[Ringkasan]
Di Kabupaten Rembang terdapat 15 pasar yang telah dikelola sesuai standar kesehatan berdasarkan peraturan daerah. Pokja pasar yang aktif dan inspeksi rutin telah dilakukan untuk memastikan pasar memenuhi syarat kesehatan lingkungan. Fasilitas ruang laktasi dan kesehatan serta pengaturan pedagang kaki lima juga telah disediakan di beberapa pasar untuk mendukung terciptanya pasar sehat di Kabupaten Rembang.
2. TATANAN 3 - PASAR RAKYAT
NO
VARIABEL - KRITERIA –
INDIKATOR
SKALA
NILAI (TOTAL:
1800)
Catatan
I REGULASI PASAR SEHAT
1 Keberadaan regulasi daerah tentang pasar sehat
SE
511.2/3020.1/2022
ttg pasar sehat
a. Ada (Perda, Perbup/Perwal, SK,
SE)
100 100
b. Tidak 0 0
2 Keberadaan regulasi penanganan PKL
a. Ada (Perda, Perbup/Perwal, SK,
SE)
100 100
SK Bupati No.3
Th.2019 ttg
penataan PKL
b. Tidak 0
3 Keberadaan program yang mendukung terkait Pasar Sehat dalam
dokumen perencanaan daerah (RPJMD, RKPD, Renstra PD dan
Renja PD)
Dokumen RPJMD
a. Ada, tercantum di dokumen
RPJMD, RKPD, Renstra PD dan
Renja PD
100 100
b. Ada, tercantum di dokumen
RPJMD dan RKPD
50
c. Ada tercantum di dokumen
Renstra PD
25
d. Tidak tercantum di semua
dokumen perencanaan
pembangunan daerah dan
perencanaan perangkat daerah
0
II POKJA PASAR SEHAT
4 Persentase pasar yang memiliki Pokja dan aktif (memiliki rencana
kerja dan terealisasi)
Data 2022
a. > 80% 100 100
b. 51% - 80% 50
c. < 50% 0
III INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL)
5 Persentase pasar yang memenuhi syarat sesuai IKL data clear
a. > 80% 100
b. 51% - 80% 50 50
c. < 50% 0
6 Persentase pasar yang melakukan pengawasan internal
a. > 80% pasar telah melakukan
pengawasan internal
100 100
data clear
b. 51% - 80% pasar telah melakukan
pengawasan internal
50
c. < 50% pasar telah melakukan
pengawasan internal
0
7 Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat pasar
foto dan
dokumentasi clear
a. Ada 100 100
b. Tidak ada 0
8 Persentase pasar yang memiliki fasilitas ruang laktasi data clear
a. > 80% 100
3. b. 51 - 80% 50 50
c. < 50% 0
9 Persentase pasar yang memiliki fasilitas ruang Kesehatan data clear
a. > 80% 100
b. 51 - 80% 50 50
c. < 50% 0
10 Adanya pengaturan dan penataan pedagang kaki lima (PKL) SE
No.301/2145/2022
ttg peneertiban
keg.PKL, Lalu
lintas dll
a. Ada pengaturan dan penataan
PKL, kondisinya rapi dan bersih
100 100
b. Ada pengaturan dan penataan
PKL, kondisinya rapi tapi tidak bersih
50
c. Ada pengaturan dan penataan
PKL, tapi kondisinya tidak rapi dan
tidak bersih
25
d. Tidak ada pengaturan dan
penataan PKL
0
IV KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PASAR
11 Persentase pasar yang menerapkan K3
data clear
a. > 80% pasar menerapkan K3 100 100
b. 51% - 80% pasar menerapkan K3 75
c. 25% - 50% pasar menerapkan K3 50
d. < 25% pasar menerapkan K3 25
V
SUPLAI DAGING DARI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) ATAU DISTRIBUTOR YANG
MEMILIKI NOMOR KONTROL VETERINER (NKV )
12 Persentase pasar yang menjual daging berasal dari RPH/distributor
yang memiliki NKV
a. > 80% 100
b. 51% - 80% 50
c. < 50% 0 0
13
Persentase pasar yang menjual
daging unggas berasal dari
RPA/RPU yang memiliki NKV
a. > 80% 100
b. 51% - 80% 50
c. < 50% 0 0
14
Persentase pasar yang menjual unggas hidup di
dalam pasar
data clear
a. < 25% 100 100
b. 26% - 80% 50
c. > 80% 0
VI
FASILITAS PASAR BAGI
DISABILITAS
15 Persentase pasar yang memiliki infrastruktur yang ramah untuk kaum
difabel
a. > 80% 100
b. 51 - 80% 50
c. < 50% 0 0
VII PASAR RAMAH LINGKUNGAN
16 Persentase pasar yang menerapkan pengelolaan sampah dengan
prinsip 3 R (reduce, reuse, dan recyle)
a. > 80% 100
b. 51 - 80% 50
c. < 50% 0 0
17 Persentase pasar yang menerapkan pengelolaan air limbah
a. > 80% 100
b. 51 - 80% 50
4. c. < 50% 0 0
VIII KETERLIBATAN KEMITRAAN PASAR
18 Persentase pasar yang melakukan kegiatan kemitraan dengan
berbagai pihak diluar manajemen pasar (instansi pemerintah lain,
bank, media, perguruan tinggi dan perusahaan swasta lainnya) yang
dilakukan secara rutin dalam rangka mewujudkan pasar sehat
data clear
a. > 80% 100 100
b. 51 - 80% 50
c. < 50% 0
TOTAL NILAI 1800 1.150 64
5. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pasar adalah salah satu tempat dimana orang beraktifitas setiap harinya dan berperan
sangat penting dalm pemenuhan kebutuhan, terutama pasar tradisional bagi golongan menengah
ke bawah.
