Metode pengajaran bahasa kedua suggestopedia melibatkan teknik relaksasi dan musik untuk menciptakan suasana santai guna membuka potensi belajar siswa. Metode ini menekankan penyerapan bahan pelajaran secara tidak tertekan melalui dialog panjang dan latihan mengingat. Hasil studi menunjukkan suggestopedia dapat meningkatkan retensi kosa kata hingga 50 kali lipat dari metode lain.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan pragmatik dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ia menjelaskan bahwa pendekatan pragmatik berfokus pada penggunaan bahasa dalam konteks komunikasi nyata. Dokumen tersebut juga membahas bagaimana kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia saat ini telah mengakomodasi pendekatan pragmatik untuk mencapai tujuan berkomunikasi secara efektif.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara semantik dan pragmatik. Semantik mempelajari makna secara internal atau bebas konteks, sedangkan pragmatik mempelajari makna secara eksternal atau terkait konteks. Meskipun demikian, semantik dan pragmatik saling melengkapi dalam menelaah makna bahasa. Semantik melihat makna sebagai hubungan antara bentuk dan makna, sedangkan pragmatik melihatnya sebagai hubungan antara
Kompetensi dan performansi merupakan konsep penting dalam teori bahasa yang diperkenalkan oleh Noam Chomsky pada tahun 1957. Kompetensi mengacu pada pengetahuan internal seseorang tentang bahasa, sedangkan performansi merupakan realisasi atau penggunaan bahasa dalam berinteraksi. Perbedaan antara kompetensi dan performansi masih menjadi perdebatan hingga saat ini.
Dokumen tersebut membahas cabang-cabang psikolinguistik yang terdiri dari psikolinguistik teoretis, perkembangan, sosial, pendidikan, neuropsikolinguistik, eksperimental, dan terapan. Setiap cabang membahas aspek-aspek tertentu seperti teori bahasa, pemerolehan bahasa, pengaruh sosial terhadap bahasa, peran bahasa dalam pendidikan, hubungan bahasa dan otak, eksperimen terkait b
1. Makalah ini membahas teori-teori kesantunan berbahasa dari berbagai perspektif, mulai dari konsep wajah menurut K'ung Fu-tzu hingga prinsip-prinsip kesantunan berbahasa.
2. Beberapa teori yang dijelaskan meliputi konsep wajah Brown & Levinson, prinsip kerjasama Grice, prinsip kesantunan Leech, dan prinsip saling tenggang rasa Aziz.
3. Makalah ini juga me
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan pragmatik dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ia menjelaskan bahwa pendekatan pragmatik berfokus pada penggunaan bahasa dalam konteks komunikasi nyata. Dokumen tersebut juga membahas bagaimana kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia saat ini telah mengakomodasi pendekatan pragmatik untuk mencapai tujuan berkomunikasi secara efektif.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara semantik dan pragmatik. Semantik mempelajari makna secara internal atau bebas konteks, sedangkan pragmatik mempelajari makna secara eksternal atau terkait konteks. Meskipun demikian, semantik dan pragmatik saling melengkapi dalam menelaah makna bahasa. Semantik melihat makna sebagai hubungan antara bentuk dan makna, sedangkan pragmatik melihatnya sebagai hubungan antara
Kompetensi dan performansi merupakan konsep penting dalam teori bahasa yang diperkenalkan oleh Noam Chomsky pada tahun 1957. Kompetensi mengacu pada pengetahuan internal seseorang tentang bahasa, sedangkan performansi merupakan realisasi atau penggunaan bahasa dalam berinteraksi. Perbedaan antara kompetensi dan performansi masih menjadi perdebatan hingga saat ini.
Dokumen tersebut membahas cabang-cabang psikolinguistik yang terdiri dari psikolinguistik teoretis, perkembangan, sosial, pendidikan, neuropsikolinguistik, eksperimental, dan terapan. Setiap cabang membahas aspek-aspek tertentu seperti teori bahasa, pemerolehan bahasa, pengaruh sosial terhadap bahasa, peran bahasa dalam pendidikan, hubungan bahasa dan otak, eksperimen terkait b
1. Makalah ini membahas teori-teori kesantunan berbahasa dari berbagai perspektif, mulai dari konsep wajah menurut K'ung Fu-tzu hingga prinsip-prinsip kesantunan berbahasa.
2. Beberapa teori yang dijelaskan meliputi konsep wajah Brown & Levinson, prinsip kerjasama Grice, prinsip kesantunan Leech, dan prinsip saling tenggang rasa Aziz.
3. Makalah ini juga me
RPP BAHASA INGGRIS LISTENING SMP KELAS 7 KURIKULUM 2013 Ester Arum
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa kelas VII/1 membahas nama-nama hari dan bulan. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan rekaman suara, lagu, dan lembar kerja untuk membantu siswa memahami dan mengingat nama-nama hari serta bulan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah cooperative learning dengan menekankan pada kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, men
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang mengajarkan nama-nama hari dan bulan dalam bahasa Inggris kepada siswa kelas VII. RPP ini mencakup kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan penilaian pembelajaran. Guru akan mengajarkan nama-nama hari dan bulan secara lisan dan tertulis melalui berbagai kegiatan seperti mengamati, men
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat dan komponen keterampilan berbicara. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa berbicara adalah kemampuan mengubah pikiran menjadi bunyi bahasa yang bermakna, dan terdiri dari penggunaan bahasa lisan, penguasaan isi pembicaraan, serta teknik dan penampilan berbicara. Dokumen juga membahas tentang tes berbicara, jenis tes berbicara, serta te
Dokumen ini membahas tentang ruang lingkup pers, fungsi utama, karakteristik, tipologi, jenis dan wilayah sirkulasi pers, pilar penyangga dan landasan operasional pers. Juga membahas tentang bahasa jurnalistik pers dan pedoman pemakaian bahasa pers yang sesuai dengan EBI, menghindari kalimat singkatan, kata asing, dan menerapkan bahasa yang komunikatif, spesifik serta mengikuti kaidah tata bahasa.
