SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
STRUKTURDANSIFATINTIA
T
O
M
Kelompok 1 :
Gabriel Stefany Simatupang 4173121020
J Anggi Sitanggang 4173321023
Jesika br. Sebayang 4173321024
Justika Utami 4173321027
STRUKTUR DAN
SIFAT INTI ATOM
SUSUNAN INTI
ATOM
UKURAN DAN
BENTUK INTI
ATOM
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Susunan Inti
Atom
Ukuran dan
Bentuk Inti
Atom
Waktu Penemu/pencetu
s
Penemuan/ide
± awal abad 20 Thompson - Elektron
- Model atom Thompson
1911 Rutherford - Inti atom
- Model atom Rutherford
1919 Rutherford - Proton
- Inti mengandung proton
Sampai 1932 Fisikawan - Model inti: inti terdiri atas proton
dan elektron
1920 Rutherford - Kemungkinan ada objek netral
hasil pasangan proton dan
elektron
1932 Chadwick - Neutron
1932 Heisrnberg - Model inti: inti terdiri atas proton
Hamburan Rutherford
Untuk mempelajari struktur atom, Rutherford membuat eksperimen menembakkan partikel alfa ke
lembar tipis emas. Saat itu masih dipercaya model atom Thompson.
Menurut model ini, diperkirakan partikel alfa akan dibelokkan hanya sedikit saja. Namun ternyata,
ada juga partikel alfa yang dihamburkan balik ke belakang (sudut hambur besar).
Eksperimen ini menunjukkan bahwa model atom Thompson salah dan membawa Rutherford pada
model atom yang lebih baik yaitu, atom memiliki inti di pusat yang merupakan konsentrasi seluruh massa
atom, sementara di sekeliling inti beredar elektron-elektron. Partikel alfa yang lewat dekat dari inti emas akan
dibelokkan dengan kuat, sementara yang lewat jauh dari inti emas dibelokkan sedikit. Perhitungan sederhana
Rutherford (berbekal fisika ‘SMA’) berdasarkan model ini sesuai dengan hasil eksperimen.
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Inti Atom
Neutron
Proton
“STRUKTUR DAN SIFAT
INTI ATOM”
 Neutron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa
940 MeV/c2 (1.6749 x 10-27 kg, sedikit lebih berat dari proton).
 Proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 x 10 -19 coulomb
dan massa 938 MeV(1.6726231 x 10-27 kg, atau sekitar 1836 kali massa sebuah
elektron).
Notes :
• Inti terdiri dari Z proton dan N neutron (atau A nukleon).
• Z = nomor atom = jumlah proton
• N = jumlah neutron
• A = nomor massa = jumlah nukleon (A = Z + N)
• Nuklida-nuklida yang memiliki Z sama tapi A berbeda disebut isotop.
• Nuklida-nuklida yang memilki N sama tapi A berbeda disebut isoton.
• Nuklida-nuklida yang memiliki A sama tapi Z berbeda disebut isobar.
• Ada sekelompok bilangan yang disebut bilangan ajaib (magic numbers) yaitu, 8, 20,
28, 50, 82, 126, .... Jika Z / N sama dengan salah satu dari bilangan ajaib tersebut,
maka terdapat lebih banyak isotop / isoton dibandingkan jumlah isotop / isoton untuk
nilai Z / N yang lain untuk nilai A yang sama atau berdekatan.
• Magic number juga menandakan kestabilan inti. (Inti bersifat stabil jika tidak pecah
secara spontan, inti tidak stabil pecah secara spontan.) Inti dengan Z dan / atau N
bernilai sama dengan salah satu magic number lebih stabil dari yang lain. Contoh inti-
inti berikut sangat stabil karena baik Z maupun N sama dengan magic number: , , 16 ,
. O 40 Ca 48 Ca 208 Pb
“STRUKTUR DAN SIFAT
INTI ATOM”
Model inti
Inti terdiri atas nukleon. Bagaimana dinamika
nukleon? Mengetahui hal itu diperlukan untuk:
• memahami / menjelaskan fenomena inti, misal penemuan, data eksperimen,
• menghitung sifat-sifat inti, proses-proses yang melibatkan inti.
dibuatlah model inti
Model bisa menjelaskan sebagian hal, model yang baik bisa menjelaskan
banyak hal, meski tidak semua hal.
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
1. Nukleon dilihat
sendiri sendiri
(independent), bukan
sebagai kelompok
atau kesatuan
2. Nukleon dilihat
secara bersama
(collective), sebagai
kelompok atau
