SlideShare a Scribd company logo
DIAGNOSIS DAN TERAPI
SOFT TISSUE TUMOR
DR. PRAMUDYO HARWANDONO, SP.B
DOKTER SPESIALIS BEDAH RSUD MERAH PUTIH MAGELANG
Epidemiologi
Sebagian besar soft tissue tumor adalah benign (jinak)
Tumor mesenkimal malignant <1% dari keseluruhan tumor ganas pada manusia
(di US : carcinomatous tumor, 150000 kasus per tahun, STT 5000 kasus per tahuan)
Insidensi STT 30 orang per 1 juta penduduk (WHO)
Perlu kerjasama yg komprehensif antara dokter bagian bedah, patologi anatomi,
radiologi dan lainnya untuk mendapat outcome yang memuaskan
Predileksi STT : 75% di ekstremitas (terbanyakdi paha), 10-25% di punggung /
trunk dan retroperitoneum)
Frekuensi akan meningkat sesuai umur (rata2 usia 65 tahun)
1 dari 10 pasien terdeteksi sebuah metastasis (paling banyak di paru-paru) dari
tumor primer
1 dari 3 pasien dengan STT yang meninggal , penyebabnya metastaseparu-paru
Epidemiologi
Etiologi
Tidak diketahui secara pasti
Beberapa kemungkinan adalah
1. bahan kimia karsinogenesis,
2. radiasi,
3. infeksi virus dan imunodefisiensi,
4. kerentanan genetik
Klasifikasi
PRIMARY : TUMOR YANG BERASAL
DARI JARINGAN ITU SENDIRI (DE
NOVO)
SECONDARY : TRANSFORMASI
MALIGNA DARI YANG AWALNYA
BENINGNA
METASTASIS : TUMOR YANG
BERASAL DAR JARINGAN LAIN
(JARAKJAUH)
DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS
2. PEMERIKSAAN FISIK
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM, PENCITRAAN,
PEMERIKSAAN TAMBAHAN SITOLOGI-HISTOPATOLOGI)
ANAMNESIS
Data penting untuk dieksplorasi:
1. Umur pasien :
Bayi/anakbisa terlihatlesi jinak dimana terlihat pertumbuhanlokal,kecacatan, pertumbuhan
berlebihanpada ekstremitasatau penurunanfungsi (lipoma,hemangioma, neurofbroma, hamartoma) . sarcoma
jarang ada, kalauada biasanya rabdomiosarkoma.
2. Lama lesi : pertumbuhan cepat bisa ke massa ganas atau infeksi
3. Nyeri : timbul karena penekananjaringansekitar
4. Riwayattrauma : Traumakronik yang berulang pada jaringanlunak bisa menimbulkanfibrosis reaktif, atau
miosistis osifikan.
5. Riwayatkeluarga dengan massa jaringanlunak, seperti neurofibromatosis
Pemeriksaan fisik
Inspeksi : benjolan, perubahan warna kulit, adanya ulkus atau luka, pemebesaran
vena
Massa jaringan lunak jarang terlihat sebagai benjolan kecuali bila timbul pada
daerah dimana massa ototnya tidak besar atau tumor superfsial.
Bila tumor di daerah yang massa ototnya besar seperti daerah paha atau pada
daerah yang berrongga seperti pelvis maka tumor baru terlihat bila ukurannya
sudah besar.
Kulit di atas tumor lebih sering terlihat normal.
Pemeriksaan fisik
PALPASI
1. letak tumor : superfisial atau profunda. Lesisuperfisial biasanya jinak, dibawah fasia (profunda)
sangat mungkin ganas, massa di bawah fasia bergerak bersamaan dengan gerakan otot
2. ukuran tumor : tumor kurang dari 5 cm dan superfisial kemungkinan jinak, dan sebaliknya
3. konsistensi tumor : Konsistensitumor kistik dan lunak lebih banyak dikaitkan dengan tumor jinak
sedangkan konsistensi padat sering dikaitkan dengan tumor ganas.
4. batas tumor : Tumor jinak biasanya berbatas tegas karena memiliki kapsul sedangkantumor
ganas atau infeksi batasnyasulit ditentukan.
5. nyeri : Umumnya tumor jaringan lunak tidak nyeri atau nyeri minimal bila dilakukan
manipulasi
6. perlekatan : Tumor yang melekat ke jaringan di bawahnya sebaiknya
dicurigai sebagai tumor ganas.
7. suhu kulit : Bila pada perabaan suhu lebih hangat dari jaringan sekitarnya
patut dicurigai sebagai tumor jaringan lunak yang ganas dengan infeksi sebagai
diagnosis differensial.
8. permukaan tumor : Umumnya tumor jaringan lunak permukaan rata, tidak
