SlideShare a Scribd company logo
Komplikasi dan Penyulit
Kehamilan Trimester III :
Komplikasi dan Penyulit
Kehamilan Trimester III :
Kehamilan dengan Hipertensi
Kehamilan dengan Hipertensi
Kehamilan dengan hipertensi berarti bahwa
seorang ibu telah menderita hipertensi sebelum
ibu hamil. Penyebab utamanya terjadi keadaan
tersebut adalah karena hipertensi esensial dan
penyakit ginjal.
PENGERTIAN
Hipertensi
≥ 140/90
mmHg
Hipertensi adalah adanya
kenaikan tekanan darah
melebihi batas normal
sekurang-kurangnya 140
mmHg sistolik atau 90
mmHg diastolik pada dua
kali pemeriksaan berjarak 4-
6 jam pada wanita yang
sebelumnya normotensi.
(Prawirohardjo, 2008).
A. Hipertensi Esensial
Hipertensi kronis yang disebabkan oleh kelainan
vaskular yang terjadi sebelum kehamilan atau
timbul dalam kehamilan.
KETURUNAN
(70-80% RIWAYAT
HIPERTENSI DLM
KELUARGA)
LINGKUNGAN
(STRESS, OBESITAS
& KURANG OLAH
RAGA)
FAKTOR
RISIKO
Hipertensi Esensial terbagi 2 yaitu :
• Hipertensi Essensial ringan (tekanan
darah antara 140/90 mmHg dan 150/95
mmHg)
• Hipertensi Esensial berat (tekanan
darah > 150/95 mmHg)
B. Hipertensi karena kehamilan
Hipertensi karena kehamilan adalah
hipertensi yang timbul atau diperberat
karena kehamilan, hipertensi yang terjadi
pertama kali sesudah kehamilan 20 minggu,
selama persalinan atau dalam 48 jam pasca
persalinan.
Lebih sering pada primigravida
Hipertensi ini lebih mungkin terjadi pada ibu yang:
– Terpapar vili khorialis untuk pertama kalinya
– Terpapar vili khorialis yang terdapat jumlah
yang banyak seperti kehamilan kembar atau
molahidatidosa.
– Mempunyai riwayat penyakit vaskuler.
– Mempunyai kecenderungan genetik untuk
menderita hipertensi kehamilan.
Risiko meningkat pada :
• Massa plasenta besar (pada
gemelli, penyakit trofoblast)
• Diabetes melitus
• Isoimunisasi rhesus
• Faktor herediter
• Masalah vaskuler
Hipertensi karena kehamilan :
• Hipertensi tanpa protein atau
edema
• Pre-eklampsia ringan (PER)
• Pre-eklampsia berat (PEB)
• Eklampsia
Hipertensi karena kehamilan dan PER
sering ditemukan tanpa gejala, kecuali
meningkatnya tekanan darah. Prognosis
menjadi lebih buruk dengan terdapatnya
proteinuria. Terdapatnya proteinuria
mengubah diagnosis hipertensi dalam
kehamilan menjadi pre-eklampsia.
PENGELOLAAN
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
TANPA PROTEINURIA
Jika kehamilan <37 minggu
Rawat jalan
Pemantauan tekanan darah, proteinuria &
kondisi janin tiap minggu
Bila kondisi janin memburuk atau gangguan
pertumbuhan janin -> rawat dan pertimbangjab
terminasi kehamilan
Jika kehamilan > 37 minggu
• Terminasi kehamilan
C. Pre Eklampsia
Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu
kehamilan disertai proteinuria
Pembagian
A. Preeklampsia Ringan (PER)
B. Preeklampsia Berat (PEB)
C. Eklampsia
PREEKLAMSIA
Gejalanya :
1. OEDEM : karena retensi cairan,
penambahan BB normal ½ Kg/ minggu
2. ALBUMINURIA : karena dinding
kapiler lebih mudah dilalui protein,
melebihi 5 gram/ 24 jam, 3+ atau 4+
3. HIPERTENSI :
• Kenaikan tensi sistolik > 30mmHg
• Kenaikan tensi diastolik > 15mmHg
• Tensi > 140/ 90 (patologik)
Lanjutan…
• OLIGURI : urine < 400 ml/ 24 jam
• GANGGUAN PENGLIHATAN, enek,
muntah
• EDEMA PARU dan cyanosis
• NYERI EPIGASTRIUM
• HEMOLISIS, TEST FUNGSI HATI :
MENINGKAT, TROMBOSIT
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Nulipara umur belasan tahun
2. Pemeriksaan antenatal kurang,
nutrisi buruk, kurang protein
3. Riwayat preeklamsi atau eklamsi
dalam keluarga
4. Penyakit vaskuler hipertensi
sebelumnya
5. Kehamilan ganda, Mola
hidatidosa, DM, Hidrops fetalis
PENATALAKSANAAN
Tujuan :
• Mencegah kejang dan komplikasi
lainnya
• Melahirkan bayi hidup
• Melahirkan dengan trauma minimal
terhadap ibu dan bayi
• Mencegah keadaan patologik yang
tersisa
Pre-eklamsi ringan
• Keadaan dimana hipertensi disertai
dengan proteinuria dan atau edema
setelah kehamilan 20 minggu.
• Penyebabnya sampai sekarang belum
diketahui dengan jelas namun
patofisiologinya telah diketahui yakni
disfungsi atau kerusakan sel endotel
vaskuler secara menyeluruh
(imunologi, genetik, nutrisi).
• Gejala Klinis :
– Terjadi kenaikan TD > 30 mmHg
atau diastole > 15 mmHg (sistole >
140 mmHg atau < 160 mmHg,
diastole > 90 mmHg atau < 110
mmHg ).
– Protein urine 0,3 gr/lt dalam 24 jam
atau secara kwalitatif (++).
– Edema (pretibia, dinding perut,
lumbosakral, Wajah/tangan).
• Penyulit :
• Pre-eklamsi berat sampai
eklamsia
• Kegagalan pada organ
(ginjal,hepar,paru,jantung dan
otak)
• Gawat Janin
• IUFD
• Penatalaksanaan :
– Rawat Jalan
• Banyak istirahat (tidur miring)
• Diet tinggi protein rendah
karbohidrat
• Setiap 2 minggu penilaian
kesejahteraan janin ( 30-32
minggu ) NST dan USG.
• Dapat diberikan vitamin
kombinasi dan aspirin dosis
rendah
Pre-eklamsi berat
• Suatu komplikasi kehamilan
yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi, protein urine, dan
atau edema pada kehamilan 20
minggu atau lebih.
• Gejala Klinis :