kesatuan
Model inti dibagi menjadi dua
kelompok
dasar
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Independent :
 Inti merupakan kumpulan nukleon yang berdiri sendiri-sendiri,
diasumsikan nukleon-nukleon tidak saling berinteraksi atau berinteraksi
secara lemah.
 Pengaruh / interaksi nukleon lain pada / dengan sebuah nukleon diwujudkan
dalam bentuk suatu potensial, tiap nukleon dikenai potensial tersebut.
Collective :
 Dinamika nukleon-
nukleon
dalam inti dilihat secara bersama, nukleon
tidak
terisolasi sendiri-sendiri, dengan kata lain
nukleon
saling berinteraksi,
yang
ditampilkan berupa dinamika kolektif seluruh
nukleon.
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Independent
Model Gas Fermi
Model Kulit
ModelAlfa
Collective
Tetes Cairan
Rotasional
Vibrasional
Gabungan
Model Nilsson
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Model Tetes Cairan (Liquid Drop Model)
Beberapa kemiripan sifat inti dengan sifat setetes cairan:
1. Dapat dikatakan, bahwa kerapatan setetes cairan tidak bergantung pada ukurannya.
Dengan begitu, jika tetes itu menyerupai bola, maka radiusnya sebanding dengan
akar 3 jumlah molekulnya. Hal serupa ditemui pada inti, bahwa radius inti (inti
dianggap menyerupai bola) sebanding dengan A1/3 , sehingga kerapatannya tidak
bergantung pada ukurannya.
2. Energi ikat tiap molekul sama, sehingga energi yang diperlukan untuk memisahkan
semua molekul cairan itu sebanding dengan jumlah molekulnya. Pada inti diketahui
hal serupa, bahwa energi ikat rata-rata per nukleon (fraksi ikat) konstan, yang berarti,
energi yang diperlukan untuk memisahkan semua nukleon sebanding dengan jumlah
nukleon.
3. Pada energi ikat tetes cairan tersebut di atas, dikenakan koreksi efek permukaan,
dikarenakan molekul cairan di permukaan kurang terikat dibanding molekul di dalam
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Model Gas Fermi (Fermi Gas Model)
Menghitung semua interaksi antar nukleon dalam inti terlalu rumit. Akan lebih mudah jika
semua interaksi itu secara efektif diganti dengan sebuah potensial, sementara nukleon
dianggap berdiri sendiri, tidak saling berinteraksi, namun berada dalam pengaruh
potensial tersebut.
Model gas Fermi merupakan model inti independent yang pertama. Dalam model ini,
nukleon- nukleon dianggap seperti molekul-molekul gas yang berdiri sendiri, namun
dikenai suatu potensial.
Nukleon-nukleon sebuah inti (jumlah total A) digambarkan berada dalam suatu potensial
sumur konstan sedalam dan selebar radius inti R, masing-masing menempati satu
keadaan (state) yang berbeda dari yang lain, yang memenuhi laut Fermi (Fermi sea) dari
dasar sampai permukaan (permukaan Fermi). Energi tertinggi yang dimiliki nukleon yaitu
energi Fermi .
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Model Kulit (Shell Model)
Beberapa sifat inti, contoh: kestabilan, jumlah di alam, menunjukkan suatu nilai atau
keadaan yang menonjol jika jumlah proton dan / atau neutron inti itu sama dengan salah
satu bilangan berikut: 2, 8, 20, 28, 50, 82, 126, ..., yang disebut sebagai bilangan ajaib
(magic numbers).
Fenomena bilangan ajaib tidak dapat dijelaskan oleh model inti tetes cairan maupun
model inti gas Fermi. Karena itu, diperlukan model inti lain. Pada atom orang
mendapatkan fenomena serupa, bahwa atom memiliki sifat-sifat yang tidak kontinyu
(pada situasi tertentu menonjol) dikarenakan atom memiliki tingkat-tingkat keadaan yang
diskrit (struktur kulit).
Ide ini lalu dipakai juga untuk inti, bahwa inti memiliki struktur kulit, tingkat-tingkat
keadaan yang diskrit. Model kulit termasuk model independent.
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Model kulit berhasil menjelaskan fenomena bilangan ajaib namun gagal menjelaskan
