Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit yang berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme. Ginjal berperan dalam pengeluaran urea, asam urat, dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Hati membantu menetralisir racun dan mengubah vitamin D menjadi aktif. Paru-paru dan kulit ikut membantu mengeluarkan CO2 dan zat buangan lain
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, dan paru-paru. Ginjal menyaring darah dan mengeluarkan limbah berupa urea, amonia, dan air melalui urine. Kulit berperan sebagai alat pengeluaran keringat dan dapat mengatur suhu tubuh. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sebagai hasil metabolisme tubuh.
Biologi kelas ix sistem eksresi pada manusiaSofyan Saori
Teks tersebut membahas sistem ekskresi pada manusia yang melibatkan empat alat ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal berfungsi menyaring darah dan membentuk urine untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme seperti urea. Kulit mengeluarkan keringat untuk mengeluarkan air dan garam mineral. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Hati menghasilkan empedu untuk men
Sistem ekskresi pada hewan bervariasi mulai dari sel api pada planaria, nefridium pada cacing tanah, pembuluh Malpighi pada serangga, hingga ginjal pada ikan, amfibi, burung dan reptil. Semua alat ekskresi berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dari cairan tubuh melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan pengeluaran.
Organ-organ ekskresi utama pada manusia adalah ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, sementara hati menghasilkan empedu untuk mencerna makanan dan mendetoksifikasi racun. Kulit mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuh, dan paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sebagai hasil metabolisme.
Dokumen ini membahas tentang proses ekskresi pada manusia yang dilakukan oleh ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Ginjal berperan menyaring zat-zat sisa metabolisme dari darah dan membentuk urine melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Hati membentuk glikogen dan membuang racun, sementara kulit mengeluarkan keringat dan garam mineral. Paru-paru juga berperan sebagai alat ekskresi dengan mengel
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, dan paru-paru. Ginjal menyaring darah dan mengeluarkan limbah berupa urea, amonia, dan air melalui urine. Kulit berperan sebagai alat pengeluaran keringat dan dapat mengatur suhu tubuh. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sebagai hasil metabolisme tubuh.
Biologi kelas ix sistem eksresi pada manusiaSofyan Saori
Teks tersebut membahas sistem ekskresi pada manusia yang melibatkan empat alat ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal berfungsi menyaring darah dan membentuk urine untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme seperti urea. Kulit mengeluarkan keringat untuk mengeluarkan air dan garam mineral. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Hati menghasilkan empedu untuk men
Sistem ekskresi pada hewan bervariasi mulai dari sel api pada planaria, nefridium pada cacing tanah, pembuluh Malpighi pada serangga, hingga ginjal pada ikan, amfibi, burung dan reptil. Semua alat ekskresi berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dari cairan tubuh melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan pengeluaran.
Organ-organ ekskresi utama pada manusia adalah ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, sementara hati menghasilkan empedu untuk mencerna makanan dan mendetoksifikasi racun. Kulit mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuh, dan paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sebagai hasil metabolisme.
Dokumen ini membahas tentang proses ekskresi pada manusia yang dilakukan oleh ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Ginjal berperan menyaring zat-zat sisa metabolisme dari darah dan membentuk urine melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Hati membentuk glikogen dan membuang racun, sementara kulit mengeluarkan keringat dan garam mineral. Paru-paru juga berperan sebagai alat ekskresi dengan mengel
Tugas biologi ini membahas tentang sistem ekskresi manusia, terutama ginjal dan kulit. Ginjal berfungsi mengeluarkan air, amonia dan zat warna empedu. Ginjal terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal dan rongga ginjal. Sedangkan kulit terdiri atas 3 lapisan yaitu kulit ari, kulit jangat dan jaringan ikat bawah kulit. Kulit berfungsi mengeluarkan air dan garam-garam.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem eksresi pada manusia, yang mencakup organ-organ seperti ginjal, hati, paru-paru, dan kulit yang berperan dalam mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh, serta fungsi dan gangguan yang terjadi pada masing-masing organ tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, yang meliputi organ-organ seperti ginjal, kulit, paru-paru, dan hati yang berperan mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari tubuh. Dibahas pula proses dan faktor yang mempengaruhi produksi urine serta penyakit yang berhubungan dengan organ-organ tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang empat organ ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru mengeluarkan CO2 dan uap air, sedangkan hati mengeluarkan urea dan amonia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, terutama kulit, paru-paru, ginjal, dan hati sebagai organ pengeluaran limbah tubuh. Juga dibahas berbagai gangguan sistem ekskresi seperti anuria, glikosuria, albuminaria, hematuria, dan lainnya.