ESP merupakan pendekatan baru dalam pengajaran bahasa Inggris yang berfokus pada kebutuhan khusus bidang ilmu dan profesi tertentu. Tujuannya agar mahasiswa dapat menguasai bahasa Inggris sesuai dengan bidang studinya, seperti kimia, teknik, perhotelan, atau maritim. Karakteristik ESP antara lain menganalisis kebutuhan pembelajar, menggunakan metode yang sesuai dengan bidang ilmu,
Kelompok 5 Psikolinguistik - Aspek Neurologi BahasaRicky Subagya
Dokumen tersebut membahas aspek neurologi bahasa yang mencakup struktur otak, proses berbahasa, fungsi kebahasaan otak, teori lateralisasi dan lokalisasi, serta perbedaan otak pria dan wanita.
Aliran linguistik tagmemik memperkenalkan analisis bahasa berdasarkan satuan-satuan yang disebut tagmem. Tagmem merupakan unsur struktur gramatikal yang memiliki empat dimensi yaitu slot, klas, peran, dan kohesi. Aliran ini bersifat eklektik dan menganalisis bahasa mulai dari tingkat wacana hingga morfem.
Dokumen ini membahas ciri-ciri perbedaan dialek, termasuk perbedaan fonetik, semantik, morfologis, dan leksikal antar daerah. Perbedaan-perbedaan ini dapat menentukan variasi subdialek dan dialek di suatu wilayah.
The audiolingual method was developed in response to the need for language training during World War II. It focused on habit formation through drills and repetition of spoken language. The method aimed to teach fluency through a behaviorist approach but declined in popularity due to criticisms that it was unable to transfer skills and was boring. Noam Chomsky's theory of an innate language faculty also challenged the behaviorist foundations of the audiolingual method.
Wacana tersebut membahas pekerjaan pemeliharaan rutin jalan tol Jakarta-Cikampek yang dilakukan PT Jasa Marga untuk mempersiapkan mudik dan balik Lebaran, yakni rekonstruksi rigid pavement di beberapa kilometer dengan waktu pelaksanaan 24 jam selama beberapa hari.
The document provides a rubric for evaluating descriptive texts on 5 criteria: developing ideas, organizing ideas, grammar, vocabulary, and mechanics. Each criteria is scored on a scale of 1 to 5, with 5 being the highest score. A total score is calculated by adding the scores from each category, with scores ranging from weak (1-5 points), poor (6-11 points), good (12-16 points), satisfactory (17-21 points), to excellent (22-25 points). The rubric is then used to evaluate 4 sample texts, with total scores ranging from 10 to 25 points.
The Direct Method summarized in 3 sentences:
The Direct Method teaches language through demonstration and action without translation, using the target language exclusively in the classroom. It focuses on oral communication skills and inductive grammar learning, emphasizing correct pronunciation and spontaneous use of the language. While motivating for oral skills, it may lack development of reading and writing abilities.
Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis. Secara garis besar dibahas tentang pengertian sintaksis, ruang lingkup kesalahan analisis bahasa pada tataran sintaksis seperti alat-alat sintaksis dan satuan-satuan sintaksis, serta bentuk atau pola kesalahan yang sering terjadi pada tataran sintaksis seperti kesalahan frasa, klausa, dan kalimat.
This chapter discusses linguistic aspect and how it is expressed in English. It defines several aspectual categories such as generic/non-generic, stative/dynamic, durative/punctual, telic/atelic, and discusses how they are expressed through verb inflections, temporal adverbs, and other grammatical constructions. Aspect can be expressed lexically through predicates and grammatically through progressive, perfect, and prospective forms. The chapter also covers locative, possessive and cognitive predicates and how they express ingressive, continuative and egressive aspect.
Suggestopedia is a language teaching method that involves 12 students sitting in a circle facing each other with an instructor providing musical background. It focuses on developing language skills like speaking, listening, reading and writing through activities like listening and memorization, rather than just vocabulary. While it aims to accelerate learning and provide relaxation, it is best for small groups and has limitations for intermediate/advanced levels and material inputs may be questionable.
The past continuous tense describes an action that was ongoing or in progress at a specific time in the past. It is formed using was/were plus the verb ending in -ing. Some examples of its use are "I was studying in the classroom" and "We were discussing biology subject." The tense is useful for describing what someone was doing when another past action occurred.
RPP BAHASA INGGRIS LISTENING SMP KELAS 7 KURIKULUM 2013 Ester Arum
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa kelas VII/1 membahas nama-nama hari dan bulan. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan rekaman suara, lagu, dan lembar kerja untuk membantu siswa memahami dan mengingat nama-nama hari serta bulan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah cooperative learning dengan menekankan pada kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, men
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang mengajarkan nama-nama hari dan bulan dalam bahasa Inggris kepada siswa kelas VII. RPP ini mencakup kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan penilaian pembelajaran. Guru akan mengajarkan nama-nama hari dan bulan secara lisan dan tertulis melalui berbagai kegiatan seperti mengamati, men
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat dan komponen keterampilan berbicara. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa berbicara adalah kemampuan mengubah pikiran menjadi bunyi bahasa yang bermakna, dan terdiri dari penggunaan bahasa lisan, penguasaan isi pembicaraan, serta teknik dan penampilan berbicara. Dokumen juga membahas tentang tes berbicara, jenis tes berbicara, serta te
Dokumen ini membahas tentang ruang lingkup pers, fungsi utama, karakteristik, tipologi, jenis dan wilayah sirkulasi pers, pilar penyangga dan landasan operasional pers. Juga membahas tentang bahasa jurnalistik pers dan pedoman pemakaian bahasa pers yang sesuai dengan EBI, menghindari kalimat singkatan, kata asing, dan menerapkan bahasa yang komunikatif, spesifik serta mengikuti kaidah tata bahasa.
