3. A. Apa itu Statistik Deskriptif ???
Statistik deskriptif atau sering disebut
Statistik Deduktif adalah Statistik Sederhana
atau statistik yang tingkat pekerjaannya
mencakup cara-cara menghimpun, menyusun
atau mengatur, mengolah, menyajikan dan
menganalisis data angka, agar dapat
memberikan gambaran yang teratur, ringkas
dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau
keadaan.
4. Jenis Statistik Deskriptif
a. Rerata (Mean)
Rerata/mean merupakan salah
satu ukuran untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas dan
singkat tentang sekumpulan data
dengan melihat pusat suatu data,
apabila data diurutkan dari yang
terkecil sampai terbesar atau
sebaliknya.
1. Analisis Pemusatan Data
1) Data Tunggal
Apabila data yang diperoleh tidak
dikelompokkan maka rumus yang tepat
digunkan dalam menghitung rerata adalah
sebagai berikut:
π₯ =
π₯
π
Keteranagan
π₯ = Rerata
π₯ = Jumlah semua hasil
pengamatan/observasi
n = Jumlah semua observasi
5. Rerata (Mean)
Data Berkelompok
Data Kelompok
Apabila data yang diperoleh telah dikelompokkan dan disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi maka rumus yang tepat
digunkan dalam menghitung rerata adalah sebagai berikut:
π₯ =
π.π₯π
π
Keteranagan
π₯ = Rerata
f = frekuensi kelas interval
xi = titik tengah kelas interval
8. MEDIAN
Median adalah nilai tengah dari gugusan data yang
telah diurutkan (disusun) mulai dari data terkecil sampai
data terbesar. Berbeda dengan dengan rerata yang
dihitung dari semua nilai data, median merupakan posisi
rerata. Posisi median dalam dta berada di tengah,
sehingga banyaknya data di bawahnya sama dengan
banyaknya data di atasnya.
9. MODUS
Modus merupakan nilai yang paling sering muncul
(frekuensi terbesar) dari seperangkat data. Kalau kita ingin
segera mengetahui nilai pemusatan, maka kita menghitung
modus. Seperangkat data dapat saja tidak memiliki modus,
tetapi sebaliknya dapat pula memiliki beberapa modus.
Kalau satu modus saja disebut unimodal, dua modus disebut
bimodal dan kalau tanpa modus disebut nonmodal.
10. Jenis Statistik Deskriptif
1. Data Tunggal
Apabila data yang diperoleh tidak
dikelompokkan maka modus suatu
data dapat ditentukan berdasarkan
banyaknya kemunculan atau data
yang paling dominan.
MODUS
2. Data Kelompok
Apabila data yang diperoleh
telah dikelompokkan maka modus
suatu data dapat ditentukan
berdasarkan frekuensi terbesar dari
kelas interval.
11. MODUS
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Mo = Tb +
π1
π1+ π2
. p
Mo = Modus
Tb = Batas bawah interval kelas modus
π1 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya
π2 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
setelahnya
p = Lebar interval kelas modus
14. Jenis Statistik Deskriptif
2) Data Kelompok
Apabila data yang diperoleh telah
dikelompokkan maka modus suatu data
dapat ditentukan berdasarkan frekuensi
terbesar dari kelas interval.
1. Analisis Pemusatan Data
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Mo = Tb +
π1
π1+ π2
. p
Mo = Modus
Tb = Batas bawah interval kelas modus
π1 = Selisih antara frekuensi kelas modus
dengan frekuensi kelas sebelumnya
π2 = Selisih antara frekuensi kelas modus
dengan frekuensi kelas setelahnya
p = Lebar interval kelas modus
17. Jenis Statistik Deskriptif
Variansi merupakan Bentuk kuadrat dari
simpangan baku. simpangan baku atau
standard deviasi merupakan suatu nilai yang
menunjukan besarnya simpangan rata-rata
seluruh nilai yang ada dalam kelompok data
dengan nilai pusatnya dengan cara
menghilangkan kemungkinan nilai nol
dengan jalan dikuadratkan, sehingga ukuran
pentebaran yang paling sering digunakan
adalah simpangan baku.
2. Varians dan Simpangan Baku
Simpangan baku disimbolkan dengan s
dan variansi disimbolkan dengan π 2,
simbol tersebut berlaku untuk
pengukuran sampel. Sedangkan untuk
pengukuran populasi, sipangan baku
disimbolkan dengan Ο (sigma) dan
variansi disimbolkan dengan π2
. Jadi s
dan π 2
adalah statistik sedangkan Ο
dan π2
adalah parameternya.
20. Jenis Statistik Deskriptif
a. Variansi dan simpangan baku dari sampel
Variansi dan simpangan baku dari data
tunggal x1, x2, x3, ... , xn yang berasal dari sampel
didefinisikan;
Variansi (π 2) = π=1
π
π₯π
β
π₯ 2
πβ1
Simpangan Baku (s) = π=1
π π₯π
β
π₯ 2
πβ1
Keterangan:
π 2
= Variansi
π = Simpangan baku
π = Jumlah seluruh data dalam sampel
π₯π = Nilai data ke- i
π₯ = Rata-rata seluruh nilai data sampel
2. Varians dan Simpangan Baku
b. Variansi dan simpangan baku dari populasi
Variansi dan simpangan baku yang berasal
dari populasi didefinisikan;
Variansi (π2
) = π=1
π
π₯π
β
π 2
π
Simpangan Baku (π) = π=1
π π₯π
β
π 2
π
π2
= Variansi
π = Simpangan baku
π = Jumlah seluruh data dalam populasi
π = Rata-rata populasi
21. B. Apa itu Statistik Inferensial ???
Statistik inferensial yang lazim juga disebut
Statistik Induktif adalah Statistik Lanjut atau Statistik
Mendalam yang menyediakan aturan atau cara yang
dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka
mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum,
dari sekumpulan data yang telah dikumpul dan diolah.
Selain itu, Statistik Inferensial juga menyediakan
aturan tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan,
penyusunan atau pembuatan ramalan, penaksiran
dan sebagainya.
22. Jenis Statistik Inferensial
Statitistik parametrik yaitu
statistik yang mengharuskan
beberapa syarat terpenuhi pada
parameter populasi seperti data
berskala interval ataupun rasio,
pengambilan sampel harus seacra
random, data memenuhi distribusi
normal, dan data memiliki varians
yang homogen.
1. Statistik Parametrik
Statistik nonparametrik
Statistik nonparametrik yaitu
statistik yang parameter
populasinya tidak perlu memenuhi
syart seperti pada statistik
parametrik. Statistik non parametrik
bersifat bebas sebaran dan lebih
sering menggunakan skala nominal
dan ordinal yang secara umum
memang tidak berdistribusi normal.
2. Statistik Nonparametrik