Pasar memiliki posisi yang sangat penting untuk penyediaan pangan yang aman, dan
pasar tersebut dipengaruhi oleh keberadaan produsen hulu (penyediaan bahan pangan segar),
pemasok,penjual, konsumen, manager pasar, petugas kesehatan dan tokoh masyarakat. Oleh
karena itu komitmen dan partisipasi aktif para stakeholder dibutuhkan untuk pengembangan
Pasar Sehat.
Pasar merupakan salah satu tatanan di dalam pengembangan program Kabupeten/Kota
Sehat sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Bersama Dalam Negeri dan Menteri
Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang
Penyelenggaraan Kabupaten /Kota Sehat.
Keberadaan Pasar sehat merupakan salah satu faktor utama dalam terwujudnya
Kabupaten/Kota Sehat karena sangat mempengaruhi derajad kesehatan masyarakat di wilayah
tersebut.
A.Pasar di Kabupaten Rembang
1. Regulasi Pasar
Di Kabupaten Rembang terdapat 15 pasar yang dikelola oleh pemda yakni 14 pasar
tradisional dan 1 pasar kreatif. Untuk keberadaan regulasi dalam mendukung terwujudnya
pasar sehat telah di terbitkan Surat Edaran Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah tertanggal 22 Maret 2022 ,Nomor: 5112/3201/2022 perihal
Pasar sehat kepada Pengelola Pasar Rakyat di Kabupaten Rembang. Di dalam surat
edaran ini di wajibkan setiap pengelola pasar untuk memenuhi Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan . Standar tersebut antara lain
pemenuhan fasilitas sanitasi ( air bersih, kualitas udara ( larangan merokok, pembakaran
sampah,dll), kualitas tanah (terkait pengelolaan sampah, limbah cair), kualitas pangan (
penyediaan bahan pangan dan pangan sehat aman), Penyeiaan fasilitas sarana bangun (
ruangan yang memenuhi standar, keberadaan rumah ibadah, fasilitas MCK, ruanglaktasi,
ruang pelayanan kesehatan, ruang K3, ruang terbuka hijau, penyediaan tempat sampah 3
R, penyediaan TPS yang layak, sarana cuci tangan pakai sabun, saluran air limbah dan
sistem pengolahannya dan melakukan zonasi sesuai jenis komoditi dan klasifikasi produk
jual.
6. 2. Regulasi Penanganan PKL
Terkait penataan pedagang kaki lima di Kabupaten Rembang telah diterbitkan PERDA
Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penataan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Perda ini
mengatur tentang penataan lokasi PKL, pendataan dan pendaftaran PKL, peremajaan
PKL, Pemberdayaan PKL,mengatur Hak dan kewajiban PKL,Pembinaan dan pengawasan,
sanksi administratif,dan lain-lain.
3. Program Pasar Sehat
Program Peningkatan Tata Kelola dan Sarpras Pasar tradisional sudah masuk dalam
RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2021-2026. Beberapa upaya yang dilakukan dalam
7. peningkatan tata kelola dan sarana prasarana pasar tradisional adalah melalui penataan
lahan parkir dan peremajaan bangunan.Penataan lahan parkir pasar dilakukan dalam
rangka memberikan kenyamanan bagi pengunjung dengan melakukan penataan ulang
pada lahan parkir pasar agar lebih tertib, rapi dan tidak memakan bahu jalan. Sedangkan
peremajaan bangunan dilakukan sebagai upaya membentuk wajah baru pasar, khususnya
pasar Rembang sehingga menciptakan kenyamanan yang diharapkan dapat meningkatkan
kinerja dan pelayanan pasar.
