3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...MaksiPrimaDewi
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan lingkungan. Terdapat beberapa prinsip etika bisnis seperti otonomi, kejujuran, keadilan, dan saling menguntungkan. Dibahas pula teori-teori etika lingkungan seperti antroposentrisme, biosentrisme, dan ekosentrisme. Prinsip-prinsip etika lingkungan meliputi hormat terhadap alam dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
10, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...istiqmalfajar
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, CSR, dan manajemen risiko. Etika bisnis mencakup aspek moral dari sistem ekonomi, organisasi perusahaan, dan tanggung jawab individu. CSR adalah tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan dan lingkungan. Manajemen risiko bertujuan mengurangi risiko bisnis dengan menilai, mengembangkan strategi, dan memitigasi risiko operasional, keuangan, dan lainnya.
10,sm, salam imam taifur, hapzi ali, business ethics, csr, risk, universitas ...salamthoyfoer
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu etika bisnis, CSR, dan manajemen risiko. Pertama, etika bisnis mencakup pengertian, tahapan, dan teori-teori etika bisnis serta prinsip-prinsipnya. Kedua, CSR membahas pengertian, fungsi, dan manfaat CSR bagi perusahaan dan masyarakat. Ketiga, manajemen risiko menjelaskan pengertian, tujuan, dan jenis manajemen risiko yang diter
Begg,wildan karim angga perbata, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. ethical de...Wildan Karim Angga Perbata
Tiga kalimat:
Stakeholder organisasi bisnis terdiri dari internal dan eksternal, yang harus dikelola dengan baik agar tujuan organisasi tercapai. Semua stakeholder tunduk pada etika dan norma tertulis maupun tidak tertulis yang menjadi landasan hubungan kerja. Menjaga etika stakeholder dapat dilakukan dengan pemahaman bersama, pedoman bersama, serta sistem reward dan punishment yang jelas.
1. Organisasi perlu melakukan pengamatan lingkungan eksternal dan internal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan. Pengamatan lingkungan merupakan kegiatan memonitor, mengevaluasi, dan menyebarkan informasi berdasarkan hasil pengamatan lingkungan eksternal dan internal.
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...MaksiPrimaDewi
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan lingkungan. Terdapat beberapa prinsip etika bisnis seperti otonomi, kejujuran, keadilan, dan saling menguntungkan. Dibahas pula teori-teori etika lingkungan seperti antroposentrisme, biosentrisme, dan ekosentrisme. Prinsip-prinsip etika lingkungan meliputi hormat terhadap alam dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
10, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...istiqmalfajar
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, CSR, dan manajemen risiko. Etika bisnis mencakup aspek moral dari sistem ekonomi, organisasi perusahaan, dan tanggung jawab individu. CSR adalah tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan dan lingkungan. Manajemen risiko bertujuan mengurangi risiko bisnis dengan menilai, mengembangkan strategi, dan memitigasi risiko operasional, keuangan, dan lainnya.
10,sm, salam imam taifur, hapzi ali, business ethics, csr, risk, universitas ...salamthoyfoer
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu etika bisnis, CSR, dan manajemen risiko. Pertama, etika bisnis mencakup pengertian, tahapan, dan teori-teori etika bisnis serta prinsip-prinsipnya. Kedua, CSR membahas pengertian, fungsi, dan manfaat CSR bagi perusahaan dan masyarakat. Ketiga, manajemen risiko menjelaskan pengertian, tujuan, dan jenis manajemen risiko yang diter
Begg,wildan karim angga perbata, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. ethical de...Wildan Karim Angga Perbata
Tiga kalimat:
Stakeholder organisasi bisnis terdiri dari internal dan eksternal, yang harus dikelola dengan baik agar tujuan organisasi tercapai. Semua stakeholder tunduk pada etika dan norma tertulis maupun tidak tertulis yang menjadi landasan hubungan kerja. Menjaga etika stakeholder dapat dilakukan dengan pemahaman bersama, pedoman bersama, serta sistem reward dan punishment yang jelas.
1. Organisasi perlu melakukan pengamatan lingkungan eksternal dan internal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan. Pengamatan lingkungan merupakan kegiatan memonitor, mengevaluasi, dan menyebarkan informasi berdasarkan hasil pengamatan lingkungan eksternal dan internal.
