Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat membahayakan ibu dan janin. Terdapat beberapa klasifikasi hipertensi dalam kehamilan seperti hipertensi kronik, hipertensi gestasional, dan preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi yang paling berbahaya dan dapat memiliki gejala berat seperti gangguan ginjal dan saraf. Pengelolaan dan hasilnya bergantung pada ting
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat membahayakan ibu dan janin. Terdapat beberapa klasifikasi hipertensi dalam kehamilan seperti hipertensi kronik, hipertensi gestasional, dan preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi yang paling berbahaya dan dapat memiliki gejala berat seperti gangguan ginjal dan saraf. Pengelolaan dan hasilnya bergantung pada ting
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang preeklampsia, yaitu hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, faktor risiko, etiologi, gejala, diagnosis, pengelolaan, dan dampak preeklampsia bagi ibu dan janin. Preeklampsia dibedakan menjadi ringan dan berat, di mana preeklampsia berat membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah kompl
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Dokumen tersebut membahas tentang fetal distress dan asfiksia neonatorum. Fetal distress terjadi ketika janin mengalami hipoksia intrauterin yang berpotensi menyebabkan asfiksia pada saat kelahiran. Deteksi dini melalui pemantauan detak jantung janin dapat mencegah terjadinya asfiksia neonatorum yang berisiko menyebabkan kematian bayi baru lahir.
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Pasien perempuan berusia 31 tahun dirawat di rumah sakit karena gejala preeklampsia berat pada kehamilan minggu ke-37. Diagnosis dokter adalah preeklampsia berat berdasarkan tekanan darah tinggi dan pembengkakan kaki. Bayi lahir secara spontan pada hari kedua perawatan. Pengobatan yang diberikan mencakup magnesium sulfat, nifedipin, misoprostol, oksitosin, asam mefenamat, dan sulfat ferro.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
1. Dokumen tersebut membahas protokol Enhanced Recovery After Cesarean Section (ERAC) untuk meningkatkan pemulihan ibu pasca operasi sesar dan mengurangi komplikasi. Protokol ini meliputi persiapan pra-operasi, intra-operasi, pasca-operasi, dan tindak lanjut setelah pulang.
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin. Ketiga jenis obat tersebut dapat merangsang kontraksi otot polos uterus untuk mengeluarkan janin, mengontrol perdarahan, dan tujuan-tujuan kebidanan lainnya. Dokumen juga menjelaskan efek, indikasi, kontraindikasi, dan proses keperawatan ketiga jenis obat tersebut.
Gawat janin merupakan kondisi yang membahayakan bagi ibu dan janin yang disebabkan oleh hipoksia. Diagnosis dapat dilakukan melalui pengenalan tanda klinis, mekoneum hijau kental, pemantauan denyut jantung janin, atau pemeriksaan pH darah janin. Penting bagi tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien sesuai prosedur standar.
Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
Tatalaksana emergensi preeklampsia membahas tentang penanganan darurat terhadap preeklampsia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di seluruh dunia. Dokumen ini menjelaskan tentang etiologi, klasifikasi, gejala klinis, dan prosedur penanganan preeklampsia secara darurat untuk menyelamatkan ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang preeklampsia, yaitu hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, faktor risiko, etiologi, gejala, diagnosis, pengelolaan, dan dampak preeklampsia bagi ibu dan janin. Preeklampsia dibedakan menjadi ringan dan berat, di mana preeklampsia berat membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah kompl
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Dokumen tersebut membahas tentang fetal distress dan asfiksia neonatorum. Fetal distress terjadi ketika janin mengalami hipoksia intrauterin yang berpotensi menyebabkan asfiksia pada saat kelahiran. Deteksi dini melalui pemantauan detak jantung janin dapat mencegah terjadinya asfiksia neonatorum yang berisiko menyebabkan kematian bayi baru lahir.
