Yuwan ditra krahara-dwi puji susanti-dewi ratna sari-rian apriatna-undang kusnadi, angrian permana, business ethics and social responsibility, stie bina bangsa banten, 2017.pdf
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Yudi Nugroho
Abstract
“To become a leading herbal medicine, health food and drinks, and herbal ingredient processing company wich can benefit the community and environment” – Vision of Sido Muncul
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau menjalankan etika bisnis.
Pelaku bisnis harus menjadi pemicu perubahan. Dimana mereka memiliki uang dan kekuatan untuk membuat perbedaan. Sebuah perusahaan yang mendapat untung dari masyarakat memiliki tanggung jawab dalam mengembalikan sesuatu kepada masyarakat itu. Sehingga hal ini menunjukkan dimensi etis yang kuat dari cara perusahaan melakukan bisnis (Roddick, 1991)
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan etika bisnis oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis dengan kinerja unggul dan terus-menerus yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika, sejalan dengan hukum, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Yudi Nugroho
Abstract
“To become a leading herbal medicine, health food and drinks, and herbal ingredient processing company wich can benefit the community and environment” – Vision of Sido Muncul
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau menjalankan etika bisnis.
Pelaku bisnis harus menjadi pemicu perubahan. Dimana mereka memiliki uang dan kekuatan untuk membuat perbedaan. Sebuah perusahaan yang mendapat untung dari masyarakat memiliki tanggung jawab dalam mengembalikan sesuatu kepada masyarakat itu. Sehingga hal ini menunjukkan dimensi etis yang kuat dari cara perusahaan melakukan bisnis (Roddick, 1991)
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan etika bisnis oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis dengan kinerja unggul dan terus-menerus yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika, sejalan dengan hukum, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...Dody Wijaksono
Upaya perusahaan dalam menghadapi globalisasi dan persaingan bisnis memerlukan pengembangan perusahaan secara profesional baik dari segi kualitas maupun pengelolaan. PT Midi Utama Indonesia Tbk merupakan operator jaringan ritel dengan tipe compact supermarket, yang memiliki perbedaan format dengan perusahaan ritel umumnya, telah menerapkan etika bisnis melalui code of conduct, Budaya Perusahaan maupun Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Tujuan penulisan makalah untuk mendeskripsikan penerapan etika bisnis yang dilakukan PT Midi Utama Indonesia Tbk, yang sekaligus kontribusi penulisan ini bisa dijadikan evaluasi bagi PT Midi Utama Indonesia Tbk untuk pengembangan kajian etika bisnis dalam perusahaan ritel. Metode penulisan pada makalah ini dengan melakukan studi literatur dari berbagai sumber secara online. Hasil dari kajian menunjukan bahwa PT Midi Utama Indonesia Tbk. telah menerapkan etika bisnis dalam menjalankan operasionalisasi perusahaan dan menjadikan etika bisnis sebagai budaya organisasi. Namun realisasi etika bisnis masih perlu dioptimalkan pada setiap level dan elemen karyawan maupun stakeholders. Untuk menjaga profesionalisme perusahaan dalam menjalankan bisnis retail harus diwarnai dengan penerapan etika bisnis yang sangat penting bagi keberlanjutan perusahaan. PT Midi Utama Indonesia Tbk. perlu untuk melakukan sosialisasi secara intensif terkait code of conduct atau kode etik yang sekaligus dapat dengan mudah diakses oleh seluruh karyawan dan stakeholders. Pengawasan dan komunikasi yang terintegrasi akan mendukung terwujudnya realisasi etika bisnis yang optimal pada PT Midi Utama Indonesia Tbk.
Bisnis harus menyadari tanggung jawabnya terhadap para pemangku kepentingan perusahaan dan membuat keputusan yang mencerminkan tanggung jawab ini --- Stakeholder Benefit.
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Muhammad Nur Cholish
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethics and good governance, penerapan etika bisnis pada pt.telkom indonesia, universitas mercu buana, 2017. Tugas sebelum UTS
Etika bisnis adalah kode etik yang diterapkan dalam Perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya. Etika bisnis ini sangat penting diterapkan dalam perusahaan agar perusahaan memiliki pondasi yang kuat dan menciptakan value yang tinggi.
