SlideShare a Scribd company logo
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
12
Studi Parameter Oseanografi Fisika dan Kimia
di Perairan Pulau Sulawesi, Indonesia
Luhur Moekti Prayogo1
, Irvan Aris Kurniawan2
1
Magister Teknik Geomatika, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 55281, Indonesia
2
Alumnus Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, 69162, Indonesia
Korespondensi, luhur.moekti.prayogo@mail.ugm.ac.id
Abstrak
Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan dikenal memiliki
potensi di bidang kelautan, baik dari segi pariwisata hingga potensi perikanannya. Pulau ini
dilintasi garis khatuliswa di seperempat bagian utara sehingga sebagian besar wilayahnya berada
di belahan bumi selatan. Geografis pulau Sulawesi yang berbeda menyebabkan perbedaan
karakteristik parameter oseanografi. Salinitas dan pasang surut air laut merupakan parameter
oseanografi yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup biota di suatu perairan. Tujuan
dari penelitian ini adalah melakukan studi parameter oseanografi fisika kimia yang meliputi pasang
surut dan salinitas di perairan pulau Sulawesi menggunakan data NOAA dan BIG. Dari penelitian
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perairan di sekitar Pulau Sulawesi memiliki rerata
muka air tinggi sebesar 1,3 meter dan muka air rendah sebesar 0,9 meter. Kemudian dari
perhitungan dihasilkan bilangan Formzahl sebesar 0,8 (0,25 < F  1,5) yang berarti tipe pasang
surut masuk dalam kategori Campuran cenderung Semi Diurnal. Kemudian hasil analisis salinitas
menunjukkan bahwa pada bulan Juli 2020 kandungan salinitas berkisar 29,63 hingga 36,45 ppt
dengan rata-rata 33,99 ppt. Pada bulan November 2020 kandungan salinitas berkisar 25,71
hingga 39,74 ppt dengan rata-rata sebesar 33,50 ppt. Pada Februari 2021 kandungan salinitas
berkisar 27,23 hingga 37,73 ppt dengan rata-rata sebesar 33,00 ppt. Salinitas terendah diperoleh
pada musim penghujan November 2020 dan kandungan salinitas tertinggi pada bulan yang sama
di sebagian kecil wilayah. Pada musim kemarau rata-rata kandungan salinitas air laut di perairan
Sulawesi relatif tinggi dibandingkan musim penghujan dengan nilai kandungan terendah sebesar
29,63 ppt.
Kata kunci: Oseanografi, Fisika dan Kimia Laut, Salinitas, Pasang Surut, Sulawesi
Abstract
Sulawesi Island is one of Indonesia's largest islands and is known to have potential in the
marine sector, both in tourism and fisheries. Sulawesi island is crossed by the equator line in the
northern quarter so that most of its territory is in the southern hemisphere. The diverse geography
of the island of Sulawesi causes differences in the characteristics of the oceanographic
parameters. The salinity and tides of seawater are oceanographic parameters that can affect
biota's survival in the waters. This research aims to study the chemical physics oceanography
parameters, which include tides and salinity in the waters of the island of Sulawesi using NOAA
and BIG data. The research that has been done showed that the waters around the island of
Sulawesi had an average high water level of 1.3 meters and a low water level of 0.9 meters. Then
from the calculation, the Formzahl number is 0.8 (0,25 < F  1,5), which means that the tidal type
is in the Mixed category, tends to be semi-diurnal. The salinity analysis results showed that in
July 2020, the salinity content ranged from 29.63 to 36.45 ppt, with an average of 33.99 ppt. In
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
13
November 2020, the salinity content ranged from 25.71 to 39.74 ppt with an average of 33.50 ppt.
In February 2021, the salinity content ranged from 27.23 to 37.73 ppt with an average of 33.00
ppt. The lowest salinity was obtained in the rainy season in November 2020, and the highest
salinity content was in the same month in a small part of the region. In the dry season, seawater's
average salinity content in Sulawesi waters is relatively high compared to the rainy season, with
the lowest content value of 29.63 ppt.
Keywords: Oceanography, Marine Physics and Chemistry, Salinity, Tides, Sulawesi
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal dengan Negara Maritim, karena lebih dari 2/3 wilayahnya
terdiri dari lautan. Perairan Kepulauan Indonesia terletak di antara dua benua yakni
Benua Asia dan Australia serta diapit oleh dua samudera yakni Samudera Hindia dan
Pasifik (Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2018). Sulawesi merupakan salah
satu pulau terbesar di Indonesia dengan letak geografis 0o
12’ – 8’ Lintang Selatan dan
116o
48’ – 122o36’ Bujur Timur dan dikenal memiliki potensi di bidang kelautan (Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, 2018).
Sulawesi dilintasi garis khatuliswa di seperempat bagian utara pulau sehingga sebagian
besar wilayahnya berada di belahan bumi selatan (Sosilawati dkk., 2016). Di sebelah
utara terdapat Kepulauan Sangihe Talaud yang merupakan perbatasan laut negara
dengan Pulau Mindanao-Filipina, bagian selatan dibatasi oleh Laut Flores, kemudian
bagian barat dibatasi oleh Selat Makassar dan terakhir bagian timur dengan wilayah
Papua dan Kepulauan Maluku oleh Selat Banda (Badan Pusat Statistik, 2015).
Geografis perairan Sulawesi yang berbeda menyebabkan perbedaan karakteristik
parameter oseanografi.
Salinitas dan pasang surut air laut merupakan parameter oseanografi yang
dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup biota di suatu perairan. Salinitas adalah
kandungan kadar garam dalam suatu perairan dan besarannya dinyatakan dalam per
mil (Effendi, 2003). Pasang surut merupakan suatu fenomena alam dengan proses naik
turunnya paras laut (sea level) secara berkala yang ditimbulkan oleh adanya gaya tarik
dari benda-benda langit terutama bulan dan matahari terhadap massa air di bumi
(Ongkosongo, O. S. R., 1989). Air laut di permukaan bergerak sangat dinamis sehingga
di setiap daerah akan memiliki karakteristik pasang surut laut yang berbeda (Widyantoro,
2014). Parameter tersebut penting untuk diketahui karena laut merupakan salah satu
penghubung wilayah terluar Indonesia. Hal tersebut juga didukung oleh Hidayah dkk.
(2018) yang menyatakan bahwa banyak industri didirikan di lingkungan pesisir karena
aspek transportasinya.
Studi mengenai parameter oseanografi di wilayah Sulawesi pernah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya. Ismail & Taofiqurohman, (2012) melakukan penelitian sebaran
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
14
horisontal suhu, salinitas dan kekeruhan air telah dilakukan di perairan Pantai Dumoga,
Sulawesi Utara. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa suhu, salinitas dan kekeruhan
air, perairan Pantai Dumoga masih berada dalam batas-batas toleransi bagi budidaya
perikanan tropis. Selanjutnya penelitian Najamuddin, (2018) dengan melakukan varian
musiman fisika kimia di sekitar perairan Estuaria Jeneberang, Sulawesi Selatan. Dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat variasi musiman pada parameter suhu,
salinitas, pH, total partikel tersuspensi, dan kandungan organik terlarut. Patty, (2013)
juga melakukan penelitian tentang distribusi suhu, salinitas dan oksigen terlarut di
perairan Kema, Sulawesi Utara. Penelitan tersebut menujukkan sebaran nilai suhu,
salinitas dan kadar oksigen terlarut cukup bervariasi. Kondisi suhu, salinitas dan oksigen
terlaut perairan ini masih tergolong normal dan baik untuk kehidupan biota laut.
Kemudian penelitian Arifin dkk. (2012) mengenai kondisi arus pasang surut di perairan
pesisir kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dari hasil penelitian menunjukkan aliran
pasang surut didominasi oleh aliran surut (ebb-dominant) dengan laju sebesar 0,005
m/det menuju ke arah barat.
Originalitas dari penelitian ini yaitu melakukan studi parameter oseanografi fisika
kimia yang meliputi salinitas dan pasang surut air laut di perairan pulau Sulawesi.
Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada
peneliti, masyarakat pesisir dan pemangku kebijakan dalam memegang peranan
penting dalam perencanaan dan pengelolaan sumberdaya hayati laut di perairan
Sulawesi.
METODE PENELITIAN
Bahan dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian terletak di perairan pulau Sulawesi, Indonesia. Pemilihan lokasi
berdasarkan ketersediaan data yang bersumber dari ERDDAP, National Oceanic and
Atmospheric Administration (NOAA) berupa data skala kecil. Data salinitas yang
digunakan yaitu pada Juli, November 2020 dan Februari 2021 yang mewakili kondisi
musim penghujan dan kemarau yang secara umum terjadi di Indonesia. Kemudian data
pasang surut diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang merupakan data
prediksi dari stasiun pasang surut dan satelit altimetri pada laman
http://tides.big.go.id/pasut/index.html dengan interval data satu jam. Lokasi pengambilan
data pasang surut terletak pada 6°34'2.45"S dan 119°50'46.33"E sebelah selatan pulau
Sulawesi.
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
15
Perhitungan Pasang Surut
Dalam penelitian ini, metode Least Square digunakan untuk perhitungan data
pasang surut yang meliputi parameter elevasi, tipe pasag surut dan komponen harmonik.
Parameter elevasi yang dicari adalah Mean High Water Level (MHWL) atau rerata dari
muka air tinggi dan Mean Sea Level (MSL) atau muka air rerata antara muka air tinggi
rerata dan muka air rendah. Kemudian tipe pasang surut ditentukan dengan bilangan
Formzahl dengan persamaan sebagai berikut (Triatmodjo, 2009; Prayogo, 2021):
𝐹 =
(𝑂1 + 𝐾1)
(𝑀2 + 𝑆2)
… … … (1)
Dimana:
F = Bilangan Formzahl
S2 = Konstanta yang dipengaruhi posisi matahari
O1 = Konstanta yang dipengaruhi deklinasi bulan
K1 = Konstanta yang dipengaruhi deklinasi bulan dan matahari
M2 = Konstanta yang dipengaruhi posisi bulan
Dengan Ketentuan:
(a) F  0,25 dengan tipe Semidiurnal,
(b) 0,25 < F  1,5 dengan tipe Campuran, cenderung Semi-Diurnal,
(c) 1,50 < F  3,0 dengan tipe Campuran, cenderung ke Diurnal, dan
(d) F > 3,0 dengan tipe Diurnal.
Persamaan metode Least Square dapat ditulis sebagai berikut (Ongkosongo, O. S. R.,
1989):
𝜂(𝑡) = 𝑆0 + ∑ 𝐴𝑖 cos(𝜔𝑖𝑡 − 𝑃𝑖)
𝑁
𝑖=1
… … . (2)
Keterangan :
η(t) = Elevasi pasang surut (fungsi waktu)
Ai = Amplitudo ke-i
ωi = 2π
Ti
, Ti merupakan periode komponen
Pi = Fase ke-i
S0 = Mean Sea Level
T = waktu
N = Jumlah Komponen
Komponen harmonik yang dihitung dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Soli-lunar constituen (K1),
b) Main lunar constituent (O1),
c) Main solar constituen (P1),
d) Main lunar constituent (M4),
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
16
e) Soli-lunar constituent (MS4),
f) Main lunar constituent (M2),
g) Main solar constituent (S2),
h) Lunar constituent (N2), dan
i) Soli-lunar constituent (K2)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Pasang Surut di Perairan Sulawesi
Hamuna dkk. (2018); Prayogo, (2021) menyatakan bahwa minimal diperlukan
data pasang surut sekitar 18,6 tahun untuk mengetahui elevasi muka air laut rata-rata.
Informasi mengenai parameter elevasi sangat dinamis sehingga dipengaruhi oleh
sumber data dan waktu akuisisi data. Dalam penelitian ini, parameter elevasi yang
dihasilkan merupakan perhitungan pasang surut Februari 2021 yang merupakan nilai
prediksi dan bukan nilai sebenarnya dalam satu periode pasang surut. Informasi ini
digunakan untuk mengetahui karakteristik pasang surut di perairan Pulau Sulawesi,
Indonesia. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa rerata dari muka air tinggi
sebesar 1,3 meter dan muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah
sebesar 0,9 meter.
Gambar 1. Grafik fluktuasi pasang surut di perairan pulau Sulawesi Februari 2021
Kemudian penentuan tipe pasang surut dengan melihat bilangan Formzahl yang
dihasilkan dari perhitungan metode Least Square. Menurut Triatmodjo, (2009) ketentuan
tipe pasang surut dengan nilai ketetapan (a) F  0,25 dengan tipe Semidiurnal, (b) 0,25
< F  1,5 dengan tipe Campuran, cenderung Semi-Diurnal, (c) 1,50 < F  3,0 dengan
-1,00
-0,80
-0,60
-0,40
-0,20
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1-Feb-21 00:00 3-Feb-21 00:00 5-Feb-21 00:00 7-Feb-21 00:00 9-Feb-21 00:00 11-Feb-21 00:00 13-Feb-21 00:00 15-Feb-21 00:00 17-Feb-21 00:00 19-Feb-21 00:00 21-Feb-21 00:00 23-Feb-21 00:00 25-Feb-21 00:00
Observation Calculation
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
17
tipe Campuran, cenderung ke Diurnal, dan (d) F > 3,0 dengan tipe Diurnal. Dari hasil
perhitungan pasang surut yang telah dilakukan, tipe pasang surut di perairan pulau
