Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Geomorfologi biasanya diterjemahkan sebagai penelitian lanskap. Manusia awalnya menggunakan kata fisiografi untuk mempelajari ilmu-ilmu ilmu bumi. Ini terutama disorot di antara orang-orang di Eropa yang menggambarkan fisiografi sebagai studi sintesis tentang iklim, meteorologi, oseanografi, dan geografi.
Akan tetapi orang, terutama di Amerika, tidak begitu sependapat penggunaan kata ini di bidang sains yang hanya mempelajari geosains dan lebih terkait erat dengan geologi. Mereka lebih cenderung menggunakan kata geomorfologi.
Ditinjau dari asal bahasa, geomorfologi terdiri dari tiga kata, yaitu geos, morphos, dan logos. Geos berarti bumi, morfos berarti bentuk dan logo berarti ilmu. Geomorfologi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi.
Geomorfologi adalah bidang sains yang meneliti bentuk permukaan bumi (morfologi) bentuklahan / lanskap. Istilah landscape juga digunakan dalam pelajaran tematik ini. Studi ini mencakup deskripsi, distribusi / area distribusi dan bagaimana hal itu terjadi (seperti yang terjadi).
Bentang alam adalah fenomena duniawi. Landscapers adalah bebatuan yang telah mengalami peristiwa-peristiwa tertentu dan hasil interaksi antara peristiwa-peristiwa dari dalam bumi dan yang dari luar bumi. Prinsip geologi adalah ilmu mempelajari batuan dalam arti yang lebih luas dan proses yang terjadi di sana.
Dengan demikian geomorfologi berguna sebagai penunjang dan ditunjang oleh geologi. Bloom (1978) percaya bahwa geomorfologi harus diperiksa terhadap komponen-komponennya. Menggunakan faktor mineralogi, litologi, proses perubahan asal (eksogen) dan faktor endogen seperti gaya tektonik atau vulkanik.
Verstappen (1983) mendefinisikan geomorfologi sebagai studi bentang alam, juga dalam proses pembentukan, pembentukan dan hubungan dengan lingkungan. Sebagai salah satu ilmu alam, geomorfologi dapat didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan fisik. Karena kehidupan di dunia ini tidak dapat lepas dari bentang alam, penting untuk penerapan geomorfologi yang digunakan dalam kehidupan.
Siklus geografis yang dijelaskan oleh William Morris Davis adalah teori evolusi bentang alam modern pertama (1889, 1899, 1909), yang merepresentasikan peningkatan yang cepat. Proses geomorfik secara bertahap menggunakan data dari bidang topografi tanpa komplikasi lebih lanjut karena pergerakan tektonik. Siklus geografis dirancang untuk memperhitungkan perkembangan bentang alam di mana suhu batu naik atau naik untuk mencapai produksi yang merata dari alam dan untuk menahan erosi.
Sebuah variasi pada skema Davis ditawarkan oleh Walther Penck. Menurut model Davis, pengangkatan dan perencanaan dilakukan secara bergantian. Namun, peningkatan dan deforestasi terjadi secara simultan dalam banyak bentuk lahan (lanskap). Proses tektonik dan denudatory mengarah ke model yang berbeda dari masa revolusi bentang alam, di mana pengembangan .
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
5. Mass wasting penting sekali
bagi proses geologi karena terjadi
pada berbagai waktu dan tempat.
Kejadian mass wasting dapat terjadi
pada daerah yang landai,
bergantung pada kondisi geologinya.
Guna memudahkan pengertian,
maka mass wasting dapat disebut
sebagai tanah longsor.
6. Ketika gaya gravitasi yang bekerja pada
lereng melebihi kekuatannya melawan, kemiringan
kegagalan (Mass Wasting) terjadi. Kekuatan
material lereng dan kohesi jumlah gesekan internal
antara bantuan bahan menjaga stabilitas lereng dan
dikenal secara kolektif sebagai kekuatan geser
lereng itu. Sudut yang curam pada kemiringan
kohesi dapat menjaga aktivitas ini tanpa kehilangan
8. GERAK LAMBAT
merupakan proses pemindahan massa
batuan yang sangat lambat sehingga sulit
diamati.Hal ini biasa terjadi pada talah
margalit/ tanah liat pada lahan miring/
melandai, penyebabnya adalah karena
pergantian yang jelas antara pengeringan
dan pembasahan.
9. JENIS GERAK LAMBAT
Rayapan (creep)
Creep adalah salah satu
tipe mas wasting yang
perpindahan masanya,
tanah dan regolit
sanagat lambat. creep
pada umumnya terjadi
pada kemiringan lereng
yang landai dan meliputi
daerah yang cukup luas.
