Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Istilah auksin (auxin) sebetulnya digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksin memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun pada dikotil. Auksin alamiah yang diekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indolasetat (indolasetic acid, IAA). Selain auksin alamiah ini, beberapa senyawa sintetik memiliki aktivitas auksin. Meskipun auksin mempengaruhi beberapa aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang paling penting adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Meristem apikal suatu tunas merupakan tempat utama sintesis auksin. Karena auksin dari apeks tunas begerak turun ke daerah pemanjangan sel, hormon akan merangsang pertumbuhan sel-sel tersebut (Campbell dkk., 2002).
Auksin merupakan hormon pertumbuhan tanaman yang ditemukan pertama kali, dimana hormon ini berperan dalam proses pemanjangan beberapa organ tumbuhan sebagai respon adanya ekspansi atau peluasan sel (Opik et al., 2005). Auksin alamiah yang ditemukan pada tanaman berupa asam indolasetat atau indolasetic acid (IAA). IAA merupakan salah satu hormon auksin yang paling aktif, dimana hormon ini dihasilkan dari metabolisme atau sintesis L-Tryptophan (Shahab et al., 2009). Auksin berperan dalam proses perkembangan tumbuhan pada tahapan lebih lanjut serta dapat merubah ekspresi gen dengan cepat sehingga menyebabkan sel-sel di daerah pemanjangan menghasilkan protein-protein baru dalam waktu singkat (Verheye, 2010).
Auksin alami yakni tanaman yang dapat memproduksi sendiri hormon auksin endogen. Auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh tanaman, contohnya hormon IAA dan IBA. Zat pengatur tumbuh tanaman merupakan susunan organik berbeda dengan nutrient, dimana hormon dihasilkan oleh tanaman dalam konsentrasi yang bisa mengatur proses fisiologi tanaman yang aktivitasnya dapat merangsang atau mendorong pengembangan sel, auksin sudah tersedia secara alami pada tumbuhan (Patma dkk., 2013).
Auksin sintetik yakni hormon yang berasal dari luar tubuh tumbuhan (auksin eksogen) yakni buatan manusia. Salah satu jenis auksin sintetik yang dijual di pasaran adalah atonik. Atonik merupakan salah satu merk dagang yang mengandung pengatur tumbuh auksin yang dapat merangsang pertumbuhan akar dan dapat mempercepat perkecambahan benih. Antonik ini hanya efektif pada lama perendaman tertentu. Cara pemberian zat pengarur tumbuh dapat dalam bentuk pencelupan, perendaman, penyemprotan, pengolesan dan lain-lain (Kumianjani dkk., 2013).
Kesimpulan
Hormon NAA, AIA, 2,4 D berpengaruh dalam pertumbuhan panjang jaringan koleoptil dan jaringan radikula. Pertambahan panjang jaringan tertinggi terdapat pada hormon NAA jaringan koleoptil sebesar 7,6 mm dan jaringan radikula sebesar 1,8 mm. Pertambahan panjang jaringan terendah terdapat pada akuades yaitu jaringan koleoptil sebesar 0,4 mm dan jaringan radikula 1 mm.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.UNESA
Hormon tanaman adalah suatu senyawa organik yang disintesis dalam suatu bagian tanaman dan kemudian diangkut ke bagian tanaman yang lain. Hormon harus ditranslokasikan di dalam tubuh tanaman. Auksin yang ditemukan oleh went, sekarang dikenal sebagai asam indol-asetat (indole 3-asetic acid, disingkat IAA). Beberapa ahli yakin bahwa hormon auksin yang sebenarnya, atau IAA diidentikkan dengan auksin. Walaupun demikian, tanaman mengandung 2 senyawa lain yang pengaruhnya terhadap tanaman sama dengan IAA dan selayaknya juga digolongkan sebagai auksin. Berbeda dengan pergerakan gula, ion, dan bahan terlarut lainnya. IAA biasanya tidak diangkut melalui pembuluh floem dan tidak juga melalui xylem. IAA diangkut melalui saluran pembuluh jika diaplikasikan pada permukaan daun yang cukup dewasa yang telah mengekspor gula, tetapi pengangkutan IAA secara normal dalam batang dan tangkai daun adalah dari daun muda dan melalui sel-sel hidup lainnya termasuk floem parenkim dan sel-sel parenkima yang mengelilingi jaringan pembuluh (Lakitan, 1996).
