Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...yustinatyas
Ikatan kimia merupakan interaksi antara atom-atom yang menentukan sifat suatu zat. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia seperti ikatan ionik, kovalen, koordinasi, logam, dan antarmolekul. Masing-masing memiliki ciri khas seperti sifat, proses pembentukan, dan energi ikatan.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, terutama ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terjadi antara logam dan nonlogam karena perbedaan muatan, sementara ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron antar atom nonlogam.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan logam, termasuk pengertian ikatan logam, pembentukannya, sifat-sifat logam seperti titik leleh dan didih, konduktivitas listrik dan panas, serta pembentukan aloi. Ikatan logam terbentuk ketika elektron valensi logam bergerak bebas di antara inti positif, menghasilkan sifat-sifat khas seperti konduktivitas dan kekuatan.
Ikatan logam terbentuk akibat interaksi antara inti atom logam yang bermuatan positif dengan elektron valensi yang terdelokalisasi dan mudah bergerak di antara atom-atom logam, membentuk sebuah "lautan elektron". Ikatan ini kuat sehingga logam memiliki titik leleh dan didih yang tinggi. Kekuatan ikatan bervariasi antar unsur logam tergantung jumlah elektron valensi dan ukuran atomnya.
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...yustinatyas
Ikatan kimia merupakan interaksi antara atom-atom yang menentukan sifat suatu zat. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia seperti ikatan ionik, kovalen, koordinasi, logam, dan antarmolekul. Masing-masing memiliki ciri khas seperti sifat, proses pembentukan, dan energi ikatan.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, terutama ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terjadi antara logam dan nonlogam karena perbedaan muatan, sementara ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron antar atom nonlogam.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan logam, termasuk pengertian ikatan logam, pembentukannya, sifat-sifat logam seperti titik leleh dan didih, konduktivitas listrik dan panas, serta pembentukan aloi. Ikatan logam terbentuk ketika elektron valensi logam bergerak bebas di antara inti positif, menghasilkan sifat-sifat khas seperti konduktivitas dan kekuatan.
Ikatan logam terbentuk akibat interaksi antara inti atom logam yang bermuatan positif dengan elektron valensi yang terdelokalisasi dan mudah bergerak di antara atom-atom logam, membentuk sebuah "lautan elektron". Ikatan ini kuat sehingga logam memiliki titik leleh dan didih yang tinggi. Kekuatan ikatan bervariasi antar unsur logam tergantung jumlah elektron valensi dan ukuran atomnya.
Logam membentuk ikatan kimia yang kuat akibat penggunaan bersama elektron valensi antar atom-atom logam. Elektron valensi logam bergerak bebas mengitari inti atom dan berbaur dengan elektron valensi lain, membentuk "awan elektron" yang mengikat ion-ion logam positif. Sifat fisik logam meliputi kepadatan, kekuatan, dan konduktivitas panas dan listrik yang tinggi akibat ikatan logam dan elektron bebasnya.
Dokumen ini membahas tentang ikatan kimia, termasuk teori-teori yang menjelaskan ikatan kimia seperti teori valensi dan ikatan elektron berpasangan, serta jenis-jenis ikatan kimia seperti ikatan kovalen, ionik, dan koordinasi.
Slide presentasi ini digunakan dalam perkuliahan kimia dasar di prodi biologi pada semester ganjil 2019. Penekanan materi yaitu terkait ikatan kimia, ikatan intramolekul, dan gaya antar molekul.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga jenis ikatan kimia utama (ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan hidrogen) beserta contoh-contohnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan indikator pencapaian kompetensi inti dalam pelajaran ikatan kimia.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang beberapa jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, ikatan kovalen, perbedaan senyawa ion dan kovalen, serta ikatan hidrogen. Di antaranya menjelaskan bahwa ikatan ion terjadi karena gaya elektrostatik antara ion positif dan negatif, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron oleh dua atom.
Bab 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, dan pengecualian aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai konfigurasi oktet.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, termasuk definisi ikatan kimia, jenis-jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepolaran ikatan kovalen. Dibahas pula contoh-contoh pembentukan ikatan dan struktur Lewis beberapa senyawa."