ESP merupakan pendekatan baru dalam pengajaran bahasa Inggris yang berfokus pada kebutuhan khusus bidang ilmu dan profesi tertentu. Tujuannya agar mahasiswa dapat menguasai bahasa Inggris sesuai dengan bidang studinya, seperti kimia, teknik, perhotelan, atau maritim. Karakteristik ESP antara lain menganalisis kebutuhan pembelajar, menggunakan metode yang sesuai dengan bidang ilmu,
Kelompok 5 Psikolinguistik - Aspek Neurologi BahasaRicky Subagya
Dokumen tersebut membahas aspek neurologi bahasa yang mencakup struktur otak, proses berbahasa, fungsi kebahasaan otak, teori lateralisasi dan lokalisasi, serta perbedaan otak pria dan wanita.
Aliran linguistik tagmemik memperkenalkan analisis bahasa berdasarkan satuan-satuan yang disebut tagmem. Tagmem merupakan unsur struktur gramatikal yang memiliki empat dimensi yaitu slot, klas, peran, dan kohesi. Aliran ini bersifat eklektik dan menganalisis bahasa mulai dari tingkat wacana hingga morfem.
Dokumen ini membahas ciri-ciri perbedaan dialek, termasuk perbedaan fonetik, semantik, morfologis, dan leksikal antar daerah. Perbedaan-perbedaan ini dapat menentukan variasi subdialek dan dialek di suatu wilayah.
The audiolingual method was developed in response to the need for language training during World War II. It focused on habit formation through drills and repetition of spoken language. The method aimed to teach fluency through a behaviorist approach but declined in popularity due to criticisms that it was unable to transfer skills and was boring. Noam Chomsky's theory of an innate language faculty also challenged the behaviorist foundations of the audiolingual method.
Wacana tersebut membahas pekerjaan pemeliharaan rutin jalan tol Jakarta-Cikampek yang dilakukan PT Jasa Marga untuk mempersiapkan mudik dan balik Lebaran, yakni rekonstruksi rigid pavement di beberapa kilometer dengan waktu pelaksanaan 24 jam selama beberapa hari.
The document provides a rubric for evaluating descriptive texts on 5 criteria: developing ideas, organizing ideas, grammar, vocabulary, and mechanics. Each criteria is scored on a scale of 1 to 5, with 5 being the highest score. A total score is calculated by adding the scores from each category, with scores ranging from weak (1-5 points), poor (6-11 points), good (12-16 points), satisfactory (17-21 points), to excellent (22-25 points). The rubric is then used to evaluate 4 sample texts, with total scores ranging from 10 to 25 points.
The Direct Method summarized in 3 sentences:
The Direct Method teaches language through demonstration and action without translation, using the target language exclusively in the classroom. It focuses on oral communication skills and inductive grammar learning, emphasizing correct pronunciation and spontaneous use of the language. While motivating for oral skills, it may lack development of reading and writing abilities.
Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis. Secara garis besar dibahas tentang pengertian sintaksis, ruang lingkup kesalahan analisis bahasa pada tataran sintaksis seperti alat-alat sintaksis dan satuan-satuan sintaksis, serta bentuk atau pola kesalahan yang sering terjadi pada tataran sintaksis seperti kesalahan frasa, klausa, dan kalimat.
This chapter discusses linguistic aspect and how it is expressed in English. It defines several aspectual categories such as generic/non-generic, stative/dynamic, durative/punctual, telic/atelic, and discusses how they are expressed through verb inflections, temporal adverbs, and other grammatical constructions. Aspect can be expressed lexically through predicates and grammatically through progressive, perfect, and prospective forms. The chapter also covers locative, possessive and cognitive predicates and how they express ingressive, continuative and egressive aspect.
Suggestopedia is a language teaching method that involves 12 students sitting in a circle facing each other with an instructor providing musical background. It focuses on developing language skills like speaking, listening, reading and writing through activities like listening and memorization, rather than just vocabulary. While it aims to accelerate learning and provide relaxation, it is best for small groups and has limitations for intermediate/advanced levels and material inputs may be questionable.
The past continuous tense describes an action that was ongoing or in progress at a specific time in the past. It is formed using was/were plus the verb ending in -ing. Some examples of its use are "I was studying in the classroom" and "We were discussing biology subject." The tense is useful for describing what someone was doing when another past action occurred.
Suggestopedia is a language teaching method developed by Georgi Lozanov that aims to accelerate language learning through the use of suggestion. It relies on building student trust in the method and creating a relaxed environment. The method has three stages: presentation to relax students and introduce material through dialogues accompanied by music, concerts where students memorize the material while listening to music, and practice through role plays and games. Suggestopedia aims to replace negative assumptions about learning with positive ones to help students unlock their full learning potential.