berdungkul-dungkul
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
Umumnya tidak memberikan hasil yang spesifk.
Pemeriksaan darah rutin biasanya diperlukan untuk persiapan bila pasien akan
dilakukan operasi baik untuk biopsi maupun eksisi tumor
Pencitraan Radiologi
Satu modalitas pencitraan saja terkadang tidak bisa digunakan untuk semua
diagnosis musculoskeletal, sehingga kombinasi modalitas yang berbeda
dapat membantu diagnosis berbagai patologi musculoskeletal
1. Foto sinar X
Pemeriksaan ini dapat memberi informasi tentang asal tumor apakah berasal
dari jaringan lunak atau tulang dan juga informasi kerusakan tulang akibat
penekanan tumor jaringan lunak.
2. USG (Ultrasonografi)
Pemeriksaan USG menggunakan perjalanan suara dengan kecepatan yang berbeda dalam berbagai
bahan. USG klinis menggunakanfrekuensi gelombang suara 1-20 MHz (1 MHz adalah 1 juta siklus
per detik), dibandingkan dengan rentang pendengaran manusiadari 20 Hz-20 kHz (1 kHz adalah
1000 siklus per detik).
USG dapat mendiagnosacairan, digunakan untuk mengidentifkasi kista, tetapi massa jaringan lunak
pasien jarang berbentuk kista.
Banyaklesi teraba yang dirasakan oleh pasien adalah tumor kulit dan kemungkinan adalah lipoma
atau lobulus menonjol dari jaringan adiposa subkutan.
USG cukup spesifik untuk mendiagnosis jaringan lemak dan kelainan vaskular seperti hemangioma
atau aneurysma.
MRI
Prinsip dasar memvisualisasikanjaringan tubuh dengan MRI adalah dengan menempatkanpasien
ke pusat magnet yang berbentuk cincin besar, kemudian menghidupkan magnet, dan merubah
polaritas magnetpada berbagai frekuensi.
Pencitraan MR merupakan modalitas pencitraan yang utama untuk diagnosis tumor jaringan lunak,
evaluasi serta tindak lanjut sarkoma.
PET SCAN
Pemeriksaan yang relatif baru saat ini menggunakan bahan radiofarmaka 18[F]-2-
fluoro-2-deoxy-D-glucose (18F-FDG).
FDG bila diinjeksikan ke dalam tubuh akan terperangkap di dalam sel tumor,
sehingga pemeriksaan ini sangat berguna untuk deteksidini keberadaan tumor
jaringan lunak.
Pemeriksaan sitologi dan histopatologi
Tumor jaringan lunak oleh WHO dibagi dalam 11 tipe dengan lebih dari 50
subtipe. Insiden tumor ini hanya 1% bila dibandingkan dengan keseluruhan tumor ganas pada
manusia → BUTUH KECERMATANPEMERIKSAAN
Pemeriksaan sitologi pada tumor jaringan lunak umumnya kurang menghasilkandiagnosis yang
akurat.
Dianjurkan spesimen yang digunakan adalah spesimen yang berasal dari hasil core biopsy
dan biopsi terbuka yang dilakukan oleh spesialis yang terlatih.
Hasil dari prosedur biopsi dianalisis secara histopatologidanjuga bisa dilanjutkan untuk
pemeriksaan imunohistokimia.
Algoritma diagnosis tumor jaringan lunak superfisial
Algoritma diagnosis tumor jaringan lunak profunda
Diagnosis sarcoma jaringan lunak
Algoritme penatalaksanaantumor muskuloskeletal
Prinsip terapi
Terapi padatumor muskuloskeletalbervariasi,terdiri dari: mulai dari observasi, kemoterapi, pembedahan,dan
radioterapi.
Terapi padatumor jaringanlunak ditentukan olehukurantumor, sifat biologis tumor,
kerusakan pada tulang yang terjadi, gangguan padastruktur di sekitarnya dan keluhannyeri yang diderita
pasien.
Umumnya tumor jinak yang ukurannya kurangdari 3 cm dan tidak aktif cukup dilakukanobservasi saja
Pada tumor jinak yang aktif, tumbuh membesar, menimbulkankerusakan tulang berpotensi menimbulkan
fraktur patologis,menekan jaringansekitarnya sehingga menimbulkangangguan sesuai dengan jaringan
yang terganggu serta menimbulkannyeriyang mengganggupada penderita,maka dianjurkan untukdiambil
melaluiproses pembedahan.
TERIMA KASIH
STT dr Pramudyo SpB.pdf