10. JENIS GERAK LAMBAT
Solifluction
Proses solifluction sering
terjadi pada daerah yang beriklim
dingin. Di daerah ini es yang
berada di bagian atau regolit,dan
bagian bawahnya masih tetap
membeku karena air dari es yang
mencair di bagian atas tidak dapat
meresap ke bawah, maka bagian
atas ini akan jenuh air dan mulai
mengalir ke bawah lereng yang
landai.k
11. Gerak Cepat
Gerakan cepat ini disebabkan oleh kadar air
yang lebih tinggi, hingga tanah yang bergerak ini
jenuh akan air,hal ini diperoleh pesan batuan ini
mengalir. Gerak cepat meliputi
tanah mengalir, Lumpur mengalir
dan lawina hasil rombakan.
12. JENIS-JENIS GERAK CEPAT
Mudflows
Mudflows melibatkan
gerakan lereng bawah tanah
atau tidak dikonsolidasi,
sedimen tanah liat kaya dalam
gerakan fluida.Mudflows
terjadi ketika bahan di
permukaan miring yang jenuh
atau hampir jenuh dengan air.
Lereng yang stabil ketika kering,
tetapi menjadi tidak stabil
ketika jenuh dengan air.
13. JENIS-JENIS GERAK CEPAT
Debris Flow
Debris Flow
mirip Mudflow
bedanya Debris
flow melibatkan
tanah,sedimen,d
an sejumlah
batu besar
14. JENIS-JENIS GERAK CEPAT
Earthflow
earthflow sering terjadi di daerah bawah atau hungid akibat
hujan yang terus menerus. Apabila regolit yang kaya
lempungjenuh air pada lereng perbukitan.Tergantung pada
kemiringan lereng dan konsistensi dari matarialnya,
kecepatan earthflow mulai dari beberapa meter per jam
sampai beberapa meter pe rmenit. Karena earthflow agak
kental, maka alirannya tidak secepat mudflow. Selain sering
terjadi pada lereng perbukitan, eartflow juga sering terjadi
berasosiasi dengan slump.
15. TANAH LONGSOR
Tanah longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
17. Slump
Slump merupakan
perpindahan masa batuan atau
material lepas dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah
melalui suatu bidang luncur
yang lengkung. Pada proses ini
material yang pindahkan tidak
terlalu besar kecepatannya dan
tidak terlalu jauh. Ini merupakan
sedimen kohesif yang tebal
seperti lempung.
18. ROCK FALL
Talus : Tumpukan miring
dari fragmen batuan
berbaring di dasar tebing
atau lereng curam dari
mana mereka telah
dipatahkan; juga dikenal
sebagai Scree.
19. Rock slide
Rockslide terjadi bilamana blok dari
batuan induk terlepas dan meluncur
kebawah. Peristiwa ini merupakan proses
yang sangat cepat dan sangat destruktif.
Biasanya rockslide terjadi pada fenomena
geologi ketika batuan yang berlapis
mengalami deformasi sehingga terjadi
kemiringan batuan, kekar atau retakan
yang sejajar dengan kemiringan batuan.
20. Rock Avalanche
Rock longsoran terjadi ketika
massa besar fragmen batuan dan
batu-batu bergerak cepat menuruni
lereng curam.
21. Penyebab Mass Wasting
1. Sudut lereng
Umumnya, lereng yang curam akan kurang stabil karena lereng yang
curam akan memiliki kemunkinan longsor dibanding lereng yang landai.
2. Pelapukan dan Iklim
Di daerah tropis, hujan sering terjadi akibat tempratur yang tinggi,
sehingga menyebabkan pelapukan meluas hingga kedalaman
berpuluh-puluh meter dan longsor yang cepat biasanya terjadi pada
zona pelapukan yang dalam.
3. Kandungan air
Jumlah air dalam tanah dan batuan mempengaruhi kestabilan lereng.
Kuantitas air yang besar dari pencairan salju meninkatkan kemunkinan
kerentanan lereng. Penambahan beban sejalan dengan peninkatan
kuantitas air sudah cukup untuk menyebabkan longsor.
22. 4. Vegetasi
Vegetasi berpengaruh terhadap kestabilan lereng. Air yang
terserap dari turunnya hujan menyebabkan vegetasi berperan
dalam kejenuhan air pada material lereng.Akarnya juga
berperan penting dalam kestabilan lereng. Bila vegetasi rusak
akibat aktivitas alam atau manusia, maka hal ini bisa menjadi
penyebab kelongsoran.
23. Tanah amblas
Merupakan gerakan tanah
yang menunjam ke bawah
karena adanya pergeseran
material yang menyebabkan
struktur tanah kurang
kompak sehingga tanah
mengalami penurunan
(amblas).
24. “Teman-teman ingat, jika ada
yang ingin ditanyakan, silahkan
angkat tangan kalian dan ikuti terus
petualangan saya!”
“Ada dan ndak ada pertanyaan
tetap greget”