SlideShare a Scribd company logo
Mata Kuliah :
Masyarakat Jejaring
Dosen Pembimbing :
Yelly Elanda, S.Sos, MA.
Disusun oleh:
Maulana Riko 21510001
Amirullah Ismail 21510007
Tiara Nurul Maulidya 21510009
Alfi Ade Dea 21510010
Fina Rachma 21510023
STRATEGI LISBON
Manuel Castells and Gustavo Cardoso
TUJUAN
 Saat ini, ambisi keseluruhan dari 'Agenda Lisbon' atau 'strategi'
sering dikutip dalam literatur Uni Eropa (UE): 'untuk menjadi
ekonomi berbasis pengetahuan yang paling kompetitif dan
dinamis di dunia, yang mampu mempertahankan pertumbuhan
ekonomi dengan lebih banyak dan lebih banyak lagi. pekerjaan
yang lebih baik dan kohesi sosial yang lebih baik' (kesimpulan
Kepresidenan, Dewan Eropa Lisbon, 23 dan 24 Maret 2000) 'dan
lingkungan yang berkelanjutan'.Tujuan terakhir ini ditambahkan
selama KTT Gothenburg pada bulan Juni 2001. Pencapaiannya
ditetapkan untuk tahun 2010.
STRATEGI
LISBON: fase I
– 2000-2005
 Pada pertemuan luar biasa Dewan Eropa tanggal 23 dan 24 Maret 2000 di
Lisbon, kepala negara dan pemerintahan 15 negara Uni Eropa menetapkan
tujuan strategis baru untuk memperkuat lapangan kerja, reformasi ekonomi,
dan kohesi sosial. Dihadapkan dengan perubahan dramatis yang dihasilkan
dari globalisasi dan tantangan ekonomi berbasis pengetahuan baru, Dewan
Eropa menerapkan strategi menyeluruh yang ditujukan untuk:
 mempersiapkan transisi ke ekonomi berbasis pengetahuan dan masyarakat
dengan kebijakan yang lebih baik untuk masyarakat informasi dan R&D,
dengan meningkatkan proses reformasi struktural untuk daya saing dan
inovasi dan dengan melengkapi pasar internal;
 memodernisasi model sosial Eropa, berinvestasi pada manusia dan
memerangi eksklusi sosial
 mempertahankan prospekekonomi yang sehat dan prospek pertumbuhan
yang menguntungkan dengan menerapkan bauran kebijakan ekonomi makro
yang tepat.
Strategi baru ini
berfokus pada
 dukungan untuk pengetahuan dan inovasi di Eropa reformasi
kebijakan bantuan negara
 peningkatan dan penyederhanaan kerangka peraturan di mana
bisnis beroperasi, dan
 penyelesaian pasar internal untuk layanan penghapusan
hambatan untuk pergerakan bebas di bidang transportasi, tenaga
kerja dan pengembangan pendidikan dari pendekatan umum
untuk migrasi ekonomi dukungan untuk upaya mengatasi
konsekuensi sosial dari restrukturisasi ekonomi
STRATEGI
LISBON: fase II
– 2005-2008
 Untuk mencapai tujuan pertumbuhan dan pekerjaan, Serikat harus
berbuat lebih banyak untuk memobilisasi semua sumber daya di
tingkat nasional dan Komunitas sehingga sinergi mereka dapat
digunakan secara lebih efektif. Untuk tujuan ini, pedoman kebijakan
ekonomi yang luas (BEPG) mencerminkan awal baru untuk Strategi
Lisbon dan berkonsentrasi pada kontribusi kebijakan ekonomi untuk
pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih banyak pekerjaan. BagianA
dari BEPG berkaitan dengan kontribusi yang dapat diberikan oleh
kebijakan ekonomi makro dalam hal ini. Bagian B berfokus pada
tindakan dan kebijakan yang harus dilakukan oleh Negaranegara
Anggota untuk meningkatkan pengetahuan dan inovasi untuk
pertumbuhan dan menjadikan Eropa tempat yang lebih menarik
untuk berinvestasi dan bekerja.
Padatanggal15Maret
2006,ParlemenEropa
mengadopsiResolusi
tentang‘Persiapanuntuk
DewanEropa:
StrategiLisbon
(P6_TA(2006)0092),
menuntutanalisisobjektif
darirencanaaksinasional,
proposalkonkrit
menanggapitantangan
demografisdimasadepan
danmengatasiperan
strategiskebijakanenergi.
 Pada KTT Nice Dewan Eropa menyetujui tujuan yang diusulkan dan
mengundang Negara Anggota untuk menyerahkan pada Juni 2001
RAN Inklusi pertama mereka yang mencakup periode dua tahun dan
untuk menentukan indikator dan mekanisme pemantauan untuk
mengukur kemajuan; tidak ada kesepakatan yang dapat ditemukan
pada penetapan target bersama. Negara-negara Anggota juga setuju
untuk bertukar pengalaman tentang pensiun dan proses OMC
diluncurkan di bidang ini pada KTT Laeken (Desember 2001). Laporan
Bersama pertama disiapkan pada tahun 2002. RAN Inklusi Baru