o Kehamilan 20 minggu atau lebih,
o TD sistole > 160 mmHg dan diastole
> 110 mmHg
o Protein urine > 5 gr/24 jam, kwalitatif
(++++)
o Oligouri (< 500 cc/24 jam)
o Kenaikan kadar kreatinin dalam darah
o Gejala impending eklamsia
(gangguan visus, gangguan serebral,
nyeri epigastrium, kejang)
• Penyulit :
– Eklamsia
– Kegagalan pada organ (hepar,
ginjal,paru, jantung, otak)
– Janin (prematur, IUFD, Gawat
janin)
• Penatalaksanaan :
– Perawatan konservatif di kamar
bersalin selama 24 jam.
 Tirah baring
 Infus RD 5% 60-125 cc/jam
 10 gr MgSO4 i.m setiap 6 jam
sampai dengan 24 jam pasca
persalinan (tidak ada
kontraindikasi)
Lanjutan…
 Antihipertensi Nifedipine 5-10 mg
setiap 8 jam
 Pantauan produksi urine
 Diet tinggi protein rendah karbohidrat
 Lakukan penilaian kesejahteraan
janin
D. Eklamsi
• yaitu kelainan akut pada ibu hamil,
saat ahmil tua, persalinan atau nifas
ditandai dengan timbilnya kejang atau
koma, sebelumnya sudah
menunjukkan gejala-gejala pre-
eklamsi
Lanjutan…
• Patofisiologinya sama dengan pre-
eklamsi, dengan akibat yang lebih
serius pada organ-organ hati, ginjal,
patu dan jantung. Bisa terjadi perdarahn
dan nekrosis.
• Gejala Klinis :
– Kehamilan lebih dari 20 minggu
atau saat persalinan ataupun saat
nifas.
– Tanda-tanda pre-eklamsi
– Kejang, koma
– Kadang disertai gangguan fungsi
organ.
• Pemeriksaan tambahan :
– Lab ( proteinuri, fungsi hepar, fungsi
ginjal, jantung dan homeostasis )
– Konsultasi
kardiologi,optalmologi,neurologi,
anatesiologi.
• Penyulit :
– Ibu ( perdarahan serebral, edema
paru, gagal ginjal, payah jantung,
sindroma hellp, dan perdarahan
posrt partum )
– Anak ( prematuritas, gawat janin,
IUFD )
• Ada satu tanda eklampsi, bernama
konvulsi eklampsi. Empat fasenya
antara lain:
a) Tahap premonitory
b) Tahap Tonic
c) Tahap klonik.
d) Tahap Comatose
• Pengertian Perdarahan Antepartum
• Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap
sebagai suatu kelainan yang berbahaya. Yang
dimaksud dengan perdarahan antepartum adalah
perdarahan pada trimester terakhir dari
kehamilan.Perdarahan antepartum biasanya terjadi
pada umur kehamilan setelah 22 minggu.
• Perdarahan Antepartum,yaitu :
• Solusio plasenta,Plasenta
previa,Insertio,Velamentosa,dan Ruptura Sinus.
• Plasenta adalah alat yang sangat
penting bagi janin karena merupakan
alat pertukaran zat antara ibu dan
anak.Plasenta berbentuk bundar atau
hampir bundar dengan diameter 15-20
cm dan tebal ± 2,5 cm dan berat rata-
rata 500 gram. Plasenta berhubungan
dengan tali pusat, jika letak tali pusat
ditengah plasenta maka keadaan ini
disebut insertio sentralis, jika letak tali
pusat agak ke pinggir, disebut insertio
lateralis, dan bila dipinggir disebut
insertio marginalis.
Fungsi plasenta, antara lain :
• Sebagai alat yang memberikan nutrisi pada janin (nutritif)
• Sebagai alat yang mengeluarkan sisa metabolisme
(ekskresi)
• Sebagai alat yang memberikan zat asam dan
mengeluarkan CO2 (respirasi)
• Sebagai alat yang membentuk hormone
• Penyalur antibodi ke janin.
Perdarahan Antepartum Terdiri Dari :
A. Solusio Plasenta
 Pengertian
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian
atau seluruh permukaan maternal plasenta
dari tempat implantasinya yang normal pada
lapisan desidua endometrium sebelum
waktunya yakni sebelum anak lahir.
Definisi ini berlaku dengan masa gestasi diatas
22 minggu atau berat janin diatas 500 gram.
Istilah solusio plasenta juga dikenal dengan
istilah dengan istilah abruption plasenta atau
separasi premature dari plasenta. Placenta
dapat lepas seluruhnya yang disebut solusio
plasenta totalis atau terlepas sebagian yang
disebut solusio plasenta parsialis atau terlepas
hanya pada sebagian kecil pinggir plasenta
yang sering disebut rupture sinus marginalis.
Solusio plasenta dapat dibagi menjadi dua bagian,yaitu:
 Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi
Biasanya pada jenis ini keadaan penderita lebih
buruk,plasenta terlepas luas,uterus keras/tegang, sering
berkaitan dengan hipertensi.
 Solusio plasenta dengan perdarahan keluar
Pada jenis ini biasanya keadaan umum penderita relatif
lebih baik,plasenta terlepas sebagian atau inkomplit dan
jarang berhubungan dengan hipertensi.
 Gambaran Klinis Solusio Plasenta
Gambaran klinik penderita solusio plasenta
bervariasi sesuai dengan berat ringannya atau luas
permukaan maternal plasenta yang terlepas,yaitu
solusio plasenta ringan, solusio plasenta sedang,
dan solusio plasenta berat.Gejala dan tanda klinis
yang klasik dari solusio plasenta adalah terjadinya
perdarahan yang berwarna tua keluar melalui
vagina, rasa nyeri perut dan uterus tegang terus-
menerus mirip his partus prematurus.
 Etiologi/penyebab
Etiologi solusio plasenta belum diketahui. Keadaan
berikut merupakan faktor predisposisi/pemicu
timbulnya solusio plasenta,yaitu:
1) Trauma langsung terhadap uterus ibu hamil,seperti
:
• Terjatuh terutama tertelungkup
• Tendangan anak yang sedang digendong
• Trauma eksternal lainnya.
