SlideShare a Scribd company logo
Tanah Longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar
dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan
dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya
sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.


Tanah longsor merupakan potensi bencana geologis berupa pergerakan longsoran ke bawah
berupa tanah, batuan, dan atau material yang terkena cuaca karena gravitasi. Tanah longsor
merupakan salah satu fenomena alam yang tidak terkontrol yang menarik perhatian
manusia karena berpotensi membahayakan keselamatan manusia. Tanah longsor
berhubungan dengan masalah kemiringan, ketika stabilitas kemiringan terganggu,
pergerakan menurun dengan banyak karakter memindahkan tempat. Tanah longsor sering
sekali terjadi karena penebangan hutan dan aktifitas manusia lainnya.
Penyebab Tanah longsor
•   Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya
    penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong
    dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.

    Ancaman tanah longsor biasanya terjadi pada bulan November, karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim
    kering yang panjang menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar, sehingga
    mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga-rongga dalam tanah, yang mengakibatkan terjadinya retakan dan
    rekahan permukaan tanah.

    Pada waktu turun hujan, air akan menyusup ke bagian tanah yang retak sehingga dengan cepat tanah akan
    mengembang kembali. Pada awal musim hujan dan intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi kandungan
    air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat.

    Hujan lebat yang turun pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan
    masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral.

    Dengan adanya vegetasi di permukaannya akan mencegah terjadinya tanah longsor, karena air akan diserap oleh
    tumbuhan dan akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah.

    Lereng atau tebing yang terjal terbentuk akan memperbesar gaya pendorong. Kebanyakan sudut lereng yang
    menyebabkan longsor adalah 180 derajat, apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
gambar tanah longsor
• Contoh gambar tanah longsor
Penyebab tanah longsor
•   Tanah longsor dapat disebabkan karena :
●           Getaran-getaran bumi karena gempa, peledakan (bom,dll.)
●         Perubahan kadar air dalam tanah akibat hujan lebat atau kenaikan
    ketinggian muka air
●           Hilangnya penopang tanah permukaan bumi yang bisa terjadi akibat
    erosi
●          Peningkatan beban pada tanah yang disebabkan oleh hujan deras,
    salju, oleh penumpukan batu-batu lepas, atau bahan-bahan yang
    dimuntahkan gunung api, bangunan, sampah/limbah, tanaman
●        Pengairan atau tindakan fisik/kimiawi lainnya yang dapat menurunkan
    kekuatan tanah dan bebatuan dalam jangka waktu tertentu.
Tipe – tipe tanah longsor
• Tipe tanah rawan longsor antara lain
●      Longsoran translasi
●      Pergerakan blok
●      Longsoran rotasi
●      Runtuhan batu
●      Rayapan tanah
●      Aliran bahan rombakan
Dilihat dari kerentanan gerakan
• Dilihat dari kerentanan gerakan, tanah rawan longsor dikelompokkan
  sbb:
●       Zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah
●       Zona kerentanan gerakan tanah rendah
●       Zona kerentanan gerakan tanah menengah
●       Zona kerentanan gerakan tanah tinggi
●        Pengairan atau tindakan fisik/kimiawi lainnya yang dapat
    menurunkan kekuatan tanah dan bebatuan dalam jangka waktu
    tertentu.
Tipe longsoran dan tipologi
              lereng
• Tipe longsoran dan tipologi lereng

  Terdapat beberapa tipe longsoran yang sering terjadi
  diantaranya [2] :
  a. Kelongsoran rotasi (rotational slip).
  b. Kelongsoran translasi (translational slip).
  c. Kelongsoran gabungan (compound slip).
Penyebab faktor manusia
• Faktor manusia

  Ulah manusia yang tidak bersabat dengan alam antara lain:
  a. Pemotongan tebing pada penambangan batu dilereng yang terjal.
  b. Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
  c. Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
  d. Penggundulan hutan.
  e. Budidaya kolam ikan diatas lereng.
  f. Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.
  g. Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
  masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan
  sendiri.
  h. Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.
Tahap awal terbentuknya tanah longsor
•   Tahap awal (preventif)