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang merupakan bagian dari etika bisnis, yaitu adanya kesadaran perusahaan bahwa keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah wujud kepedulian suatu usaha pada masyarakat dan lingkungan disekitar dimana usaha tersebut berada. Arti yang lebih luas dari istilah ini adalah tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor.
Tanggung jawab sosial
Tanggung jawab sosial atau social responsibility adalah kerangka kerja etis di mana individu atau perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi tugas sipil mereka dan mengambil tindakan yang akan menguntungkan masyarakat secara keseluruhan. Jika sebuah perusahaan atau orang sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan yang dapat membahayakan lingkungan atau masyarakat, maka tindakan tersebut dianggap tidak bertanggung jawab secara sosial.
Bisnis harus menyadari tanggung jawabnya terhadap para pemangku kepentingan perusahaan dan membuat keputusan yang mencerminkan tanggung jawab ini (Stakeholde Benefit).
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...heru septian
Bisnis kini menjadi sebuah hal yang umum di dunia saat ini. Bahkan kini bisnis sudah menjamur dan banyak orang yang hendak membangun bisnis mereka sendiri guna kelangsungan hidup yang lebih baik. Dalam berbisnis tindakan elegan dan kejujuran perlu digunakan, para ahli menyebutnya dengan istilah etika dalam berbisnis. Hal ini hampir sama dengan etika profesi lainnya yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Namun yang membedakannya adalah dunia bisnis didominasi oleh para pengusaha yang notabene membuat sendiri aturan dan etika dalam berbisnis tersebut. Pelanggaran etika bisnis saat ini makin banyak terlihat. Terdapat beberapa aspek yang diperlukan dalam praktek penerapan etika bisnis sehingga bisa meminimalisir pelanggaran etika bisnis yang kini jamak dilakukan oleh para pebisnis dan pihak yang terkait di dalamnya.
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...Dody Wijaksono
Upaya perusahaan dalam menghadapi globalisasi dan persaingan bisnis memerlukan pengembangan perusahaan secara profesional baik dari segi kualitas maupun pengelolaan. PT Midi Utama Indonesia Tbk merupakan operator jaringan ritel dengan tipe compact supermarket, yang memiliki perbedaan format dengan perusahaan ritel umumnya, telah menerapkan etika bisnis melalui code of conduct, Budaya Perusahaan maupun Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Tujuan penulisan makalah untuk mendeskripsikan penerapan etika bisnis yang dilakukan PT Midi Utama Indonesia Tbk, yang sekaligus kontribusi penulisan ini bisa dijadikan evaluasi bagi PT Midi Utama Indonesia Tbk untuk pengembangan kajian etika bisnis dalam perusahaan ritel. Metode penulisan pada makalah ini dengan melakukan studi literatur dari berbagai sumber secara online. Hasil dari kajian menunjukan bahwa PT Midi Utama Indonesia Tbk. telah menerapkan etika bisnis dalam menjalankan operasionalisasi perusahaan dan menjadikan etika bisnis sebagai budaya organisasi. Namun realisasi etika bisnis masih perlu dioptimalkan pada setiap level dan elemen karyawan maupun stakeholders. Untuk menjaga profesionalisme perusahaan dalam menjalankan bisnis retail harus diwarnai dengan penerapan etika bisnis yang sangat penting bagi keberlanjutan perusahaan. PT Midi Utama Indonesia Tbk. perlu untuk melakukan sosialisasi secara intensif terkait code of conduct atau kode etik yang sekaligus dapat dengan mudah diakses oleh seluruh karyawan dan stakeholders. Pengawasan dan komunikasi yang terintegrasi akan mendukung terwujudnya realisasi etika bisnis yang optimal pada PT Midi Utama Indonesia Tbk.
Bisnis harus menyadari tanggung jawabnya terhadap para pemangku kepentingan perusahaan dan membuat keputusan yang mencerminkan tanggung jawab ini --- Stakeholder Benefit.