beberapa sifat / fenomena inti lain, yang menunjukkan gerakan nukleon secara kolektif.
Contoh:
• Inti yang turun ke keadaan dasar memancarkan foton. Dari spektrum foton yang
dipancarkan dapat dipelajari struktur tingkat keadaan eksitasi inti. Pada tingkat
eksitasi tertentu didapatkan spektrum yang sederhana, yang menunjukkan adanya
modus gerak inti yang lain, bukan seperti yang digambarkan oleh model kulit, yang
justru memprediksi spektrum eksitasi yang lebih rumit.
• Momen quadrupol 177Lu didapatkan 25 kali lebih besar dari yang diberikan oleh
model kulit. Momen quadrupol yang besar menunjukkan bahwa wujud inti bukan
berupa bola yang simetris ke segala arah. Dengan kata lain, inti mengalami
perubahan bentuk (deformasi). Ini menandakan adanya gerak kolektif nukleon dalam
tubuh inti, yang justru tidak dipertimbangkan oleh model kulit.
• Pada hamburan inelastik inti mengambil energi dari proyektil untuk eksitasi.
Seringkali perhitungan berdasarkan model kulit memberikan penampang lintang
yang lebih kecil dari data eksperimen. Ini menandakan suatu proses eksitasi kolektif
nukleon, sesuai suatu modus gerak kolektif tertentu.
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Model Rotasional
Telah ditunjukkan bahwa beberapa sifat inti menandakan adanya gerak kolektif nukleon-
nukleon dalam inti. Gerak kolektif nukleon ini dapat menyebabkan perubahan bentuk
(deformasi) inti dari bentuk seperti bola.
Deformasi dapat bersifat lunak dan permanen. Deformasi lunak berarti bentuk inti
berubah- ubah di sekitar bentuk bola, sementara deformasi permanen menyebabkan
perubahan bentuk yang permanen, bahwa inti tidak berbentuk seperti bola lagi.
Dua macam gerakan kolektif inti:
• rotasi : menyebabkan deformasi permanen,
• getaran : menyebabkan deformasi lunak.
Gerak kolektif seperti rotasi dan getaran juga menghasilkan tingkat-tingkat keadaan. Inti
dapat menjalani transisi antar tingkat-tingkat keadaan ini berupa eksitasi atau peluruhan
ke tingkat keadaan lebih rendah.
Model
Vibrasional
Modus gerak kolektif nukleon dalam inti yang lain yaitu getaran / vibrasi. Model
vibrasional memperhitungkan gerak kolektif tersebut. Menurut model vibrasional,
permukaan inti tidak diam melainkan bergetar, seperti sebuah selaput yang bergetar.
Jadi, di sini terjadi gerakan kolektif nukleon-nukleon di permukaan inti. Getaran ini
membuat bentuk inti tidak tetap melainkan berubah-ubah secara periodik di sekitar
bentuk bola. Modus getaran permukaan inti ditandai oleh suatu konstanta λ, contohnya:
λ = 0 untuk modus getaran kembang kempis, yang tidak dipertimbangkan, karena
energinya
terlalu besar.
λ = 1 untuk modus getaran translasi, yaitu pusat massa inti bergeser bolak balik. Modus
ini tidak dimasukkan karena yang diperhitungkan hanya getaran dengan pusat massa inti
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Model inti vibrasional dapat menjelaskan, contoh, ‘giant dipole resonance’ pada reaksi
(γ,n) pada 208Pb (γ datang ke target 208Pb, lalu neutron yang terhambur dideteksi). Giant
dipole resonance ditunjukkan sebagai sebuah peak besar pada distribusi penampang
lintang total proses tersebut pada energi γ yang datang.
“Proton bergetar terhadap neutron pada
suatu frekuensi tertentu. Foton γ yang
datang ke inti berinteraksi elektromagnetik
dengan proton, tapi tidak dengan neutron.
Apabila frekuensi (energi) foton γ sesuai
dengan frekuensi getar
proton terhadap neutron, maka terjadi
resonansi, yang mengakibatkan getaran
proton semakin kuat. Kejadian ini ditandai
oleh peak pada penampang lintang total.”
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Model
Nilsson
Telah ditunjukkan beberapa model baik dari kelompok independent maupun kolektif
berfungsi
baik untuk menjelaskan sifat-sifat inti.
Dalam hal itu terlihat bahwa memperhitungkan hanya salah satu dari dua modus gerak
