SlideShare a Scribd company logo
PSIKOLINGUISTIK – ASPEK NEUROLOGI BAHASA
(KELOMPOK 5)
• PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
• FAKULTAS BAHASA DAN SENI
• UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
• 2018
Dosen Pengampu
Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
ASPEK
NEUROLOGI
BAHASA
O L E H :
D E S I N U R H AYAT I
H I L M Y N A U FA L F U R Q O N
T I N A I R AWAT I
S H A FA R A N U R WA H Y U R I S K I TA
PROSES BERBAHASA
Proses berbahasa dimulai dari enkode semantik,
enkode gramatikal, enkode fonologi, yang
dilanjutkan dengan dekode fonologi, dekode
gramatikal, dan diakhiri dengan decode
semantic. Proses enkode semantik dan enkode
gramatikal terjadi di dalam otak penutur,
sedangkan enkode fonologi dimulai dari otak
penutur lalu dilaksanakan oleh alat ucap di
dalam rongga mulut penutur, Begitupun
sebaliknya. Bila alat-alat fisiologis pendengar
berada dalam keadaan sehat-normal maka
proses berbahasa berjalan baik.
Proses berbahasa lebih bersifat dua arah. Dan
semua proses itu dikendalikan oleh otak
• 40%
• 1350 gram
• “nanochephalic
450 gram
• Bersifat
manusiawi,
seperti :
• Pendengaran
• Ujaran
• Pengontrolan
alat ujaran
• 70%
• 450 gram
• Lebih banyak
dikendalikam
oleh insting
STRUKTUR OTAK S
PERTUMBUHAN OTAK
Pertumbuhan otak menurut Voolpe (1987), terdiri dari 6 tahap, yaitu SBB:
Pembentukan Tabung Neural
Profilerasi selular untuk membentuk
calon sel neuron dan glia.
Perpindahan selular dari germinal
supendemal ke korteks
LANJUTAN
Deferensiasi selular menjadi neuron
spesifik
Perkembangan akson dan dendrit yang
menyebabkan bertambahnya sinaps
Elimenisi selektif neuron, sinaps, dan
sebagainya untuk spesifikasi
• Meskipun sel otak dapat tumbuh dengan cepat saat
bayi dalam kandungan, dan mampu
memperbaharui diri ketika mengalami luka, namun
adanya pertumbuhan dianggap tidak masuk akal.
Hal ini terjadi karena ada beberapa sel otak yang
mati dan tidak dapat diperbaharui lagi. Stroke dan
berbagai penyakit yang disebabkan oleh kerusakan
otak menjadi bukti bahwa tidak ada lagi
pertumbuhan sel otak pada manusia dewasa.
• Pada tahun 1988 para peneliti Swedia
menggunakan zat yang terintegrasi dalam DNA dari
sel terpisah untuk meneliti sel tumor pada pasien
kanker. Setahun kemudian, zat tersebut ditemukan
dalam hippocamuspada pasien yang telah dibedah
setelah kematian mereka. Menurut Dr. Fred H.
Gage, ahli saraf di Salk institute, La Jolla,
California, temuan tersebut membuktikan bahwa
otak manusia mampu membuat sel baru dalam
wilayah otak yang berurusan dengan meori jangka
pendek.
FUNGSI KEBAHASAAN OTAK
Phineas Gage
(1848)
PAUL BROCA (1861) DAN CARL WERNICKE (1873)
Kerusakan pada daerah yang sama pada hemisfer
kanan tidak menimbulkan pengaruh mendapat
kesulitan dalam menghasilkan ujaran.
Penemuan ini menjadi dasar, bahwa kemampuan
Bahasa terletak di belahan atau hemisfer kiri otak.
Dan daerah tersebut perperan penting dalam proses
dan perwujudan Bahasa.
Seorang pasien memiliki kelainan wicara, yakni tidak
mengerti maksud pembicaraan orang lain, tetapi
masih dapat berbicara sekadarnya.
Penyebabnya, terdapat kerusakan otak bagian
belakang (temporalis). Berdasarkan hal tersebut,
daerah Wernicke berperan dalam pemahaman ujaran.
Bagan dari
Simanjuntak (1990)
Psikolinguistik, hlm
122.
MENURUT KRASHEN (1977) MENGEMUKAKAN LIMA ALASAN YANG
MENDASARI KESIMPULAN ITU. ALASAN ITU ANTARA LAIN SEBAGAI
BERIKUT :
1. hilangnya kemampuan
berbahasa akibat
kerusakan otak lebih
sering disebabkan oleh
kerusakan jaringan saraf
hemisfer kiri daripada
hemisfer kanan.
2. ketika hemisfer kiri
dianetesia kemampuan
berbahasa menjadi hilang;
tetapi ketika hemisfer
kanan dianestesia
kemampuan berbahasa
tetap ada.
3. sewaktu bersaing
dalam menerima masukan
bahasa secara
bersamaan dalam tes
dikotik, ternyata telinga
kanan lebih unggul dalam
ketepatan dan kecepatan
pemahaman daripada
telinga kiri. Keunggulan
telinga kanan karena
hubungan antara telinga
kanan dan hemisfer kiri
lebih baik daripada
hubungan telinga kiri
dengan hemisfer kanan
LANJUTAN
4. ketika materi bahasa diberikan
melalui penglihatan mata kanan dan
mata kiri, maka ternyata penglihatan
kanan lebih cepat dan lebih tepat
dalam dalam menangkap materi
bahasa daripada penglihatan kiri.
Keunggulan penglihatan kanan itu
karena berhubungan antara
penglihatan kiri dan hemisfer kanan.
5. pada waktu melakukan kegiatan
berbahasa baik secara terbuka
maupun tertutup. Hemisfer kiri
menunjukkan kegiatan elektris lebih
hebat daripada hemisfer kanan. Hal
ini diketahui melalui analisis
gelombang otak. Hemisfer yang lebih
aktif lebih sedikit dalam menghasilkan
gelombang alpha.
TEORI
LATERALISASI &
LOKALISASI
TEORI LATERALISASI
Pakar psikologi banyak yang meragukan teori lateralisasi,
bahwa pusat-pusat bahasa dan ucapan berada pada hemisfer kiri.
Mereka berpendapat bahwa seluruh otak berperan dalam proses
pemahaman dan produksi bahasa. Pendapat ini dalam psikologi
disebut Holisme (Simanjuntak,1990).
Namun dari bukti-bukti eksperimental yang dilakukan terhadap
otak yang normal kebenaran teori literalisasi ini dapat
dipertimbangkan. Dibuktikan dengan beberap eksperimen yang
pernah dilakukan untuk membuktikan teori ini.
a. Tes Menyimak Rangkap (Dichotic Listening)
Dikemukakan oleh Broadbent (1945). Tes ini didasarkan pada teori hemisfer kiri
menguasai kerja anggota tubuh sebelah kanan dan begitu juga sebaliknya.
Perhatikan gambar berikut
Mendengarkan pasangan kata (boy dan girl). Pada waktu yang sama dan
kenyaringan yang sama. Dan ternyata kata boy yang didengar di telinga kanan
dapat diulangi dengan baik dari pada kata girl. Itu menandakan telinga kanan
(hemisfer kiri) lebih peka terhadap bunyi-bunyi bahasa dibandingkan hemisfer