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Pasien perempuan berusia 31 tahun dirawat di rumah sakit karena gejala preeklampsia berat pada kehamilan minggu ke-37. Diagnosis dokter adalah preeklampsia berat berdasarkan tekanan darah tinggi dan pembengkakan kaki. Bayi lahir secara spontan pada hari kedua perawatan. Pengobatan yang diberikan mencakup magnesium sulfat, nifedipin, misoprostol, oksitosin, asam mefenamat, dan sulfat ferro.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
1. Dokumen tersebut membahas protokol Enhanced Recovery After Cesarean Section (ERAC) untuk meningkatkan pemulihan ibu pasca operasi sesar dan mengurangi komplikasi. Protokol ini meliputi persiapan pra-operasi, intra-operasi, pasca-operasi, dan tindak lanjut setelah pulang.
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin. Ketiga jenis obat tersebut dapat merangsang kontraksi otot polos uterus untuk mengeluarkan janin, mengontrol perdarahan, dan tujuan-tujuan kebidanan lainnya. Dokumen juga menjelaskan efek, indikasi, kontraindikasi, dan proses keperawatan ketiga jenis obat tersebut.
Gawat janin merupakan kondisi yang membahayakan bagi ibu dan janin yang disebabkan oleh hipoksia. Diagnosis dapat dilakukan melalui pengenalan tanda klinis, mekoneum hijau kental, pemantauan denyut jantung janin, atau pemeriksaan pH darah janin. Penting bagi tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien sesuai prosedur standar.
Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
Tatalaksana emergensi preeklampsia membahas tentang penanganan darurat terhadap preeklampsia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di seluruh dunia. Dokumen ini menjelaskan tentang etiologi, klasifikasi, gejala klinis, dan prosedur penanganan preeklampsia secara darurat untuk menyelamatkan ibu dan janin.
Lembar ini digunakan untuk mencatat data pasien yang dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit. Data yang dicatat meliputi nama pasien, usia, tanggal, jam kedatangan, tanda vital, alasan dirujuk, hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium, diagnosa, serta tindakan yang diberikan.
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit/puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran umum dan khusus, langkah-langkah perencanaan tenaga keperawatan, dan beberapa rumus untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan jam perawatan, jumlah pasien, dan tingkat ketergantungan pasien.
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
Preeklampsia dan eklampsia adalah penyakit kehamilan yang ditandai dengan hipertensi, edema, dan proteinuria. Preeklampsia dapat berkembang menjadi eklampsia yang ditandai dengan kejang. Penatalaksanaannya meliputi pengobatan, pengakhiran kehamilan, serta pencegahan komplikasi melalui diet dan pola hidup sehat.
Pertemuan 6.12 Preterm Birth dan Kelainan cairan ketuban.pptPeny Ariani
Ketuban pecah dini dapat terjadi pada kehamilan preterm maupun term. Diagnosa didasarkan pada riwayat dan pemeriksaan fisik. Komplikasinya antara lain infeksi dan persalinan preterm. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, steroid, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanRofi'ah Muwafaqoh
Dokumen tersebut membahas pengaruh kehamilan terhadap penyakit seperti preeklampsia, hiperemesis gravidarum, dan diabetes melitus gestasional serta pengaruh penyakit terhadap kehamilan. Dibahas pula faktor risiko, diagnosis, tatalaksana, dan komplikasi masing-masing kondisi tersebut.
Hipertensi dalam kehamilan (HDK) merupakan salah satu penyebab kematian ibu melahirkan. Terdapat beberapa klasifikasi HDK yaitu hipertensi kronik, hipertensi gestasional, preeklampsia dan eklampsia. Penatalaksanaan HDK meliputi pemberian obat penurun tekanan darah, magnesium sulfat, diazepam dan kortikosteroid. Pencegahan HDK meliputi pola makan seimbang, aktivitas fisik rutin, manajemen
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, dan asuhan keperawatan pada pasien pre-eklamsia. Pre-eklamsia adalah kondisi hipertensi dan proteinuria selama kehamilan yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada ibu dan janin."