2) Trauma kebidanan, artinya terjadi karena tindakan kebidanan yang
dilakukan,yaitu :
• Setelah dilakukan versi luar
• Setelah memecahkan ketuban
• Persalinan anak kedua hamil kembar.
3) Faktor predisposisi,yaitu :
• Hipertensi
• Tali pusat pendek
• Tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inferior
• Hamil pada usia lanjut
• Multiparitas
• Bersamaaan dengan pre-eklampsia atau eklampsia
• Defisiensi asam folat
 Diagnosis
Diagnosis solusio plasenta dapat ditegakkan dengan
melakukan :
1) Anamnesa
• Terdapat perdarahan disertai rasa nyeri
• Terjadi spontan atau karena trauma
• Perut terasa nyeri
• Tampak anemis
• Diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin
dalam rahim.
2) Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik umum :
• Keadaan umum penderita tampak tidak sesuai dengan
jumlah perdarahan.
• Tekanan darah menurun,nadi dan pernapasan meningkat.
• Penderita tampak anemis.
Pemeriksaan khusus
 Palpasi abdomen :
Perut tegang terus menerus,terasa nyeri saat di
palpasi,dan bagian janin sukar ditentukan.
 Auskultasi
Terdengar denyut jantung janin bervariasi dari asfiksia
ringan sampai berat .
 Pemeriksaan dalam
Terdapat pembukaan,dan Ketuban tegang menonjol.
 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang, dengan ultrasonografi dijumpai
perdarahan antara plasenta dengan dinding abdomen.
.
 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala solusio plasenta berat :
• Sakit perut bagian atas dan terasa mulas terus menerus
• Nyeri tekan pada uterus
• Uterus teraba tegang dan bagian janin tidak teraba
• Perdarahan pervaginam
• Syok
• Bunyi jantung janin tidak terdengar lagi.
• Air ketuban mungkin telah berwarna kemerah – merahan
karena bercampur darah.
 Komplikasi
Komplikasi pada ibu dan janin tergantung dari
luasnya plasenta yang terlepas dan lamanya solusio
plasenta berlangsung.
Komplikasi yang dapat terjadi ibu adalah:
• Perdarahan yang dapat menimbulkan variasi
turunnya tekanan darah sampai keadaan syok,
perdarahan yang terjadi tidak sesuai dengan
keadaan penderita anemis sampai syok,dan
kesadaran penderita dari baik sampai koma.
• Ganguan pembekuan darah disebabkan
karena masuknya tromboplastin ke dalam
sirkulasi darah menyebabkan pembekuan
darah intravaskular dan disertai hemolisis.
Selain itu juga terjadi penurunan fibrinogen
sehingga hipofibrinogen dapat mengganggu
pembekuan darah.
• Oliguria
• Perdarahan postpartum
Komplikasi pada janin :
• Perdarahan yang tertimbun dibelakang plasenta
mengganggu sirkulasi dan nutrisi ke arah janin
sehingga dapat menimbulkan asfiksia ringan
sampai berat dan kematian janin dalam rahim
• Rintangan kejadian asfiksia sampai kematian janin
tergantung pada seberapa bagian plasenta telah
lepas dari implantasinya fundus uteri.
 Penatalaksanaan
penatalaksanaan solusio plasenta,yaitu :
1) Lakukan uji pembekuan darah.
2) Transfusi darah segara.
3) Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi)
lakukan persalinan segera.
4) Seksio caesarea
Seksio caesarea dilakukan jika:
 janin hidup,gawat janin,tetapi persalinan pervagina tidak
dapat dilaksanakan dengan segera (pembukaan belum
lengkap).
 Janin mati tetapi kondisi serviks tidak memungkinkan
persalinan pervaginam dapat berlangsung dalam waktu
singkat.
 persiapan cukup dilakukan penanggulangan awal dan
segera lahirkan bayi karena operasi merupakan satu-
satunya cara efektif untuk menghentikan perdarahan.
5) Partus pervaginam dilakukan apabila :
janin hidup,gawat janin, pembukaan lengkap dan bagian
terendah didasar panggul,amniotomi (bila ketuban belum
pecah) kemudian percepat kala II dengan ekstraksi
forcep/vakum.
B. PLASENTA PREVIA
 Pengertian
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat yang tidak
normal(abnormal), yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jaln lahir (ostium uteri internum).
Implantasi yang normal ialah pada dinding depan
atau dinding belakang rahim didaerah fundus uteri.
Pembagian plasenta previa :
• Plasenta previa totalis : jika seluruh pembukaan (ostium uteri
internum) tertutup oleh jaringan plasenta
• Plasenta previa parsialis : hanya sebagian pembukaan yang tertutup
oleh jaringan plasenta
• Plasenta previa marginalis : tepi plasenta berada tepat pada pinggir
pembukaan
• Plasenta letak rendah : plasenta yang implantasinya rendah tapi tidak
sampai ke ostium uteri internum, pinggir plasenta kira-kira 3 atau 4
cm diatas pinggir pembukaan,sehingga tidak akan teraba pada
pembukaan jalan lahir.
 Etiologi/Penyebab
Etiologi Faktor terpenting terjadinya plasenta previa
adalah vaskularisasi yang kurang pada desidua
sehingga menyebabkan atrofi dan peradangan pada
endometrium. Keadaan ini misalnya terdapat pada :
• Multipara,terutama kalau jarak kehamilan yang
pendek.
• Pada mioma uteri.
• Kuretase yang berulang-ulang.
• Page 21
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Diagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanDiagnosa Kehamilan
Diagnosa Kehamilan
Melly anti
 