The document discusses suggestopedia as a method for teaching speaking to young language learners. Suggestopedia was introduced by Georgi Lozanov and aims to harness non-conscious influences to optimize learning. It uses desuggestion and suggestion to lower students' affective filters and motivate their mental potential. Key features include a comfortable classroom environment, the use of Baroque music, peripheral learning from classroom displays, tolerance of errors, limited homework, and integrating music, drama and art. The method involves presentation of materials, concerts with readings accompanied by music, and practice through role-plays and games. Advantages include a comprehensible input approach and learning from both direct instruction and the classroom environment, while disadvantages include potential lack of focus
The document summarizes the educational method known as Suggestopedia, which was developed in the 1980s-1990s. It uses relaxation, music, and suggestion to optimize language learning. Key elements include a positive environment with pictures, color, music, and varied active methods like songs and games. Classes follow four stages - presentation, active concert, passive review, and practice. The goal is to teach languages 3 times faster than conventional methods by relaxing students and presenting material in an engaging way while they are in a receptive state.
Suggestopedia is a teaching method developed by Georgi Lozanov based on how the human brain learns most effectively. It incorporates elements like relaxing music, peripheral learning through environmental cues, and role-playing to create a low-anxiety environment where students can utilize their full mental capacity. Key aspects include comfortable seating, Baroque music played during lessons, using indirect learning like posters, free errors by students, and integrating music, drama and art into lessons. The goal is to "desuggest" psychological barriers through suggestion and authority of the teacher to facilitate rapid language acquisition.
Metode sugestopedia yang dikembangkan Lozanov berfokus pada relaksasi dan musik untuk meningkatkan pembelajaran. Teknik ini memanfaatkan pengaruh tidak sadar untuk mengoptimalkan pembelajaran dengan meminimalisir hambatan psikologis. Metode ini melibatkan unsur-unsur seperti dekorasi kelas yang menarik, musik latar belakang, dan peran guru yang otoritatif.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang lingkungan sebagai sahabat kita, khususnya hubungan antara manusia dan lingkungan.
2. Pembelajaran akan meliputi menyanyikan lagu daerah, gerak dasar mengikuti irama lagu, dan dampak kegiatan manusia terhadap populasi hewan.
3. Siswa diharapkan memahami pentingnya keseimbangan ekosistem dan upaya perbaikan lingkungan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang kegiatan pagi hari dan sila-sila Pancasila. Siswa akan belajar kosakata terkait kegiatan pagi hari melalui gambar dan diskusi, lalu menuliskannya. Mereka juga akan mempelajari bunyi sila-sila Pancasila melalui penjelasan guru dan lagu.
Ketut Sumerjana FASE A-2 (Perangkat Ajar Imitasi Bunyi Pada Tubuh Manusia Dan...Joko Lelurrr
Siswa belajar tentang sumber bunyi dari tubuh manusia dan lingkungan sekitar. Mereka belajar mengidentifikasi dan menirukan berbagai bunyi sederhana dari gerakan tubuh dan lingkungan, serta menciptakan pola ritme sederhana menggunakan bunyi tersebut."
Analisis ruang lingkup fisik manajemen kelas sdn bendorejo 2 pogalan trenggalekNastiti Rahajeng
Berdasarkan dokumen tersebut, ada beberapa poin penting yang dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Pengaturan tempat duduk di SDN Bendorejo 2 dilakukan secara klasikal dan kelompok sesuai kebutuhan pembelajaran.
2. Pemeliharaan ruang kelas, termasuk kebersihan dan keindahan, dilakukan dengan baik melalui piket siswa yang dibimbing guru.
3. Cahaya, ventilasi, dan
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan untuk pelatih hotel. Terdapat diskusi mengenai pembelajaran dewasa, tujuan pembelajaran dewasa, dan ciri-ciri orang yang dapat menerima konsep pembelajaran dewasa. Juga dibahas mengenai jenis-jenis pembelajar seperti pembelajar visual, auditori, kinestetik, dan interpersonal beserta ciri-cirinya.
Artikel ini dimuat di dalam Surat Kabar Guru Belajar Edisi 3, terbitan Komunitas Guru Belajar Kampus Guru Cikal.
Di dalam tulisan dibahas ragam strategi instruksi tata atur/tata kelola untuk kelas musik di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.Edi B Mulyana
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang kegiatan siswa siang hari dan tugas piket. Pembelajaran meliputi membaca teks, menyanyi lagu nama-nama hari, membuat jadwal piket, dan melaksanakan tugas piket. Penilaian dilakukan dengan tes uraian dan rubrik observasi kerja kelompok untuk menyusun jadwal piket.
Teks tersebut membahas metode-metode pengajaran bahasa asing, mulai dari metode terjemahan, metode langsung, metode audiolingual, hingga pendekatan kognitif. Metode-metode tersebut dibedakan berdasarkan prinsip-prinsip dan teknik pengajarannya, serta kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek pembelajaran di sekolah dasar, mulai dari teori Gardner mengenai aspek-aspek intelegensi, perkembangan kognitif menurut Piaget, tipe-tipe belajar siswa, karakteristik pembelajaran di kelas rendah SD serta kegiatan belajar yang sesuai untuk mata pelajaran bahasa dan matematika. Dokumen juga membahas mengenai penggunaan lingkungan sebagai sumber belaj
Pedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep TeknikNineZero
Teknik pengajaran dan pembelajaran merangkumi beberapa teknik seperti sosiodrama, permainan bahasa, perbincangan dan bercerita. Sosiodrama melibatkan lakonan situasi untuk melatih penyelesaian masalah manakala permainan bahasa memberi faedah perkembangan fizikal, sosial dan kognitif. Perbincangan pula memupuk pemikiran kritis dan berkongsi pendapat. Teknik bercerita pula perlu memilih cer
Dokumen tersebut membahas berbagai model pembelajaran yang efektif seperti PAIKEM, Quantum Teaching, Number Heads Together, Think Pair Share, dan Debate. Metode-metode tersebut dirancang untuk meningkatkan partisipasi siswa dan kerjasama antarsiswa dalam pembelajaran.