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab sosial perusahaan kepada berbagai pemangku kepentingan seperti pelanggan, karyawan, pemegang saham, lingkungan dan komunitas. Tanggung jawab terhadap pelanggan meliputi menjamin keselamatan produk dan memberikan informasi yang benar. Tanggung jawab terhadap karyawan mencakup keselamatan kerja dan perlakuan yang adil. Sedangkan tanggung jawab terhadap pemegang saham adalah memberikan kepu
Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...heru septian
Issue of Good Corporate Governance becomes interesting discussion over the last several years. Along with the increased business competition at the global level, principles of Good Corporate Governance have to be applied by each business entity with the hope that the company's strategic objectives can be achieved effectively and efficiently. There are two things of great urgency emphasized in this concept: First, shareholders deserve to receive accurate, punctual and transparent information. And second, company is obliged to honestly and openly provide information regarding the company to all units of the company with aim to achieve good and efficient corporate governance.
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, etika bisnis & gcg pt sinar wijaya , ...Ryan Tantri Andi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik dalam PT Sinar Wijaya.
2. PT Sinar Wijaya bergerak di bidang industri kayu dan memiliki beberapa anak perusahaan.
3. Dokumen ini menjelaskan prinsip-prinsip etika bisnis dan regulasi yang berlaku di bidang kehutanan.
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi etika bisnis di Indonesia dan kaitannya dengan teori utilitarianisme dan good governance. Implementasi etika bisnis di Indonesia masih belum memenuhi prinsip-prinsip good governance dan belum sepenuhnya mengikuti teori utilitarianisme dimana kegiatan bisnis seharusnya memberikan manfaat bagi banyak orang. Beberapa contoh kasus menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan sering kurang memperhatikan dampak sosial dan lingkun
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Ririen Eka
Dokumen tersebut membahas implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada PT Bumi Resources Tbk. Ringkasannya adalah sebagai berikut: Dokumen tersebut menganalisis penerapan prinsip-prinsip Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness di PT Bumi Resources Tbk dan menyimpulkan bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan prinsip-prinsip GCG dengan baik.
5, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 2018PT Kalbe Farma
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tata kelola perusahaan di Indonesia. Secara khusus membahas tentang konsep etika bisnis, karakteristik penerapan tata kelola perusahaan di Indonesia, serta tantangan-tantangan penerapannya termasuk lemahnya penegakan hukum dan kurangnya komitmen pada prinsip-prinsip etika.
Executive Summary
“Business Ethics, CSR, Risk management”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Sm, ari prayogo, hapzi ali, business ethic, csr, and risk management, univers...Ari Prayogo
Teks tersebut membahas tentang etika bisnis, CSR, dan manajemen risiko. Etika bisnis adalah tentang perilaku yang jujur dan adil dalam bisnis. CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pemangku kepentingan. Manajemen risiko digunakan untuk mengelola ketidakpastian dan ancaman terhadap bisnis.
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab sosial perusahaan kepada berbagai pemangku kepentingan seperti pelanggan, karyawan, pemegang saham, lingkungan dan komunitas. Tanggung jawab terhadap pelanggan meliputi menjamin keselamatan produk dan memberikan informasi yang benar. Tanggung jawab terhadap karyawan mencakup keselamatan kerja dan perlakuan yang adil. Sedangkan tanggung jawab terhadap pemegang saham adalah memberikan kepu
Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...heru septian
Issue of Good Corporate Governance becomes interesting discussion over the last several years. Along with the increased business competition at the global level, principles of Good Corporate Governance have to be applied by each business entity with the hope that the company's strategic objectives can be achieved effectively and efficiently. There are two things of great urgency emphasized in this concept: First, shareholders deserve to receive accurate, punctual and transparent information. And second, company is obliged to honestly and openly provide information regarding the company to all units of the company with aim to achieve good and efficient corporate governance.
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, etika bisnis & gcg pt sinar wijaya , ...Ryan Tantri Andi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik dalam PT Sinar Wijaya.