kanan.
b. Tes Stimulus Elektris (Electrical Stimulation of Brain)
Tes ini membuktikan bahwa hemisfer kiri untuk bahasa menjadi sulit dibantah. Tes
ini dilakukan dengan pusat bahasa di otak distimuluskan dengan aliran listrik melalui
talamus lateral kiri (struktur jaringan dalam otak) sehingga menimbulkan anomia, di
mana subjek tidak bisa menyebutkan nama benda yang di depannya padahal
sebelumnya ia lancar berbicara
c. Tes Grafik Kegiatan Elektris (Electric-Enchepalo-Graphy)
Tes ini dilakukan oleh Whitaker(1971) untuk mengetahui adakah aliran listrik
pada otak apabila seseorang sedang bercakap-cakap dan kalau ada bagian
manakah yang mendapatkan aliran listrik ini, teori ini membuktikan bahwa
lateralisasi bahasa ada di hemisfer kiri, sedangkan hemisfer kanan untuk fungsi lain
yang bukan bahasa
d. Tes Wada (Tes Amysal)
Dalam tes ini obat sodium amysal diinjeksikan ke sistem
peredaran salah satu belahan otak. Belahan yang
mendapatkan suntikan ini akan mengalami kelumpuhan
sementara. Jika hemisfer kanan yang menerima maka bagian
tubuh kiri tidak berfungsi tetapi fungsi bahasa tidak terganggu.
Tes ini membuktikan bahwa hemisfer kiri adalah pusat bahasa
di dalam otak
e. Teknik Fisiologi Langsung (Direct Physiological
Technique)
Tes ini merekam secara langsung getaran-getaran
elektris pada otak dengan cara Tes Stimulus Elektris
setelah telinga kiri dan kanan secara berturut-turut
diperdengarkan bunyi bising dan ujaran bahasa. Hasilnya
bunyi bising terekam di hemisfer kanan sedangkan ujaran
bahas di hemisfer kiri
f. Teknik Belah-Dua Otak (Bisected Brain Tecchnique)
Teknik ini kedua hemisfer sengaja dipisahkan dengan memotong korpus
kolosum (organ yang menghubungakn hemisfer) kemudian tangan kiri
subjek (pasien) diletakan sebuah benda misalnya kunci, tenyata subjek
mampu mengenali benda dengan cara memperagakan sedang
membuka pintu tetapi tidak dapat menyebutkan nama benda itu. Karena
penyebutan benda dilandasi dengan kinerja hemisfer sebelah kiri,
sedangkan tangan kiri subjek yang memegang benda tersebut dilandasi
hemisfer kanan
T E O R I L O K A L I S A S I
Teori ini berpendapat bahwa pusat bahasa dan ujaran berada
di daerah Broca dan Wernicke, perhatikan gambar!
Wilayah otak yang ada kaitan dengan berbahasa. Hand dan
writing wilayah yang mengendalikan tangan kanan. Speech dan
face mengendalikan saraf dan ucapan. auditory memproses
bahasa lisan melalui telinga kanan. Tactile memproses
penginderaan melalui kulit, saraf, dan tangan kanan. Visual
memproses bahasa tulis. Frontal, parental, occipital, dan temporal
tidak ada pengaruh dalam proses berbahasa
Ada beberapa cara untuk menunjukan
teori lokalisasi ini. Antara lain yaitu:
Teknik
Stimulus
Elektrik
Teknik
Perbedaan
Anatomi
Otak
Cara
Melihat
Otak
dengan
PET
TEKNIK STIMULUS OTAK
TEKNIK PERBEDAAN ANATOMI OTAK
Teknik ini dilakukan dengan menstimulasi bagian-bagian tertentu
permukaan korteks dengan aliran listrik, hanya ada tiga bagian saja yang
terdapat kelainan-kelainan yang merusak bahasa:
1. Bagian depan girus tengah sebelah bawah lobus depan kiri (Broca)
2. Bagian medan temporo-pariental posterior (Wernicke)
3. Medan motor suplementer permukaan tengah belahan korteks (korteks
motor)
Untuk membuktikan bahwa hemisfer kiri lebih besar dari hemisfer kanan, lalu
Levistsky (1968) meganalisis secara terperinci 100 otak manusia dan menemukan
planun temporale (daerah bahasa) jauh lebih besar dibandingkan dengan hemisfer kiri.
Cara Melihat Otak dengan PET (Pasitron Emission
Tomography)
Dengan PET kita bisa melihat bagian-bagian otak
terutama korteks, pada saat bagian itu sedang berfungsi.
Caranya, setengah jam sebelu kepala subjek (pasien)
dimasukan kedalam PET, cairan glukosa beradioaktif
diinjeksikan ke lengan subjek. Jika bagian otak bekerja dia
memerlukan glukosa yang banyak. Maka dengan glukosa ini
proses pemikiran dalam otak yang bekerja memerlukan
glukosa akan tampak bersinar dan bergerak.
HEMISFER YANG DOMINAN
HEMISFER ADALAH DUA SISI SIMETRIS YANG
MEMBAGI OTAK BESAR. HEMISFER INI BIASANYA DISEBUT JUGA
BELAHAN OTAK. HEMISFER INI TERDIRI DARI BAGIAN KIRI DAN
KANAN. HEMISFER KIRI MEMILIKI CARA KERJA YANG BERSIFAT
LEBIH ANALISIS DAN RASIONAL SEDANGKAN HEMISFER KANAN
MEMILIKI GAYA KOGNITIF YANG LEBIH
BERSIFAT HOLISTIK DAN INTUITIF.
SEJALAN DENGAN PENDAPAT YULE DAN WHITAKER, KRASHEN
MENGATAKAN BAHWA MESKIPUN TERDAPAT KEUNGGULAN PADA
HEMISFER KIRI, TETAPI TIDAK SEMUA ASPEK BAHASA DIBATASI
PADA HEMISFER KIRI ITU. KRASHEN LEBIH JAUH MENGATAKAN
BAHWA CARA KERJA HEMISFER SETIAP ORANG BERVARIASI.
Yule
(1985)
Whitaker
(1977)
Krashen
(1977)
KRITIK TERHADAP TEORI LATERALISASI DAN
LOKALISASI SEBAGAI HASIL PENELITIAN LEBIH
LANJUT BERUJUNG LAHIRNYA HEMISFER YANG
DOMINAN YANG MUNGKIN PADA HEMISFER KIRI
ATAUPUN KANAN.
Kiri
(Broca dan
Wernicke)
Kanan
(Genie)
OTAK WANITA
Temuan mutakhir di bidang neurologi
menegaskan bahwa otak wanita lebih
unggul dari otak pria.
LEBIH SEIMBANG
Para ahli memperkirakan ada
kaitannya dengan kemampuan
wanita menggunakan kedua
belah hemisfernya ketika
membaca atau melakukan
kegiatan verbal lainnya.
Sedangkan pria hanya
menggunakan salah satu
hemisfernya.
LEBIH TAJAM
Wanita memiliki ketajaman indra
yang lebih dari pria, baik
penglihatan maupun
pendengaran. Bahkan wanita
memiliki ketajaman ingatan dan
perasaan daripada pria.
LEBIH AWET DAN SELEKTIF
Menurut Ruben Gur, jaringan otak pria menyusut tiga kali lebih
cepat daripada otak wanita. Meskipun wanita juga mengalami
penyusutan jaringan ketika bertambah tua tubuhnya memiliki
kecenderungan untuk menghemat apa yang ada, termasuk
otaknya.
PENINGKATAN KEMAMPUAN
OTAK: MEMBACA DENGAN
KEDUA BELAH OTAK
Teori
lateralisasi
dan lokalisasi
Wilayah-wilayah tertentu