Rangkuman dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII semester 2 tentang materi Retorika dan teknik berbicara di depan umum adalah sebagai berikut:
RPP ini membahas tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, karakter kebangsaan, serta kegiatan pembelajaran yang ter
Modul ini membincangkan aplikasi pendekatan Kodaly dalam pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Muzik di sekolah rendah. Ia menekankan penggunaan nyanyian solfa, isyarat tangan Curwen, pendengaran dalaman dan aktiviti improvisasi untuk meningkatkan kemahiran murid dalam bidang nyanyian dan pemahaman konsep muzik.
The document provides a schedule and details for thesis simulations for students with student numbers 1 through 12 on Friday July 22nd and students with numbers 13 through 22 on Saturday July 23rd. It then lists the names, student numbers, online usernames, and approved thesis titles for 22 students. The thesis topics cover teaching English vocabulary and language skills to children, teenagers' texting styles, identities in film, and psychological perspectives in movies and novels.
Teenagers have developed unique styles of writing short messages using SMS. This document analyzes common SMS styles used by teenagers, including acronyms, blending, clipping, coinage, compounding, back formation, truncation, and contractions. Examples of each style are provided from SMS messages. The analysis is limited to identifying common styles, the reasons teenagers use them, and any variations in how styles are used. Descriptive analysis is applied to collect example SMS data and relevant theories to describe teenagers' SMS styles.
The document discusses teenagers' short message service (SMS) styles. It provides background on how SMS has become a popular way for teenagers to communicate due to its efficiency and low cost compared to phone calls. The document notes that teenagers often develop their own unique styles of writing SMS messages, including abbreviations, blending of words, clipping or shortening of words, creating new words, combining words, and omitting parts of words. It reviews relevant linguistic theories on word formation processes like acronyms, blending, clipping, coinage, compounding, back formation, truncation, and contractions that relate to the styles teenagers use in writing SMS messages.
The document discusses teenagers' short message service (SMS) styles. It provides background on how SMS has become a popular way for teenagers to communicate due to its efficiency and low cost compared to phone calls. The document notes that teenagers often develop their own unique styles of writing SMS messages, including abbreviations, blending of words, clipping or shortening of words, creating new words, combining words, and omitting parts of words. It reviews relevant linguistic theories about word formation processes like acronyms, blending, clipping, coinage, compounding, back formation, truncation, and contractions that relate to the styles teenagers use in writing SMS messages.
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan tes beradaptasi komputerisasi (CAT) dan teori item response (IRT) yang mendasarinya.
2. CAT bekerja dengan menyesuaikan tingkat kesulitan soal berdasarkan jawaban peserta untuk memperkirakan kemampuan peserta.
3. Dokumen tersebut memberikan contoh implementasi CAT di Prancis untuk menguji kemampuan bahasa asing.
This document contains data on students' test scores for an English for Business course, including their UT scores, conversions to grades, and totals. It includes data for two different class sections (21.3B.01 and 22.3C.01), listing each student's name, ID number, UT score, conversion to grade for UT score, and totals. Instructors are asked to input students' UAS and attendance scores to predict whether students will pass or fail.
This document contains a class roster for a Bahasa Inggris I class with 25 students. It includes each student's name, student ID number, midterm exam score, converted midterm score, final exam score, converted final score, and attendance score. The instructor provided this roster to allow predicting whether each student would pass or fail based on their inputted final exam and attendance scores.
This document contains a class roster for a Bahasa Inggris I course with students' ID numbers, names, UTS scores and conversions. It provides UAS, absence and assignment scores which are all input as 0, presumably awaiting input. It contains 69 students' records with their partial and total scores calculated to predict whether they will pass or fail the course.
Dokumen ini membahas perkembangan teori linguistik abad ke-20, terutama linguistik struktural yang menjelaskan bahwa fakta bahasa yang digunakan sehari-hari berbeda dengan analisis bahasa. Tokoh seperti Boaz dan Saussure meletakkan dasar untuk pemahaman awal perkembangan linguistik.
Kumpulan kata-kata mutiara motivasi hidup memberikan pesan bahwa keberhasilan hanya akan diraih oleh mereka yang berani gagal dan bermimpi besar serta bekerja keras untuk mewujudkannya, serta mengingatkan untuk selalu belajar dari pengalaman dan kegagalan demi terus meningkatkan diri.
The document discusses evidence from brain studies that suggests an innate language capacity in humans. It describes research on language localization in the left and right hemispheres of the brain, including studies of aphasia caused by brain damage. Key areas identified as important for language include Broca's area, Wernicke's area, and the arcuate fasciculus connecting them. The concept of a critical period for first language acquisition is also examined through the case study of "Genie".
Dokumen tersebut membahas tentang konsep strukturalisme dan perkembangannya menjadi pascastrukturalisme. Strukturalisme melihat budaya sebagai sistem struktural yang dinamis dan berubah, dipengaruhi oleh agen-agen budaya didalamnya. Salah satu tokohnya, Barthes, menerapkan konsep signifikan dan signifikat Saussure dalam menganalisis tanda-tanda kebudayaan seperti mitos.
