Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, dan paru-paru. Ginjal menyaring darah dan mengeluarkan limbah berupa urea, amonia, dan air melalui urine. Kulit berperan sebagai alat pengeluaran keringat dan dapat mengatur suhu tubuh. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sebagai hasil metabolisme tubuh.
MEKANISME PENGELUARAN KERINGAT
Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.
Tugas biologi ini membahas tentang sistem ekskresi manusia, terutama ginjal dan kulit. Ginjal berfungsi mengeluarkan air, amonia dan zat warna empedu. Ginjal terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal dan rongga ginjal. Sedangkan kulit terdiri atas 3 lapisan yaitu kulit ari, kulit jangat dan jaringan ikat bawah kulit. Kulit berfungsi mengeluarkan air dan garam-garam.
Sistem ekskresi pada kulit manusia terdiri dari kelenjar keringat, pori-pori, dan lapisan epidermis dan dermis. Kulit berperan sebagai alat ekskresi, pelindung tubuh, tempat indra peraba, dan pengatur suhu tubuh. Proses ekskresi keringat dikontrol oleh hipotalamus dan terjadi melalui kelenjar keringat, pembuluh darah, dan pori-pori.
Dokumen tersebut membahas tentang empat organ ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru mengeluarkan CO2 dan uap air, sedangkan hati mengeluarkan urea dan amonia.
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, dan paru-paru. Ginjal menyaring darah dan mengeluarkan limbah berupa urea, amonia, dan air melalui urine. Kulit berperan sebagai alat pengeluaran keringat dan dapat mengatur suhu tubuh. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sebagai hasil metabolisme tubuh.
MEKANISME PENGELUARAN KERINGAT
Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.
Tugas biologi ini membahas tentang sistem ekskresi manusia, terutama ginjal dan kulit. Ginjal berfungsi mengeluarkan air, amonia dan zat warna empedu. Ginjal terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal dan rongga ginjal. Sedangkan kulit terdiri atas 3 lapisan yaitu kulit ari, kulit jangat dan jaringan ikat bawah kulit. Kulit berfungsi mengeluarkan air dan garam-garam.
Sistem ekskresi pada kulit manusia terdiri dari kelenjar keringat, pori-pori, dan lapisan epidermis dan dermis. Kulit berperan sebagai alat ekskresi, pelindung tubuh, tempat indra peraba, dan pengatur suhu tubuh. Proses ekskresi keringat dikontrol oleh hipotalamus dan terjadi melalui kelenjar keringat, pembuluh darah, dan pori-pori.
Dokumen tersebut membahas tentang empat organ ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru mengeluarkan CO2 dan uap air, sedangkan hati mengeluarkan urea dan amonia.
Organ utama sistem ekskresi tubuh meliputi paru-paru, hati, kulit, dan ginjal. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air, hati membuang sisa metabolisme melalui empedu, kulit mengeluarkan keringat dan minyak melalui pori-pori, sedangkan ginjal membentuk urine untuk mengeluarkan sisa-sisa lainnya seperti urea dan air melalui proses filtrasi dan reabsorpsi.
Biologi kelas ix sistem eksresi pada manusiaSofyan Saori
Teks tersebut membahas sistem ekskresi pada manusia yang melibatkan empat alat ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal berfungsi menyaring darah dan membentuk urine untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme seperti urea. Kulit mengeluarkan keringat untuk mengeluarkan air dan garam mineral. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Hati menghasilkan empedu untuk men
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh melalui urine, empedu, keringat, dan karbondioksida. Gangguan umum pada sistem ekskresi antara lain batu ginjal, radang ginjal, gagal ginjal, biduran, dan asma.
Ginjal berfungsi sebagai sistem ekskresi utama yang menyaring zat-zat dan hasil metabolisme dari darah menjadi urine. Kulit juga berperan sebagai alat ekskresi melalui keringat yang mengeluarkan air, garam, dan urea. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air hasil pernafasan.
1. Sistem ekskresi pada manusia dan hewan meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan limbah metabolisme.
2. Pada hewan invertebrata, sistem ekskresi beragam sesuai jenisnya, seperti sel api, pembuluh Malpighi, dan metanefridium.