persalinan sungsang
persalinan sungsangpersalinan sungsang
persalinan sungsangMariaBjr
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
Hendrik Sutopo
 
Antenatal care-ppt
Antenatal care-pptAntenatal care-ppt
Antenatal care-ppt
herlizarefriani
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan pretermJoni Iswanto
 
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogKegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Ryan Mulyana
 
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri IminensPemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
andikabudiarto
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Hetty Astri
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
AffiZakiyya
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Dokter Tekno
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
harry christama
 
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifas
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifasSistem endokrin pada saat hamil dan masa nifas
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifaspowerpoint2910
 
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu NifasKB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu NifasUwes Chaeruman
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinanJoni Iswanto
 
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomiFaktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
pjj_kemenkes
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
dr. Bobby Ahmad
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
Veranica Widi
 

What's hot (20)

Diagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanDiagnosa Kehamilan
Diagnosa Kehamilan
 
persalinan sungsang
persalinan sungsangpersalinan sungsang
persalinan sungsang
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Antenatal care-ppt
Antenatal care-pptAntenatal care-ppt
Antenatal care-ppt
 
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
 
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogKegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
 
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri IminensPemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifas
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifasSistem endokrin pada saat hamil dan masa nifas
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifas
 
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu NifasKB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomiFaktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 

Similar to komplikasi penyulit kehamilan trimester III

Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanOchien Yochie
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
GracielaAnjanette
 
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-beratNia Aprianti
 
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATANPATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
yetiyuwansyah1
 
Eklamsi
EklamsiEklamsi
Eklamsi
beladian
 
Pre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & EklampsiaPre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & Eklampsia
Erlina Wati
 
Hipertensi Dalam Kehamilan.pptx
Hipertensi Dalam Kehamilan.pptxHipertensi Dalam Kehamilan.pptx
Hipertensi Dalam Kehamilan.pptx
AnandaWulandariM
 
