SlideShare a Scribd company logo
Pemeriksaan Fisik
Sistem Pernapasan
Oleh kelompok 1:
1.Anis Hauzan
2.Nola Hastuti
3.Syafrinawati
Pengkajian Sistem Pernapasan
• Keluhan utama
• Riwayat kesehatan saat ini .
• Riwayat kesehatan dahulu
• Riwayat keluarga
• Riwayat pekerjaan dan kebiasaan
• Pengkajian psikososiospiritual
A. PERSIAPAN ALAT
Baju periksa
Selimut
Stetoskop
Senter
Penggaris
Pena
Sarung tangan
(tambahan)
Masker (tambahan)
A. PERSIAPAN ALAT
Baju periksa
Selimut
Stetoskop
Senter
Penggaris
Pena
Sarung tangan
(tambahan)
Masker (tambahan)
B. PROSEDUR PELAKSANAAN
• Cuci tangan sebelum melakukan prosedur.
• Jelaskan prosedur pada pasien.
• Anjurkan pasien mengenakan baju sampai
pinggang/ menggunakan baju periksa.
• Pastikan ruang periksa cukup terang dan
hangat bebas dari gangguan lingkungan.
C. HAL – HAL YANG DIPERHATIKAN
1. Jaga privasi pasien
2. Pemeriksaan harus direncanakan
agar menghemat waktu pasien
3. Pasien akan batuk atau bersin selama
pemeriksaan, maka gunakan
universal precautions
C. HAL – HAL YANG DIPERHATIKAN
1. Jaga privasi pasien
2. Pemeriksaan harus direncanakan
agar menghemat waktu pasien
3. Pasien akan batuk atau bersin selama
pemeriksaan, maka gunakan
universal precautions
D. LANGKAH-LANGKAH
PEMERIKSAANa. Pengkajian awal
Pengkajian awal yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Lakukan pengkajian cepat mengenai pasien
untuk menentukan kemampuan pasien
berpartisipasi dalam pemeriksaan.
2. Inspeksi kemampuan umum yang terlihat
secara keseluruhan, serta amati posisi tubuh
pasien.
3. Beri perhatian khusus terhadap usaha
bernapas, warna kulit wajah, ekspresi, bibir,
otot – otot yang digunakan dan penggerakan
b. Inspeksi toraks
1.Atur posisi pasien
 Pemeriksaan dimulai dengan memposisikan
pasien pada posisi duduk dengan pakaian
dibuka sampai pinggang.
2.Hitung pernapasan satu menit penuh
 Pada saat menghitung pernapasan lakukan
observasi laju, ritme dan kedalaman siklus
pernapasan.
 Observasi pergerakan dada pada bagian
tiga toraks
 Pastikan bahwa perasaan tenang, simetris
dan tanpa usaha.
 Sebelum melakukan pada langkah
3. Inspeksi warna kulit.
Laporkan apakah warna kulit dada (anterior, posterior,
dan lateral) konsisten dengan warna tubuh bagian tubuh
lainnya.
4. Inspeksi konfigursi dada.
Lakukan pengukuran diameter anterposterior dan
transversal dada. Pada orang dewasa normal akan
didapatkan hasil 1:2 bagian.
5. Tentukan kesimetrisan dada dan inspeksi struktur skeletal.
Pemeriksa berdiri dibelakang klien dan gambarkan garis
c. Palpasi torak posterior
1. Palpasi secara dangkal bagian posterior torak.
• Kaji besar otot pada daerah tepat dibawah kulit.
• Palpasi dada dengan cara teratur menggunakan telapak tangan.
Harus diingat untuk mengkaji juga daerah posterior skapula,
sampai dengan tulang iga (kosta) ke-12, dan dilanjutkan
sejauh mungkin pada garis mid-aksila pada kedua sisi.
Lanjutan..
2. Palpasi dan hitung jumlah tulang kosta
dan sela interkostal (intercostal space-
ICS).
• Minta klien untuk fleksi leher, maka prosesus
spinalis servikal ke-7 akan terlihat.
• Bila pemeriksa memindahkan tangan sedikit
ke kiri dan kanan dan prosesus, pemeriksa
akan merasakakan tulang kosta pertama.
• Hitung tulang kosta serta ICS tetapi tangan