2. PT Sinar Wijaya bergerak di bidang industri kayu dan memiliki beberapa anak perusahaan.
3. Dokumen ini menjelaskan prinsip-prinsip etika bisnis dan regulasi yang berlaku di bidang kehutanan.
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi etika bisnis di Indonesia dan kaitannya dengan teori utilitarianisme dan good governance. Implementasi etika bisnis di Indonesia masih belum memenuhi prinsip-prinsip good governance dan belum sepenuhnya mengikuti teori utilitarianisme dimana kegiatan bisnis seharusnya memberikan manfaat bagi banyak orang. Beberapa contoh kasus menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan sering kurang memperhatikan dampak sosial dan lingkun
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Ririen Eka
Dokumen tersebut membahas implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada PT Bumi Resources Tbk. Ringkasannya adalah sebagai berikut: Dokumen tersebut menganalisis penerapan prinsip-prinsip Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness di PT Bumi Resources Tbk dan menyimpulkan bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan prinsip-prinsip GCG dengan baik.
5, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 2018PT Kalbe Farma
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tata kelola perusahaan di Indonesia. Secara khusus membahas tentang konsep etika bisnis, karakteristik penerapan tata kelola perusahaan di Indonesia, serta tantangan-tantangan penerapannya termasuk lemahnya penegakan hukum dan kurangnya komitmen pada prinsip-prinsip etika.
Executive Summary
“Business Ethics, CSR, Risk management”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Sm, ari prayogo, hapzi ali, business ethic, csr, and risk management, univers...Ari Prayogo
Teks tersebut membahas tentang etika bisnis, CSR, dan manajemen risiko. Etika bisnis adalah tentang perilaku yang jujur dan adil dalam bisnis. CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pemangku kepentingan. Manajemen risiko digunakan untuk mengelola ketidakpastian dan ancaman terhadap bisnis.
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...triwahyunugroho3
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan manajemen risiko. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh penerapan ketiga topik tersebut di PT Krakatau Steel Persero Tbk melalui kebijakan, program, dan inisiatif yang dilakukan perusahaan.
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...Rame Priyanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, Corporate Social Responsibility (CSR), dan manajemen risiko.
2) Etika bisnis dibahas dari pengertian, tahapan, teori-teori, dan prinsip-prinsipnya.
3) CSR dibahas dari pengertian, relevansi etika bisnis modern, dan definisi-definisi CSR menurut beberapa lembaga.
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, manajemen risiko, dan kebijakan etika bisnis Telkom. Secara khusus, dibahas pengertian etika bisnis, tujuan dan manfaatnya, prinsip-prinsip etika bisnis, jenis-jenis manajemen risiko, serta kebijakan larangan gratifikasi dan pelaporan whistleblower yang diterapkan oleh Telkom.
Yuwan ditra krahara dwi puji lestari-dewi ratna sari-rian apriatna-undang kusnadi, angrian permana, business ethics and social responsibility, stie bina bangsa banten, 2017.pdf
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Mencakup pengertian etika bisnis, manfaatnya, tanggung jawab sosial perusahaan kepada pelanggan, karyawan, pemegang saham, lingkungan dan komunitas, serta biaya yang mungkin timbul akibat tanggung jawab sosial tersebut.
Yuwan ditra krahara dwi puji lestari-dewi ratna sari-rian apriatna-undang kusnadi, angrian permana, business ethics and social responsibility, stie bina bangsa banten, 2017.pdf
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Mencakup pengertian etika bisnis, manfaatnya, tanggung jawab sosial perusahaan kepada pelanggan, karyawan, pemegang saham, lingkungan dan komunitas, serta biaya yang mungkin timbul akibat tanggung jawab sosial tersebut.
Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan eksternal perusahaan, termasuk proses analisis lingkungan eksternal melalui pemindaian, pengawasan, peramalan, dan penilaian. Dibahas pula komponen lingkungan eksternal jauh dan dekat yang mempengaruhi suatu perusahaan.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
1. STRATEGIC MANAGEMENT
“BUSINESS ETHICS, CSR, RISK MANAGEMENT”
DISUSUN OLEH
NURUL IHSANI (55117120111)
DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Hapzi, MM
Fakultas Pascasarjana
Program Studi Magister Manajemen
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2018
2. 1. ETIKA BISNIS
Etika berasal dari kata Yunani ethos yang mengandung arti yang cukup luas
yaitu, adat, kebiasaan, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Etika
bisnis yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengetahuan dan pengelolaan
bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal
dan secara ekonomi/sosial, dan tujuan bisnis (muslich, 1998:4)
Prinsip –Prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan untuk
mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang
mencegah timbulnya ketimpangan dan mengandung etika normal sebagai standar kerja
atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika
bisnis sebagai berikut:
1.Prinsip otonomi
Prinsip otonomi mengandung bahwa perusahaan secar bebas memiliki
wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan
misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk
pengembangan visi dan misi perusahaan ynag berorientasi pada kemakmuran dan
kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
2.Prinsip kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung
keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal
maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh
perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan
tersebut
3.Kesatuan (Unity)
Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang memadukan
keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik,sosial menjadi
keseluruhan yang homogen,serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan
yang menyeluruh.
4.Kehendak Bebas (Free Will)
3. Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis,tetapi kebebasan
itu tidak merugikan kepentingan kolektif.Kepentingan individu dibuka lebar.Tidak
adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya
dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.
5.Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem
bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan
yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
6.Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak
berniat jahat dan prinsip keadilan.
7.Tanggung jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia
karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi
tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan
tindakannya. secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia
menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan
bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya
Tanggung jawab sosial
Dalam membuat dan memasarkan produk, sebuah perusahaan memiliki
tanggung jawab sosial, sebagai pengetahuan perusahaan mengenai bagaimana
keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat (Madura, 2006). Tanggung
jawab perusahaan meliputi:
1.Tanggung jawab kepada konsumen
Dalam hal tanggung jawb kepada konsumen, perusahaan harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut (madura, 2006):
a.Tanggung jawab dalam pelaksanaan produksi
Produk yang dibuat harus diberikan jaminan keselamatan kepada
konsumen. Produk yang dibuat harus menyertarkan label peringatan untuk
4. mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi akibat salah dalam penggunaan
produk.
b. Tanggung jawab dalam pelaksanaan penjualan
Sebuah perusahaan harus menyertakan petunjuk pelaksanaan bagi
karyawan bagian penjualannya, agar tidak terlalu agresif atau melakukan
promosi yang tidak benar.
c. Peranan konsumerisme
Konsumerisme adalah kumpulan permintaan oleh konsumen dimana
perusahaan memuaskan kebutuhannya. Sekumpulan orang yang peka dengan
hal inni telah memotivasi perusahaan untuk memenuhi tanggungjawabnya
terhadap konsumen.
d. Peranan pemerintah
Pemerintah juga bisa sangat peduli terhadap kepentingan konsumen untuk
memastikan bahwa perusahaan telah memenuhi tanggung jawab terhadap
konsumen. Aturan-aturanyang mungkin dikeluarkan pemerintah dalam hal ini
adalah:
Aturan pemerintah dalam keamanan produk
Sebagai contoh, BPOM dan FDA(USA)
Aturan pemerintah dalam hal periklanan
Aturan pemerintah dalam persaingan industry
Memonitor keluhan konsumen
Mendapatkan dan memanfaatkan feedback dari konsumen
e. Tanggung jawab terhadap karyawan Tanggung jawab perusahaan meliputi
keamanan karyawan, perlakuan yang baik dan manusiawi dari karyawan
yang lain, kesempatan yang sama dan tanggung jawab untuk memuaskan
karyawan.
f. Tanggung jawab terhadap pemegang saham
5. Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemilik saham.
Perusahaan juga harus berusaha untuk menyakinkan para pemegang saham
bahwa dana yang mereka tanamkan telah digunakan secara tepat.
g. Tanggung jawab terhadap kreditor
Tanggung jawab perusahaan adalah memenuhi kewajiban keuangan
perusahaan terhadap kreditor. Selain itu perusahaan juga harus selalu
menginformasikan kondisi keuangan perusahaan kepada kreditornya.
h. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Tanggung jawabnya adalah berupaya untuk tidak merusak lingkungan
dan menjaga kelestarian lingkungan baik udara, air maupun tanah.
i. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Perusahaan selalu dituntut untuk selalu memberikan kontribusi yang positif
bagi masyarakat sekitar perusahaan. Misalnya memberikan beasiswa, merekrut
tenaga kerja dari masyarakat sekitar lokasi perusahaan dan lain-lain.