Hormon auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk tanaman. Dominasi apikal biasanya ditandai dengan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti, pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominasi apikal dapat dikurangi dengan mendorong bagian pucuk tumbuhan sehingga produksi auksin yang disintesis pada pucuk akan terhambat bahkan terhenti. Hal ini akan mendorong pertumbuhan tunas lateral (ketiak daun) (Hopkins, 1995). Auksin yang terhenti dapat digantikan dengan beberapa jenis hormon IAA yang berfungsi dengan Lanolin untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya (Paponov et al., 2008).
Kesimpulan
Absisi daun pada daun yang diberi lanolin + AIA lebih lambat dibandingkan dengan absisi daun yang diolesi lanolin saja. Pengaruh AIA terhadap proses absisi daun yang menghambat proses absisi daun. Juga semakin bawah letak daun maka semakin cepat pula proses absisi daunnya.
Kesimpulan
Absisi daun pada daun yang diberi lanolin + AIA l
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Istilah auksin (auxin) sebetulnya digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksin memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun pada dikotil. Auksin alamiah yang diekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indolasetat (indolasetic acid, IAA). Selain auksin alamiah ini, beberapa senyawa sintetik memiliki aktivitas auksin. Meskipun auksin mempengaruhi beberapa aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang paling penting adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Meristem apikal suatu tunas merupakan tempat utama sintesis auksin. Karena auksin dari apeks tunas begerak turun ke daerah pemanjangan sel, hormon akan merangsang pertumbuhan sel-sel tersebut (Campbell dkk., 2002).
Auksin merupakan hormon pertumbuhan tanaman yang ditemukan pertama kali, dimana hormon ini berperan dalam proses pemanjangan beberapa organ tumbuhan sebagai respon adanya ekspansi atau peluasan sel (Opik et al., 2005). Auksin alamiah yang ditemukan pada tanaman berupa asam indolasetat atau indolasetic acid (IAA). IAA merupakan salah satu hormon auksin yang paling aktif, dimana hormon ini dihasilkan dari metabolisme atau sintesis L-Tryptophan (Shahab et al., 2009). Auksin berperan dalam proses perkembangan tumbuhan pada tahapan lebih lanjut serta dapat merubah ekspresi gen dengan cepat sehingga menyebabkan sel-sel di daerah pemanjangan menghasilkan protein-protein baru dalam waktu singkat (Verheye, 2010).
Auksin alami yakni tanaman yang dapat memproduksi sendiri hormon auksin endogen. Auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh tanaman, contohnya hormon IAA dan IBA. Zat pengatur tumbuh tanaman merupakan susunan organik berbeda dengan nutrient, dimana hormon dihasilkan oleh tanaman dalam konsentrasi yang bisa mengatur proses fisiologi tanaman yang aktivitasnya dapat merangsang atau mendorong pengembangan sel, auksin sudah tersedia secara alami pada tumbuhan (Patma dkk., 2013).
Auksin sintetik yakni hormon yang berasal dari luar tubuh tumbuhan (auksin eksogen) yakni buatan manusia. Salah satu jenis auksin sintetik yang dijual di pasaran adalah atonik. Atonik merupakan salah satu merk dagang yang mengandung pengatur tumbuh auksin yang dapat merangsang pertumbuhan akar dan dapat mempercepat perkecambahan benih. Antonik ini hanya efektif pada lama perendaman tertentu. Cara pemberian zat pengarur tumbuh dapat dalam bentuk pencelupan, perendaman, penyemprotan, pengolesan dan lain-lain (Kumianjani dkk., 2013).