pemeriksa tetap dekat pada garis vertebra.
Lanjutan..
3. Palpasi tiap-tiap prosesus spinalis dengan gerakan
ke arah bawah.
• Observasi bahwa jari tangan pemeriksa akan
turun membentuk garis lurus. Bila tidak lurus
dapat menunjukkan adanya skolisis.
4. Palpasi torak posterior untuk mengukur ekspansi
paru.
• Letak tangan setingkat dengan kosta ke-8 sampai
ke-10. Letakkan kedua ibu jari dekat dengan garis
vertebra dan tekan kulit secara lembut di antar
kedua ibu jari. Pastikan telapak tangan
bersentuhan dengan punggung klien.
Lanjutan..
5. Palpasi untuk menilai tactile fremitus.
Fremitus adalah vibrasi yang dirasakan
di luar dinding dada saat klien bicara.
Vibrasi paling besar dirasakan di daerah
saluran nafas yang berdiameter besar
(trakea) dan hampir tidak ada pada
alveoli paru-paru.
• Gunakanlah daerah sendi
metakarpofalangeal atau permukaan luar
dari tangan pada saat memeriksa.
• Mintalah klien untuk mengulangi kata
“ninety-nine” atau ”tujuh puluh tujuh”.
d. Perkusi torak posterior
1. Visualisasikan penunjuk daerah torak.
• Sebelum melakukan perkusi, visualisasikan garis
horizontal, garis vertikal, tingkat diagfragma, dan fisura
paru-paru untuk mengidentifikasi lobus paru.
1. Atur posisi klien.
• Bantu klien membungkuk sedikit ke depan dan
melebarkan bahu.
3. Perkusi daerah paru.
• Mulailah perkusi pada daerah apeks paru kiri dan
bergerak ke apeks paru kanan.
• Gerakan ke dalam setiap ICS dengan cara sistematik.
Perkusi sampai ke tulang kosta yang paling bawah
dan pastikan untuk melakukannya sampai ke garis
mid-aksila kiri dan kanan.
Perhatian: jangan melakukan perkusi di atas
vertebra, skapula atau tulang kosta, karena perkusi
di atas tulang akan terdengar suara datar. Pada
orang yang sehat, perkusi pada daerah paru akan
menghasilkan suara resonan.
4. Perkusi untuk menentukan pergerakan atau ekskursi diagfragma.
• Mulailah dengan melakukan perkusi pada ICS ke-7 ke arah
bawah sepanjang garis skapula sampai batas diagfragma.
Terdengar suara resonan yang akan berubah menjadi dullness.
• Beri tanda pada kulit.
• Mintalah klien untuk menarik nafas dalam dan menahannya.
• Perkusi kembali ke arah bawah dari kulit yang bertanda sampai
terdengar suara dullness.
• Beri tanda pada kulit yang kedua kalinya.
• Anjurkan klien untuk menarik nafas secara normal beberapa
kali.
Lanjutan..
• Sekarang mintalah klien untuk bernafas
normal dan keluarkanlah nafas sebanyak-
banyaknya kemudian minta klien untuk
menahan nafas.
• Perkusi ke arah atas sampai pemeriksa
mendengar suara resonan beri tanda dan
anjurkan klien untuk bernafas secara
normal. Pemeriksa akan mendapatkan tiga
tanda pada kulit sepanjang garis skapula.
• Ulangi prosedur pada sisi lain.
Jarak antara tanda ke-2 dan ke-3 dapat
berkisar antara 3-6 cm pada orang dewasa
e. Auskultasi torak posterior
1. Visualisasi landmark daerah torak.
• Sebelum auskultasi torak posterior dilakukan, visualisasikan
landmark daerah tersebut seperti sebelum perkusi.
1. Auskultasi trakea.
• Dengan menggunekan tekanan yang tegas, letakkan
diagfragma stetoskop sejalan dengan bernafasnya klien secara
perlahan dengan mulut terbuka.
• Mulailah pada garis vertebra servikalis dan turun ke bawah
sampai torakalis. Di sisni pemeriksa akan melakukan