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen resiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua
perusahaan. Proses di mana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat
menunjukkan resiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam
masing-masing aktivitas dari semua aktivitas. Fokus dari manajemen resiko yang baik
adalah identifikasi dan cara mengatasi resiko. Sasarannya untuk menambah nilai
maksimum berkesinambungan (sustainable) organisasi.
Tujuan utama untuk memahami potensi upside dan downside dari semua faktor
yang dapat memberikan dampak bagi organisasi. Manajemen resiko meningkatkan
kemungkinan sukses, mengurangi kemungkinan kegagalan dan ketidakpastian dalam
memimpin keseluruhan sasaran organisasi.Manajemen resiko seharusnya bersifat
berkelanjutan dan mengembangkan proses yang bekerja dalam keseluruhan strategi
organisasi dan strategi dalam mengimplementasikan. Manajemen resiko seharusnya
ditujukan untuk menanggulangi suatu permasalahan sesuai dengan metode yang
6. digunakan dalam melaksanakan aktifitas dalam suatu organisasi di masa lalu, masa kini
dan masa depan.Manajemen resiko harus diintegrasikan dalam budaya organisasi
dengan kebijaksanaan yang efektif dan diprogram untuk dipimpin beberapa manajemen
senior.
Manajemen resiko harus diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis dan
sasaran operasional, pemberian tugas dan tanggung jawab serta kemampuan
merespon secara menyeluruh pada suatu organisasi, di mana setiap manajer dan
pekerja memandang manajemen resiko sebagai bagian dari deskripsi kerja.
Manajemen resiko mendukung akuntabilitas (keterbukaan), kinerja pengukuran dan
reward, mempromosikan efisiensi operasional dari semua tingkatan.
1. Risiko Operational.
Risiko operational merupakan risiko yang umumnya bersumber dari masalah
internal perusahaan, dimana risiko tersebut terjadi disebabkan oleh lamanya sistem
kontrol manajemen (management controlsystem). Yang dilakukan oleh pihak internal
perusahaan. Misalnya risiko operational adalah risiko pada komputer karena telah
terserang virus, kerusakan maintenance pabrik, kecelakaan kerja, kesalahan dalam
pencatatan pembelian barang dan tidak adanya kesepakatan bahwa barang yan dibeli
dapat ditukar kembali dan sebagainya.
Risiko operasonal dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung
maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh
keuntungan. Risiko ini merupakan risiko yang melekat (inherent) pada setiap aktivitas
fungsional Bank, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), tresuri dan investasi,
operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang,
teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen, dan pengelolaan sumber
daya manusia
2. Resiko Pengadaan
Dalam opini mendefinisikan barang dan jasa, kuantitas, kualitas, waktu, tempat
dan harga akan menentukan seberapa kompleks proses yang harus dilakukan
7. dalam mendapatkan barang dan jasa. Seperti yang diutarakan Samsul, mana
yang lebih kompleks mengukur benda atau tindakan? Jawabannya adalah lebih
mudah mengukur benda ketimbang mengukur tindakan. Karena benda
sifatnya tangible (berwujud) sedangkan tindakan sifatnya intangible (tidak
berwujud). Dengan kerangka pikir diatas tentu lebih sederhana mendapatkan
barang dibanding mendapatkan jasa. Kerangka berpikir ini juga akan membawa
kita pada rantai logika yang sama ketika dihadapkan pada kompleksitas
barang/jasa versus penyedia. Skala kompleksitas menilai barang/jasa tentu lebih
sederhana dibanding menilai penyedianya. Mengkompetisikan banyak penyedia
yang mampu menyediakan barang adalah cara yang paling tepat.
Barang/jasa Laverage mempunyai karakteristik resiko kecil tapi nilai
pembelian tinggi yang diutamakan adalah memaksimalkan penghematan.
Contoh: laptop berada pada pasar persaingan sempurna dimana jumlah
penyedia dan jumlah barang baik jenis maupun kuantitas tersedia di pasar
secara luas dan banyak sehingga faktor yang jadi pertimbangan hanyalah harga
yang terendah.