Dokumen ini membahas tentang ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk antara logam dan nonlogam melalui proses pembentukan ion positif dan negatif. Ikatan kovalen terbentuk karena penggunaan bersama elektron antara dua atom nonlogam, yang dapat berupa ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga. Dokumen ini juga berisi contoh-contoh pembentukan ikatan serta soal-soal untuk memahami k
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolarhallotugas
[1] Ikatan kovalen antaratom dengan keelektronegatifan yang sama bersifat nonpolar, sedangkan ikatan antaratom dengan keelektronegatifan yang berbeda bersifat polar. [2] Molekul dengan ikatan polar dapat menjadi nonpolar jika bentuk molekulnya simetris. [3] Senyawa kovalen polar ditarik oleh medan magnet atau listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan logam dan sifat-sifat logam. Ikatan logam terbentuk antara atom logam akibat gaya tarik antara muatan positif ion logam dengan elektron bebas. Sifat logam meliputi berupa padatan pada suhu ruang, menghantarkan panas dan listrik, titik leleh dan didih tinggi, serta permukaan yang mengkilap.
Dokumen ini membahas tentang ikatan kovalen dan senyawa kovalen. Ikatan kovalen terjadi karena pasangan elektron yang dibagikan bersama antara dua atom. Senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom nonlogam yang memiliki afinitas elektron tinggi dan beda elektronegativitas kecil. Contoh ikatan kovalen adalah ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
Atom-atom dapat membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia antara atom-atom dan antar molekul, seperti ikatan ionik yang terjadi karena perpindahan elektron, ikatan kovalen yang terjadi karena berbagi elektron, ikatan logam yang terjadi karena interaksi elektron bebas, serta ikatan hidrogen dan van der Waals yang melibatkan gaya tarik antar mole
Logam membentuk ikatan kimia yang kuat akibat penggunaan bersama elektron valensi antar atom-atom logam. Elektron valensi logam bergerak bebas mengitari inti atom dan berbaur dengan elektron valensi lain, membentuk "awan elektron" yang mengikat ion-ion logam positif. Sifat fisik logam meliputi kepadatan, kekuatan, dan konduktivitas panas dan listrik yang tinggi akibat ikatan logam dan elektron bebasnya.
Dokumen ini membahas tentang ikatan kimia, termasuk teori-teori yang menjelaskan ikatan kimia seperti teori valensi dan ikatan elektron berpasangan, serta jenis-jenis ikatan kimia seperti ikatan kovalen, ionik, dan koordinasi.
Slide presentasi ini digunakan dalam perkuliahan kimia dasar di prodi biologi pada semester ganjil 2019. Penekanan materi yaitu terkait ikatan kimia, ikatan intramolekul, dan gaya antar molekul.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga jenis ikatan kimia utama (ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan hidrogen) beserta contoh-contohnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan indikator pencapaian kompetensi inti dalam pelajaran ikatan kimia.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang beberapa jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, ikatan kovalen, perbedaan senyawa ion dan kovalen, serta ikatan hidrogen. Di antaranya menjelaskan bahwa ikatan ion terjadi karena gaya elektrostatik antara ion positif dan negatif, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron oleh dua atom.
Bab 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, dan pengecualian aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai konfigurasi oktet.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, termasuk definisi ikatan kimia, jenis-jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepolaran ikatan kovalen. Dibahas pula contoh-contoh pembentukan ikatan dan struktur Lewis beberapa senyawa."
Dokumen ini membahas tentang ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk antara logam dan nonlogam melalui proses pembentukan ion positif dan negatif. Ikatan kovalen terbentuk karena penggunaan bersama elektron antara dua atom nonlogam, yang dapat berupa ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga. Dokumen ini juga berisi contoh-contoh pembentukan ikatan serta soal-soal untuk memahami k
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolarhallotugas
[1] Ikatan kovalen antaratom dengan keelektronegatifan yang sama bersifat nonpolar, sedangkan ikatan antaratom dengan keelektronegatifan yang berbeda bersifat polar. [2] Molekul dengan ikatan polar dapat menjadi nonpolar jika bentuk molekulnya simetris. [3] Senyawa kovalen polar ditarik oleh medan magnet atau listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan logam dan sifat-sifat logam. Ikatan logam terbentuk antara atom logam akibat gaya tarik antara muatan positif ion logam dengan elektron bebas. Sifat logam meliputi berupa padatan pada suhu ruang, menghantarkan panas dan listrik, titik leleh dan didih tinggi, serta permukaan yang mengkilap.