3. Sistem ekskresi vertebrata utamanya menggunakan ginjal yang berkembang dari nefros embrio seperti pronefros, mesone
Kulit adalah organ terbesar yang melindungi tubuh dan mengatur suhu tubuh. Kulit terdiri dari epidermis, dermis, dan hipodermis, serta mengandung kelenjar keringat dan sebaseus. Kulit berperan dalam ekskresi, termoregulasi, metabolisme vitamin D, dan menerima stimulus lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, terutama kulit, paru-paru, ginjal, dan hati sebagai organ pengeluaran limbah tubuh. Juga dibahas berbagai gangguan sistem ekskresi seperti anuria, glikosuria, albuminaria, hematuria, dan lainnya.
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme dari tubuh melalui organ-organ seperti ginjal (urine), kulit (keringat), hati (empedu dan urea), dan paru-paru (CO2). Ginjal berfungsi menyaring zat sisa dari darah menjadi urine melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Kulit berperan sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan keringat, sementara hati dan paru-paru mengeluarkan emp
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, terutama mengenai ginjal. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine yang mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea dan air. Proses pembentukan urine melalui tahapan filtrasai, reabsorpsi, dan augmentasi di dalam nefron. Gangguan pada ginjal dapat berupa batu ginjal, diabetes melitus, gagal ginjal, dan lainnya.
Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari hati, paru-paru, ginjal, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea, karbon dioksida, dan keringat. Ginjal berperan sebagai alat ekskresi utama yang memfiltrasi darah dan menghasilkan urine untuk mengeluarkan zat-zat beracun seperti urea dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit yang berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme. Ginjal berperan dalam pengeluaran urea, asam urat, dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Hati membantu menetralisir racun dan mengubah vitamin D menjadi aktif. Paru-paru dan kulit ikut membantu mengeluarkan CO2 dan zat buangan lain
Sistem integumen terdiri atas kulit, rambut, dan kelenjar yang melindungi tubuh, mencegah dehidrasi, mensintesis vitamin D, dan mengatur suhu tubuh. Kulit terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis, masing-masing memiliki fungsi penting seperti perlindungan, ekskresi, dan pengaturan suhu. Kelenjar keringat dan sebum dalam dermis membantu menjaga homeostasis tubuh.
Organ utama sistem ekskresi tubuh meliputi paru-paru, hati, kulit, dan ginjal. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air, hati membuang sisa metabolisme melalui empedu, kulit mengeluarkan keringat dan minyak melalui pori-pori, sedangkan ginjal membentuk urine untuk mengeluarkan sisa-sisa lainnya seperti urea dan air melalui proses filtrasi dan reabsorpsi.
Biologi kelas ix sistem eksresi pada manusiaSofyan Saori
Teks tersebut membahas sistem ekskresi pada manusia yang melibatkan empat alat ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal berfungsi menyaring darah dan membentuk urine untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme seperti urea. Kulit mengeluarkan keringat untuk mengeluarkan air dan garam mineral. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Hati menghasilkan empedu untuk men
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh melalui urine, empedu, keringat, dan karbondioksida. Gangguan umum pada sistem ekskresi antara lain batu ginjal, radang ginjal, gagal ginjal, biduran, dan asma.
Ginjal berfungsi sebagai sistem ekskresi utama yang menyaring zat-zat dan hasil metabolisme dari darah menjadi urine. Kulit juga berperan sebagai alat ekskresi melalui keringat yang mengeluarkan air, garam, dan urea. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air hasil pernafasan.
1. Sistem ekskresi pada manusia dan hewan meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan limbah metabolisme.
2. Pada hewan invertebrata, sistem ekskresi beragam sesuai jenisnya, seperti sel api, pembuluh Malpighi, dan metanefridium.
3. Sistem ekskresi vertebrata utamanya menggunakan ginjal yang berkembang dari nefros embrio seperti pronefros, mesone
Kulit adalah organ terbesar yang melindungi tubuh dan mengatur suhu tubuh. Kulit terdiri dari epidermis, dermis, dan hipodermis, serta mengandung kelenjar keringat dan sebaseus. Kulit berperan dalam ekskresi, termoregulasi, metabolisme vitamin D, dan menerima stimulus lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, terutama kulit, paru-paru, ginjal, dan hati sebagai organ pengeluaran limbah tubuh. Juga dibahas berbagai gangguan sistem ekskresi seperti anuria, glikosuria, albuminaria, hematuria, dan lainnya.
