Dokumen tersebut membahas tentang cara berbudidaya ikan lele, mulai dari persiapan kolam, teknik budidaya, pemberian pakan, pengobatan ikan yang sakit, hingga penutup yang menyimpulkan bahwa budidaya ikan lele merupakan usaha yang menguntungkan karena pertumbuhan ikan lele yang cepat dan mudah dibudidayakan.
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Â
Benur merupakan akronim dari bahasa jawa yaitu benih urang (bibit udang). Salah satu factor keberhasilan budidaya adalah pemilihan benur yang sehat dan kuat serta memiliki pertumbuhan yang cepat. Pemilihan benur terkait pada semua aspek termasuk pada proses pengangkutan. Kendaraan pengangkut benur tidak boleh digunakan untuk mengangkut bahan yang berbahaya, seperti bahan kimia dan pupuk, yang dapat mengkontaminasi benur. Benur yang dipilih merupakan benur yang bebas dari virus dan diperoleh dari pembenihan (hatchery) bersertifikat yang menerapkan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Benih yang dihasilkan telah memenuhi kriteria SPF (Specific Pathogen Free). Induk udang yang didatangkan dari luar negeri harus lulus uji Balai Karantina, min bebas dari WSSV, TSV, IMNV dan EMS.
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Â
Benur merupakan akronim dari bahasa jawa yaitu benih urang (bibit udang). Salah satu factor keberhasilan budidaya adalah pemilihan benur yang sehat dan kuat serta memiliki pertumbuhan yang cepat. Pemilihan benur terkait pada semua aspek termasuk pada proses pengangkutan. Kendaraan pengangkut benur tidak boleh digunakan untuk mengangkut bahan yang berbahaya, seperti bahan kimia dan pupuk, yang dapat mengkontaminasi benur. Benur yang dipilih merupakan benur yang bebas dari virus dan diperoleh dari pembenihan (hatchery) bersertifikat yang menerapkan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Benih yang dihasilkan telah memenuhi kriteria SPF (Specific Pathogen Free). Induk udang yang didatangkan dari luar negeri harus lulus uji Balai Karantina, min bebas dari WSSV, TSV, IMNV dan EMS.
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Â
Pemanen adalah proses dimana udang telah mencapai batas budidaya dan bernilai ekonomi sesuai target yang diinginkan. Pada proses ini udang sudah tidak dapat lagi dilakukan budidaya karena beberapa alas an:
1. Sudah siap panen atau sesuai target budidaya
2. Ada kendala pada kolam sehingga mengharuskan diakhiri masa budidayanya (dipanen)
a. Bila terjadi banyak kematian yang bila budidaya tetap dilanjutkan akan berakhir pada kerugian
b. Bila penggunaan pakan telah melampaui target FCR yang ditetapkan
c. Bila kualitas air tidak dapat dikontrol
d. Bila ditemukan penyakit yang masuk kategori harus dimusnahkan dan diisolasi
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Syauqy Nurul Aziz
Â
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Ir. Yanuar Toto Raharjo pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK.pptxsurya39722
Â
budidaya lele sistem bioflok adalah sistem budidaya dengan memanfaatkan gumpalan atau flok yang mengandung bakteri baik untuk peningkatan pertumbuhan ikan
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Â
Pemanen adalah proses dimana udang telah mencapai batas budidaya dan bernilai ekonomi sesuai target yang diinginkan. Pada proses ini udang sudah tidak dapat lagi dilakukan budidaya karena beberapa alas an:
1. Sudah siap panen atau sesuai target budidaya
2. Ada kendala pada kolam sehingga mengharuskan diakhiri masa budidayanya (dipanen)
a. Bila terjadi banyak kematian yang bila budidaya tetap dilanjutkan akan berakhir pada kerugian
b. Bila penggunaan pakan telah melampaui target FCR yang ditetapkan
c. Bila kualitas air tidak dapat dikontrol
d. Bila ditemukan penyakit yang masuk kategori harus dimusnahkan dan diisolasi
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Syauqy Nurul Aziz
Â
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Ir. Yanuar Toto Raharjo pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK.pptxsurya39722
Â
budidaya lele sistem bioflok adalah sistem budidaya dengan memanfaatkan gumpalan atau flok yang mengandung bakteri baik untuk peningkatan pertumbuhan ikan
PPT ini menjelaskan mengenai pembudidayaan ikan patin yang terdiri dari:
1. persiapan lahan
2. pemilihan induk
3. pemijahan (alami & buatan)
4. pembenihan
5. pembesaran
6. penanganan hama dan penyakit
7. pemanenan
8. pemasaran
9. desain produk
semoga bermanfaat trimakasih.