Barang/jasa Routine adalah barang resiko rendah dengan nilai pembelian
yang rendah yang diutamakan adalah meminimalkan waktu dan sumber daya.
Contoh: alat tulis kantor, pasti diperlukan setiap tahun dalam jumlah yang kecil
dan terpecah-pecah dalam item-item kemudian dari sisi barang dan penyedia
tersedia luas.
Barang/Jasa Bottleneck mempunyai karakteristik resiko tinggi tapi nilai
pembelian rendah fokus kepada jaminan pasokan agar tidak terhenti. Kontrak
jangka panjang dengan eskalasi terpantau dan dinegosiasikan secara berkala.
Contoh : obat-obatan, bersifat urgen dalam artian kalau tidak tersedia dalam
waktu yang dibutuhkan akan mengakibatkan hambatan pada organisasi,
spesifikasi khusus dan jumlah penyedia terbatas. Nilai pembelian terbatas dan
terbagi atas item-item kecil.
8. Barang/jasa Critical mempunyai karakteristik resiko tinggi dan dengan nilai
pembelian yang tinggi memperhitungkan semua biaya langsung maupun tidak
langsung dan maksimalisasi pencapaian Nilai Manfaat Uang (Value for Money).
Contoh: Mesin Pembangkit Tenaga Listrik dari sisi spesifikasi sangat khusus,
jumlah penyedia terbatas, bersifat urgen dan nilai pembelian tinggi.
IMPLEMENTASI PROGRAM CSR
Komitmen Perseroan
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berkomitmen untuk senantiasa
memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat.
Dengan menyejahterakan manusia, alam, dan lingkungan, maka Pertamina akan
mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Pertamina menetapkan
beberapa inisiatif strategis sebagai wujud komitmennya:
1. Pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan (melalui pendidikan perubahan
perilaku, pola pikir, serta pelatihan keterampilan dan kesehatan)
2. Berwawasan pelestarian lingkungan
3. Terkait strategi bisnis
4. Dilaksanakan secara tuntas (termasuk penyediaan prasarana, perubahan pola
pikir, perilaku, tata nilai, dan membekali dengan pengetahuan/keterampilan).
Pertamina mengelola kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang
mencakup program Corporate Social Responsibility (CSR), program Bina
Lingkungan (BL) dan Program Kemitraan (PK).
Pertamina mengelola kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang
mencakup program Corporate Social Responsibility (CSR), program Bina Lingkungan
(BL) dan Program Kemitraan (PK).
Program CSR
Tujuan strategis program CSR Pertamina adalah meningkatkan reputasi dan kredibilitas
Pertamina melalui kegiatan TJSL yang terintegrasi dengan strategi bisnis. Untuk
9. mewujudkan tujuan ini, Pertamina mengimplementasikan strategi-strategi besar,
seperti:
Saling memberi manfaat (fair shared value)
Berkelanjutan
Prioritas wilayah operasi dan daerah terkena dampak
Pengembangan energi hijau sebagai tanggung jawab terhadap dampak operasi
Sosialisasi dan publikasi yang efektif Pada 2016, Pertamina memfokuskan
pelaksanaan CSR guna mendukung pencapaian PROPER dengan
mengedepankan aspek lingkungan, baik alam dan masyarakat sesuai
persyaratan yang ditetapkan oleh Dewan PROPER (Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Indonesia).
Ruang Lingkup Kegiatan
Komitmen Pertamina dalam melaksanakan TJSL diwujudkan dalam berbagai kegiatan
CSR yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur,
pemberdayaan masyarakat, manajemen bencana, maupun bantuan khusus. Realisasi
kegiatan dilaksanakan oleh seluruhunit kerja fungsi CSR Pertamina, baik di kantor
pusat, unitoperasi, maupun anak perusahaan. Beberapa kegiatan khususnya di bidang
pendidikan dilakukan bersama dengan Pertamina Foundation. Di bawah payung tema
“Pertamina Sobat Bumi”, Pertamina mengimplementasikan program CSRuntuk tujuan
people, planet, and profit (3P). Tujuan ini menjadi fokus Pertamina dalam menjalankan
operasinya, di mana produk-produk yang dikembangkan dan jasa yang diberikan peduli
terhadap kelestarian lingkungan khususnya bumi untuk kepentingan dan masa depan
generasi yang akan datang. CSR Pertamina berfokus pada empat isu yang menjadi
pilarnya yaitu:
1. Pertamina Cerdas
2. Pertamina Sehati
3. Pertamina Hijau
4. Pertamina Berdikari
10. Strategi Penerapan Manajemen Risiko
Strategi Penerapan Manajemen Risiko merupakan langkah-langkah
implementasi dari Manajemen Risiko untuk mengendalikan Risiko, agar Profil Risiko
berada pada batas yang telah ditetapkan. Strategi Manajemen Risiko ditetapkan oleh
Komite Manajemen Risiko.