Tugas biologi ini membahas tentang sistem ekskresi manusia, terutama ginjal dan kulit. Ginjal berfungsi mengeluarkan air, amonia dan zat warna empedu. Ginjal terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal dan rongga ginjal. Sedangkan kulit terdiri atas 3 lapisan yaitu kulit ari, kulit jangat dan jaringan ikat bawah kulit. Kulit berfungsi mengeluarkan air dan garam-garam.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem eksresi pada manusia, yang mencakup organ-organ seperti ginjal, hati, paru-paru, dan kulit yang berperan dalam mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh, serta fungsi dan gangguan yang terjadi pada masing-masing organ tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, yang meliputi organ-organ seperti ginjal, kulit, paru-paru, dan hati yang berperan mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari tubuh. Dibahas pula proses dan faktor yang mempengaruhi produksi urine serta penyakit yang berhubungan dengan organ-organ tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang empat organ ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru mengeluarkan CO2 dan uap air, sedangkan hati mengeluarkan urea dan amonia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, terutama kulit, paru-paru, ginjal, dan hati sebagai organ pengeluaran limbah tubuh. Juga dibahas berbagai gangguan sistem ekskresi seperti anuria, glikosuria, albuminaria, hematuria, dan lainnya.
LK 4. LEMBAR KERJA - MP - Alur Aktivitas Projek (1).pdfMeinaLegista
Lembar kerja ini merangkum alur aktivitas proyek kelompok tentang kearifan lokal di Bogor yang memadukan elemen teknologi dan tradisi. Proyek ini terdiri dari 5 tahap yaitu pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi, dan tindak lanjut.
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda. Mereka datang untuk memperoleh keuntungan dari perdagangan rempah-rempah dan menyebarkan agama. Namun, kedatangan mereka juga memicu terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, meliputi definisi dan ciri jaringan meristem dan jaringan dewasa, jenis-jenis jaringan tumbuhan seperti epidermis, parenkim, jaringan penguat, jaringan pengangkut, dan gabus, serta organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, dan bunga.
Dokumen tersebut membahas tentang pola-pola hereditas yang mengikuti hukum Mendel I dan II, termasuk dominansi monohibrid, dihibrid, kriptomeri, epistasis, hipostasis, komplementer, linkage, pindah silang, rasio fenotip, determinasi sex, tautan sex, dan gen letal.
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme, termasuk definisi metabolisme, jenis-jenisnya (anabolisme dan katabolisme), proses katabolisme karbohidrat seperti glikolisis dan siklus Krebs, proses anabolisme karbohidrat seperti fotosintesis dan kemosintesis, serta faktor yang mempengaruhi katabolisme dan anabolisme.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori evolusi, mekanisme evolusi seperti mutasi dan seleksi alam, serta bukti-bukti evolusi seperti fosil, perbandingan morfologi, dan biokimia. Juga dibahas mengenai proses spesiasi melalui isolasi geografis dan reproduksi.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai kerajaan Hindu-Buddha yang berkembang di Indonesia sejak zaman prasejarah hingga abad pertengahan. Mulai dari Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Holing, Kanjuruhan, Mataram, Sriwijaya, Medang Kamulan, Jenggala dan Kediri, Singasari hingga Majapahit yang mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
3. SISTEM EKSKRESI
– Adalah system pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna
atau bahaya jika disimpan dalam tubuh.
– Pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.
4. FUNGSI
1. Menurunkan kadar zat produk metabolisme dalam tubuh
Melindungi sel-sel tubuh dari zat yang bersifat racun
Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (homeostatis)
Membantu menurunkan suhu tubuh
5. Bentuk: seperti kacang berwarna merah tua
keunguan
Ginjal pada orang dewasa berukuran
panjang sekitar 11,5cm, lebar 6cm, dan
tebal sekitar 2,5-3,5 cm.