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Operator Warnet Vast Raha
 
Minggu Ke - 9 - Hipertensi dalam Kehamilan.ppt
Minggu Ke - 9 - Hipertensi dalam Kehamilan.pptMinggu Ke - 9 - Hipertensi dalam Kehamilan.ppt
Minggu Ke - 9 - Hipertensi dalam Kehamilan.ppt
LalaNurHidayatulloh
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienMha Agistiani
 
penyuluhan PEB.pptx
penyuluhan PEB.pptxpenyuluhan PEB.pptx
penyuluhan PEB.pptx
Murniati56
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
MeilianiPuspitaSari
 
Hipertensi (kegawatdaruratan)
Hipertensi (kegawatdaruratan)Hipertensi (kegawatdaruratan)
Hipertensi (kegawatdaruratan)
tiaraandini3
 
Penyakit eklampsia
Penyakit eklampsiaPenyakit eklampsia
Penyakit eklampsia
Rsia Muslimat
 
HT kehamilan.pptx
HT kehamilan.pptxHT kehamilan.pptx
HT kehamilan.pptx
imambudigunawan1
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
FebiRatnasari2
 
2 hdk f
2 hdk f2 hdk f

Similar to komplikasi penyulit kehamilan trimester III (20)

Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
 
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATANPATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
 
Mute
MuteMute
Mute
 
Eklamsi
EklamsiEklamsi
Eklamsi
 
Pre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & EklampsiaPre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & Eklampsia
 
Hipertensi Dalam Kehamilan.pptx
Hipertensi Dalam Kehamilan.pptxHipertensi Dalam Kehamilan.pptx
Hipertensi Dalam Kehamilan.pptx
 
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
 
Minggu Ke - 9 - Hipertensi dalam Kehamilan.ppt
Minggu Ke - 9 - Hipertensi dalam Kehamilan.pptMinggu Ke - 9 - Hipertensi dalam Kehamilan.ppt
Minggu Ke - 9 - Hipertensi dalam Kehamilan.ppt
 
Eklamsia lengkap
Eklamsia lengkapEklamsia lengkap
Eklamsia lengkap
 
Eklamsia lengkap
Eklamsia lengkapEklamsia lengkap
Eklamsia lengkap
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 
penyuluhan PEB.pptx
penyuluhan PEB.pptxpenyuluhan PEB.pptx
penyuluhan PEB.pptx
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
Hipertensi (kegawatdaruratan)
Hipertensi (kegawatdaruratan)Hipertensi (kegawatdaruratan)
Hipertensi (kegawatdaruratan)
 
Penyakit eklampsia
Penyakit eklampsiaPenyakit eklampsia
Penyakit eklampsia
 
HT kehamilan.pptx
HT kehamilan.pptxHT kehamilan.pptx
HT kehamilan.pptx
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
 
2 hdk f
2 hdk f2 hdk f
2 hdk f
 

More from tita_chubie

OXYTOCIN
OXYTOCINOXYTOCIN
OXYTOCIN
tita_chubie
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
tita_chubie
 
PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila) PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
tita_chubie
 
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
tita_chubie
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
tita_chubie
 
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
tita_chubie
 
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
tita_chubie
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
tita_chubie
 
MAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAFMAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAF
tita_chubie
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
tita_chubie
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
tita_chubie
 

More from tita_chubie (11)

OXYTOCIN
OXYTOCINOXYTOCIN
OXYTOCIN
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
 
PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila) PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
 
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
 
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
 
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
 
MAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAFMAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAF
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

