahan tersebut. Teks tantangan ini biasanya ada dan menjadi penyangga dalam debat. Teks Tantangan bukan mengedepankan sebuah pertentangan semata yang tidak mendasar, namun harus mampu menyajikan sebuah pertentangan yang didasari oleh data dan fakta di lapangan, bukan sekadar prasangka. Biasanya yang banyak bantahan, kontroversi, pertentangan dalam hal bernegara dan politik. Tengoklah diberbagai media masa, banyak yang membicarakan perihal dunia politik yang abu-abu, seakan tak jelas mana yang salah (hitam) dan mana yang benar (putih). Selain perihal politik, yang banyak mendapatkan bantahan, kontroversi dan pertentangan di antaranya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu daerah atau negara. Contoh mudahnya, pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) atau pencabutan subsidi pemerintah, maka akan timbul bantahan, kontroversi dan pertentangan di kalangan praktisi, pengamat, bahkan rakyat kecil pun akan ikut “berkicau” di media sosial, seperti facebook, tweeter, dan media sosial lainnya yang ada di zaman teknologi informasi seperti sekarang. Secara tidak langsung, dengan adanya media sosial, menjadikan masyarakat belajar menulis Teks Tantangan yang berisi bantahan, perbedaan, kontroversi dan pertentangan antara beberapa pihak yang beda pemikiran, penilaian dan pandangan.
  • 42. Ciri-ciri Teks Tantangan • Mempunyai struktur : Isu, Argumen (menentang), dan simpulan/saran • Memuat informasi yang memuat bantahan terhadap hal-hal kontoversial yang berkembang di masyarakat disertai argumen dan data-data yang memperkuat bantahan • Unsur kebahasaan : kalimat sanggahan, kalimat penolakan dan kalimat pernyataan.
  • 43. Struktur Teks Tantangan Pengantar, isu masalah Argumen menentang Simpulan
  • 44. Isu atau masalah berisi pernyataan tentang topik yang akan dibantah. Biasanya, isu atau masalah ini berisi tentang hal-hal kontroversial yang berkembang di masyarakat atau media massa. Argumen berisi rangkaian bukti atau alasan untuk mendukung bantahan. Untuk memperkuat argumen, perlu disajikan data-data yang mendukung argumen tersebut. Simpulan berisi pernyataan yang menegaskan bantahan.
  • 45. Unsur Kebahasaan Kalimat Sanggahan Kalimat Penolakan Kalimat Pernyataan
  • 46. Kalimat Sanggahan Kalimat sanggahan merupakan kalimat yang mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap isu/masalah, pembicaraan, atau kebijakan. Hampir seperti kalimat penolakan, kalimat sanggahan biasanya disampaikan dengan kata-kata yang lebih halus daripada kalimat penolakan. Ciri khas kalimat sanggahan antara lain adanya kata : perlu ditinjau kembali, belum sesuai, sebaiknya, kurang sependapat, kurang tepat, sebaiknya. CONTOH : • Mohon maaf, saya kurang sependapat dengan pendapat yang diutarakan Anton. • Daripada untuk BLT, sebaiknya dana dialokasikan untuk hal yang lebih bermanfaat.
  • 47. Kalimat Penolakan • Kalimat penolakan adalah kalimat yang berisi tidak setuju, kurang setuju atau sependapat, dan atau membantah dalam suatu hal. Mirip dengan kalimat sanggahan, namun kalimat sanggahan penggunaan katanya lebih halus daripada kalimat penolakan. Ciri khas kalimat penolakan antara lain adanya kata : tidak setuju, kurang setuju, menentang, bantahan, dibantah, disanggah, tantangan, tidak sependapat, menolak. • Saya kurang setuju apabila diadakan hukuman 13 tahun penjara bagi pengumpat. • Saya tidak sependapat dengan pernyataan anda.
  • 48. Kalimat Pernyataan • Kalimat pernyataan atau kalimat deklaratif adalah kalimat yang ditandai dengan intonasi turun dan pada umumnya mengandung makna yang menyatakan atau memberitahukan sesuatu. Dalam ragam bahasa tulis, biasanya diberi tanda titik pada bagian akhir. • Presiden dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan rumah susun.