Berat ginjal laki-laki dewasa sekitar 125-175
gram, sedangkan pada wanita dewasa
sekitar 115-155 gram.
Dilindungi: jaringan ikat, yaitu fasia renal
(pembungus terluar), lemak perirenal dan
lemak pararenal (bantalan ginjal), serta
kapsul fibrosa (membrane halus transparan
yang langsung membungkus ginjal).
1. GINJAL
6. 1. Pengeluaran zat sisa organik (urea, asam
urat, kreatinin, ammonia serta produk
penguraian hemoglobin dan hormon).
2. Pengeluaran zat racun. (obat-obatan, zat
kimia asing, zat aditif makanan dan
polutan)
3. Pengaturan keseimbangan konsentrasi ion
4. Penjaga tekanan darah melalui
pengaturan pengeluaran garam dan air.
5. Pengaturan produksi sel darah merah
6. Pengendalian konsentrasi nutrisi darah,
seperti glukosa dan asam amino.
7. Mengubah vitamin D inaktif menjadi aktif.
Fungsi Ginjal
7. 1. Lobus ginjal, setiap lobus terdiri atas satu piramida ginjal.
2. Hilus (hilum), tempat keluar masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter.
3. Sinus ginjal, rongga yang berisi lemak yang membuka pada hilus.
4. Parenkim ginjal, terbagi menjadi korteks (bagian luar) dan medula (bagian dalam).
Korteks (slide selanjutnya)
Medula, terdiri 15-16 massa triangular (piramida ginjal) yang meliputi lengkung henle, desenden
dan asenden, duktus kolektivus, dan duktus papilaris bellini.
5. Pelvis ginjal (pelvis renalis), rongga perluasan ujung proksimal ureter. Kaliks minor berfungsi
menampung urine yang terus-menerus keluar dari papilla. Dari kaliks minor, urine masuk ke kaliks
major, selanjutnya pelvis renalis.
Struktur Ginjal
8.
9. • Terdiri atas nefron-nefron.
• Nefron merupakan unit structural dan fungsional terkecil dari ginjal yang
membentuk urine.
• Pada setiap ginjal normal, terdapat sekitar 800.000 – 1,5 juta nefron yang
disatukan oleh jaringan ikat.
• Nefron tersusun dari: komponen vaskuler ( arteriola aferen, glomerulus,
arteriola eferen, dan kapiler peritubeler) dan komponen tubuler (kapsul
bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle naik, lengkung henle
turun, tubulus kontortus distal, dan duktus kolektivus.
• Nefron terbagi dua, nefron korteks dan nefron jukstamedula
• Nefron korteks glomerulusnya terletak dilapisan luar korteks dan memiliki
lengkung henle yang pendek
• Nefron jukstamedula glomelurus terletak didalam lapisan dalam korteks dan
memiliki lengkung henle yang panjang hingga menjulur ke bagian medulla.
Korteks
10. Proses pembentukan urin
Darah mengalir dari
aorta melalui arteri
ginjal menuju ke badan
Malpighi dan
mengalami penyaringan
Zat bermolekul besar
dan protein tetap
mengalir di pemb.
darah
Zat yang lainnya
tertahan dan disebut
urine primer (filtrat
glomerulus).
Mengandung air,
glukosa, garam, urea
Zat tersebut akan
masuk dan disimpan
sementara dalam
Simpai bowman6
1. Filtrasi oleh Glomerulus
2. Rearbsorpsi oleh Tubulus Proksimal
Urine primer menuju
saluran pengumpul
Zat yang masih dapat
digunakan diserap lagi
o/ tubulus proksimal
dan lengkung henle
Penyerapan tersebut
akan menghasilkan
urine sekunder (filtrat
tubulus). Kadar urea
tinggi
11. Proses pembentukan urin
Urine sekunder
mengalir menuju
tubulus kontortus distal
Melalui pemb. Kapiler
darah untuk
melepaskan zat yang
tidak berguna bagi
tubuh
Terbentuk urine
sesungguhnya
Urine tersebut mengalir
dan berkumpul di
tubulus kolektivus lalu
bermuara ke rongga
ginjal
3. Augmentasi oleh Tubulus Kontortus Distal
12.
13.