komplikasi penyulit kehamilan trimester III

  • 2. Komplikasi dan Penyulit Kehamilan Trimester III : Kehamilan dengan Hipertensi
  • 3. Kehamilan dengan Hipertensi Kehamilan dengan hipertensi berarti bahwa seorang ibu telah menderita hipertensi sebelum ibu hamil. Penyebab utamanya terjadi keadaan tersebut adalah karena hipertensi esensial dan penyakit ginjal.
  • 4. PENGERTIAN Hipertensi ≥ 140/90 mmHg Hipertensi adalah adanya kenaikan tekanan darah melebihi batas normal sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4- 6 jam pada wanita yang sebelumnya normotensi. (Prawirohardjo, 2008).
  • 5. A. Hipertensi Esensial Hipertensi kronis yang disebabkan oleh kelainan vaskular yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan.
  • 7. Hipertensi Esensial terbagi 2 yaitu : • Hipertensi Essensial ringan (tekanan darah antara 140/90 mmHg dan 150/95 mmHg) • Hipertensi Esensial berat (tekanan darah > 150/95 mmHg)
  • 8. B. Hipertensi karena kehamilan Hipertensi karena kehamilan adalah hipertensi yang timbul atau diperberat karena kehamilan, hipertensi yang terjadi pertama kali sesudah kehamilan 20 minggu, selama persalinan atau dalam 48 jam pasca persalinan.
  • 9. Lebih sering pada primigravida Hipertensi ini lebih mungkin terjadi pada ibu yang: – Terpapar vili khorialis untuk pertama kalinya – Terpapar vili khorialis yang terdapat jumlah yang banyak seperti kehamilan kembar atau molahidatidosa. – Mempunyai riwayat penyakit vaskuler. – Mempunyai kecenderungan genetik untuk menderita hipertensi kehamilan.
  • 10. Risiko meningkat pada : • Massa plasenta besar (pada gemelli, penyakit trofoblast) • Diabetes melitus • Isoimunisasi rhesus • Faktor herediter • Masalah vaskuler
  • 11. Hipertensi karena kehamilan : • Hipertensi tanpa protein atau edema • Pre-eklampsia ringan (PER) • Pre-eklampsia berat (PEB) • Eklampsia
  • 12. Hipertensi karena kehamilan dan PER sering ditemukan tanpa gejala, kecuali meningkatnya tekanan darah. Prognosis menjadi lebih buruk dengan terdapatnya proteinuria. Terdapatnya proteinuria mengubah diagnosis hipertensi dalam kehamilan menjadi pre-eklampsia.
  • 13. PENGELOLAAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TANPA PROTEINURIA Jika kehamilan <37 minggu Rawat jalan Pemantauan tekanan darah, proteinuria & kondisi janin tiap minggu Bila kondisi janin memburuk atau gangguan pertumbuhan janin -> rawat dan pertimbangjab terminasi kehamilan Jika kehamilan > 37 minggu • Terminasi kehamilan
  • 14. C. Pre Eklampsia Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria Pembagian A. Preeklampsia Ringan (PER) B. Preeklampsia Berat (PEB) C. Eklampsia
  • 15. PREEKLAMSIA Gejalanya : 1. OEDEM : karena retensi cairan, penambahan BB normal ½ Kg/ minggu 2. ALBUMINURIA : karena dinding kapiler lebih mudah dilalui protein, melebihi 5 gram/ 24 jam, 3+ atau 4+ 3. HIPERTENSI : • Kenaikan tensi sistolik > 30mmHg • Kenaikan tensi diastolik > 15mmHg • Tensi > 140/ 90 (patologik)
  • 16. Lanjutan… • OLIGURI : urine < 400 ml/ 24 jam • GANGGUAN PENGLIHATAN, enek, muntah • EDEMA PARU dan cyanosis • NYERI EPIGASTRIUM • HEMOLISIS, TEST FUNGSI HATI : MENINGKAT, TROMBOSIT
  • 17. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Nulipara umur belasan tahun 2. Pemeriksaan antenatal kurang, nutrisi buruk, kurang protein 3. Riwayat preeklamsi atau eklamsi dalam keluarga 4. Penyakit vaskuler hipertensi sebelumnya 5. Kehamilan ganda, Mola hidatidosa, DM, Hidrops fetalis
  • 18. PENATALAKSANAAN Tujuan : • Mencegah kejang dan komplikasi lainnya • Melahirkan bayi hidup • Melahirkan dengan trauma minimal terhadap ibu dan bayi • Mencegah keadaan patologik yang tersisa
  • 19. Pre-eklamsi ringan • Keadaan dimana hipertensi disertai dengan proteinuria dan atau edema setelah kehamilan 20 minggu. • Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui dengan jelas namun patofisiologinya telah diketahui yakni disfungsi atau kerusakan sel endotel vaskuler secara menyeluruh (imunologi, genetik, nutrisi).
  • 20. • Gejala Klinis : – Terjadi kenaikan TD > 30 mmHg atau diastole > 15 mmHg (sistole > 140 mmHg atau < 160 mmHg, diastole > 90 mmHg atau < 110 mmHg ). – Protein urine 0,3 gr/lt dalam 24 jam atau secara kwalitatif (++). – Edema (pretibia, dinding perut, lumbosakral, Wajah/tangan).
  • 21. • Penyulit : • Pre-eklamsi berat sampai eklamsia • Kegagalan pada organ (ginjal,hepar,paru,jantung dan otak) • Gawat Janin • IUFD
  • 22. • Penatalaksanaan : – Rawat Jalan • Banyak istirahat (tidur miring) • Diet tinggi protein rendah karbohidrat • Setiap 2 minggu penilaian kesejahteraan janin ( 30-32 minggu ) NST dan USG. • Dapat diberikan vitamin kombinasi dan aspirin dosis rendah
  • 23. Pre-eklamsi berat • Suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi, protein urine, dan atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