More Related Content

Similar to STT dr Pramudyo SpB.pdf

Translate 2
Translate 2Translate 2
Translate 2
YuditAlfa
 
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
RFFooraa
 
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kurniawati48
 
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Fitriardi Sejati
 
Biopsi.pptx
Biopsi.pptxBiopsi.pptx
Biopsi.pptx
AkbaraPradana1
 
ppt ca rekti.pptx
ppt ca rekti.pptxppt ca rekti.pptx
ppt ca rekti.pptx
VaniaMargaretha
 
Neoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasanNeoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasan
ABD. RAHMAN
 
122862814 tumor-phyllodes
122862814 tumor-phyllodes122862814 tumor-phyllodes
122862814 tumor-phyllodes
Elvira Cesarena
 
PPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptxPPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptx
nataleko
 
ASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdfASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdf
BayuIlhamRelinKh
 
preventif kanker.pptx
preventif kanker.pptxpreventif kanker.pptx
preventif kanker.pptx
seomgum
 
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirririn95
 
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxPanduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
boscco
 
kanker tulang
kanker tulangkanker tulang
kanker tulang
AndrianusSudarmono2
 
Kanker ganas tulang jatim fair 2017
Kanker ganas tulang   jatim fair 2017Kanker ganas tulang   jatim fair 2017
Kanker ganas tulang jatim fair 2017
basuki-ortho
 
Lp liposarcoma oleh siti khadijah
Lp liposarcoma oleh siti khadijahLp liposarcoma oleh siti khadijah
Lp liposarcoma oleh siti khadijah
siti_khadijee
 

Similar to STT dr Pramudyo SpB.pdf (20)

Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
 
Translate 2
Translate 2Translate 2
Translate 2
 
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
 
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
 
Dd
DdDd
Dd
 
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
 
Biopsi.pptx
Biopsi.pptxBiopsi.pptx
Biopsi.pptx
 
ppt ca rekti.pptx
ppt ca rekti.pptxppt ca rekti.pptx
ppt ca rekti.pptx
 
Neoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasanNeoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasan
 
122862814 tumor-phyllodes
122862814 tumor-phyllodes122862814 tumor-phyllodes
122862814 tumor-phyllodes
 
PPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptxPPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptx
 
ASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdfASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdf
 
preventif kanker.pptx
preventif kanker.pptxpreventif kanker.pptx
preventif kanker.pptx
 
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
 
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxPanduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
 
kanker tulang
kanker tulangkanker tulang
kanker tulang
 
Kanker ganas tulang jatim fair 2017
Kanker ganas tulang   jatim fair 2017Kanker ganas tulang   jatim fair 2017
Kanker ganas tulang jatim fair 2017
 
Lp liposarcoma oleh siti khadijah
Lp liposarcoma oleh siti khadijahLp liposarcoma oleh siti khadijah
Lp liposarcoma oleh siti khadijah
 
Askep kista,malaria,sifilis,kanker
Askep kista,malaria,sifilis,kankerAskep kista,malaria,sifilis,kanker
Askep kista,malaria,sifilis,kanker
 

Recently uploaded

PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 

Recently uploaded (20)

PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 

STT dr Pramudyo SpB.pdf

  • 1. DIAGNOSIS DAN TERAPI SOFT TISSUE TUMOR DR. PRAMUDYO HARWANDONO, SP.B DOKTER SPESIALIS BEDAH RSUD MERAH PUTIH MAGELANG
  • 2. Epidemiologi Sebagian besar soft tissue tumor adalah benign (jinak) Tumor mesenkimal malignant <1% dari keseluruhan tumor ganas pada manusia (di US : carcinomatous tumor, 150000 kasus per tahun, STT 5000 kasus per tahuan) Insidensi STT 30 orang per 1 juta penduduk (WHO) Perlu kerjasama yg komprehensif antara dokter bagian bedah, patologi anatomi, radiologi dan lainnya untuk mendapat outcome yang memuaskan
  • 3. Predileksi STT : 75% di ekstremitas (terbanyakdi paha), 10-25% di punggung / trunk dan retroperitoneum) Frekuensi akan meningkat sesuai umur (rata2 usia 65 tahun) 1 dari 10 pasien terdeteksi sebuah metastasis (paling banyak di paru-paru) dari tumor primer 1 dari 3 pasien dengan STT yang meninggal , penyebabnya metastaseparu-paru Epidemiologi
  • 4. Etiologi Tidak diketahui secara pasti Beberapa kemungkinan adalah 1. bahan kimia karsinogenesis, 2. radiasi, 3. infeksi virus dan imunodefisiensi, 4. kerentanan genetik
  • 5. Klasifikasi PRIMARY : TUMOR YANG BERASAL DARI JARINGAN ITU SENDIRI (DE NOVO) SECONDARY : TRANSFORMASI MALIGNA DARI YANG AWALNYA BENINGNA METASTASIS : TUMOR YANG BERASAL DAR JARINGAN LAIN (JARAKJAUH)
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. DIAGNOSIS 1. ANAMNESIS 2. PEMERIKSAAN FISIK 3. PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM, PENCITRAAN, PEMERIKSAAN TAMBAHAN SITOLOGI-HISTOPATOLOGI)
  • 10. ANAMNESIS Data penting untuk dieksplorasi: 1. Umur pasien : Bayi/anakbisa terlihatlesi jinak dimana terlihat pertumbuhanlokal,kecacatan, pertumbuhan berlebihanpada ekstremitasatau penurunanfungsi (lipoma,hemangioma, neurofbroma, hamartoma) . sarcoma jarang ada, kalauada biasanya rabdomiosarkoma. 2. Lama lesi : pertumbuhan cepat bisa ke massa ganas atau infeksi 3. Nyeri : timbul karena penekananjaringansekitar 4. Riwayattrauma : Traumakronik yang berulang pada jaringanlunak bisa menimbulkanfibrosis reaktif, atau miosistis osifikan. 5. Riwayatkeluarga dengan massa jaringanlunak, seperti neurofibromatosis
  • 11. Pemeriksaan fisik Inspeksi : benjolan, perubahan warna kulit, adanya ulkus atau luka, pemebesaran vena Massa jaringan lunak jarang terlihat sebagai benjolan kecuali bila timbul pada daerah dimana massa ototnya tidak besar atau tumor superfsial. Bila tumor di daerah yang massa ototnya besar seperti daerah paha atau pada daerah yang berrongga seperti pelvis maka tumor baru terlihat bila ukurannya sudah besar. Kulit di atas tumor lebih sering terlihat normal.
  • 12. Pemeriksaan fisik PALPASI 1. letak tumor : superfisial atau profunda. Lesisuperfisial biasanya jinak, dibawah fasia (profunda) sangat mungkin ganas, massa di bawah fasia bergerak bersamaan dengan gerakan otot 2. ukuran tumor : tumor kurang dari 5 cm dan superfisial kemungkinan jinak, dan sebaliknya 3. konsistensi tumor : Konsistensitumor kistik dan lunak lebih banyak dikaitkan dengan tumor jinak sedangkan konsistensi padat sering dikaitkan dengan tumor ganas. 4. batas tumor : Tumor jinak biasanya berbatas tegas karena memiliki kapsul sedangkantumor ganas atau infeksi batasnyasulit ditentukan.
  • 13. 5. nyeri : Umumnya tumor jaringan lunak tidak nyeri atau nyeri minimal bila dilakukan manipulasi 6. perlekatan : Tumor yang melekat ke jaringan di bawahnya sebaiknya dicurigai sebagai tumor ganas. 7. suhu kulit : Bila pada perabaan suhu lebih hangat dari jaringan sekitarnya patut dicurigai sebagai tumor jaringan lunak yang ganas dengan infeksi sebagai diagnosis differensial. 8. permukaan tumor : Umumnya tumor jaringan lunak permukaan rata, tidak berdungkul-dungkul