14. FAKTOR INTERNAL
1. Hormon ADH.
2. Hormon insulin.
3. Sistem renin-angiotensin-aldosterone
FAKTOR EKSTERNAL
1. Suhu Lingkungan.
2. Jumlah air yang diminum.
3. Alkohol.
Faktor yang mempengaruhi Proses Pembentukan Urine
15. Sifat fisik Urine
• Volume yang dikeluarkan orang dewasa sehat sekitar 800 – 2.500 mL/hari
• Berwarna kuning pucat sampai dengan kuning tua. Urine yang masi segar tampak jernih.
• Berat jenis urine 1,003 – 1,035 g/cm³, bersifat agak asam dengan pH rata-rata 6, atau
sekitar 4,7 – 8
• Berbau khas. Cenderung berbau ammonia tetapi pada urine penderita diabetes adanya
aseton menimbulkan bau manis.
Komposisi Urine
• Urine terdiri atas 95% air dan zat-zat terlarut.
• Terdapat Zat buangan seperti nitrogen, asam urat, kreatinin, benda keton, asam hipurat,
Toksin, zat kimia asing, pigmen (urobilin/urokrom, hematoporfirin, enzim, vitamin,
hormone, dan elektrolit meliputi ion natrium, klorim, kalium, ammonium, sulfat, fosfat,
kalsium, magnesium.
• Zat-zat yang terkandung dalam urine abnormal adalah albumin, glukosa, sel darah merah,
zat kapur, batu ginjal, dan badan keton yang jumlahnya melebihi normal.
Karakteristik Urine
16. • Menetralisir racun sehingga tidak membahayakan tubuh
• Mengubah glukosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah.
• Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu dan urine
• Tempat sintesis beberapa zat
• Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua.
• Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua. Hemoglobin dalam darah tersebut
dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme.
• Zat besi dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang baru.
Sedangkan, heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru.
• Zat warna empedu ini mengalami oksidasi di dalam usus menjadi urobilin yang memberi
warna kekuningan pada feses dan urine.
2. HATI
17.
18. Paru-paru selain sebaagai organ pernapasan juga merupakan organ ekskresi, karena mengeluarkan sisa metabolisme
berupa CO₂ dan H₂O yang berbentuk uap air.
3. Paru-paru
19. FUNGSI KULIT
• Ekskresi: mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung air, garam , urea, serta ion-ion
seperti NA⁺.
• Perlindungan: melindungi tubuh dari mikroorganisme, radiasi sinar matahari, iritasi kimia, dan
gangguan mekanik.
• Pengaturan suhu badan: kelenjar keringat dan pembuluh dara berfungsi mengatur dan
mempertahankan suhu badan.
• Metabolisme: menyintesis vitamin Ddengan bantuan sinar matahari dan menyimpan lemak sebagai
sumber energy cadangan.
• Komunikasi, stimulus lingkungan diterima oleh reseptor kulit, misalnya perubahan suu, sentuhan,
dan tekanan.
4. KULIT
20. Struktur Kulit
1. Epidermis adalah bagian terluar kulit yang tersusun dari sel-sel epitel pipih (skuomosa)
berlapis banyak dengan susunan yang angat rapat, dan mengalami keratinasi. Epidermis yang
sangat tebal terdapat pada telapak kaki dan tangan. Terdiri atas 5 lapisan, yaitu:
1) Stratum korneatum: lapisan epidermis paling atas, terdiri atas 25-30 lapisan sisik dari sel-sel
yang tidak hidup. Lapisan ini akan diganti oleh sel-sel dari dasar keatas setiap 15 – 30 hari.
2) Stratum lusidum, lapisan jernih dan transparan, terdiri atas 4-7 lapisan sel-sel pipih tidak
berinti yang mati atau hampir mati
3) Stratum granulosum, terdiri atas 3-5 lapisan sel-sel bergranula keratohialin yang merupakan
prekursor dlam pembentukan keratin.
4) Stratum spinosum, lapisan sel-sel spina (tanduk) yang memiliki tonjolan penghubung
intraseluler (desmosom)
5) Stratum basalis, lapisal sel-sel yang melekat pada jaringan ikat dari lapisan kulit dibawahnya
(dermis). Dibawah dan diantara sel-sel stratum basalis terdapat melanosit yang
menghasilkan melanin.