dalam otak memiliki
fungsi-fungsi tertentu.
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan terhadap pasien yang
mengalami kerusakan otak, juga
dari sejumlah orang yang tidak
mengalami kerusakan otak
Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003) hlm.137
Teori lokalisasi
mulai goyah
kedudukannya
Karena hasil penelitian lebih
lanjut menunjukkan
kerusakan pada satu daerah
fungsi otak tertentu dapat
digantikan oleh daerah lain.
Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003) hlm.137
Apakah
kecepatan
membaca itu
bisa dilatih?
Harian Media
Indonesia 6
Januari 2000
“Membaca dengan
Kedua Belah Otak”
Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003) hlm.137-138
• Mampu membaca 250 kata per menit.
Setelah 36 jam daya ingat yang
tersisa hanya tinggal 10%. Jadi,
membaca selama satu jam hanya
menguasai bahan yang dibacanya
selama enam menit.
Orang Dewasa
Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003) hlm.138
KEN SHEAR, PENGELOLA KURSUS MEMBACA MIND WORKS DI
INGGRIS
• Hemisfer kiri
biasanya
membaca dengan
pola analisis,
harfiah, dan linear
 Hemisfer
kanan
mampu
melakukan
pemahaman
secara
simbolik dan
spasial, serta
mudah
menangkap
makna intuitif
dan metafor
Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003) hlm.138
ALASAN KECEPATAN MEMBACA LAMBAN MENURUT DIANE
ALEXANDER
Tidak terfokusnya mata pada apa yang dibaca
Adanya kata asing, kata sukar, atau kalimat yang
menarik menjadi penyebab tidak terfokusnya
mata pada kalimat-kalimat yang harus dibaca
Membaca secara zigzag atau melafalkan kata di
dalam hati pada saat yang bersamaan
Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003) hlm.138
Langkah pertama yang harus
dilakukan untuk mengubah kebiasaan
adalah membaca dengan runtut dari
samping kiri ke samping kanan halaman,
dengan bantuan jari tangan yang
digunakan untuk mengikuti baris demi
baris kalimat tersebut.
Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003) hlm.138-139
MENURUT KEN SHEAR
 Kecepatan membaca siswa
tempat kursusnya meningkat
menjadi 450 kata per menit
dengan penguasaan materi
antara 90-100%.
 Tetapi tentu saja perlu disadari untuk
membuat otak berada dalam kondisi
rileks. Dia harus melakukan kegiatan
lain untuk melemaskan otak saraf.
Istirahat yang cukup perlu dilakukan.
Selama beristirahat dapat mengingat
kembali apa yang sudah dibaca.
Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003)
DAPAT DISIMPULKAN BAHWA TEORI LOKALISASI
YANG MENYATAKAN TIAP WILAYAH OTAK MEMILIKI
FUNGSI-FUNGSI TERTENTU TERNYATA TIDAK SERATUS
PERSEN BENAR SEBAB TERNYATA HEMISFER KANAN
PUN DAPAT DILATIH UNTUK TUGAS-TUGAS
KEBAHASAAN.
PEMBERBAHASA AN HEWAN
Mengacu kepada teori generatif transformasi Chomsky
yang mengatakan bahwa kemampuan berbahasa adalah
kemampuan untuk menghasilkan kalimat-kalimat baru yang
belum pernah didengar atau diucapkan orang maka bisa
disimpulkan bahwa hewan-hewan tidak dapat berbahasa. Tetapi,
mereka dapat mengerti bahasa karena dilatih.
KEITH J.HAYES DAN
CATHERINE HAYES
• Dibesarkan layaknya anak (bayi)
serta memberikan stimulasi
seperti yang diberikan kepada
manusia
• Kedua psikolog tersebut
mengajarkan empat kata yaitu,
mama, papa, up, dan cup.
Viki
Hasil eksperimen kurang memuaskan
karena Viki hanya mau menirukan kata-kata itu
setelah pelatih mengucapkannya, dan hanya
kalau dia diberi hadiah berupa makanan atau
minuman setelah itu.
R. ALLEN GARDNER DAN
BEATRICE T. GARDNER
• Menggunakan bahasa isyarat
Amerika (American sign language)
dengan alasan simpanse lebih
peka terhadap isyarat visual
daripada isyarat verbal.
Washoe
Hasil dari eksperimen tersebut dalam waktu dua tahun Washoe
dapat menggunakan 34 buah kata secara benar dalam situasi yang tepat.
Setelah tiga setengah tahun dapat mengungkapkan 132 buah kata.
Dilaporkan juga telah dapat menemukan paduan isyarat dan
menggunakannya dengan cara yang benar, dan juga telah memahami
kaidah gramatikal secara sederhana.
DAVID PREMACK DAN ANN
PREMACK
• Diajarkan bahasa melalui lempengan plastik berwarna yang
membentuk simbol-simbol untuk suatu konsep
Sarah
LANGKAH-LANGKAH
PERCOBAAN
Membentuk konsep dengan berulang kali menunjukkan
lempengan plastik dan objek sesungguhnya yang
berkaitan dengan lempengan tersebut
Mulai mengurutkan dua kata, dilanjutkan dengan tiga,
empat kata dan seterusnya
Diajarkan membaca urutan lempengan plastik
Pemberian perintah yang lebih kompleks
menggunakan lempengan plastik
Dari ketiga penelitian di atas dan penelitian selanjutnya
membuktkan bahwa simpanse, binatang primata yang katanya
tingkat kognisinya hanya satu jenjang di bawah manusia, tetap
tidak dapat menguasai bahasa manusia kalau bahasa itu kita
sepakati sebagai alat komunikasi verbal berupa sistem bunyi
yang arbitrer
KESIMPULAN
Otak adalah salah satu komponen dalam sistem susunan saraf manusia. Perbedaan
otak manusia dan otak makhluk lain bukan hanya terletak pada beratnya saja, melainkan
pada fungsi dan struktur. Perkembangan atau pertumbuhan otak manusia terdiri dari
enam tahap. Di dalam otak terdapat dua hemisfer, yaitu kiri dan kanan. Hemisfer kiri
dilibatkan dalam hubungannya dengan fungsi bahasa. Otak berperan dalam proses
penerimaan dan penggunaan bahasa. Dari kedua hemisfer tersebut salah satunya dapat
menjadi dominan. Di dalam otak wanita terdapat kelebihan dibandingkan otak pria, yaitu
baik dari keseimbangan, ketajaman, lebih awet dan lebih selektif.
Manusia dapat melatih menggunakan kedua otaknya ketika membaca. Dari ketiga
penelitian terhadap simpanse menyimpulkan hewan tidak dapat berbahasa.
PERTANYAAN
Fariz: Apakah gagap sepenuhnya kesalah an otak?
Saidah: Cara berbahasa orang yang sudah terkena stroke. Apakah ada kaitan antara
hemisfer?