Dokumen ini membahas tentang ikatan kovalen dan senyawa kovalen. Ikatan kovalen terjadi karena pasangan elektron yang dibagikan bersama antara dua atom. Senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom nonlogam yang memiliki afinitas elektron tinggi dan beda elektronegativitas kecil. Contoh ikatan kovalen adalah ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
Atom-atom dapat membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia antara atom-atom dan antar molekul, seperti ikatan ionik yang terjadi karena perpindahan elektron, ikatan kovalen yang terjadi karena berbagi elektron, ikatan logam yang terjadi karena interaksi elektron bebas, serta ikatan hidrogen dan van der Waals yang melibatkan gaya tarik antar mole
ikatan kimia adalah ikatan yang erjadi antara senyawa2 kimia yang terdiri dair ikatan ion dan ikatan kovlen, ikatan kovalen terdiri dari tunggal, rangkap 2, rangkap 3
Ada tiga jenis ikatan kimia antar atom, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik antara ion-ion bermuatan, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom atau lebih. Ikatan logam dihasilkan dari interaksi antara inti atom dan elektron-elektron yang bergerak bebas di antaranya.
Ada tiga jenis ikatan kimia antar atom, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik antara ion-ion bermuatan, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom atau lebih. Ikatan logam dihasilkan dari interaksi antara inti atom dan elektron-elektron yang bergerak bebas di antaranya.
Dokumen ini membahas tiga jenis ikatan kimia, yaitu ikatan kovalen polar dan nonpolar, serta ikatan logam. Ikatan kovalen polar terbentuk ketika elektron tidak dibagikan secara setara antar atom, sedangkan ikatan kovalen nonpolar terjadi ketika elektron dibagikan setara. Ikatan logam terbentuk karena penggunaan bersama elektron valensi antar atom logam, yang menghasilkan delokalisasi elektron dan daya tarik antara
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul, seperti ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam, ikatan hidrogen, dan ikatan Van der Waals. Jenis ikatan terbentuk tergantung pada sifat kimia unsur yang membentuk ikatan, seperti elektronegativitas dan kecenderungan mengisi elektron valensi masing-masing unsur untuk mencapai konfigurasi gas mulia.
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep dasar dalam ikatan kimia, mulai dari konfigurasi elektron gas mulia, aturan oktet, jenis-jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, dan rangkap, serta konsep terkait seperti keelektronegatifan, struktur Lewis, dan penyimpangan aturan oktet.
Materi Pembelajaran Kimia Kelas X
Ikatan Kimia
Ikatan ionnik, Ikatan Kovalen, Ikatan Logam, Struktur Lewis
ikatan kimia terbentuk antara atom unsur membentuk senyawa, ikatan terbentuk dengan dasar aktifitas elektron valensi.
Pondok pesantren Al-As'Adiyah Balikeran
Kertosari, Asembagus, Situbondo
@rimbasadewo (23042001)
Makalah ini membahas tentang dua jenis ikatan kimia yaitu ikatan ion dan ikatan hidrogen. Ikatan ion terbentuk akibat perpindahan elektron antara logam dan nonlogam yang menghasilkan muatan listrik berlawanan. Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen dengan atom yang memiliki elektronegativitas tinggi seperti oksigen, fluor, dan nitrogen. Ikatan hidrogen mempengaruhi sifat-sifat senyawa seperti titik didih yang relatif tinggi.
Ikatan kimia adalah kekuatan yang menarik atom satu sama lain dalam senyawa yang melibatkan interaksi antara elektron valensi atom. Terdapat dua jenis ikatan utama yaitu ikatan ionik dan kovalen. Ikatan ionik terjadi karena adanya transfer elektron antara atom, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron.
Terdapat berbagai jenis ikatan kimia yang terbentuk untuk mencapai kestabilan atom. Ikatan ion terbentuk melalui proses pelepasan dan penarikan elektron antara logam dan nonlogam, sementara ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom atau lebih. Ikatan logam, van der Waals, dan hidrogen juga terbentuk melalui interaksi antar atom atau molekul.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. Suatu elektron dikatakan stabil bila mempunyai delapan elektron pada
kulit teluar nya.
Unsur-unsur pada golongan gas mulia merupakan unsur-unsur yang
paling stabil karena semuanya mempunyai delapan elektron pada kulit
terluarnya. Sehingga unsur-unsur pada golongan VIII A ini sangat
sukar sekali membentuk senyawa.
Adapun konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia adalah sebagai
berikut :
2He
: 1s2
10Ne
: 1s2 2s2 2p6
18Ar
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
36Kr
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4p6
54Xe : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
3.