21. 2. Dermis, dipisahkan oleh membrane dasar (lamina) yang tersusun dari dua lapisan jaringan
ikat.
1) Lapisan papilar. Jaringan ikat aeolar renggang dengan fibroblast, sel mast, dan makrofag.
Mengandung banyak pembuluh darah, dan reseptor sensor taktil (sentuhan)
2) Lapisan retikuler, tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen, dan serat elastic.
Sejalan bertambahnya usia, deteriorasi (penurunan mutu) simpul kolagen dan serat elastic
menyebabkan pengeriputan kulit.
3. Hipodermis (subkutaneus), lapisan yang mengikat kulit secara longgar dengan organ-organ
yang terdapat dibawahnya. Lapisan ini banyak mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan
ujung saraf.
22.
23. a) Kelenjar keringat (sudorifera), terdapat di lapisan dermis.
• Ekrin, kelnjar keringat tubuler sederhana dan berpilin, tidak berhubungan dengan foliker
rambut, serta tersebar meluas ke seluruh tubuh terutama pada dahi, telapak tangan, dan
kaki. Sekresi keringat dari kelenjar ini mengandung air yang membantu pendinginan melalui
penguapan untuk mempertahankan suhu tubuh
• Apokrin, kelenjar keringat yang besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas
pada bagian tubuh tertentu, mislanya pada aksila (ketiak), areola payudara, dan area
genital. Sekresi dari kelenjar ini pada awalnya tidak berbau, yang kemudian akan berbau
karena bakteri.
b) Kelenjat sebaseus, mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan ke folikel rambut. Sebum
adalah campuran lemak, zat lilin, minyak, dan pecahan-pecahan sel. Sebum berfungsi sebagai
pelembut kulit, bakterisida, dan sebagai pertahanan terhadap evaporasi.
Kelenjar Pada Kulit
24.
25. Panas dapat dikeluarkan atau dibuang melalui paru-paru dan kulit, atau
bersama feses dan urine. Panas yang dikeluarkan oleh kulit dapat melalui
beberapa cara, yaitu:
a) Pemancaran, panas dilepas ke udara di sekitarnya.
b) Pengaliran (konveksi), mengalirnya udara yang telah panas karena
menyentuh permukaan tubuh, kemudian digantikan oleh udara yang
lebih dingin.
c) Konduksi, panas dialihkan ke benda yang disentuh kulit, misalnya
pakaian.
d) Penguapan (evaporasi), panas dikluarkan bersama keringat kemudian
keringat menguap.
Kulit Sebagai Pengatur Panas (Termoregulasi)
26. Kontrol pengeluaran keringat
– Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus di otak.
– Hipotalamus menghasilkan enzim bradikinin yang berfungsi sebagai
vasodilator yang memengaruhi pelebaran pembuluh darah dan kelenjar
keringat.
Pengeluaran keringat di pengaruhi oleh faktor:
– Suhu lingkungan
– Aktivitas tubuh
– Emosi
– Kondisi psikis
27. 5. GANGGUAN SISTEM EKSKRESI
1. Gangguan Sistem Urinaria
o Batu Ginjal (pengendapan pada rongga ginjal atau kandung kemih)
o Albuminuria (protein berlebih pada urine)
2. Gangguan Hati
o Sirosis Hati (sel hati berubah menjadi jar. Ikat fibrosa sehingga kehilangan fungsi
o Hemokromatosis (tubuh terlalu banyak menyerap zat besi sehingga menumpuk)
3. Gangguan Kulit
– Kudis (gatal akibat infeksi tungau dan kutu air)
– Jerawat (kulit yang meradang)
28. 6. TEKNOLOGI
1. Hemodialisa
Proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, melalui proses penyaringan di
luar tubuh. Hemodialisis menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialisis.
Hemodialisis dikenal secara awam dengan istilah 'cuci darah
2. Transplantasi ginjal
adalah terapi penggantian ginjal yang melibatkan pencangkokan ginjal dari
orang hidup atau mati kepada orang yang membutuhkan. Transplantasi ginjal
menjadi terapi pilihan untuk sebagian besar pasien dengan gagal ginjal dan
penyakit ginjal stadium akhir.