  • 49. Definisi Rekaman Percobaan Teks Rekaman Percobaan adalah teks yang menceritakan tentang percobaan yang dilakukan oleh penulis, biasanya teks seperti ini di pakai untuk melakukan percobaan, karya ilmiah, atau laporan praktikum.
  • 50. Ciri-ciri teks rekaman percobaan • Strukturnya terdiri atas : Tujuan, Langkah- langkah, Hasil dan Simpulan (versi buku siswa). Pendahuluan, Pembahasan (isi), dan Penutup (Versi silabus) • Memuat informasi tentang cara membuat sesuatu secara rinci • Memiliki unsur kebahasaan : kalimat kompleks, kata hubung, kata rujukan dan istilah teknis
  • 51. Teks Rekaman Percobaan Berdasarkan silabus Pendahuluan Isi atau Pembahasan Penutup
  • 52. Pendahuluan Pendahuluan adalah bab pertama dari karya tulis yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti. Pendahuluan dalam karya ilmiah berdeda dengan pendahuluan buku ilmu pengetahuan. Pendahuluan dalam karya ilmiah menyatakan barang apa yang menjadi pokok pembicaraan, tujuan, wawasan dan rencana pengembangannya. Sedangkan dalam ilmu pengetahuan umum biasanya terbatas pada pernyataan subyek,evolusi ilmu dan status ilmu dewasa ini. Pendahuluan diharapkan tidak panjang agar disebut baik.Tergantung pada jumlah gagasan kunci dalam paragraph pembukanya , maka pendahuluan mungkin cukup terdiri dari beberapa paragraf.
  • 53. Pada Bagian Pendahuluan Terdapat: Latar Belakang Rumusan Masalah Rumusan Tujuan
  • 54. Latar Belakang • Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepadapembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Latar belakang yang baik harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung. Beberapa hal yang terdapat dalam latar belakang adalah: • Kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan terjadi. Kondisi ideal ini biasa dituangkan dalam bentuk visi dan misi yang ingin diraih. • Kondisi aktual merupakan kondisi yang terjadi saat ini. Biasa menceritakan perbedaan situasi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang dicita- citakan terjadi. • Solusi merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaian terhadapmasalah yang dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok bahasan. • Selain itu, latar belakang dapat pula mengandung perbandingan dan penyempurnaan atas tulisan mengenai topik yang sama sebelumnya.
  • 55. Rumusan Masalah Rumusan Masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya. Rumusan masalah merupakan suatu penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Dengan kata lain, rumusan masalah ini merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Suatu perumusan masalah yang baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan atau dari masalah. Masalah yang telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu memusatkan pikiran, sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.
  • 56. Rumusan Tujuan Rumusan tujuan yaitu untuk mencari hubungan atau membedakan dua variabel atau lebih secara konsepsional. Oleh karena itu, rumusan masalah sebaiknya dikaitkan dengan tujuan tersebut. Peneliti sebaiknya menggunakan kata-kata hubungan atau perbedaan, contohnya yaitu korelasi. Karena korelasi merupakan terminologi statistika.