nukleon, yaitu gerak independent dan gerak kolektif, tidak cukup untuk menjelaskan sifat
inti.
Lalu orang berusaha menggabungkan kedua ide model independent dan model kolektif.
Berangkat dari model kulit (elemen model independent), lalu digunakan potensial yang
mengandung juga faktor deformasi inti (elemen model kolektif).
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Model
Alfa
Model alfa termasuk model kulit (model independent). Pada model ini bukan
nukleon yang dilihat sebagai satuan partikel penyusun inti melainkan partikel α. Jadi,
nukleon-nukleon di dalam inti dipilah-pilah dalam cluster-cluster, yang masing-masing
cluster membentuk partikel α (α clustering).
Model ini dapat bermanfaat untuk inti-inti ringan, seperti , 8Be, 20Ne, 28Si juga
untuk proses-proses seperti peluruhan α.
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Jari-Jari
Inti
• Sampai sekarang, belum ditemukan cara langsung untuk menentukan jari-jari inti.
Pada umumnya ada dua cara yang digunakan untuk menentukan jari-jari inti yang
hasilnya berbeda, karena definisi jari-jari inti dalam kedua cara tersebut berbeda.
• Jika dianggap bulat, maka jari-jarinya:
R = R0 . A1/3
dengan :
A = nomor massa
atom R = jari-jari inti
(fm)
R0 = 1,2 × 10-15 m
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Ada dua cara untuk menentukan R0:
Cara Nuklir
Dengan cara ini diukur jari-jari gaya inti (nuclear force radius) yang didefinisikan sebagai
jarak dari pusat inti ke jarak jangkauan gaya inti. Jangkauan gaya inti lebih panjang
sedikit dari ukuran inti. Cara-cara yang masuk dalam kategori ini :
- Hamburan partikel alfa dengan hasil R0 = 1,414 fm
- Peluruhan alfa dengan hasil R0 = 1,48 fm
-Hamburan neutron cepat dengan hasil R0 = 1,37 fm
Cara Elektromagnetik
Jari-jari yang diukur ialah jari-jari muatan inti. Percobaan yang termasuk kategori ini:
- Hamburan elektron dengan hasil R0 = 1,26 fm
- Mesonik atom dengan hasil R0 = 1,2 fm
- Inti cermin ( H , He ) dengan hasil 1H3, 3He3) R0 = (1,28 + 0,05) fm
- Hamburan proton dengan hasil R0 = (1,25 + 0,05) fm
- Pergeseran isotopik dengan hasil R0 = 1,20 fm
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Massa Inti
Massa suatu atom berhubungan erat dengan jumlah elektron, proton, dan
neutron yang dimiliki atom tersebut. Berdasarkan perjanjian internasional, satu atom dari
isotop karbon (disebut karbon-12) yang mempunyai enam proton dan enam neutron
memiliki massa tepat 12 satuan massa atom (sma). Atom karbon-12 ini dipakai sebagai
standar, sehingga satu satuan massa atom didefinisikan sebagai suatu massa yang
besarnya tepat sama dengan seperduabelas massa dari satu atom karbon-12. Massa
satu atom karbon-12 = 1 sma.
1 sma = massa satu atom karbon-12 / 12 = 1,66056 × 10-27 kg
Satuan massa atom juga dapat dinyatakan berdasarkan prinsip kesetaraan massa
dan energi
yang dikemukakan oleh Einstein. Sehingga diperoleh:
Inti sebuah massa atom hampir mengandung seluruh massanya. Hal ini karena inti
merupakan
tempat terkonsentrasi seluruh massa atom (sesuai model atom Rutherford).
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Notes :
• u disebut satuan massa atom (sma)
Massa proton mp = 1,007276 u
Massa neutron mn = 1,008665 u
Massa
Partikel kg u MeV/c2
Proton 1.6726 x 10-27 1.007276 938.28
Neutron 1.6750 x 10-27 1.008665 939.57
“STRUKTUR DAN
SIFAT
INTI ATOM”
Contoh Soal
1. Waktu Rutherford mengamati bahwa ada sejumlah partikel alfa yang dihamburkan
dengan sudut yang besar oleh pelat emas yang tipis, maka disimpulkannya bahwa
a.Sebagian besar massa atom terpusat pada inti
b. Inti bermuatan positif
c.Ukuran inti sangat kecil
d. Kerapatan inti sangat besar
e.Semua jawaban benar
Jawaban : E
2
.
11
5 B
14
7 N +
…..
..…n
4
2 He +
Jawaban : 1
0
n