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan, yang menjelaskan pengertian, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, diagnosa, komplikasi, dan penanganannya. Hipertensi dalam kehamilan dapat berupa hipertensi karena kehamilan atau hipertensi kronik, dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan (HDK) yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu bersalin. HDK dapat berupa preeklampsia, eklampsia, atau hipertensi kronis. Preeklampsia ditandai dengan timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah kehamilan 20 minggu, sedangkan eklampsia ditandai dengan kejang yang menyertai preeklampsia. Pengobatan HDK berfokus pada penceg
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk erupsi kulit yang disebabkan oleh obat-obatan, termasuk urtikaria, angioedema, eritema multiforme, purpura, dan eksantema fikstum.
2. Dijelaskan etiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan pengobatan dari masing-masing kelainan kulit tersebut.
3. Kelainan-kelainan tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alergi ter
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk erupsi kulit yang disebabkan oleh obat-obatan, termasuk urtikaria, angioedema, eritema multiforme, purpura, dan eksantema fikstum.
2. Berisi penjelasan mengenai definisi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan pengobatan dari masing-masing jenis erupsi kulit tersebut.
3. Memberikan daftar obat-obatan yang sering menye
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk erupsi kulit yang disebabkan oleh obat-obatan, termasuk urtikaria, angioedema, eritema multiforme, purpura, dan eksantema fikstum.
2. Berisi penjelasan mengenai definisi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan pengobatan dari masing-masing jenis erupsi kulit tersebut.
3. Memberikan daftar obat-obatan yang sering menye
1. Sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik adalah penyakit kulit darurat yang ditandai dengan lesi kulit dan mukosa.
2. Sindrom Stevens-Johnson lebih ringan dari nekrolisis epidermal toksik, dengan angka kematian 5-15%. Nekrolisis epidermal toksik memiliki angka kematian lebih tinggi dan sering menyebabkan kematian.
3. Pengobatan harus cepat dan tepat dengan kortikosteroid, antibiotika, dan
This document provides guidelines for disaster victim identification from the International Criminal Police Organization (Interpol). It discusses:
1. The importance of establishing Disaster Victim Identification Commissions to coordinate identification efforts and ensure standard procedures are followed.
2. Key aspects of disaster victim identification including documentation, respecting religious/cultural customs, addressing stress on personnel, and ensuring necessary equipment is available.
3. An overview of disaster handling procedures including chain of command, communications, rescue operations, and establishing a grid system at the disaster site.
4. Methods of identification including visual recognition, personal effects, and physical evidence examination of external body, internal organs, dental records, and genetics.
5.
Dokumen tersebut membahas mengenai penatalaksanaan menopause pada perempuan, mulai dari penjelasan mengenai menopause, gejala yang dialami, diagnosis, pendekatan terapeutik seperti terapi hormon, serta evaluasi dan monitoring yang perlu dilakukan.
Dokumen ini membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kehamilan dimana ovum yang dibuahi tumbuh di luar rahim. Dokumen menjelaskan penyebab, gejala, diagnosa melalui pemeriksaan USG dan kadar hormon hCG, serta penatalaksanaannya yang dapat berupa pengobatan maupun operasi.
The document discusses the development of an integrated online national health information system in Indonesia. It describes how the health information system was previously decentralized and fragmented, and outlines a strategy to create a unified network connecting health data between different levels of government from the district to national level. This will integrate data on diseases, nutrition, healthcare workers, finances and more to improve communication and inform decision making.
The document discusses infertility, including its definition as the failure to conceive after 2 years of regular unprotected sex. It outlines various causes of infertility such as issues with the ovaries, uterus, hormones or immunological factors. Diagnostic tests are mentioned including measuring fertility hormones and examining the patency of the fallopian tubes. The document then outlines different treatment approaches for infertility including lifestyle changes, ovulation induction, surgery, intrauterine insemination, IVF and addressing male factor infertility issues.
The document discusses cervical cancer, including its causes, risk factors, symptoms, staging, treatment options, and prognosis factors. Some key points include:
- Cervical cancer is the 2nd most common cancer in women worldwide and the leading cause of cancer deaths in women in developing countries.
