SlideShare a Scribd company logo
Median sternotomi
Anatomi
Median sternotomy
definisi
Sternotomi adalah tipe insisi tepat
pada bagian tengah dada, yang
membagi sternum menjadi 2
bagian, sebagai akses ke organ
jantung.
Identifikasi:
Proc. Xyphoideus
incisura jugularis /sternal notch
angulus Ludovici
POV Asisten I
Tarik garis lurus di midline sternum, dengan menggunakan benang silk
Insisi midline
POV Asisten I
• Insisi menggunakan blade
#15, jangan insisi terlalu
dalam untuk mencegah
perdarahan, batas
subcutis
• Kedua jari digiti I dan II
dapat menegangkan kulit,
dengan
Insisi midline diperdalam
POV Asisten I
• Insisi menggunakan diatermi
mode koag, tidak terlalu cepat
agar terjadi fungsi hemostasis
• Kedua jari digiti I dan II lengan
kiri tetap menegangkan kulit
• Diperdalam lapis demi lapis
hingga tandas sternum
Membebaskan jaringan
daerah incisura jugularis
POV Asisten I
• Menggunakan diatermi sampai
bagian retrosternal dapat diraba
(pediatric menggunakan
diatermi 10)
• Diatermi ditempelkan ke
sternum dan bebaskan jaringan
secara tumpun dengan jari
(bergantian dengan diatermi)
Membebaskan jaringan
daerah Proc. xyphoideus
POV Asisten I
• Di tengah-tengah M. rectus
abdominis, jangan terbelah
• Bebaskan bergantian dengan
tumpul dan diatermi
• Jaringan retrosternal dapat
dibebaskan dengan gunting
Buat alur untuk median
sternotomi
POV Asisten I
• Marking menggunakan diatermi
beberapa titik sejajar ICS kiri-
kanan
• Marker diatermi dihubungkan
menjadi 1 garis lurus sebagai
panduan sternal saw
Sternal saw testing
POV Asisten I,
Caudal
• Pastikan sternal saw hidup tidak
kehabisan daya baterai, tidak
macet.
• Masukkan ujung saw di incisura
jugularis (atas-bawah) atau
procesus xhypoideus (bawah-
atas)
• Perhatikan hemodinamik
• Letakkan di ujung retrosternal,
posisi tegak lurus 90’
Sternotomi
POV Asisten I,
Caudal
• Pastikan gerjaji sesuai alur
marker yang telah dibuat.
• Intruksi ke TS Anes:
• Mulai: Lungs down
• Selesai: Lungs back on
• Mulai sternotomy, bila miring
jangan dilanjutkan, ulang
mengikuti pola.
Kontrol bleeding
POV Asisten I
• Masuk kassa
• Diatermi periosteum sternum
retrosternum post sternotomy
• Diatermi periosteum sternum
anterior
• Bone wax di daerah korpus
sternum (bone marrow) yang ada
oozing, jangan berlebihan dan
terlalu tebal
• Pasang spreader/ rektraktor,
buka secara perlahan, dan
tempatkan rektraktor jangan
terlalu superior
Komplikasi
• Perdarahan, dapat terjadi di
suprasternal notch (v.intrajugular).
Sehingga harus dipreservasi dengan
ligasi atau elektrokauter koag bila dirasa
menggganggu ekspos.
• Infeksi Sternum, salah satunya akibat
penggunaan bone wax secara berlebihan
• Postoperative ileus bila terbentuknya
entry ke kavum peritoneum.
• Pemotongan sternum asimetris:
meningkatkan kemungkinan dehiscence,
merusak costokondral
Komplikasi
•Pneumotoraks,
hematotoraks: lungs
down untuk
menghindari cedera dari
sternal saw.
•Pengangkatan sisi
posterior dari sternum
untuk menjaga jarak
dari sternal saw dan
jaringan dibawahnya
Komplikasi
•Brachial Plexus Injury,
dapat terjadi pada
penempatan rektraktor
yang terlalu superior,
dan pembukaan
retraktor yang terlalu
cepat.
•Penyebab tersering
Brachial Plexus Injury
ialah fraktur costa I
Terima kasih