diserahkan pada bulan Juli 2003 untuk periode 2003-2005.
 Antara tahun 2003 dan 2005 diambil langkah-langkah untuk
merampingkan dua proses yang sudah berlangsung di sektor sosial
bersama dengan kerja sama yang baru-baru ini dimulai dalam
perawatan kesehatan dan perawatan jangka panjang, dalam latihan
komprehensif yang mencakup kedua aspek umum dari tiga area dan
aspek khusus. Jadwal pelaporan kemudian disesuaikan dengan
struktur baru dan strategi Lisbon yang diperbarui: berdasarkan
Komunikasi “Bekerja sama, bekerja lebih baik: Kerangka kerja baru
untuk koordinasi terbuka kebijakan perlindungan dan inklusi sosial di
Uni Eropa”3, prosesnya dipusatkan pada siklus tiga tahun, dengan
persiapan strategi nasional dan pelaporan lengkap pada tahun
pertama dan dua tahun perantara yang dikhususkan untuk analisis
mendalam dan saling belajar tentang tema-tema prioritas. RAN
inklusi dimasukkan ke dalam “Laporan Nasional tentang Strategi
Perlindungan Sosial dan Inklusi Sosial” yang baru.
PRESTASI
PARLEMEN
EROPA
TAHUN 2004 -
2009
 Cara-cara baru untuk memastikan keseimbangan antara
keberlanjutan pengeluaran jaminan sosial dan cakupan risiko sosial
harus diidentifikasi untuk melindungi inti dari model sosial Eropa.
Sebuah laporan tentang “masa depan sistem jaminan sosial dan
pensiun”5menyarankan bahwa, selain sistem pensiun publik (pilar
pertama) yang menawarkan bentuk perlindungan dasar universal,
bentuk lain dari skema pensiun harus dikembangkan termasuk
pensiun pelengkap pekerjaan dan individu (pilar kedua dan ketiga),
yang didukung oleh kerangka hukum yang sesuai; selain itu, sistem
pensiun tradisional harus didesain ulang untuk menyesuaikan dengan
jalur karir baru, menjamin kesetaraan antara laki-laki dan perempuan
dalam pensiun; beban pembiayaan jaminan sosial harus dibagi secara
adil antara karyawan, konsumen, bisnis dan modal. Laporan tersebut
mengingat semakin banyak bukti bahwa keuntungan dari privatisasi
sistem asuransi kesehatan dalam hal pengendalian biaya,
 Peran layanan sosial untuk kepentingan umum (SSGI) dalam
memperkuat kohesi sosial di UE8juga sering disorot oleh
Parlemen Eropa dalam pekerjaannya selama masa jabatan ke-6.
EP sering mengungkapkan keyakinan bahwa ambiguitas seputar
beberapa konsep dasar yang digunakan untuk menangani layanan
dalam undang-undang Komunitas berkontribusi pada
ketidakpastian hukum mengenai cara prinsip kepentingan umum
dan aturan tentang persaingan dan bantuan Negara harus
direkonsiliasi di tingkat UE dan nasional dan diklaim harus
diperjelas bahwa, ketika konflik muncul, prioritas harus diberikan
pada kepentingan umum yang khas SSGI. Parlemen menyesalkan
bahwa Komisi Eropa tampaknya tidak bersedia memberikan
indikasi yang jelas mengenai peraturan yang berlaku untuk
kategori layanan esensial ini dan menyarankan, setelah
menyelesaikan konsultasi yang diprakarsai oleh Komisi, dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan legitimasi dari sektor khusus.
usulan legislatif,
 Parlemen Eropa menegaskan keterikatannya pada nilai-nilai sosial
dalam memutuskan penggunaan sumber daya keuangan
Komunitas. Itu bersikeras mencurahkan dana tambahan untuk
Program untuk Ketenagakerjaan dan Solidaritas Sosial
(PROGRESS)20untuk periode 2007 hingga 2013 (Keputusan
1672/2006/EC dari Parlemen Eropa dan Dewan) dan, meskipun
permintaannya hanya dipenuhi sebagian, alokasi anggaran untuk
program tersebut meningkat pesat dari semula EUR 628 juta yang
diusulkan oleh Komisi Eropa. Parlemen juga menekankan peran
Dana Sosial Eropa dalam berkontribusi pada inklusi sosial
kelompok paling rentan melalui pekerjaan dan secara konsisten
mengubah teks rancangan peraturan yang relevan untuk
memperluas cakupan bantuan ESF di bidang ini.21. Laporan
tentang usulan keputusan Parlemen Eropa dan Dewan tentang
Tahun Eropa untuk Memerangi Kemiskinan dan Pengecualian
Sosial (2010)22menyambut usulan Komisi dan menegaskan
inisiatif anggaran tertinggi yang pernah dikhususkan untuk
perayaanTahun Eropa.