    Langkah pertama dalam upaya meminimalkan kerugian akibat bencana tanah
    longsor adalah:
    a. Identifikasi daerah rawan dan pemetaan. Dari evaluasi terhadap lokasi
    gerakan tanah yang telah terjadi selama ini ternyata lokasi-lokasi kejadian
    gerakan tanah merupakan daerah yang telah teridentifikasi sebagai daerah
    yang memiliki kerentanan menengah hingga tinggi.
    b. Penyuluhan pencegahan dan penanggulangan bencana alam gerakan
    tanah dengan memberikan informasi mengenai bagaimana dan kenapa tanah
    longsor, gejala gerakan tanah dan upaya pencegahan serta
    penangulangannya.
    c. Pemantauan daerah rawan longsor dan dilakukan secara terus menerus
    dengan tujuan untuk mengetahui mekanisme gerakan tanah dan faktor
    penyebabnya serta mengamati gejala kemungkinan akan terjadinya
    longsoran.[/list]
Tahap bencana
• Tahap bencana
  Hal penting yang harus dilakukan ketika suatu daerah terkena bencan
  tanah longsor diantaranya:
  a. Menyelamatkan warga yang tertimpa musibah
  b. Pembentukan pusat pengendlian (Crisis Center).
  c. Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman.
  d. Pendirian dapur umum, pos-pos kesehatan dan penyediaan air
  bersih.
  e. Pendistribusian air bersih, jalur logistik, tikar dan selimut.
  f. Pencegahan berjangkitnya wabah penyakit.
  g. Evaluasi, konsultasi dan penyuluhan.
Gambar solusi
• Gambar solusi
kesimpulan
•   Kesimpulan

    Bencana alam tanah longsor masih tetap berpotensi terjadi di tahun-tahun mendatang,
    mengingat kondisi alam (morfologi dan geologi) di beberapa wilayah di Indonesia
    berbakat untuk longsor terutama di musim hujan. Potensi terjadinya longsoran ini
    dapat diminimalkan dengan memberdayakan masyarakat untuk mengenali tipologi
    lereng yang rawan longsor, gejala awal longsor, serta upaya antisipasi dini yang harus
    dilakukan, sehingga pengembangan dan penyempurnaan manajemen mitigasi gerakan
    tanah baik dalam skala nasional, regional maupun lokal secara berkelanjutan dengan
    memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan menggalang kebersamaan
    segenap lapisan masyarakat.

More Related Content

What's hot

Uji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsungUji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsung
yuliadiyuliadi2
 
Tanah longsor
Tanah longsorTanah longsor
Tanah longsor
binrom
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
Faizin Mahfudz
 
BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)
Riadi
 
Klasifikasi RQD
Klasifikasi RQDKlasifikasi RQD
Klasifikasi RQD
Teguh Efrianes
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
CARLES HUTABARAT
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
Devi Diansyah
 
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Sylvester Saragih
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanBondan the Planter of Palm Oil
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
Jaka Jaka
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanEdwin Harsiga
 
Mata Kuliah Teknik Peledakan (Univesitas Papua)
Mata Kuliah Teknik Peledakan (Univesitas Papua)Mata Kuliah Teknik Peledakan (Univesitas Papua)
Mata Kuliah Teknik Peledakan (Univesitas Papua)
Jimlin Wanma
 
SNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser BatuanSNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser Batuan
yuliadiyuliadi2
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisik
Inri Pata'dungan
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
oilandgas24
 
Potensi longsor
Potensi longsorPotensi longsor
Potensi longsor
Ikbal Azis
 
Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai
Baladewa10
 
Erosi
ErosiErosi
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Ganisa Elsina Salamena
 

What's hot (20)

Jenis Batas Lempeng
Jenis Batas LempengJenis Batas Lempeng
Jenis Batas Lempeng
 
Uji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsungUji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsung
 
Tanah longsor
Tanah longsorTanah longsor
Tanah longsor
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
 
BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)
 
Klasifikasi RQD
Klasifikasi RQDKlasifikasi RQD
Klasifikasi RQD
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuan
 
Mata Kuliah Teknik Peledakan (Univesitas Papua)
Mata Kuliah Teknik Peledakan (Univesitas Papua)Mata Kuliah Teknik Peledakan (Univesitas Papua)
Mata Kuliah Teknik Peledakan (Univesitas Papua)
 
SNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser BatuanSNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser Batuan
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisik
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
Potensi longsor
Potensi longsorPotensi longsor
Potensi longsor
 
Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai
 
Erosi
ErosiErosi
Erosi
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
 

Similar to Sistem ekologi tanah longsor

Makalah plh tanah longsor
Makalah plh tanah longsorMakalah plh tanah longsor
Makalah plh tanah longsor
Warung Bidan
 
P4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptx
P4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptxP4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptx
P4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptx
nadyaanggara
 
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )Helmas Tanjung
 
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptxMEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
HendraAdityaDarma1
 
Penanggulangan Bencana
Penanggulangan BencanaPenanggulangan Bencana
Penanggulangan Bencanasendi24
 
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdfadoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
TarisaNovsidaTarigan
 
Presentasi triani
Presentasi trianiPresentasi triani
Presentasi trianiNurul Aulia
 
KESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdf
KESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdfKESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdf
KESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdf
Johanes Wirasto SW
 
BAB 2 sambungan yuni.docx
BAB 2 sambungan yuni.docxBAB 2 sambungan yuni.docx
BAB 2 sambungan yuni.docx
Khazumy
 
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanahStudy kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Saedi Saputra Siagian
 
Macam macam gejala alam
Macam macam gejala alamMacam macam gejala alam
Macam macam gejala alam
Amphie Yuurisman
 
Plh longsor
Plh longsorPlh longsor
Plh longsor
Fajar Fajar
 
Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Ainur
 
Mass wasting
Mass wastingMass wasting
Mass wasting
bintang taufan
 
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxPROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
christin84
 

Similar to Sistem ekologi tanah longsor (20)

Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Makalah plh tanah longsor
Makalah plh tanah longsorMakalah plh tanah longsor
Makalah plh tanah longsor
 
P4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptx
P4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptxP4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptx
P4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptx
 
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
 
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptxMEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
 
Penanggulangan Bencana
Penanggulangan BencanaPenanggulangan Bencana
Penanggulangan Bencana
 
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdfadoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
 
Presentasi triani
Presentasi trianiPresentasi triani
Presentasi triani
 
KESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdf
KESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdfKESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdf
KESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdf
 
BAB 2 sambungan yuni.docx
BAB 2 sambungan yuni.docxBAB 2 sambungan yuni.docx
BAB 2 sambungan yuni.docx
 
Makalah ruliana
Makalah rulianaMakalah ruliana
Makalah ruliana
 
Tugas geografi 4
Tugas geografi 4Tugas geografi 4
Tugas geografi 4
 
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanahStudy kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
 
Macam macam gejala alam
Macam macam gejala alamMacam macam gejala alam
Macam macam gejala alam
 
Plh longsor
Plh longsorPlh longsor
Plh longsor
 
Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)
 
Mass wasting
Mass wastingMass wasting
Mass wasting
 
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxPROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
 

More from Dedi Mukhlas

Review Tampilan Baru Tokopedia 2019
Review Tampilan Baru Tokopedia 2019Review Tampilan Baru Tokopedia 2019
Review Tampilan Baru Tokopedia 2019
Dedi Mukhlas
 
Jarak Tanam Ideal Pohon Balsa
Jarak Tanam Ideal Pohon BalsaJarak Tanam Ideal Pohon Balsa
Jarak Tanam Ideal Pohon Balsa
Dedi Mukhlas
 
Statistik Website Komunikasi UM
Statistik Website Komunikasi UMStatistik Website Komunikasi UM
Statistik Website Komunikasi UM
Dedi Mukhlas
 
Statistik IKA UM Tahun 2018
Statistik IKA UM Tahun 2018Statistik IKA UM Tahun 2018
Statistik IKA UM Tahun 2018
Dedi Mukhlas
 
Contoh Proposal Usaha Teknologi Comedutec
Contoh Proposal Usaha Teknologi ComedutecContoh Proposal Usaha Teknologi Comedutec
Contoh Proposal Usaha Teknologi Comedutec
Dedi Mukhlas
 
Slide penjelasan tv analog vs digital
Slide penjelasan tv analog vs digitalSlide penjelasan tv analog vs digital
Slide penjelasan tv analog vs digital
Dedi Mukhlas
 
Apa itu POT Kokedama?
Apa itu POT Kokedama?Apa itu POT Kokedama?
Apa itu POT Kokedama?
Dedi Mukhlas
 
Cara Semai Biji Pinus Merkusi
Cara Semai Biji Pinus MerkusiCara Semai Biji Pinus Merkusi
Cara Semai Biji Pinus Merkusi
Dedi Mukhlas
 