More Related Content

Similar to kel 1 fisika inti.pptx

Similar to kel 1 fisika inti.pptx (20)

Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
radioaktif
radioaktifradioaktif
radioaktif
 
Media struktur atom
Media struktur atomMedia struktur atom
Media struktur atom
 
Stokiometri
Stokiometri Stokiometri
Stokiometri
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
09 bab8
09 bab809 bab8
09 bab8
 
09 bab8
09 bab809 bab8
09 bab8
 
09 bab8
09 bab809 bab8
09 bab8
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Bab 2 mengkaji struktur atom dan tabel periodik unsur
Bab 2 mengkaji struktur atom dan tabel periodik unsurBab 2 mengkaji struktur atom dan tabel periodik unsur
Bab 2 mengkaji struktur atom dan tabel periodik unsur
 
Perkembangan_teori_atom.ppt
Perkembangan_teori_atom.pptPerkembangan_teori_atom.ppt
Perkembangan_teori_atom.ppt
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
 
Perkembangan Teori Model Atom
Perkembangan Teori Model AtomPerkembangan Teori Model Atom
Perkembangan Teori Model Atom
 
kimia-teori atom
kimia-teori atomkimia-teori atom
kimia-teori atom
 
Struktur dan energi atom
Struktur dan energi atomStruktur dan energi atom
Struktur dan energi atom
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5
 
Perkembangan teori atom
Perkembangan teori atomPerkembangan teori atom
Perkembangan teori atom
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

