Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, CSR, dan manajemen risiko. Etika bisnis mencakup aspek moral dari sistem ekonomi, organisasi perusahaan, dan tanggung jawab individu. CSR adalah tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan dan lingkungan. Manajemen risiko bertujuan mengurangi risiko bisnis dengan menilai, mengembangkan strategi, dan memitigasi risiko operasional, keuangan, dan lainnya.
PPT Etika dan Tanggung Jawab Sosial - Lingkungan Bisnisnathayuki1
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaan atau berusaha.Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...Ryan Tantri Andi
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat
PPT Etika dan Tanggung Jawab Sosial - Lingkungan Bisnisnathayuki1
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaan atau berusaha.Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...Ryan Tantri Andi
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , unive...Agus Daman
Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur, benar dan adil. Etika merupakan cabang ilmu filsafat, mempelajari perilaku moral dan immoral, membuat pertimbangan matang yang patut dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau kelompok tertentu. Etika dikategorikan sebagai filsafat moral atau etika normatif. Etika adalah suatu perilaku normatif. Etika normatif mengajarkan segala sesuatu yang sebenarnya benar menurut hukum dan moralitas. Etika mengajarkan sesuatu yang salah adalah salah dan sesuatu yang benar adalah benar. Sesuatu yang benar tidak dapat dikatakan salah dan sebaliknya sesuatu yang salah tidak dapat dikatakan benar. Benar dan salah tidak dapat dicampur adukkan demi kepentingan seseorang atau kelompok. Dua tujuan etika antara lain menilai perilaku manusiawi berstandar moral, dan memberikan ketepatan nasehat tentang bagaimana bertindak bermoral pada situasi tertentu.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
10, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, business eticks, csr, dan risk management, universitas mercu buana, 2019
1. Business Eticks, CSR, dan Risk management
PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur,
benar dan adil. Etika merupakan cabang ilmu filsafat yang mempelajari
perilaku moral dan immoral dalam membuat pertimbangan yang patut
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau kelompok tertentu.
Dua tujuan etika antara lain : menilai perilaku manusiawi berstandar moral,
dan memberikan ketepatan nasehat tentang bagaimana bertindak bermoral
pada situasi tertentu.
Etika bisnis dapat dilaksanakan dalam tiga tahapan: tahap makro, tahap
meso, dan tahap mikro sebagai berikut :
1. Tahap Makro : Etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem
ekonomi secara total.
2. Tahap Meso : Etika bisnis mempelajari persoalan etika dalam
organisasi perusahaan, serikat buruh, lembaga konsumen, perhimpunan
profesi, dan lain-lain.
3. Tahap mikro : Etika bisnis memusatkan perhatiannya pada persoalan
individual sehubungan dengan aktifitas ekonomi atau bisnis seperti
tanggung jawab etis karyawan dan majikan, bawahan dan manajer, produsen
dan konsumen, pemasok, dan investor.
TEORI ETIKA BISNIS
1) Teori Utilitarianisme
Teori utilitarianisme mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik
dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen
atau masyarakat. Teori utilitarianisme sebagai teori etika kegunaan suatu
tindakan ekonomis, sesuai dengan prinsip prinsip ekonomis.
Teori ini cukup jelas melalui teori cost benefit analysis yang dipakai
dalam konteks ekonomi. Manfaat utilitarianisme mampu menghitung
keuntungan dan kerugian dalam bisnis.
2) Teori Deontologi
“Deontologi‟ berasal dari kata Yunani “deon”, berarti kewajiban. Suatu
tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan atau tujuan
baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan kewajiban bertindak baik
kepada orang lain sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik
baik pada diri sendiri.
Deontologi merupakan teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar
bagi baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk
berbuat baik kepada sesama manusia. Teori ini merupakan teori etika yang
2. memberi jawaban atas pertanyaan “mengapa suatu perbuatan adalah baik dan
mengapa satu perbuatan harus ditolak karena buruk”, deontologi menjawab:
“karena perbuatan pertama menjadi kewajiban seseorang untuk berbuat baik
pada orang lain dan karena perbuatan kedua dilarang untuk dilakukan”.
3) Teori Hak
Setiap insan ekonomis memiliki hak, sejalan dengan itu ia juga memiliki
kewajiban secara ekonomis. Secara moral evaluasi terhadap berbagai
peristiwa ekonomis didasari oleh teori hak. Teori hak ini merupakan
pendekatan relatif yang banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya
suatu perbuatan atau perilaku seseorang atau sekelompok orang.