Contoh Proposal Event Running di Indonesia
Contoh Proposal Event Running di IndonesiaContoh Proposal Event Running di Indonesia
Contoh Proposal Event Running di Indonesia
Dedi Mukhlas
 
Contoh Membangun Sistem Alumni Universitas/Kampus
Contoh Membangun Sistem Alumni Universitas/KampusContoh Membangun Sistem Alumni Universitas/Kampus
Contoh Membangun Sistem Alumni Universitas/Kampus
Dedi Mukhlas
 
Riset marketing ala Google Trends
Riset marketing ala Google TrendsRiset marketing ala Google Trends
Riset marketing ala Google Trends
Dedi Mukhlas
 
Sejarah Operating System Windows
Sejarah Operating System WindowsSejarah Operating System Windows
Sejarah Operating System Windows
Dedi Mukhlas
 
Game Presepsi untuk Motivasi
Game Presepsi untuk MotivasiGame Presepsi untuk Motivasi
Game Presepsi untuk Motivasi
Dedi Mukhlas
 
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
Dedi Mukhlas
 
Cara Melakukan Test Koneksi Internet
Cara Melakukan Test Koneksi InternetCara Melakukan Test Koneksi Internet
Cara Melakukan Test Koneksi Internet
Dedi Mukhlas
 
Daftar Website Universitas Negeri Malang (UM)
Daftar Website Universitas Negeri Malang (UM)Daftar Website Universitas Negeri Malang (UM)
Daftar Website Universitas Negeri Malang (UM)
Dedi Mukhlas
 
Manajemen Tata Kelola Teknis Website Unit Kerja dan Ormawa Universitas Negeri...
Manajemen Tata Kelola Teknis Website Unit Kerja dan Ormawa Universitas Negeri...Manajemen Tata Kelola Teknis Website Unit Kerja dan Ormawa Universitas Negeri...
Manajemen Tata Kelola Teknis Website Unit Kerja dan Ormawa Universitas Negeri...
Dedi Mukhlas
 
Sosialisasi PKM-2014 Ke-Mahasiswa
Sosialisasi PKM-2014 Ke-Mahasiswa Sosialisasi PKM-2014 Ke-Mahasiswa
Sosialisasi PKM-2014 Ke-Mahasiswa
Dedi Mukhlas
 
Luas Permukaan Kubus dan Balok
Luas Permukaan Kubus dan BalokLuas Permukaan Kubus dan Balok
Luas Permukaan Kubus dan Balok
Dedi Mukhlas
 
Tipe Pacaran Yang Cuma dan Buang-Buang Waktu
Tipe Pacaran Yang Cuma dan Buang-Buang WaktuTipe Pacaran Yang Cuma dan Buang-Buang Waktu
Tipe Pacaran Yang Cuma dan Buang-Buang Waktu
Dedi Mukhlas
 

More from Dedi Mukhlas (20)

Review Tampilan Baru Tokopedia 2019
Review Tampilan Baru Tokopedia 2019Review Tampilan Baru Tokopedia 2019
Review Tampilan Baru Tokopedia 2019
 
Jarak Tanam Ideal Pohon Balsa
Jarak Tanam Ideal Pohon BalsaJarak Tanam Ideal Pohon Balsa
Jarak Tanam Ideal Pohon Balsa
 
Statistik Website Komunikasi UM
Statistik Website Komunikasi UMStatistik Website Komunikasi UM
Statistik Website Komunikasi UM
 
Statistik IKA UM Tahun 2018
Statistik IKA UM Tahun 2018Statistik IKA UM Tahun 2018
Statistik IKA UM Tahun 2018
 
Contoh Proposal Usaha Teknologi Comedutec
Contoh Proposal Usaha Teknologi ComedutecContoh Proposal Usaha Teknologi Comedutec
Contoh Proposal Usaha Teknologi Comedutec
 
Slide penjelasan tv analog vs digital
Slide penjelasan tv analog vs digitalSlide penjelasan tv analog vs digital
Slide penjelasan tv analog vs digital
 
Apa itu POT Kokedama?
Apa itu POT Kokedama?Apa itu POT Kokedama?
Apa itu POT Kokedama?
 