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan sebagai sistem adaptasi dalam mengelola lahan pada dua komunitas petani di Nusa Tenggara Timur, yaitu suku Lio dan Iwanggete. Terdapat perbedaan pandangan antara determinisme lingkungan hingga ekologi budaya dalam pengelolaan lahan dan aturan adat masing-masing komunitas. Status kepemilikan tanah dan perubahan zaman telah mempengaruhi strategi adaptasi kedua komunitas tersebut.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pemahaman pendekatan Les Annales dalam menganalisis kajian budaya khususnya sejarah. Les Annales merupakan mazhab sejarah baru yang berbeda dari pendekatan positivisme (Methodique) yang hanya mengacu pada dokumen arsip. Les Annales memandang sejarah secara lebih komprehensif dengan melibatkan berbagai aspek kehidupan manusia dan mengkaji sejarah dari berbagai
1. Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan tes beradaptasi komputerisasi (CAT) dan teori item response (IRT) yang mendasarinya.
2. CAT bekerja dengan menyesuaikan item-item tes berdasarkan jawaban peserta sebelumnya untuk memperkirakan kemampuan peserta.
3. Dokumen tersebut memberikan contoh implementasi CAT di Prancis untuk mengukur kemampuan bahasa dengan tiga subtes berbeda.
The document discusses three shifts that have occurred in TESOL methods: from CLT to TBLT, from method-based pedagogy to postmethod pedagogy, and from systemic discovery to critical discourse. It outlines Kumaravadivelu's analysis of the transitions in TESOL methods before and after 1990, moving from an initial period of awareness to a period of awakening regarding the limitations of rigid methods and the importance of local context and teacher beliefs. It questions how these changes in perspective have truly impacted everyday classroom teaching practices.
2. Peran dalam Pembelajaran Bahasa Kedua?
Apa ?
Sejarah Perkembangan dan Prinsip Dasar?
Teknik Pelaksanaan Pengajaran
Ciri-ciri?
Keunggulan / Kelemahan
Pembuktian?
Suggestopedia
3. SUGGESTOPEDIA:
PENDEKATAN PENGAJARAN BAHASA KEDUA
YANG BERSIFAT HUMANISTIK
Apa ?
Community Language
Learning, TPR,
The Natural Approach,
The Silent Way,
Suggestopedy.
(Soenjono, 1996:30)
peranan siswa
kebutuhan siswa.
GTM,
Direct Method
guru sebagai pemilik ilmu
siswa hanya sebagai objek
Newer vs Older Methods
4. Metode pengajaran yang berhasil diterapkan pada kelompok-
kelompok kecil dalam situasi dan kondisi tertentu belum tentu dapat
berhasil jika diterapkan pada kelompok-kelompok besar dalam situasi
dan kondisi yang berbeda.
Realita
Dalam belajar bahasa kedua terdapat tiga macam ilmu
pengetahuan (knowledge) yang bahu membahu dalam proses
belajar bahasa kedua, yaitu
Input, Pembelajar jika ingin berhasil dalam belajar bahasa kedua
harus memiliki pengalaman (language exposure)Bialystok, 1980: 46;
Baradja, 1990: 23-24
Knowledge, segala macam informasi dan pengalaman yang
diperoleh si pembelajar harus disimpan di suatu tempat;
Output yaitu kemampuan untuk memahami dan mengutarakan isi
hati
Peran dalam Pembelajaran Bahasa Kedua?
5. Formal, misalnya belajar bahasa Inggris di kelas, membaca buku teks
bahasa Inggris, dan sebagainya, akan memperkaya isi sel yang disebut
Implicit Linguistic Knowledge.
K
e
b
a
h
a
s
a
a
n
Formal Implicit Linguistic Knowledge.
Informal Explicit Linguistic Knowledge
Real Life Xp Other Knowledge.
Informal seperti mendengarkan TV, membaca novel bahasa Inggris,
berkomunikasi dalam bahasa Inggris, akan memperkaya isi sel sel yang
disebut Explicit Linguistic Knowledge.
Pengalaman dalam belajar ilmu yang bermacam-macam (geografi, fisika,
kedokteran, dan sebagainya) akan memperkaya isi sel yang disebut Other
Knowledge.
Tiga macam sel ini akan bahu membahu mempermudah pembelajar dalam
belajar bahasa kedua.
6. Metode ini dirintis pada tahun 1975 di Bulgaria oleh Georgi Lozanow
C:Documents and SettingsJuniato Sidauruk SSMy DocumentsDownloadsVideoGeorgi Lozanov
Sliven 1.05.2010.flv melakukan penelitian mengenai pengajaran bahasa asing.
Pada awal perkembangannya, suggestopedia hanya dicoba di negara-negara
Eropa Timur seperti Uni Soviet, Jerman Timur, dan Hongaria
Sebagai seorang dokter, psikoterapis, dan ahli fisika, Lozanov percaya bahwa
teknik-teknik relaksasi (persantaian) dan konsentrasi akan menolong para
pembelajar membuka sumber-sumber bawah sadar mereka dan memperoleh
serta menguasai jumlah kosa kata yang lebih banyak dan juga struktur-struktur
yang lebih mantap daripada yang mungkin pernah mereka pikirkan (Richards
dan Rodgers, 1993, 2001). C:Documents and SettingsJuniato Sidauruk SSMy
DocumentsDownloadsVideoAwesome music Suggestopedia Baroque.flv
Menurut Lozanow, sebagai landasan yang paling dasar suggestopedia adalah
suggestology, yakni suatu konsep bahwa manusia bisa diarahkan untuk
melakukan sesuatu dengan memberikannya sugesti. Pikiran harus dibuat
setenang mungkin, santai, dan terbuka sehingga bahan-bahan yang
merangsang saraf penerimaan bisa dengan mudah diterima dan dipertahankan
untuk jangka waktu yang lama (Soenjono, 1996:63).