Sulawesi bertipe campuran cenderung semi-diurnal dengan nilai bilangan Formzahl
sebesar 0,8 (0,25 < F  1,5). Tipe ini menggambarkan bahwa dalam satu hari terjadi dua
kali pasang dan dua kali surut. Menurut Wyrtki, (1961); Triatmodjo, (2012); Hamuna dkk.,
(2018) perairan Indonesia memiliki tipe pasang surut campuran cenderung semi-diurnal
khususnya pada perairan Timur dan Selatan Jawa. Gambar 1 merupakan grafik pasang
surut di perairan pulau Sulawesi Februari 2021.
Selanjutnya perhitungan komponen harmonik dilakukan untuk mengetahui
karakteristik di perairan pulau Sulawesi. Komponen yang dihitung meliputi Soli-lunar
constituen (K1), Main lunar constituent (O1), Main solar constituen (P1), Main lunar
constituent (M4), Soli-lunar constituent (MS4), Main lunar constituent (M2), Main solar
constituent (S2), Lunar constituent (N2), dan Soli-lunar constituent (K2). Dari
perhitungan yang telah dilakukan, berikut ( Tabel 1) merupakan nilai dari komponen
harmonik di perairan pulau Sulawesi :
Tabel 1. Hasil perhitungan komponen harmonik di perairan pulau Sulawesi
Konstituen B go
phase H=Amplitude (m)
Main lunar constituent 0,4257 96,1852° 0,4282
Main solar constituent 0,1428 54,1095° 0,1762
Lunar constituent, due to Earth-Moon distance 0,0014 178,7578° 0,0625
Soli-lunar constituent, due to the change of declination 0,0641 148,8665° 0,124
Soli-lunar constituent -0,1173 203,0477° 0,2997
Main lunar constituent 0,1657 62,7071° 0,1865
Main solar constituent 0,099 117,8046° 0,1119
Main lunar constituent 0,0018 115,7763° 0,002
Soli-lunar constituent 0,0004 162,3944° 0,0012
Kondisi Salinitas di Perairan Sulawesi
Di Indonesia, pada umumnya Oktober hingga April terjadi angin muson barat
yang bergerak dari benua Asia ke Australia yang melewati samudera Hindia dan
membawa banyak uap air. Peristiwa tersebut mengakibatkan terjadinya musim
penghujan. Air hujan yang masuk di wilayah Indonesia akan berpengaruh terhadap nilai
salinitas air laut. Kemudian pada musim kemarau (angin muson timur) bergerak dari
benua Australia hingga Asia, yang membawa uap air lebih sedikit. Pada umumnya
peristiwa ini terjadi pada April hingga Oktober yang mengakibatkan wilayah Indonesia
mengalami musim kemarau.
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
18
Analisis data salinitas dalam penelitian ini menggunakan tiga waktu yang
berbeda yang mewakili kedua musim yaitu kemarau dan penghujan. Data pertama yaitu
pada Juli 2020, mewakili musim kemarau. Data kedua dan ketiga yaitu pada November
2020 dan Februari 2021 yang mewakili musim penghujan. Adapun jumlah data dan
standar deviasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Tabel 2):
Tabel 2. Jumlah data salinitas yang digunakan dalam penelitian
No Bulan Tahun Angin Musim Jumlah Data Standar Deviasi
1 Juli 2020 Muson Timur Kemarau 194 1,046403
2 November 2020 Muson Barat Penghujan 264 1,945552
3 Februari 2021 Muson Barat Penghujan 175 1,971778
A. Salinitas di Perairan Sulawesi pada Juli 2020
Pertama, data yang digunakan merupakan data salinitas pada bulan Juli tahun
2020 yang mewakili musim kemarau. Dari hasil pengolahan menunjukkan bahwa
salinitas di perairan Sulawesi pada musim kemarau berkisar 29,63655 hingga 36,45701
parts per thousand (ppt). Nilai tersebut berarti dalam satu kilogram air laut di perairan
Pulau Sulawesi mengandung sekitar 29,63655 hingga 36,45701 gram garam terlarut.
Kemudian, kandungan salinitas rerata yang terjadi pada musim kemarau khususnya
pada Juli tahun 2020 sebesar 33,99501 ppt. Berikut (Gambar 2) merupakan peta
sebaran salinitas di Perairan Sulawesi pada Juli 2020.
Dari peta di bawah menunjukkan bahwa kandungan salinitas di perairan pulau
Sulawesi berbeda-beda. Di Teluk Tolo dan Teluk Tomini kandungan salinitas relatif
rendah berkisar 29 hingga 32 ppt. Kemudian kandungan salinitas 32 hingga 33 ppt
terdapat di hampir semua perairan di pulau Sulawesi. Kemudian kandungan salinitas
tertinggi yang didapat dari pengolahan data Juli 2020 terdapat di wilayah Laut Banda
dan Laut Maluku dengan kisaran 34 hingga 36 ppt. Dari data di atas yang bertepatan
musim kemarau menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah perairan di pulau Sulawesi
memiliki tingkat salinitas cukup tinggi berkisar > 33 ppt dan hanya sedikit wilayah yang
memiliki tingkat salinitas < 31 ppt.
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
19
Gambar 2. Peta sebaran salinitas di perairan pulau Sulawesi pada Juli 2020
B. Salinitas di Perairan Sulawesi pada November 2020
Kedua, data yang digunakan merupakan data salinitas pada November 2020
yang mewakili musim penghujan. Dari hasil pengolahan menunjukkan bahwa salinitas
di perairan Sulawesi pada musim penghujan berkisar 25,71475 hingga 39,74392 ppt.
Nilai tersebut berarti dalam satu kilogram air laut di perairan Pulau Sulawesi
mengandung sekitar 25,71475 hingga 39,74392 gram garam terlarut. Kemudian, rata-
rata kandungan salinitas yang terjadi pada musim penghujan khususnya pada
November 2020 sebesar 33,5067 ppt. Berikut (Gambar 3) merupakan peta sebaran
salinitas di Perairan Sulawesi pada November 2020.
Dari peta di dibawah menunjukkan bahwa kandungan salinitas di perairan pulau
Sulawesi berbeda-beda. Di selat Makassar dan sebagian Teluk Tomoni kandungan
salinitas relatif rendah berkisar 25 hingga 29 ppt. Kemudian kandungan salinitas 29
hingga 34 ppt terdapat hampir di semua perairan di pulau Sulawesi. Selanjutnya
kandungan salinitas tertinggi yang didapat dari pengolahan data November 2020
terdapat di wilayah teluk Tomoni dengan kisaran 34 hingga 39 ppt. Dari data salinitas
diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata salinitas musim penghujan lebih rendah
dibandingkan dengan musim kemarau. Namun pada musim penghujan ditemukan
kandungan salinitas mencapai 39 ppt pada wilayah teluk. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh fluktuasi daratan yang masuk ke perairan laut.
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
20
Gambar 3. Peta sebaran salinitas di perairan pulau Sulawesi pada November 2020
C. Salinitas di Perairan Sulawesi pada Februari 2021
Ketiga, data yang digunakan merupakan data salinitas pada Februari tahun 2021
yang mewakili musim penghujan. Dari hasil pengolahan menunjukkan bahwa salinitas
di perairan Sulawesi pada musim penghujan khususnya Februari 2021 berkisar
27,23574 hingga 37,73476 ppt. Nilai tersebut dapat dikatakan dalam satu kilogram air
laut di perairan Pulau Sulawesi mengandung sekitar 27,23574 hingga 37,73476 gram
garam terlarut. Kemudian, rata-rata kandungan salinitas yang terjadi pada Februari 2021
sebesar 33,00557 ppt. Berikut (Gambar 4) merupakan peta sebaran salinitas di Perairan
Sulawesi pada Februari 2021.
Dari peta dibawah menunjukkan bahwa kandungan salinitas di perairan sekitar
pulau Sulawesi berbeda-beda. Di sebagian selat Makassar, sekitar Laut Maluku dan
Teluk Tolo kandungan salinitas relatif rendah berkisar antara 27 hingga 30 ppt.
Kemudian kandungan salinitas 30 hingga 34 ppt terdapat hampir di semua perairan di
pulau Sulawesi. Selanjutnya kandungan salinitas tertinggi yang didapat dari pengolahan
data bulan Februari 2021 terdapat di wilayah Laut Banda, Teluk Bone dan Teluk Tomini
dengan kisaran 34 hingga 37 ppt. Dari data salinitas bulan Februari 2021 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata salinitas musim penghujan lebih rendah dibandingkan dengan
musim kemarau pada bulan Juli 2020. Namun pada musim penghujan juga, khususnya
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
21
pada bulan Februari 2021 kandungan salinitas mencapai 37 ppt pada wilayah sekitar
Laut Banda dan perairan sekitar Kabupaten Gorontalo.
Gambar 4. Peta sebaran salinitas di perairan pulau Sulawesi pada Februari 2021
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perairan di
sekitar Pulau Sulawesi memiliki rerata dari muka air tinggi sebesar 1,3 meter dan muka
air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah sebesar 0,9 meter. Dari
perhitungan dihasilkan bilangan Formzahl sebesar 0,8 (0,25 < F  1,5) yang berarti tipe
pasang surut masuk dalam kategori campuran cenderung semi-diurnal. Tipe ini
menggambarkan bahwa dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut. Hasil
analisis salinitas menunjukkan bahwa pada Juli 2020 kandungan salinitas berkisar 29,63
hingga 36,45 ppt dengan rata-rata 33,99 ppt. Pada November 2020 kandungan salinitas
berkisar 25,71 hingga 39,74 ppt dengan rerata sebesar 33,50 ppt. Pada Februari 2021
kandungan salinitas berkisar 27,23 hingga 37,73 ppt dengan rerata sebesar 33,00 ppt.
Salinitas terendah diperoleh pada musim penghujan November 2020 dan kandungan
salinitas tertinggi pada bulan yang sama di sebagian kecil wilayah. Pada musim kemarau
rerata kandungan salinitas air laut di perairan Sulawesi relatif tinggi dibandingkan musim
penghujan dengan nilai kandungan terendah sebesar 29,63 ppt. Penelitian selanjutnya
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
22
diharapkan menambah data pengukuran in-situ berupa salinitas dan data curah hujan
dari pihak terkait sehingga hasil analisis akan lebih akurat.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada lembaga National Oceanic
and Atmospheric Administration (NOAA) yang telah menyediakan data salinitas dan
Badan Informasi Geospasial (BIG) yang telah menyediakan data pasang surut, sehingga
dapat digunakan dalam penelitian ini. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang telah membiayai
penulis dalam menempuh studi S2.
REFERENSI
Arifin, T., Yulius, Y., & Ismail, M. F. A. (2012). Kondisi arus pasang surut di perairan pesisir kota
Makassar, Sulawesi Selatan. DEPIK Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir Dan Perikanan,
1(3). Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Nasional Indonesia. Jakarta.
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan. (2018).
Geografi. Profil Provinsi. Diakses 2 Maret 2021, dari
https://sulselprov.go.id/pages/profil_provinsi#:~:text=GEOGRAFI%3A,Makassar%2C
Sebelah Selatan Laut Flores.
Effendi. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan.
Yogyakarta: Kanisius.
Hamuna, B., Tanjung, R. H. R., Kalor, J. D., Dimara, L., Indrayani, E., Warpur, M., Paulangan, Y.
Y. P., & Paiki, K. (2018). Studi Karakteristik Pasang Surut Perairan Laut Mimika, Provinsi
Papua. ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan Papua, 1(1), 19–28.
Hidayah, Z., Wardhani, M. K., & Prayogo, L. M. (2018). Modelling sea level rise impact on small
islands: case study Gili Raja island of Sumenep Madura. ISOCEEN Proceeding. ITS
Surabaya, 177, 1–8.
Ismail, M. F. A., & Taofiqurohman, A. (2012). Sebaran Horizontal Suhu, Salinitas dan Kekeruhan
Di Pantai Dumoga, Sulawesi Utara. Jurnal Harpodon Borneo, 5(1).
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. (2018). Geografi1. Diakses 3 Maret 2021, dari
https://kemlu.go.id/nur-sultan/id/pages/geografi/41/etc-menu#.
Najamuddin, N. (2018). Variasi Musiman Parameter Fisika Kimia Di Sekitar Perairan Estuaria
Jeneberang, Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman Dan Sumber
Daya Pulau-Pulau Kecil, 2(1).
Ongkosongo, O. S. R., & S. (1989). Pasang Surut (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Oseanologi (ed.)). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Patty, S. I. (2013). Distribusi suhu, salinitas dan oksigen terlarut di Perairan Kema, Sulawesi
Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3).
Prayogo, L. M. (2021). Analisis Kenaikan Muka Air Laut di Perairan Kalianget Kabupaten
Sumenep Tahun 2000-2020. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 2(1), 61–68.
https://doi.org/https://doi.org/10.21107/juvenil.v2i1.10035.
J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091
23
Sosilawati, S. T., Wahyudi, A. R., ST, Mu., Mahendra, Z. A., Wibowo Massudi, S. T., ST Mulyani,
N., & ST Mona, H. L. L. (2016). Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Pembangunan
Jangka Pendek 2018-2020 Keterpaduan Pengembangan Kawasan dengan Infrastruktur
PUPR Pulau Sulawesi (Vol. 1).
Triatmodjo, B. (2012). Perencanaan Bangunan Pantai (Vol. 2). Yogyakarta: Beta Offset.
Triatmodjo, Bambang. (2009). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.
Widyantoro, B. T. (2014). Karakteristik Pasang Surut Laut di Indonesia. GEOMATIKA, 20(1).
Wyrtki, K. (1961). Physical oceanography of the Southeast Asian waters. In Scietific Resultas of
Marine Investigations of the South China Sea and the Gulf of Thailand (Vol. 2). The
University of California.