- Risk factors include HPV infection, multiple sexual partners, smoking, and other STDs. Early stages often show no symptoms while later stages can cause bleeding, discharge and pain.
- Treatment depends on cancer stage but may involve surgery, radiation therapy, chemotherapy or a combination. Prognosis depends on lymph node status, tumor size and depth of invasion among other factors.
Buku ini berisi informasi penting tentang kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas serta anak mulai dari bayi baru lahir hingga usia 5 tahun. Buku ini berfungsi sebagai catatan kesehatan ibu dan anak yang dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Informasi yang diberikan mencakup cara menjaga kesehatan ibu hamil dan anak, tanda bahaya kehamilan dan penyakit anak, serta panduan gizi untuk ibu ham
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
3. copyrigt http://ilmukedokteran.net
Kematian ibu pd preeklampsia /
eklampsia
• USA 70 per tahun
• Worldwide 50,000 per tahun
– Duley L. Maternal mortality associated with
hypertensive disorders of pregnancy in Africa,
Asia, Latin America and the Caribbean. Br J
Obstet Gynaecol. 1992;99:547-553
4. copyrigt http://ilmukedokteran.net
Preeklampsia
• 5-7 % kehamilan (USA)
• Lebih sering pada primigravida
• Lebih sering pada usia reproduksi
muda
• Lebih sering pada usia reproduksi tua
• Lebih sering pada obesitas
• Lebih sering pada assisted
reproduction
• Belum ada tes yg sederhana, aman dan
sensitif utk prediksi
5. copyrigt http://ilmukedokteran.net
Preeklampsia
• Sebagian besar merupakan
preeklampsia ringan
• 90% terjadi sesudah kehamilan 34
minggu
• Preeklampsia yg lebih dini biasanya
lebih berat
7. copyrigt http://ilmukedokteran.net
RS Cipto Mangunkusumo 2007
• Jumlah persalinan 3947
• Preeklampsia berat 743 : 18,8 %
• Eklampsia 92 : 2,3 %
• Eklampsia UK 1: 2000 kehamilan
– Douglas K, Redman C. Eclampsia in the
United Kingdom. BMJ 1994;309:1395-400.
8. copyrigt http://ilmukedokteran.net
• Pemeriksaan antenatal tidak mencegah
preeklampsia
• Pemeriksaan antenatal dapat
mendeteksi dini preeklampsia
• Bila sudah terdeteksi preeklampsia,
pemeriksaan antenatal harus lebih
sering
13. copyrigt http://ilmukedokteran.net
Jangka waktu sampai mati
• Perdarahan postpartum : beberapa jam
• Kanker serviks : beberapa tahun
• Preeklampsia : beberapa minggu
• Artinya: pada preeklampsia ada cukup
waktu utk menolong bila pasien tidak
datang terlambat dan dokter waspada
17. copyrigt http://ilmukedokteran.net
Tata laksana
• Selalu waspada terhadap komplikasi
• Terapi definitif : akhiri kehamilan (tidak
selalu dgn seksio)
18. copyrigt http://ilmukedokteran.net
Indikasi mengakhiri kehamilan
• Usia gestasi ≥ 38 minggu pada
preeklampsia ringan
• Usia gestasi ≥ 34 minggu pada
preeklampsia berat
• Eklampsia
• Adanya komplikasi misalnya HELLP
syndrome
19. copyrigt http://ilmukedokteran.net
HELLP syndrome
• Pertama kali dilaporkan Pritchard dkk
tahun 1954
• Weinstein memulai istilah quot;HELLP
syndromequot; tahun 1982
• Kematian maternal dan perinatal tinggi
• Kehamilan harus diakhiri tidak
tergantung usia gestasi
– Diagnosis and management of preeclampsia and
eclampsia. ACOG Practice Bulletin No. 33.
Washington, DC: American College Of Obstetricians
and Gynecologists; 2002