  • 14. Pemeriksaan penunjang Laboratorium : Umumnya tidak memberikan hasil yang spesifk. Pemeriksaan darah rutin biasanya diperlukan untuk persiapan bila pasien akan dilakukan operasi baik untuk biopsi maupun eksisi tumor
  • 15. Pencitraan Radiologi Satu modalitas pencitraan saja terkadang tidak bisa digunakan untuk semua diagnosis musculoskeletal, sehingga kombinasi modalitas yang berbeda dapat membantu diagnosis berbagai patologi musculoskeletal 1. Foto sinar X Pemeriksaan ini dapat memberi informasi tentang asal tumor apakah berasal dari jaringan lunak atau tulang dan juga informasi kerusakan tulang akibat penekanan tumor jaringan lunak.
  • 16. 2. USG (Ultrasonografi) Pemeriksaan USG menggunakan perjalanan suara dengan kecepatan yang berbeda dalam berbagai bahan. USG klinis menggunakanfrekuensi gelombang suara 1-20 MHz (1 MHz adalah 1 juta siklus per detik), dibandingkan dengan rentang pendengaran manusiadari 20 Hz-20 kHz (1 kHz adalah 1000 siklus per detik). USG dapat mendiagnosacairan, digunakan untuk mengidentifkasi kista, tetapi massa jaringan lunak pasien jarang berbentuk kista. Banyaklesi teraba yang dirasakan oleh pasien adalah tumor kulit dan kemungkinan adalah lipoma atau lobulus menonjol dari jaringan adiposa subkutan. USG cukup spesifik untuk mendiagnosis jaringan lemak dan kelainan vaskular seperti hemangioma atau aneurysma.
  • 17. MRI Prinsip dasar memvisualisasikanjaringan tubuh dengan MRI adalah dengan menempatkanpasien ke pusat magnet yang berbentuk cincin besar, kemudian menghidupkan magnet, dan merubah polaritas magnetpada berbagai frekuensi. Pencitraan MR merupakan modalitas pencitraan yang utama untuk diagnosis tumor jaringan lunak, evaluasi serta tindak lanjut sarkoma.
  • 18. PET SCAN Pemeriksaan yang relatif baru saat ini menggunakan bahan radiofarmaka 18[F]-2- fluoro-2-deoxy-D-glucose (18F-FDG). FDG bila diinjeksikan ke dalam tubuh akan terperangkap di dalam sel tumor, sehingga pemeriksaan ini sangat berguna untuk deteksidini keberadaan tumor jaringan lunak.
  • 19. Pemeriksaan sitologi dan histopatologi Tumor jaringan lunak oleh WHO dibagi dalam 11 tipe dengan lebih dari 50 subtipe. Insiden tumor ini hanya 1% bila dibandingkan dengan keseluruhan tumor ganas pada manusia → BUTUH KECERMATANPEMERIKSAAN Pemeriksaan sitologi pada tumor jaringan lunak umumnya kurang menghasilkandiagnosis yang akurat. Dianjurkan spesimen yang digunakan adalah spesimen yang berasal dari hasil core biopsy dan biopsi terbuka yang dilakukan oleh spesialis yang terlatih. Hasil dari prosedur biopsi dianalisis secara histopatologidanjuga bisa dilanjutkan untuk pemeriksaan imunohistokimia.
  • 20.
  • 21. Algoritma diagnosis tumor jaringan lunak superfisial
  • 22. Algoritma diagnosis tumor jaringan lunak profunda
  • 25. Prinsip terapi Terapi padatumor muskuloskeletalbervariasi,terdiri dari: mulai dari observasi, kemoterapi, pembedahan,dan radioterapi. Terapi padatumor jaringanlunak ditentukan olehukurantumor, sifat biologis tumor, kerusakan pada tulang yang terjadi, gangguan padastruktur di sekitarnya dan keluhannyeri yang diderita pasien. Umumnya tumor jinak yang ukurannya kurangdari 3 cm dan tidak aktif cukup dilakukanobservasi saja Pada tumor jinak yang aktif, tumbuh membesar, menimbulkankerusakan tulang berpotensi menimbulkan fraktur patologis,menekan jaringansekitarnya sehingga menimbulkangangguan sesuai dengan jaringan yang terganggu serta menimbulkannyeriyang mengganggupada penderita,maka dianjurkan untukdiambil melaluiproses pembedahan.