More Related Content

Similar to Studi Parameter Oseanografi Fisika dan Kimia di Perairan Pulau Sulawesi, Indonesia

Investigation of the Tidal Character in Bawean Island East Java Using Admiral...
Investigation of the Tidal Character in Bawean Island East Java Using Admiral...Investigation of the Tidal Character in Bawean Island East Java Using Admiral...
Investigation of the Tidal Character in Bawean Island East Java Using Admiral...
Luhur Moekti Prayogo
 
Ijciet 10 02_006
Ijciet 10 02_006Ijciet 10 02_006
Ijciet 10 02_006
IAEME Publication
 
Interface change of seawater and freshwater on Asam – Asam Watersheds, South ...
Interface change of seawater and freshwater on Asam – Asam Watersheds, South ...Interface change of seawater and freshwater on Asam – Asam Watersheds, South ...
Interface change of seawater and freshwater on Asam – Asam Watersheds, South ...
Innspub Net
 
Remote Sensing Techniques for Oceanography Satelitte and In Situ Observations
Remote Sensing Techniques for Oceanography Satelitte and In Situ ObservationsRemote Sensing Techniques for Oceanography Satelitte and In Situ Observations
Remote Sensing Techniques for Oceanography Satelitte and In Situ Observations
A.Tuğsan İşiaçık Çolak
 
Seasonal Variations and Diversity of Marine Diatoms of Jegathapattinam and Ka...
Seasonal Variations and Diversity of Marine Diatoms of Jegathapattinam and Ka...Seasonal Variations and Diversity of Marine Diatoms of Jegathapattinam and Ka...
Seasonal Variations and Diversity of Marine Diatoms of Jegathapattinam and Ka...
IJSRD
 