2. MATERI BERBUDIDAYA IKAN LELE
I. PENDAHULUAN
Usaha budidaya ikan air tawar yang mempunyai prospek sangat
menguntungkan adalah budidaya ikan lel dumbo. Dikarenakan ikan lele ini
mempunyai kelebihan dan keunggulan bila dibandingkan dengan ikan air tawar
lainnya, antara lain terletak pada pertumbuhannya yang cepat dan tahan
terhadap lingkungan yang jelek.
Disamping dari mudah didalam berbudidaya ikan lele juga mempunyai
keunggulan yaitu nilai gizinya yang tinggi serta rasanya yang gurih banyak disukai
oleh semua lapisan masyarakat. Usaha pembesaran lele dumbu mempunyai nilai
setrategis dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya
petani ikan.
Usaha pembesaran ikan lele dumbo merupakan salah satu usaha yang dapat
mendorong berkembangnya kegiatan agrobisnis di pedesaan, disamping
potensinya lahan untuk pembesaran lele dumbo masih cukup besar, udaha ini
dapat diterapkan pada lahan atau pekarangan yang tidak produktif tanpa
mengandalkan pengairan teknis.
Melihat kebutuhan pasar atau konsumen ikan lele, kususnya di kabupaten
Bojonegoro ini masih sangat kurang 50% bahkan leebih karena sebagian besar
masih didatangkan dari daerah lain atau luar kota Bojonegoro seperti Kabupaten
lamongan, ngawi, jombang dan Kediri.
Melihat peluang tersebut diatas maka, usaha budidaya ikan lele masih sangat
layak dijadikan usaha dan dapat dijadikan sebagai usaha dan dapat dijadikan
industri perikanan.
Salah satu contoh dari kenggulan berbudidaya lele adalah:
1. Dibudidayakan secara intensif dengan padat tebar tinggi
2. Dapat dibudidayakan pada lahan yang sempit
3. Tehnologi budidaya mudah diterapkan
4. Nilai kandungan gizi dan protein tinggi untuk memenuhi asupan gizi dan
kecerdasan otak
3. 5. Berkembangnya kuliner dengan bahan baku ikan lele seperti: abon lele, crispy
lele, nuget lele, kerupuk lele, keripik lele, pentol lele dan masih banyak lagi
masakan-masakan yang lain yang berbahan dasar ikan lele.
II. PERSIAPAN KOLAM
Didalam berternak atau berbudidaya ikan lele, ada beberapa langklah yang harus
disiapkan, diantaranya adalah:
1. Terpal, terpal ini sebelumnya haruslah direndam dalam air kurang lebih 3
sampai dengan 6 hari, lebih baik dengan air yang berlumpur.
2. Bambu, dalam hal ini bambu bisa digantikan dengan kayu yang fungsinya
untuk tiang pancang kurang lebih sebanyak 18 potong dan panjang kurang
lebih 1,5 m.
3. Belahan bambu. Belahan bambu atau bambu yang sudah dibelah ini dapat
pula diganti dengan kayu atau papan afkiran yang bisa didapat di perusahaan
penggergajian kayu yang termasuk papan afkir, ini disediakan secukupnya.
4. Pipa Paralon ukuran 2 dim 1 batang dan juga Keni L 2 dim 2 buah.
5. Paku dan peralatan pertukangan.
III. BENTUK DAN PEMBUATAN KOLAM
1. Bentuk gambar kolam yang akan dibuat seperti dibawah ini,
4. 2. Yang perlu diperhatiakan adalah bagian dasar kolam harus miring dan titik
kemiringannya sekitar 25 cm.
3. Pada titik kemiringan paling dasar dipasang pipa yang difungsikan untuk
sirkulasi air atau pembuangan air.
4. Setelah bentuk dari kerangka kolam telah selesai, langkah selanjutnya adalah
pemasangan terpal. Dalam hal ini pemasangan terpal haruslah serapi
mungkin, ini dimaksudkan dalam pembuangan feses atau kotoran dan sisa
pakan yang tidak termakan supaya lancar dan tidak terhenti di lipatan terpal
yang tidak rata.