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme dari tubuh melalui organ-organ seperti ginjal (urine), kulit (keringat), hati (empedu dan urea), dan paru-paru (CO2). Ginjal berfungsi menyaring zat sisa dari darah menjadi urine melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Kulit berperan sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan keringat, sementara hati dan paru-paru mengeluarkan emp
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, terutama mengenai ginjal. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine yang mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea dan air. Proses pembentukan urine melalui tahapan filtrasai, reabsorpsi, dan augmentasi di dalam nefron. Gangguan pada ginjal dapat berupa batu ginjal, diabetes melitus, gagal ginjal, dan lainnya.
Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari hati, paru-paru, ginjal, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea, karbon dioksida, dan keringat. Ginjal berperan sebagai alat ekskresi utama yang memfiltrasi darah dan menghasilkan urine untuk mengeluarkan zat-zat beracun seperti urea dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit yang berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme. Ginjal berperan dalam pengeluaran urea, asam urat, dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Hati membantu menetralisir racun dan mengubah vitamin D menjadi aktif. Paru-paru dan kulit ikut membantu mengeluarkan CO2 dan zat buangan lain
Sistem integumen terdiri atas kulit, rambut, dan kelenjar yang melindungi tubuh, mencegah dehidrasi, mensintesis vitamin D, dan mengatur suhu tubuh. Kulit terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis, masing-masing memiliki fungsi penting seperti perlindungan, ekskresi, dan pengaturan suhu. Kelenjar keringat dan sebum dalam dermis membantu menjaga homeostasis tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, yang meliputi organ-organ seperti ginjal, kulit, paru-paru, dan hati yang berperan mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari tubuh. Dibahas pula proses dan faktor yang mempengaruhi produksi urine serta penyakit yang berhubungan dengan organ-organ tersebut.
Teks tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada berbagai hewan. Secara singkat, sistem ekskresi pada invertebrata beragam mulai dari vakuola kontraktil pada protozoa, sel api pada platelminta, hingga nefridium pada cacing tanah dan annelida. Sementara itu, sistem ekskresi vertebrata meliputi ginjal pada ikan dan paru-paru sebagai alat ekskresi gas karbon dioksida.
Sistem ekskresi manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh. Ginjal berperan penting dalam membentuk urine dengan proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi tubulus.
Organ-organ ekskresi manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Ginjal berfungsi menyaring zat-zat sisa dari darah dan menghasilkan urin, hati mengeluarkan urea dan amonia, sedangkan paru-paru dan kulit mengeluarkan CO2, H2O, dan keringat.
Dokumen tersebut membahas sistem ekskresi pada manusia dan ikan. Pada manusia, organ ekskresi utama adalah ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Sedangkan pada ikan, organ ekskresi berupa sepasang ginjal opistonefros. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai gangguan pada sistem ekskresi manusia seperti batu ginjal, radang ginjal, dan hepatitis.
Echinodermata adalah kelompok hewan laut berkulit duri yang hidup di berbagai kedalaman laut. Mereka memiliki tubuh berbentuk bintang, bulat, pipih, atau memanjang dengan sistem ambulakral untuk pergerakan dan pernapasan. Terdapat lima kelas Echinodermata yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Crinoidea, dan Holothuroidea.
Sindrom Stevens Johnson (SSJ) adalah penyakit kulit dan mukosa yang berbahaya yang dapat menyebabkan kematian, dimana sel-sel kulit akan mengelupas dan memisahkan diri dari lapisan kulit dalam, menyebabkan gejala seperti bercak merah, pendarahan, dan luka bakar. SSJ sering dipicu oleh reaksi alergi berlebihan terhadap obat-obatan tertentu seperti penisilin atau parasetamol.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
4. ⦁ Kelenjar terbesar yang terletak di dalam rongga
perut sebelah kanan, lebih tepatnya di atas
lambung dan di bawah diafragma
⦁ Fungsi : alat ekskresi, karena membantu fungsi
ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa
yang bersifat racun (detoksifikasi) dan
menghasilkan ammonia, urea, serta asam urat
yang diekskresikan ke dalam urine
⦁ Beratnya sekitar 1,5 – 2,0 Kg
4
5. ⦁ Terdiri atas dua lobus besar yang dibatasi
oleh jaringan ikat ligament falsiformis, yaitu
lobus kanan yang terbagi menjadi 3 lobus
lebih kecil, dan kiri.