Strategi Penerapan Manajemen Risiko mencakup :
1. Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance.
2. Penetapan rencana Penanganan Risiko (Risk Treatment plan).
3. Profil Risiko sebelum dan setelah dilakukan penanganan.
4. Pembuatan skala prioritas (Prioritas Risiko) dalam Penanganan Risiko.
5. Pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan dan kerangka Manajemen
Risiko.
6. Pelaporan pelaksanaan pengelolaan Risiko
Strategi Manajemen Risiko dapat dievaluasi secara berkala apabila dianggap tidak
sejalan atau bertentangan dengan kebijakan Perusahaan.
Kategori Risiko
Kategori Risiko yang dapat mempengaruhi strategi dan tujuan Perusahaan
antara lain:
1. Governance Risk, meliputi Corporate Governance dan Ethics.
2. Strategy and Planning Risk, meliputi Corporate Responsibility & Sustainability
(CR&S), External Factors, Planning, Project, dan Strategy.
3. Finance Risk, meliputi Accounting, Credit, Liquidity & Finance Intelligence,
Financial Market, Planning & Budgeting, dan Operational.
4. Operational/Infrastructure Risk, meliputi Corporate Assets, Human Resources,
Information Technology, External Events, Legal, Process Management, Product
Development, dan Sales, Marketing and Communications.
5. Compliance Risk
6. Reporting Risk
Toleransi Risiko (Risk Tolerance)
1. Sepanjang tidak ditetapkan oleh pemegang saham, Perusahaan harus menetapkan
Toleransi Risiko sebelum melakukan transaksi bisnis. Untuk itu
11. Perusahaan perlu memiliki sistem penetapan Toleransi Risiko sebagai
komponen penting dalam pengelolaan Risiko yang sekurang-kurangnya meliputi:
a. Penetapan Toleransi Risiko secara individual (unit bisnis) dan konsolidasi.
b. Pengintegrasian Toleransi Risiko maupun Eksposur Risiko dari seluruh
kegiatan Perusahaan.
c. Kemampuan modal Perusahaan untuk menyerap Eksposur Risiko atau
kerugian yang timbul.
2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan Toleransi Risiko sekurang-
kurangnya meliputi :
a. Kinerja di masa lalu.
b. Sistem pengukuran Risiko dan penilaian Eksposur.
c. Kualitas Pengendalian Internal.
d. Kemampuan sistem dalam penyelesaian transaksi bisnis.
3. Usulan Toleransi Risiko dilakukan oleh Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan untuk
selanjutnya direkomendasikan kepada Komite Manajemen Risiko untuk mendapat
persetujuan.
4. Toleransi Risiko yang telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko selanjutnya
diterapkan pada Divisi terkait.
5. Setiap pelampauan Toleransi Risiko pada setiap Divisi harus dapat diidentifikasi
dengan segera oleh Person-In-Charge Risiko di masing-masing Divisi dan
ditindaklanjuti oleh manajemen di Divisi terkait. Pelampauan batasan ini hanya dapat
dilakukan apabila telah mendapat persetujuan dari pimpinan tertinggi Divisi dan
dilaporkan kepada Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan.
6. Setiap pelampauan batasan Risiko Perusahaan harus dapat diidentifikasi dengan
segera oleh Fungsi Manajemen Risiko Perusahaan dan ditindaklanjuti oleh Direktur
terkait. Pelampauan batasan ini hanya dapat dilakukan apabila telah mendapat
persetujuan dari Komite Manajemen Risiko