  • 24. • Gejala Klinis : o Kehamilan 20 minggu atau lebih, o TD sistole > 160 mmHg dan diastole > 110 mmHg o Protein urine > 5 gr/24 jam, kwalitatif (++++) o Oligouri (< 500 cc/24 jam) o Kenaikan kadar kreatinin dalam darah o Gejala impending eklamsia (gangguan visus, gangguan serebral, nyeri epigastrium, kejang)
  • 25. • Penyulit : – Eklamsia – Kegagalan pada organ (hepar, ginjal,paru, jantung, otak) – Janin (prematur, IUFD, Gawat janin)
  • 26. • Penatalaksanaan : – Perawatan konservatif di kamar bersalin selama 24 jam.  Tirah baring  Infus RD 5% 60-125 cc/jam  10 gr MgSO4 i.m setiap 6 jam sampai dengan 24 jam pasca persalinan (tidak ada kontraindikasi)
  • 27. Lanjutan…  Antihipertensi Nifedipine 5-10 mg setiap 8 jam  Pantauan produksi urine  Diet tinggi protein rendah karbohidrat  Lakukan penilaian kesejahteraan janin
  • 28. D. Eklamsi • yaitu kelainan akut pada ibu hamil, saat ahmil tua, persalinan atau nifas ditandai dengan timbilnya kejang atau koma, sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre- eklamsi
  • 29. Lanjutan… • Patofisiologinya sama dengan pre- eklamsi, dengan akibat yang lebih serius pada organ-organ hati, ginjal, patu dan jantung. Bisa terjadi perdarahn dan nekrosis.
  • 30. • Gejala Klinis : – Kehamilan lebih dari 20 minggu atau saat persalinan ataupun saat nifas. – Tanda-tanda pre-eklamsi – Kejang, koma – Kadang disertai gangguan fungsi organ.
  • 31. • Pemeriksaan tambahan : – Lab ( proteinuri, fungsi hepar, fungsi ginjal, jantung dan homeostasis ) – Konsultasi kardiologi,optalmologi,neurologi, anatesiologi.
  • 32. • Penyulit : – Ibu ( perdarahan serebral, edema paru, gagal ginjal, payah jantung, sindroma hellp, dan perdarahan posrt partum ) – Anak ( prematuritas, gawat janin, IUFD )
  • 33. • Ada satu tanda eklampsi, bernama konvulsi eklampsi. Empat fasenya antara lain: a) Tahap premonitory b) Tahap Tonic c) Tahap klonik. d) Tahap Comatose
  • 34. • Pengertian Perdarahan Antepartum • Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai suatu kelainan yang berbahaya. Yang dimaksud dengan perdarahan antepartum adalah perdarahan pada trimester terakhir dari kehamilan.Perdarahan antepartum biasanya terjadi pada umur kehamilan setelah 22 minggu. • Perdarahan Antepartum,yaitu : • Solusio plasenta,Plasenta previa,Insertio,Velamentosa,dan Ruptura Sinus.
  • 35. • Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak.Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal ± 2,5 cm dan berat rata- rata 500 gram. Plasenta berhubungan dengan tali pusat, jika letak tali pusat ditengah plasenta maka keadaan ini disebut insertio sentralis, jika letak tali pusat agak ke pinggir, disebut insertio lateralis, dan bila dipinggir disebut insertio marginalis.
  • 36. Fungsi plasenta, antara lain : • Sebagai alat yang memberikan nutrisi pada janin (nutritif) • Sebagai alat yang mengeluarkan sisa metabolisme (ekskresi) • Sebagai alat yang memberikan zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi) • Sebagai alat yang membentuk hormone • Penyalur antibodi ke janin.
  • 37. Perdarahan Antepartum Terdiri Dari : A. Solusio Plasenta  Pengertian Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternal plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua endometrium sebelum waktunya yakni sebelum anak lahir.
  • 38. Definisi ini berlaku dengan masa gestasi diatas 22 minggu atau berat janin diatas 500 gram. Istilah solusio plasenta juga dikenal dengan istilah dengan istilah abruption plasenta atau separasi premature dari plasenta. Placenta dapat lepas seluruhnya yang disebut solusio plasenta totalis atau terlepas sebagian yang disebut solusio plasenta parsialis atau terlepas hanya pada sebagian kecil pinggir plasenta yang sering disebut rupture sinus marginalis.
  • 39. Solusio plasenta dapat dibagi menjadi dua bagian,yaitu:  Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi Biasanya pada jenis ini keadaan penderita lebih buruk,plasenta terlepas luas,uterus keras/tegang, sering berkaitan dengan hipertensi.  Solusio plasenta dengan perdarahan keluar Pada jenis ini biasanya keadaan umum penderita relatif lebih baik,plasenta terlepas sebagian atau inkomplit dan jarang berhubungan dengan hipertensi.
  • 40.  Gambaran Klinis Solusio Plasenta Gambaran klinik penderita solusio plasenta bervariasi sesuai dengan berat ringannya atau luas permukaan maternal plasenta yang terlepas,yaitu solusio plasenta ringan, solusio plasenta sedang, dan solusio plasenta berat.Gejala dan tanda klinis yang klasik dari solusio plasenta adalah terjadinya perdarahan yang berwarna tua keluar melalui vagina, rasa nyeri perut dan uterus tegang terus- menerus mirip his partus prematurus.
  • 41.  Etiologi/penyebab Etiologi solusio plasenta belum diketahui. Keadaan berikut merupakan faktor predisposisi/pemicu timbulnya solusio plasenta,yaitu: 1) Trauma langsung terhadap uterus ibu hamil,seperti : • Terjatuh terutama tertelungkup • Tendangan anak yang sedang digendong • Trauma eksternal lainnya.