Fluctuation of NO3-N and PO4 Elements in The Traditional Pond Area at Tides
Fluctuation of NO3-N and PO4 Elements in The Traditional Pond Area at TidesFluctuation of NO3-N and PO4 Elements in The Traditional Pond Area at Tides
Fluctuation of NO3-N and PO4 Elements in The Traditional Pond Area at Tides
IJAEMSJORNAL
 
Spatial and temporal hydrochemistry variations of karst water in Gunung Sewu,...
Spatial and temporal hydrochemistry variations of karst water in Gunung Sewu,...Spatial and temporal hydrochemistry variations of karst water in Gunung Sewu,...
Spatial and temporal hydrochemistry variations of karst water in Gunung Sewu,...
UniversitasGadjahMada
 
Sustainable Marine Structures | Volume 03 | Issue 01 | January 2021
Sustainable Marine Structures | Volume 03 | Issue 01 | January 2021Sustainable Marine Structures | Volume 03 | Issue 01 | January 2021
Sustainable Marine Structures | Volume 03 | Issue 01 | January 2021
Bilingual Publishing Group
 
Fahlevy et al 2018
Fahlevy et al 2018Fahlevy et al 2018
Fahlevy et al 2018
Imanuel Wabang
 
TSS_Total_Suspended_Soil_Analysis_Using_GEE_Google.pdf
TSS_Total_Suspended_Soil_Analysis_Using_GEE_Google.pdfTSS_Total_Suspended_Soil_Analysis_Using_GEE_Google.pdf
TSS_Total_Suspended_Soil_Analysis_Using_GEE_Google.pdf
Asri Renggo
 
The Influence of Vertical Thermal and Dissolved Oxygen (DO) Trend on Some Fis...
The Influence of Vertical Thermal and Dissolved Oxygen (DO) Trend on Some Fis...The Influence of Vertical Thermal and Dissolved Oxygen (DO) Trend on Some Fis...
The Influence of Vertical Thermal and Dissolved Oxygen (DO) Trend on Some Fis...
International Journal of Engineering Inventions www.ijeijournal.com
 
Mangubhai etal12 review bird's head seascape
Mangubhai etal12 review bird's head seascapeMangubhai etal12 review bird's head seascape
Mangubhai etal12 review bird's head seascape
Nur Ismu Hidayat
 
Differential Impacts of 2016 Coral Bleaching on Coral Reef Benthic communitie...
Differential Impacts of 2016 Coral Bleaching on Coral Reef Benthic communitie...Differential Impacts of 2016 Coral Bleaching on Coral Reef Benthic communitie...
Differential Impacts of 2016 Coral Bleaching on Coral Reef Benthic communitie...
anbiocore
 
Abundance Plankton and Analysis Stomach Content and Trophic Level in Makassar...
Abundance Plankton and Analysis Stomach Content and Trophic Level in Makassar...Abundance Plankton and Analysis Stomach Content and Trophic Level in Makassar...
Abundance Plankton and Analysis Stomach Content and Trophic Level in Makassar...
Agriculture Journal IJOEAR
 
Trends in seagrass research and conservation in Malaysian waters
Trends in seagrass research and conservation in Malaysian watersTrends in seagrass research and conservation in Malaysian waters
Trends in seagrass research and conservation in Malaysian waters
AbdullaAlAsif1
 
Plankton diversity and aquatic ecology of a freshwater lake (L3) at Bharti Is...
Plankton diversity and aquatic ecology of a freshwater lake (L3) at Bharti Is...Plankton diversity and aquatic ecology of a freshwater lake (L3) at Bharti Is...
Plankton diversity and aquatic ecology of a freshwater lake (L3) at Bharti Is...
GJESM Publication
 
Identification of three_dominant_rainfall_regions_
Identification of three_dominant_rainfall_regions_Identification of three_dominant_rainfall_regions_
Identification of three_dominant_rainfall_regions_
Lasriama Siahaan
 
Ecology and feeding behavior of Sanguinolaria acuminata (Reeve, 1857) (Bival...
	Ecology and feeding behavior of Sanguinolaria acuminata (Reeve, 1857) (Bival...	Ecology and feeding behavior of Sanguinolaria acuminata (Reeve, 1857) (Bival...
Ecology and feeding behavior of Sanguinolaria acuminata (Reeve, 1857) (Bival...
inventionjournals
 
OSJ 2019 : Practical Resilience Index for Coral Reef Assessment
OSJ 2019 : Practical Resilience Index for Coral Reef AssessmentOSJ 2019 : Practical Resilience Index for Coral Reef Assessment
OSJ 2019 : Practical Resilience Index for Coral Reef Assessment
anbiocore
 
Seasonal Variability and Behavior of Hydrographic and Nutrient Parameters in ...
Seasonal Variability and Behavior of Hydrographic and Nutrient Parameters in ...Seasonal Variability and Behavior of Hydrographic and Nutrient Parameters in ...
Seasonal Variability and Behavior of Hydrographic and Nutrient Parameters in ...
iosrjce
 

Similar to Studi Parameter Oseanografi Fisika dan Kimia di Perairan Pulau Sulawesi, Indonesia (20)

Investigation of the Tidal Character in Bawean Island East Java Using Admiral...
Investigation of the Tidal Character in Bawean Island East Java Using Admiral...Investigation of the Tidal Character in Bawean Island East Java Using Admiral...
Investigation of the Tidal Character in Bawean Island East Java Using Admiral...
 
Ijciet 10 02_006
Ijciet 10 02_006Ijciet 10 02_006
Ijciet 10 02_006
 
Interface change of seawater and freshwater on Asam – Asam Watersheds, South ...
Interface change of seawater and freshwater on Asam – Asam Watersheds, South ...Interface change of seawater and freshwater on Asam – Asam Watersheds, South ...
Interface change of seawater and freshwater on Asam – Asam Watersheds, South ...
 
Remote Sensing Techniques for Oceanography Satelitte and In Situ Observations
Remote Sensing Techniques for Oceanography Satelitte and In Situ ObservationsRemote Sensing Techniques for Oceanography Satelitte and In Situ Observations
Remote Sensing Techniques for Oceanography Satelitte and In Situ Observations
 
Seasonal Variations and Diversity of Marine Diatoms of Jegathapattinam and Ka...
Seasonal Variations and Diversity of Marine Diatoms of Jegathapattinam and Ka...Seasonal Variations and Diversity of Marine Diatoms of Jegathapattinam and Ka...
Seasonal Variations and Diversity of Marine Diatoms of Jegathapattinam and Ka...
 
Fluctuation of NO3-N and PO4 Elements in The Traditional Pond Area at Tides
Fluctuation of NO3-N and PO4 Elements in The Traditional Pond Area at TidesFluctuation of NO3-N and PO4 Elements in The Traditional Pond Area at Tides
Fluctuation of NO3-N and PO4 Elements in The Traditional Pond Area at Tides
 
Spatial and temporal hydrochemistry variations of karst water in Gunung Sewu,...
Spatial and temporal hydrochemistry variations of karst water in Gunung Sewu,...Spatial and temporal hydrochemistry variations of karst water in Gunung Sewu,...
Spatial and temporal hydrochemistry variations of karst water in Gunung Sewu,...
 
Sustainable Marine Structures | Volume 03 | Issue 01 | January 2021
Sustainable Marine Structures | Volume 03 | Issue 01 | January 2021Sustainable Marine Structures | Volume 03 | Issue 01 | January 2021
Sustainable Marine Structures | Volume 03 | Issue 01 | January 2021
 
Fahlevy et al 2018
Fahlevy et al 2018Fahlevy et al 2018
Fahlevy et al 2018
 
TSS_Total_Suspended_Soil_Analysis_Using_GEE_Google.pdf
TSS_Total_Suspended_Soil_Analysis_Using_GEE_Google.pdfTSS_Total_Suspended_Soil_Analysis_Using_GEE_Google.pdf
TSS_Total_Suspended_Soil_Analysis_Using_GEE_Google.pdf
 
The Influence of Vertical Thermal and Dissolved Oxygen (DO) Trend on Some Fis...
The Influence of Vertical Thermal and Dissolved Oxygen (DO) Trend on Some Fis...The Influence of Vertical Thermal and Dissolved Oxygen (DO) Trend on Some Fis...
The Influence of Vertical Thermal and Dissolved Oxygen (DO) Trend on Some Fis...
 
Mangubhai etal12 review bird's head seascape
Mangubhai etal12 review bird's head seascapeMangubhai etal12 review bird's head seascape
Mangubhai etal12 review bird's head seascape
 
Differential Impacts of 2016 Coral Bleaching on Coral Reef Benthic communitie...
Differential Impacts of 2016 Coral Bleaching on Coral Reef Benthic communitie...Differential Impacts of 2016 Coral Bleaching on Coral Reef Benthic communitie...
Differential Impacts of 2016 Coral Bleaching on Coral Reef Benthic communitie...
 
Abundance Plankton and Analysis Stomach Content and Trophic Level in Makassar...
Abundance Plankton and Analysis Stomach Content and Trophic Level in Makassar...Abundance Plankton and Analysis Stomach Content and Trophic Level in Makassar...
Abundance Plankton and Analysis Stomach Content and Trophic Level in Makassar...
 
Trends in seagrass research and conservation in Malaysian waters
Trends in seagrass research and conservation in Malaysian watersTrends in seagrass research and conservation in Malaysian waters
Trends in seagrass research and conservation in Malaysian waters
 
Plankton diversity and aquatic ecology of a freshwater lake (L3) at Bharti Is...
Plankton diversity and aquatic ecology of a freshwater lake (L3) at Bharti Is...Plankton diversity and aquatic ecology of a freshwater lake (L3) at Bharti Is...
Plankton diversity and aquatic ecology of a freshwater lake (L3) at Bharti Is...
 
