SlideShare a Scribd company logo
PENYAJIAN DATA
DAN
DISTRIBUSI
FREKUENSI
ACHMAD HASAN HAFIDZI, SE.,MM.
Tujuan utama mengklasifikasikan
data adalah
1. Menggolongkan sifat data yang sama ke dalam kelompok-kelompok tertentu atau kelas-kelas
tertentu
2. Mempermudah untuk membandingkan
3. Mengelompokkan informasi yang menonjol dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu
4. Menunjukkan sifat yang menonjol sehingga secara sekilas mudah dilihat
5. Mempermudah untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan,
menginterpretasikan data, dan penyusunan laporan.
PENYUSUNAN DATA SECARA
SISTEMATIS (SERIATION)
1. Berdasarkan Waktu
PENYUSUNAN DATA SECARA
SISTEMATIS (SERIATION)
2. Berdasarkan Wilayah
PENYUSUNAN DATA SECARA
SISTEMATIS (SERIATION)
3. Berdasarkan Keadaan/Frekuensi
Penyusunan data berdasarkan keadaan/frekuensi ini dapat dilakukan dengan 2 cara.
a. Secara individual
b. Secara kelompok
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Metode seriation secara individual
Metode ini merupakan cara menyusun data sesuai dengan hasil observasi.
contoh: seorang dosen mengadakan penelitian mengenai jumlah anak dalam keluarga mahasiswa yang
yang mengikuti kuliahnya. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Metode seriation secara individual
Dari data tersebut dapat diketahui komposisi jumlah anak dalam keluarga mahasiswa, tetap masih agak
agak susah diamati karena belum tersusun secara rapi.
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Metode seriation secara berkelompok
Metode ini merupakan cara menyusun data dalam kelompok-kelompok berdasarkan interval tertentu.
tertentu. Selanjutnya dari masing-masing kelompok akan tampak berapa kali terjadinya (berapa
frekuensinya).
Pengelompokan berdasarkan interval ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1) Rangkaian yang diskrit (discrete series atau discontinuous series)
2) Rangkaian yang kontinu (continuous series)
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Metode seriation secara berkelompok
Metode ini merupakan cara menyusun data dalam kelompok-kelompok berdasarkan interval tertentu.
tertentu. Selanjutnya dari masing-masing kelompok akan tampak berapa kali terjadinya (berapa
frekuensinya).
Pengelompokan berdasarkan interval ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1) Rangkaian yang diskrit (discrete series atau discontinuous series)
2) Rangkaian yang kontinu (continuous series)
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Data atau variabel diskrit adalah data yang hanya dapat dinyatakan dalam bilangan bulat.
Contoh : jumlah anak, jumlah penduduk, jumlah mobil dan sebagainya. Contoh distribusi data yang
bersifat diskrit dapat dilihat dalam Tabel 1.5.
PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS
(SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN /
FREKUENSI
Sedangkan data atau variabel kontinu adalah data yang dapat dinyatakan dengan bilangan pecahan.
Misalnya: tinggi badan, berat badan, nilai, produksi beras, keuntungan perusahaan dan sebagainya.
Contoh distribusi data yang bersifat kontinu dapat dilihat dalam Tabel 1.6. Tabel 1.6 disebut juga
dengan distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Tabel Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi
dari data angka ; angka yang ada itu tidak dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).
Contoh:
Daftar Distribusi Frekuensi Tunggal Berikut ini data banyaknya anak dari 50 orang pegawai PT FGH.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa 4 keluarga tidak mempunyai anak, 13 keluarga mempunyai
1 anak, dan seterusnya. Selanjutnya, data tersebut disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, seperti
Tabel berikut.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 1. Jangkauan data (j) ditentukan, yaitu datum terbesar dikurangi datum terkecil.
Langkah 2. Menentukan banyaknya kelas.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 3. Panjang kelas interval (p) ditentukan dengan persamaan:
Langkah 4. Batas kelas interval (batas bawah dan batas atas) ditentu kan. Batas bawah kelas pertama
bisa diambil sama dengan nilai datum terkecil atau nilai yang lebih kecil dari datum terkecil.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 5. Batas bawah nyata dan batas atas nyata ditentukan. Batas bawah nyata disebut juga tepi bawah dan batas atas nyata disebut juga tepi
atas. Definisi tepi bawah dan tepi atas adalah sebagai berikut.
Jika data teliti hingga satuan maka:
• tepi bawah = batas bawah – 0,5 dan
• tepi atas = batas atas + 0,5
Jika data teliti hingga satu tempat desimal maka:
• tepi bawah = batas bawah – 0,05 dan
• tepi atas = batas atas + 0,05
Jika data teliti hingga dua tempat desimal maka:
• tepi bawah = batas bawah – 0,005 dan
• tepi atas = batas atas + 0,005
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 6. Frekuensi dari setiap kelas interval ditentukan. Dalam hal ini turusnya ditentukan terlebih
dahulu.
Langkah 7. Titik tengah interval (mid point) ditentukan. Titik tengah atau nilai tengah disebut juga
dengan istilah tanda kelas (class mark), yaitu nilai rataan antara batas bawah dan batas atas pada
suatu kelas interval. Titik tengah dianggap sebagai wakil dari nilai-nilai datum yang termasuk dalam
suatu kelas interval. Titik tengah dirumuskan oleh:
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan
Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok.Berikut ini adalah data nilai ujian mata pelajaran Bahasa