More Related Content

Similar to Sternotomi on p3diatric Heart surgery II

Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)
AnneSaputra
 
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Abdominal block
Abdominal blockAbdominal block
Abdominal block
Gun Gun Febrianza
 
tehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomitehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomi
boby-nugroho
 
Insisi
InsisiInsisi
Insisi
izzaaliya1
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirNova Ci Necis
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
puskesmas mojoagung
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
puskesmas mojoagung
 
Amputation extremity
Amputation extremityAmputation extremity
Amputation extremity
AnneSaputra
 
Teknik operasi
Teknik operasiTeknik operasi
Teknik operasi
Andika August
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Nola Hastuti
 
TO Transfemoral Amputation - Wendy YR.pptx
TO Transfemoral Amputation - Wendy YR.pptxTO Transfemoral Amputation - Wendy YR.pptx
TO Transfemoral Amputation - Wendy YR.pptx
DhandiaRifardi1
 
AMNIOTOMI.ppt
AMNIOTOMI.pptAMNIOTOMI.ppt
AMNIOTOMI.ppt
noviarita6
 
Appendectomy - Teknik Operasi dan Persiapan
Appendectomy - Teknik Operasi dan PersiapanAppendectomy - Teknik Operasi dan Persiapan
Appendectomy - Teknik Operasi dan Persiapan
azwararifki1993
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
DeniSuryadiPratama
 
Esofagoskopi dan bronkoskopi THT pada kegawatdaruratan
Esofagoskopi dan bronkoskopi THT pada kegawatdaruratanEsofagoskopi dan bronkoskopi THT pada kegawatdaruratan
Esofagoskopi dan bronkoskopi THT pada kegawatdaruratan
MuhammadAdeRahman1
 
Teknik operasi ctt regi
Teknik operasi ctt regiTeknik operasi ctt regi
Teknik operasi ctt regi
Regi Septian
 
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.pptEPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
LusianaKhadijah
 
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxTeknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
BoyFirnando4
 

Similar to Sternotomi on p3diatric Heart surgery II (20)

Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)
 
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
 
Abdominal block
Abdominal blockAbdominal block
Abdominal block
 
tehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomitehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomi
 
Insisi
InsisiInsisi
Insisi
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahir
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
 
Amputation extremity
Amputation extremityAmputation extremity
Amputation extremity
 
Teknik operasi
Teknik operasiTeknik operasi
Teknik operasi
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
 
Laparotomy
LaparotomyLaparotomy
Laparotomy
 
TO Transfemoral Amputation - Wendy YR.pptx
TO Transfemoral Amputation - Wendy YR.pptxTO Transfemoral Amputation - Wendy YR.pptx
TO Transfemoral Amputation - Wendy YR.pptx
 
AMNIOTOMI.ppt
AMNIOTOMI.pptAMNIOTOMI.ppt
AMNIOTOMI.ppt
 
Appendectomy - Teknik Operasi dan Persiapan
Appendectomy - Teknik Operasi dan PersiapanAppendectomy - Teknik Operasi dan Persiapan
Appendectomy - Teknik Operasi dan Persiapan
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
 
Esofagoskopi dan bronkoskopi THT pada kegawatdaruratan
Esofagoskopi dan bronkoskopi THT pada kegawatdaruratanEsofagoskopi dan bronkoskopi THT pada kegawatdaruratan
Esofagoskopi dan bronkoskopi THT pada kegawatdaruratan
 
Teknik operasi ctt regi
Teknik operasi ctt regiTeknik operasi ctt regi
Teknik operasi ctt regi
 
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.pptEPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
 
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxTeknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
 

Recently uploaded

ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
nursarinindya
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 

Recently uploaded (12)

ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 

Sternotomi on p3diatric Heart surgery II

  • 3.
  • 4.
  • 5. Median sternotomy definisi Sternotomi adalah tipe insisi tepat pada bagian tengah dada, yang membagi sternum menjadi 2 bagian, sebagai akses ke organ jantung.
  • 6. Identifikasi: Proc. Xyphoideus incisura jugularis /sternal notch angulus Ludovici POV Asisten I Tarik garis lurus di midline sternum, dengan menggunakan benang silk
  • 7. Insisi midline POV Asisten I • Insisi menggunakan blade #15, jangan insisi terlalu dalam untuk mencegah perdarahan, batas subcutis • Kedua jari digiti I dan II dapat menegangkan kulit, dengan
  • 8. Insisi midline diperdalam POV Asisten I • Insisi menggunakan diatermi mode koag, tidak terlalu cepat agar terjadi fungsi hemostasis • Kedua jari digiti I dan II lengan kiri tetap menegangkan kulit • Diperdalam lapis demi lapis hingga tandas sternum
  • 9. Membebaskan jaringan daerah incisura jugularis POV Asisten I • Menggunakan diatermi sampai bagian retrosternal dapat diraba (pediatric menggunakan diatermi 10) • Diatermi ditempelkan ke sternum dan bebaskan jaringan secara tumpun dengan jari (bergantian dengan diatermi)
  • 10. Membebaskan jaringan daerah Proc. xyphoideus POV Asisten I • Di tengah-tengah M. rectus abdominis, jangan terbelah • Bebaskan bergantian dengan tumpul dan diatermi • Jaringan retrosternal dapat dibebaskan dengan gunting
  • 11. Buat alur untuk median sternotomi POV Asisten I • Marking menggunakan diatermi beberapa titik sejajar ICS kiri- kanan • Marker diatermi dihubungkan menjadi 1 garis lurus sebagai panduan sternal saw
  • 12. Sternal saw testing POV Asisten I, Caudal • Pastikan sternal saw hidup tidak kehabisan daya baterai, tidak macet. • Masukkan ujung saw di incisura jugularis (atas-bawah) atau procesus xhypoideus (bawah- atas) • Perhatikan hemodinamik • Letakkan di ujung retrosternal, posisi tegak lurus 90’
  • 13. Sternotomi POV Asisten I, Caudal • Pastikan gerjaji sesuai alur marker yang telah dibuat. • Intruksi ke TS Anes: • Mulai: Lungs down • Selesai: Lungs back on • Mulai sternotomy, bila miring jangan dilanjutkan, ulang mengikuti pola.
  • 14. Kontrol bleeding POV Asisten I • Masuk kassa • Diatermi periosteum sternum retrosternum post sternotomy • Diatermi periosteum sternum anterior • Bone wax di daerah korpus sternum (bone marrow) yang ada oozing, jangan berlebihan dan terlalu tebal • Pasang spreader/ rektraktor, buka secara perlahan, dan tempatkan rektraktor jangan terlalu superior
  • 15. Komplikasi • Perdarahan, dapat terjadi di suprasternal notch (v.intrajugular). Sehingga harus dipreservasi dengan ligasi atau elektrokauter koag bila dirasa menggganggu ekspos. • Infeksi Sternum, salah satunya akibat penggunaan bone wax secara berlebihan • Postoperative ileus bila terbentuknya entry ke kavum peritoneum. • Pemotongan sternum asimetris: meningkatkan kemungkinan dehiscence, merusak costokondral
  • 16. Komplikasi •Pneumotoraks, hematotoraks: lungs down untuk menghindari cedera dari sternal saw. •Pengangkatan sisi posterior dari sternum untuk menjaga jarak dari sternal saw dan jaringan dibawahnya
  • 17. Komplikasi •Brachial Plexus Injury, dapat terjadi pada penempatan rektraktor yang terlalu superior, dan pembukaan retraktor yang terlalu cepat. •Penyebab tersering Brachial Plexus Injury ialah fraktur costa I