3. Auskultasi bronkus.
• Pindahkan stetoskop ke kiri dan kanan garis vertebra T-3 sampai T-
5. Bronkus kiri dan kanan tepat berada pada posisi ini, dan suara
yang terdengar adalah bronkovesikular.
4. Auskultasi paru-paru.
• Auskultasi dilakukan dengan pola yang sama seperti yang
digunakan pada perkusi paru-paru.
• Mulai auskultasi pda bigian apeks paru kiri dan lanjutkan seperti
pola perkusi. Pemeriksa akan mendengar suara vesikular.
• Dengarkan pula suara-suara tambahan yang mendahului pada
siklus inspirasi dan ekspirasi. Bila terdengar adanya suara nafas
tambahan, maka catat lokasi, kualitas, lama, dan waktu terjadinya
f. Palpasi torak anterior
1. Atur posisi klien, biasanya pada posisi supine untuk
palpasi torak anterior. Akan tetapi beberapa ahli
menyukai posisi duduk.
2. Tentukan lokasi landmark daerah torak snterior.
• Tentukan lokasi suprasternal notch dengan jari
tangan. Palpasi turun ke bawah dan identifikasi
batas-batas bawah manubrium pada Angel of Louis.
• Palpasi secara lateral dan temukan tulang kosta ke-2
pada ICS ke-2. Hitung tulang kosta yang dekat
dengan batas sternum.
• Palpasi jaringan otot dan jaringan tepat di bawah
3. Palpasi torak anterior untuk mengukur ekspansi
pernafasan.
• Letakkan tangan pada dinding anterior dada tepat
di bawah batas kosta dengan ibu jari sedikit
terpisah pada garis midsternum.
• Tekan kulit di antara ibu jari seperti saat
melakukan palpasi dinding posterior.
• Mintalah klien untuk menarik nafas dalam.
Observasi pergerakan ibu jari dan tekanan yang
dikeluarkan terhadap tangan pemeriksa. Jarak
antara ibu jari seharusnya melebar secara merata
dan tekanannya juga sama.
4. Palpasi untuk mengetahui tactile fremitus pada
g. Perkusi torak anterior
1. Visualisasikan landmark daerah torak anterior.
• Sebelum melakukan perkusi dinding dada anterior, visualisasikan garis vertikal
dan horizontal. Identifikasi lokasi diagfragma dan lobus paru.
1. Perkusi daerah paru dengan pola yang teratur.
• Mulailah perkusi pada daerah apeks dan lanjutkan sampai setinggi diagfragma,
kemudian perkusi ke garis mid-aksila pada masing-masing sisi. Hindari perkusi
di atas sternum, klavikula, tulang kosta, dan jantung.
• Pastian jari-jari tangan yang tidak dominan berada pada ICS sejajar dengan
tulang kosta.
• Jika pada klien wanita memiliki payudara yang besar, mintalah klien untuk
memindahkan payudaranya ke samping (mengatur posisi) selama prosedur ini.
Perkusi di atas jaringan payudara pada wanita akan menghasilkan suara dull.
h. Auskultasi torak anterior
1. Visualisasikan petunjuk torak anterior.
2. Auskultasi di atas trakea.
• Suara akan terdengar di bagian atas dari jugular (suprasternal) notch.
• Suara yang terdengar adalah bronkial.
1. Auskultasi di atas bronkus kiri dan kanan. Daerah ini terdapat pada batas
sternum sebelah kiri dan kanan ICS ke-2 dan ke-3. Suara yang terdengar
adalah bronkovesikuler.
2. Auskultasi paru-paru.
• Dengarkan suara vesikular, biasanya pada daerah parenkimparu-paru.
• Sekarang dengarkan bunyi nafas tambahan. Suara ini mendahului
inspirasidan ekspirasi dari siklus pernafasan.
• Bila pemeriksa mendengar suara nafas tambahan, maka catat lokasi,
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'