5. Setelah pemasangan terpal selesai, kemudian terpal dilobangi dan
dipasangkan keni “ L “ untuk pembuangan air pada titik terendah dari
kemiringan dasar kolam.
6. Pemasangan PARANET yang berfungsi untuk penahan panas atau filter dari
panas matahari yang berlebihan.
7. Cuci kolam atau terpal yang telah direndam dengan cara disikat untuk
menghilangkan kotoran atau bakteri atau juga dari sisa bahan kimia dari
pembuatan terpal.
IV. TEHNIK BUDIDAYA
Dalam berbudidaya lele ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan yaitu
antara lain:
1. Persiapan air, isilah kolam dengan air setinggi 60cm, kemudian larutkan
ANTISEPTIK MB ( metalyne blue ) kedalam kolam dan biarkan selama 3
sampai 4 hari.
2. Siapkan benih yang unggul dan sehat, sebaiknya ukuran minimum bibit yang
akan ditebar kekolam adalah ukuran 5 standart. Semakin besar ukuran bibit
yang akan ditebar ke kolam semakin kecil angka SR (kematiannya).
3. Waktu penebaran bibit, waktu penebaran bibit sebaiknya dilakukan pada
sore hari, ini dikarenakan suhu pada sore hari adalah suhu yg ideal dan relatif
stabil untuk penebaran bibit ikan.
4. Pemberian obat dan fitamin, setelah bibit ditebar kedalam kolam perlu
diberikan obat dan vitamin. Untuk pemberian obat ini bisa diaplikasikan
5. dengan 2 cara yaitu, yang pertama dengan cara lewat dalam yaitu pemberian
lewat pakan dan yang kedua dengan cara luar yaitu dilewatkan dengan media
air kolam. Ini dimaksudkan untuk membuat pulih kondisi ikan setelah dibawa
dalam perjalanan dan mengobati luka yang terjadi akibat gesekan dengan
sesama bibit ikan lele, pemberian obat dan vitamin ini dilakukan selama
kurang lebih 3 sampai dengan 5 hari.
5. Setelah ikan lele berumur 7 hari atau satu minggu, air kolam dibuang kurang
lebih 15 cm sampai dengan 25 cm dan kemudian diisi kembali sampai
kedalaman 60cm sd 80 cm. Ini bertujuan untuk membuang sisa makanan dan
feses ( kotoran ikan ) yang telah mengendap di dasar kolam agar kotoran
tersebut tidak menjadi polutan didalam air, ini diulangi setiap 1 minggu
sekali secara teratur.
6. Masih di usia 7 hari, Larutkan 1 tutup botol Blue Cooper dengan air 1 ember,
kemudian tuangkan secara merata keseluruh permukaan kolam.
V. TEHNIK PEMBERIAN PAKAN
Dalam tehnik atau menegemen pemberian pakan sangatlah dibutuhkan dan
harus diperhatikan sungguh-sungguh, dikarenakan itu adalah modal dari
kesuksesan didalam berbudidaya ikan lele, banyak orang yang gagal dalam
beternak lele dikarenakan didalam tehnik pemberian pakan kurang menguasai,
dan juga dikarenakan faktor external yaitu informasi yang kurang akurat tentang
coba-mencoba pemberian pakan alternatif sehingga lele tidak bisa panen sesaui
dengan hasil yang diharapkan.
Oleh karena itu dibawah ini adalah beberapa cara tentang tehnik pemberian
pakan yang benar dan sudah teruji sesuai dengan aplikasi dilapangan yaitu antara
lain ;
1. Pemberian pakan dilakukan 2 X sehari, yaitu pagi hari antara pukul 6 sampai
dengan 8, dan sore hari antara pukul 6 sampai dengan pukul 9.
2. Dosis pemberian pakan yaitu,
a. Pakan diberikan 3 – 4 % dikali berat bio masa.
b. Kedua dengan cara melihat perbedaan pada perut lele sebelum dan
sesudah pemberian pakan. Sebelum lele diberi makan maka perut akan
6. terlihat rata dan lele akan bergerak agresive kalau mendengar suara atau
getaran yg ada disekitarnya, dan setelah pemberian pakan kurang lebih 15
menit maka perut lele akan terlihat mendol atau agak besar di banding
dengan sebelum pemberian pakan, dan juga pergerakan lele tidak lagi
agresive.
c. Pemberian pakan pada ikan lele yang banyak atau berlebihan akan terlihat
dengan ciri-ciri, lele akan mengambang dan perut ikan terlalu besar. Itu
bisa dilihat 20 menit setelah pemberian pakan.