Cara Semai Biji Pinus Merkusi
Cara Semai Biji Pinus MerkusiCara Semai Biji Pinus Merkusi
Cara Semai Biji Pinus Merkusi
 
Contoh Proposal Event Running di Indonesia
Contoh Proposal Event Running di IndonesiaContoh Proposal Event Running di Indonesia
Contoh Proposal Event Running di Indonesia
 
Contoh Membangun Sistem Alumni Universitas/Kampus
Contoh Membangun Sistem Alumni Universitas/KampusContoh Membangun Sistem Alumni Universitas/Kampus
Contoh Membangun Sistem Alumni Universitas/Kampus
 
Riset marketing ala Google Trends
Riset marketing ala Google TrendsRiset marketing ala Google Trends
Riset marketing ala Google Trends
 
Sejarah Operating System Windows
Sejarah Operating System WindowsSejarah Operating System Windows
Sejarah Operating System Windows
 
Game Presepsi untuk Motivasi
Game Presepsi untuk MotivasiGame Presepsi untuk Motivasi
Game Presepsi untuk Motivasi
 
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
 
Cara Melakukan Test Koneksi Internet
Cara Melakukan Test Koneksi InternetCara Melakukan Test Koneksi Internet
Cara Melakukan Test Koneksi Internet
 
Daftar Website Universitas Negeri Malang (UM)
Daftar Website Universitas Negeri Malang (UM)Daftar Website Universitas Negeri Malang (UM)
Daftar Website Universitas Negeri Malang (UM)
 
Manajemen Tata Kelola Teknis Website Unit Kerja dan Ormawa Universitas Negeri...
Manajemen Tata Kelola Teknis Website Unit Kerja dan Ormawa Universitas Negeri...Manajemen Tata Kelola Teknis Website Unit Kerja dan Ormawa Universitas Negeri...
Manajemen Tata Kelola Teknis Website Unit Kerja dan Ormawa Universitas Negeri...
 
Sosialisasi PKM-2014 Ke-Mahasiswa
Sosialisasi PKM-2014 Ke-Mahasiswa Sosialisasi PKM-2014 Ke-Mahasiswa
Sosialisasi PKM-2014 Ke-Mahasiswa
 
Luas Permukaan Kubus dan Balok
Luas Permukaan Kubus dan BalokLuas Permukaan Kubus dan Balok
Luas Permukaan Kubus dan Balok
 
Tipe Pacaran Yang Cuma dan Buang-Buang Waktu
Tipe Pacaran Yang Cuma dan Buang-Buang WaktuTipe Pacaran Yang Cuma dan Buang-Buang Waktu
Tipe Pacaran Yang Cuma dan Buang-Buang Waktu
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 