More Related Content

What's hot

Peta konsep linguistik
Peta konsep linguistikPeta konsep linguistik
Peta konsep linguistikImam Suwandi
 
Membaca kritis
Membaca kritisMembaca kritis
Membaca kritis
Nadya Syabilla Arviadea
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
Nurulbanjar1996
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Ai Roudatul
 
Karya-Tulis-Ilmiah.ppt
Karya-Tulis-Ilmiah.pptKarya-Tulis-Ilmiah.ppt
Karya-Tulis-Ilmiah.ppt
asril17
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomsky
kholid harras
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
kholid harras
 
Keterampilan Membaca
Keterampilan MembacaKeterampilan Membaca
Keterampilan Membaca
Yunita Siswanti
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
Darwis Maulana
 
Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
Syarifudin Amq
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Nanda Saragih
 
Linguistik sinkronik dan linguistik diakronik
Linguistik sinkronik dan linguistik diakronikLinguistik sinkronik dan linguistik diakronik
Linguistik sinkronik dan linguistik diakronik
mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
PRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNANPRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNAN
Nurulbanjar1996
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Dedi Yulianto
 
Merancang optimalisasi aspek neurologi pada bahasa
Merancang optimalisasi aspek neurologi pada bahasaMerancang optimalisasi aspek neurologi pada bahasa
Merancang optimalisasi aspek neurologi pada bahasa
Hamdan Husein Batubara
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
kholid harras
 
Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
rizka_pratiwi
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
M fazrul
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
Imam Suwandi
 
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaTeori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Yunita Siswanti
 

What's hot (20)

Peta konsep linguistik
Peta konsep linguistikPeta konsep linguistik
Peta konsep linguistik
 
Membaca kritis
Membaca kritisMembaca kritis
Membaca kritis
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Karya-Tulis-Ilmiah.ppt
Karya-Tulis-Ilmiah.pptKarya-Tulis-Ilmiah.ppt
Karya-Tulis-Ilmiah.ppt
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomsky
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
Keterampilan Membaca
Keterampilan MembacaKeterampilan Membaca
Keterampilan Membaca
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
 
Linguistik sinkronik dan linguistik diakronik
Linguistik sinkronik dan linguistik diakronikLinguistik sinkronik dan linguistik diakronik
Linguistik sinkronik dan linguistik diakronik
 
PRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNANPRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNAN
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Merancang optimalisasi aspek neurologi pada bahasa
Merancang optimalisasi aspek neurologi pada bahasaMerancang optimalisasi aspek neurologi pada bahasa
Merancang optimalisasi aspek neurologi pada bahasa
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
 
Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
 
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaTeori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
 

Similar to Kelompok 5 Psikolinguistik - Aspek Neurologi Bahasa

Ppt psikolinguistik
Ppt  psikolinguistikPpt  psikolinguistik
Ppt psikolinguistik
Suaminya K'Zha
 