Identification of three_dominant_rainfall_regions_
Identification of three_dominant_rainfall_regions_Identification of three_dominant_rainfall_regions_
Identification of three_dominant_rainfall_regions_
 
Ecology and feeding behavior of Sanguinolaria acuminata (Reeve, 1857) (Bival...
	Ecology and feeding behavior of Sanguinolaria acuminata (Reeve, 1857) (Bival...	Ecology and feeding behavior of Sanguinolaria acuminata (Reeve, 1857) (Bival...
Ecology and feeding behavior of Sanguinolaria acuminata (Reeve, 1857) (Bival...
 
OSJ 2019 : Practical Resilience Index for Coral Reef Assessment
OSJ 2019 : Practical Resilience Index for Coral Reef AssessmentOSJ 2019 : Practical Resilience Index for Coral Reef Assessment
OSJ 2019 : Practical Resilience Index for Coral Reef Assessment
 
Seasonal Variability and Behavior of Hydrographic and Nutrient Parameters in ...
Seasonal Variability and Behavior of Hydrographic and Nutrient Parameters in ...Seasonal Variability and Behavior of Hydrographic and Nutrient Parameters in ...
Seasonal Variability and Behavior of Hydrographic and Nutrient Parameters in ...
 

More from Luhur Moekti Prayogo

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Luhur Moekti Prayogo
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Luhur Moekti Prayogo
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 

Recently uploaded

Authoring a personal GPT for your research and practice: How we created the Q...
Authoring a personal GPT for your research and practice: How we created the Q...Authoring a personal GPT for your research and practice: How we created the Q...
Authoring a personal GPT for your research and practice: How we created the Q...
Leonel Morgado
 
Basics of crystallography, crystal systems, classes and different forms
Basics of crystallography, crystal systems, classes and different formsBasics of crystallography, crystal systems, classes and different forms
Basics of crystallography, crystal systems, classes and different forms
MaheshaNanjegowda
 
Applied Science: Thermodynamics, Laws & Methodology.pdf
Applied Science: Thermodynamics, Laws & Methodology.pdfApplied Science: Thermodynamics, Laws & Methodology.pdf
Applied Science: Thermodynamics, Laws & Methodology.pdf
University of Hertfordshire
 
Equivariant neural networks and representation theory
Equivariant neural networks and representation theoryEquivariant neural networks and representation theory
Equivariant neural networks and representation theory
Daniel Tubbenhauer
 
Thornton ESPP slides UK WW Network 4_6_24.pdf
Thornton ESPP slides UK WW Network 4_6_24.pdfThornton ESPP slides UK WW Network 4_6_24.pdf
Thornton ESPP slides UK WW Network 4_6_24.pdf
European Sustainable Phosphorus Platform
 
在线办理(salfor毕业证书)索尔福德大学毕业证毕业完成信一模一样
在线办理(salfor毕业证书)索尔福德大学毕业证毕业完成信一模一样在线办理(salfor毕业证书)索尔福德大学毕业证毕业完成信一模一样
在线办理(salfor毕业证书)索尔福德大学毕业证毕业完成信一模一样
vluwdy49
 
mô tả các thí nghiệm về đánh giá tác động dòng khí hóa sau đốt
mô tả các thí nghiệm về đánh giá tác động dòng khí hóa sau đốtmô tả các thí nghiệm về đánh giá tác động dòng khí hóa sau đốt
mô tả các thí nghiệm về đánh giá tác động dòng khí hóa sau đốt
HongcNguyn6
 
Phenomics assisted breeding in crop improvement
Phenomics assisted breeding in crop improvementPhenomics assisted breeding in crop improvement
Phenomics assisted breeding in crop improvement
IshaGoswami9
 
ESR spectroscopy in liquid food and beverages.pptx
ESR spectroscopy in liquid food and beverages.pptxESR spectroscopy in liquid food and beverages.pptx
ESR spectroscopy in liquid food and beverages.pptx
PRIYANKA PATEL
 
Bob Reedy - Nitrate in Texas Groundwater.pdf
Bob Reedy - Nitrate in Texas Groundwater.pdfBob Reedy - Nitrate in Texas Groundwater.pdf
Bob Reedy - Nitrate in Texas Groundwater.pdf
Texas Alliance of Groundwater Districts
 
EWOCS-I: The catalog of X-ray sources in Westerlund 1 from the Extended Weste...
EWOCS-I: The catalog of X-ray sources in Westerlund 1 from the Extended Weste...EWOCS-I: The catalog of X-ray sources in Westerlund 1 from the Extended Weste...
EWOCS-I: The catalog of X-ray sources in Westerlund 1 from the Extended Weste...
Sérgio Sacani
 
Randomised Optimisation Algorithms in DAPHNE
Randomised Optimisation Algorithms in DAPHNERandomised Optimisation Algorithms in DAPHNE
Randomised Optimisation Algorithms in DAPHNE
University of Maribor
 
The use of Nauplii and metanauplii artemia in aquaculture (brine shrimp).pptx
The use of Nauplii and metanauplii artemia in aquaculture (brine shrimp).pptxThe use of Nauplii and metanauplii artemia in aquaculture (brine shrimp).pptx
The use of Nauplii and metanauplii artemia in aquaculture (brine shrimp).pptx
MAGOTI ERNEST
 
Shallowest Oil Discovery of Turkiye.pptx
Shallowest Oil Discovery of Turkiye.pptxShallowest Oil Discovery of Turkiye.pptx
Shallowest Oil Discovery of Turkiye.pptx
Gokturk Mehmet Dilci
 
molar-distalization in orthodontics-seminar.pptx
molar-distalization in orthodontics-seminar.pptxmolar-distalization in orthodontics-seminar.pptx
molar-distalization in orthodontics-seminar.pptx
Anagha Prasad
 
ESA/ACT Science Coffee: Diego Blas - Gravitational wave detection with orbita...
ESA/ACT Science Coffee: Diego Blas - Gravitational wave detection with orbita...ESA/ACT Science Coffee: Diego Blas - Gravitational wave detection with orbita...
ESA/ACT Science Coffee: Diego Blas - Gravitational wave detection with orbita...
Advanced-Concepts-Team
 
NuGOweek 2024 Ghent programme overview flyer
NuGOweek 2024 Ghent programme overview flyerNuGOweek 2024 Ghent programme overview flyer
NuGOweek 2024 Ghent programme overview flyer
pablovgd
 
8.Isolation of pure cultures and preservation of cultures.pdf
8.Isolation of pure cultures and preservation of cultures.pdf8.Isolation of pure cultures and preservation of cultures.pdf
8.Isolation of pure cultures and preservation of cultures.pdf
by6843629
 
快速办理(UAM毕业证书)马德里自治大学毕业证学位证一模一样
快速办理(UAM毕业证书)马德里自治大学毕业证学位证一模一样快速办理(UAM毕业证书)马德里自治大学毕业证学位证一模一样
快速办理(UAM毕业证书)马德里自治大学毕业证学位证一模一样
hozt8xgk
 
20240520 Planning a Circuit Simulator in JavaScript.pptx
20240520 Planning a Circuit Simulator in JavaScript.pptx20240520 Planning a Circuit Simulator in JavaScript.pptx
20240520 Planning a Circuit Simulator in JavaScript.pptx
Sharon Liu
 

Recently uploaded (20)

Authoring a personal GPT for your research and practice: How we created the Q...
Authoring a personal GPT for your research and practice: How we created the Q...Authoring a personal GPT for your research and practice: How we created the Q...
Authoring a personal GPT for your research and practice: How we created the Q...
 
Basics of crystallography, crystal systems, classes and different forms
Basics of crystallography, crystal systems, classes and different formsBasics of crystallography, crystal systems, classes and different forms
Basics of crystallography, crystal systems, classes and different forms
 
Applied Science: Thermodynamics, Laws & Methodology.pdf
Applied Science: Thermodynamics, Laws & Methodology.pdfApplied Science: Thermodynamics, Laws & Methodology.pdf
Applied Science: Thermodynamics, Laws & Methodology.pdf
 
Equivariant neural networks and representation theory
Equivariant neural networks and representation theoryEquivariant neural networks and representation theory
Equivariant neural networks and representation theory
 
Thornton ESPP slides UK WW Network 4_6_24.pdf
Thornton ESPP slides UK WW Network 4_6_24.pdfThornton ESPP slides UK WW Network 4_6_24.pdf
Thornton ESPP slides UK WW Network 4_6_24.pdf
 
在线办理(salfor毕业证书)索尔福德大学毕业证毕业完成信一模一样
在线办理(salfor毕业证书)索尔福德大学毕业证毕业完成信一模一样在线办理(salfor毕业证书)索尔福德大学毕业证毕业完成信一模一样
在线办理(salfor毕业证书)索尔福德大学毕业证毕业完成信一模一样
 
mô tả các thí nghiệm về đánh giá tác động dòng khí hóa sau đốt
mô tả các thí nghiệm về đánh giá tác động dòng khí hóa sau đốtmô tả các thí nghiệm về đánh giá tác động dòng khí hóa sau đốt
mô tả các thí nghiệm về đánh giá tác động dòng khí hóa sau đốt
 
Phenomics assisted breeding in crop improvement
Phenomics assisted breeding in crop improvementPhenomics assisted breeding in crop improvement
Phenomics assisted breeding in crop improvement
 
ESR spectroscopy in liquid food and beverages.pptx
ESR spectroscopy in liquid food and beverages.pptxESR spectroscopy in liquid food and beverages.pptx
ESR spectroscopy in liquid food and beverages.pptx
 
Bob Reedy - Nitrate in Texas Groundwater.pdf
Bob Reedy - Nitrate in Texas Groundwater.pdfBob Reedy - Nitrate in Texas Groundwater.pdf
Bob Reedy - Nitrate in Texas Groundwater.pdf
 
EWOCS-I: The catalog of X-ray sources in Westerlund 1 from the Extended Weste...
EWOCS-I: The catalog of X-ray sources in Westerlund 1 from the Extended Weste...EWOCS-I: The catalog of X-ray sources in Westerlund 1 from the Extended Weste...
EWOCS-I: The catalog of X-ray sources in Westerlund 1 from the Extended Weste...
 