  • 42. 2) Trauma kebidanan, artinya terjadi karena tindakan kebidanan yang dilakukan,yaitu : • Setelah dilakukan versi luar • Setelah memecahkan ketuban • Persalinan anak kedua hamil kembar. 3) Faktor predisposisi,yaitu : • Hipertensi • Tali pusat pendek • Tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inferior • Hamil pada usia lanjut • Multiparitas • Bersamaaan dengan pre-eklampsia atau eklampsia • Defisiensi asam folat
  • 43.  Diagnosis Diagnosis solusio plasenta dapat ditegakkan dengan melakukan : 1) Anamnesa • Terdapat perdarahan disertai rasa nyeri • Terjadi spontan atau karena trauma • Perut terasa nyeri • Tampak anemis • Diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin dalam rahim.
  • 44. 2) Pemeriksaan Pemeriksaan fisik umum : • Keadaan umum penderita tampak tidak sesuai dengan jumlah perdarahan. • Tekanan darah menurun,nadi dan pernapasan meningkat. • Penderita tampak anemis. Pemeriksaan khusus  Palpasi abdomen : Perut tegang terus menerus,terasa nyeri saat di palpasi,dan bagian janin sukar ditentukan.
  • 45.  Auskultasi Terdengar denyut jantung janin bervariasi dari asfiksia ringan sampai berat .  Pemeriksaan dalam Terdapat pembukaan,dan Ketuban tegang menonjol.  Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang, dengan ultrasonografi dijumpai perdarahan antara plasenta dengan dinding abdomen. .
  • 46.  Tanda dan Gejala Tanda dan gejala solusio plasenta berat : • Sakit perut bagian atas dan terasa mulas terus menerus • Nyeri tekan pada uterus • Uterus teraba tegang dan bagian janin tidak teraba • Perdarahan pervaginam • Syok • Bunyi jantung janin tidak terdengar lagi. • Air ketuban mungkin telah berwarna kemerah – merahan karena bercampur darah.
  • 47.  Komplikasi Komplikasi pada ibu dan janin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dan lamanya solusio plasenta berlangsung. Komplikasi yang dapat terjadi ibu adalah: • Perdarahan yang dapat menimbulkan variasi turunnya tekanan darah sampai keadaan syok, perdarahan yang terjadi tidak sesuai dengan keadaan penderita anemis sampai syok,dan kesadaran penderita dari baik sampai koma.
  • 48. • Ganguan pembekuan darah disebabkan karena masuknya tromboplastin ke dalam sirkulasi darah menyebabkan pembekuan darah intravaskular dan disertai hemolisis. Selain itu juga terjadi penurunan fibrinogen sehingga hipofibrinogen dapat mengganggu pembekuan darah. • Oliguria • Perdarahan postpartum
  • 49. Komplikasi pada janin : • Perdarahan yang tertimbun dibelakang plasenta mengganggu sirkulasi dan nutrisi ke arah janin sehingga dapat menimbulkan asfiksia ringan sampai berat dan kematian janin dalam rahim • Rintangan kejadian asfiksia sampai kematian janin tergantung pada seberapa bagian plasenta telah lepas dari implantasinya fundus uteri.
  • 50.  Penatalaksanaan penatalaksanaan solusio plasenta,yaitu : 1) Lakukan uji pembekuan darah. 2) Transfusi darah segara. 3) Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) lakukan persalinan segera. 4) Seksio caesarea Seksio caesarea dilakukan jika:  janin hidup,gawat janin,tetapi persalinan pervagina tidak dapat dilaksanakan dengan segera (pembukaan belum lengkap).
  • 51.  Janin mati tetapi kondisi serviks tidak memungkinkan persalinan pervaginam dapat berlangsung dalam waktu singkat.  persiapan cukup dilakukan penanggulangan awal dan segera lahirkan bayi karena operasi merupakan satu- satunya cara efektif untuk menghentikan perdarahan. 5) Partus pervaginam dilakukan apabila : janin hidup,gawat janin, pembukaan lengkap dan bagian terendah didasar panggul,amniotomi (bila ketuban belum pecah) kemudian percepat kala II dengan ekstraksi forcep/vakum.
  • 52. B. PLASENTA PREVIA  Pengertian Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang tidak normal(abnormal), yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jaln lahir (ostium uteri internum). Implantasi yang normal ialah pada dinding depan atau dinding belakang rahim didaerah fundus uteri.
  • 53. Pembagian plasenta previa : • Plasenta previa totalis : jika seluruh pembukaan (ostium uteri internum) tertutup oleh jaringan plasenta • Plasenta previa parsialis : hanya sebagian pembukaan yang tertutup oleh jaringan plasenta • Plasenta previa marginalis : tepi plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan • Plasenta letak rendah : plasenta yang implantasinya rendah tapi tidak sampai ke ostium uteri internum, pinggir plasenta kira-kira 3 atau 4 cm diatas pinggir pembukaan,sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.
  • 54.  Etiologi/Penyebab Etiologi Faktor terpenting terjadinya plasenta previa adalah vaskularisasi yang kurang pada desidua sehingga menyebabkan atrofi dan peradangan pada endometrium. Keadaan ini misalnya terdapat pada : • Multipara,terutama kalau jarak kehamilan yang pendek. • Pada mioma uteri. • Kuretase yang berulang-ulang. • Page 21
  • 55.