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Muhammad Nur Cholish
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethics and good governance, penerapan etika bisnis pada pt.telkom indonesia, universitas mercu buana, 2017. Tugas sebelum UTS
Etika bisnis adalah kode etik yang diterapkan dalam Perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya. Etika bisnis ini sangat penting diterapkan dalam perusahaan agar perusahaan memiliki pondasi yang kuat dan menciptakan value yang tinggi.
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang merupakan bagian dari etika bisnis, yaitu adanya kesadaran perusahaan bahwa keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah wujud kepedulian suatu usaha pada masyarakat dan lingkungan disekitar dimana usaha tersebut berada. Arti yang lebih luas dari istilah ini adalah tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor.
Tanggung jawab sosial
Tanggung jawab sosial atau social responsibility adalah kerangka kerja etis di mana individu atau perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi tugas sipil mereka dan mengambil tindakan yang akan menguntungkan masyarakat secara keseluruhan. Jika sebuah perusahaan atau orang sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan yang dapat membahayakan lingkungan atau masyarakat, maka tindakan tersebut dianggap tidak bertanggung jawab secara sosial.
Bisnis harus menyadari tanggung jawabnya terhadap para pemangku kepentingan perusahaan dan membuat keputusan yang mencerminkan tanggung jawab ini (Stakeholde Benefit).
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...heru septian
Bisnis kini menjadi sebuah hal yang umum di dunia saat ini. Bahkan kini bisnis sudah menjamur dan banyak orang yang hendak membangun bisnis mereka sendiri guna kelangsungan hidup yang lebih baik. Dalam berbisnis tindakan elegan dan kejujuran perlu digunakan, para ahli menyebutnya dengan istilah etika dalam berbisnis. Hal ini hampir sama dengan etika profesi lainnya yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Namun yang membedakannya adalah dunia bisnis didominasi oleh para pengusaha yang notabene membuat sendiri aturan dan etika dalam berbisnis tersebut. Pelanggaran etika bisnis saat ini makin banyak terlihat. Terdapat beberapa aspek yang diperlukan dalam praktek penerapan etika bisnis sehingga bisa meminimalisir pelanggaran etika bisnis yang kini jamak dilakukan oleh para pebisnis dan pihak yang terkait di dalamnya.
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
Similar to Yuwan ditra krahara-dwi puji susanti-dewi ratna sari-rian apriatna-undang kusnadi, angrian permana, business ethics and social responsibility, stie bina bangsa banten, 2017.pdf
Business Ethics and Social & Environmental Corporate Responsibility.pptxJoestinusSumual
accountancy of social & enviroonmental social responsibility Corporate Social Responsibility (CSR) is a business approach that integrates social and environmental concerns into a company's operations and interactions with stakeholders. It goes beyond mere compliance with laws and regulations, aiming to create long-term value for society while maintaining the profitability of the business. In this comprehensive exploration of CSR, we will delve into its definition, evolution, importance, challenges, benefits, implementation strategies, and examples from various industries.
Definition and Evolution of CSR
Corporate Social Responsibility, as a concept, has evolved over time. Initially, businesses primarily focused on generating profits with little regard for social or environmental impacts. However, as societal expectations changed and awareness of environmental and social issues increased, companies began to recognize the importance of integrating responsible practices into their operations.
The modern definition of CSR encompasses a wide range of initiatives aimed at addressing social, environmental, and ethical concerns. This includes philanthropy, sustainable business practices, ethical labor standards, community engagement, and environmental stewardship. CSR is not just about giving back; it's about conducting business in a way that benefits society and minimizes negative impacts.
Importance of CSR
CSR has become increasingly important for businesses due to several factors:
Enhanced Reputation: Companies that engage in CSR activities often enjoy a positive reputation, leading to increased customer loyalty and trust.
Risk Management: By proactively addressing social and environmental issues, companies can mitigate risks such as negative publicity, lawsuits, and regulatory fines.
Employee Engagement: CSR initiatives can boost employee morale and motivation by giving them a sense of purpose and pride in their work.