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitifD4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
Rosida Marasabessy
 
fisiologi pemusatan perhatian dan berfikir (iq)
fisiologi pemusatan perhatian dan berfikir (iq)fisiologi pemusatan perhatian dan berfikir (iq)
fisiologi pemusatan perhatian dan berfikir (iq)
Ridho Hudayana
 
1 leftright-hemisphere1
1 leftright-hemisphere11 leftright-hemisphere1
1 leftright-hemisphere1adindazurich
 
tugas presentasi 1 MK psikologi kognitif.pptx
tugas presentasi 1 MK psikologi kognitif.pptxtugas presentasi 1 MK psikologi kognitif.pptx
tugas presentasi 1 MK psikologi kognitif.pptx
AyuAristika
 
Fisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem sarafFisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem saraf
abdee tarmizi II
 
Chapter 23 e-book Fundamental.ppt.com.id
Chapter 23 e-book Fundamental.ppt.com.idChapter 23 e-book Fundamental.ppt.com.id
Chapter 23 e-book Fundamental.ppt.com.id
BennyHamonangan
 
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-184234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
I'mm Wahyd's
 
Kepleh
KeplehKepleh
Kepleh
RafikaZuni
 
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdfKelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
21111GresiAmelia
 
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
LuckyAdeSessiani1
 
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanAnatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanFedi Nurrizall
 
C3 Anatomi Sistem Saraf 1
C3 Anatomi Sistem Saraf 1C3 Anatomi Sistem Saraf 1
C3 Anatomi Sistem Saraf 1
Catatan Medis
 
Stetoskop
StetoskopStetoskop
Stetoskop
Fitri Nur
 
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu FaalPsikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
Mercu Buana University
 
Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3
Thary's Phyup
 
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasusEksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
UruhaSama1
 

Similar to Kelompok 5 Psikolinguistik - Aspek Neurologi Bahasa (20)

Ppt psikolinguistik
Ppt  psikolinguistikPpt  psikolinguistik
Ppt psikolinguistik
 
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitifD4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
 
fisiologi pemusatan perhatian dan berfikir (iq)
fisiologi pemusatan perhatian dan berfikir (iq)fisiologi pemusatan perhatian dan berfikir (iq)
fisiologi pemusatan perhatian dan berfikir (iq)
 
1 leftright-hemisphere1
1 leftright-hemisphere11 leftright-hemisphere1
1 leftright-hemisphere1
 
tugas presentasi 1 MK psikologi kognitif.pptx
tugas presentasi 1 MK psikologi kognitif.pptxtugas presentasi 1 MK psikologi kognitif.pptx
tugas presentasi 1 MK psikologi kognitif.pptx
 
Fisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem sarafFisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem saraf
 
Otak
OtakOtak
Otak
 
Chapter 23 e-book Fundamental.ppt.com.id
Chapter 23 e-book Fundamental.ppt.com.idChapter 23 e-book Fundamental.ppt.com.id
Chapter 23 e-book Fundamental.ppt.com.id
 
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-184234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
 
Kepleh
KeplehKepleh
Kepleh
 
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdfKelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
 
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
 
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanAnatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
 
C3 Anatomi Sistem Saraf 1
C3 Anatomi Sistem Saraf 1C3 Anatomi Sistem Saraf 1
C3 Anatomi Sistem Saraf 1
 
Stetoskop
StetoskopStetoskop
Stetoskop
 
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu FaalPsikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
 
Doc1
Doc1Doc1
Doc1
 
Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3
 
Pbl blok 6
Pbl blok 6Pbl blok 6
Pbl blok 6
 
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasusEksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 