More Related Content

What's hot

Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
Verar Oka
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Septian Muna Barakati
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
amriljambak
 
Pemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaanPemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaan
Muhammad Munandar
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
aulia rahmah
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4tristyanto
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
Fransiska Oktafiani
 
Sop ekg
Sop ekgSop ekg
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
PuskesmasMapitara
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
W Theresia
 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
Tezar Alfani
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
Menghitung urin output
Menghitung urin outputMenghitung urin output
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMTassesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
Fitri Ardini Nuranisa
 

What's hot (20)

Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Pemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaanPemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaan
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Sop ekg
Sop ekgSop ekg
Sop ekg
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Menghitung urin output
Menghitung urin outputMenghitung urin output
Menghitung urin output
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMTassesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
 

Similar to Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'

Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
pjj_kemenkes
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
Muhammad Munandar
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
Muhammad Munandar
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Nona Zesifa
 
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
ChaniChandraDewi
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Nona Zesifa
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
pjj_kemenkes
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
Julfiana Mardatillah
 
PEMERIKSAAN FISIK.pptx
PEMERIKSAAN FISIK.pptxPEMERIKSAAN FISIK.pptx
PEMERIKSAAN FISIK.pptx
syifafauziyahmaqbula
 
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptxpdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
naqibsakila4286
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
DeniSuryadiPratama
 
OKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).pptOKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).ppt
DidikSusetiyanto
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docx
rahmiramadhan
 
THORAX.pptx
THORAX.pptxTHORAX.pptx
THORAX.pptx
ArifSatria17
 
Stetoscope revisi
Stetoscope revisiStetoscope revisi
Stetoscope revisi
Dalhar Aljafar
 

Similar to Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan' (20)

Pe adult
Pe adultPe adult
Pe adult
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
 
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
 
Tugas tes kinerja
Tugas tes kinerjaTugas tes kinerja
Tugas tes kinerja
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
 
PEMERIKSAAN FISIK.pptx
PEMERIKSAAN FISIK.pptxPEMERIKSAAN FISIK.pptx
PEMERIKSAAN FISIK.pptx
 
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptxpdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
 
Fisioterapi dada
Fisioterapi dadaFisioterapi dada
Fisioterapi dada
 
OKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).pptOKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).ppt
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docx
 
THORAX.pptx
THORAX.pptxTHORAX.pptx
THORAX.pptx
 
Stetoscope revisi
Stetoscope revisiStetoscope revisi
Stetoscope revisi
 

Recently uploaded

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 

Recently uploaded (20)

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 

Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'