Competitive Advantage: CSR can differentiate a company from its competitors, attracting socially conscious consumers and investors.
Long-Term Sustainability: Businesses that prioritize CSR are better positioned to adapt to changing societal expectations and environmental regulations, ensuring long-term success.
Challenges of Implementing CSR
While the benefits of CSR are clear, implementing effective CSR initiatives can be challenging for businesses. Some common challenges include:
Cost: Implementing CSR initiatives often requires financial investment, which can be challenging for companies, especially smaller ones with limited resources.
Complexity: CSR issues are often complex and multifaceted, requiring careful consideration and expertise to address effectively.
Measurement and Reporting: It can be difficult to measure the impact of CSR initiatives accurately and communicate them transparently to stakeholders.
Balancing Stakeholder Interests: Companies must balance the interests of various stakeholders, including shareho
Presentasi Ilustrasi Kreatif Tugas Kelompok Berwarna Hijau dan Kuning (2).pdfAgungSetiawan715719
Seiring dengan perkembangan zaman dan era persaingan global yang sangat
sengit, pengusaha dituntut untuk selalu senantiasa melakukan segala upaya untuk
dapat bertahan di pasar global ini. Upaya-upaya yang dijalankan jelas memacu para
pengusaha berkompetisi mendapatkan kesempatan dan keuntungan sebanyakbanyaknya. Namun untuk mendapatkannya, segelintir pengusaha bahkan rela
untuk melakukan segala cara tanpa memikirkan bahwa ada pihak lain yang
dirugikan atas tindakan tersebut. Perilaku kompetisi seperti ini lah yang harusnya
dihindari, karena inti dalam berbisnis bukan hanya meraih keuntungan sebanyakbanyaknya. Dalam dunia bisnis, peranan etika dan moral sangatlah penting demi
menghindari sifat-sifat berkompetisi yang tidak sehat. Etika bisnis dipercaya
sebagai cara untuk mempertahankan bisnis dan harus diterapkan oleh seluruh
pihak. Jika semua pihak melaksanakannya, maka konsumen pun akan merasa
disejahterakan sehingga kepercayaan pun terlahir. Dengan begitu kesetiaan
untuk melakukan bisnis dengan suatu perusahaan tersebut pun tercipta.
Untuk memahami etika bisnis, kita harus memahami etika dan bisnis itu
sendiri. Etika merupakan salah satu cabang Ilmu Filsafat yang memfokuskan pada
moral manusia dalam tindakan-tindakan yang dilakukan khususnya yang
bersangkutan dengan kebaikan dan keburukan dari hasil tindakannya. Etika
berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang artinya cara bertindak, adat dan
kebiasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1995), etika merupakan
Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika
tidak bisa disamakan dengan moral. Menurut Franz MagnisSuseno, etika dan ajaran moral tidak berada di satu tingkat yang sama
14
. Moral
menetapkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia dalam hidup.
Sedangkan etika merupakan alat pembantu seseorang untuk paham alasan
mengapa ia harus mengikuti ajaran moral dan mempertanggung jawabkan semua
tindakannya. Suseno juga mengatakan bahwa etika adalah ilmu yang membantu
kita untuk mencari orientasi
15
. Tujuannya agar manusia dapat menjalani hidupnya
tanpa ikut-ikutan apa yang dilakukan orang lain, dan juga membantu manusia
supaya lebih mampu mempertanggungjawabkan semua tindakan atau keputusan
yang dipilihnya.
Bisnis dalam Ilmu Ekonomi merupakan suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Bisnis berasal dari bahasa Inggris business yang berasal dari kata dasar busy yang
berarti “sibuk”. Sibuk memiliki makna bahwa suatu individu, komunitas maupun
masyarakat sibuk mengerjakan aktivitas yang mendatangkan suatu keuntungan.
Louise E. Boone berpendapat bahwa bisnis terdiri dari seluruh aktivitas dan usaha
untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan
bagi sistem perekonomian, beberpa bisnis memproduksi barang berwujud
sedangkan yang lain memberikan jasa
16
.