kel 1 fisika inti.pptx

  • 1. STRUKTURDANSIFATINTIA T O M Kelompok 1 : Gabriel Stefany Simatupang 4173121020 J Anggi Sitanggang 4173321023 Jesika br. Sebayang 4173321024 Justika Utami 4173321027
  • 2. STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM SUSUNAN INTI ATOM UKURAN DAN BENTUK INTI ATOM
  • 3. “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM” Susunan Inti Atom Ukuran dan Bentuk Inti Atom Waktu Penemu/pencetu s Penemuan/ide ± awal abad 20 Thompson - Elektron - Model atom Thompson 1911 Rutherford - Inti atom - Model atom Rutherford 1919 Rutherford - Proton - Inti mengandung proton Sampai 1932 Fisikawan - Model inti: inti terdiri atas proton dan elektron 1920 Rutherford - Kemungkinan ada objek netral hasil pasangan proton dan elektron 1932 Chadwick - Neutron 1932 Heisrnberg - Model inti: inti terdiri atas proton
  • 4. Hamburan Rutherford Untuk mempelajari struktur atom, Rutherford membuat eksperimen menembakkan partikel alfa ke lembar tipis emas. Saat itu masih dipercaya model atom Thompson. Menurut model ini, diperkirakan partikel alfa akan dibelokkan hanya sedikit saja. Namun ternyata, ada juga partikel alfa yang dihamburkan balik ke belakang (sudut hambur besar). Eksperimen ini menunjukkan bahwa model atom Thompson salah dan membawa Rutherford pada model atom yang lebih baik yaitu, atom memiliki inti di pusat yang merupakan konsentrasi seluruh massa atom, sementara di sekeliling inti beredar elektron-elektron. Partikel alfa yang lewat dekat dari inti emas akan dibelokkan dengan kuat, sementara yang lewat jauh dari inti emas dibelokkan sedikit. Perhitungan sederhana Rutherford (berbekal fisika ‘SMA’) berdasarkan model ini sesuai dengan hasil eksperimen. “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 5. Inti Atom Neutron Proton “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”  Neutron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa 940 MeV/c2 (1.6749 x 10-27 kg, sedikit lebih berat dari proton).  Proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 x 10 -19 coulomb dan massa 938 MeV(1.6726231 x 10-27 kg, atau sekitar 1836 kali massa sebuah elektron).
  • 6. Notes : • Inti terdiri dari Z proton dan N neutron (atau A nukleon). • Z = nomor atom = jumlah proton • N = jumlah neutron • A = nomor massa = jumlah nukleon (A = Z + N) • Nuklida-nuklida yang memiliki Z sama tapi A berbeda disebut isotop. • Nuklida-nuklida yang memilki N sama tapi A berbeda disebut isoton. • Nuklida-nuklida yang memiliki A sama tapi Z berbeda disebut isobar. • Ada sekelompok bilangan yang disebut bilangan ajaib (magic numbers) yaitu, 8, 20, 28, 50, 82, 126, .... Jika Z / N sama dengan salah satu dari bilangan ajaib tersebut, maka terdapat lebih banyak isotop / isoton dibandingkan jumlah isotop / isoton untuk nilai Z / N yang lain untuk nilai A yang sama atau berdekatan. • Magic number juga menandakan kestabilan inti. (Inti bersifat stabil jika tidak pecah secara spontan, inti tidak stabil pecah secara spontan.) Inti dengan Z dan / atau N bernilai sama dengan salah satu magic number lebih stabil dari yang lain. Contoh inti- inti berikut sangat stabil karena baik Z maupun N sama dengan magic number: , , 16 , . O 40 Ca 48 Ca 208 Pb “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 7. Model inti Inti terdiri atas nukleon. Bagaimana dinamika nukleon? Mengetahui hal itu diperlukan untuk: • memahami / menjelaskan fenomena inti, misal penemuan, data eksperimen, • menghitung sifat-sifat inti, proses-proses yang melibatkan inti. dibuatlah model inti Model bisa menjelaskan sebagian hal, model yang baik bisa menjelaskan banyak hal, meski tidak semua hal. “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 8. 1. Nukleon dilihat sendiri sendiri (independent), bukan sebagai kelompok atau kesatuan 2. Nukleon dilihat secara bersama (collective), sebagai kelompok atau kesatuan Model inti dibagi menjadi dua kelompok dasar “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 9. Independent :  Inti merupakan kumpulan nukleon yang berdiri sendiri-sendiri, diasumsikan nukleon-nukleon tidak saling berinteraksi atau berinteraksi secara lemah.  Pengaruh / interaksi nukleon lain pada / dengan sebuah nukleon diwujudkan dalam bentuk suatu potensial, tiap nukleon dikenai potensial tersebut. Collective :  Dinamika nukleon- nukleon dalam inti dilihat secara bersama, nukleon tidak terisolasi sendiri-sendiri, dengan kata lain nukleon saling berinteraksi, yang ditampilkan berupa dinamika kolektif seluruh nukleon. “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 10. Independent Model Gas Fermi Model Kulit ModelAlfa Collective Tetes Cairan Rotasional Vibrasional Gabungan Model Nilsson “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 11. Model Tetes Cairan (Liquid Drop Model) Beberapa kemiripan sifat inti dengan sifat setetes cairan: 1. Dapat dikatakan, bahwa kerapatan setetes cairan tidak bergantung pada ukurannya. Dengan begitu, jika tetes itu menyerupai bola, maka radiusnya sebanding dengan akar 3 jumlah molekulnya. Hal serupa ditemui pada inti, bahwa radius inti (inti dianggap menyerupai bola) sebanding dengan A1/3 , sehingga kerapatannya tidak bergantung pada ukurannya. 