Sistem ekologi tanah longsor

  • 1. Tanah Longsor Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Tanah longsor merupakan potensi bencana geologis berupa pergerakan longsoran ke bawah berupa tanah, batuan, dan atau material yang terkena cuaca karena gravitasi. Tanah longsor merupakan salah satu fenomena alam yang tidak terkontrol yang menarik perhatian manusia karena berpotensi membahayakan keselamatan manusia. Tanah longsor berhubungan dengan masalah kemiringan, ketika stabilitas kemiringan terganggu, pergerakan menurun dengan banyak karakter memindahkan tempat. Tanah longsor sering sekali terjadi karena penebangan hutan dan aktifitas manusia lainnya.
  • 2. Penyebab Tanah longsor • Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Ancaman tanah longsor biasanya terjadi pada bulan November, karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar, sehingga mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga-rongga dalam tanah, yang mengakibatkan terjadinya retakan dan rekahan permukaan tanah. Pada waktu turun hujan, air akan menyusup ke bagian tanah yang retak sehingga dengan cepat tanah akan mengembang kembali. Pada awal musim hujan dan intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat yang turun pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Dengan adanya vegetasi di permukaannya akan mencegah terjadinya tanah longsor, karena air akan diserap oleh tumbuhan dan akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah. Lereng atau tebing yang terjal terbentuk akan memperbesar gaya pendorong. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 derajat, apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
  • 3. gambar tanah longsor • Contoh gambar tanah longsor
  • 4. Penyebab tanah longsor • Tanah longsor dapat disebabkan karena : ● Getaran-getaran bumi karena gempa, peledakan (bom,dll.) ● Perubahan kadar air dalam tanah akibat hujan lebat atau kenaikan ketinggian muka air ● Hilangnya penopang tanah permukaan bumi yang bisa terjadi akibat erosi ● Peningkatan beban pada tanah yang disebabkan oleh hujan deras, salju, oleh penumpukan batu-batu lepas, atau bahan-bahan yang dimuntahkan gunung api, bangunan, sampah/limbah, tanaman ● Pengairan atau tindakan fisik/kimiawi lainnya yang dapat menurunkan kekuatan tanah dan bebatuan dalam jangka waktu tertentu.
  • 5. Tipe – tipe tanah longsor • Tipe tanah rawan longsor antara lain ● Longsoran translasi ● Pergerakan blok ● Longsoran rotasi ● Runtuhan batu ● Rayapan tanah ● Aliran bahan rombakan
  • 6. Dilihat dari kerentanan gerakan • Dilihat dari kerentanan gerakan, tanah rawan longsor dikelompokkan sbb: ● Zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah ● Zona kerentanan gerakan tanah rendah ● Zona kerentanan gerakan tanah menengah ● Zona kerentanan gerakan tanah tinggi ● Pengairan atau tindakan fisik/kimiawi lainnya yang dapat menurunkan kekuatan tanah dan bebatuan dalam jangka waktu tertentu.
  • 7. Tipe longsoran dan tipologi lereng • Tipe longsoran dan tipologi lereng Terdapat beberapa tipe longsoran yang sering terjadi diantaranya [2] : a. Kelongsoran rotasi (rotational slip). b. Kelongsoran translasi (translational slip). c. Kelongsoran gabungan (compound slip).
  • 8. Penyebab faktor manusia • Faktor manusia Ulah manusia yang tidak bersabat dengan alam antara lain: a. Pemotongan tebing pada penambangan batu dilereng yang terjal. b. Penimbunan tanah urugan di daerah lereng. c. Kegagalan struktur dinding penahan tanah. d. Penggundulan hutan. e. Budidaya kolam ikan diatas lereng. f. Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman. g. Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri. h. Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.
  • 9. Tahap awal terbentuknya tanah longsor • Tahap awal (preventif) Langkah pertama dalam upaya meminimalkan kerugian akibat bencana tanah longsor adalah: a. Identifikasi daerah rawan dan pemetaan. Dari evaluasi terhadap lokasi gerakan tanah yang telah terjadi selama ini ternyata lokasi-lokasi kejadian gerakan tanah merupakan daerah yang telah teridentifikasi sebagai daerah yang memiliki kerentanan menengah hingga tinggi. b. Penyuluhan pencegahan dan penanggulangan bencana alam gerakan tanah dengan memberikan informasi mengenai bagaimana dan kenapa tanah longsor, gejala gerakan tanah dan upaya pencegahan serta penangulangannya. c. Pemantauan daerah rawan longsor dan dilakukan secara terus menerus dengan tujuan untuk mengetahui mekanisme gerakan tanah dan faktor penyebabnya serta mengamati gejala kemungkinan akan terjadinya longsoran.[/list]
  • 10. Tahap bencana • Tahap bencana Hal penting yang harus dilakukan ketika suatu daerah terkena bencan tanah longsor diantaranya: a. Menyelamatkan warga yang tertimpa musibah b. Pembentukan pusat pengendlian (Crisis Center). c. Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman. d. Pendirian dapur umum, pos-pos kesehatan dan penyediaan air bersih. e. Pendistribusian air bersih, jalur logistik, tikar dan selimut. f. Pencegahan berjangkitnya wabah penyakit. g. Evaluasi, konsultasi dan penyuluhan.
  • 12. kesimpulan • Kesimpulan Bencana alam tanah longsor masih tetap berpotensi terjadi di tahun-tahun mendatang, mengingat kondisi alam (morfologi dan geologi) di beberapa wilayah di Indonesia berbakat untuk longsor terutama di musim hujan. Potensi terjadinya longsoran ini dapat diminimalkan dengan memberdayakan masyarakat untuk mengenali tipologi lereng yang rawan longsor, gejala awal longsor, serta upaya antisipasi dini yang harus dilakukan, sehingga pengembangan dan penyempurnaan manajemen mitigasi gerakan tanah baik dalam skala nasional, regional maupun lokal secara berkelanjutan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan menggalang kebersamaan segenap lapisan masyarakat.