  • 1. Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan Oleh kelompok 1: 1.Anis Hauzan 2.Nola Hastuti 3.Syafrinawati
  • 2.
  • 3. Pengkajian Sistem Pernapasan • Keluhan utama • Riwayat kesehatan saat ini . • Riwayat kesehatan dahulu • Riwayat keluarga • Riwayat pekerjaan dan kebiasaan • Pengkajian psikososiospiritual
  • 4. A. PERSIAPAN ALAT Baju periksa Selimut Stetoskop Senter Penggaris Pena Sarung tangan (tambahan) Masker (tambahan) A. PERSIAPAN ALAT Baju periksa Selimut Stetoskop Senter Penggaris Pena Sarung tangan (tambahan) Masker (tambahan)
  • 5. B. PROSEDUR PELAKSANAAN • Cuci tangan sebelum melakukan prosedur. • Jelaskan prosedur pada pasien. • Anjurkan pasien mengenakan baju sampai pinggang/ menggunakan baju periksa. • Pastikan ruang periksa cukup terang dan hangat bebas dari gangguan lingkungan.
  • 6. C. HAL – HAL YANG DIPERHATIKAN 1. Jaga privasi pasien 2. Pemeriksaan harus direncanakan agar menghemat waktu pasien 3. Pasien akan batuk atau bersin selama pemeriksaan, maka gunakan universal precautions C. HAL – HAL YANG DIPERHATIKAN 1. Jaga privasi pasien 2. Pemeriksaan harus direncanakan agar menghemat waktu pasien 3. Pasien akan batuk atau bersin selama pemeriksaan, maka gunakan universal precautions
  • 7. D. LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAANa. Pengkajian awal Pengkajian awal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Lakukan pengkajian cepat mengenai pasien untuk menentukan kemampuan pasien berpartisipasi dalam pemeriksaan. 2. Inspeksi kemampuan umum yang terlihat secara keseluruhan, serta amati posisi tubuh pasien. 3. Beri perhatian khusus terhadap usaha bernapas, warna kulit wajah, ekspresi, bibir, otot – otot yang digunakan dan penggerakan
  • 8. b. Inspeksi toraks 1.Atur posisi pasien  Pemeriksaan dimulai dengan memposisikan pasien pada posisi duduk dengan pakaian dibuka sampai pinggang. 2.Hitung pernapasan satu menit penuh  Pada saat menghitung pernapasan lakukan observasi laju, ritme dan kedalaman siklus pernapasan.  Observasi pergerakan dada pada bagian tiga toraks  Pastikan bahwa perasaan tenang, simetris dan tanpa usaha.  Sebelum melakukan pada langkah
  • 9.
  • 10. 3. Inspeksi warna kulit. Laporkan apakah warna kulit dada (anterior, posterior, dan lateral) konsisten dengan warna tubuh bagian tubuh lainnya. 4. Inspeksi konfigursi dada. Lakukan pengukuran diameter anterposterior dan transversal dada. Pada orang dewasa normal akan didapatkan hasil 1:2 bagian. 5. Tentukan kesimetrisan dada dan inspeksi struktur skeletal. Pemeriksa berdiri dibelakang klien dan gambarkan garis
  • 11.
  • 12. c. Palpasi torak posterior 1. Palpasi secara dangkal bagian posterior torak. • Kaji besar otot pada daerah tepat dibawah kulit. • Palpasi dada dengan cara teratur menggunakan telapak tangan. Harus diingat untuk mengkaji juga daerah posterior skapula, sampai dengan tulang iga (kosta) ke-12, dan dilanjutkan sejauh mungkin pada garis mid-aksila pada kedua sisi.
  • 13. Lanjutan.. 2. Palpasi dan hitung jumlah tulang kosta dan sela interkostal (intercostal space- ICS). • Minta klien untuk fleksi leher, maka prosesus spinalis servikal ke-7 akan terlihat. • Bila pemeriksa memindahkan tangan sedikit ke kiri dan kanan dan prosesus, pemeriksa akan merasakakan tulang kosta pertama. • Hitung tulang kosta serta ICS tetapi tangan pemeriksa tetap dekat pada garis vertebra.
  • 14. Lanjutan.. 3. Palpasi tiap-tiap prosesus spinalis dengan gerakan ke arah bawah. • Observasi bahwa jari tangan pemeriksa akan turun membentuk garis lurus. Bila tidak lurus dapat menunjukkan adanya skolisis. 4. Palpasi torak posterior untuk mengukur ekspansi paru. • Letak tangan setingkat dengan kosta ke-8 sampai ke-10. Letakkan kedua ibu jari dekat dengan garis vertebra dan tekan kulit secara lembut di antar kedua ibu jari. Pastikan telapak tangan bersentuhan dengan punggung klien.
  • 15. Lanjutan.. 5. Palpasi untuk menilai tactile fremitus. Fremitus adalah vibrasi yang dirasakan di luar dinding dada saat klien bicara. Vibrasi paling besar dirasakan di daerah saluran nafas yang berdiameter besar (trakea) dan hampir tidak ada pada alveoli paru-paru. • Gunakanlah daerah sendi metakarpofalangeal atau permukaan luar dari tangan pada saat memeriksa. • Mintalah klien untuk mengulangi kata “ninety-nine” atau ”tujuh puluh tujuh”.
  • 16. d. Perkusi torak posterior 1. Visualisasikan penunjuk daerah torak. • Sebelum melakukan perkusi, visualisasikan garis horizontal, garis vertikal, tingkat diagfragma, dan fisura paru-paru untuk mengidentifikasi lobus paru. 1. Atur posisi klien. • Bantu klien membungkuk sedikit ke depan dan melebarkan bahu.
  • 17. 3. Perkusi daerah paru. • Mulailah perkusi pada daerah apeks paru kiri dan bergerak ke apeks paru kanan. • Gerakan ke dalam setiap ICS dengan cara sistematik. Perkusi sampai ke tulang kosta yang paling bawah dan pastikan untuk melakukannya sampai ke garis mid-aksila kiri dan kanan. Perhatian: jangan melakukan perkusi di atas vertebra, skapula atau tulang kosta, karena perkusi di atas tulang akan terdengar suara datar. Pada orang yang sehat, perkusi pada daerah paru akan menghasilkan suara resonan.