⦁ Dibungkus oleh jaringan ikat padat yaitu
kapsula hepatika
5
6. ⦁ Setiap lobus terdiri atas sejumlah lobulus (unit
hepar) yang berbentuk poligonal (limas
segilima atau segienam), dipisahkan kapsula
hepatika yang disebut kapsula glison
⦁ 80% volume hati tersusun dari sel sel
parenkimal (hepatosit). Sisanya merupakan
sel-sel nonparenkim(sekitar 6,5%), sel
intrahepatik (sel oval), hepatosit duktular, dan
sel-sel imun (sel-sel kekebalan tubuh)
6
8. EMPEDU
⦁ Cairan berwana hijau, terasa pahit, berjumlah sekitar
0,5 liter setiap hari, serta berasal dari perombakan
hemogoblin sel-sel darah merah yang sudah tua
yang disimpan di dalam kantong empedu atau
disekresikan ke duodenum
⦁ Sekresi berfungsi untuk membantu percernaan lemak
dengan cara mengemulsikan lemak, mengaktifkan
lipase, membantu absorpsi lemak diusus dan
mengubah zat yang tidak dapat larut di dalam air
menjadi larut
8
9. ⦁ Mengandung kolestrol, garam empedu, lesitin, serta
pigmen bilirubin dan biliverdun yang berwana hijau
kebiruan.
⦁ Pigmen tersebut akan mengalami oksidasi menjadi
urobilin yang menyebabkan warna feses dan urine
menjadi kekuningan.
⦁ Apabila saluran empedu ke usus halus tersumbat
oleh batu empedu, warna fases menjadi putih
keabuan.
⦁ Namun, apabila saluran empedu di hati tersumbat,
zat empedu akan masuk ke peredaran darah
sehingga kulit penderita menjadi kekuningan
9
10. ⦁ Hormon glikoprotein yang mengendalikan
produksi keping darah oleh sumsum
tulang belakang.
10
TROMBOPOIETIN
ALBUMIN
⦁ Merupakan komponen plasma darah.
11. ⦁ Hormon yang akan diaktifkan oleh enzim
renin ginjal dan baperan dalam peningkatan
tekanan darah
11
ANGIOTENSINOGEN
ENZIM ARGINASE
⦁ Berperan mengubah arginin menjadi ornitin
dan urea
14. ⦁ Menyimpan glikogen, lemak zat besi, zat
tembaga, serta vitamin A, D, dan B12
⦁ Mengaktifkan vitamin D, yang dilakukan
bersama-sama dengan ginjal
⦁ Figosit bakteri yang dilakukan oleh makrofag sel
Kupffer
⦁ Degradasi hormon insulin dan beberapa beberapa
hormon lainnya
⦁ Degradasi amonia menjadi urea
14
17. ⦁ Merupakan organ ekskresi, karena
mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO₂
dan H₂O yang berbentuk uap air
⦁ CO₂ dan H₂O dihasilkan dari proses
katabolisme respirasi intraseluler yang terjadi
secara aerob (memerlukan O₂) di dalam
mitokondria, untuk menghasilkan energi
berupa ATP (adenosin trifosfat)
17
18. ⦁ Respirasi intraseluler menggunakan
senyawa kompleks berupa karbohidrat,
protein, atau lemak
⦁ Zat sisa CO₂ dan H₂O dari sel- sel
jaringan diangkut oleh darah menuju
jantung, paru-paru, selanjutnya melalui
saluran pernapasan di buang keluar tubuh
18
22. ⦁ Ekskresi
Mengeluarkan lemak dan keringat yang
mengandung air, garam, urea, serta ion-
ion, seperti 𝑁𝑎+
⦁ Perlindungan
Melindungi tubuh dari mikroorganisme, radiasi
sinar matahari, iritasi kimia, dan gangguan
mekanik
⦁ Pengaturan Suhu Badan
Oleh kelenjar keringat dan pembuluh darah
22
23. ⦁ Metabolisme
Menyintesis vitamin D dengan bantuan sinar
matahari dan menyimpan lemak sebagai
sumber energi cadangan
⦁ Komunikasi
Penerimaan stimulus lingkungan oleh
reseptor kulit, misalnya perubahan suhu,
sentuhan, dan tekanan, dan merupakan
media ekspresi wajah yang penting untuk
komunikasi
23
24. 24
DiagramKulit
Kulit Tebal (Tidak Berambut) Kulit Tipis (Berambut)
Epidermis
Dermis
