Sistem Informasi Pertanahan di Australia menggunakan pendekatan tiga tingkat pemerintahan, yaitu pemerintah persemakmuran, daerah, dan lokal. Negara mengakui kesetaraan data tekstual dan spasial dalam sistem berbasis persil ini. Australia telah membangun administrasi SIP yang sukses dan memiliki pengalaman panjang dalam membangun sistem operasional SIP.
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisSally Indah N
Pada laporan ini, diambil contoh fasilitas berupa kantor pos yang tersebar di seluruh bagian Kota Semarang. Dari data tersebut, maka dilakukan Network Analysis dengan bantuan software ArcGIS versi 9.3. Analisis ini menghasilkan peta rute perjalanan, peta rute ke fasilitas kantor pos terdekat, peta service area kantor pos, dan peta Matrix OD.
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Lampiran IX - Keterkaitan Substansi RTRW Kabupaten/Kota dan RDTR
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisSally Indah N
Pada laporan ini, diambil contoh fasilitas berupa kantor pos yang tersebar di seluruh bagian Kota Semarang. Dari data tersebut, maka dilakukan Network Analysis dengan bantuan software ArcGIS versi 9.3. Analisis ini menghasilkan peta rute perjalanan, peta rute ke fasilitas kantor pos terdekat, peta service area kantor pos, dan peta Matrix OD.
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Lampiran IX - Keterkaitan Substansi RTRW Kabupaten/Kota dan RDTR
Berdasarkan Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan
strategi nasional pengembangan e-government menginstruksikan kepada seluruh
pemimpin pemerintahan baik pusat dan daerah untuk menyusun rencana tindak
pengembangan e-government dan pelaksanaannya melalui koordinasi dengan
kementerian komunikasi dan informasi. Pada tahun 2002, Kementerian KOMINFO telah
menyusun kerangka konseptual Sistem Informasi Nasional (SISFONAS). SISFONAS ini
dapat digunakan sebagai kerangka berpijak secara konseptual dalam pengembangan
sistem informasi yang terintegrasi secara nasional. Dalam kerangka SISFONAS tersebut
disebutkan bahwa keberhasilan penerapan e-government diperlukan persyaratan yaitu
dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana
tersebut meliputi penyediaan infrastruktur e-government baik yang bersifat teknis dan
non teknis, yang terdiri dari penyiapan aspek kepemimpinan, SDM, regulasi,
infrastruktur jaringan, infostruktur dan infrastruktur aplikasi.
Abstract— Rekonstruksi model tiga dimensi (3D) dapat digunakan untuk tujuan navigasi, dan aplikasi virtual reality. Namun, saat ini model 3D juga digunakan sebagai upaya untuk mitigasi bencana seperti perencanaan evakuasi kebakaran dan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk 3D model bangunan menggunakan gambar panorama 720 derajat. Penilaian akurasi menggunakan akurasi aerial triangulasi, akurasi digitasi sudut dan juga mengambil data terrestrial laser scanning (TLS) untuk membandingkan dan mengukur ground control points (GCPs) menggunakan total station untuk analisa akurasi. Kamera Spherical Garmin VIRB 360 digunakan untuk mengambil video pada 30 fps dengan ukuran gambar 3840 x 2178. Video yang sudah didapatkan akan di ekstrak ke dalam bentuk gambar statis yang berurutan dengan interval 1.23 detik. Gambar panorama yang sudah terbentuk diolah menggunakan Agisoft Photoscan Pro untuk pemodelan 3D. Penilaian akurasi posisi menggunakan GCPs didalam Photoscan Pro. Hasil dense point cloud akan di bandingkan dengan data TLS didalam software CloudCompare. Hasil penelitian yang pertama adalah akurasi posisi 3D (RMSE) setelah SfM adalah 18.9 cm, selain itu perbedaan jarak 3D antara dense point cloud yang dihasilkan dengan data TLS adalah 3.47 cm. Model rekonstruksi bangunan didapatkan menggunakan point cloud dengan memproses didalam Autodesk Revit sehingga dapat digunakan sebagai upaya untuk perencanaan mitigasi bencana.