2. Energi ikat tiap molekul sama, sehingga energi yang diperlukan untuk memisahkan semua molekul cairan itu sebanding dengan jumlah molekulnya. Pada inti diketahui hal serupa, bahwa energi ikat rata-rata per nukleon (fraksi ikat) konstan, yang berarti, energi yang diperlukan untuk memisahkan semua nukleon sebanding dengan jumlah nukleon. 3. Pada energi ikat tetes cairan tersebut di atas, dikenakan koreksi efek permukaan, dikarenakan molekul cairan di permukaan kurang terikat dibanding molekul di dalam “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 12. Model Gas Fermi (Fermi Gas Model) Menghitung semua interaksi antar nukleon dalam inti terlalu rumit. Akan lebih mudah jika semua interaksi itu secara efektif diganti dengan sebuah potensial, sementara nukleon dianggap berdiri sendiri, tidak saling berinteraksi, namun berada dalam pengaruh potensial tersebut. Model gas Fermi merupakan model inti independent yang pertama. Dalam model ini, nukleon- nukleon dianggap seperti molekul-molekul gas yang berdiri sendiri, namun dikenai suatu potensial. Nukleon-nukleon sebuah inti (jumlah total A) digambarkan berada dalam suatu potensial sumur konstan sedalam dan selebar radius inti R, masing-masing menempati satu keadaan (state) yang berbeda dari yang lain, yang memenuhi laut Fermi (Fermi sea) dari dasar sampai permukaan (permukaan Fermi). Energi tertinggi yang dimiliki nukleon yaitu energi Fermi . “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 13. Model Kulit (Shell Model) Beberapa sifat inti, contoh: kestabilan, jumlah di alam, menunjukkan suatu nilai atau keadaan yang menonjol jika jumlah proton dan / atau neutron inti itu sama dengan salah satu bilangan berikut: 2, 8, 20, 28, 50, 82, 126, ..., yang disebut sebagai bilangan ajaib (magic numbers). Fenomena bilangan ajaib tidak dapat dijelaskan oleh model inti tetes cairan maupun model inti gas Fermi. Karena itu, diperlukan model inti lain. Pada atom orang mendapatkan fenomena serupa, bahwa atom memiliki sifat-sifat yang tidak kontinyu (pada situasi tertentu menonjol) dikarenakan atom memiliki tingkat-tingkat keadaan yang diskrit (struktur kulit). Ide ini lalu dipakai juga untuk inti, bahwa inti memiliki struktur kulit, tingkat-tingkat keadaan yang diskrit. Model kulit termasuk model independent. “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 14. Model kulit berhasil menjelaskan fenomena bilangan ajaib namun gagal menjelaskan beberapa sifat / fenomena inti lain, yang menunjukkan gerakan nukleon secara kolektif. Contoh: • Inti yang turun ke keadaan dasar memancarkan foton. Dari spektrum foton yang dipancarkan dapat dipelajari struktur tingkat keadaan eksitasi inti. Pada tingkat eksitasi tertentu didapatkan spektrum yang sederhana, yang menunjukkan adanya modus gerak inti yang lain, bukan seperti yang digambarkan oleh model kulit, yang justru memprediksi spektrum eksitasi yang lebih rumit. • Momen quadrupol 177Lu didapatkan 25 kali lebih besar dari yang diberikan oleh model kulit. Momen quadrupol yang besar menunjukkan bahwa wujud inti bukan berupa bola yang simetris ke segala arah. Dengan kata lain, inti mengalami perubahan bentuk (deformasi). Ini menandakan adanya gerak kolektif nukleon dalam tubuh inti, yang justru tidak dipertimbangkan oleh model kulit. • Pada hamburan inelastik inti mengambil energi dari proyektil untuk eksitasi. Seringkali perhitungan berdasarkan model kulit memberikan penampang lintang yang lebih kecil dari data eksperimen. Ini menandakan suatu proses eksitasi kolektif nukleon, sesuai suatu modus gerak kolektif tertentu. “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 15. “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM” Model Rotasional Telah ditunjukkan bahwa beberapa sifat inti menandakan adanya gerak kolektif nukleon- nukleon dalam inti. Gerak kolektif nukleon ini dapat menyebabkan perubahan bentuk (deformasi) inti dari bentuk seperti bola. Deformasi dapat bersifat lunak dan permanen. Deformasi lunak berarti bentuk inti berubah- ubah di sekitar bentuk bola, sementara deformasi permanen menyebabkan perubahan bentuk yang permanen, bahwa inti tidak berbentuk seperti bola lagi. Dua macam gerakan kolektif inti: • rotasi : menyebabkan deformasi permanen, • getaran : menyebabkan deformasi lunak. Gerak kolektif seperti rotasi dan getaran juga menghasilkan tingkat-tingkat keadaan. Inti dapat menjalani transisi antar tingkat-tingkat keadaan ini berupa eksitasi atau peluruhan ke tingkat keadaan lebih rendah.