Kesimpulan
Hormon NAA, AIA, 2,4 D berpengaruh dalam pertumbuhan panjang jaringan koleoptil dan jaringan radikula. Pertambahan panjang jaringan tertinggi terdapat pada hormon NAA jaringan koleoptil sebesar 7,6 mm dan jaringan radikula sebesar 1,8 mm. Pertambahan panjang jaringan terendah terdapat pada akuades yaitu jaringan koleoptil sebesar 0,4 mm dan jaringan radikula 1 mm.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.UNESA
Hormon tanaman adalah suatu senyawa organik yang disintesis dalam suatu bagian tanaman dan kemudian diangkut ke bagian tanaman yang lain. Hormon harus ditranslokasikan di dalam tubuh tanaman. Auksin yang ditemukan oleh went, sekarang dikenal sebagai asam indol-asetat (indole 3-asetic acid, disingkat IAA). Beberapa ahli yakin bahwa hormon auksin yang sebenarnya, atau IAA diidentikkan dengan auksin. Walaupun demikian, tanaman mengandung 2 senyawa lain yang pengaruhnya terhadap tanaman sama dengan IAA dan selayaknya juga digolongkan sebagai auksin. Berbeda dengan pergerakan gula, ion, dan bahan terlarut lainnya. IAA biasanya tidak diangkut melalui pembuluh floem dan tidak juga melalui xylem. IAA diangkut melalui saluran pembuluh jika diaplikasikan pada permukaan daun yang cukup dewasa yang telah mengekspor gula, tetapi pengangkutan IAA secara normal dalam batang dan tangkai daun adalah dari daun muda dan melalui sel-sel hidup lainnya termasuk floem parenkim dan sel-sel parenkima yang mengelilingi jaringan pembuluh (Lakitan, 1996).
Hormon auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk tanaman. Dominasi apikal biasanya ditandai dengan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti, pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominasi apikal dapat dikurangi dengan mendorong bagian pucuk tumbuhan sehingga produksi auksin yang disintesis pada pucuk akan terhambat bahkan terhenti. Hal ini akan mendorong pertumbuhan tunas lateral (ketiak daun) (Hopkins, 1995). Auksin yang terhenti dapat digantikan dengan beberapa jenis hormon IAA yang berfungsi dengan Lanolin untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya (Paponov et al., 2008).
Kesimpulan
Absisi daun pada daun yang diberi lanolin + AIA lebih lambat dibandingkan dengan absisi daun yang diolesi lanolin saja. Pengaruh AIA terhadap proses absisi daun yang menghambat proses absisi daun. Juga semakin bawah letak daun maka semakin cepat pula proses absisi daunnya.
Kesimpulan
Absisi daun pada daun yang diberi lanolin + AIA l
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Common Collector.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Ini adalah percobaan yang akan saya dan teman-teman saya lakukan mengenai topik yaitu Common Collector.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Common Emitter.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Ini adalah percobaan yang akan saya dan teman-teman saya lakukan mengenai topik yaitu Common Emitter.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)Moh Ali Fauzi
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Inverting Amplifier.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Ini adalah percobaan yang akan saya dan teman-teman saya lakukan mengenai topik yaitu Inverting Amplifier.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)Moh Ali Fauzi
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Inverting Amplifier.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Ini adalah percobaan yang akan saya dan teman-teman saya lakukan mengenai topik yaitu Non Inverting Amplifier.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. PETA KONSEP
SISTEM PEREDARAN DARAH
DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH
PLASMA DARAH
SEL DARAH
ERITROSIT
LEUKOSIT
TROMBOSIT
Dinding jantung ruang klep saraf nadi balik kapiler
2.
3. Sirkulasi Hydra dan
Planaria
• Dilakukan oleh sistem
gastrovaskuler
• Pada planaria,rongga
pencernaan berfungsi
sebagai alat peredaran
sekaligus alat ekskresi
4. The Squid Hearts
• Jantung sistemik
menerima darah dari
insang dan
memompa darah
keseluruh
tubuh,sedang jantung
insang memompa
darah kedalam
insang.