Kelompok 5 Psikolinguistik - Aspek Neurologi Bahasa

  • 1. PSIKOLINGUISTIK – ASPEK NEUROLOGI BAHASA (KELOMPOK 5) • PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA • FAKULTAS BAHASA DAN SENI • UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA • 2018 Dosen Pengampu Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
  • 2. ASPEK NEUROLOGI BAHASA O L E H : D E S I N U R H AYAT I H I L M Y N A U FA L F U R Q O N T I N A I R AWAT I S H A FA R A N U R WA H Y U R I S K I TA
  • 3. PROSES BERBAHASA Proses berbahasa dimulai dari enkode semantik, enkode gramatikal, enkode fonologi, yang dilanjutkan dengan dekode fonologi, dekode gramatikal, dan diakhiri dengan decode semantic. Proses enkode semantik dan enkode gramatikal terjadi di dalam otak penutur, sedangkan enkode fonologi dimulai dari otak penutur lalu dilaksanakan oleh alat ucap di dalam rongga mulut penutur, Begitupun sebaliknya. Bila alat-alat fisiologis pendengar berada dalam keadaan sehat-normal maka proses berbahasa berjalan baik. Proses berbahasa lebih bersifat dua arah. Dan semua proses itu dikendalikan oleh otak
  • 4. • 40% • 1350 gram • “nanochephalic 450 gram • Bersifat manusiawi, seperti : • Pendengaran • Ujaran • Pengontrolan alat ujaran • 70% • 450 gram • Lebih banyak dikendalikam oleh insting
  • 5.
  • 7. PERTUMBUHAN OTAK Pertumbuhan otak menurut Voolpe (1987), terdiri dari 6 tahap, yaitu SBB: Pembentukan Tabung Neural Profilerasi selular untuk membentuk calon sel neuron dan glia. Perpindahan selular dari germinal supendemal ke korteks
  • 8. LANJUTAN Deferensiasi selular menjadi neuron spesifik Perkembangan akson dan dendrit yang menyebabkan bertambahnya sinaps Elimenisi selektif neuron, sinaps, dan sebagainya untuk spesifikasi
  • 9.
  • 10. • Meskipun sel otak dapat tumbuh dengan cepat saat bayi dalam kandungan, dan mampu memperbaharui diri ketika mengalami luka, namun adanya pertumbuhan dianggap tidak masuk akal. Hal ini terjadi karena ada beberapa sel otak yang mati dan tidak dapat diperbaharui lagi. Stroke dan berbagai penyakit yang disebabkan oleh kerusakan otak menjadi bukti bahwa tidak ada lagi pertumbuhan sel otak pada manusia dewasa. • Pada tahun 1988 para peneliti Swedia menggunakan zat yang terintegrasi dalam DNA dari sel terpisah untuk meneliti sel tumor pada pasien kanker. Setahun kemudian, zat tersebut ditemukan dalam hippocamuspada pasien yang telah dibedah setelah kematian mereka. Menurut Dr. Fred H. Gage, ahli saraf di Salk institute, La Jolla, California, temuan tersebut membuktikan bahwa otak manusia mampu membuat sel baru dalam wilayah otak yang berurusan dengan meori jangka pendek.
  • 12.
  • 14. PAUL BROCA (1861) DAN CARL WERNICKE (1873) Kerusakan pada daerah yang sama pada hemisfer kanan tidak menimbulkan pengaruh mendapat kesulitan dalam menghasilkan ujaran. Penemuan ini menjadi dasar, bahwa kemampuan Bahasa terletak di belahan atau hemisfer kiri otak. Dan daerah tersebut perperan penting dalam proses dan perwujudan Bahasa. Seorang pasien memiliki kelainan wicara, yakni tidak mengerti maksud pembicaraan orang lain, tetapi masih dapat berbicara sekadarnya. Penyebabnya, terdapat kerusakan otak bagian belakang (temporalis). Berdasarkan hal tersebut, daerah Wernicke berperan dalam pemahaman ujaran.
  • 16. MENURUT KRASHEN (1977) MENGEMUKAKAN LIMA ALASAN YANG MENDASARI KESIMPULAN ITU. ALASAN ITU ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT : 1. hilangnya kemampuan berbahasa akibat kerusakan otak lebih sering disebabkan oleh kerusakan jaringan saraf hemisfer kiri daripada hemisfer kanan. 2. ketika hemisfer kiri dianetesia kemampuan berbahasa menjadi hilang; tetapi ketika hemisfer kanan dianestesia kemampuan berbahasa tetap ada. 3. sewaktu bersaing dalam menerima masukan bahasa secara bersamaan dalam tes dikotik, ternyata telinga kanan lebih unggul dalam ketepatan dan kecepatan pemahaman daripada telinga kiri. Keunggulan telinga kanan karena hubungan antara telinga kanan dan hemisfer kiri lebih baik daripada hubungan telinga kiri dengan hemisfer kanan
  • 17. LANJUTAN 4. ketika materi bahasa diberikan melalui penglihatan mata kanan dan mata kiri, maka ternyata penglihatan kanan lebih cepat dan lebih tepat dalam dalam menangkap materi bahasa daripada penglihatan kiri. Keunggulan penglihatan kanan itu karena berhubungan antara penglihatan kiri dan hemisfer kanan. 5. pada waktu melakukan kegiatan berbahasa baik secara terbuka maupun tertutup. Hemisfer kiri menunjukkan kegiatan elektris lebih hebat daripada hemisfer kanan. Hal ini diketahui melalui analisis gelombang otak. Hemisfer yang lebih aktif lebih sedikit dalam menghasilkan gelombang alpha.
  • 19. TEORI LATERALISASI Pakar psikologi banyak yang meragukan teori lateralisasi, bahwa pusat-pusat bahasa dan ucapan berada pada hemisfer kiri. Mereka berpendapat bahwa seluruh otak berperan dalam proses pemahaman dan produksi bahasa. Pendapat ini dalam psikologi disebut Holisme (Simanjuntak,1990). Namun dari bukti-bukti eksperimental yang dilakukan terhadap otak yang normal kebenaran teori literalisasi ini dapat dipertimbangkan. Dibuktikan dengan beberap eksperimen yang pernah dilakukan untuk membuktikan teori ini.
  • 20. a. Tes Menyimak Rangkap (Dichotic Listening) Dikemukakan oleh Broadbent (1945). Tes ini didasarkan pada teori hemisfer kiri menguasai kerja anggota tubuh sebelah kanan dan begitu juga sebaliknya. Perhatikan gambar berikut Mendengarkan pasangan kata (boy dan girl). Pada waktu yang sama dan kenyaringan yang sama. Dan ternyata kata boy yang didengar di telinga kanan dapat diulangi dengan baik dari pada kata girl. Itu menandakan telinga kanan (hemisfer kiri) lebih peka terhadap bunyi-bunyi bahasa dibandingkan hemisfer kanan.