More Related Content

Similar to strategi Lisbon.pptx

Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Joko DeCo
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Zukét Printing
 
Sap akuntansi berbasis akrual
Sap akuntansi berbasis akrualSap akuntansi berbasis akrual
Sap akuntansi berbasis akrual
Khoirul Walid
 
Cabaran yang harus dihadapi bagi membolehkan malaysia mencapai taraf negara maju
Cabaran yang harus dihadapi bagi membolehkan malaysia mencapai taraf negara majuCabaran yang harus dihadapi bagi membolehkan malaysia mencapai taraf negara maju
Cabaran yang harus dihadapi bagi membolehkan malaysia mencapai taraf negara maju
JANGAN TINGGAL DAKU
 
International public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardInternational public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardWildhaaa
 
Economics Thesis Belgia.pptx
Economics Thesis Belgia.pptxEconomics Thesis Belgia.pptx
Economics Thesis Belgia.pptx
MuhammadalfaAsyharra
 
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikMengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikUmi Hanik
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
Nizar Muhammad
 
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
ANTON HILMAN
 
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptxModul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
maryampengajianmalay
 
RMK 5 tahun ekonomi
RMK 5 tahun ekonomiRMK 5 tahun ekonomi
RMK 5 tahun ekonomi
khatijah1889
 
RMK 5 Tahun
RMK 5 TahunRMK 5 Tahun
RMK 5 Tahun
khatijah1889
 
Bab II & BAB III
Bab II & BAB IIIBab II & BAB III
Bab II & BAB III
dwiyustiyanita
 
Makalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikMakalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publik
Ajeng Pipit
 
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxPPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
lindahelmi
 
1. Pengertian, Regulasi, dan Kerangka Konseptual ASP.pptx
1. Pengertian, Regulasi, dan Kerangka Konseptual ASP.pptx1. Pengertian, Regulasi, dan Kerangka Konseptual ASP.pptx
1. Pengertian, Regulasi, dan Kerangka Konseptual ASP.pptx
AdeKesturi
 
Ikhsanudin 200722638833 g_uts_perencanaan wilayah
Ikhsanudin 200722638833 g_uts_perencanaan wilayahIkhsanudin 200722638833 g_uts_perencanaan wilayah
Ikhsanudin 200722638833 g_uts_perencanaan wilayah
IkhsanudinAlFaruq
 
Pertemuan ke-17 Menteri Keuangan APEC
Pertemuan ke-17 Menteri Keuangan APECPertemuan ke-17 Menteri Keuangan APEC
Pertemuan ke-17 Menteri Keuangan APEC
Badan Kebijakan Fiskal
 

Similar to strategi Lisbon.pptx (20)

Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
 
Sap akuntansi berbasis akrual
Sap akuntansi berbasis akrualSap akuntansi berbasis akrual
Sap akuntansi berbasis akrual
 