Indonesia dari 90 siswa Kelas XI.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 1. Datum terbesar adalah 98 dan datum terkecil adalah 33, sehingga jangkauandata: j = xmak
– xmin = 98 – 33 = 65
Langkah 2. Banyaknya kelas interval adalah: k = 1 + 3,3 log 90 = 1 + 3,3(1,9542) = 7,449 Untuk kasus
ini, diambil kelas interval 7.
Langkah 3. Menentukan panjang kelas interval. p = j/k = 65/7 = 9,29 (bisa diambil 9 atau 10). Untuk
contoh ini, diambil p = 9
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 4. Menentukan batas kelas interval. Batas kelas ke-1 bisa diambil 33, tetapi agar kelas interval
kelihatan bagus diambil batas bawah 31, sehingga didapat batas atasnya 31 + 9 = 40.
Batas kelas ke-1 = 31 – 40
Batas kelas ke-2 = 41 – 50
Batas kelas ke-3 = 51 – 60
Batas kelas ke-4 = 61 – 70
Batas kelas ke-5 = 71 – 80
Batas kelas ke-6 = 81 – 90
Batas kelas ke-7 = 91 – 100
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah 6. Frekuensi setiap kelas interval dapat dicari dengan menentukan turusnya terlebih dahulu
(lihat tabel Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok dibawah ini).
Langkah 7. Menentukan titik tengah interval.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Daftar distribusi frekuensi kelompok dari data tersebut, tampak seperti Tabel berikut ini.
Dari tabel tersebut, tampak siswa paling banyak memperoleh nilai antara 71-80.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Dalam Tabel tersebut, frekuensi dinyatakan dalam bilangan cacah yang menyatakan banyaknya datum
dalam setiap kelas. Frekuensi relatif bisa dinyatakan dengan persen sehingga sering juga
dilambangkan dengan f(%).
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
salah satu jenis tabel statistik yang didalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau:
atau: selalu ditambah-tambahkan , baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah.
Macam - macam Tabel Distribusi
Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Batang
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Batang
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Batang
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Batang
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Berikut adalah data olahraga favorit siswa SMK “MERDEKA”
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Diagram Garis
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency)
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency)
Langkah untuk membuat grafik polygon dari data di atas adalah:
1. Membuat sumbu horizontal dengan lambang X
2. Membuat sumbu vertikal dengan lambang Y
3. Menetapkan titik nol, yaitu perpotongan X dengan Y.
4. Menempatkan nilai hasil ulangan umum bidang studi matematika pada absis X, berturut-turut dari kiri ke
kanan, mulai dari nilai terendah sampai nilai yang tertinggi.
5. Menempatkan frekuensi pada ordinal Y.
6. Melukiskan grafik poligonnya. Hasilnya seperti pada grafik dibawah ini.
Cara Melukiskan Distribusi
Frekuensi
Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency)
Ukuran Tendensi Sentral
Data Tunggal
Rata-Rata Hitung (Mean)
Rata-rata atau Mean merupakan ukuran statistik kecenderungan terpusat yang paling sering digunakan
Ukuran Tendensi Sentral
Data Tunggal
Median Data Tunggal
Median adalah nilai tengah dari data yang telah disusun berurutan mulai dari yang terkecil sampai
dengan yang terbesar. Secara matematis median dilambangkan dengan Me yang dapat dicari dengan
cara sebagai berikut
Ukuran Tendensi Sentral
Data Tunggal
Modus Data Tunggal
Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan menggunakan nilai yang sering
sering muncul dalam kelompok data tersebut.Atau bisa dikatakan juga nilai yang populer (menjadi
mode) dalam sekelompok data.
Ukuran Tendensi Sentral
Data Tunggal
Modus Data Tunggal
Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan menggunakan nilai yang sering
sering muncul dalam kelompok data tersebut.Atau bisa dikatakan juga nilai yang populer (menjadi
mode) dalam sekelompok data.
Kuartil , Desil & Persentil
Kuartil
Kuartil adalah nilai atau angka yang membagi data dalam 4 bagian yang sama besar, setelah disusun
dari yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Ada 3 jenis kuartil, yaitu:
Kuartil pertama (K1) atau kuartil bawah (25% dari frekuensi bagian atas)
Kuartil kedua (K2) atau kuartil tengah (50% dari frekuensi bagian atas dan bawah)
Kuartil ketiga (K3) atau kuartil atas (75% dari frekuensi bagian bawah)
Kuartil , Desil & Persentil
Kuartil , Desil & Persentil
Contoh Soal : Tentukan K1 , K2 , dan K3 dari data: 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12
Kuartil , Desil & Persentil
Kuartil , Desil & Persentil
Desil
Desil adalah nilai atau angka yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama, setelah disusun dari
data yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Cara mencari nilai desil hampir sama
dengan mencari nilai kuartil, bedanya hanya pada pembagian saja. Harga – harga desil ada 9 bagian,
yaitu dari Ds1 sampai Ds9
Kuartil , Desil & Persentil
Persentil
Persentil adalah nilai atau angka yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama, setelah disusun
dari data yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Cara mencari nilai persentil hampir
sama dengan mencari nilai desil, hanya bedanya pada pembagiannya saja. Harga – harga persentil
ada 99 bagian, yaitu Ps1 sampai Ps99.
SOAL TUTORIAL 1