  • 21. b. Tes Stimulus Elektris (Electrical Stimulation of Brain) Tes ini membuktikan bahwa hemisfer kiri untuk bahasa menjadi sulit dibantah. Tes ini dilakukan dengan pusat bahasa di otak distimuluskan dengan aliran listrik melalui talamus lateral kiri (struktur jaringan dalam otak) sehingga menimbulkan anomia, di mana subjek tidak bisa menyebutkan nama benda yang di depannya padahal sebelumnya ia lancar berbicara c. Tes Grafik Kegiatan Elektris (Electric-Enchepalo-Graphy) Tes ini dilakukan oleh Whitaker(1971) untuk mengetahui adakah aliran listrik pada otak apabila seseorang sedang bercakap-cakap dan kalau ada bagian manakah yang mendapatkan aliran listrik ini, teori ini membuktikan bahwa lateralisasi bahasa ada di hemisfer kiri, sedangkan hemisfer kanan untuk fungsi lain yang bukan bahasa
  • 22. d. Tes Wada (Tes Amysal) Dalam tes ini obat sodium amysal diinjeksikan ke sistem peredaran salah satu belahan otak. Belahan yang mendapatkan suntikan ini akan mengalami kelumpuhan sementara. Jika hemisfer kanan yang menerima maka bagian tubuh kiri tidak berfungsi tetapi fungsi bahasa tidak terganggu. Tes ini membuktikan bahwa hemisfer kiri adalah pusat bahasa di dalam otak e. Teknik Fisiologi Langsung (Direct Physiological Technique) Tes ini merekam secara langsung getaran-getaran elektris pada otak dengan cara Tes Stimulus Elektris setelah telinga kiri dan kanan secara berturut-turut diperdengarkan bunyi bising dan ujaran bahasa. Hasilnya bunyi bising terekam di hemisfer kanan sedangkan ujaran bahas di hemisfer kiri
  • 23. f. Teknik Belah-Dua Otak (Bisected Brain Tecchnique) Teknik ini kedua hemisfer sengaja dipisahkan dengan memotong korpus kolosum (organ yang menghubungakn hemisfer) kemudian tangan kiri subjek (pasien) diletakan sebuah benda misalnya kunci, tenyata subjek mampu mengenali benda dengan cara memperagakan sedang membuka pintu tetapi tidak dapat menyebutkan nama benda itu. Karena penyebutan benda dilandasi dengan kinerja hemisfer sebelah kiri, sedangkan tangan kiri subjek yang memegang benda tersebut dilandasi hemisfer kanan
  • 24. T E O R I L O K A L I S A S I Teori ini berpendapat bahwa pusat bahasa dan ujaran berada di daerah Broca dan Wernicke, perhatikan gambar! Wilayah otak yang ada kaitan dengan berbahasa. Hand dan writing wilayah yang mengendalikan tangan kanan. Speech dan face mengendalikan saraf dan ucapan. auditory memproses bahasa lisan melalui telinga kanan. Tactile memproses penginderaan melalui kulit, saraf, dan tangan kanan. Visual memproses bahasa tulis. Frontal, parental, occipital, dan temporal tidak ada pengaruh dalam proses berbahasa
  • 25. Ada beberapa cara untuk menunjukan teori lokalisasi ini. Antara lain yaitu: Teknik Stimulus Elektrik Teknik Perbedaan Anatomi Otak Cara Melihat Otak dengan PET
  • 26. TEKNIK STIMULUS OTAK TEKNIK PERBEDAAN ANATOMI OTAK Teknik ini dilakukan dengan menstimulasi bagian-bagian tertentu permukaan korteks dengan aliran listrik, hanya ada tiga bagian saja yang terdapat kelainan-kelainan yang merusak bahasa: 1. Bagian depan girus tengah sebelah bawah lobus depan kiri (Broca) 2. Bagian medan temporo-pariental posterior (Wernicke) 3. Medan motor suplementer permukaan tengah belahan korteks (korteks motor) Untuk membuktikan bahwa hemisfer kiri lebih besar dari hemisfer kanan, lalu Levistsky (1968) meganalisis secara terperinci 100 otak manusia dan menemukan planun temporale (daerah bahasa) jauh lebih besar dibandingkan dengan hemisfer kiri.
  • 27. Cara Melihat Otak dengan PET (Pasitron Emission Tomography) Dengan PET kita bisa melihat bagian-bagian otak terutama korteks, pada saat bagian itu sedang berfungsi. Caranya, setengah jam sebelu kepala subjek (pasien) dimasukan kedalam PET, cairan glukosa beradioaktif diinjeksikan ke lengan subjek. Jika bagian otak bekerja dia memerlukan glukosa yang banyak. Maka dengan glukosa ini proses pemikiran dalam otak yang bekerja memerlukan glukosa akan tampak bersinar dan bergerak.
  • 29. HEMISFER ADALAH DUA SISI SIMETRIS YANG MEMBAGI OTAK BESAR. HEMISFER INI BIASANYA DISEBUT JUGA BELAHAN OTAK. HEMISFER INI TERDIRI DARI BAGIAN KIRI DAN KANAN. HEMISFER KIRI MEMILIKI CARA KERJA YANG BERSIFAT LEBIH ANALISIS DAN RASIONAL SEDANGKAN HEMISFER KANAN MEMILIKI GAYA KOGNITIF YANG LEBIH BERSIFAT HOLISTIK DAN INTUITIF.
  • 30. SEJALAN DENGAN PENDAPAT YULE DAN WHITAKER, KRASHEN MENGATAKAN BAHWA MESKIPUN TERDAPAT KEUNGGULAN PADA HEMISFER KIRI, TETAPI TIDAK SEMUA ASPEK BAHASA DIBATASI PADA HEMISFER KIRI ITU. KRASHEN LEBIH JAUH MENGATAKAN BAHWA CARA KERJA HEMISFER SETIAP ORANG BERVARIASI. Yule (1985) Whitaker (1977) Krashen (1977)
  • 31. KRITIK TERHADAP TEORI LATERALISASI DAN LOKALISASI SEBAGAI HASIL PENELITIAN LEBIH LANJUT BERUJUNG LAHIRNYA HEMISFER YANG DOMINAN YANG MUNGKIN PADA HEMISFER KIRI ATAUPUN KANAN. Kiri (Broca dan Wernicke) Kanan (Genie)
  • 32. OTAK WANITA Temuan mutakhir di bidang neurologi menegaskan bahwa otak wanita lebih unggul dari otak pria.
  • 33. LEBIH SEIMBANG Para ahli memperkirakan ada kaitannya dengan kemampuan wanita menggunakan kedua belah hemisfernya ketika membaca atau melakukan kegiatan verbal lainnya. Sedangkan pria hanya menggunakan salah satu hemisfernya.
  • 34. LEBIH TAJAM Wanita memiliki ketajaman indra yang lebih dari pria, baik penglihatan maupun pendengaran. Bahkan wanita memiliki ketajaman ingatan dan perasaan daripada pria.
  • 35. LEBIH AWET DAN SELEKTIF Menurut Ruben Gur, jaringan otak pria menyusut tiga kali lebih cepat daripada otak wanita. Meskipun wanita juga mengalami penyusutan jaringan ketika bertambah tua tubuhnya memiliki kecenderungan untuk menghemat apa yang ada, termasuk otaknya.
  • 36. PENINGKATAN KEMAMPUAN OTAK: MEMBACA DENGAN KEDUA BELAH OTAK