4. (IKATAN IONIS/ IKATAN IONIK/
IKATAN ELEKTROVALEN)
Ikatan yang terjadi karena adanya serah terima
elektron
Senyawanya → Senyawa ion/ senyawa ionik/ senyawa
ionis/ senyawa elektrovalen
Kadang-kadang disebut juga senyawa polar
INGAT!!!
Senyawa ionik pasti polar…
Senyawa polar belum tentu ionik…..
5. Ikatan ion (elektrovalen) adalah ikatan
yang terjadi karena adanya gaya tarikmenarik elektrostatik antara ion positif dan
ion negatif.
6. Ion positif terbentuk ketika suatu atom
melepaskan elektron.
Atom-atom yang cenderung mudah
melepaskan elektron valensi terletak pada
golongan IA (kecuali H), golongan IIA, dan
golongan IIIA. Masing-masing melepaskan 1
dan 2, dan 3 elektronnya.
8. Ion negatif terbentuk ketika suatu atom
menerima elektron. Atom-atom yang
mudah menerima elektron terletak pada
golongan VA, VIA dan VIIA. Karena
mempunyai afinitas elektron yang besar.
Untuk memperoleh kestabilan, sesuai
dengan aturan oktet, unsur dengan valensi
5, 6 dan 7 akan dengan mudah menerima
elektron.
10. Titik lebur dan titik didih tinggi
Dalam keadaan lebur dan dalam keadaan
larutan dapat menghantar listrik
Keras dan mudah patah
Mudah larut dalam pelarut polar , misal nya
air
Tidak larut dalam pelarut non-polar ,
misalnya alkohol
11. Ikatan kovalen sering disebut juga dengan ikatan
homo polar. Ikatan kovalen adalah ikatan yang
terjadi karena penggunaan bersama elektron
oleh dua atom yang berikatan.
Ikatan kovalen biasanya terjadi antara atom
nonlogam dengan atom nonlogam. Penggunaan
bersama
pasangan
elektron
biasanya
menggunakan notasi titik elektron atau dikenal
dengan struktur lewis.
12. 1. Ikatan kovalen polar
Yaitu ikatan yang terjadi jika pasangan elektron yang
dipakai bersama tarik-menariknya lebih kuat kesalah
satu atom atau dengan kata lain berat muatan positif
dengan negatif tidak berimpit. Sedangkan molekul
senyawa yang terbentuk disebut molekul polar.
Contoh :
HCl
13. 2. Ikatan kovalen non polar
Ikatan kovalen non polar terjadi jika pasangan elektron
yang dipakai berssama tertarik sama kuat oleh kedua
atom yang diberikan atau dengan kata lain, titik berat
muatan positif dan negatif berimpit. Hal ini terjadi jika
ikatan antara atom yang sejenis atau pada ikatan
molekul yang terbentuk simetris.
Contoh : O2, N2, H2 , CH4 dan lain-lain
15. Berdasarkan asal elektron yang digunakan untuk
berikatan, dikenal adanya ikatan kovalen dan
ikatan kovalen koordinasi. Ikatan kovalen terjadi
apabila elektron yang digunakan untuk
berikatan masing-masing berasal dari dua atom
yang berikatan sedangkan ikatan kovalen
koordinasi adalah ikatan yang terjadi apabila
elektron ikatan hanya berasal dari salah satu
atom yang berikatan.
16. Sifat-sifat senyawa kovalen
Titik lebur dan titik didih rendah
Pada umumnya lunak
Sebagai senyawa murni tidak dapat menghantarkan
arus listrik
Larutan dalam pelarut non polar
17. 1.
Ikatan antara ion positif logam dengan awan elektron
dalam logam.
2.
Elektron valensi logam tidak erat terikat
(energi ionisasi rendah).
3.
Logam alkali hanya mempunyai satu elektron valensi,
sedangkan logam transisi dapat menggunakan lebih banyak
elektron dalam pembentukan ikatan logam.
4. Dalam logam orbital atom terluar yang terisi elektron menyatu
menjadi suatu sistem terdelokalisasi yang merupakan dasar
keseluruhannya kisi logam, elektron-elektron valensi bebas
bergerak
18. Sifat-Sifat Logam
1.
Sebagai konduktor listrik.
Karena pengaruh beda potensial
terjadi arus
elektron
logam dapat menghantarkan arus
listrik.
2.
Sebagai konduktor panas.