More Related Content

Similar to Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt

Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
STATISTIK DESKRIPTIF.pdf
STATISTIK DESKRIPTIF.pdfSTATISTIK DESKRIPTIF.pdf
STATISTIK DESKRIPTIF.pdf
Anisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 
Distribusi frekuensi 2
Distribusi frekuensi 2Distribusi frekuensi 2
Distribusi frekuensi 2
Muhammad Yusuf indrawan
 
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
muhamadiskhak
 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
SuryaFahrozi2
 
Espa4123 statistika modul 3.1
Espa4123 statistika   modul 3.1Espa4123 statistika   modul 3.1
Espa4123 statistika modul 3.1Ratzman III
 
Distribusi frekuensi m.eko pratama
Distribusi frekuensi m.eko pratamaDistribusi frekuensi m.eko pratama
Distribusi frekuensi m.eko pratama
mhd Eko pratama
 
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, GrafikStatistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
SyamsuAlam27
 
Distribusi frekuensi nicky dwi
Distribusi frekuensi nicky dwiDistribusi frekuensi nicky dwi
Distribusi frekuensi nicky dwi
Nicky Dwi Rarasati
 
Ukuran penyebaran data
Ukuran penyebaran dataUkuran penyebaran data
Ukuran penyebaran data
Annisa Yaumadina
 
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.pptStatistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
FegaNisrulwaqi
 
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
Nurjannah898685
 
Modul 2 PEMA4210 Penyajian data dalam bentuk tabel
Modul 2 PEMA4210 Penyajian data dalam bentuk tabelModul 2 PEMA4210 Penyajian data dalam bentuk tabel
Modul 2 PEMA4210 Penyajian data dalam bentuk tabel
arifah253910
 
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data PenelitianDaftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
rennijuliyanna
 
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
NENGANITAPUTRIAGUSTI
 
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptxPertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
Rama465392
 
Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1
lussyani
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Deady Rizky Yunanto
 
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIMakalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Widia Ratnasari Samosir
 

Similar to Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt (20)

Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
STATISTIK DESKRIPTIF.pdf
STATISTIK DESKRIPTIF.pdfSTATISTIK DESKRIPTIF.pdf
STATISTIK DESKRIPTIF.pdf
 
Distribusi frekuensi 2
Distribusi frekuensi 2Distribusi frekuensi 2
Distribusi frekuensi 2
 
