2. SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan - sistem bilangan yang digunakan
pada sistem digital :
Sistem bilangan desimal
Sistem bilangan biner
Sistem bilangan oktal
Sistem bilangan heksadesimal
3. Bilangan Desimal
Simbol : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Disebut dengan sistem basis 10 atau radiks 10.
Sistem bilangan mempunyai karakteristik nilai-tempat
(place-value), yang mempunyai bobot sesuai dengan
tempat dimana angka/digit tersebut berada.
Bobot untuk bilangan desimal adalah :
Bobot satuan : 100 = 1
Bobot puluhan : 101 = 10
Bobot ratusan : 102 = 100
Bobot ribuan : 103 = 1000 , dst
4. Cont..
Nilai suatu bilangan merupakan hasil penjumlahan dari
perkalian setiap angka/digit dengan bobot tempat angka
tersebut berada.
Misalnya : bilangan desimal 285
ratusan puluhan satuan
28510 = (2 x 102) + (8 x 101) + (5 x 100)
= 200 + 80 + 5
5. Bilangan Biner
Bilangan radiks 2, simbol : 0 dan 1
Setiap digit biner (binary digit) disebut bit.
Bobot faktor biner :
bit ke-5 bit ke-4 bit ke-3 bit ke-2 bit ke-1 bit ke-0
25 24 23 22 21 20
32 16 8 4 2 1
Bobot
Desimal
6. Cont..
Bit ke-0 (bit paling kanan) dari bilangan biner merupakan
bit yang tidak signifikan (LSB, Least Significant Bit).
Bit paling kiri dari bilangan biner merupakan bit yang
paling signifikan (MSB, Most Significant Bit).
Contoh :
B5 B4 B3 B2 B1 B0
1 0 0 1 1 0
MSB LSB
Catt.
Untuk pekerjaan dalam elektronika digital, Anda harus
menghafal simbol biner yang digunakan untuk cacah
paling sedikit sampai 9.
7. Bilangan Oktal
Simbol bilangan
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Disebut bilangan radiks 8
Merupakan metode dari
pengelompokan 3 bit
Biasanya digunakan oleh
perusahaan komputer
yang menggunakan kode
3 bit untuk
merepresentasikan
instruksi/operasi
Desimal Biner Oktal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
000
001
010
011
100
101
110
111
1000
1001
1010
0
1
2
3
4
5
6
7
10
11
12
8. Bilangan Heksadesimal
Menggunakan 16 simbol, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F.
Huruf A untuk cacahan 10, B untuk 11, C untuk
12, D untuk 13, E untuk 14, dan F untuk 15.
Merupakan metode dari pengelompokan 4 bit
Komputer digital dan sistem yang berdasarkan
mikroprosesor menggunakan sistem bilangan
heksadesimal
10. Konversi Bilangan
1. Desimal
a. Desimal Biner
Cara I :
Ex : 133(10) = ……….(2)
133
128 – 27
5
4 – 22
1
1 – 20
0
13310 = 100001012
Cara II :
Ex : 122(10) = ……….(2)
2 122 0
2 61 1
2 30 0
2 15 1
2 7 1
2 3 1
1
12210 = 100001012
11. Konversi untuk bilangan pecahan, harus dikalikan
sampai diperoleh nilai 0 dibelakang koma
ex : 0,6875(10) = ……(2)
0,6875 0,375 0,750 0,500
x 2 x 2 x 2 x 2
1,375 0,75 1,500 1,000
0,687510 = 0,10112
Cont..
12. b. Desimal Oktal
ex :
8 486 sisa 6 LSB 48610 = 7468
8 60 sisa 4
8 7 sisa 7
0 MSB
Pecahan
ex : 0,187510 = ……8
0,1875 0,500
x 8 x 8 0,187510 = 0,148
1,500 4,000
13. c. Desimal Heksadesimal
ex : 49810 = …… 16
16 498 sisa 2
16 31 sisa 15 = F 49810 = 1F2H
1
Pecahan
ex : 0,510 = ……. 16
0,5
x16 0,510 = 0,8H
8,000
17. 4. Hexadesimal
a. Hexadesimal Desimal
ex : 2A616 = (2x162) + (10x161) + (6x160)
= 512 + 160 + 6
= 67810
b. Hexadesimal Biner
ex : A916 A 9 A916 = 101010012
1010 1001
Soal :
210 = ……. 8 = ……. 2 = ……. H = ……. 10
18. KODE BILANGAN
1. Kode BCD (Binary Coded Decimal)
Setiap bilangan desimal (0 s.d. 9) dikodekan dalam
bilangan biner
Ex : 2 6 4 5
0010 0110 0100 0101
Dengan cara yang sama dapat dilakukan konversi
baliknya
Ex : 0010 1000 0111 0100
2 8 7 4
19. Cont..
Keunggulan kode BCD : mudah mengubah dari dan ke
bilangan desimal
Kerugian : tidak dapat digunakan untuk operasi
aritmatika yang hasilnya melebihi 9
Soal :
1. Ubahlah bilangan menjadi bilangan BCD :
a. 47 b. 815 c. 90623
2. Kembalikan kode BCD berikut menjadi bilangan
desimalnya :
a. 1000 1001 0011 0000
b. 0010 0101 0111 0000 0010
20. 2. Kode Excess-3 (XS-3)
Excess-3 artinya : kelebihan
tiga, sehingga nilai biner asli
ditambah tiga
Dapat juga dipakai untuk
menggantikan bilangan
desimal 0 s.d. 9
Soal :
Kodekan bilangan desimal
berikut ke XS-3 :
a. 47 b. 815
Desimal Kode Excess-3
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
21. Cont..
Seperti halnya dengan BCD, XS-3 hanya
menggunakan 10 dan 16 kombinasi yang ada
Kode Excess-3 dirancang untuk mengatasi kesulitan
kode BCD dalam operasi aritmatika
Aturan-aturan penjumlahan kode XS-3 :
1. Penjumlahan mengikuti aturan penjumlahan biner
2. a. Jika hasil penjumlahan untuk suatu kelompok
menghasilkan suatu simpanan desimal,
tambahkan 0011 ke kelompok tersebut
b. Jika hasil penjumlahan untuk setiap kelompok
tidak menghasilkan simapan desimal, kurangkan
0011 dari kelompok tersebut
23. 3. Kode Gray
Digunakan untuk
peralatan masukan dan
keluaran dalam sistem
digital
Tidak bisa digunakan
untuk rangkaian
aritmatika
Karakteristik : hanya satu
digit yang berubah bila
dicacah dari atas ke
bawah.
Desimal Kode Gray
0 0000
1 0001
2 0011
3 0010
4 0110
5 0111
6 0101
7 0100
8 1100
9 1101
10 1111
11 1110
12 1010
13 1011
14 1001
15 1000
24. 4. Kode ASCII
ASCII singkatan dari : American Standard Code for
Informtion Interchange
Kode ASCII adalah kode 7-bit dengan format susunan :
a6 a5 a4 a3 a2 a1 a0
Setiap a disusun dalam 0 dan 1
Ex : A dikodekan sebagai : 100 0001