  • 37. Teori lateralisasi dan lokalisasi Wilayah-wilayah tertentu dalam otak memiliki fungsi-fungsi tertentu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap pasien yang mengalami kerusakan otak, juga dari sejumlah orang yang tidak mengalami kerusakan otak Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) hlm.137
  • 38. Teori lokalisasi mulai goyah kedudukannya Karena hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan kerusakan pada satu daerah fungsi otak tertentu dapat digantikan oleh daerah lain. Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) hlm.137
  • 39. Apakah kecepatan membaca itu bisa dilatih? Harian Media Indonesia 6 Januari 2000 “Membaca dengan Kedua Belah Otak” Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) hlm.137-138
  • 40. • Mampu membaca 250 kata per menit. Setelah 36 jam daya ingat yang tersisa hanya tinggal 10%. Jadi, membaca selama satu jam hanya menguasai bahan yang dibacanya selama enam menit. Orang Dewasa Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) hlm.138
  • 41. KEN SHEAR, PENGELOLA KURSUS MEMBACA MIND WORKS DI INGGRIS • Hemisfer kiri biasanya membaca dengan pola analisis, harfiah, dan linear  Hemisfer kanan mampu melakukan pemahaman secara simbolik dan spasial, serta mudah menangkap makna intuitif dan metafor Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) hlm.138
  • 42. ALASAN KECEPATAN MEMBACA LAMBAN MENURUT DIANE ALEXANDER Tidak terfokusnya mata pada apa yang dibaca Adanya kata asing, kata sukar, atau kalimat yang menarik menjadi penyebab tidak terfokusnya mata pada kalimat-kalimat yang harus dibaca Membaca secara zigzag atau melafalkan kata di dalam hati pada saat yang bersamaan Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) hlm.138
  • 43. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengubah kebiasaan adalah membaca dengan runtut dari samping kiri ke samping kanan halaman, dengan bantuan jari tangan yang digunakan untuk mengikuti baris demi baris kalimat tersebut. Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) hlm.138-139
  • 44. MENURUT KEN SHEAR  Kecepatan membaca siswa tempat kursusnya meningkat menjadi 450 kata per menit dengan penguasaan materi antara 90-100%.  Tetapi tentu saja perlu disadari untuk membuat otak berada dalam kondisi rileks. Dia harus melakukan kegiatan lain untuk melemaskan otak saraf. Istirahat yang cukup perlu dilakukan. Selama beristirahat dapat mengingat kembali apa yang sudah dibaca. Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoretik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003)
  • 45. DAPAT DISIMPULKAN BAHWA TEORI LOKALISASI YANG MENYATAKAN TIAP WILAYAH OTAK MEMILIKI FUNGSI-FUNGSI TERTENTU TERNYATA TIDAK SERATUS PERSEN BENAR SEBAB TERNYATA HEMISFER KANAN PUN DAPAT DILATIH UNTUK TUGAS-TUGAS KEBAHASAAN.
  • 47. Mengacu kepada teori generatif transformasi Chomsky yang mengatakan bahwa kemampuan berbahasa adalah kemampuan untuk menghasilkan kalimat-kalimat baru yang belum pernah didengar atau diucapkan orang maka bisa disimpulkan bahwa hewan-hewan tidak dapat berbahasa. Tetapi, mereka dapat mengerti bahasa karena dilatih.
  • 48. KEITH J.HAYES DAN CATHERINE HAYES • Dibesarkan layaknya anak (bayi) serta memberikan stimulasi seperti yang diberikan kepada manusia • Kedua psikolog tersebut mengajarkan empat kata yaitu, mama, papa, up, dan cup. Viki Hasil eksperimen kurang memuaskan karena Viki hanya mau menirukan kata-kata itu setelah pelatih mengucapkannya, dan hanya kalau dia diberi hadiah berupa makanan atau minuman setelah itu.
  • 49. R. ALLEN GARDNER DAN BEATRICE T. GARDNER • Menggunakan bahasa isyarat Amerika (American sign language) dengan alasan simpanse lebih peka terhadap isyarat visual daripada isyarat verbal. Washoe Hasil dari eksperimen tersebut dalam waktu dua tahun Washoe dapat menggunakan 34 buah kata secara benar dalam situasi yang tepat. Setelah tiga setengah tahun dapat mengungkapkan 132 buah kata. Dilaporkan juga telah dapat menemukan paduan isyarat dan menggunakannya dengan cara yang benar, dan juga telah memahami kaidah gramatikal secara sederhana.
  • 50. DAVID PREMACK DAN ANN PREMACK • Diajarkan bahasa melalui lempengan plastik berwarna yang membentuk simbol-simbol untuk suatu konsep Sarah
  • 51. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN Membentuk konsep dengan berulang kali menunjukkan lempengan plastik dan objek sesungguhnya yang berkaitan dengan lempengan tersebut Mulai mengurutkan dua kata, dilanjutkan dengan tiga, empat kata dan seterusnya Diajarkan membaca urutan lempengan plastik Pemberian perintah yang lebih kompleks menggunakan lempengan plastik
  • 52.
  • 53. Dari ketiga penelitian di atas dan penelitian selanjutnya membuktkan bahwa simpanse, binatang primata yang katanya tingkat kognisinya hanya satu jenjang di bawah manusia, tetap tidak dapat menguasai bahasa manusia kalau bahasa itu kita sepakati sebagai alat komunikasi verbal berupa sistem bunyi yang arbitrer
  • 54. KESIMPULAN Otak adalah salah satu komponen dalam sistem susunan saraf manusia. Perbedaan otak manusia dan otak makhluk lain bukan hanya terletak pada beratnya saja, melainkan pada fungsi dan struktur. Perkembangan atau pertumbuhan otak manusia terdiri dari enam tahap. Di dalam otak terdapat dua hemisfer, yaitu kiri dan kanan. Hemisfer kiri dilibatkan dalam hubungannya dengan fungsi bahasa. Otak berperan dalam proses penerimaan dan penggunaan bahasa. Dari kedua hemisfer tersebut salah satunya dapat menjadi dominan. Di dalam otak wanita terdapat kelebihan dibandingkan otak pria, yaitu baik dari keseimbangan, ketajaman, lebih awet dan lebih selektif. Manusia dapat melatih menggunakan kedua otaknya ketika membaca. Dari ketiga penelitian terhadap simpanse menyimpulkan hewan tidak dapat berbahasa.
  • 55. PERTANYAAN Fariz: Apakah gagap sepenuhnya kesalah an otak? Saidah: Cara berbahasa orang yang sudah terkena stroke. Apakah ada kaitan antara hemisfer?