  • 18.
  • 19. 4. Perkusi untuk menentukan pergerakan atau ekskursi diagfragma. • Mulailah dengan melakukan perkusi pada ICS ke-7 ke arah bawah sepanjang garis skapula sampai batas diagfragma. Terdengar suara resonan yang akan berubah menjadi dullness. • Beri tanda pada kulit. • Mintalah klien untuk menarik nafas dalam dan menahannya. • Perkusi kembali ke arah bawah dari kulit yang bertanda sampai terdengar suara dullness. • Beri tanda pada kulit yang kedua kalinya. • Anjurkan klien untuk menarik nafas secara normal beberapa kali.
  • 20. Lanjutan.. • Sekarang mintalah klien untuk bernafas normal dan keluarkanlah nafas sebanyak- banyaknya kemudian minta klien untuk menahan nafas. • Perkusi ke arah atas sampai pemeriksa mendengar suara resonan beri tanda dan anjurkan klien untuk bernafas secara normal. Pemeriksa akan mendapatkan tiga tanda pada kulit sepanjang garis skapula. • Ulangi prosedur pada sisi lain. Jarak antara tanda ke-2 dan ke-3 dapat berkisar antara 3-6 cm pada orang dewasa
  • 21.
  • 22.
  • 23. e. Auskultasi torak posterior 1. Visualisasi landmark daerah torak. • Sebelum auskultasi torak posterior dilakukan, visualisasikan landmark daerah tersebut seperti sebelum perkusi. 1. Auskultasi trakea. • Dengan menggunekan tekanan yang tegas, letakkan diagfragma stetoskop sejalan dengan bernafasnya klien secara perlahan dengan mulut terbuka. • Mulailah pada garis vertebra servikalis dan turun ke bawah sampai torakalis. Di sisni pemeriksa akan melakukan
  • 24. 3. Auskultasi bronkus. • Pindahkan stetoskop ke kiri dan kanan garis vertebra T-3 sampai T- 5. Bronkus kiri dan kanan tepat berada pada posisi ini, dan suara yang terdengar adalah bronkovesikular. 4. Auskultasi paru-paru. • Auskultasi dilakukan dengan pola yang sama seperti yang digunakan pada perkusi paru-paru. • Mulai auskultasi pda bigian apeks paru kiri dan lanjutkan seperti pola perkusi. Pemeriksa akan mendengar suara vesikular. • Dengarkan pula suara-suara tambahan yang mendahului pada siklus inspirasi dan ekspirasi. Bila terdengar adanya suara nafas tambahan, maka catat lokasi, kualitas, lama, dan waktu terjadinya
  • 25. f. Palpasi torak anterior 1. Atur posisi klien, biasanya pada posisi supine untuk palpasi torak anterior. Akan tetapi beberapa ahli menyukai posisi duduk. 2. Tentukan lokasi landmark daerah torak snterior. • Tentukan lokasi suprasternal notch dengan jari tangan. Palpasi turun ke bawah dan identifikasi batas-batas bawah manubrium pada Angel of Louis. • Palpasi secara lateral dan temukan tulang kosta ke-2 pada ICS ke-2. Hitung tulang kosta yang dekat dengan batas sternum. • Palpasi jaringan otot dan jaringan tepat di bawah
  • 26. 3. Palpasi torak anterior untuk mengukur ekspansi pernafasan. • Letakkan tangan pada dinding anterior dada tepat di bawah batas kosta dengan ibu jari sedikit terpisah pada garis midsternum. • Tekan kulit di antara ibu jari seperti saat melakukan palpasi dinding posterior. • Mintalah klien untuk menarik nafas dalam. Observasi pergerakan ibu jari dan tekanan yang dikeluarkan terhadap tangan pemeriksa. Jarak antara ibu jari seharusnya melebar secara merata dan tekanannya juga sama. 4. Palpasi untuk mengetahui tactile fremitus pada
  • 27. g. Perkusi torak anterior
  • 28. 1. Visualisasikan landmark daerah torak anterior. • Sebelum melakukan perkusi dinding dada anterior, visualisasikan garis vertikal dan horizontal. Identifikasi lokasi diagfragma dan lobus paru. 1. Perkusi daerah paru dengan pola yang teratur. • Mulailah perkusi pada daerah apeks dan lanjutkan sampai setinggi diagfragma, kemudian perkusi ke garis mid-aksila pada masing-masing sisi. Hindari perkusi di atas sternum, klavikula, tulang kosta, dan jantung. • Pastian jari-jari tangan yang tidak dominan berada pada ICS sejajar dengan tulang kosta. • Jika pada klien wanita memiliki payudara yang besar, mintalah klien untuk memindahkan payudaranya ke samping (mengatur posisi) selama prosedur ini. Perkusi di atas jaringan payudara pada wanita akan menghasilkan suara dull.
  • 29. h. Auskultasi torak anterior 1. Visualisasikan petunjuk torak anterior. 2. Auskultasi di atas trakea. • Suara akan terdengar di bagian atas dari jugular (suprasternal) notch. • Suara yang terdengar adalah bronkial. 1. Auskultasi di atas bronkus kiri dan kanan. Daerah ini terdapat pada batas sternum sebelah kiri dan kanan ICS ke-2 dan ke-3. Suara yang terdengar adalah bronkovesikuler. 2. Auskultasi paru-paru. • Dengarkan suara vesikular, biasanya pada daerah parenkimparu-paru. • Sekarang dengarkan bunyi nafas tambahan. Suara ini mendahului inspirasidan ekspirasi dari siklus pernafasan. • Bila pemeriksa mendengar suara nafas tambahan, maka catat lokasi,