• 1 jantung sistemik,2
jantung insang
5. Peredaran darah pada mollusca
• 2 atrium,1 ventrikel
• Aorta keposterior dan anterior
• Jantung ditembus usus
6. gastropoda
• 1 atrium,1 ventrikel
• Aorta bercabang kebagian depan dan belakang
• Vena melingkar mengumpulkan darah dari rongga darah/sinus untuk dialirkan ke
paru-paru
7. Peredaran darah pada cacing
tanah dan belalang
Pembuluh darah dorsal, ventral,
Kapiler (td 5 ps lengkung aorta
Sebagai jantung)
Peredaran darah terbuka, jantung
pembuluh– aorta—ke jaringan tubuh-
Beredar dalam rongga tubuh
(homocoel)-tanpa melalui poembuluh
8. CACING TANAH
• DARAH BERWARNA MERAH
• MEMILIKI JANTUNG
PEMBULUH/JANTUNG SEMU
PADA SEGMEN VII HINGGA
IX,PEMBULUH DARAH DORSAL
,VENTRAL ,DAN KAPILER
• PEMBULUH BESAR MAMPU
BERKONTRAKSI
9. Arthropoda
• Sebuah jantung
• Pembuluh darah berupa
arteri dan sel-sel darah
• Tidak terdapat kapiler
dan vena
• Jantung terletak dalam
bilik jantung yaitu
ruangan yang berguna
untuk mengumpulkan
cairan darah
• Peredaran darah terbuka
• Tidak ada haemoglobin
• Ostia lubang kecil
10. Sistem peredaran darah ikan
• Jantung 2 ruang
dilindungi perikardium
• Atrium lebih tipis dari
pada bilik
• Sistem peredaran
darah tunggal
• Sistem vena porta
hepatis dan renalis
13. Sistem transportasi pada katak
• Jantung 3 ruang
• Waktu larva(berudu atau
kecebong)sistem peredaran
sama dengan ikan
• Eritrosit berinti,bulat
panjang,pipih terdapat
kantung(sinus venosus)tempat
bermuaranya vena
• Aorta bercabang 2
• Tiap cabang aorta bercabang 2
yaitu arteri karotis dan arteri
pulmokutanea
• Sistem vena ada 3 Yaitu vena
cava,vena pulmokutaneus,vena
porta hepatis dan renalis
• PEREDARAN DARAH GANDA
17. S.Peredaran darah Reptilia
• Jantung 4 ruang
• Antara serambi kanan dan kiri
serta bilik kanan kanan dan kiri
telah bersekat tapi belum
sempurna
• Pada buaya sekat antar bilik
mempunyai lubang yang
dikenal dengan Foramen
panizzae
• Fungsi foramen:
memungkinkan distribusi
oksigen yang cukup kealat
pencernaan,memelihara
keseimbangan tekanan cairan
di dalam jantung pada waktu
menyelam
• Dari ventrikel jantung reptil
terdapat 2 aorta yang membelok
kekiri dan kekanan
• Sistem vena sama dengan katak
18.
19. S Peredaran darah Burung
• Jantung berbentuk
kerucut
• 4 ruang dengan
perikardium
• Lengkung aorta
menuju kekanan
• Sistem vena porta
hanya hepatis saja
21. FUNGSI DARAH…
• Pembawa sari-sari makanan, hormon, oksigen
• Mencegah Infeksi
• Pengirim Oksigen dan sari-sari makanan yang berguna
untuk tubuh
• Mengandung berbagai bahan sistem imunisasi yang
bertujuan mempertahankan badan dari kuman
penyakit.
• Mengangkut bahan sisa metabolisme tubuh, obat-
obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan
dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
FUNGSI DARAH…FUNGSI DARAH…
22. PLASMA DARAH
• Zat organik dan
anorganik
• Zat makanan
• Ensim, antibodi, hormon
• Protein darah; albumin;
tekanan osmotik,
fibrinogen, globulin;
komponen zat kebal
• AIR 91%,PROTEIN
8%,MINERAL 0,9%
• Zat sisa
• Gas
• Cara kerja zat antibodi :
• Aglutinin/menggum-
palkan
• Presipitin/mengendap-
kan
• Lisin/ menguraikan
• Antitoksin/menetralkan
25. Sel darah merah
• Cakram,bikonkaf
• 5 juta sel/mm3
• Kuning pucat
• Pembungkus luar=stroma
• Ada Hb
• Pada wanita Fe >
dikeluarkan waktu
haid,melahirkan
• Dibentuk disumsum
tulang,usia 115 hari
dihancurkan di limpa dan
hati
26. Haemoglobin
• Tersusun atas Fe,globin dan hemin
• Hb < 40% harus transfusi
• Hb normal 15 gr/100ml darah=100%
• Anemia parah 5gr/100ml < 30%,napas
pendek
27. Sternal puncture test=uji tusuk tulang dada tujuan untuk mengetahui
terjadinya pembentukan sel darah merah di sumsum
30. Cell Type
Blood Conc. Basic Function Major Features Lifespan
Red Cell = Erythrocyte
4.2jt-6.2jt/mm3
5x106
/µl,
45% of blood vol.
O2
and CO2
transport biconcave,
no nucleus or
organelles,
stain pink w. eosin,
7.5µm diam.
120 days
Platelet = Thrombocyte
250000-
400000/mm3
3x105
/µl clotting small cell fragments,
granules store
mediators of
clotting,
2-3µm diam.