Sejarah Perkembangan dan Prinsip-prinsip Dasar
7. Mencakup suasana sugestif di tempat penerapannya, dengan cahaya yang lemah
lembut, musik yang sayup-sayup, dekorasi ruangan yang ceria, tempat duduk yang
menyenangkan, dan teknik-teknik dramatik yang dipergunakan oleh guru dalam
penyajian bahan pembelajaran.
Secara total bertujuan membuat para pembelajar santai, yang memungkinkan mereka
membuka hati untuk belajar bahasa dalam suatu model yang tidak menekan atau
membebani para siswa. (Richards dan Rodgers, 1993:142, 2001).
Dalam pengajaran bahasa, suasana tenang yang dibutuhkan dicapai dengan berbagai
cara, salah satu di antarnya adalah yoga. Pada saat sebelum siswa mulai pelajaran,
siswa diminta untuk melakukan yoga yang tujuan utamanya adalah untuk
menghimpun kemampuan yang hipermnestik, yaitu suatu kemampuan supermemory
yang luar biasa.
Di samping perlunya menggali hipermnesia ini, diperlukan pula atmosfer fisik yang
mendukung proses belajar mengajar. Atmosfer ini diciptakan dengan pemilihan
ruangan yang kondusif untuk proses pembelajaran. Misalnya ruang kelas ini dilengkapi
dengan kursi yang enak diduduki dan diatur agar bisa santai dan diterangi dengan
lampu-lampu yang redup serta diiringi dengan latar belakang musik yang sesuai
dengan jiwa bahan pembelajaran yang diberikan.
C:Documents and SettingsJuniato Sidauruk SSDesktopsuggestopediaBWV1117-Bach-
AllMenMustDie.mp3
Ciri-ciri?
8. Tidak percaya pada penggunaan laboratorium bahasa dan
Tidak pula percaya pada latihan-latihan struktural yang ketat.
Latihan dalam bentuk tubian yang mekanistik dipandang tidak akan mendatangkan hasil
yang baik.
Sebaliknya, suggestopedia menekankan pada penyerapan mental dari bahan
pembelajaran yang diterima untuk kemudian direnungkan, dicamkan, dan dipakai
bersama siswa lain di kelas.
Bagaimana?
Pada umumnya, bahan pelajaran diberikan dalam bentuk dialog yang sangat panjang. Dialog
dalam suggestopedia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(1) penekanan pada kosa kata dan isi,
(2) dasar pembuatan dialog adalah keadaan atau peristiwa hidup yang riil,
(3) harus secara emosional relevan,
(4) memiliki kegunaan praktis, dan
(5) kata-kata yang baru diberi garis bawah dan disertai transkripsi fonetis untuk lafalnya (Soenjono,
1996:64).
Keunggulan / Kelemahan
9. Kelemahan
Suggestopedia juga memiliki beberapa kelemahan. Omaggio (1986:85)
menyatakan bahwa kelemahan metode ini terletak pada bahan masukan secara
pedagogis dipersiapkan terlalu eksklusif dan aspek pemahaman membaca dan
menyimak terlalu terbatas.
Steinberg (1986:193) mengemukakan bahwa suggestopedia hanya cocok untuk
kelas-kelas yang kecil dan belum ada ketentuan dan persiapan bagi tingkat-tingkat
menengah dan lanjutan.
Soenjono (1996:66) memberikan kritik yang realistis terhadap penerapan
suggestopedia. Menurutnya, apabila metode ini diterapkan di Indonesia maka
akan terjadi pertentangan antara prinsip dasar suggestopedia dengan realitas
yang dihadapi para guru di sekolah. Sebagai guru bahasa di sekolah, mereka
harus mengikuti suatu sistem kurikulum yang berlaku, dan sudah barang tentu
sekolah tidak mungkin menyediakan ruang yang besar untuk gerakan fisik siswa
atau pun ruangan yang nyaman dengan musik klasik, dekorasi ruang yang cerah,
dan persyaratan penciptaan kondisi suggestopedia lainnya
10. Sangat unik. Untuk kelas yang intensif, 4 jam/hari, 6 x seminggu, selama 1 bulan. Jadi, satu paket pelajaran terdiri atas 96 jam
tatap muka. Untuk menjaga atmosfer kelas agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan, maka jumlah siswa yang paling ideal
adalah dua belas, lebih baik jika terdiri atas 6 pria dan 6 wanita.
Teknik Pelaksanaan Pengajaran
Review
New
Material
Séance
Menurut Richards dan Rodgers (1993:150-151; Soenjono, 1996:64-65; Tarigan, 1988: 262-263), kegiatan
pengajaran bahasa dengan suggestopedia terdiri atas tiga bagian:
1. Tinjauan kembali atau mengulang bahan pelajaran hari sebelumnya. Ini dilakukan dalam bentuk
percakapan, permainan, sketsa, cerita lucu, dan akting. Bila siswa membuat kesalahan, ia dibetulkan
tetapi dengan nada yang mendorong ke arah positif. Pada bagian ini, praktik yang mekanistik harus
dihindari.