Cabaran yang harus dihadapi bagi membolehkan malaysia mencapai taraf negara maju
Cabaran yang harus dihadapi bagi membolehkan malaysia mencapai taraf negara majuCabaran yang harus dihadapi bagi membolehkan malaysia mencapai taraf negara maju
Cabaran yang harus dihadapi bagi membolehkan malaysia mencapai taraf negara maju
 
International public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardInternational public sector accounting standards board
International public sector accounting standards board
 
Economics Thesis Belgia.pptx
Economics Thesis Belgia.pptxEconomics Thesis Belgia.pptx
Economics Thesis Belgia.pptx
 
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikMengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
 
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
 
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptxModul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
 
RMK 5 tahun ekonomi
RMK 5 tahun ekonomiRMK 5 tahun ekonomi
RMK 5 tahun ekonomi
 
RMK 5 Tahun
RMK 5 TahunRMK 5 Tahun
RMK 5 Tahun
 
Bab II & BAB III
Bab II & BAB IIIBab II & BAB III
Bab II & BAB III
 
Makalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikMakalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publik
 
Makro tgs br
Makro tgs brMakro tgs br
Makro tgs br
 
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxPPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
 
1. Pengertian, Regulasi, dan Kerangka Konseptual ASP.pptx
1. Pengertian, Regulasi, dan Kerangka Konseptual ASP.pptx1. Pengertian, Regulasi, dan Kerangka Konseptual ASP.pptx
1. Pengertian, Regulasi, dan Kerangka Konseptual ASP.pptx
 
Ikhsanudin 200722638833 g_uts_perencanaan wilayah
Ikhsanudin 200722638833 g_uts_perencanaan wilayahIkhsanudin 200722638833 g_uts_perencanaan wilayah
Ikhsanudin 200722638833 g_uts_perencanaan wilayah
 
Pertemuan ke-17 Menteri Keuangan APEC
Pertemuan ke-17 Menteri Keuangan APECPertemuan ke-17 Menteri Keuangan APEC
Pertemuan ke-17 Menteri Keuangan APEC
 

More from SosiologiFISIPUWKS

PPT TUGAS MASY. JEJARING HAL 102.pptx
PPT TUGAS MASY. JEJARING HAL 102.pptxPPT TUGAS MASY. JEJARING HAL 102.pptx
PPT TUGAS MASY. JEJARING HAL 102.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
PPT TUGAS KRITIK DALAM ARTI MARXIAN.pptx
PPT TUGAS  KRITIK DALAM ARTI MARXIAN.pptxPPT TUGAS  KRITIK DALAM ARTI MARXIAN.pptx
PPT TUGAS KRITIK DALAM ARTI MARXIAN.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
PPT TEORI KRITIS ONTOLOGI.pptx
PPT TEORI KRITIS ONTOLOGI.pptxPPT TEORI KRITIS ONTOLOGI.pptx
PPT TEORI KRITIS ONTOLOGI.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
PPT KEL. E-HEALTH.pptx
PPT KEL. E-HEALTH.pptxPPT KEL. E-HEALTH.pptx
PPT KEL. E-HEALTH.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
PPT chapter 10 televisi dan internet dalam konstruksi identitas.pptx
PPT chapter 10 televisi dan internet dalam konstruksi identitas.pptxPPT chapter 10 televisi dan internet dalam konstruksi identitas.pptx
PPT chapter 10 televisi dan internet dalam konstruksi identitas.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Teori Kritis sebagai Teori Emansipatoris_Sosiologi UWKS.pptx
Teori Kritis sebagai Teori Emansipatoris_Sosiologi UWKS.pptxTeori Kritis sebagai Teori Emansipatoris_Sosiologi UWKS.pptx
Teori Kritis sebagai Teori Emansipatoris_Sosiologi UWKS.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Tantangan Masyarakat Informasi Global_Masyarakat Jejaring.pptx
Tantangan Masyarakat Informasi Global_Masyarakat Jejaring.pptxTantangan Masyarakat Informasi Global_Masyarakat Jejaring.pptx
Tantangan Masyarakat Informasi Global_Masyarakat Jejaring.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptxPERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxKritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Kritik dalam Arti Hegelian_Teori Kritis.pptx
Kritik dalam Arti Hegelian_Teori Kritis.pptxKritik dalam Arti Hegelian_Teori Kritis.pptx
Kritik dalam Arti Hegelian_Teori Kritis.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Internet dan Masyarakat dalam Perspektif Global_Sosiologi UWKS.pptx
Internet dan Masyarakat dalam Perspektif Global_Sosiologi UWKS.pptxInternet dan Masyarakat dalam Perspektif Global_Sosiologi UWKS.pptx
Internet dan Masyarakat dalam Perspektif Global_Sosiologi UWKS.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Era Informasi, Ekonomi, Masyarakat, dan Budaya_Masyarakat Jejaring_Sosiologi ...
Era Informasi, Ekonomi, Masyarakat, dan Budaya_Masyarakat Jejaring_Sosiologi ...Era Informasi, Ekonomi, Masyarakat, dan Budaya_Masyarakat Jejaring_Sosiologi ...
Era Informasi, Ekonomi, Masyarakat, dan Budaya_Masyarakat Jejaring_Sosiologi ...
SosiologiFISIPUWKS
 