Etika bisnis merupakan pedoman dalam melakukan kegiatan berbisnis dan
meliputi seluruh
10, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, business eticks, csr, dan risk manage...istiqmalfajar
Tugas Perkuliahan Strategic Management - Business Eticks, CSR, dan Risk management
Similar to Yuwan ditra krahara-dwi puji susanti-dewi ratna sari-rian apriatna-undang kusnadi, angrian permana, business ethics and social responsibility, stie bina bangsa banten, 2017.pdf (20)
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen kinerja terhadap Keberlanjutan Ritel Tradisional di Banten, Universitas Mercu Buana, 2019.PDF
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen kinerja terhadap Keberlanjutan Ritel Tradisional di Banten, Universitas Mercu Buana, 2019.PDF
Yuwan ditra krahara dwi puji lestari-dewi ratna sari-rian apriatna-undang kusnadi, angrian permana, business ethics and social responsibility, stie bina bangsa banten, 2017.pdf
Yuwan ditra krahara dwi puji lestari-dewi ratna sari-rian apriatna-undang kusnadi, angrian permana, business ethics and social responsibility, stie bina bangsa banten, 2017.pdf
Yuwan ditra krahara-dwi puji susanti-dewi ratna sari-rian apriatna-undang kusnadi, angrian permana, business ethics and social responsibility, stie bina bangsa banten, 2017.pdf
1. Business Ethics and Social Responsibility
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Angrian Permana Spd, MM
Kelompok 8
1. Yuwan Ditra Krahara
2. Dwi Puji Lestari
3. Dewi Ratna Sari
4. Rian Apriatna
5. Undang Kusnadi
STIE BINA BANGSA BANTEN
2017
2. Business Ethics and Social Responsibility
(Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan)
A. Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilalku pengusaha berdasarkan nilai-
nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam
menjalankan kegiatan perusahaaan atau berusaha.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi
serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,
diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1. Utilitarian Approach
setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu,
dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang
tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2. Individual Rights Approach
setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang
harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan
hak orang lain.
3. Justice Approach
Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak
adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
3. B. Manfaat Etika Bisnis
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,
karena :
a. Mampu mengurangi biaya akibat di cegahnya kemungkinan terjadinya
friksi,baik intern perusahaan maupun eksternal.
b. Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
c. Melindungi prinsip kebebasan berniaga
d. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari
maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam
manajemen korporasi yakni dengan cara :
A. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct).
B. Memperkuat sistem pengawasan.
C. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus
menerus.
Contoh perusahaan yang sudah menerapkan etika bisnis dan tanggung jawab
sosial:
1. PT Coca Cola Bottling Indonesia melalui Coca Cola Foundation
melakukan serangkaian aktivitas yang terfokus pada bidang-bidang:
pendidikan, lingkungan, bantuan infrastruktur masyarakat, kebudayaan,
kepemudaan, kesehatan, pengembangan UKM, juga pemberian bantuan
bagi korban bencana alam .
C. Tanggung Jawab Sosial
Merupakan Suatu pengakuan dari perusahaan bahwa keputusan bisnis
dapat mempengaruhi masyarakat (komunitas dan lingkungannya) dan secara luas
meliputi tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan dan Kreditur.
4. Keputusan yang tidak etis biasanya timbul jika pengambilan keputusan
hanya untuk menguntungkan diri sendiri dari pada pemegang kepentingan
(karyawana, pemegang saham, lingkungan), Praktek bisnis yang tidak etis dapat
berpengaruh tidak baik terhadap nilai perusahaan.
Hal-hal yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis:
Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnisl
diantaranya :
1. Pengusaha dan mitra usaha
2. Perusahaan pemasok bahan baku
3. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
4. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
5. Bank penyandang dana perusahaan
6. Investor penanam modal
7. Masyarakat umum yanag dilayani
8. Pelanggan yang membeli produk
D. Manfaat Etika Bisnis
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,
karena :
1. Mampu mengurangi biaya akibat di cegahnya kemungkinan terjadinya
friksi,baik intern perusahaan maupun eksternal.
