Ta'lim Muta'allim - Bab 2 - Niat di Waktu BelajarFatkul Amri
Materi kitab Ta'lim Muta'allim bab 2 yang membahas tentang niat di waktu belajar. Sesungguhnya segala sesuatu amal itu tergantung pada niatnya. Jadi niat belajar pun harus benar.
Ta'lim Muta'allim - Bab 2 - Niat di Waktu BelajarFatkul Amri
Materi kitab Ta'lim Muta'allim bab 2 yang membahas tentang niat di waktu belajar. Sesungguhnya segala sesuatu amal itu tergantung pada niatnya. Jadi niat belajar pun harus benar.
Metodologi Studi Islam Adalah Salah Satu Mata Kuliah Di UIN-SU.
TOopik Pembicaraannya adlah mengenai Islam Sebagai Sasaran Studi Dabn Penelitian
Pengampuh Mata Kuliahnya: Dr. Ali Imran Sinaga, M. Ag
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
2. STUDI ISLAM :
PENDEKATAN EPISTEMOLOGIS
Oleh :
1. ERNITA
SARI
2. KHOTIM AHSAN
3. ANISA ALFI NURJANAH
4. ADAM BAKHRUDIN SYAH
5. FEBRI ISTANTI
111
111
111
111
111
10
10
10
10
10
058
091
094
106
117
3. APA PENDEKATAN EPISTEMOLOGIS
ITU?
mengkaji islam dengan ilmu
pengetahuan untuk mencari
kebenaran dengan menggunakan akal
manusia dan menggunakan wahyu.
Epistemologi secara umum bercorak
rasionalisme yang dicari
pembenarannya dalam Al Qur’an.
4. SUMBER
PENGETAHUAN
Pengetahuan tidak hanya bersumber pada rasio
saja, tapi juga pengalaman inderawi.
Akal tetap berperan, akan tetapi tidak menjadi
ukuran kebenaran, hanya sekedar mengusahakan
agar wahyu dapat dipahami.
Maka, sumber pengetahuan keagamaan yang
sebenarnya adalah Al Qur’an dan As-sunah.
5. Model pendekatan
epistemologis
Model Konservatif yaitu sumber
pengetahuan diperoleh melalui
wahyu.berbasis pd al-quran dan hadits
b) Model Radikal-Kritis yaitu sumber
pengetahuan didapatkan melalui nalar /
akal logis.
c) Model Dialektis yaitu mengkombinasikan
wahyu dan nalar untuk mendapatkan
sumber pengetahuan.
d) Model Mistis yaitu mendasarkan
pengetahuan pada pengalaman intuitif
individual.
a)
6. METODE EPISTEMOLOGI
Metode ‘aqli (proses berpikir atau
rasional)
Metode intuitif
Metode dialogis atau diskusi
Metode moqaranah (komparatif)
Metode naqdi (kritik)
Metode muhasabah (koreksi atau
evaluasi)
7. IMPLIKASI BAGI PENGEMBANGAN ILMU
KEISLAMAN
Dapat mengembangkan ilmu-ilmu keislaman
melalui akal / nalar.
Dapat memperkuat argumen keagamaan
dengan cara pandang epistemologis.
Membangun kehidupan umat Islam yang
lebih baik dengan suatu peradaban Islam
yang lebih mapan dan stabil.
Dapat membangun dan mengembangkan
ilmu pengetahuan Islam.
Akan banyak melahirkan lulusan-lulusan
yang berjiwa produsen, peneliti, penemu,
penggali, dan pengembang ilmu
pengetahuan.