Dialektika Pencerahan_Teori Kritis.pptx
Dialektika Pencerahan_Teori Kritis.pptxDialektika Pencerahan_Teori Kritis.pptx
Dialektika Pencerahan_Teori Kritis.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Teori kritis sebagai usaha mengkaitkan teori dan praksis.pptx
Teori kritis sebagai usaha mengkaitkan teori dan praksis.pptxTeori kritis sebagai usaha mengkaitkan teori dan praksis.pptx
Teori kritis sebagai usaha mengkaitkan teori dan praksis.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Network, Manuel Castells.pptx
Network, Manuel Castells.pptxNetwork, Manuel Castells.pptx
Network, Manuel Castells.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Kritik dalam arti kantian.pptx
Kritik dalam arti kantian.pptxKritik dalam arti kantian.pptx
Kritik dalam arti kantian.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Jurgen Habermas.pptx
Jurgen Habermas.pptxJurgen Habermas.pptx
Jurgen Habermas.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 
Geeks, Birokrat, dan Koboi_ Menyebarkan Infrastruktur Internet, dengan Cara N...
Geeks, Birokrat, dan Koboi_ Menyebarkan Infrastruktur Internet, dengan Cara N...Geeks, Birokrat, dan Koboi_ Menyebarkan Infrastruktur Internet, dengan Cara N...
Geeks, Birokrat, dan Koboi_ Menyebarkan Infrastruktur Internet, dengan Cara N...
SosiologiFISIPUWKS
 
E-LEARNING.pptx
E-LEARNING.pptxE-LEARNING.pptx
E-LEARNING.pptx
SosiologiFISIPUWKS
 

More from SosiologiFISIPUWKS (19)

PPT TUGAS MASY. JEJARING HAL 102.pptx
PPT TUGAS MASY. JEJARING HAL 102.pptxPPT TUGAS MASY. JEJARING HAL 102.pptx
PPT TUGAS MASY. JEJARING HAL 102.pptx
 
PPT TUGAS KRITIK DALAM ARTI MARXIAN.pptx
PPT TUGAS  KRITIK DALAM ARTI MARXIAN.pptxPPT TUGAS  KRITIK DALAM ARTI MARXIAN.pptx
PPT TUGAS KRITIK DALAM ARTI MARXIAN.pptx
 
PPT TEORI KRITIS ONTOLOGI.pptx
PPT TEORI KRITIS ONTOLOGI.pptxPPT TEORI KRITIS ONTOLOGI.pptx
PPT TEORI KRITIS ONTOLOGI.pptx
 
PPT KEL. E-HEALTH.pptx
PPT KEL. E-HEALTH.pptxPPT KEL. E-HEALTH.pptx
PPT KEL. E-HEALTH.pptx
 
PPT chapter 10 televisi dan internet dalam konstruksi identitas.pptx
PPT chapter 10 televisi dan internet dalam konstruksi identitas.pptxPPT chapter 10 televisi dan internet dalam konstruksi identitas.pptx
PPT chapter 10 televisi dan internet dalam konstruksi identitas.pptx
 