Kata Kunci—3D Model Rekonstruksi, Gambar Panorama, Fotogrammetri Jarak Dekat.
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
Sistem Informasi Pertanahan di Australia
1. SISTEM INFORMASI PERTANAHAN DI
AUSTRALIA
(LAND INFORMATION SYSTEM IN AUSTRALIA)
Disusun Oleh:
Muhammad Irsyadi Firdaus
NRP. 3512100015
2. PENDAHULUAN
Alasan untuk reformasi SIP sangat banyak dan beragam, meliputi:
Semakin banyak persyaratan administrasi pertanahan dan kinerja
lembaga pemerintah lebih efektif, efisien dan akuntabel.
Tren untuk merasionalisasi pengaturan kadaster yang ada untuk
lebih memenuhi kebutuhan sistem informasi pertanahan yang
modern.
Dampak perkembangan teknologi yang canggih pada koleksi,
penyimpanan, manipulasi dan tampilan digital, spasial, dan data
yang terkait pertanahan.
Meningkatnya kesadaran masyarakat dan pemerintah secara umum,
yang mengharuskan Data tentang pertanahan untuk lebih lengkap
dan up to date.
3. KEGIATAN SIP DI AUSTRALIA
Pemerintah Persemakmuran
Pada tahun 1983 didirikan Commonwealth Inter-Departmental Steering
Committee
National Co-ordination Committee on Land Information didirikan pada
tahun 1984
Survey Office Australia didirikan pada tahun 1985.
Pemerintah Negara
Kegiatan utama SIP di tingkat negara adalah:
Membangun persediaan LENGKAP bidang tanah, setiap persil yang
diidentifikasi oleh pengenal unik;
Membangun data grafis dasar atau kadaster digital Data dasar (DCDB)
untuk basis data tekstual dari persil;
4. Meningkatkan conveyancing / pendaftaran tanah dan pemetaan kadaster
untuk memperbarui data persil;
Menetapkan kebijakan terpusat dan unit pengambilan keputusan untuk
mengarahkan perkembangan SIP;
Standar pengembangan untuk pertukaran tekstual dan data spasial, dan
nomenklatur;
Memahami sistem yang ada dan mengukur pengguna kebutuhan;
Menyiapkan direktori informasi pertanahan.
Pemerintah Lokal
Ada kesadaran yang cukup dan aktivitas mengenai perkembangan SIP di
tingkat pemerintah lokal. Hal ini menjadi semakin diakui bahwa
pemerintah daerah merupakan salah satu daerah pertumbuhan utama
untuk aplikasi SIP
5. Di Australia ada lebih dari 30 organisasi pemerintah daerah yang
berkomitmen untuk pengembangan SIP. Secara umum organisasi ini
mengelola sampai 100.000 persil dengan populasi sampai 500.000
orang.
Utility Authorities
Utility Authorities telah memimpin dalam menerapkan teknologi
terbaru dalam mengembangkan facility information systems (FIS)
di Australia.
Organisasi ini yang memiliki pendanaan mandiri dan lebih
otonom dari pemerintah daerah atau negara, sehingga organisasi
ini memiliki lebih banyak akses pendanaan, Dua contoh dari
otoritas/organisasi tersebut seperti Sydney Water Board dan the
Melbourne Metropolitan Board of Works.
6. TREN DAN PENGATURAN
ADMINISTRASI PADA SISTEM
INFORMASI PERTANAHAN
Secara keseluruhan koordinasi kegiatan SIP di Australia berada di
negara Australia.
Pemerintah persemakmuran memang memiliki peran koordinatif
sampai batas tertentu meskipun upaya diarahkan pada data terkait
pertanahan.