2. Mampu meningkatkan motivasi pekerja
3. Melindungi prinsip kebebasan berniaga
4. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
5. Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka
nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam
manajemen korporasi yakni dengan cara :
a. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct).
b. Memperkuat sistem pengawasan.
c. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus
menerus.
E. Tanggung Jawab Perusahaan
1. Tanggung Jawab Sosial kepada Pelanggan
Tanggung Jawab kepada Pelanggan jauh lebih luas dari pada hanya
menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab
ketika memproduksi dan menjual produk. Dalam praktek tanggung jawab
yang meliputi :
2. Tanggung Jawab Produksi
Produk harus diproduksi dengan keyakinan menjaga keselamatan
pelanggan. Label peringatan harus ada guna mencegah kecelakaan karena
salah dalam penggunaan dan adanya efek samping.
3. Tanggung Jawab Penjualan
Perusahaan tidak melakukan strategi penjualan yang terlalu
agresive atau iklan yang menyesatkan. Perlu survey kepuasan pelanggan,
dimana yang bersangkutan diperlakukan sebagaimana mestinya.
MenjaminTanggungJawab Sosial Kepada Pelanggan Dapat dilakukan
dengan tahap menciptakan kode etik yang berisi serangkaian petunjuk
untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petunjuk bagaimana karyawan,
pelanggan dan pemilik seharusnya dipelihara.
Dapat juga dilakukan dengan memantau semua keluhan dari
pelanggan,mencari sumber keluhan dan pastikan bahwa masalah tersebut
tidak akan terulang lagi,juga meminta pelanggan untuk memberi umpan
balik atas barang/jasa yang mereka beli walaupun selama ini tidak ada
keluhan dengan mengirim kuesioner.
6. Tanggung jawab kepada pelanggan didorong juga oleh
sekelompok konsumen tertentu. Konsumerisme mewakili permintaaan
kolektif pelanggan dimana bisnis memenuhi kebutuhan mereka.
4. Tanggung Jawab Sosial kepada Karyawan
Rasa Aman para Karyawan, Perlakuan layak oleh karyawan lain
Perlindungan terhadap pelecehan seksual. Kesempatan yang
sama/Hak sipil Cara Perusahaan MeyakinkanTanggungjawab Kepada
Karyawan Untuk meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan
yang layak, beberapa perusahaan menciptakan prosedur keluhan untuk
karyawan yang merasa bahwa mereka tidak diberi kesempatan yang
sama. Keluhan ditangani oleh seseorang atau departemen/bagian/seksi
yang ditunjuk perusahaan.
5. Tanggung Jawab Sosial kepada Pemegang Saham
Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemilik
(pemegang saham). Cara perusahaan meyakinkan tangung jawab social
kepada pemilik saham antara lain dengan cara :
a. Manajer perusahaan memonitor keputusan perusahaan untuk
meyakinkan bahwa mereka membuatnya untuk kepentingan
pemilik.
b. Gaji karyawan dikaitkan dengan kinerja perusahaan, dalam hal
ini karyawan tinggal memfocuskan pada memaksimalkan nilai
perusahaan.
c. Pemegang saham aktif dalam mempengaruhi kebijakan
manajemen perusahaan, terlebih ketika mereka tidak puas
dengan gaji para eksekutif perusahaan atau kebijakan lain.
Pemegang saham yang sangat aktif umumnya investor institusi
yang memiliki sejumlah besar saham. Mereka akan meminta
pertangungjawaban eksekutif perusahaan atas ketidak
puasannya.
7. 6. Tanggung Jawab Sosial kepada Kreditor
Jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat
memenuhi kewajibannnya, harus memberi tahu para kreditor. Biasanya
kreditor bersedia memperpanjang jatuh tempo pembayaran serta
memberi advis dalam mengatasi masalah keuangan.