  • 57. Pembahasan Bagian pembahasan dalam sebuah karya tulis ilmiah berisi hasil analisis peneliti dari data-data yang telah diperoleh. Peneliti mengemukakan dan menganalisis makna dari penemuan dalam penelitian dan menghubungkan dengan pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis. Setiap pernyataan yang dibuat oleh peneliti harus jelas dan didukung oleh teori-teori yang ada dan relefan. Semakin dalam dan kuat pembahasan dari hasil penelitian maka semakin dapat dipercaya hasil-hasil penelitian itu. Kedalaman dalam menganalisis atau membahas data-data hasil penelitian juga menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap materi yang diteliti. Tentu ini merupakan penyumbang skor penilaian yang baik dalam sebuah lomba karya tulis ilmiah. Dalam bab pembahasan ini banyak keterkaitan dengan teori-teori yang telah peneliti tulis dalam bab Tinjauan Pustaka. Menghubungkan dan menyatukan hasil penelitian atau temuan-temuan penelitian dengan teori-teori terkait yang telah ditulis dalam Tinjauan Pustaka dengan menjelaskan hasil temuan penelitian ke dalam konteks teori yang lebih luas. Pembahasan data secara eksplisit yang telah dianalisis tersebut mengarah kepada jawaban permasalahan atau pencapaian tujuan penelitian. Tentu saja dalam memberikan penafsiran- penafsiran untuk mengarah kepada tujuan penelitian harus menggunakan logika dan teori-teori yang telah ada. Di dalam pembahasan sebaiknya peneliti berani mengungkapkan kelebihan-kelebihan dari hasil penemuannya. Mengungkapkan kelebihan tentu dibandingkan dengan penemuan yang telah ada. Kelebihan bisa ditinjau dari segi kualitas, keluasan dalam pemanfaatan, efektifitas dan efisiensi, ekonomis dan sebagainya. Selain itu peneliti juga harus berani mengungkapkan kekurangan dalam penelitiannya. Karena dari sekian keunggulannya tentu ada kelemahan- kelemahan spesifik yang muncul akibat dari inovasi yang dilakukan.
  • 58. Tujuan dari pembahasan adalah : • Untuk memperoleh jawaban dari masalah penelitian, atau memberikan informasi bagaimana tujuan dari penelitian yang dilakukan tercapai. • Memberikan penafsiran-penafsiran dari temuan yang diperoleh dalam proses penelitian. • Menghubungkan dan menyatukan antara temuan penelitian dengan teori-teori yang telah ada. • Memodifikasi teori yang sudah ada atau menyusun teori baru • Menjelaskan kesimpulan-kesimpulan lain dan keterbatasan dari temuan-temuan penelitian
  • 59. Pada Bagian Penutup Terdapat : Simpulan Saran
  • 60. Simpulan Berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisar dari permasalahan. Kesimpulan-kesimpulan dalam penelitan ini dibuat berdasarkan rumusan rumusan masalah dan hipotesis yang telah dibuat pada Bab 1. Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan. Dengan kata lain, kesimpulan adalah hasil dari suatu pembicaraan.
  • 61. Saran Saran yang dimaksud di sini, merupakan usul atau pendapat dari penulis yang mengacu pada materi pembahasan. Hendaknya dikemukakan secara jelas dan kemungkinan dapat dilaksanakan.
  • 62. Teks Rekaman percobaan berdasarkan buku siswa Tujuan serta alat dan bahan Langkah-langkah Hasil Simpulan
  • 63. Tujuan serta alat dan bahan Tujuan berisi keinginan atau maksud yang ingin dicapai dari percobaan yang dilakukan. Alat dan bahan berisi bahan atau benda yang diperlukan dalam melakukan percobaan tersebut.
  • 64. Langkah-langkah Struktur langkah-langkah berisi tahap tahap melaksanakan percobaan atau proses melakukan percobaan.
  • 65. Hasil Berisi uraian hasil yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan
  • 66. Simpulan Berisi pendapat penulis terhadap percobaan yang telah dilakukan.
  • 67. Unsur Kebahasaan Kalimat Kompleks/Kalimat Majemuk Kata Hubung Kata rujukan Istilah teknis
  • 68. Kata Hubung Kata penghubung adalah kata yang menjadi penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Contoh kata hubung : dan, tetapi, apabila, saat, jika, sehingga, meskipun, dll
  • 69. Kata rujukan Kata rujukan adalah kata yang merujuk pada kata, frasa, klausa, atau kalimat sebelumnya. Kata rujukan biasanya menggunakan kata ganti (ia, mereka, dia), penunjuk (ini,itu), keterangan (di sini, di sana).
  • 70. istilah teknis Penggunaan istilah teknis menjadi bagian dari unsur bahasa dalam teks rekaman percobaan, yakni pilihan kata atau diksi yang digunakan sesuai konteks. Pilihan kata harus dilakukan dengan tepat.