Subkutan/
hipodermis
Pleksus arterio
venosus permukaan
Papila kulit
Retikular kulit
Meissner’s corpuscle
Saluran keringat
Lemak subkutan
Pleksus arteriovenosus
dalam
Serat saraf kulit
Kelenjar keringat ekrin
Pacinian corpuscle
Batang rambut
Bukaan saluran keringat
Papila kulit
Otot arektor pili
Kelenjar sebaseus
Folikel rambut
Saluran keringat ekrin
Kelenjar keringat ekrin
26. EPIDERMIS
⦁ Bagian terluar kulit yang tersusun dari sel
epitel pipih (skuamosa) berlapis banyak
dengan susunan yang sangat rapat
⦁ Mengalami keratinasi
Keratin adalah protein keras, antiair,
fungsinya melindungi permukaan kulit
⦁ Tidak memiliki pembuluh darah
⦁ Sangat tebal di telapak kaki dan tangan
26
27. LAPISAN - LAPISAN
1. Stratum korneum
Lapisan paling atas
Terdiri dari 25 – 30 lapisan sisik dari
sel tidak hidup
Akan diganti oleh sel dasar setiap 15
– 30 hari
27
28. 2. Stratum korneum
Lapisan jernih dan transparan
Terdiri atas 4 – 7 lapisan sel pipih tak berinti
yang mati atau hampir mati
3. Stratum lusidum
Terdiri atas 3 – 5 lapisan sel bergranula
keratohialin yang merupakan perkusor dalam
pembentukan keratin
4. Stratum spinosum
Lapisan sel spina (tanduk)
Memiliki tonjolan penghubung intraseluler
(desmosom) 28
29. 5. Stratum basalis (germinativum)
Lapisan sel yang melekat pada jaringan ikat dari
lapisan kulit di bawahnya (dermis)
Pembelahannya cepat dan sel baru didorong ke
lapisan berikutnya
Dibawah dan di antaranya terdapat melanosit yang
menghasilkan pigmen melanin
Fungsi melanin : pewarnaan kulit dan melindungi
kulit dari bahaya radiasi sinar ultraviolet matahari
Produksi melanin meningkat jika kulit terpapar
cahaya matahari
29
31. DERMIS
⦁ Dipisahkan oleh membran dasar (lamina) yang
tersusun dari 2 lapis jaringan ikat
1. Lapisan papilar
Jaringan ikat areolar renggang dengan
fibroblas, sel mast, dan mikrofag
Papila kulit sds ysng menyerupai jari menonjol
kedalam lapisan epidermis
Mengandung banyak pembuluh darah
Reseptor sensor taktil (sentuhan)
31
32. 2. Lapisan retikuler
Tersusun dari jaringan ikat ireguler yang
rapat, kolagen, dan serat elastik
Sejalan dengan bertambahnya usia,
deteriorasi (penurunan mutu) simpul
kolagen dan serat elastik menyebabkan
pengeriputan kulit
32
33. HIPODERMIS
(SUBKUTANEUS)
⦁ Lapisan yang mengikat kulit secara
longgar dengan organ yang terdapat
di bawahnya
⦁ Banyak mengandung sel lemak,
pembuluh darah, dan ujung saraf
33
36. Ekrin
o Kelenjar keringat tubuler sederhana dan berpilin
o Tidak berhubungan dengan folikel rambut
o Tersebar meluas ke seluruh tubuh terutama
pada dahi, telapak tangan, dan kaki
o Sekresi keringatnya mengandung air yang
membantu pendinginan melalui penguapan untuk
mempertahankan suhu tubuh
36
DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI
37. Apokrin
o Kelenjar keringat besar dan bercabang
dengan penyebaran terbatas pada bagian
tertentu, misalnya aksila (ketiak),
areola, payudara, dan area genital
o Sekresi pada awalnya tidak berbau,
akan berbau apabila terkena bakteri
37
38. B. KELENJAR SEBASEUS
Mengeluarkan sebum yang biasanya
dialirkan ke folikel rambut
Sebum adalah campuran lemak, zat lilin,
minyak, dan pecahan – pecahan sel
Fungsi sebum : pelembut kulit,
bakterisida, pertahanan terhadap
evaporasi
38
40. • Panas tubuh dihasilkan dari aktivitas
metabolisme dan pergerakan otot.