Teori Kritis sebagai Teori Emansipatoris_Sosiologi UWKS.pptx
Teori Kritis sebagai Teori Emansipatoris_Sosiologi UWKS.pptxTeori Kritis sebagai Teori Emansipatoris_Sosiologi UWKS.pptx
Teori Kritis sebagai Teori Emansipatoris_Sosiologi UWKS.pptx
 
Tantangan Masyarakat Informasi Global_Masyarakat Jejaring.pptx
Tantangan Masyarakat Informasi Global_Masyarakat Jejaring.pptxTantangan Masyarakat Informasi Global_Masyarakat Jejaring.pptx
Tantangan Masyarakat Informasi Global_Masyarakat Jejaring.pptx
 
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptxPERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
 
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxKritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
 
Kritik dalam Arti Hegelian_Teori Kritis.pptx
Kritik dalam Arti Hegelian_Teori Kritis.pptxKritik dalam Arti Hegelian_Teori Kritis.pptx
Kritik dalam Arti Hegelian_Teori Kritis.pptx
 
Internet dan Masyarakat dalam Perspektif Global_Sosiologi UWKS.pptx
Internet dan Masyarakat dalam Perspektif Global_Sosiologi UWKS.pptxInternet dan Masyarakat dalam Perspektif Global_Sosiologi UWKS.pptx
Internet dan Masyarakat dalam Perspektif Global_Sosiologi UWKS.pptx
 
Era Informasi, Ekonomi, Masyarakat, dan Budaya_Masyarakat Jejaring_Sosiologi ...
Era Informasi, Ekonomi, Masyarakat, dan Budaya_Masyarakat Jejaring_Sosiologi ...Era Informasi, Ekonomi, Masyarakat, dan Budaya_Masyarakat Jejaring_Sosiologi ...
Era Informasi, Ekonomi, Masyarakat, dan Budaya_Masyarakat Jejaring_Sosiologi ...
 
Dialektika Pencerahan_Teori Kritis.pptx
Dialektika Pencerahan_Teori Kritis.pptxDialektika Pencerahan_Teori Kritis.pptx
Dialektika Pencerahan_Teori Kritis.pptx
 
Teori kritis sebagai usaha mengkaitkan teori dan praksis.pptx
Teori kritis sebagai usaha mengkaitkan teori dan praksis.pptxTeori kritis sebagai usaha mengkaitkan teori dan praksis.pptx
Teori kritis sebagai usaha mengkaitkan teori dan praksis.pptx
 
Network, Manuel Castells.pptx
Network, Manuel Castells.pptxNetwork, Manuel Castells.pptx
Network, Manuel Castells.pptx
 
Kritik dalam arti kantian.pptx
Kritik dalam arti kantian.pptxKritik dalam arti kantian.pptx
Kritik dalam arti kantian.pptx
 
Jurgen Habermas.pptx
Jurgen Habermas.pptxJurgen Habermas.pptx
Jurgen Habermas.pptx
 
Geeks, Birokrat, dan Koboi_ Menyebarkan Infrastruktur Internet, dengan Cara N...
Geeks, Birokrat, dan Koboi_ Menyebarkan Infrastruktur Internet, dengan Cara N...Geeks, Birokrat, dan Koboi_ Menyebarkan Infrastruktur Internet, dengan Cara N...
Geeks, Birokrat, dan Koboi_ Menyebarkan Infrastruktur Internet, dengan Cara N...
 
E-LEARNING.pptx
E-LEARNING.pptxE-LEARNING.pptx
E-LEARNING.pptx
 

Recently uploaded

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 

Recently uploaded (20)