Karena gerakan elektron yang cepat -Sifat kalor
mengalir
melalui
kisi
logam
dapat
menghantarkan panas.
3. Dapat ditempa.
Lapisan kisi logam dapat digeser tanpa merusak
ikatan logam
logam dapat ditempa dan dapat
direnggangkan menjadi kawat.
19. 1. Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen yang
elektropositif dengan atom lain yang ukurannya
relatif kecil dengan keelektronegatifan yang relatif
besar (F, O, dan N).
2. Ikatan hidrogen juga dapat terjadi jika pasangan
elektron bebas yang tak berikatan dimungkinkan
untuk disumbangkan pada atom hidrogen yang
bermuatan positif.
20. Ada dua macam ikatan hidrogen, yaitu:
1. Intermolekuler. Bila atom hidrogen terjadi antar dua molekul.
Misalnya air, amonia, hidrogen fluorida, asam asetat dan
lainnya.
H
F
H
1.
F
Intramolekuler. Bila ikatan hidrogen terbentuk didalam molekul
itu sendiri. Misalnya: asam salisilat, salisilaldehid, o-nitrofenol,
dan o-aminofenol.
OH
C
O
H
O
22. 1.
Titik didih
Ikatan hidrogen cenderung menaikkan titik didih cairan
serta panas sesuai dengan bertambahnya tarik menarik
intermolekuler dan rotasi molekuler. Dengan demikian
adanya ikatan hidrogen juga memperbesar entropi
penguapan.
2.
Kelarutan
Adanya ikatan hidrogen menyebabkan air dapat menjadi
pelarut yang cukup baik untuk senyawa anorganik.
Senyawa anorganik dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan air. Sementara itu kebanyakan senyawa organik
tidak larut dalam air karena ikatan hidrogen antar
molekul air lebih kuat dari pada ikatan antara molekul air
dengan senyawa organik tersebut.
23. Kekentalan
Cairan yang mempunyai ikatan hidrogen terdiri
atas lapisan-lapisan. Ikatan intermolekul yang
ada dalam cairan yang berada dalam lapisan
yang berbeda. Hal ini berakibat menaikkan
pula kekentalan cairan.
4. Struktur kristal
Hasil yang maksimal dari terbentuknya ikatan
hidrogen berupa struktur rantai (HCN-linier,
methanol, asam formiat dan HF – zig – zag).
Asam oksalat dan KH2O4 dapat membentuk
jaringan tiga dimensi berupa lempengan.
3.
24. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi
oleh perbedaan elektronegativitas. Semakin
besar perbedaannya, semakin besar ikatan
hidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen mempengaruhi titik didih
suatu senyawa. Semakin besar ikatan
hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya.
Senyawa yang dapat membentuk ikatan
hidrogen dengan air kelarutannya menjadi
lebih besar.
25. Semua senyawa biner harus memakai –ida
Jika senyawa biner tersusun dari logam dan bukan logam,
maka aturan –ida disandang oleh unsur bukan logam.
Contoh : MgO
->
Magnesium Oksida
AlCl3
->
Aluminium Klorida
Jika suatu logam mempunyai lebih dari satu macam valesi,
maka ada dua macam penamaan :
1) Valensi suatu logam mempunyai angka romawi dibelakang
nama logam tersebut.
Contoh :
FeO ->
AgCl ->
Besi (II) oksida
Perak (I) klorida
26. 2) Logam dengan valensi rendah, memakai nama latin
yang berakhiran –o dan logam dengan valensi tinggi
memakai nama yang berakhiran –i .
Contoh :
FeO :
ferro oksida
Fe2O3 :
ferri oksida
Jika senyawa biner tersusun dari unsur-unsur bukan
logam, maka terdapat dua cara penamaan :
1) Memekai valensi dengan angka romawi.
Contoh :
Cl2O3 klor (III) Oksida
Cl2O5 Klor (V) Oksida
27. 2) Jumlah masing-masing atom dalam senyawa ditandai
dengan awalan bahasa Yunani.
Mono = 1
heksa = 6
Di
=2
hepta = 7
Tri
=3
okta = 8
Terta = 4
nona = 9
Penta = 5
deka = 10
Contoh :
Cl2O = dikloro monoksida
Cl2O3 = dikloro trioksida
Cl2O7 = dikloro heptaoksida
Sedangkan nama senyawa yang sudah umum tidak usah
menggunakan aturan IUPAC.
Contoh :
H2O = Air
NH3 = Amoniak