Randomised Optimisation Algorithms in DAPHNE
Randomised Optimisation Algorithms in DAPHNERandomised Optimisation Algorithms in DAPHNE
Randomised Optimisation Algorithms in DAPHNE
 
The use of Nauplii and metanauplii artemia in aquaculture (brine shrimp).pptx
The use of Nauplii and metanauplii artemia in aquaculture (brine shrimp).pptxThe use of Nauplii and metanauplii artemia in aquaculture (brine shrimp).pptx
The use of Nauplii and metanauplii artemia in aquaculture (brine shrimp).pptx
 
Shallowest Oil Discovery of Turkiye.pptx
Shallowest Oil Discovery of Turkiye.pptxShallowest Oil Discovery of Turkiye.pptx
Shallowest Oil Discovery of Turkiye.pptx
 
molar-distalization in orthodontics-seminar.pptx
molar-distalization in orthodontics-seminar.pptxmolar-distalization in orthodontics-seminar.pptx
molar-distalization in orthodontics-seminar.pptx
 
ESA/ACT Science Coffee: Diego Blas - Gravitational wave detection with orbita...
ESA/ACT Science Coffee: Diego Blas - Gravitational wave detection with orbita...ESA/ACT Science Coffee: Diego Blas - Gravitational wave detection with orbita...
ESA/ACT Science Coffee: Diego Blas - Gravitational wave detection with orbita...
 
NuGOweek 2024 Ghent programme overview flyer
NuGOweek 2024 Ghent programme overview flyerNuGOweek 2024 Ghent programme overview flyer
NuGOweek 2024 Ghent programme overview flyer
 
8.Isolation of pure cultures and preservation of cultures.pdf
8.Isolation of pure cultures and preservation of cultures.pdf8.Isolation of pure cultures and preservation of cultures.pdf
8.Isolation of pure cultures and preservation of cultures.pdf
 
快速办理(UAM毕业证书)马德里自治大学毕业证学位证一模一样
快速办理(UAM毕业证书)马德里自治大学毕业证学位证一模一样快速办理(UAM毕业证书)马德里自治大学毕业证学位证一模一样
快速办理(UAM毕业证书)马德里自治大学毕业证学位证一模一样
 
20240520 Planning a Circuit Simulator in JavaScript.pptx
20240520 Planning a Circuit Simulator in JavaScript.pptx20240520 Planning a Circuit Simulator in JavaScript.pptx
20240520 Planning a Circuit Simulator in JavaScript.pptx
 

Studi Parameter Oseanografi Fisika dan Kimia di Perairan Pulau Sulawesi, Indonesia