  • 16. Model Vibrasional Modus gerak kolektif nukleon dalam inti yang lain yaitu getaran / vibrasi. Model vibrasional memperhitungkan gerak kolektif tersebut. Menurut model vibrasional, permukaan inti tidak diam melainkan bergetar, seperti sebuah selaput yang bergetar. Jadi, di sini terjadi gerakan kolektif nukleon-nukleon di permukaan inti. Getaran ini membuat bentuk inti tidak tetap melainkan berubah-ubah secara periodik di sekitar bentuk bola. Modus getaran permukaan inti ditandai oleh suatu konstanta λ, contohnya: λ = 0 untuk modus getaran kembang kempis, yang tidak dipertimbangkan, karena energinya terlalu besar. λ = 1 untuk modus getaran translasi, yaitu pusat massa inti bergeser bolak balik. Modus ini tidak dimasukkan karena yang diperhitungkan hanya getaran dengan pusat massa inti “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 17. Model inti vibrasional dapat menjelaskan, contoh, ‘giant dipole resonance’ pada reaksi (γ,n) pada 208Pb (γ datang ke target 208Pb, lalu neutron yang terhambur dideteksi). Giant dipole resonance ditunjukkan sebagai sebuah peak besar pada distribusi penampang lintang total proses tersebut pada energi γ yang datang. “Proton bergetar terhadap neutron pada suatu frekuensi tertentu. Foton γ yang datang ke inti berinteraksi elektromagnetik dengan proton, tapi tidak dengan neutron. Apabila frekuensi (energi) foton γ sesuai dengan frekuensi getar proton terhadap neutron, maka terjadi resonansi, yang mengakibatkan getaran proton semakin kuat. Kejadian ini ditandai oleh peak pada penampang lintang total.” “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 18. Model Nilsson Telah ditunjukkan beberapa model baik dari kelompok independent maupun kolektif berfungsi baik untuk menjelaskan sifat-sifat inti. Dalam hal itu terlihat bahwa memperhitungkan hanya salah satu dari dua modus gerak nukleon, yaitu gerak independent dan gerak kolektif, tidak cukup untuk menjelaskan sifat inti. Lalu orang berusaha menggabungkan kedua ide model independent dan model kolektif. Berangkat dari model kulit (elemen model independent), lalu digunakan potensial yang mengandung juga faktor deformasi inti (elemen model kolektif). “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 19. Model Alfa Model alfa termasuk model kulit (model independent). Pada model ini bukan nukleon yang dilihat sebagai satuan partikel penyusun inti melainkan partikel α. Jadi, nukleon-nukleon di dalam inti dipilah-pilah dalam cluster-cluster, yang masing-masing cluster membentuk partikel α (α clustering). Model ini dapat bermanfaat untuk inti-inti ringan, seperti , 8Be, 20Ne, 28Si juga untuk proses-proses seperti peluruhan α. “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 20. Jari-Jari Inti • Sampai sekarang, belum ditemukan cara langsung untuk menentukan jari-jari inti. Pada umumnya ada dua cara yang digunakan untuk menentukan jari-jari inti yang hasilnya berbeda, karena definisi jari-jari inti dalam kedua cara tersebut berbeda. • Jika dianggap bulat, maka jari-jarinya: R = R0 . A1/3 dengan : A = nomor massa atom R = jari-jari inti (fm) R0 = 1,2 × 10-15 m “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 21. Ada dua cara untuk menentukan R0: Cara Nuklir Dengan cara ini diukur jari-jari gaya inti (nuclear force radius) yang didefinisikan sebagai jarak dari pusat inti ke jarak jangkauan gaya inti. Jangkauan gaya inti lebih panjang sedikit dari ukuran inti. Cara-cara yang masuk dalam kategori ini : - Hamburan partikel alfa dengan hasil R0 = 1,414 fm - Peluruhan alfa dengan hasil R0 = 1,48 fm -Hamburan neutron cepat dengan hasil R0 = 1,37 fm Cara Elektromagnetik Jari-jari yang diukur ialah jari-jari muatan inti. Percobaan yang termasuk kategori ini: - Hamburan elektron dengan hasil R0 = 1,26 fm - Mesonik atom dengan hasil R0 = 1,2 fm - Inti cermin ( H , He ) dengan hasil 1H3, 3He3) R0 = (1,28 + 0,05) fm - Hamburan proton dengan hasil R0 = (1,25 + 0,05) fm - Pergeseran isotopik dengan hasil R0 = 1,20 fm “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 22. Massa Inti Massa suatu atom berhubungan erat dengan jumlah elektron, proton, dan neutron yang dimiliki atom tersebut. Berdasarkan perjanjian internasional, satu atom dari isotop karbon (disebut karbon-12) yang mempunyai enam proton dan enam neutron memiliki massa tepat 12 satuan massa atom (sma). Atom karbon-12 ini dipakai sebagai standar, sehingga satu satuan massa atom didefinisikan sebagai suatu massa yang besarnya tepat sama dengan seperduabelas massa dari satu atom karbon-12. Massa satu atom karbon-12 = 1 sma. 1 sma = massa satu atom karbon-12 / 12 = 1,66056 × 10-27 kg Satuan massa atom juga dapat dinyatakan berdasarkan prinsip kesetaraan massa dan energi yang dikemukakan oleh Einstein. Sehingga diperoleh: Inti sebuah massa atom hampir mengandung seluruh massanya. Hal ini karena inti merupakan tempat terkonsentrasi seluruh massa atom (sesuai model atom Rutherford). “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM”
  • 23. “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM” Notes : • u disebut satuan massa atom (sma) Massa proton mp = 1,007276 u Massa neutron mn = 1,008665 u Massa Partikel kg u MeV/c2 Proton 1.6726 x 10-27 1.007276 938.28 Neutron 1.6750 x 10-27 1.008665 939.57
  • 24. “STRUKTUR DAN SIFAT INTI ATOM” Contoh Soal 1. Waktu Rutherford mengamati bahwa ada sejumlah partikel alfa yang dihamburkan dengan sudut yang besar oleh pelat emas yang tipis, maka disimpulkannya bahwa a.Sebagian besar massa atom terpusat pada inti b. Inti bermuatan positif c.Ukuran inti sangat kecil d. Kerapatan inti sangat besar e.Semua jawaban benar Jawaban : E 2 . 11 5 B 14 7 N + ….. ..…n 4 2 He + Jawaban : 1 0 n