7. Tanggung Jawab Sosial kepada Lingkungan
a. Pencegahan polusi udara,dengan cara peninjauan kembali
proses produksi. Contohnya membatasi jumlah Co2 yang
disebabkan oleh proses produksi dengan mendesain peralatan
produksi dan produknya, mendaur ulang plastik dan membatasi
pemakaian material yang akan menjadi sampah yang solid.
b. Pencegahan polusi daratan,dengan cara peninjauan kembali
proses produksi dan pengemasan,serta menyimpan dan
mengirim barang sisa beracun ke lokasi pembuangan.
8. Tanggung Jawab Sosial kepada Komunitas
a. Sponsori acara masyarakat lokal di sekitar perusahaan.
b. Memberikan sumbangan kepada masyarakat tidak mampu.
c. Menyumbangkan dana untuk tujuan pendidikan.
F. Standar etika perusahaan
1. Ciptakan kepercayaan perusahaan.
Pengusaha menciptakan norma atau kepercayaan dan tanggung
jawab etikanya.
2. Kembangkan kode etik.
Membuat pernyataan tertulis mengenai standar prilaku dan prinsip etis
atau di kenal dengan dengan kode etik yang di harapkan mampu
memberikan perilaku standar minimal yang di harapkan dari
manajemen. Kode etik memuat jenis perilaku yang di harapkan dan
memberikan kongkrit di perusahaan bagaimana berprilaku secara etis
setiap hari dalam perusahaan.
8. 3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten.
Pihak manajemen harus menjalankan perilaku etis setiap hari dan
manajer wajib memberikan hukuman apabila ada yang melanggar
kode etik tersebut.
4. Mempekerjakan orang yang tepat.
Perilaku etis yang diharapkan tergantung perseorangan yang di sertai
nilai moral yang tinggi membantu pencapaian perilaku yang etis.
5. Adakan pelatihan etika. Membangun dan mempertahankan standar
etika.
Program pelatihan akan menimbulkan kepedulian perilaku etis dan
meningkatkan sistem nilai perusahaan.
6. Lakukan audit etika secara periodik.
Melakukan penilaian secara periodik terhadap pelaksanaan etika
perusahaan.
7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku etis
8. Pemimpin memberikan contoh perilaku etis setiap saat sehingga
merupakan tolak ukur perilaku bawahan.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah.
Karyawan diberikan kesempatan memberikan respon, tanggapan,
melaporkan kepada atasan yang tidak etis. Sedangkan pemimpin
memberikan keleluasaan kepada bawahan untuk merespon
pelaksanaan perilaku etika tersebut
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika.
Bawahan dilibatkan dalam perancangan dan implementasi etika dalam
perusahaan. Bawahan diberikan kesempatan untuk menawarkan
umpan balik mengenai standar etika yang ditetapkan.
9. G. Biaya-biaya Atas Tanggung Jawab Sosial
Kemungkinan biaya yang timbul sebagai akibat tanggung jawab sosial
kepada:
a. Pelanggan
Menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan,
Melakukan survey untuk mengetahui kepuasan pelanggan,Gugatan
hukum oleh pelanggan.
b. Karyawan
Menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan,
Melakukan survey untuk mengetahui kepuasan karyawan, Gugatan
hukum oleh karyawan karena diskriminasi atau tuduhan tanpa bukti. ·
Pemegang Saham, adalah : Mengumumkan Informasi Keuangan secara
periodik, Gugatan hukum atas tuduhan bahwa manajer perusahaan
tidak memenuhi tanggung jawabnya kepada para pemegang saham. ·
Lingkungan, adalah: Memenuhi regulasi pemerintah akan lingkungan,
Memenuhi janji akan petunjuk lingkungan yang dibuat perusahaan. ·
Komunitas, adalah: Sponsor aktivitas yang akan diberikan oleh
masyarakat.
c. Pemegang Saham
Mengumumkan Informasi Keuangan secara periodik, Gugatan
hukum atas tuduhan bahwa manajer perusahaan tidak memenuhi
tanggung jawabnya kepada para pemegang saham,
d. Lingkungan
Memenuhi regulasi pemerintah akan lingkungan, Memenuhi janji
akan petunjuk lingkungan yang dibuat perusahaan