10 days
White Cells =
Leukocytes 5000-
9000/mm3
granulosit
75%,agranulosit 25
%.perbandingan
dengan sel darah
merah 1:600
Granulocytes:
Neutrophil
= PMN = Poly
60%-70%
6,000/µl phagocytize bacteria,
secrete inflammation
mediators
multilobed nucleus,
azurophil granules
(red/purple),
pink specific
granules
(hardly visible)
12-15µm diam,fagosit.
< 1 day in blood,
1-2 days in tissues
Eosinophil
2%-4%
200/µl attack parasites bilobed nucleus,
many large
brick red
specific granules,
crystal inclusions,
12-15µm diam,fagosit
< 1 day in blood,
weeks in tissues
31. Basophil
0,5%-1%
50/µl cause rapid increases in
blood vessel
permeability,
immediate
hypersensitivity,fagosit
irregularly lobed
nucleus,
obscured by large
deeply basophilic
specific granules,
12-15µm diam.
Agranulocytes:
Lymphocyte
20%-25%
2,000/µl B cells:
differentiate into plasma
cells and secrete
specifc
antibodies
T cells:
recognize cell
associated antigens
and lyse foreign
or virus infected cells,
regulate other immune
cells
round dark
blue nucleus,
thin rim of
gray/blue
cytoplasm,
7-9µm diam.
Monocyte
3%-8%
400/µl become tissue
macrophages which
scavenge debris,
present antigen to
lymphocytes,bergerak
bebas
oval to kidney
nucleus
eccentrically
located,
chromatin more
lacy than in
lymphocytes, gray-blue
cytoplasm,
12-17µm diam.
35. Golongan rhesus
• Berdasarkan
ada/tidaknya
aglutinogen rhesus :
• Rhesus + : (rhesus
positif)
• Rhesus – : (rhesus
negatif)
• Penyakit :
Erytroblastocyst
foetalis, sel darah merah
bayi binasa oleh aglutinin
ibu rhesus_macaque
36. Fungsi golongan darah
• Transfusi darah
• Penyelidikan tindak kriminal
• Transfusi dilakukan bila………
• Kecelakaan/luka parah
• Tubuh t erbakar
• Penyakit kronis
• Kehilangan banyak darah
• Kekurangan darah akut
37. Penyimpanan darah
• Hindari permukaan kasar
• Simpan pada suhu 2-4 derajat celcius
• Menambah cairan dikumarol/heparin
• Menambah Natrium sitrat 2,5 %
40. DONOR DARAH
• HINDARI PERMUKAAN TAJAM
• TEMPAT DINGIN
• LARUTAN NA SITRAT
• KECELAKAAN, TERBAKAR, KELUAR
BANYAK DARAH-- SAAT OPERASI
• KEKURANGAN DARAH
• PENYAKIT KRONIS/MENAHUN
• 300-1000 cc darah
42. DINDING–RUANG JANTUNG
• Perikardium, berlapis
dua ada cairan limfa,
fungsi menahan gesekan
• Miokardium, otot tidak
sadar, otot bilik lebih
tebal dari serambi, otot
bilik kiri lebih tebal dari
bilik kanan
• Endokardium, selaput
membatasi ruang jantung
• Ruang jantung;
• Dua atrium
• Dua ventrikel
• Klep Jantung:
• Valvula trikuspidalis
• Valvula bikuspidalis
• Valvula semilunaris
46. SARAF JANTUNG
• Dikendalikan oleh saraf
otonom
• Simpul saraf :
• Keith-Flack/Nodus Sino
aurikularis, ada pada dinding
serambi di antara vena yang
masuk ke serambi kanan
• Tawara/nodus
atrioventrikularis, ada pada
sekat antara serambi-bilik
• Berkas His, kelanjutan simpul
tawara, ada pada sekat antara
bilik bercabang ke dinding
ventrikel
47. • STEP 1. The Sinoatrial
Node (SA node), the
natural pacemaker of
the heart, generates an
electrical signal.
• STEP 2. The electrical signal
follows natural electrical
pathways, through both
atrial chambers, the upper
chambers of the heart. The
electricity flowing through
those muscles, cause the
atrial chambers to contract,
which pushes blood into the
ventricle chambers, the
lower chambers of the heart.
48. • STEP 3. The electrical signal
reaches the AV node (the
hearts electrical regulator).