  • 1. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 12 Studi Parameter Oseanografi Fisika dan Kimia di Perairan Pulau Sulawesi, Indonesia Luhur Moekti Prayogo1 , Irvan Aris Kurniawan2 1 Magister Teknik Geomatika, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 55281, Indonesia 2 Alumnus Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, 69162, Indonesia Korespondensi, luhur.moekti.prayogo@mail.ugm.ac.id Abstrak Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan dikenal memiliki potensi di bidang kelautan, baik dari segi pariwisata hingga potensi perikanannya. Pulau ini dilintasi garis khatuliswa di seperempat bagian utara sehingga sebagian besar wilayahnya berada di belahan bumi selatan. Geografis pulau Sulawesi yang berbeda menyebabkan perbedaan karakteristik parameter oseanografi. Salinitas dan pasang surut air laut merupakan parameter oseanografi yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup biota di suatu perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan studi parameter oseanografi fisika kimia yang meliputi pasang surut dan salinitas di perairan pulau Sulawesi menggunakan data NOAA dan BIG. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perairan di sekitar Pulau Sulawesi memiliki rerata muka air tinggi sebesar 1,3 meter dan muka air rendah sebesar 0,9 meter. Kemudian dari perhitungan dihasilkan bilangan Formzahl sebesar 0,8 (0,25 < F  1,5) yang berarti tipe pasang surut masuk dalam kategori Campuran cenderung Semi Diurnal. Kemudian hasil analisis salinitas menunjukkan bahwa pada bulan Juli 2020 kandungan salinitas berkisar 29,63 hingga 36,45 ppt dengan rata-rata 33,99 ppt. Pada bulan November 2020 kandungan salinitas berkisar 25,71 hingga 39,74 ppt dengan rata-rata sebesar 33,50 ppt. Pada Februari 2021 kandungan salinitas berkisar 27,23 hingga 37,73 ppt dengan rata-rata sebesar 33,00 ppt. Salinitas terendah diperoleh pada musim penghujan November 2020 dan kandungan salinitas tertinggi pada bulan yang sama di sebagian kecil wilayah. Pada musim kemarau rata-rata kandungan salinitas air laut di perairan Sulawesi relatif tinggi dibandingkan musim penghujan dengan nilai kandungan terendah sebesar 29,63 ppt. Kata kunci: Oseanografi, Fisika dan Kimia Laut, Salinitas, Pasang Surut, Sulawesi Abstract Sulawesi Island is one of Indonesia's largest islands and is known to have potential in the marine sector, both in tourism and fisheries. Sulawesi island is crossed by the equator line in the northern quarter so that most of its territory is in the southern hemisphere. The diverse geography of the island of Sulawesi causes differences in the characteristics of the oceanographic parameters. The salinity and tides of seawater are oceanographic parameters that can affect biota's survival in the waters. This research aims to study the chemical physics oceanography parameters, which include tides and salinity in the waters of the island of Sulawesi using NOAA and BIG data. The research that has been done showed that the waters around the island of Sulawesi had an average high water level of 1.3 meters and a low water level of 0.9 meters. Then from the calculation, the Formzahl number is 0.8 (0,25 < F  1,5), which means that the tidal type is in the Mixed category, tends to be semi-diurnal. The salinity analysis results showed that in July 2020, the salinity content ranged from 29.63 to 36.45 ppt, with an average of 33.99 ppt. In
  • 2. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 13 November 2020, the salinity content ranged from 25.71 to 39.74 ppt with an average of 33.50 ppt. In February 2021, the salinity content ranged from 27.23 to 37.73 ppt with an average of 33.00 ppt. The lowest salinity was obtained in the rainy season in November 2020, and the highest salinity content was in the same month in a small part of the region. In the dry season, seawater's average salinity content in Sulawesi waters is relatively high compared to the rainy season, with the lowest content value of 29.63 ppt. Keywords: Oceanography, Marine Physics and Chemistry, Salinity, Tides, Sulawesi PENDAHULUAN Indonesia dikenal dengan Negara Maritim, karena lebih dari 2/3 wilayahnya terdiri dari lautan. Perairan Kepulauan Indonesia terletak di antara dua benua yakni Benua Asia dan Australia serta diapit oleh dua samudera yakni Samudera Hindia dan Pasifik (Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2018). Sulawesi merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dengan letak geografis 0o 12’ – 8’ Lintang Selatan dan 116o 48’ – 122o36’ Bujur Timur dan dikenal memiliki potensi di bidang kelautan (Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, 2018). Sulawesi dilintasi garis khatuliswa di seperempat bagian utara pulau sehingga sebagian besar wilayahnya berada di belahan bumi selatan (Sosilawati dkk., 2016). Di sebelah utara terdapat Kepulauan Sangihe Talaud yang merupakan perbatasan laut negara dengan Pulau Mindanao-Filipina, bagian selatan dibatasi oleh Laut Flores, kemudian bagian barat dibatasi oleh Selat Makassar dan terakhir bagian timur dengan wilayah Papua dan Kepulauan Maluku oleh Selat Banda (Badan Pusat Statistik, 2015). Geografis perairan Sulawesi yang berbeda menyebabkan perbedaan karakteristik parameter oseanografi. Salinitas dan pasang surut air laut merupakan parameter oseanografi yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup biota di suatu perairan. Salinitas adalah kandungan kadar garam dalam suatu perairan dan besarannya dinyatakan dalam per mil (Effendi, 2003). Pasang surut merupakan suatu fenomena alam dengan proses naik turunnya paras laut (sea level) secara berkala yang ditimbulkan oleh adanya gaya tarik dari benda-benda langit terutama bulan dan matahari terhadap massa air di bumi (Ongkosongo, O. S. R., 1989). Air laut di permukaan bergerak sangat dinamis sehingga di setiap daerah akan memiliki karakteristik pasang surut laut yang berbeda (Widyantoro, 2014). Parameter tersebut penting untuk diketahui karena laut merupakan salah satu penghubung wilayah terluar Indonesia. Hal tersebut juga didukung oleh Hidayah dkk. (2018) yang menyatakan bahwa banyak industri didirikan di lingkungan pesisir karena aspek transportasinya. Studi mengenai parameter oseanografi di wilayah Sulawesi pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Ismail & Taofiqurohman, (2012) melakukan penelitian sebaran
  • 3. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 14 horisontal suhu, salinitas dan kekeruhan air telah dilakukan di perairan Pantai Dumoga, Sulawesi Utara. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa suhu, salinitas dan kekeruhan air, perairan Pantai Dumoga masih berada dalam batas-batas toleransi bagi budidaya perikanan tropis. Selanjutnya penelitian Najamuddin, (2018) dengan melakukan varian musiman fisika kimia di sekitar perairan Estuaria Jeneberang, Sulawesi Selatan. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat variasi musiman pada parameter suhu, salinitas, pH, total partikel tersuspensi, dan kandungan organik terlarut. Patty, (2013) juga melakukan penelitian tentang distribusi suhu, salinitas dan oksigen terlarut di perairan Kema, Sulawesi Utara. Penelitan tersebut menujukkan sebaran nilai suhu, salinitas dan kadar oksigen terlarut cukup bervariasi. Kondisi suhu, salinitas dan oksigen terlaut perairan ini masih tergolong normal dan baik untuk kehidupan biota laut. Kemudian penelitian Arifin dkk. (2012) mengenai kondisi arus pasang surut di perairan pesisir kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dari hasil penelitian menunjukkan aliran pasang surut didominasi oleh aliran surut (ebb-dominant) dengan laju sebesar 0,005 m/det menuju ke arah barat. Originalitas dari penelitian ini yaitu melakukan studi parameter oseanografi fisika kimia yang meliputi salinitas dan pasang surut air laut di perairan pulau Sulawesi. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada peneliti, masyarakat pesisir dan pemangku kebijakan dalam memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengelolaan sumberdaya hayati laut di perairan Sulawesi. METODE PENELITIAN Bahan dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian terletak di perairan pulau Sulawesi, Indonesia. Pemilihan lokasi berdasarkan ketersediaan data yang bersumber dari ERDDAP, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) berupa data skala kecil. Data salinitas yang digunakan yaitu pada Juli, November 2020 dan Februari 2021 yang mewakili kondisi musim penghujan dan kemarau yang secara umum terjadi di Indonesia. Kemudian data pasang surut diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang merupakan data prediksi dari stasiun pasang surut dan satelit altimetri pada laman http://tides.big.go.id/pasut/index.html dengan interval data satu jam. Lokasi pengambilan data pasang surut terletak pada 6°34'2.45"S dan 119°50'46.33"E sebelah selatan pulau Sulawesi.
  • 4. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 15 Perhitungan Pasang Surut Dalam penelitian ini, metode Least Square digunakan untuk perhitungan data pasang surut yang meliputi parameter elevasi, tipe pasag surut dan komponen harmonik. Parameter elevasi yang dicari adalah Mean High Water Level (MHWL) atau rerata dari muka air tinggi dan Mean Sea Level (MSL) atau muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah. Kemudian tipe pasang surut ditentukan dengan bilangan Formzahl dengan persamaan sebagai berikut (Triatmodjo, 2009; Prayogo, 2021): 𝐹 = (𝑂1 + 𝐾1) (𝑀2 + 𝑆2) … … … (1) Dimana: F = Bilangan Formzahl S2 = Konstanta yang dipengaruhi posisi matahari O1 = Konstanta yang dipengaruhi deklinasi bulan K1 = Konstanta yang dipengaruhi deklinasi bulan dan matahari M2 = Konstanta yang dipengaruhi posisi bulan Dengan Ketentuan: (a) F  0,25 dengan tipe Semidiurnal, (b) 0,25 < F  1,5 dengan tipe Campuran, cenderung Semi-Diurnal, (c) 1,50 < F  3,0 dengan tipe Campuran, cenderung ke Diurnal, dan (d) F > 3,0 dengan tipe Diurnal. Persamaan metode Least Square dapat ditulis sebagai berikut (Ongkosongo, O. S. R., 1989): 𝜂(𝑡) = 𝑆0 + ∑ 𝐴𝑖 cos(𝜔𝑖𝑡 − 𝑃𝑖) 𝑁 𝑖=1 … … . (2) Keterangan : η(t) = Elevasi pasang surut (fungsi waktu) Ai = Amplitudo ke-i ωi = 2π Ti , Ti merupakan periode komponen Pi = Fase ke-i S0 = Mean Sea Level T = waktu N = Jumlah Komponen Komponen harmonik yang dihitung dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Soli-lunar constituen (K1), b) Main lunar constituent (O1), c) Main solar constituen (P1), d) Main lunar constituent (M4),
  • 5. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 16 e) Soli-lunar constituent (MS4), f) Main lunar constituent (M2), g) Main solar constituent (S2), h) Lunar constituent (N2), dan i) Soli-lunar constituent (K2) HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Pasang Surut di Perairan Sulawesi Hamuna dkk. (2018); Prayogo, (2021) menyatakan bahwa minimal diperlukan data pasang surut sekitar 18,6 tahun untuk mengetahui elevasi muka air laut rata-rata. Informasi mengenai parameter elevasi sangat dinamis sehingga dipengaruhi oleh sumber data dan waktu akuisisi data. Dalam penelitian ini, parameter elevasi yang dihasilkan merupakan perhitungan pasang surut Februari 2021 yang merupakan nilai prediksi dan bukan nilai sebenarnya dalam satu periode pasang surut. Informasi ini digunakan untuk mengetahui karakteristik pasang surut di perairan Pulau Sulawesi, Indonesia. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa rerata dari muka air tinggi sebesar 1,3 meter dan muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah sebesar 0,9 meter. Gambar 1. Grafik fluktuasi pasang surut di perairan pulau Sulawesi Februari 2021 Kemudian penentuan tipe pasang surut dengan melihat bilangan Formzahl yang dihasilkan dari perhitungan metode Least Square. Menurut Triatmodjo, (2009) ketentuan tipe pasang surut dengan nilai ketetapan (a) F  0,25 dengan tipe Semidiurnal, (b) 0,25 < F  1,5 dengan tipe Campuran, cenderung Semi-Diurnal, (c) 1,50 < F  3,0 dengan -1,00 -0,80 -0,60 -0,40 -0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1-Feb-21 00:00 3-Feb-21 00:00 5-Feb-21 00:00 7-Feb-21 00:00 9-Feb-21 00:00 11-Feb-21 00:00 13-Feb-21 00:00 15-Feb-21 00:00 17-Feb-21 00:00 19-Feb-21 00:00 21-Feb-21 00:00 23-Feb-21 00:00 25-Feb-21 00:00 Observation Calculation