• Panas dapat dikeluarkan atau
dibuang melalui paru-paru , kulit ,
atau bersama feses dan urine.
40
41. PANAS YANG DIKELUARKAN
KULIT DAPAT MELALUI
⦁ Pemancaran
Panas dilepas ke udara di sekitarnya
⦁ Pengaliran (konveksi)
Mengalirnya udara yang telah panas karena
menyentuh permukaan tubuh, kemudian digantikan
oleh udara yang lebih dingin
⦁ Konduksi
Panas dialihkan ke benda yang disentuh kulit,
misalnya pakaian
41
42. ⦁ Penguapan (evaporasi)
Panas dikeluarkan bersama keringat, kemudian
keringat menguap. Keringat yang dikeluarkan
dapat mencapai 2.000mL perhari, bergantung
pada kebutuhan tubuh dalam pengaturan suhu.
Jika suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar
keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler
melebar sehingga memudahkan proses
pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya
kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya
keringat ke permukaan kulit melalui penguapan.
42
43. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan
kulit menjadi turun. Sebaliknya, jika suhu
lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktif
dan pembuluh kapiler pada kulit menyempit,
serta darah tidak membuang air dan sisa
metabolisme.
Akibatnya, penguapan sangat berkurang dan
suhu tubuh tetap panas.
43
45. ⦁ Proses pengeluaran keringat diatur oleh
hipotalamus di otak.
⦁ Hipotalamus menghasilkan enzim bradikinin yang
berfungsi sebagai vasodilator yang memengaruhi
pelebaran pembuluh darah dan kelenjar
keringat.
⦁ Jika darah yang melalui hipotalamus melebihi
batas normal (panas), rangsangan suhu
panas tersebut diteruskan oleh saraf simpatis
ke kulit.
45
46. ⦁ Pembuluh darah berdilatasi (melebar), aliran
darah ke permukaan kulit meningkat, sehingga
terjadi konduksi panas di bagian permukaan dan
membuang panas.
⦁ Kelenjar keringat juga menjadi aktif untuk
menyerap air, garam, mineral, serta sedikit urea
dari kapiler darah yang kemudian
mengirimkannya ke permukaan kulit dalam bentuk
keringat, sehingga evaporasi (penguapan)
meningkat, dan suhu badan menurun.
46
48. ⦁ Sebaliknya, jika darah yang melalui
hipotalamus lebih rendah dari batas normal
(dingin), pembuluh darah berkonstriksi
(menyempit).
⦁ Penyempitan ini akan mengurangi aliran darah
ke permukaan kulit untuk mempertahankan
suhu tubuh dan kelenjar keringat menjadi tidak
aktif dalam pembentukan keringat.
⦁ Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu suhu lingkungan,
aktivitas tubuh, emosi, dan kondisi psikis.
48
49. ⦁ Seseorang yang bekerja keras dan terkena
pancaran sinar matahari yang sangat terik
akan mengeluarkan keringat yang banyak.
⦁ Marah menyebabkan pembuluh darah melebar
sehingga meningkatkan pengeluaran keringat.
⦁ Rasa takut akan menyempitkan pembuluh
darah sehingga wajah tampak pucat dan
pengeluaran keringat menjadi sedikit.
49