There, the signal pauses to
give the ventricles time to fill
with blood
• 4. After the AV nodes delay
time, the electrical signal
spreads through the
ventricle chambers, the
lower chambers of the heart.
57. Perbedaan arteri dan vena
arteri vena
Dinding Tebal elastis Tipis kurang
elastis
Arah aliran Meninggalkan
jantung
Menuju jantung
Tekanan Kuat memancar Lemah menetes
Darah
didalamnya
Banyak O2,
kec….
Kurang O2,
kec….
Letak Lebih dalam Dekat
permukaan
klep Hanya satu banyak
62. PEREDARAN DARAH FETUS
• Janin belum bernafas dengan paru-paru
• Kebutuhan oksigen dipenuhi oleh ibu melalui
pembuluh darah ari-ari/plasenta atau tali pusat
• Darah dari jantung janin(serambi kanan), tidak
ke bilik kanan tetapi ke serambi kiri melalui
Foramen Ovale. Selanjutnya ke plasenta
melalui arteria umbilikalis, setelah menyerap
oksige dari plasenta kembali ke janin melalui
vena umbilikalis
• Darah dari nadi paru berjalan melalui duktus
arteria
71. Sistem Limfatik
suatu sistem kelenjar getah bening (KGB) yang penting
dan menyebar ke seluruh jaringan pembuluh kelenjar
tubuh
mengangkut protein dan zat – zat berpartikel
salah satu jalan untuk penyerapan nutrien
bertanggung jawab atas absorpsi lemak
72. Cairan Limfe
berasal dari cairan jaringan yang mengalir ke dalam
sistem limfatik
mengandung leukosit
mengandung lemak
Pembuluh Limfatik
Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyainya
Pembuluh limfatik di usus disebut pembuluh kil
73. Pembuluh limfe ada 2
-Pembuluh limfe kiri
menerima cairan limfe dari bagian kiri kepala,
leher, dada, dan lengan kiri bagian atas
Bermuara ke vena bagian bawah tulang selangka
kiri
-Pembuluh limfe kanan
menerima cairan limfe dari bagian lain
Bermuara ke vena bagian bawah tulang selangka
kanan
74. Kapiler Limfatik
Merupakan struktur yang khusus
Kira-kira 1/10 dari cairan yang disaring dari kapiler arteri
hingga diabsorpsi kembali ke ujung vena kapiler darah itu
memasuki kapiler limfatik dan kembali ke darah melalui
sistem limfatik
Kelenjar Limfe
Kumpulan jaringan limfe yang terbungkus dalam suatu kapsula
jaringan ikat
Terdapat di sepanjang pembuluh limfe tubuh
Berfungsi sebagai tempat memproduksi dan akumulasi limfosit
75. Organ-organ limfe:
Limpa
Organ limfe terbesar
Merupakan saringan sistem pembuluh darah
Berfungsi dalam pembentukan leukosit dan antibodi, menyaring zat asing
dalam aliran darah, menyediakan kembali zat besi yang terkandung dalam
hemoglobin, dan tempat cadangan eritrosit
Tonsil
Terbenam dalam selaput pelapis tenggorokan
Mensekresikan kelenjar yang mengandung limfosit, sisa-sisa buangan, dan
mikroorganisme; berfungsi dalam pembentukan limfosit
Timus
Tersusun atas sel-sel epitel yang menyerupai limfosit
Memproduksi hormon untuk merangsang produksi limfosit dalam organ limfe
85. thalassemia
• Darah merah kecil-kecil
lonjong
• Jumlah lebih banyak dari
normal
• Afinitas terhadap oksigen
kurang
• TH mayor= anemia
parah,kematian waktu
bayi
• TH minor= anemia tak
parah
86. polycythemia
• Polycythemia vera is an
abnormal increase in
blood cells (primarily red
blood cells) resulting from
excess production by the
bone marrow
• overproduction of all
three blood cell lines:
white blood cells, red
blood cells, and platelets .
87.
88.
89.
90.
91.
92. • 1. vena subclàvia dreta / vena
subclavia derecha 2. gran vas
limfàtic / gran vaso linfático 3.
vena subclàvia esquerra /
vena subclavia izquierda 4.
canal limfàtic toràcic / canal
linfático torácico 5. cisterna de
Pecquet / cisterna de Pecquet
6. vas quilífer / vaso quilífero 7.
intestí / intestino 8. gangli
limfàtic / ganglio linfático