Pemerintah daerah dan utilitas pada umumnya berwenang untuk
pelaksanaan teknis dari Pemerintah negara bagian masing-masing
meskipun mereka hampir otonom dalam batasan mandat legislatif .
7.
8. Dari pandangan kelembagaan dan administrasi, dua tren telah terbentuk di
Australia selama dekade terakhir. Kekhawatiran pertama sentralisasi
administrasi pertanahan dan kekhawatiran kedua pembentukan struktur
administrasi SIP.
Negara bagian Victoria, sistem berbasis persil sekarang digabungkan ke
Departemen Properti dan Jasa. Departemen ini meliputi:
LANDATA (the Victorian LIS unit)
Division of Survey and Mapping
Titles Office
Valuer General's Office
Government Computing Service
Sistem yang berbasis sumber daya alam semua digabungkan ke dalam
Departemen Konservasi, Hutan dan Lahan.
9. Di Australia Selatan, Departemen pertanahan digabungkan ke dalam kantor
Panitera Jenderal, Surveyor Jenderal (termasuk fungsi pemetaan Negara) dan
Penilai Jenderal. Hal ini juga termasuk Divisi Operasi Tanah yang bertanggung
jawab untuk semua manajemen pertanahan, dan Satuan informasi pertanahan
yang memiliki peran mengawasi semua Pembangunan SIP di Negara.
Contoh lain dari Tren ini adalah NSW (New South Wales) di mana Departemen
pertanahan (dalam Kementerian Sumber Daya Alam) meliputi:
Land Titles Office
Crown Lands Office
Central Mapping Authority
Western Lands Commission
State Land Information Council
10. SISTEM INTEGRASI BERBASIS
PERSIL DAN SUMBER DAYA / DATA
LINGKUNGAN
Integrasi ini adalah dasar dari banyak diskusi tentang peran dan bentuk SIP dan
GIS. Dalam diskusi tersebut harus menyadari bahwa secara dalam kedua sistem
memiliki data yang cukup berbeda.
Data berbasis persil (SIP)
Biasanya memiliki skala yang besar
Data poligon didefinisikan oleh vektor diskrit
Poligon dinamis dan memerlukan tingkat akurasi dan integrasi yang sangat
tinggi
Pemeliharaan database polygon yang sebagian besar dilakukan oleh lembaga
administrasi sangat dikontrol oleh perundang-undangan.
Sumber daya /Lingkungan / data sosial ekonomi (GIS)
Biasanya memiliki skala kecil
Data sering berbentuk sel-grid
11. Batas-batas set data biasanya statistik
Batas-batas set data biasanya tidak dinamis
Integrasi data yang tinggi biasanya tidak diperlukan
Biasanya penggabungan sistem kurang terstruktur untuk data
pemeliharaan.
Konsep keseluruhan SIP terdiri dari empat basis data primer, basis data
primer ini adalah:
Hukum / fiskal
Geografis
Lingkungan
Sosial-ekonomi.
12. Ini "Pendekatan nodal" (di Australia
Selatan) sebagai keseimbangan yang
efektif dari terpusat / konsep
desentralisasi dan paling praktis dan
biaya metode yang efektif untuk
mencapai sistem yang terpadu".
(Departemen Australia Selatan Lands,
1985)
15. KESIMPULAN
Konsep SIP telah ada pada tiga tingkat pemerintah di Australia, yaitu
pemerintah persemakmuran, pemerintah daerah, lokal.
Negara mengakui kesetaraan tekstual dan komponen spasial dalam
sistem tersebut.
Sistem informasi pertanahan Australia yang didominasi Berdasarkan
persil. Dalam banyak kasus terkait tanah, Australia masiih
menggunakan "hukum" sistem persil.
Australia telah membuat banyak prestasi di bidang SIP, khususnya
mengenai Pembentukan sukses administrasi SIP / struktur koperasi.
Australia telah memiliki banyak pengalaman selama dekade terakhir
dalam membangun sistem operasional SIP