  • 6. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 17 tipe Campuran, cenderung ke Diurnal, dan (d) F > 3,0 dengan tipe Diurnal. Dari hasil perhitungan pasang surut yang telah dilakukan, tipe pasang surut di perairan pulau Sulawesi bertipe campuran cenderung semi-diurnal dengan nilai bilangan Formzahl sebesar 0,8 (0,25 < F  1,5). Tipe ini menggambarkan bahwa dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut. Menurut Wyrtki, (1961); Triatmodjo, (2012); Hamuna dkk., (2018) perairan Indonesia memiliki tipe pasang surut campuran cenderung semi-diurnal khususnya pada perairan Timur dan Selatan Jawa. Gambar 1 merupakan grafik pasang surut di perairan pulau Sulawesi Februari 2021. Selanjutnya perhitungan komponen harmonik dilakukan untuk mengetahui karakteristik di perairan pulau Sulawesi. Komponen yang dihitung meliputi Soli-lunar constituen (K1), Main lunar constituent (O1), Main solar constituen (P1), Main lunar constituent (M4), Soli-lunar constituent (MS4), Main lunar constituent (M2), Main solar constituent (S2), Lunar constituent (N2), dan Soli-lunar constituent (K2). Dari perhitungan yang telah dilakukan, berikut ( Tabel 1) merupakan nilai dari komponen harmonik di perairan pulau Sulawesi : Tabel 1. Hasil perhitungan komponen harmonik di perairan pulau Sulawesi Konstituen B go phase H=Amplitude (m) Main lunar constituent 0,4257 96,1852° 0,4282 Main solar constituent 0,1428 54,1095° 0,1762 Lunar constituent, due to Earth-Moon distance 0,0014 178,7578° 0,0625 Soli-lunar constituent, due to the change of declination 0,0641 148,8665° 0,124 Soli-lunar constituent -0,1173 203,0477° 0,2997 Main lunar constituent 0,1657 62,7071° 0,1865 Main solar constituent 0,099 117,8046° 0,1119 Main lunar constituent 0,0018 115,7763° 0,002 Soli-lunar constituent 0,0004 162,3944° 0,0012 Kondisi Salinitas di Perairan Sulawesi Di Indonesia, pada umumnya Oktober hingga April terjadi angin muson barat yang bergerak dari benua Asia ke Australia yang melewati samudera Hindia dan membawa banyak uap air. Peristiwa tersebut mengakibatkan terjadinya musim penghujan. Air hujan yang masuk di wilayah Indonesia akan berpengaruh terhadap nilai salinitas air laut. Kemudian pada musim kemarau (angin muson timur) bergerak dari benua Australia hingga Asia, yang membawa uap air lebih sedikit. Pada umumnya peristiwa ini terjadi pada April hingga Oktober yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kemarau.
  • 7. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 18 Analisis data salinitas dalam penelitian ini menggunakan tiga waktu yang berbeda yang mewakili kedua musim yaitu kemarau dan penghujan. Data pertama yaitu pada Juli 2020, mewakili musim kemarau. Data kedua dan ketiga yaitu pada November 2020 dan Februari 2021 yang mewakili musim penghujan. Adapun jumlah data dan standar deviasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Tabel 2): Tabel 2. Jumlah data salinitas yang digunakan dalam penelitian No Bulan Tahun Angin Musim Jumlah Data Standar Deviasi 1 Juli 2020 Muson Timur Kemarau 194 1,046403 2 November 2020 Muson Barat Penghujan 264 1,945552 3 Februari 2021 Muson Barat Penghujan 175 1,971778 A. Salinitas di Perairan Sulawesi pada Juli 2020 Pertama, data yang digunakan merupakan data salinitas pada bulan Juli tahun 2020 yang mewakili musim kemarau. Dari hasil pengolahan menunjukkan bahwa salinitas di perairan Sulawesi pada musim kemarau berkisar 29,63655 hingga 36,45701 parts per thousand (ppt). Nilai tersebut berarti dalam satu kilogram air laut di perairan Pulau Sulawesi mengandung sekitar 29,63655 hingga 36,45701 gram garam terlarut. Kemudian, kandungan salinitas rerata yang terjadi pada musim kemarau khususnya pada Juli tahun 2020 sebesar 33,99501 ppt. Berikut (Gambar 2) merupakan peta sebaran salinitas di Perairan Sulawesi pada Juli 2020. Dari peta di bawah menunjukkan bahwa kandungan salinitas di perairan pulau Sulawesi berbeda-beda. Di Teluk Tolo dan Teluk Tomini kandungan salinitas relatif rendah berkisar 29 hingga 32 ppt. Kemudian kandungan salinitas 32 hingga 33 ppt terdapat di hampir semua perairan di pulau Sulawesi. Kemudian kandungan salinitas tertinggi yang didapat dari pengolahan data Juli 2020 terdapat di wilayah Laut Banda dan Laut Maluku dengan kisaran 34 hingga 36 ppt. Dari data di atas yang bertepatan musim kemarau menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah perairan di pulau Sulawesi memiliki tingkat salinitas cukup tinggi berkisar > 33 ppt dan hanya sedikit wilayah yang memiliki tingkat salinitas < 31 ppt.
  • 8. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 19 Gambar 2. Peta sebaran salinitas di perairan pulau Sulawesi pada Juli 2020 B. Salinitas di Perairan Sulawesi pada November 2020 Kedua, data yang digunakan merupakan data salinitas pada November 2020 yang mewakili musim penghujan. Dari hasil pengolahan menunjukkan bahwa salinitas di perairan Sulawesi pada musim penghujan berkisar 25,71475 hingga 39,74392 ppt. Nilai tersebut berarti dalam satu kilogram air laut di perairan Pulau Sulawesi mengandung sekitar 25,71475 hingga 39,74392 gram garam terlarut. Kemudian, rata- rata kandungan salinitas yang terjadi pada musim penghujan khususnya pada November 2020 sebesar 33,5067 ppt. Berikut (Gambar 3) merupakan peta sebaran salinitas di Perairan Sulawesi pada November 2020. Dari peta di dibawah menunjukkan bahwa kandungan salinitas di perairan pulau Sulawesi berbeda-beda. Di selat Makassar dan sebagian Teluk Tomoni kandungan salinitas relatif rendah berkisar 25 hingga 29 ppt. Kemudian kandungan salinitas 29 hingga 34 ppt terdapat hampir di semua perairan di pulau Sulawesi. Selanjutnya kandungan salinitas tertinggi yang didapat dari pengolahan data November 2020 terdapat di wilayah teluk Tomoni dengan kisaran 34 hingga 39 ppt. Dari data salinitas diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata salinitas musim penghujan lebih rendah dibandingkan dengan musim kemarau. Namun pada musim penghujan ditemukan kandungan salinitas mencapai 39 ppt pada wilayah teluk. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh fluktuasi daratan yang masuk ke perairan laut.
  • 9. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 20 Gambar 3. Peta sebaran salinitas di perairan pulau Sulawesi pada November 2020 C. Salinitas di Perairan Sulawesi pada Februari 2021 Ketiga, data yang digunakan merupakan data salinitas pada Februari tahun 2021 yang mewakili musim penghujan. Dari hasil pengolahan menunjukkan bahwa salinitas di perairan Sulawesi pada musim penghujan khususnya Februari 2021 berkisar 27,23574 hingga 37,73476 ppt. Nilai tersebut dapat dikatakan dalam satu kilogram air laut di perairan Pulau Sulawesi mengandung sekitar 27,23574 hingga 37,73476 gram garam terlarut. Kemudian, rata-rata kandungan salinitas yang terjadi pada Februari 2021 sebesar 33,00557 ppt. Berikut (Gambar 4) merupakan peta sebaran salinitas di Perairan Sulawesi pada Februari 2021. Dari peta dibawah menunjukkan bahwa kandungan salinitas di perairan sekitar pulau Sulawesi berbeda-beda. Di sebagian selat Makassar, sekitar Laut Maluku dan Teluk Tolo kandungan salinitas relatif rendah berkisar antara 27 hingga 30 ppt. Kemudian kandungan salinitas 30 hingga 34 ppt terdapat hampir di semua perairan di pulau Sulawesi. Selanjutnya kandungan salinitas tertinggi yang didapat dari pengolahan data bulan Februari 2021 terdapat di wilayah Laut Banda, Teluk Bone dan Teluk Tomini dengan kisaran 34 hingga 37 ppt. Dari data salinitas bulan Februari 2021 menunjukkan bahwa nilai rata-rata salinitas musim penghujan lebih rendah dibandingkan dengan musim kemarau pada bulan Juli 2020. Namun pada musim penghujan juga, khususnya
  • 10. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 21 pada bulan Februari 2021 kandungan salinitas mencapai 37 ppt pada wilayah sekitar Laut Banda dan perairan sekitar Kabupaten Gorontalo. Gambar 4. Peta sebaran salinitas di perairan pulau Sulawesi pada Februari 2021 KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perairan di sekitar Pulau Sulawesi memiliki rerata dari muka air tinggi sebesar 1,3 meter dan muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah sebesar 0,9 meter. Dari perhitungan dihasilkan bilangan Formzahl sebesar 0,8 (0,25 < F  1,5) yang berarti tipe pasang surut masuk dalam kategori campuran cenderung semi-diurnal. Tipe ini menggambarkan bahwa dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut. Hasil analisis salinitas menunjukkan bahwa pada Juli 2020 kandungan salinitas berkisar 29,63 hingga 36,45 ppt dengan rata-rata 33,99 ppt. Pada November 2020 kandungan salinitas berkisar 25,71 hingga 39,74 ppt dengan rerata sebesar 33,50 ppt. Pada Februari 2021 kandungan salinitas berkisar 27,23 hingga 37,73 ppt dengan rerata sebesar 33,00 ppt. Salinitas terendah diperoleh pada musim penghujan November 2020 dan kandungan salinitas tertinggi pada bulan yang sama di sebagian kecil wilayah. Pada musim kemarau rerata kandungan salinitas air laut di perairan Sulawesi relatif tinggi dibandingkan musim penghujan dengan nilai kandungan terendah sebesar 29,63 ppt. Penelitian selanjutnya
  • 11. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 22 diharapkan menambah data pengukuran in-situ berupa salinitas dan data curah hujan dari pihak terkait sehingga hasil analisis akan lebih akurat. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada lembaga National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang telah menyediakan data salinitas dan Badan Informasi Geospasial (BIG) yang telah menyediakan data pasang surut, sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang telah membiayai penulis dalam menempuh studi S2. REFERENSI Arifin, T., Yulius, Y., & Ismail, M. F. A. (2012). Kondisi arus pasang surut di perairan pesisir kota Makassar, Sulawesi Selatan. DEPIK Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir Dan Perikanan, 1(3). Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Nasional Indonesia. Jakarta. Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan. (2018). Geografi. Profil Provinsi. Diakses 2 Maret 2021, dari https://sulselprov.go.id/pages/profil_provinsi#:~:text=GEOGRAFI%3A,Makassar%2C Sebelah Selatan Laut Flores. Effendi. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius. Hamuna, B., Tanjung, R. H. R., Kalor, J. D., Dimara, L., Indrayani, E., Warpur, M., Paulangan, Y. Y. P., & Paiki, K. (2018). Studi Karakteristik Pasang Surut Perairan Laut Mimika, Provinsi Papua. ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan Papua, 1(1), 19–28. Hidayah, Z., Wardhani, M. K., & Prayogo, L. M. (2018). Modelling sea level rise impact on small islands: case study Gili Raja island of Sumenep Madura. ISOCEEN Proceeding. ITS Surabaya, 177, 1–8. Ismail, M. F. A., & Taofiqurohman, A. (2012). Sebaran Horizontal Suhu, Salinitas dan Kekeruhan Di Pantai Dumoga, Sulawesi Utara. Jurnal Harpodon Borneo, 5(1). Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. (2018). Geografi1. Diakses 3 Maret 2021, dari https://kemlu.go.id/nur-sultan/id/pages/geografi/41/etc-menu#. Najamuddin, N. (2018). Variasi Musiman Parameter Fisika Kimia Di Sekitar Perairan Estuaria Jeneberang, Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman Dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil, 2(1). Ongkosongo, O. S. R., & S. (1989). Pasang Surut (Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi (ed.)). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Patty, S. I. (2013). Distribusi suhu, salinitas dan oksigen terlarut di Perairan Kema, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3). Prayogo, L. M. (2021). Analisis Kenaikan Muka Air Laut di Perairan Kalianget Kabupaten Sumenep Tahun 2000-2020. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 2(1), 61–68. https://doi.org/https://doi.org/10.21107/juvenil.v2i1.10035.
  • 12. J-Tropimar, Vol. 3, No.1 (April 2021) p-ISSN: 2656-3150, e-ISSN: 2656-7091 23 Sosilawati, S. T., Wahyudi, A. R., ST, Mu., Mahendra, Z. A., Wibowo Massudi, S. T., ST Mulyani, N., & ST Mona, H. L. L. (2016). Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Pembangunan Jangka Pendek 2018-2020 Keterpaduan Pengembangan Kawasan dengan Infrastruktur PUPR Pulau Sulawesi (Vol. 1). Triatmodjo, B. (2012). Perencanaan Bangunan Pantai (Vol. 2). Yogyakarta: Beta Offset. Triatmodjo, Bambang. (2009). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. Widyantoro, B. T. (2014). Karakteristik Pasang Surut Laut di Indonesia. GEOMATIKA, 20(1). Wyrtki, K. (1961). Physical oceanography of the Southeast Asian waters. In Scietific Resultas of Marine Investigations of the South China Sea and the Gulf of Thailand (Vol. 2). The University of California.