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
 
Espa4123 statistika modul 3.1
Espa4123 statistika   modul 3.1Espa4123 statistika   modul 3.1
Espa4123 statistika modul 3.1
 
Distribusi frekuensi m.eko pratama
Distribusi frekuensi m.eko pratamaDistribusi frekuensi m.eko pratama
Distribusi frekuensi m.eko pratama
 
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, GrafikStatistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
 
Distribusi frekuensi nicky dwi
Distribusi frekuensi nicky dwiDistribusi frekuensi nicky dwi
Distribusi frekuensi nicky dwi
 
Ukuran penyebaran data
Ukuran penyebaran dataUkuran penyebaran data
Ukuran penyebaran data
 
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.pptStatistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
Statistik_Pertemuan_3_Distribusi_Frekuen.ppt
 
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
 
Modul 2 PEMA4210 Penyajian data dalam bentuk tabel
Modul 2 PEMA4210 Penyajian data dalam bentuk tabelModul 2 PEMA4210 Penyajian data dalam bentuk tabel
Modul 2 PEMA4210 Penyajian data dalam bentuk tabel
 
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data PenelitianDaftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
 
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
4 kuliah 3- DISTRIBUSI FREKUENSI PERBAIKAN ervi.pdf
 
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptxPertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
Pertemuan_2._Penyajian_Data_2.pptx
 
Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
 
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIMakalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
 
Statistika deskriptif
 Statistika deskriptif Statistika deskriptif
Statistika deskriptif
 

More from AchmadHasanHafidzi

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
AchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
AchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega SyariahMakalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
AchmadHasanHafidzi
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptMANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Manajemen Modal Kerja.ppt
Manajemen Modal Kerja.pptManajemen Modal Kerja.ppt
Manajemen Modal Kerja.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptKonsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).pptAnggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAkuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.pptStatistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikStatistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
AchmadHasanHafidzi
 

More from AchmadHasanHafidzi (14)

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega SyariahMakalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
Makalah Produk-Produk Bank BRI dan Mega Syariah
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptMANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
 
Manajemen Modal Kerja.ppt
Manajemen Modal Kerja.pptManajemen Modal Kerja.ppt
Manajemen Modal Kerja.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptKonsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
 
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).pptAnggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
 
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAkuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
 
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.pptStatistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
Statistika Ekonomi - PENYAJIAN DATA DAN DISTRIBUSI FREKUENSI.ppt
 
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar StatistikStatistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
Statistika Ekonomi - Konsep Dasar Statistik
 

Recently uploaded

PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 

Recently uploaded (16)

PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 

Statistika Ekonomi - Pertemuan 2.ppt

  • 2. Tujuan utama mengklasifikasikan data adalah 1. Menggolongkan sifat data yang sama ke dalam kelompok-kelompok tertentu atau kelas-kelas tertentu 2. Mempermudah untuk membandingkan 3. Mengelompokkan informasi yang menonjol dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu 4. Menunjukkan sifat yang menonjol sehingga secara sekilas mudah dilihat 5. Mempermudah untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan, menginterpretasikan data, dan penyusunan laporan.
  • 3. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) 1. Berdasarkan Waktu
  • 4. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) 2. Berdasarkan Wilayah
  • 5. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) 3. Berdasarkan Keadaan/Frekuensi Penyusunan data berdasarkan keadaan/frekuensi ini dapat dilakukan dengan 2 cara. a. Secara individual b. Secara kelompok
  • 6. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Metode seriation secara individual Metode ini merupakan cara menyusun data sesuai dengan hasil observasi. contoh: seorang dosen mengadakan penelitian mengenai jumlah anak dalam keluarga mahasiswa yang yang mengikuti kuliahnya. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
  • 7. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Metode seriation secara individual Dari data tersebut dapat diketahui komposisi jumlah anak dalam keluarga mahasiswa, tetap masih agak agak susah diamati karena belum tersusun secara rapi.
  • 8. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Metode seriation secara berkelompok Metode ini merupakan cara menyusun data dalam kelompok-kelompok berdasarkan interval tertentu. tertentu. Selanjutnya dari masing-masing kelompok akan tampak berapa kali terjadinya (berapa frekuensinya). Pengelompokan berdasarkan interval ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1) Rangkaian yang diskrit (discrete series atau discontinuous series) 2) Rangkaian yang kontinu (continuous series)
  • 9. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Metode seriation secara berkelompok Metode ini merupakan cara menyusun data dalam kelompok-kelompok berdasarkan interval tertentu. tertentu. Selanjutnya dari masing-masing kelompok akan tampak berapa kali terjadinya (berapa frekuensinya). Pengelompokan berdasarkan interval ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1) Rangkaian yang diskrit (discrete series atau discontinuous series) 2) Rangkaian yang kontinu (continuous series)
  • 10. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Data atau variabel diskrit adalah data yang hanya dapat dinyatakan dalam bilangan bulat. Contoh : jumlah anak, jumlah penduduk, jumlah mobil dan sebagainya. Contoh distribusi data yang bersifat diskrit dapat dilihat dalam Tabel 1.5.
  • 11. PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS (SERIATION) BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI Sedangkan data atau variabel kontinu adalah data yang dapat dinyatakan dengan bilangan pecahan. Misalnya: tinggi badan, berat badan, nilai, produksi beras, keuntungan perusahaan dan sebagainya. Contoh distribusi data yang bersifat kontinu dapat dilihat dalam Tabel 1.6. Tabel 1.6 disebut juga dengan distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
  • 12. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka ; angka yang ada itu tidak dikelompok-kelompokkan (ungrouped data). Contoh: Daftar Distribusi Frekuensi Tunggal Berikut ini data banyaknya anak dari 50 orang pegawai PT FGH.
  • 13. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa 4 keluarga tidak mempunyai anak, 13 keluarga mempunyai 1 anak, dan seterusnya. Selanjutnya, data tersebut disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, seperti Tabel berikut.
  • 14. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 1. Jangkauan data (j) ditentukan, yaitu datum terbesar dikurangi datum terkecil. Langkah 2. Menentukan banyaknya kelas.
  • 15. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 3. Panjang kelas interval (p) ditentukan dengan persamaan: Langkah 4. Batas kelas interval (batas bawah dan batas atas) ditentu kan. Batas bawah kelas pertama bisa diambil sama dengan nilai datum terkecil atau nilai yang lebih kecil dari datum terkecil.
  • 16. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 5. Batas bawah nyata dan batas atas nyata ditentukan. Batas bawah nyata disebut juga tepi bawah dan batas atas nyata disebut juga tepi atas. Definisi tepi bawah dan tepi atas adalah sebagai berikut. Jika data teliti hingga satuan maka: • tepi bawah = batas bawah – 0,5 dan • tepi atas = batas atas + 0,5 Jika data teliti hingga satu tempat desimal maka: • tepi bawah = batas bawah – 0,05 dan • tepi atas = batas atas + 0,05 Jika data teliti hingga dua tempat desimal maka: • tepi bawah = batas bawah – 0,005 dan • tepi atas = batas atas + 0,005
  • 17. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 6. Frekuensi dari setiap kelas interval ditentukan. Dalam hal ini turusnya ditentukan terlebih dahulu. Langkah 7. Titik tengah interval (mid point) ditentukan. Titik tengah atau nilai tengah disebut juga dengan istilah tanda kelas (class mark), yaitu nilai rataan antara batas bawah dan batas atas pada suatu kelas interval. Titik tengah dianggap sebagai wakil dari nilai-nilai datum yang termasuk dalam suatu kelas interval. Titik tengah dirumuskan oleh:
  • 18. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok.Berikut ini adalah data nilai ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia dari 90 siswa Kelas XI.
  • 19. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 1. Datum terbesar adalah 98 dan datum terkecil adalah 33, sehingga jangkauandata: j = xmak – xmin = 98 – 33 = 65 Langkah 2. Banyaknya kelas interval adalah: k = 1 + 3,3 log 90 = 1 + 3,3(1,9542) = 7,449 Untuk kasus ini, diambil kelas interval 7. Langkah 3. Menentukan panjang kelas interval. p = j/k = 65/7 = 9,29 (bisa diambil 9 atau 10). Untuk contoh ini, diambil p = 9
  • 20. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 4. Menentukan batas kelas interval. Batas kelas ke-1 bisa diambil 33, tetapi agar kelas interval kelihatan bagus diambil batas bawah 31, sehingga didapat batas atasnya 31 + 9 = 40. Batas kelas ke-1 = 31 – 40 Batas kelas ke-2 = 41 – 50 Batas kelas ke-3 = 51 – 60 Batas kelas ke-4 = 61 – 70 Batas kelas ke-5 = 71 – 80 Batas kelas ke-6 = 81 – 90 Batas kelas ke-7 = 91 – 100
  • 21. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Langkah 6. Frekuensi setiap kelas interval dapat dicari dengan menentukan turusnya terlebih dahulu (lihat tabel Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok dibawah ini). Langkah 7. Menentukan titik tengah interval.
  • 22. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Daftar distribusi frekuensi kelompok dari data tersebut, tampak seperti Tabel berikut ini. Dari tabel tersebut, tampak siswa paling banyak memperoleh nilai antara 71-80.
  • 23. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Dalam Tabel tersebut, frekuensi dinyatakan dalam bilangan cacah yang menyatakan banyaknya datum dalam setiap kelas. Frekuensi relatif bisa dinyatakan dengan persen sehingga sering juga dilambangkan dengan f(%).
  • 24. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif salah satu jenis tabel statistik yang didalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau: atau: selalu ditambah-tambahkan , baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah.
  • 25. Macam - macam Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
  • 30. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Diagram Lingkaran Berikut adalah data olahraga favorit siswa SMK “MERDEKA”
  • 31. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
  • 32. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
  • 34. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency)
  • 35. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency) Langkah untuk membuat grafik polygon dari data di atas adalah: 1. Membuat sumbu horizontal dengan lambang X 2. Membuat sumbu vertikal dengan lambang Y 3. Menetapkan titik nol, yaitu perpotongan X dengan Y. 4. Menempatkan nilai hasil ulangan umum bidang studi matematika pada absis X, berturut-turut dari kiri ke kanan, mulai dari nilai terendah sampai nilai yang tertinggi. 5. Menempatkan frekuensi pada ordinal Y. 6. Melukiskan grafik poligonnya. Hasilnya seperti pada grafik dibawah ini.
  • 36. Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Poligon (Polygon Frequency)
  • 37. Ukuran Tendensi Sentral Data Tunggal Rata-Rata Hitung (Mean) Rata-rata atau Mean merupakan ukuran statistik kecenderungan terpusat yang paling sering digunakan
  • 38. Ukuran Tendensi Sentral Data Tunggal Median Data Tunggal Median adalah nilai tengah dari data yang telah disusun berurutan mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Secara matematis median dilambangkan dengan Me yang dapat dicari dengan cara sebagai berikut
  • 39. Ukuran Tendensi Sentral Data Tunggal Modus Data Tunggal Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan menggunakan nilai yang sering sering muncul dalam kelompok data tersebut.Atau bisa dikatakan juga nilai yang populer (menjadi mode) dalam sekelompok data.
  • 40. Ukuran Tendensi Sentral Data Tunggal Modus Data Tunggal Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan menggunakan nilai yang sering sering muncul dalam kelompok data tersebut.Atau bisa dikatakan juga nilai yang populer (menjadi mode) dalam sekelompok data.
  • 41. Kuartil , Desil & Persentil Kuartil Kuartil adalah nilai atau angka yang membagi data dalam 4 bagian yang sama besar, setelah disusun dari yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Ada 3 jenis kuartil, yaitu: Kuartil pertama (K1) atau kuartil bawah (25% dari frekuensi bagian atas) Kuartil kedua (K2) atau kuartil tengah (50% dari frekuensi bagian atas dan bawah) Kuartil ketiga (K3) atau kuartil atas (75% dari frekuensi bagian bawah)
  • 42. Kuartil , Desil & Persentil
  • 43. Kuartil , Desil & Persentil Contoh Soal : Tentukan K1 , K2 , dan K3 dari data: 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12
  • 44. Kuartil , Desil & Persentil
  • 45. Kuartil , Desil & Persentil Desil Desil adalah nilai atau angka yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama, setelah disusun dari data yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Cara mencari nilai desil hampir sama dengan mencari nilai kuartil, bedanya hanya pada pembagian saja. Harga – harga desil ada 9 bagian, yaitu dari Ds1 sampai Ds9
  • 46. Kuartil , Desil & Persentil Persentil Persentil adalah nilai atau angka yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama, setelah disusun dari data yang terkecil sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Cara mencari nilai persentil hampir sama dengan mencari nilai desil, hanya bedanya pada pembagiannya saja. Harga – harga persentil ada 99 bagian, yaitu Ps1 sampai Ps99.