B. Pokja Pasar sehat
Guna mewujudkan Pasar sehat, tertib, aman dan nyaman maka tak lepas dari peran pokja
yang telah di bentuk. Di kabupaten Rembang ada sejumlah 15 pasar ( 14 pasar tradisional dan
1 pasar kreatif). Dari 15 pasar yang ada seluruhnya memiliki pokja pasar yang aktif
berdasarkan Akta Pendirian dan keberadaan struktur organisasi serta keterlibatan dalam
program kerja yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Rembang terkait dengan
pasar di wilayahnya. Keaktifan Pokja Pasar ini terkait hubungan masyarakat di internal
masyarakat pasar, keamanan, kebersihan, keindahan, keagamaan, social dan juga
kesehatan.
8. C. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
1. IKL Pasar Memenuhi Syarat Kesehatan
Dalam upaya mewujudkan pasar sehat, perlu dilakukan pemantauan dan inspeksi secara rutin oleh
dinas kesehatan bersama pengelola pasar. Dinas Kesehatan melalui Tenaga Kesehatan
Lingkungan Puskesmas telah melakukan kegiatan IKL secara rutin min 6 bulan sekali. Hasil
pengawasan eksternal petugas dilaporkan ke Dinas kesehatan dan disampaiakan ke pihak
pengelola pasar sebagai tindak lanjut upaya perbaikan. Pelaporan yang disampaikan ke Dinas
Kesehatan dilakukan upaya koordinasi dengan lintas OPD terkait dalam hal ini DindagkopUKM
sebagai bahan perencanaan program selanjutnya. Hasil IKL petugas Kesehatan lingkungan
puskesmas, dari 15 pasar, yang dinyatakan sehat/ memenuhi syarat baru 1 pasar (6,6 %) yakni
Pasar Kreatif Lasem selebihnya kurang sehat sejumlah 4 pasar ( 26,7 %) dan Tiidak sehat sejumlah
10 pasar. Hal yang berpengaruh terhadap tidak sehatnya pasar adalah tidak terpenuhinya sarana
prasarana infrastruktur, zonasi, kebersihan, penataan pedagang, perilaku pedagang serta fasilitas
sanitasi yang belum terkelola dengan baik.
9. 2. Pengawasan Internal Pasar
Seluruh Pengelola pasar dan pokja telah melakukan pengawasan internal secara mandiri
sesuai program kerjanya. Pengawasan internal juga dilakukan bersama dengan petugas
kesehatan lingkungan puskesmas ketika pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan.
3. Penyediaan Media KIE di Pasar
Sistem Komunikasi, Informasi dan Edukasi sudah diterapkan di lingkungan pasar seperti
himbauan cuci tangan pakai sabun, himbauan bermasker, himbauan jaga kebersihan, tata
tertib pedagang, tata tertib pengunjung, tertib ukur timbangan dan informasi –informasi dari
sektor pemerintah maupun swasta.
10. 4. Penyediaan Ruang Laktasi
Penyediaan ruang laktasi pasar di Kabupaten Rembang baru 9 (60%) pasar yang
menyediakan yakni di Pasar Rembang, Pasar Sumber, Pasar Magersari, Pasar Lasem, Pasar
Kreatif Lasem, Pasar Pamotan, Pasar Kragan, Pasar Sedan dan Pasar Wonokerto.
5. Penyediaan Ruang Kesehatan
Penyediaan ruang Kesehatan dan perlengkapan P3K pasar di Kabupaten Rembang baru 10
(66,67 %) pasar yang menyediakan yakni di Pasar Rembang, Pasar Sumber, Pasar Lasem,
Pasar Kreatif Lasem, Pasar Pamotan,Pasar Sarang, Pasar Kragan, Pasar Pandangan, Pasar
Sedan dan Pasar Wonokerto namun karena keterbatasan ruangan maka untuk ruang
kesehatan beberapa masih bergabung dengan ruang K3.
Pojok laktasi di Pasar Rembang, Pasar Pamotan dan Pasar Lasem
Pojok Laktasi di Pasar Kreatif Lasem
Ruang Kesehatan Pasar Kreatif Lasem dan Pasar Sumber
11. 6. Pengaturan dan Penataan Pedagang Kaki Lima
Untuk pengaturan dan penataan Pedagang Kali Lima telah di terbitkan Surat Edaran Nomor
511.2/810/2022 tentang Hari Libur Aktifitas Usaha Bagi Pedagang Kaki Lima dan Kerja Bakti
di Kawasan Alun-alun Rembang dan Surat Edaran Nomor 301/2145/2022 tentang Penertiban
Kegiatan Pedagang Kaki Lima, Penataan Lalu Lintas dan Parkir Kendaraan Bermotor di
Kawasan Pusaka Lasem.