2. Bahan baru disajikan dalam konteks melalui dialog-dialog panjang dan caranya tidak jauh berbeda
dengan cara yang tradisional: bahan disajikan dan diperagakan, diikuti dengan keterangan kata-kata baru
dan tata bahasa. Dialog yang dipergunakan sebagai bahan pelajaran harus relevan, riil, menarik, dan
dipergunakan sesuai dengan isinya
3. Séance. Séance adalah tujuannya untuk reinforcement bahan baru pada taraf bawah sadar. Pada tatap
muka ini siswa duduk-duduk dan menyantaikan diri mereka dengan postur duduk yang dinamakan
Savasana. Kegiatan séance terdiri dari dua macam, yang aktif dan yang pasif, dan kegiatan ini
berlangsung selama 1 jam. (Bagaimana pelaksanaannya? Ditampilkan pada slide berikutnya)
11. Teknik Pelaksanaan Pengajaran
Séance
3. Séance. Séance tujuannya untuk reinforcement bahan baru pada taraf
bawah sadar. Pada tatap muka ini siswa duduk-duduk dan menyantaikan
diri mereka dengan postur duduk yang dinamakan Savasana. Kegiatan
séance terdiri dari dua macam, yang aktif dan yang pasif, dan kegiatan ini
berlangsung selama 1 jam. Pada kegiatan aktif, siswa melakukan kontrol
terhadap pernapasan dengan ritme sebagai berikut: 2 detik pertama
menarik napas, 4 detik kemudian tahan napas, dan 2 detik terakhir
istirahat. Proses ini diulang-ulang selama sekitar 25 menit. Pada dua
detik tarikan napas, guru menyajikan bahan dalam bentuk bahasa pertama
untuk memberikan siswa kesempatan mengerti apa yang akan disajikan
dalam bahasa kedua. Pada detik ketiga sampai keenam, siswa menahan
napas dan guru menyajikan bahan dalam bahasa kedua. Pada saat ini
siswa boleh melihat buku teks dan mengulang secara mental bahan yang
sedang disajikan. Pengulangan mental yang merupakan bagian dari inner
speech ini oleh para ahli ilmu jiwa Eropa Timur dianggap sangat
bermanfaat untuk mengembangkan hypermnesia. Pada dua detik terakhir
dari siklus pertama ini siswa melakukan istirahat pernapasan untuk
selanjutnya mengulangi siklus kedua, ketiga, dan sebagainya. Bagian yang
pasif dari séance selanjutnya, yang sering juga disebut bagian konser,
berlangsung sekitar 20-25 menit. Pada bagian ini siswa mendengarkan
suatu macam musik gaya baroque, C:Documents and SettingsJuniato
Sidauruk SSMy DocumentsDownloadsVideoBaroque Music for
Concentration.flv yakni bentuk musik yang berasal dari abad ke-17 yang
penuh dengan ornamentasi dan improvisasi, efek-efek yang kontrastif
seperti tercermin pada karya Bach dan Handel. Para siswa menutup mata
dan memeditasikan bahan yang diperdengarkan. Konser ini berakhir
dengan bunyi seruling yang cepat dan gembira sehingga tergugahlah para
siswa dari meditasi mereka masing-masing.
C:Documents and SettingsJuniato Sidauruk SSMy
DocumentsDownloadsVideoBaroque Music for Concentration.flv
12. Apabila prosedur tersebut dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang kondusif,
metode suggestopedia akan dapat memberikan hasil yang luar biasa. Dalam hal
retensi kosa kata untuk bahasa Jerman, Perancis, Inggris, dan Italia, rata-rata
retensinya mencapai 93,16%. Bahkan setelah diselingi waktu sampai hampir tiga
tahun pun retensi kosa kata masih sempurna.
Para pengikut Lozanov menghasilkan angka yang berbeda-beda. Dalam
percobaannya dengan kata-kata bahasa Spanyol, Bordon dan Schuster
menyatakan suggestopedia memberikan hasil 2,5 kali lebih baik daripada metode
yang lain. Guru-guru di Iowa sedikit lebih baik, yakni mereka memerlukan hanya
sepertiga dari waktu yang diperlukan oleh metode lain. Klaim tertinggi dinyatakan
oleh Ostrander dan Schruder yang menyatakan bahwa suggestopedia bisa
menghasilkan sampai 50 kali lebih baik daripada metode lain (Bancroft dalam
Soenjono, 1996:66).
Pembuktian
13. Lozanow yang menyatakan bahwa dalam
suggestopedia tugas pertama dan
tertinggi seorang guru adalah to liberate
and encourage the student
(membebaskan dan mendorong siswa)
Pendekatan suggestopedia termasuk
pendekatan yang bersifat humanistik,
karena suggestopedia dalam
penerapannya mengutamakan peranan
siswa, berorientasi pada kebutuhan
siswa, dan adanya the balance of power
dalam kelas, yaitu derajad kebebasan,
otonomi tanggung jawab, dan kreativitas
yang menjadi bagian siswa.
14. Untuk mendorong siswa yaitu dessuggestion yang lemah lembut dan tak
langsung. Untuk menumbuhkan learning dan untuk dapat menggali potensi
siswa yang terpendam dilakukan dengan mendasarkan pada 3 prinsip, yaitu:
(1) joy and psychorelaxation atau kegembiraan dan kesantaian secara
psikologis,
(2) kemampuan memanfaatkan/ reserve powers, yaitu bagian otak yang oleh
kebanyakan siswa tidak dapat dimanfaatkan, dan
(3) kerjasama yang harmonis antara the conscious dan the unconscious.
How to liberate and encourage the student?
Menurut Lozanow, hanya dalam keadaan gembira dan tenang
siswa akan dapat menggunakan potensinya yang terpendam.
Banyak guru setuju bahwa rasa takut dan bosan adalah musuh
utama learning. Rasa gembira dan tenang merupakan prasyarat
bagi proses belajar yang efektif dan cepat. Ini berarti bahwa dalam
mempelajari bahasa siswa harus merasa aman, tak terancam,
santai, dan juga tertarik pada pelajaran dan merasa terlibat dalam
berbagai kegiatan yang bermakna dalam bahasa yang
dipelajarinya.