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 

strategi Lisbon.pptx

  • 1. Mata Kuliah : Masyarakat Jejaring Dosen Pembimbing : Yelly Elanda, S.Sos, MA. Disusun oleh: Maulana Riko 21510001 Amirullah Ismail 21510007 Tiara Nurul Maulidya 21510009 Alfi Ade Dea 21510010 Fina Rachma 21510023
  • 2. STRATEGI LISBON Manuel Castells and Gustavo Cardoso
  • 3. TUJUAN  Saat ini, ambisi keseluruhan dari 'Agenda Lisbon' atau 'strategi' sering dikutip dalam literatur Uni Eropa (UE): 'untuk menjadi ekonomi berbasis pengetahuan yang paling kompetitif dan dinamis di dunia, yang mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan lebih banyak dan lebih banyak lagi. pekerjaan yang lebih baik dan kohesi sosial yang lebih baik' (kesimpulan Kepresidenan, Dewan Eropa Lisbon, 23 dan 24 Maret 2000) 'dan lingkungan yang berkelanjutan'.Tujuan terakhir ini ditambahkan selama KTT Gothenburg pada bulan Juni 2001. Pencapaiannya ditetapkan untuk tahun 2010.
  • 4. STRATEGI LISBON: fase I – 2000-2005  Pada pertemuan luar biasa Dewan Eropa tanggal 23 dan 24 Maret 2000 di Lisbon, kepala negara dan pemerintahan 15 negara Uni Eropa menetapkan tujuan strategis baru untuk memperkuat lapangan kerja, reformasi ekonomi, dan kohesi sosial. Dihadapkan dengan perubahan dramatis yang dihasilkan dari globalisasi dan tantangan ekonomi berbasis pengetahuan baru, Dewan Eropa menerapkan strategi menyeluruh yang ditujukan untuk:  mempersiapkan transisi ke ekonomi berbasis pengetahuan dan masyarakat dengan kebijakan yang lebih baik untuk masyarakat informasi dan R&D, dengan meningkatkan proses reformasi struktural untuk daya saing dan inovasi dan dengan melengkapi pasar internal;  memodernisasi model sosial Eropa, berinvestasi pada manusia dan memerangi eksklusi sosial  mempertahankan prospekekonomi yang sehat dan prospek pertumbuhan yang menguntungkan dengan menerapkan bauran kebijakan ekonomi makro yang tepat.
  • 5. Strategi baru ini berfokus pada  dukungan untuk pengetahuan dan inovasi di Eropa reformasi kebijakan bantuan negara  peningkatan dan penyederhanaan kerangka peraturan di mana bisnis beroperasi, dan  penyelesaian pasar internal untuk layanan penghapusan hambatan untuk pergerakan bebas di bidang transportasi, tenaga kerja dan pengembangan pendidikan dari pendekatan umum untuk migrasi ekonomi dukungan untuk upaya mengatasi konsekuensi sosial dari restrukturisasi ekonomi
  • 6. STRATEGI LISBON: fase II – 2005-2008  Untuk mencapai tujuan pertumbuhan dan pekerjaan, Serikat harus berbuat lebih banyak untuk memobilisasi semua sumber daya di tingkat nasional dan Komunitas sehingga sinergi mereka dapat digunakan secara lebih efektif. Untuk tujuan ini, pedoman kebijakan ekonomi yang luas (BEPG) mencerminkan awal baru untuk Strategi Lisbon dan berkonsentrasi pada kontribusi kebijakan ekonomi untuk pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih banyak pekerjaan. BagianA dari BEPG berkaitan dengan kontribusi yang dapat diberikan oleh kebijakan ekonomi makro dalam hal ini. Bagian B berfokus pada tindakan dan kebijakan yang harus dilakukan oleh Negaranegara Anggota untuk meningkatkan pengetahuan dan inovasi untuk pertumbuhan dan menjadikan Eropa tempat yang lebih menarik untuk berinvestasi dan bekerja.
  • 8.
  • 9.  Pada KTT Nice Dewan Eropa menyetujui tujuan yang diusulkan dan mengundang Negara Anggota untuk menyerahkan pada Juni 2001 RAN Inklusi pertama mereka yang mencakup periode dua tahun dan untuk menentukan indikator dan mekanisme pemantauan untuk mengukur kemajuan; tidak ada kesepakatan yang dapat ditemukan pada penetapan target bersama. Negara-negara Anggota juga setuju untuk bertukar pengalaman tentang pensiun dan proses OMC diluncurkan di bidang ini pada KTT Laeken (Desember 2001). Laporan Bersama pertama disiapkan pada tahun 2002. RAN Inklusi Baru diserahkan pada bulan Juli 2003 untuk periode 2003-2005.  