Pengaturan dan penataan PKL di area Kota Pusaka Lasem dan Kerja bakti PKL
di alun –alun Rembang
Penataan Area pedagang kaki lima di Pasar Rembang
12. D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pasar
Pasar adalah temmpat umum yang memiliki dampak sangat tinggi terhadap resiko penularan penyakit
maupun bahaya kecelakaan kerja, untuk itu penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) wajib
dilaksanakan. Pengalaman tahun 2020 -2021 ledakan penyakit menular Covid-19 salah satu
penyebarannya melalui interaksi di pasar. Banyak kasus kecelakaan akibat infrastruktur maupun
sarana prasarana yang tidak memadai, banyak kasus kebakaran dan kasus pencemaran lingkungan
akibat penerapan K3 yang belum optimal.
Untuk mengantisipasi terjadinya resiko potensi bahaya penyakit maupun kecelakaan internal
di seluruh pasar di Kabupaten Rembang maka di terbitkan Surat Edaran Kepala Dinas
Perdagangan dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah tertanggal 22 Maret 2022 ,Nomor:
5112/3201/2022 perihal Pasar sehat yang di dalamnya menghimbau penerapan K3 di wilayah
pasar. Pasar di Kabupaten Rembang telah memiliki fasilitas K3 seperti Alat pelindung diri,
Apar, peralatan dan bahan desinfeksi dll.
E. Suplai Daging
1. Pasar yang menjual daging dari RPH/Distributor ber-NKV
Stok penjualan daging di pasar Kabupaten Rembang masih dilakukan secara mandiri oleh
distributor daging, dan Distributor belum memiliki Sertifikat NKV.
2. Sampai saat ini stok daging yang dijual di wilayah pasar Rembang belum berasal dari
Distributor yang bersertifikat NKV.
13. 3. Penjualan Unggas Hidup
Seluruh Pasar ( 15 pasar) atau 100 % pasar di Kabupaten Rembang melarang penjualan
unggas hidup di dalam pasar.
F. Fasilitas Disabilitas
Penyediaan fasilitas untuk penyandang disabilitas baru ada di 1 pasar ( 6,7 %) yakni di Pasar
Kreatif Lasem.
14. G. Pasar Ramah Lingkungan
1. Penerapan Pengelolaan Sampah dengan 3 R ( Rrduce, Reuse,Recycle)
Penerapan pengelolaan sampah dengan 3 R baru ada di 1 pasar ( 6,7 %) yakni di Pasar
Kreatif Lasem.
2. Penerapan Pengelolaan Air Limbah
Penerapan sistem pengelolaan limbah terpusat baru ada di 1 pasar ( 6,7 %) yakni di Pasar
Kreatif Lasem.
PASAR YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN SAMPAHDENGAN PRINSIP 3R
AREA PASAR KREATIF LASEM
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI PASAR KREATIF
15. H. Keterlibatan Kemitraan Pasar
Untuk Kemitraan dalam pengelolaan MCK, seluruh pasar (15 pasar 100%) bekerjasama
dengan pihak ke-3.
16.
17.
18. Pasar Kreatif Lasem Tuai Pujian dari Mendag
REMBANG – Pasar Kreatif yang ada ada di komplek Kota Pusaka Lasem, mendapat pujian dari
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan.
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi gedung Pasar Kreatif, Rabu (28/9/2022). Menurutnya,
dari segi bentuk dan desain, gedung Pasar Kreatif sangat baik. Bahkan, gedung bersantai IV itu
juga mempunyai eskalator dan lift.
“Itu bagus sekali. Baru itu saya lihat bangunan pasar daerah, ada eskalator dan lift, ” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut bupati, masyarakat Rembang patut bersyukur, mempunyai Pasar Kreatif di kota
Pusaka Lasem.
Disampaikan, pihaknya optimistis, dengan penataan kota pusaka Lasem dan pengembangan
UMKM-nya. Sebagai destinasi wisata religi dan ditambah tata kota lama, dirinya yakin, wisatawan
semakin banyak.
“Jika wisatawan dan pengunjung banyak yang datang, maka UMKM berkembang, ekonomi
tumbuh. Semua berkembang, pasti maju kotanya,” ungkapnya.
Mendag menyampaikan, beberapa hal penting yang harus dilakukan jika ingin pengembangan
UMKM sukses, antara lain, peningkatan keterampilan pelaku UMKM, kecakapan penguasaan
teknologi, dan akses permodalan