Teori hak merupakan aspek dari teori deontologi, karena hak berhubungan
dengan kewajiban. Bahkan hak dan kewajiban seperti dua sisi mata uang
logam yang saling melengkapi. Seseorang biasanya memiliki hak sekaligus
kewajiban untuk berlaku sesuatu kepada orang lain.
4) Teori Keutamaan
Teori keutamaan didefinisikan sebagai penggambaran watak menganai
perilaku seseorang dan memungkinkan untuk bertingkah laku baik secara
moral. Kebijaksanaan, merupakan suatu keutamaan seseorang sehingga
bermodal hal tersebut seseorang mampu mengambil keputusan dengan tepat
dalam berbagai kondisi.
Kerendahan hati adalah keutamaan dimana seseorang tidak ingin menonjolkan
diri, sekalipun situasi mengizinkan.
5) Teori Relativisme
Bila selalu dalam kondisi perilaku normal, maka pada dasarnya setiap orang
cenderung bersedia berperilaku baik. Mereka yakin bahwa adat-istiadat,
agama atau kepercayaan yang dianutnya dari daerah di mana ia dibesarkan
diyakini merupakan adat istiadat terbaik di banding lain-lainnya.
PRISIP ETIKA
1) Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan tuntunan hati nuraninya, kesadaran mengenai
sesuatu kebaikan untuk memperlakukan orang lain.
2) Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran dalam setiap tindakan atau perikatan bisnis merupakan
keutamaan. Kejujuran diperlukan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian
dan kontrak. Dalam perikatan perjanjian dan kontrak tertentu, semua pihak
saling percaya satu sama lain, bahwa masing-masing pihak tulus dan jujur
membuat perjanjian dan kontrak, serius, tulus dan jujur melaksanakan
3. perjanjian.
3) Prinsip Keadilan
Tindakan Adil terhadap keterlibatan semua pihak dalam bisnis merupakan
hal yang utama. Prinsip keadilan perlu dilakukan agar setiap orang dalam
kegiataan bisnis secara internal maupun eksternal perusahaan
diperlakukan sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing.
4) Prinsip Saling Menguntungkan
Kegiatan bisnis perlu memberikan keadaan saling menguntungkan kepada
setiap pelaku bisnis, hal tersebut merupakan cerminan prinsip keutamaan.
Saling menguntungkan merupakan cermin integritas moral internal pelaku
bisnis atau perusahaan agar nama baik pribadi atau nama baik perusahaan
untuk berbisnis tetap terjaga, dipercaya dan kompetitif.
Corporate Social Responsible (CSR)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi atau perusahaan adalah
memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu
organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek
ekonomi( keuntungan / dividen), tetapi juga harus menimbang dampak sosial
dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu untuk jangka pendek
maupun jangka panjang.
CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan
pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi
dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak
layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan
ketidaknyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi hal yang
disorot dalam aktifitas bisnis.
CSR bukanlah sekadar kegiatan amal, melainkan CSR mengharuskan suatu
perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh
memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup.
Fungsi CSR
Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai fungsi CSR sebagai bentuk
tanggung jawab kepada berbagai pihak yang terlibat :
1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan.
4. Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan,
sebaliknya kontribusi positif pasti akan mendongkrak image dan reputasi
positif perusahaan. Image / citra yang positif ini penting untuk menunjang
keberhasilan perusahaan.
2. Layak Mendapatkan sosial licence to operate
Masyarakat sekitar adalah komunitas utama perusahaan. Ketika mereka
mendapatkan keuntungan dari perusahaan, maka dengan sendirinya mereka
akan merasa memiliki perusahaan. Sehingga imbalan yang diberika kepada
perusahaan adalah keleluasaan untuk menjalankan roda bisnisnya di kawasan
tersebut.
3. Memperkecil Resiko Bisnis Perusahaan
Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan
hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Disharmoni dengan stakeholders
akan menganggu kelancaran bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi
permasalahan, maka biaya untuk recovery akan jauh lebih berlipat bila
dibandingkan dengan anggaran untuk melakukan program Corporate Social
Responsibility.
Oleh karena itu, pelaksanaan Corporate Social Responsibility sebagai
langkah preventif untuk mencegah memburuknya hubungan dengan
stakeholders perlu mendapat perhatian.
4. Melebarkan Akses Sumber Daya
Track records yang baik dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility
merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu
memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan.
5. Memudahkan Akses Menuju Market
Investasi yang ditanamkan untuk program Corporate Social Responsibility
ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar.
Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar
baru.
6. Memperkecil Biaya Pengeluaran
Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan melakukan
Corporate Social Responsibility. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah
pabrik ke dalam proses produksi. Selain dapat menghemat biaya produksi,
juga membantu agar limbah buangan ini menjadi lebih aman bagi lingkungan.
7. Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder
Implementasi Corporate Social Responsibility akan membantu menambah
frekuensi komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan
semakin menambah trust stakeholders kepada perusahaan.
8. Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility umumnya
akan meringankan beban pemerintah sebagai regulator yang sebenarnya
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.
9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
5. Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi positif
yang diberikan perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan
menimbulkan kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam
perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka.
10. Peluang Mendapatkan Penghargaan
Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada pelaku Corporate
Social Responsibility sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk
mendapatkan award.
RISK MANAGEMENT
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian resiko, pengembangan strategi
untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi
resiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang tertentu yang
dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis
ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi
dan politik. Pelaksanaan manajemen resiko melibatkan segala cara yang
tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen
resiko (manusia, staff, dan organisasi).
TUJUAN MANAJEMEN RESIKO
Secara umum ada enam tujuan manajemen resiko dalam perusahaan atau badan
usaha, diantaranya adalah :
1) Melindungi Perusahaan
Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat
resiko signifikan yang bisa menghambat tujuan perusahaan.
2) Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
Manajemen resiko yang konsisten atas resiko yang ada pada proses bisnis
dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan akan membantu perusahaan
dalam pembuatan kerangka kerja.
3) Mendorong Manajemen Agar Proaktif
Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi
resiko, dan menjadikan manajemen resiko sebagai sumber keunggulan
bersaing dan kinerja perusahaan.
4) Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati
Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam
menghadapi resiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan
bersama.
5) Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi
6. tingkat resiko dalam bentuk peta resiko/ risk map. Hal ini juga berguna
dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen
resiko secara berkesinambungan.
6) Sosialisasi Manajemen resiko
Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan
pemahaman tentang resiko dan pentingnya manajemen resiko.
JENIS MANAJEMEN RESIKO
1) Manajemen Risiko Operasional
Manajemen ini berkaitan dengan resiko yang timbul akibat gagal fungsi
proses internal, misalnya karena human error, kegagagalan sistem,bencana
dsb.
Dalam menejemen resiko operasional, ada empat faktor penyebab resiko
antara lain manusia, proses, sistem dan kejadian eksternal (people,
method, machine, environment).Dengan memahami manajemen risiko ini,
perusahaan bisa mengambil langkah preventif atau bahkan sanksi supaya
kapasitas produksi dan layanan terjaga semisal ada hal yang tidak
diinginkan terjadi.
2) Manajemen Hazard
Manajemen hazard berkaitan dengan kondisi potensial yang mengakibatkan
kebangkrutan dan kerusakan. Ketika kita membahas hazard, tentu kita juga
membahas peril (penyebab terjadinya kerugian). Dalam hal ini ada tiga
macam hazard yang harus diketahui, antara lain legal hazard, physical
hazard dan moral hazard.
3) Manajemen Resiko Finansial
Manajemen resiko finansial yaitu upaya pengawasan resiko dan perlindungan
hak milik, keuntungan, harta dan aset sebuah badan usaha. Manajemen resiko
finansial ini sangat penting karena ini merupakan salah satu sumber daya
perusahaan. Karena itu seorang akuntan harus benar-benar
mempertimbangkan berbagai resiko lainnya yang berhubungan dengan
keuangan, seperti : Resiko likuiditas, Diskotinuitas pasar, Resiko kredit,
Resiko regulasi, Resiko pajak, dan resiko akuntansi. Menejemen resiko
finansial juga tidak lepas dari perubahan kurs mata uang yang erat
kaitannya dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, kapasitas utang,
suku bunga dsb.
Daftar Pustaka :
1. Hapzi Ali, 2018. Modul Strategic Management - Business Ethics, CSR,
Risk management, UMB Jakarta
https://studylibid.com/doc/123764/iii.-tanggung-jawab-lingkungan-dari
-bisnis--pendekatan-pe...#, Diakses pada 26 May 2019 pukul 12.30 WIB
2. Admin, ETIKA BISNIS DAN LINGKUNGAN,
https://pusatdatamakalah.blogspot.com/2016/04/etika-bisnis-dan-lingku
ngan.html, 2016. Diakses pada 26 May 2019 pukul 12.30 WIB