3. Sebelum pakan diberikan ke ikan, pakan atau pelet tersebut di rendam dan
diaduk air yang sudah dicampur dengan vitamin dan juga probiotik antara
lain : Vit C atau GROTOP takaran (½ Sendok makan) dan PROBIOTIK (MK- Bio
2) takaran 4 tutup botol air kemasan, dengan perbandingan antara air dan
pakan adalah 1 : 3, kemudian setelah itu dicampur dan diaduk – aduk kurang
lebih selama 5 – 10 menit.
4. Setelah pakan diaduk maka pakan akan terlihat mengembang dan kalau di
pegang akan terasa empuk, baru setelah itu pakan diberikan secara cepat ke
ikan agar pemerataannya bagus. Karena menurut hasil penelitian dilapangan
pemberian pakan yang tidak merata, akan mengakibatkan size ( ukuran ) ikan
tidak merata yaitu ada yang besar dan masih ada pula yang kecil.
5. Penambahan pakan dilakukan secara berkala dan terus naik digambarkan
seperti gambar piramida terbalik.
VI. TEHNIK PENGOBATAN
Adapun tehnik pengobatan pada ikan lele yang sakit, antara petani ikan lele
yang satu dengan yg lain sangatlah bermacam – macam dan bervariasi.
Tetapi disini kami akan mencoba memaparkan cara-cara pengobatan yang telah
kami lakukan selama kami menekuni kegiatan berbudidaya ikan lele yaitu;
1. Pengobatan dengan sistem dari luar, yaitu dengan cara membuang air kolam
separo, kemudian diisi sampai air kolam penuh kembali. Kemudian takarlah
5-10 ml antibiotik cair dan 1 tutup botol Blue Cooper dan larutkan dengan air
1 ember, setelah itu tuangkan secara merata keseluruh permukaan kolam.
7. 2 Pengobatan dengan sistem dari dalam, yaitu dengan cara pemberian obat
dan Vitamin lewat pakan dengan cara di rendam dan diaduk air yang sudah
dicampur dengan vitamin dan juga Antibiotik antara lain : stres off takaran (
½ Sendok makan) dan ANTIBIOTIK ( INROFLOX- 25 ) takaran (1/2 tutup botol),
dengan perbandingan antara air dan pakan adalah 1 : 3, kemudian setelah itu
dicampur dan diaduk – aduk kurang lebih selama 5 – 10 menit, setelah
butiran pakan dipencet dan tidak terasa keras lagi maka, pakan siap di
berikan kepada ikan yang sakit.
3 Pada saat lele sakit maka pemberian pakan di kurangi separo dari jumlah
takaran biasanya.
VII. PENUTUP
Demikian ulasan atau pemaparan secara singkat cara beternak lele yang kami
rangkum dalam sebuah tulisan yang pendek ini.
Akan tetapi isi atau pemaparan yang tertuang didalamnya adalah hasil aplikasi
dan pengalaman dilapangan selama kurang lebih 13 tahun kami menekuni di
dunia perbudidayan ikan lele, hingga kami mendapat penghargaan petani lele
terbaik se Bojonegoro oleh Bapak Bupati Bojonegoro.
Akan tetapi, kami sadar bahwa kami adalah manusia biasa yang mempunyai
sifat keterbatasan, oleh karena itu kami masih berusaha untuk menimba ilmu
dari berbagai sumber yang ada, yang jauh lebih mahir dari kami. Karena masih
banyak teori – teori yang berkembang tentang cara berbudi daya lele dengan
sistem Probiotik, dan yang saat ini dikembangkan adalah teori budi daya ikan lele
dengan sistem Bioflox dengan keunggulan:
1. Padat tebar tinggi
2. Waktu panen relatif pendek
3. Hasil yang memuaskan
Pada akhirnya kami berharap, apa yang kami sampaikan dalam tulisan ini bisa
bermanfaat dan menjadikan pegangan atau teori dasar berbudi daya ikan lele
bagi para pemula yang ingin belajar dan menekuni budidaya ikan lele. Dan
8. apabila didalam makalah ini ada kesalahan penulisan ataupun yang lain kami
mohan maaf yang sebesar – besarnya.
SELAMAT BERBUDIDAYA IKAN LELE DAN SEMOGA
SUKSESSS.......