Antara tahun 2003 dan 2005 diambil langkah-langkah untuk merampingkan dua proses yang sudah berlangsung di sektor sosial bersama dengan kerja sama yang baru-baru ini dimulai dalam perawatan kesehatan dan perawatan jangka panjang, dalam latihan komprehensif yang mencakup kedua aspek umum dari tiga area dan aspek khusus. Jadwal pelaporan kemudian disesuaikan dengan struktur baru dan strategi Lisbon yang diperbarui: berdasarkan Komunikasi “Bekerja sama, bekerja lebih baik: Kerangka kerja baru untuk koordinasi terbuka kebijakan perlindungan dan inklusi sosial di Uni Eropa”3, prosesnya dipusatkan pada siklus tiga tahun, dengan persiapan strategi nasional dan pelaporan lengkap pada tahun pertama dan dua tahun perantara yang dikhususkan untuk analisis mendalam dan saling belajar tentang tema-tema prioritas. RAN inklusi dimasukkan ke dalam “Laporan Nasional tentang Strategi Perlindungan Sosial dan Inklusi Sosial” yang baru.
  • 10. PRESTASI PARLEMEN EROPA TAHUN 2004 - 2009  Cara-cara baru untuk memastikan keseimbangan antara keberlanjutan pengeluaran jaminan sosial dan cakupan risiko sosial harus diidentifikasi untuk melindungi inti dari model sosial Eropa. Sebuah laporan tentang “masa depan sistem jaminan sosial dan pensiun”5menyarankan bahwa, selain sistem pensiun publik (pilar pertama) yang menawarkan bentuk perlindungan dasar universal, bentuk lain dari skema pensiun harus dikembangkan termasuk pensiun pelengkap pekerjaan dan individu (pilar kedua dan ketiga), yang didukung oleh kerangka hukum yang sesuai; selain itu, sistem pensiun tradisional harus didesain ulang untuk menyesuaikan dengan jalur karir baru, menjamin kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam pensiun; beban pembiayaan jaminan sosial harus dibagi secara adil antara karyawan, konsumen, bisnis dan modal. Laporan tersebut mengingat semakin banyak bukti bahwa keuntungan dari privatisasi sistem asuransi kesehatan dalam hal pengendalian biaya,
  • 11.  Peran layanan sosial untuk kepentingan umum (SSGI) dalam memperkuat kohesi sosial di UE8juga sering disorot oleh Parlemen Eropa dalam pekerjaannya selama masa jabatan ke-6. EP sering mengungkapkan keyakinan bahwa ambiguitas seputar beberapa konsep dasar yang digunakan untuk menangani layanan dalam undang-undang Komunitas berkontribusi pada ketidakpastian hukum mengenai cara prinsip kepentingan umum dan aturan tentang persaingan dan bantuan Negara harus direkonsiliasi di tingkat UE dan nasional dan diklaim harus diperjelas bahwa, ketika konflik muncul, prioritas harus diberikan pada kepentingan umum yang khas SSGI. Parlemen menyesalkan bahwa Komisi Eropa tampaknya tidak bersedia memberikan indikasi yang jelas mengenai peraturan yang berlaku untuk kategori layanan esensial ini dan menyarankan, setelah menyelesaikan konsultasi yang diprakarsai oleh Komisi, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan legitimasi dari sektor khusus. usulan legislatif,
  • 12.  Parlemen Eropa menegaskan keterikatannya pada nilai-nilai sosial dalam memutuskan penggunaan sumber daya keuangan Komunitas. Itu bersikeras mencurahkan dana tambahan untuk Program untuk Ketenagakerjaan dan Solidaritas Sosial (PROGRESS)20untuk periode 2007 hingga 2013 (Keputusan 1672/2006/EC dari Parlemen Eropa dan Dewan) dan, meskipun permintaannya hanya dipenuhi sebagian, alokasi anggaran untuk program tersebut meningkat pesat dari semula EUR 628 juta yang diusulkan oleh Komisi Eropa. Parlemen juga menekankan peran Dana Sosial Eropa dalam berkontribusi pada inklusi sosial kelompok paling rentan melalui pekerjaan dan secara konsisten mengubah teks rancangan peraturan yang relevan untuk memperluas cakupan bantuan ESF di bidang ini.21. Laporan tentang usulan keputusan Parlemen Eropa dan Dewan tentang Tahun Eropa untuk Memerangi Kemiskinan dan Pengecualian Sosial (2010)22menyambut usulan Komisi dan menegaskan inisiatif anggaran tertinggi yang pernah dikhususkan untuk perayaanTahun Eropa.